Hubungan antara sikap siswa terhadap matematika dengan prestasi belajar matematika di kalangan para siswa kelas X A semester 1 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

  

HUBUNGAN ANTARA SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA

DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KALANGAN PARA

SISWA KELAS X A SEMESTER I SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memperoleh Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

  Oleh: YUNIKA PRIMASIWI

  NIM : 071414096

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dengan penuh kasih aku persembahkan karya sederhanaku ini untuk Tuhanku Allah SWT

  Kedua Orang Tuaku yang tercinta yang selalu memberi semangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

No matter what was in the past,

It’s most important to cherish the present.

  

(me...)

To comprehend the value of one year,

just ask the students who failed the entrance exams.

  

To comprehend the value of one month,

just ask a mother who gave birth to a premature baby.

  

To comprehend the value of one week,

just ask the editor of a weekly newspaper.

  

To comprehend the value of one hour,

just ask the lovers who are waiting to meet.

To comprehend the value of one minute,

just ask the people who missed their stop on the train.

To comprehend the value of one second,

just asked the person who managed to avoid an accident just in the time.

To comprehend the value of one tenth of a second,

just ask the person who ended up with a silver medal at the olympics.

The hands of the clock will continue ticking, therefore treasure every moment y

ou have

and treat today as the utmost gift you’ll have.

  

(yuuki)

In the blue sky, the white clouds float around.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRAK

  Yunika Primasiwi (2012). Hubungan Antara Sikap Siswa Terhadap

  

Matematika Dengan Prestasi Belajar Matematika Di Kalangan Para Siswa Kelas

  

X A Semester I SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012 . Program

  Studi Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan positif dan signifikan antara sikap siswa terhadap matematika dengan prestasi belajar matematika, serta mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil untuk keperluan pembinaan sikap siswa terhadap matematika ( jika sikap kurang memuaskan ). Hipotesis yang diajukan adalah : ada hubungan yang positif dan signifikan antara sikap siswa terhadap matematika dengan prestasi belajar matematika.

  Subjek penelitian ini adalah para siswa kelas X A SMA Bopkri 2 Yogyakarta sebanyak 23 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, metode tes, dan metode wawancara.

  Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi Product

  

Moment dari Pearson dan persamaan regresi linear dan uji t. Koefisien korelasi

  yang diperoleh antara sikap siswa terhadap matematika dengan prestasi belajar matematika adalah 0,454, persamaan regresi yang didapat adalah Y’ = 9,273 + 0,253 X, uji t yang didapat 2,818 > t yaitu 1,714. Hasil ini menunjukan hitung tabel hipotesis diterima. Dari penelitian ini dapat diambil suatu kesimpulan bahwa bila siswa mempunyai sikap yang negatif terhadap matematika maka prestasi belajarnyapun rendah dan sebaliknya. Berdasarkan wawancara diperolah usaha guru untuk menumbuhkan sikap yang positif terhadap matematika yaitu dengan melakukan pendekatan dengan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRACT Yunika Primasiwi (2012). The Relationship Between Students’ Attitudes toward Mathematics and Mathematics Learning Achievement in Class X A

  Students in Semester I in SMA Bopkri 2 Yogyakarta Academic Year 2011/2012. Mathematics Education Study Program and Natural Sciences, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

  This study aimed to determine the relationship between students’ attitudes toward mathematics and mathematics learning achievement, and to know the steps to foster students’ attitudes toward mathematics (if the attitudes were less satisfying). The hypothes proposed was the relationship positive and significant between students’ attitudes toward mathematics and mathematics learning achievement.

  The subject of this study was twenty three students of class X A in SMA Bopkri 2 Yogyakarta. The researcher employed documentation method, test method, and interview for collecting data.

  Quantitative data were analyzed by using the correlation technique of Pearson’s Product Moment and the equation of linear regression and the t test. The coefficient correlation obtained between students’ attitudes toward learning mathematics and mathematics achievement was 0.454, the equation of regression was Y' = 9.273 + 0.253 X, and the t test obtained was 2,818 > t table was 1,714. Those results showed that the hypothesis was accepted. The conclusion of this study was that if students had negative attitudes towards mathematics, the mathematics learning achievement was at low degree and vice versa. Based on the interviews, the teachers’ efforts to foster a positive attitude towards mathematics was by doing approach to students.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kasih dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Banyak hal yang harus dihadapi selama penulisan skripsi ini, namun karena kasih dari Tuhan maka mampu membangkitkan semangat penulis untuk terus berusaha dan tidak menyerah.

  Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan dapat selesai tanpa bimbingan, dukungan, bantuan, serta doa dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, dengan rendah hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Allah SWT dengan rahmat-Nya yang selalu membimbing, menuntun, dan menyertai aku dalam menyelesaikan skripsi ini.

  2. Rohandi, Ph.D selaku Dekan FKIP

  3. Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika 4. Prof. Dr. St. Suwarsono selaku dosen pembimbing skripsi.

  5. Sri Rahayuningsih, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

  6. Esti selaku guru mata pelajaran Matematika kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, beserta staf SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang sudah memberikan kesempatan dan bimbingan kepada penulis untuk mengadakan tes soal penelitian ini selesai dengan baik.

  7. Murid-murid XI A dan XI E yang mau bekerjasama dan sudah member kesempatan kepada penulis untuk mengadakan tes soal penelitian.

  8. Seluruh staf sekretariat JPMIPA Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  9. Orang tuaku dan adikku tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR ISI

  Halaman Judul ……………………………………………………... i Halaman Persetujuan Pembimbing ……………………………….... ii Halaman Pengesahan ………………………………………………. iii Halaman Persembahan …..………………………………………… iv Halaman Motto ……………………………………………..……… v Pernyataan Keaslian Karya ……………………………………........ vi Abstrak ……………………………………………………………... vii

  Abstract …………………………………………………………...… viii

  Pernyataan Persetujuan Publikasi ………………………………...… ix Kata Pengantar ………………………………………………...…..... x Daftar Isi …………………………………………………………….. xii Daftar Lampiran ……………………………………………….…….. xv Daftar Tabel …………………………………………………………. xvi Daftar Gambar ……………………………………………………..... xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………..……………. 1

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori

  1. Sikap Siswa dalam Dunia Pendidikan …..………….. 7

  2. Sikap Siswa terhadap Matematika …...…...………... 12

  3. Prestasi Belajar Matematika ………………..…..... 17

  B. Kerangka Berpikir …………………………………….. 21

  C. Hipotesis……………………………………………..... 22

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ………………………...…………….. 23 B. Populasi dan Sampel ………………………………….. 23 C. Variabel Penelitian ………………………………..... 24 D. Definisi Operasional ……………………………..…… 24 E. Bentuk Data dan Metode Pengumpulan Data ………… 25 F. Prosedur Pelaksanaan di Lapangan …………….. …. 34 G. Desain Penelitian ……………………..…………….. 34 H. Validitas dan Reabilitas Alat Pengumpulan Data……. 35 I. Metode Analisis Data …………………………………. 36

  1. Deskripsi data ……………………………………... 36

  2. Uji asumsi …………………………………………. 37

  a. Uji normalitas ………………………………… 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Analisis regresi linear ……………………….. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian …..…………………………….. 41 B. Pelaksanaan Uji Coba Alat Ukur …………………… 41

  1. Validitas ………………………………………… 42

  2. Reliabilitas……………………………………….. 43

  C. Pelaksanaan Penelitian di Lapangan ………………. 44

  D. Hasil Penelitian ……………………………………… 44

  a. Deskripsi data penelitian …………………………. 44

  b. Uji asumsi ……………………………………….. 52

  1. Uji normalitas ……………………………… 52

  2. Uji linearitas ………………………………… 53

  c. Uji hipotesis …………………………………… 54

  E. Hasil Wawancara …………………………………… 56

  F. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………….. 59

  G. Kelemahan Penelitian ………………………………. 63

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……...………………………………….. 64 B. Saran ………………………………………………… 65 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Lampiran I. Skala Uji Coba Lampiran II. Jawaban Soal Tes Prestasi Belajar Matematika Lampiran III. Hasil Uji Coba Lampiran IV. Validitas Alat Ukur Lampiran V. Reliabilitas Alat Ukur Lampiran VI. Skala Penelitian Lampiran VII. Hasil Penelitian Lampiran VIII. Hasil Deskriptif data Lampiran IX. Hasil Uji Normalitas Lampiran X. Hasil Uji Linearitas Lampiran XI. Hasil Uji Korelasi Lampiran XII. Hasil Uji T Lampiran XIII. Hasil Uji Regresi Lampiran XIV. Surat Izin Penelitian Lampiran XV. Jawaban Siswa Lampiran XVI. Foto Penelitian Lampiran XVII. Tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal ………………………………………. 27Tabel 3.2 Kriteria Penilaian …………………………………… 28Tabel 3.3 BluePrint Skala Sikap Siswa

  Terhadap Matematika ………………………………. 32

Tabel 3.4 Skor Item Sikap Siswa Terhadap Matematika

  Favorabel dan Unfavorabel ………………………… 33

Tabel 4.1 Data Induk Penelitian ………………………………. 45Tabel 4.2 Deskripsi Data Skor Siswa Terhadap Matematika …. 46Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Sikap

  Siswa Terhadap Matematika ……………………….. 47

Tabel 4.4 Deskripsi Data Skor Prestasi

  Belajar Matematika …………………………………. 49

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Sikap

  Siswa Terhadap Matematika ……………………….. 50

Tabel 4.6 Uji Normalitas ………………………………………. 53Tabel 4.7 Uji Linearitas ……………………………………….. 54Tabel 4.8. Uji Korelasi …………………………………………. 54Tabel 4.9. Uji Regresi ………………………………………….. 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR GRAFIK Halaman

  Grafik 4.1. Histogram Distribusi Frekuensi Data Sikap Siswa Terhadap Matematika …………………….. 48

  Grafik 4.2. Histogram Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Matematika …………………….. 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang berkembang, dimana pembangunan

  dilaksanakan di Indonesia antara lain mempunyai sasaran bidang pendidikan dan ekonomi. Suatu negara akan lebih maju apabila sumber daya manusianya baik, untuk itu sektor pendidikan sangat penting karena pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran.

  Indonesia masih relatif kurang dalam pendidikan dibandingkan dengan negara-negara lain. Ini terlihat dari kompetitifnya SDM Indonesia. Selain itu, banyak orang orang masih mempertanyakan tentang mutu pendidikan di Indonesia, karena rendahnya nilai UAN terutama pada pelajaran matematika sebagai salah satu pelajaran yang diujikan. Nilai UAN merupakan laporan tentang hasil belajar siswa selama sekian tahun belajar pada saat jenjang pendidikan.

  Hal ini membuat pemerintah mengambil tindakan guna memperbaiki atau meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Tindakan pemerintah antara lain memperbaiki struktur pendidikan dengan jalan merubah kurikulum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Muhibbin Syah, M.Ed (2003: 144) faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor dari dalam diri siswa (faktor internal) seperti faktor psikologis : tingkat kecerdasan, intelegensi siswa, sikap siswa, minat, bakat, motivasi kemampuan yang menghubungkan konsep-konsep, perkembangan mental, dan lain-lain, faktor yang bersifat jasmani.

  Disamping faktor internal, terdapat faktor-faktor eksternal yang berperan dalam mempengaruhi kegiatan balajar anak. Lingkungan sekitar anak dapat berpengaruh pada motivasi dan keberhasilan belajar anak di sekolah. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kegiatan anak meliputi lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, tempat tinggal, keadaan teman sebaya, fasilitas belajar dan waktu belajar.

  Disamping faktor eksternal dan faktor internal, terdapat faktor pendekatan belajar berpengaruh dalam kegiatan belajar anak. Upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi pelajaran. Contohnya metode pembelajaran siswa yang monoton akan membuat siswa kurang tertarik mengikuti pelajaran. Hal ini membuat siswa bosan dan jenuh terhadap matematika. Apabila siswa merasa tidak tertarik mengikuti pelajaran nilai- nilainya akan kurang memuaskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sebagai contoh adalah sikap siswa di kelas. Secara tidak sadar pada keadaan awal proses belajar sikap siswa akan sangat mempengaruhi output dari proses belajar mengajar itu sendiri. Contohnya sebagai berikut, seseorang siswa dalam keadaan awal membenci matematika, yang tidak memperhatikan yang diterangkan gurunya maka ia akan mendapatkan hasil yang tidak memuaskan. Namun sebaliknya apabila ia menyukai matematika maka ia akan mendapatkan hasil yang maksimal.

  Pemahaman sikap dimulai dari rasa senang dalam mengikuti pelajaran matematika ditumbuhkan guru agar siswa jauh lebih aktif dalam mengikuti pelajaran. Pembelajaran yang aktif akan membuat siswa tidak merasa takut dan minder untuk mengikuti proses pembelajaran.

  Sikap juga merupakan bagian dari kepribadian seseorang, oleh karena itu sulit untuk menelaahnya. Sikap bersumber dari orang tua, guru dan anggota kelompok rekan sekerja. Sikap berkaitan dengan segala sesuatu yang pernah dialami atau pengalaman seseorang baik berasal dari keluarga, lingkungan organisasi maupun lingkungan masyarakat luas. Sikap juga erat kaitannya dengan kepribadian seseorang, artinya ada penyesuaian antara harapan dengan kenyataan yang diperoleh. Sikap positif dan negatif juga dipengaruhi sejauh mana pengalaman-pengalaman dari seseorang itu dapat menjadi sebuah pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  terutama orang tua siswa dan guru memperhatikan sikap siswa dalam aktivitas belajar dan pembelajarannya baik di sekolah maupun di rumah.

  Melihat permasalahan – permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk mencoba mengetahui hubungan sikap siswa terhadap matematika dengan prestasi belajar matematika di SMA Bopkri 2 Yogyakarta dengan judul karya tulis “Hubungan Antara Sikap Siswa Terhadap Matematika dengan

  Prestasi Belajar Matematika di Kalangan Para Siswa Kelas X A Semester I SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 “.

  Dipilihnya SMA Bopkri 2 Yogyakarta sebagai sampel penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut :

  1. SMA Bopkri 2 Yogyakarta merupakan salah satu SMA swasta di Yogyakarta yang tingkat prestasi belajar siswanya yang variatif.

  2. Siswa – siswa SMA Bopkri Yogyakarta berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang mempunyai pola pengajaran matematika yang berbeda- beda.

  3. Peneliti mempunyai teman yang merupakan alumni SMA Bopkri 2 Yogyakarta sehingga tahu sistem belajar di sekolah tersebut.

  4. SMA Bopkri 2 Yogyakarta belum pernah digunakan sebagai tempat penelitian tentang sikap siswa sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Rumusan Masalah

  Dari penelitian dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut Apakah terdapat hubungan antara sikap siswa terhadap matematika dengan prestasi belajar matematika bagi siswa kelas XA SMA Bopkri 2 Yogyakarta?

  C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara sikap siswa terhadap matematika dengan prestasi belajar Matematika dikalangan siswa kelas XA SMA Bopkri 2 Yogyakarta semester I tahun ajaran 2011/2012.

  D. Batasan Istilah

  Agar penelitian ini lebih terarah dan mencegah terjadinya penyimpangan, penafsiran yang tidak tepat, dan dapat mencapai tujuan penelitian, masalah penelitian dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

  1. Sikap siswa terhadap matematika adalah kecenderungan menerima atau menolak matematika berdasarkan penilaian terhadap matematika sebagai hal yang berharga atau tidak berharga untuk diri sendiri.

  2. Prestasi belajar Matematika adalah hasil yang dicapai berupa nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Manfaat Penelitian

  Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

  1. Memberikan masukan bagi guru dan calon guru untuk memberikan deskripsi tentang pentingnya memperhatikan sikap siswa dalam pembelajaran yang berdampak terhadap prestasi belajar matematika.

  2. Memberikan masukan bagi orang tua untuk membantu membimbing anak bahwa sikap siswa memiliki pengaruh yang dapat menunjang terhadap peningkatan prestasi belajar anak.

  3. Memberikan masukan bagi siswa untuk selalu meningkatkan sikap positif dalam aktivitas belajar dan pembelajaran agar mampu berprestasi dengan baik.

  4. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dapat diambil kesimpulan yang dapat digunakan untuk pembinaan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori

1. Sikap Siswa dalam Dunia Pendidikan

  Banyak definisi sikap yang dikemukakan oleh para ahli dengan berbagai versi dan sudut pandang masing-masing. Dari berbagai definisi yang ada, Azwar mengklasifikasikannya menjadi tiga kelompok kerangka pemikiran, yaitu : kelompok yang mengartikan sikap sebagai bentuk evaluasi atau reaksi perasaan, kelompok yang mengartikan sikap sebagai bentuk evaluasi atau reaksi perasaan, kelompok yang mengartikan sikap sebagai suatu kesiapan untuk bereakti terhadap suatu obyek, dan kelompok yang mengartikan sikap sebagi konstelasi komponen kognitif, afektif, dan konatif saling berinteraksi dalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu obyek (Saifuddin Azwar, 1995: 4-5).

  Dalam berinteraksi tersebut sikap mempunyai peranan yang sangat vital dalam memberikan penilaian apakah obyek yang ada disekitarnya berharga atau tidak bagi dirinya. Sikap dapat juga dikatakan sebagai suatu kecenderungan untuk melakukan suatu respon dengan cara-cara tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa individu-individu maupun obyek-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ϴ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Sikap adalah kecenderungan dalam subyek menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu sebagai obyek yang berharga ( baik ) atau tidak berharga ( tidak baik ). Sikap siswa yang positif terutama terhadap mata pelajaran matematika merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya, siswa negatif siswa terhadap mata pelajaran, diiringi kebencian terhadap mata pelajaran matematika dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut (Muhibbin Syah, 2003: 149).

  Selain itu Thurstone (Saifudin Azwar, 1995: 4) menyatakan bahwa sikap merupakan tingkat perasaan positif dan negatif yang ditujukan terhadap obyek-obyek psikologis, misalnya simbol-simbol, kalimat, semboyan, ide yang dapat dibedakan ke dalam ide positif dan ide negatif.

  Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif dan negatif. Orang mempunyai sikap positif terhadap suatu obyek yang bernilai dalam pandangannya, dan ia akan bersikap negatif terhadap obyek yang dianggapnya tidak bernilai dan juga merugikan. Sikap ini kemudian mendasari dan mendorong ke arah perbuatan yang satu dengan yang lainnya berhubungan.

  Dalam bidang studi matematika sikap seseorang terhadap matematika dilihat dari keinginannya untuk tahu atau belajar lebih banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ϵ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dalam pelajaran dan kegiatan yang berkaitan dengan matematika dapat mencerminkan sikap siswa terhadap matematika. Sedangkan W.S. Winkel berpendapat sikap berarti kecenderungan untuk menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu sebagai hal yang berguna atau berharga (sikap positif) atau tidak berguna atau tidak berharga (sikap negatif) (Winkel,1987 :228). Maka sikap siswa terhadap matematika berarti kecenderungan untuk menerima atau menolak pelajaran matematika berdasarkan penilaiannya terhadap matematika sebagai hal yang berguna atau berharga (sikap positif terhadap matematika) atau sebagai hal yang tidak berguna atau berharga (sikap negatif terhadap matematika).

  Saat berlangsung proses belajar mengajar, sikap berperan sebagai alat pengendalian diri, misalnya dengan adanya sikap yang baik seseorang akan mampu menempatkan diri dengan situasi yang dihadapinya. Sikap merupakan faktor internal yang berpengaruh dalam kebiasaan belajar, namun perkembangan kebiasaan belajar tidak terlepas dari faktor proses pendidikan, baik langsung maupun tidak langsung. Sikap merupakan kesiapan mental individu yang mempengaruhi, mewarnai, bahkan menentukan kegiatan individu yang bersangkutan dalam memberikan respon dalam obyek atau situasi yang memberi arti baginya (Rochman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ϭϬ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  siswa, misalnya kebiasaan belajar siswa, sikap siswa terhadap matematika, dan konsep ini yang masih perlu perhatian dari semua pihak yang berkepentingan (Muhibbin Syah, M.Ed (2003: 145).

  Dilihat dari strukturnya sikap siswa terdiri dari tiga aspek (komponen), yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan komponen perilaku yang berinteraksi dalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu obyek (Saifudin Azwar,1995: 8).

  Secara jelasnya, tiga komponen sikap di atas dapat diuraikan sebagai berikut :

  1. Komponen kognitif Komponen kognitif merupakan keyakinan seseorang terhadap suatu obyek tertentu. Keyakinan ini berkaitan dengan pengetahuan, pemahaman, dan konsepsi seseorang terhadap obyek tersebut. Komponen feeling, berkaitan dengan hubungan emosional seseorang, seperti suka atau tidak suka terhadap suatu obyek tertentu.

  Sedangkan action tendency merupakan kesiapan seseorang untuk berperilaku terhadap obyek tersebut. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya sikap adalah keyakinan, perasaan dan kecenderungan bertindak dari seseorang terhadap obyek tertentu. Obyek sikap tersebut dapat berupa benda, orang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ϭϭ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  akan cenderung mendekati, menyenangi atau mengharapkan obyek tersebut. Sebaliknya, jika bersikap negatif, maka ia akan cenderung menjauhi, menghindari, membenci dan tidak menyenangi obyek tersebut.

  2. Komponen afeksi Komponen afeksi merupakan perasaan yang menyangkut hubungan yang emosional seseorang terhadap obyek sikap. Ketika seseorang bersikap terhadap suatu obyek, maka ketiga komponen sikap tersebut akan mempolakan arah yang seragam sehingga membentuk keselarasan dan konsistensinya.

  3. Komponen perilaku Komponen perilaku menunjukan bagaimana perilaku atau kecenderungan yang ada dalam diri berperilaku seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya. Asumsi dasar adalah bahwa kepercayaan atau perasaan mempengaruhi perilaku yang artinya bahwa perilaku seseorang dalam situasi tertentu akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut. Oleh karena itu, maka sikap siswa terhadap seseorang tercermin pada perilakunya terhadap obyek.

  Menurut Azwar, apabila salah satu diantara komponen sikap

  ϭϮ seseorang terhadap suatu obyek berperan sebagai perantara antara respon yang dilakukan orang tersebut dengan obyek yang disikapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Respon tersebut bisa berupa respon kognitif (reaksi perceptual dan pernyataan mengenai apa yang diyakini), respon afektif (respon saraf simpatetik dan pernyataan afeksi), maupun respon perilaku (berupa tindakan dan pernyataan mengenai perilaku). Dengan melihat salah satu diantara ketiga bentuk respon tersebut maka sikap seseorang terhadap obyek sudah dapat diketahui. Sikap seseorang dapat dipahami secara mendalam lebih dari sekedar melihat seberapa positif atau negatif sikap tersebut.

2. Sikap Siswa Terhadap Matematika

  Ada hubungan yang erat antara sikap siswa terhadap matematika dengan prestasi belajar matematika yang dicapai. Sikap siswa terhadap matematika mempengaruhi prestasi belajar matematika dan prestasi yang dicapai berpengaruh pula pada pembentukan sikap siswa terhadap matematika (Tjahjanti, 1990). Siswa menganggap bahwa matematika sama bahkan lebih penting dibandingkan dengan mata pelajaran lain.

  Dalam bidang studi matematika sikap seseorang terhadap matematika dilihat dari keinginannya untuk tahu atau belajar lebih banyak dari kemauannya untuk terlibat atau melibatkan diri dalam berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ϭϯ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dalam pelajaran dan kegiatan yang berkaitan dengan matematika dapat mencerminkan sikap siswa terhadap matematika.

  Sikap berarti kecenderungan untuk menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu sebagai hal yang berguna atau berharga (sikap positif) atau tidak berguna atau tidak berharga (sikap negatif). Maka sikap siswa terhadap matematika berarti kecenderungan untuk menerima atau menolak pelajaran matematika berdasarkan penilaiannya terhadap matematika sebagai hal yang berguna atau berharga (sikap positif terhadap matematika) atau sebagai hal yang tidak berguna atau berharga (sikap negatif terhadap matematika (Winkel,2004: 117).

  Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sikap seseorang terhadap matematika dapat terlihat sejauh mana kesediaan siswa untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan matematika. adapun kesediaan untuk terlibat itu berdasarkan penilaiannya terhadap matematika. Apabila siswa menilai bahwa matematika sebagai suatu hal yang berguna atau berharga maka siswa semakin bersedia untuk banyak terlibat dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan matematika, sedangkan apabila siswa menilai matematika itu tidak berharga atau berguna maka siswa akan enggan untuk melibatkan dirinya dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan matematika. Semakin siswa bersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ϭϰ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  untuk melibatkan diri dalam kegiatan matematika maka semakin negatif sikapnya terhadap matematika.

  Sikap dan kualitas guru juga mempengaruhi sikap siswa khususnya terhadap matematika, terutama untuk siswa di sekolah yang lebih tinggi.

  Dorongan yang diberikan guru kepada siswa dapat mempengaruhi siswa dalam mengambil pelajaran tambahan khususnya matematika. Kualitas guru yang berhubungan dengan sikap siswa terhadap matematika mencakup aktivitas professional dan keseluruhan aktivitas guru yang berhubungan dengan matematika (Muhibbin Syah, M.Ed,2003: 144).

  Orang tua juga merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan sikap siswa terhadap matematika. Orang tua mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi akan mempengaruhi sikap siswa yang baik terhadap matematika (Muhibbin Syah, M.Ed,2003: 144) . Disamping faktor-faktor tersebut intelegensi siswa juga berhubungan dengan sikap siswa terhadap matematika. Siswa yang mempunyai intelegensinya tinggi lebih tertarik dan menyukai matematika (Muhibbin Syah, M.Ed,2003: 144).

  Sikap selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Menurut Saiffudin Azwar (1995: 30) perkembangan perubahan sikap seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pengalaman pribadi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ϭϱ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Berikut akan diuraikan mengenai faktor yang mempengaruhi sikap sesesorang yang relevan dengan sikap siswa terhadap matematika.

  a. Pengalaman Pribadi Apa yang dialami siswa akan membentuk dan mempengaruhi penghayatannya terhadap stimulasi sosial, yang selanjutnya akan menjadi dasar terbentuknya sikap. Menurut Middlebrook (1975), tak adanya pengalaman sama sekali dengan sesuatu obyek psikologis cenderung akan membentuk sikap negatif terhadap obyek tersebut (Saifuddin Azwar,1995: 30). Sebagai contoh apabila siswa sedang mengalami kesulitan dalam menjawab soal matematika, kemudian menanyakan kepada guru, tetapi guru memberikan tanggapan yang kurang mengenakan dan malah kembali bertanya kepada siswa, maka akan sangat mudah terbentuk sikap negatif terhadap matematika yang selanjutnya dapat menjadi dasar pembentuk sikap negatif terhadap matematika. Namun sebaliknya, dalam situasi emosional yang lain seorang siswa yang mengalami kesulitan dalam matematika dan ia mendapat nilai yang bagus maka pada diri siswa akan terbentuk kesan positif terhadap matematika yang selanjutnya dapat menjadi dasar pemebentuk terhadap sikap positif terhadap matematika.

  Dari uraian contoh diatas dapat dikatakan bahwa sikap akan lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ϭϲ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih berbekas.

  b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting Seseorang yang dianggap penting bagi siswa akan banyak mempengaruhi pembentuk sikap siswa terhadap matematika.

  Seseorang yang biasanya dianggap penting oleh siswa adalah orang tua, teman, guru dan lain-lain.

  Pada masa anak-anak seorang anak cenderung memiliki sikap yang menyerupai orang tuanya, hal ini dikarenakan pada masa tersebut anak masih menganggap orang tua mereka adalah baik adanya. Namun setelah ia menginjak remaja pengaruh orang tua kalah dengan teman sebaya. Contohnya pada masa anak-anak orang tua menanamkan sikap yang positif terhadap matematika, namun setelah menginjak SMP ataupun SMA ia akan terpengaruh oleh teman sebaya yang membenci matematika maka secara tidak langsung sikapnya berubah terhadap matematika. Hal ini dikarenakan, ia tidak ingin dikucilkan dari teman- temannya.

  Adapun keinginan siswa untuk tahu lebih banyak dan dari kemauannya untuk terlibat dan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan matematika akan meningkatkan prestasi belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ϭϳ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  merupakan salah satu hambatan untuk belajar matematika yang efektif dan dalam hal ini mempengaruhi prestasi siswa.

  Dengan demikian, perasaan menyukai maupun tidak menyukai matematika akan mempengaruhi prestasi siswa. Apabila dalam belajar matematika tidak disertai sikap menyukai matematika, maka siswa juga akan sulit memperoleh prestasi yang bagus.

3. Prestasi Belajar Matematika

  Perkembangan kepribadian erat kaitannya dengan perubahan tingkah laku yang merupakan akibat dari proses belajar. Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa dalam menuntut suatu pelajaran yang menunjukan taraf kemampuan siswa dalam mengikuti program belajar dalam waktu tertentu, sesuai kurikulum yang ditentukan.

  Sementara Robert S. Donald G. Marquis yang dikutip Sudjana (1997: 328) prestasi adalah kecakapan nyata yang dapat diatur secara langsung dengan menggunakan instrumen, yaitu tes.

  Berdasarkan pengertian tersebut, dapat ditegaskan bahwa prestasi merupakan hasil usaha yang dicapai melalui proses dalam waktu tertentu.

  Prestasi dapat dicapai memerlukan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan, minat, motivasi, bakat dan lingkungan. Prestasi itu dapat berupa nilai. Nilai bisa berbentuk angka atau kuantitatif atau berupa huruf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ϭϴ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  setelah dikaji lebih mendalam di dalam masyarakat tentang pengertian belajar tidak sama yang diharapkan.

  Prestasi adalah hasil yang sudah dapat dicapai atau dikerjakan. Belajar pada hakikatnya adalah suatu individu untuk memiliki pengetahuan ketrampilan dan sikap yang baru baik secara formal maupun non formal, secara teratur maupun tidak agar dia mampu mmenyesuaikan diri terhadap lingkungannya sehingga sukses dalam hidupnya. Jadi prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal dari usaha seseorang yang meliputi aspek-aspek kognitif, efektif, dan psikomotorik yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun kalimat.

  Prestasi atau hasil belajar dapat diukur dengan memulai kegiatan penilaian atau evaluasi belajar. Penilaian atau evaluasi belajar digunakan untuk mengukur hasil suatu usaha dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Nana Sudjana (1995: 34) hakikat penilaian belajar adalah menilai penguasaan siswa terhadap tujuan instruktual karena rumusan instruksional menggambarkan hasil belajar yang harus dikuasai siswa setelah menerima pelajarannya.

  Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Muhibbin Syah, M.Ed (2003: 144) faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ϭϵ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. Aspek fisiologis Kondisi jasmani mempengaruhi belajar siswa. Contohnya, indera pendengaran dan pengihatan, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas. Siswa dengan gangguan pendengaran dan penglihatan akan mempengaruhi proses belajar. Dengan demikian, akan mempengaruhi prestasinya dalam pelajaran.

  b. Aspek psikologis Banyak yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan belajar siswa.

  Contohnya, tingkat kecerdasan, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi siswa.

  2. Faktor eksternal siswa Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni : a. Lingkungan sosial

  Lingkungan sosial sekolah seperti guru, teman-teman sekelas dapat mempengaruh semangat belajar siswa. Contohnya, guru yang menunjukan sikap dan perilaku yang simpatik dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ϮϬ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa.

  b. Lingkungan non sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah gedung sekolah, alat-alat belajar, cuaca, rumah siswa, waktu belajar. Contohnya, rumah yang sempit dan berantakan serta perkampungan yang terlalu padat dan tidak memiliki sarana umum untuk kegiatan remaja akan mendorong siswa untuk berkeliaran ke tempat-tempat yang sebenarnya tidak pantas dikunjungi. Kondisi rumah dan perkampungan seperti itu jelas berpengaruh buruk terhadap kegiatan belajar siswa.

  Dengan berpengaruh pada kegiatan belajar siswa, akan membuat prestasi belajar siswa juga menurun.

  3. Faktor pendekatan siswa Upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi pelajaran. Contohnya metode pembelajaran siswa yang monoton akan membuat siswa kurang tertarik mengikuti pelajaran. Hal ini membuat siswa bosan dan jenuh terhadap matematika. Apabila siswa merasa tidak tertarik mengikuti pelajaran nilai-nilainya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Ϯϭ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  biasanya digunakan untuk pertanyaan terbuka, baik pertanyaan diberikan oleh guru kepada perserta didik tanpa menggunakan pedoman yang dipersiapkan secara tertulis.

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara sikap terhadap nilai-nilai edukatif matematika dengan prestasi edukasional matematika dg prestasi belajar siswa kelas 11 SMUN 1 Bekasi

0 4 126

Hubungan antara sikap terhadap matematika dan prestasi matematika pada siswa SD kelas V.

0 0 123

Deskripsi manajemen waktu belajar matematika dan prestasi belajar matematika siswa kelas XE SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 39 461

Hubungan antara sikap terhadap matematika dan prestasi matematika pada siswa SD kelas V

0 0 121

Korelasi antara motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 0 168

Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Kanisius Kenteng semester 1 tahun jaran 2010/2011.

0 1 97

Hubungan antara konsep diri dan kecemasan menghadapi pembelajaran matematika dengan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Theresiana Weleri tahun ajaran 2008/2009 - USD Repository

0 0 230

Hubungan antara prokrastinasi akademik dan kecemasan terhadap matematika dengan prestasi belajar siswa SMA Pius Tegal kelas XI Ilmu Sosial tahun ajaran 2008/2009 - USD Repository

0 1 299

Hubungan minat belajar dengan prestasi belajar matematika siswa kelas V SDN Banyubiru II tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 3 146

Hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro Yogyakarta semester 1 tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

0 1 171