Optimasi setil alkohol dan natrium lauril sulfat pada lotion tabir surya ekstrak etanol kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dengan metode desain faktorial. - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

OPTIMASI SETIL ALKOHOL DAN NATRIUM LAURIL SULFAT PADA
LOTION TABIR SURYA EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA
ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN METODE DESAIN
FAKTORIAL.

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

oleh :
Komang Ayu Trisna Geriadi
NIM : 158114092

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

OPTIMASI SETIL ALKOHOL DAN NATRIUM LAURIL SULFAT PADA
LOTION TABIR SURYA EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA
ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN METODE DESAIN
FAKTORIAL.

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

oleh :
Komang Ayu Trisna Geriadi
NIM : 158114092

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018


i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PRAKATA
Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul ”Optimasi Setil Alkohol dan Natrium Lauril Sulfat pada Lotion Tabir
Surya Ekstrak Etanol Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dengan
Metode Desain Faktorial” dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memperoleh
gelar Sarjana Strata Satu pada program studi Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Terselesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak,
sehingga penulis bermaksud menyampaikan rasa terimakasih, kepada :
1. Bapak I Nyoman Geria, S.Pd dan Ibu Gusti Ayu Suarsani, S.Pd.,M.Pd.
yang selalu memberikan dukungan, doa dan motivasi kepada penulis
2. Ibu Wahyuning Setyani, M.Sc., Apt selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberikan banyak pengalaman kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Ibu Beti Pudyastuti, M.Sc., Apt dan Ibu Dr. Rini Dwi Astuti, M.Sc., Apt
selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan untuk
menjadikan skripsi ini lebih baik.
4. Bapak Christianus Heru Setiawan, Apt selaku dosen pembimbing
akademik yang telah memberikan arahan selama perkuliahan penulis.
5. Kakak Putu Ayu Putri Riastini, Amd.Keb dan Made Ayu Desy Geriadi,

SMB., MM. yang selalu memberikan dukungan dan mendengarkan keluh
kesah penulis saat menyusun skripsi ini.
6. Pak Wagiran, Pak Musrifin, Mas Agung, dan Pak Iswandi selaku laboran
yang telah membantu penulis dalam menjalankan penelitian.
7. Felix Enggar Widianto dan Keza Meylina selaku teman seperjuangan yang
selalu mendengarkan keluh kesah penulis, menemani penulis, dan sabar
menghadapi perilaku penulis selama penelitian. Penulis sangat bersyukur
memiliki teman seperti kalian.
8. Putu Diana, Sintya Dewi dan Diantari selaku teman kos penulis yang
selalu penulis repotkan dalam segala hal.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9. Felicita Eka P selaku teman baik penulis, teman belajar, berorganisasi dan
kepanitiaan.
10. Indian, Widya, Vany, Lian, Krisna, Glenys, Galung yang telah membantu
dan bersama penulis selama perkuliahan ini.
11. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah

memberikan ilmunya selama perkuliahan.
12. Seluruh teman – teman FSM C 2015 yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
13. Seluruh teman- teman angkatan 2015 yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu

Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini sehingga penulis berharap menerima kritik dan saran yang membangun. Akhir
kata, semoga skripsi ini bermanfaat untuk ilmu pengetahuan khususnya dibidang
farmasi.

Yogyakarta, 19 November 2018

Penulis

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... iv
PERNYATAAN PUBLIKASI ......................................................................... v
PRAKATA ...................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii
ABSTRAK ...................................................................................................... xiii
ABSTRACT ..................................................................................................... xiv
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ................................................................................. 2
Alat ....................................................................................................... 2
Bahan .................................................................................................... 2
Determinasi Tanaman Rosella.............................................................. 2
Pembuatan Ekstrak Kelopak Bunga Rosella ........................................ 2
Skrining Fitokimia................................................................................ 3

Uji Aktivitas Tabir Surya Ekstrak Kelopak Bunga Rosella ................. 3
Pembuatan Sediaan Lotion Ekstrak Kelopak Bunga Rosella ............... 4
Pengujian Sifat Fisik ............................................................................ 5
Analisis Data ........................................................................................ 5
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 6
Determinasi Tanaman Rosella.............................................................. 6
Skrining Fitokimia................................................................................ 6
Uji Aktivitas Tabir Surya Ekstrak Kelopak Bunga Rosella ................. 6
Penentuan Rentang Viskositas, Daya Sebar dan Daya Lekat .............. 7
Pembuatan dan Evaluasi Lotion Ekstrak Kelopak Bunga Rosella ....... 7

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Desain Faktorial ................................................................................... 10
Uji Stabilitas Freezethaw ..................................................................... 16
KESIMPULAN ................................................................................................ 17
SARAN ............................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 18

LAMPIRAN ..................................................................................................... 20
BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 41

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Daftar Tabel I.

Skrining Fitokimia Ekstrak Kelopak Bunga Rosela.......... 3

Daftar Tabel II.

Formula Lotion Ekstrak Kelopak Bunga Rosela ............... 4

Daftar Tabel III.

Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Bunga Rosella.............. 6


Daftar Tabel IV.

Hasil Pengujian Lotion Pasaran......................................... 8

Daftar Tabel V.

Hasil Evaluasi Organoleptis Lotion .................................. 9

Daftar Tabel VI.

Hasil Evaluasi Viskositas Lotion ....................................... 9

Daftar Tabel VII. Hasil Evaluasi Daya Sebar Lotion ..................................... 10
Daftar Tabel VIII. Hasil Evaluasi Daya Lekat Lotion ..................................... 11
Daftar Tabel IX.

Nilai Efek Faktor terhadap Viskositas .............................. 12

Daftar Tabel X.


Nilai Efek Faktor terhadap Daya Sebar ............................. 13

Daftar Tabel XI.

Nilai Efek Faktor terhadap Daya Lekat ............................. 14

Daftar Tabel XII. Hasil Validasi Salah Satu Formula Optimum ................... 16
Daftar Tabel XIII. Hasil Uji Stabilitas............................................................. 17

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar 1. Grafik Hubungan Konsentrasi vs Nilai SPF ..................... 7
Daftar Gambar 2. Hubungan natrium lauril sulfat terhadap viskositas .......... 11
Daftar Gambar 3. Hubungan setil alkohol terhadap viskositas ...................... 11
Daftar Gambar 4. Hubungan setil alkohol terhadap daya sebar ..................... 13

Daftar Gambar 5. Hubungan natium lauril sulfat terhadap daya sebar ......... 13
Daftar Gambar 6. Hubungan setil alkohol terhadap daya lekat ...................... 14
Daftar Gambar 7. Hubungan natrium lauril sulfat terhadap daya lekat ......... 14
Daftar Gambar 8. Contourplot Superimposed ................................................ 15

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Penipisan lapisan ozon akibat efek global warming saat ini,
menyebabkan radiasi sinar ultraviolet (UV) tidak sulit mencapai permukaan bumi.
Paparan sinar ultraviolet (UV) secara terus menerus pada kulit dapat
menyebabkan eritema kulit sampai kanker kulit. Menurut literature kelopak
bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) mengandung senyawa flavonoid yang
berpotensi sebagai tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi
serbuk kelopak bunga rosella serta pemanfaatannya sebagai lotion tabir surya.
Bentuk sediaan lotion dipilih karena lotion memiliki karakteristik yang tidak
terlalu padat dan mudah diaplikasikan pada kulit. Ekstraksi dilakukan dengan
metode remaserasi dan dilanjutkan dengan identifikasi senyawa flavonoid.
Uji aktivitas tabir surya lotion ekstrak kelopak bunga rosella
menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 290 – 400
nm. Optimasi setil alkohol dan natrium lauril sulfat dilakukan dengan metode
desain faktorial 2 faktor yaitu natrium lauril sulfat dan setil alkohol, 2 level yaitu
level maksimum dan minimum dari natrium lauril sulfat dan setil alkohol. Data
yang digunakan pada desain faktorial yaitu data viskositas, daya lekat dan daya
sebar. Hasil yang didapatkan berupa ekstrak kelopak bunga rosella yang memiliki
kandungan senyawa flavonoid pada konsentrasi 0,1% dengan nilai SPF sebesar
55,424. Salah satu komposisi optimum dari hasil optimasi didapatkan komposisi
natrium lauril sulfat 1,3 gram dan komposisi setil alkohol 6.9 gram. Pada uji
stabilitas dengan metode freezethaw terjadi penurunan nilai viskositas dan daya
lekat, sedangkan nilai daya sebar meningkat. Perubahan nilai respon masih dalam
rentang lotion yang terdapat di pasaran.
Keyword : Optimasi, Senyawa flavonoid, Kelopak bunga rosella (Hibiscus
sabdariffa L.), SPF, lotion.

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
The depletion of the ozone layer as a result of current global warming,
has caused ultraviolet (UV) radiation not difficult to reach the surface of the
earth. Exposure of ultraviolet (UV) radiation continuously caused bad effect for
skin like skin erythema and even skin cancer. According to the literature, rosella
flower petals (Hibiscus sabdariffa L.) contains flavonoid that has potential to
become sunscreen. The aim of this study is to extraction of rosella petals and
their used as sunscreen lotion. The lotion form was choosen because it has
characteristic that are not too dense and easily to applied to the skin. Extraction
was carried out by the remaseration method and continued with identification of
the flavonoid compound.
Sunscreen activity test for the extract rosella petals used
spektrofotometer UV-Vis at wavelengths 290-400 nm. This study used factorial
design method which have 2 factors : sodium lauryl sulfate and cetyl alcohol, 2
level : maximum and minimum. Physical properties which are being observed are
viscosity, spreadability and adhesion. The result showed that there is rosella
petals extract contains flavonoid compound with an SPF value 55.424. One of
optimum compositions from the optimization result was found by a composition
1.3 gram of sodium lauryl sulfat and 6.9 gram of cetyl alcohol. On stability test
with freezethaw method there was decrease of viscosity and adhesion, while
incrase of spreadability. Changes in response values were still in the range of
lotions found on the market.
Keywords: Optimization, Flavonoid Compounds, Rosella Petals (Hibiscus
sabdariffa L.), SPF, lotions.

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENDAHULUAN
Penipisan lapisan ozon akibat efek global warming saat ini,
menyebabkan radiasi sinar ultraviolet (UV) tidak sulit mencapai permukaan bumi.
Di Amerika telah dilaporkan penelitian bahwa 1% penipisan lapisan ozon, akan
meningkatkan resiko mortalitas akibat melanoma pada kulit sebesar 1-2%. Jenisjenis radiasi sinar UV yang dapat mencapai permukaan bumi adalah UVA dan
UVB. Sedangkan UVC, yang panjang gelombangnya hanya sekitar 200-290 nm,
tidak dapat mencapai permukaan bumi karena terserap langsung oleh lapisan ozon
di atmosfer bumi (Brenner and Hearing, 2008).
Kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) memiliki kandungan
senyawa flavonoid yang mampu mengurangi dampak dari paparan sinar matahari
secara langsung. Senyawa fenolik khususnya flavonoid juga mempunyai potensi
sebagai tabir surya karena memiliki gugus kromofor (ikatan rangkap tunggal
terkonjugasi) yang mampu menyerap sinar UV-A maupun UV-B sehingga
mengurangi intensitas pada kulit (Rahmawati, 2012).
Pada penelitian ini, peneliti memformulasikan lotion tabir surya yang
mengandung senyawa aktif ekstrak kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa
L.). Bentuk sediaan lotion dipilih karena lotion memiliki karakteristik yang tidak
terlalu padat dan mudah diaplikasikan pada kulit sehingga diharapkan dapat
mudah menyerap ke dalam lapisan kulit. Pada pembuatan lotion diperlukan zat
tambahan yaitu stiffening agent dan emulsifying agent. Pada penelitian ini peneliti
melakukan optimasi Na-lauril sulfat sebagai emulsifying agent dan setil alkohol
sebagai stiffening agent. Peneliti memilih kedua bahan berdasarkan Rowe et al
(2009) bahwa setil alkohol sebagai stiffening agent akan lebih stabil jika
dikombinasikan dengan emulsifying agent, sehingga kombinasi ini diharapkan
dapat menghasilkan lotion yang memiliki sifat fisik dan stabilitas sediaan yang
baik.
Optimasi formula dilakukan dengan metode desain faktorial yang
bertujuan untuk melihat mengenai pengaruh kombinasi Na-lauril sulfat dan setil
alkohol terhadap sifat fisik dan stabilitas lotion tabir surya ekstrak kelopak bunga
rosella (Hibiscus sabdariffa L.). Desain faktorial dengan 2 level dan 2 faktor yaitu

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

setil alkohol dan natrium lauril sulfat. Masing – masing faktor diuji pada level
rendah dan level tinggi sehingga dapat diketahui faktor yang dominan
berpengaruh secara signifikan terhadap suatu respon.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini termasuk dalam jenis
penelitian eksperimental murni dengan menggunakan metode desain faktorial
yang bertujuan untuk melihat faktor yang mempengaruhi sifat fisik dan stabilitas
sediaan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia,
Laboratorium Kimia Fisika dan Laboratorium Teknologi dan Formulasi Sediaan
Farmasi Universitas Sanata Dharma.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan yaitu neraca analitik (Nagata), shaker, rotary
evaporator, oven, kertas saring whatman no.1, tabung reaksi, spektrofotometri
UV-Vis, labu ukur, erlemeyer, Viskometer cone and plate (Rheyosis), alat uji daya
sebar, alat uji daya lekat, stopwatch, mortar, stamper, waterbath, freezer dan alat
gelas lainnya. Bahan utama yang digunakan yaitu serbuk kelopak bunga rosella
(Hibiscus sabdariffa L.) diperoleh dari Merapi Farma Herbal Yogyakarta, etanol
96%, reagen Mayer, reagen Waghner, reagen Dragendrof, NaOH 10%, FeCl 3,
kloroform, anhidrat asetat, H2SO4, setil alkohol, natrium lauril sulfat, minyak
zaitun, trietanolamin, gliserin, asam benzoat, propil paraben dan akuades.
Determinasi Tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa L.)
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L.) yang digunakan diperoleh dari
Merapi Farma Yogyakarta. Determinasi tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L.)
dilakukan di Laboratorium Sistematika Tumbuhan, Fakultas Biologi, Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta
Pembuatan Ekstrak Etanol Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.)
Sebanyak 250 gram serbuk kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.)
ditimbang kemudian dilarutkan dalam 500 ml etanol 96%. Larutan kemudian di
shaker selama 6 jam setelah itu direndam selama 18 jam. Tahap ini dilakukan
selama 5 x 24 jam, kemudian larutan disaring dengan kertas whatman no 1 dan

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dikondensasi dengan rotary evaporator pada suhu ± 40oC hingga didapatkan
ekstrak kental. Penimbangan bobot tetap dilakukan dengan menguapkan ekstrak
pada oven. Menurut Farmakope Indonesia V (2014), jika ekstrak telah bebas dari
pelarut, maka pada dua kali penimbangan berturut-turut perbedaan penimbangan
tidak lebih dari 0,50 mg tiap gram zat yang digunakan.
Skrining Fitokimia
Skrining fitokimia dilakukan pada beberapa golongan senyawa, dapat
dilihat pada tabel I :
Tabel I. Skrining Fitokimia Ekstrak Kelopak Bunga Rosella
Skrining Senyawa
Flavonoid
(Ikalinus dkk., 2015)
Tanin
(Vinoth et al., 2012)
Saponin
(Ikalinus dkk., 2015)

Pereaksi
NaOH 10%

Reaksi positif
Warna orange/ jingga

FeCl3

Warna coklat kehijauan
atau biru kehitaman
Terbentuk busa

Sampel dididihkan
kemudian dikocok dan
didiamkan 15 menit
Terpenoid
Dilarutkan dalam 0,5mL
Warna merah keunguan
(Vinoth et al., 2012) kloroform + 0,5 mL anhidra
asetat + 2 mL H2SO4
Alkaloid
Ekstrak dicampur dengan 1 Filtrat 1 : warna merah /
(Depkes RI, 1995)
mL HCl 2N dan 9 mL
jingga.
aquadest panas.
Filtrat 2 : endapan putih
Dibagi menjadi 2 wadah,
Filtrat 1 + pereaksi
dragendrorf. Filtrat 2 +
pereaksi mayer.
Uji aktivitas tabir surya ekstrak kelopak bunga rosella
Sampel dipreparasi dengan cara membuat variasi konsentrasi (0,06%,
0,07%, 0,08%, 0,09% dan 0,1%) ekstrak etanol kelopak bunga rosella. Ekstrak
dilarutkan dalam sejumlah etanol, kemudian uji aktivitas tabir surya dilakukan
dengan alat spektrofotometer UV-Vis pada rentang panjang gelombang 290 nm –
400 nm sampai didapatkan serapan minimal 0,05 dengan menggunakan blanko
etanol. Area di bawah kurva dapat dihitung dari jumlah serapan pada λn dan
serapan λn-1 dibagi 2. Selanjutnya nilai log SPF dihitung dengan cara membagi
jumlah seluruh area di bawah kurva (AUC) dengan selisih panjang gelombang

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

terbesar dan terkecil kemudian dikalikan 2. Selanjutnya nilai log SPF diubah
menjadi nilai SPF. Nilai SPF dihitung dengan rumus:
LogSPF =
Pembuatan Sediaan Lotion
Semua bahan yang dibutuhkan baik bahan aktif maupun bahan tambahan
ditimbang. Setil alkohol dipanaskan di atas waterbath sampai cair kemudian
ditambahkan minyak zaitun dan propil paraben aduk sampai homogen (campuran
A). Asam benzoat, natrium lauril sulfat dilarutkan dalam air kemudian
ditambahkan gliserin dan trietanolamin campur sampai homogen (campuran B).
Campuran A dipindahkan kedalam mortir panas aduk lalu ditambahkan sedikit
demi sedikit campuran B aduk sampai homogen. Ekstrak kelopak bunga rosella
ditambahkan dan diaduk sampai homogen. Formula lotion seperti pada tabel II :
Tabel II. Formula kelopak bunga rosella
BAHAN

KOMPOSISI (%)
FI
FA
FB
Ekstrak kelopak bunga rosella 0,1% 10
10
10
Minyak zaitun
10
10
10
Setil Alkohol
4
7
4
Natrium lauril Sulfat
0,5
0,5
2,5
Trietanolamin
3
3
3
Gliserin
15
15
15
Asam benzoate
0,5
0,5
0,5
Propil paraben
0,6
0,6
0,6
Akuades
ad 100
ad 100 ad 100
Pengujian Sifat Fisik & Stabilitas Sediaan Lotion

FAB
10
10
7
2,5
3
15
0,5
0,6
ad 100

Uji sifat fisik dilakukan dengan uji viskositas, uji daya sebar, uji daya
lekat. Pengukuran viskositas dilakukan dengan menggunakan viskometer cone
and plate. Lotion diletakkan pada wadah yang tersedia. Spindle yang sesuai
dipasang dan spindle diturunkan sampai menyentuh sampel, tombol ON ditekan.
Pada pengujian daya sebar dilakukan dengan cara lotion ditimbang 0,5
gram kemudian diletakkan diantara dua lempeng kaca diberi beban 50 gram, lalu
didiamkan 1 menit dan diukur diameter penyebarannya.
Pengujian daya lekat dilakukan dengan mengoleskan lotion pada satu sisi
kaca obyek yang pada sisi bawahnya telah dipasangkan tali untuk mengikat

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

beban, kemudian ditempelkan pada kaca obyek yang lain. Obyek kaca kemudian
diamati waktu yang dibutuhkan beban untuk memisahkan kedua kaca tersebut.
Pada uji stabilitas sediaan dilakukan dengan menyimpan sediaan lotion
pada suhu 5±2oC selama 24 jam, lalu dipindahkan ke dalam oven yang bersuhu
40±2oC juga selama 24 jam. Perlakuan ini terhitung 1 siklus dan dilakukan
sebanyak 3 siklus (6 hari) (Wihelmina, 2011). Selanjutnya dilakukan pengamatan
organoleptik, homogenitas, viskositas, daya lekat dan daya sebar.
Analisis Data
Data sifat fisik berupa viskositas, daya lekat dan daya sebar dianalisis
dengan Design Expert version 11 (free trial) sehingga didapatkan persamaan yang
menggambarkan interaksi dari kedua faktor pada dua level untuk masing-masing
respon. Setiap respon akan mendapatkan contour plot dan dilakukan analisis
superimposed contour plot. Analisis data stabilitas lotion kelopak bunga rosella
dilakukan menggunakan program SPSS dari Pusat Epidemiologi Klinik dan
Biostatistik Universitas Gadjah Mada. Data diolah dengan Shapiro-Wilk taraf
kepercayaan 95% untuk mengetahui normalitas distribusi data, nilai p>0,05
menunjukkan data terdistribusi normal. Setelah itu dilanjutkan uji one way
ANOVA dan Post-Hoc Turkey. Jika data tidak terdistribusi normal dilakukan uji
Kruskal Wallis dan Mann-Whitney untuk melihat signifikansi kelompok data.
Nilai p < 0,05 menandakan adanya perbedaan yang signifikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Determinasi Tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa L.)
Tanaman rosella diperoleh dari CV Merapi Farma Herbal Yogyakarta
dan dideterminasi di Fakultas Biologi Laboratorium Sistematika Tumbuhan
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang menyatakan bahwa tanaman rosella
yang digunakan dalam penelitian ini benar dari jenis Hibiscus sabdariffa L
(lampiran 1).
Ekstraksi
Serbuk diekstraksi dengan metode remaserasi, kemudian dikondensasi
dengan rotary evaporator. Hasil kondensasi tersebut kemudian dilakukan

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

penimbangan bobot tetap sampai didapatkan selisih 0,50 mg pada setiap
penimbangan. Setelah didapatkan ekstrak kental, dilakukan skrining fitokimia
dengan uji tabung.
Skrining Fitokimia
Hasil skrining fitokimia menunjukkan ekstrak etanol kelopak bunga
rosella positif mengandung senyawa flavonoid dan negatif pada pengujian
senyawa lainnya. Hal ini sesuai dengan penelitain Marpaung dkk (2015) dengan
hasil positif hanya pada uji flavonoid dan negative pada uji lainnya. Perubahan
warna pada uji flavonoid disebabkan terjadinya hidrolisis flavonoid glikosida
menjadi aglikon flavonoid dengan penambahan asam kuat yang selanjutnya akan
membentuk kompleks dengan serbuk magnesium dan menghasilkan perubahan
warna menjadi merah atau jingga (Tanaya, Retnowati, and Suratmo, 2015). Hasil
skrining fitokimia dapat dilihat pada tabel III (lampiran 5) :
Tabel III. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Kelopak Bunga Rosella
Skrining
Senyawa
Flavonoid

NaOH 10%

Tanin

FeCl3

Saponin

Sampel dididihkan
kemudian dikocok dan
didiamkan 15 menit
Dilarutkan dalam
0,5mL kloroform + 0,5
mL anhidra asetat + 2
mL H2SO4

Terpenoid

Alkaloid

Pereaksi

Reaksi positif

Hasil

Warna orange/
jingga
Warna coklat
kehijauan atau biru
kehitaman
Terbentuk busa

Warna jingga
(+)
Warna jingga
(-)

Warna merah
keunguan dan
terbentuk cincin
merah
Filtrat 1 : warna
merah / jingga.
Filtrat 2 : endapan
putih

Ekstrak dicampur
dengan 1 mL HCl 2N
dan 9 mL aquadest
panas.
Dibagi menjadi 2
wadah, Filtrat 1 +
pereaksi dragendrorf.
Filtrat 2 + pereaksi
mayer.

6

Tidak terbentuk
busa (-)
Warna coklat
(-)

Warna coklat
kehitaman dan
tidak terdapat
endapan
(-)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Uji Aktivitas Tabir Surya Ekstrak Kelopak Bunga Rosella
Ekstrak dibuat dalam konsentrasi bervariasi yaitu konsentrasi 0,06%;
0,07%; 0,08%; 0,09 dan 0,1% dengan pelarut etanol 96% dan diukur serapannya
dengan spektofotometer UV-Vis pada rentang panjang gelombang 290 – 400 nm.
Nilai SPF dihitung dengan rumus:
LogSPF =
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak
kelopak bunga rosella maka semakin tinggi pula nilai SPF nya (Gambar 1).
Kriteria nilai SPF yang didapatkan rata-rata termasuk dalam proteksi ultra (SPF >
15) (Draelos dan Thaman, 2006). Proteksi ultra ini berasal dari kandungan
senyawa flavonoid. Senyawa flavonoid yang terdapat dalam ekstrak kelopak
bunga rosella dapat menyerap sinar UV. Senyawa flavonoid juga memiliki sifat
antioksidan. Sifat yang dapat menyerap sinar UV dan antioksidan dari senyawa

Nilai SPF

flavonoid potensial diformulasikan dalam sediaan tabir surya (Filho et al., 2016).
100
0

55.424
32.658
12.367 17.571 26.181
0.06

0.07

0.08

0.09

0.1

Konsentrasi Ekstrak (%)

Gambar 1. Grafik Nilai SPF vs Konsentrasi
Penentuan Rentang Viskositas, Daya Sebar dan Daya Lekat
Penentuan rentang viskositas, daya sebar dan daya lekat didapatkan dari
pengujian 3 produk yang telah beredar di pasaran dengan tujuan untuk melihat
sediaan lotion ekstrak kelopak bunga rosella yang dibuat dapat diterima oleh
masyarakat dari segi viskositas, daya sebar dan daya lekat. Hasil pengujian
sediaan lotion di pasaran dapat dilihat pada tabel IV.

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel IV. Hasil pengujian produk pasaran
Produk

Viskositas (Pa.S)

Daya Sebar (cm)

± SD

Daya Lekat (detik)

± SD

± SD

A

0,832 ±0,025

5,3 ±0,26

1,167 ±0,289

B

1,96 ± 0,04

5,8 ± 0,4

1,067 ± 0,115

C

2,784 ± 0,1407

5,8 ± 0,5

2,83 ±1,258

Pembuatan dan Evaluasi Lotion Tabir Surya
Konsentrasi ekstrak kelopak bunga rosella 0,1% dipilih sebagai
konsentrasi yang diformulasikan dalam sediaan lotion. Hal ini dikarenakan pada
konsentrasi ekstrak 0,1% telah memiliki nilai SPF dengan proteksi ultra.
Setil alkohol dipanaskan di atas waterbath sampai cair kemudian
ditambahkan minyak zaitun dan propil paraben aduk sampai homogen (campuran
A). Asam benzoat, natrium lauril sulfat dilarutkan dalam air kemudian
ditambahkan gliserin dan trietanolamin campur sampai homogen (campuran B).
Campuran A dipindahkan ke dalam mortir panas aduk lalu ditambahkan sedikit
demi sedikit campuran B aduk sampai homogen. Ekstrak kelopak bunga rosella
ditambahkan dan diaduk sampai homogen. Keempat formula lotion dibuat sesuai
formula kemudian diuji sifat fisik dari masing-masing sediaan yang nantinya akan
menjadi respon pada desain faktorial. Hasil evaluasi sifat fisik sediaan lotion
antara lain :
a. Organoleptis
Uji ini meliputi bentuk, bau, dan warna. Keempat formula
memiliki organoleptis yang sama. Hasil pengamatan organoleptis dari 4
formula disajikan pada tabel V :
Tabel V. Organoleptis lotion ekstrak kelopak bunga rosella
Organoleptis

F1

FA

FB

FAB

Bentuk

Semisolid

Semisolid

Semisolid

Semisolid

Bau

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

berbau

berbau

berbau

berbau

Putih

Putih

Putih

Putih

Warna

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Viskositas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui kekentalan dari sediaan lotion.
Uji viskositas menggunakan Viskometer cone and plate. Pengujian
dilakukan pada kecepatan 10 rpm. Hasil viskositas lotion dapat dilihat
pada tabel VI (lampiran 7) :
Tabel VI. Viskositas lotion ekstrak kelopak bunga rosella
Formula
1
A
B
AB
Data ditampilkan dalam bentuk

Viskositas (Pa.S)
± SD
1,783 ± 0,104
2,32 ± 0,308
0,66 ± 0,078
1,816 ± 0,436
± SD, n replikasi = 3

Hasil diatas menunjukkan bahwa formula B tidak masuk dalam
rentang viskositas pasaran yaitu 0,832 Pa.S – 2,784 Pa.S. Sediaan lotion
pada formula B memiliki viskositas yang lebih rendah dibandingkan
formula lainnya. Pada formula B natrium lauril sulfat level tinggi dan setil
alkohol level rendah. Natrium lauril sulfat merupakan emulsifying agent
yang dapat menurunkan viskositas jika dikombinasikan dengan setil alkohol
level rendah.
c. Daya Sebar
Uji daya sebar bertujuan untuk melihat keefektifan pelepasan suatu
zat aktif dari sediaan. Uji daya sebar menggunakan alat ekstensometer
dengan penambahan beban 50 gram dan didiamkan selama 1 menit
(lampiran 7).
Tabel VII. Daya sebar lotion ekstrak kelopak bunga rosella
Formula
1
A
B
AB
Data ditampilkan dalam bentuk

Daya Sebar (cm)
± SD
5,2 ± 0,1
5,83 ± 0,057
6,83 ± 0,152
5,5 ± 0,1
± SD, n replikasi = 3

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Hasil diatas menunjukkan bahwa formula B tidak masuk dalam
rentang daya sebar pasaran yaitu 5,3 cm – 5,8 cm. Sediaan lotion pada
formula B memiliki daya sebar yang paling luas. Hal ini disebabkan
karena viskositas lotion formula B rendah sehingga menghasilkan daya
sebar yang luas.
d. Daya Lekat
Uji daya lekat bertujuan untuk mengetahui kemampuan sediaan
krim melekat pada kulit karena semakin lama daya lekat semakin optimal
pula aktivitas ekstrak yang ditimbulkan ( lampiran 7).
Tabel VIII. Daya lekat lotion ekstrak kelopak bunga rosella
Formula
1
A
B
AB
Data ditampilkan dalam bentuk

Daya Lekat (s)
± SD
1,267±0,057
1,2 ± 0,1
1,03 ± 0,057
1,267 ±0,057
± SD, n replikasi = 3

Hasil diatas menunjukkan bahwa formula B tidak masuk dalam
rentang daya lekat pasaran yaitu 1,067 detik – 2,83detik. Sediaan lotion
pada formula B memiliki daya lekat lebih rendah dari sediaan pasaran
karena komposisi natrium lauril sulfat pada level tinggi sehingga dapat
menyebabkan penurunan daya lekat.
Desain Faktorial
Jika dilihat dari hasil yang diperoleh, formula 1, A dan AB masuk dalam
rentang spesifikasi viskositas, daya sebar dan daya lekat yang di tetapkan,
sedangkan formula B dibawah viskositas, daya sebar dan daya lekat sediaan yang
di tetapkan. Adanya perbedaan level dari tiap formula menyebabkan perbedaan
dari respon fisik yang dihasilkan. Efek perbedaan komposisi natrium lauril sulfat
dan setil alkohol menyebabkan adanya interaksi dan dapat dilihat menggunakan
Design Expert Version 11 (free trial). Uji ANOVA factorial ini dengan tingkat
kepercayaan 95%.

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Respon Viskositas
Respon viskositas dihasilkan dari dua faktor yaitu setil alkohol dan
natrium lauril sulfat, serta interaksinya terhadap respon viskositas diuji
menggunakan software Design Expert 11 (free trial). Persamaan desain
faktorial untuk viskositas adalah
Y = 1,64 + 0,4223(X1) - 0,4055(X2) + 0,1573(X1)(X2) ….. (1)
Dengan X1 sebagai setil alkohol dan X2 sebagai natrium lauril sulfat
dan X1X2 sebagai respon keduanya. Dilihat dari persamaan diatas, setil
alkohol dapat meningkatkan respon viskositas, sedangkan natrium lauril sulfat
dapat menurunkan viskositas. Interaksi dari kedua bahan dapat meningkatkan
viskositas. Efek adalah perubahan respon yang disebabkan karena adanya
variasi dari level faktor dari setil alkohol dan natrium lauril sulfat. Nilai efek
setil alkohol, natrium lauril sulfat dan kombinasinya dalam menentukan respon
viskositas dapat dilihat pada tabel IX (lampiran 8).
Tabel IX. Nilai Efek setil alkohol, natrium lauril sulfat, dan Interaksinya
terhadap viskositas
Faktor

p-value

Efek

p-value
persamaan
0,0005

Setil alkohol
0,84
0,0007
Natrium lauril sulfat
-0,81
0,0009
Kombinasi
0,31
0,0813
Setil alkohol dan kombinasi setil alkohol dan natrium lauril sulfat
memiliki efek dengan nilai positif yang menunjukan bahwa setil alkohol dan
kombinasinya dapat meningkatkan viskositas sediaan lotion. Natrium lauril
sulfat memiliki efek dengan nilai negatif yang menunjukkan bahwa natrium
lauril sulfat dapat menurunkan viskositas sediaan lotion ekstrak kelopak bunga
rosella. Setil alkohol, natrium lauril sulfat dan kombinasinya memiliki efek
signifikan terhadap respon viskositas dilihat dari p value 0,0005.

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 2. Hubungan antara natrium lauril sulfat dengan viskositas
Pada gambar 2 menunjukkan bahwa natrium lauril sulfat dapat
menurunkan viskositas setil alkohol pada level rendah maupun level tinggi.
Level rendah setil alkohol ditunjukkan dengan garis hitam dan level tinggi
ditunjukkan dengan garis merah. Natrium lauril sulfat memiliki kontribusi
sebesar 39,39% terhadap penurunan viskositas

Gambar 3. Hubungan setil alkohol dengan viskositas
Pada gambar 3 menunjukkan bahwa setil alkohol dapat meningkatkan
viskositas natrium lauril sulfat pada level rendah dan tinggi. Pada konsentrasi
tinggi setil alkohol dapat meningkatkan viskositas lebih tinggi, dilihat dari
garis berwarna merah lebih curam daripada garis warna hitam. Hal ini sesuai
dengan Rowe et al (2009) bahwa setil alkohol memiliki sifat dapat
meningkatkan viskositas sediaan. Kontribusi setil alkohol dalam meningkatkan
viskositas sebesar 92,62%.
2. Respon Daya Sebar
Persamaan daya sebar yang didapatkan yaitu
Y = 5,99 - 0,0083 (X1) + 0,2417 (X2) + 0,175 (X1)(X2)…………….(2)

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dengan X1 sebagai setil alkohol dan X2 sebagai natrium lauril sulfat dan
X1X2 sebagai respon keduanya. Jika dilihat dari persamaan diatas, setil
alkohol dapat menurunkan daya sebar, natrium lauril sulfat dapat
meningkatkan daya sebar dan interaksi keduanya dapat meningkatkan daya
sebar. Nilai efek setil alkohol, natrium lauril sulfat dan kombinasinya dalam
menentukan respon daya sebar dapat dilihat pada tabel X (lampiran 8).
Tabel X. Nilai Efek setil alkohol, natrium lauril sulfat, dan Interaksinya
terhadap daya sebar
Faktor

p-value

Efek

p-value
persamaan

Setil alkohol

0,02

0,8327

Natrium lauril sulfat

0,48

0,0002

Kombinasi

0,35

0,0018

0,0004

Setil alkohol, natrium lauril sulfat, kombinasinya memiliki efek dengan
nilai positif

yang menunjukan setil alkohol, natrium lauril sulfat dan

kombinasinya dapat meningkatkan daya sebar lotion. Setil alkohol memiliki
nilai efek yang lebih kecil daripada natrium lauril sulfat. Hal ini menunjukkan
bahwa natrium lauril sulfat lebih berpengaruh terhadap peningkatan daya sebar.
Setil alkohol, natrium lauril sulfat dan kombinasinya memiliki efek signifikan
terhadap respon daya sebar dilihat dari p value 0,0004.

Gambar 4. Hubungan setil alkohol dengan daya sebar
Gambar 4 menunjukkan bahwa setil alkohol dapat menurunkan daya
sebar pada natrium lauril sulfat level rendah dan dapat meningkatkan daya

13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebar pada natrium lauril sulfat level tinggi. Kontribusi setil alkohol pada
respon daya sebar sebesar 0,06% menurunkan daya sebar.

Gambar 5. Hubungan Na-lauril sulfat dengan daya sebar
Gambar 5 menunjukkan bahwa natrium lauril sulfat dapat meningkatkan
daya sebar setil alkohol pada level rendah dan level tinggi. Kontribusi natrium
lauril sulfat pada daya sebar sebesar 57,96% meningkatkan daya sebar.
3. Respon Daya Lekat
Persamaan daya sebar yang didapatkan yaitu
Y = 1,73 + 0,416 (X1) – 0,45 (X2) - 0,3 (X1)(X2)……………….(3)
Dengan X1 sebagai setil alkohol dan X2 sebagai natrium lauril sulfat dan
X1X2 sebagai respon keduanya. Jika dilihat dari persamaan diatas, setil
alkohol dapat meningkatkan daya lekat, natrium lauril sulfat dapat menurunkan
daya lekat dan interaksi keduanya dapat menurunkan daya lekat. . Nilai efek
setil alkohol, natrium lauril sulfat dan kombinasinya dalam menentukan respon
daya sebar dapat dilihat pada tabel XI (lampiran 8).
Tabel XI. Nilai Efek setil alkohol, natrium lauril sulfat, dan Interaksinya
terhadap daya lekat
Faktor

p-value

Efek

p-value
persamaan
0,0003

Setil alkohol
0,83
0,0012
Natrium lauril sulfat
-0,90
0,0007
Kombinasi
-0,60
0,0077
Setil alkohol memiliki efek dengan nilai positif yang menunjukan setil
alkohol dapat meningkatkan daya lekat
14

lotion. Natrium lauril dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kombinasinya memiliki efek dengan nilai negatif yang menunjukkan bahwa
natrium lauril sulfat dan kombinasinya dapat menurunkan daya lekat. Setil
alkohol, natrium lauril sulfat dan kombinasinya memiliki efek signifikan
terhadap respon daya sebar dilihat dari p value 0,0003.

Gambar 6. Hubungan setil alkohol dengan daya lekat.
Gambar 6 menunjukkan bahwa setil alkohol dapat meningkatkan daya
lekat pada natrium lauril sulfat level rendah dan level tinggi. Kontribusi setil
alkohol dalam peningkatan daya lekat sebesar 33,14%.

Gambar 7. Hubungan Na-lauril sulfat dengan daya lekat
Gambar 7 menunjukkan bahwa natrium lauril sulfat dapat menurunkan
daya lekat pada setil alkohol pada level tinggi dan menurunkan daya lekat pada
setil alkohol level rendah. Kontribusi natrium lauril sulfat pada meningkatkan
respon daya lekat sebesar 38,65%.
4. Contourplot superimposed
Contour plot superimposed didapatkan dari gabungan contourplot antara
viskositas, daya sebar dan daya lekat untuk mendapatkan area viskositas , daya
sebar dan daya lekat yang optimum. Daerah berwarna kuning merupakan area

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

komposisi optimum sedangkan daerah berwarna abu-abu tidak termasuk dalam
area komposisi yang optimum. Setelah mendapat area komposisi optimum,
diambil satu titik dari area komposisi optimum untuk diuji validitasnya. Titik
yang diambil adalah titik dimana komposisi natrium lauril sulfat 1,3 gram dan
setil alkohol 6,9 gram. Hasil validasi kemudian dianalisis dengan independent
sample T-test untuk diuji validitasnya antara hasil teoritis dan hasil penelitian

sehingga akan didapatkan p-value. Jika p-value > 0,05 berarti tidak ada
perbedaan yang signifikan antara teoritis dengan hasil penelitian.
Gambar 8. Contourplot superimposed
Tabel XII. Hasil validasi salah satu komposisi optimum
Hasil validasi
P value
(±)
2,0325
2,0236
0,873
Viskositas (Pa.S)
6,029
6,0
0,820
Daya Sebar (cm)
2,062
2,03
0,887
Daya Lekat (detik)
Pada tabel XII dapat dilihat bahwa p value yang didapatkan dari ketiga
Respon

Teoritis

respon > 0,05 yang berarti tidak ada perbedaan signifikan antara nilai teoritis
dan nilai hasil validasi (lampiran 9). Persamaan desain faktorial yang
didapatkan pada penelitian ini valid untuk memprediksi area komposisi
optimum lotion tabir surya ekstrak etanol kelopak bunga rosella (Hibiscus
sabdariffa L.)

16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Uji Stabilitas Freezethaw
Uji stabilitas sediaan dilakukan dengan menyimpan salah satu formula
optimum lotion pada suhu 5±2oC selama 24 jam, lalu dipindahkan ke dalam oven
yang bersuhu 40±2oC juga selama 24 jam. Perlakuan ini terhitung 1 siklus dan
dilakukan sebanyak 3 siklus (6 hari) (Wihelmina, 2011). Selanjutnya dilakukan
pengamatan organoleptik, homogenitas, viskositas, daya lekat dan daya sebar.
Hasil yang didapatkan dari uji stabilitas disajikan dalam tabel XIII (lampiran 10).
Tabel XIII. Hasil uji stabilitas
Respon

Siklus 0

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

Viskositas (Pa.S)

2,031

2,007

1,950

1,945

Daya Sebar (cm)

5,9

5,9

6,0

6,0

Daya Lekat (s)

2,1

2,0

1,9

1,9

Berdasarkan data pada tabel XII. Dapat dilihat bahwa terjadi penurunan
viskositas dan daya lekat, sedangkan pada respon daya sebar terjadi peningkatan.
Data yang didapatkan diuji dengan oneway ANOVA dan didapatkan hasil
penurunan viskositas dengan p value 0,106 yang menunjukkan tidak adanya
perbedaan signifikan. Peningkatan daya sebar memiliki p value 0,44 yang berarti
bahwa peningkatan daya sebar tidak ada perbedaan signifikan. Penurunan daya
lekat memiliki p value 0,112 yang berarti tidak ada perbedaan signifikan pada
penurunan daya lekat. Penurunan dan peningkatan respon sediaan lotion ini masih
dalam rentang lotion di pasaran.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang didapatkan diatas, dapat disimpulkan bahwa
ekstrak kelopak bunga rosella mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi
sebagai tabir surya. Hal itu didukung oleh data nilai SPF yang didapatkan
berdasarkan metode spektrofotometri yaitu bahwa pada konsentrasi 0,1% ekstrak
nilai SPF yang dihasilkan yaitu 55,424. Salah satu komposisi optimum dari hasil
optimasi yang didapatkan pada pembuatan lotion SPF ekstrak kelopak bunga
rosella yaitu komposisi natrium lauril sulfat 1,3 gram dan komposisi setil alkohol
6.9 gram. Faktor yang berpengaruh secara dominan yaitu natrium lauril sulfat

17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pada respon daya sebar. Natrium lauril sulfat dapat meningkatkan respon daya
sebar pada komposisi setil alkohol level rendah maupun level tinggi. Pada respon
viskositas dan daya lekat tidak ditemukan faktor dominan karena p value masingmasing faktor lebih besar dibandingkan p value persamaan.

SARAN
Pada validasi komposisi formula optimum sebaiknya dilakukan pada
formula optimum yang komposisinya paling rendah, hal ini terkait efisiensi bahan
yang digunakan. Perlu dilakukan uji aktivitas lotion ekstrak kelopak bunga rosella
untuk mengetahui apakah lotion yang digunakan mampu menghambat paparan
sinar matahari pada kulit. Perlu ditambahkan fragrance agar baunya lebih
menarik.

18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA
Bolton, 2010. Pharmaceutical Statistic Practical and Clinical Applications, 3rd
Ed., Marcel Dekker Inc., New York, pp.610-619.
Brenner M., and Hearing V.J. 2008. Photochemistry and Photobiolgy : The
Protective Role of Melanin against UV Damage in Human Skin. American
Society of Photobiology.
Draelos, Z. D. dan Thaman, L. A. 2006. Cosmetic formulation of skin care
products. New York : Taylor and Francis Group.
Departemen Kesehatan RI, 1995. Farmakope Indonesia, Ed 4, Jakarta: Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 2014. Farmakope Indonesia, Ed 5, Jakarta: Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan RI. 1038.
Filho, J.M.T., Sampaio P.A., Pereira E.C.V., Junior R.G.O., Silva F.S., Almeida
J.R.G., Rolim L.A., Nunes, X.P., Araujo, E.C. 2016. Flavonoids as
photoprotective agents: A systematic review. Journal of Medicinal Plants
Research. Vol. 10(47), pp. 848-864, 20 December, 2016.
Foumeron, J.D., 1999. Sur la measure in vitro de la protection solaire de cremes
cosmetiques. C.R.Acad.Sci.II. Paris. 2: 421-427.
Ikalinus, R., Widyastuti, S. K., dan Setiasih N. L. E., 2015. Skrining Fitokimia
Ekstrak Etanol Kulit Batang Kelor (Moringa oleifera). Indonesia Medicus
Veterinus. 4(1). 73-74.
Mardiah, Rahayu,A., Ashadi, R.W. dan Sawarni. 2009. Budidaya dan Pengolahan
Rosella Si Merah Segudang Manfaat. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Rahmawati, R. 2012. Budidaya Rosella. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Rowe, R.C. 2009. Handbook Of Pharmaceutical Excipients, 6th Ed, The
Pharmaceutical Press, London.
Tanaya, V., Retnowati, R., and Suratmo, Fraksi Semipolar dari Daun Mangga
Katsuri. 2015. Kimia Student Journal. Vol 1(1):778-784.
Vinoth, B., Manivasagaperumal, R., dan Balamurugan, S., 2012. Phytochemical
Analysis And Antibacterial Activity Of Moringa Oleifera Lam..
International Journal of Research in Biological Science. 2(3). 99-100.

19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Widyanto,P.S., dan Nelistya, A., 2008, Rosella, Aneka Olahan, Khasiat dan
Ramuan, Penebar Swadaya, Jakarta
Wihelmina, C., 2011, Pembuatan dan Penentuan Nilai SPF Nanoemulsi Tabir
Surya Menggunakan Minyak Kencur (Kaempferia galanga L.) Sebagai
Fase Minyak, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia.

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1. Surat Determinasi Tanaman

21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2. Surat Penggunaan Program SPSS

22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3. Dokumentasi Pembuatan Ekstrak
Proses penggojokan selama 6 jam
kemudian didiamkan selama 18 jam.

Hasil

penggojokan

dikondensasi

kemudian

dengan

rotary

evaporator.

Hasil

kondensasi

evaporator

siuapkan

dari

rotary

kemmudian

dilakukan penimbangan bobot tetap

23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4. Data Penimbangan Bobot Tetap
Cawan 1
Jam

Bobot

Selisih

09.20

43,470

-

14.30

31,004

12,466

15.30

30,974

0,03

09.30

30,935

0,039

10.34

30,920

0,015

11.30

30,913

0,007

12.30

30,901

0,012

13.35

30,888

0,013

14.35

30,883

0,005

Jam

Bobot

Selisih

09.20

54,250

-

14.30

36,324

17,926

15.30

36,266

0,058

09.30

36,193

0,073

10.34

36,180

0,013

11.30

36,163

0,017

12.30

36,148

0,015

13.35

36,134

0,014

14.35

36,129

0,005

Jam

Bobot

Selisih

09.20

46,260

-

14.30

37,003

9,257

15.30

36,988

0,015

Cawan 2

Cawan 3

24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

09.30

36,973

0,015

10.34

36,964

0,009

11.30

36,954

0,01

12.30

36,951

0,003

Jam

Bobot

Selisih

09.20

54,130

-

14.30

36,846

17,284

15.30

36,750

0,096

09.30

36,646

0,104

10.34

36,611

0,035

11.30

36,593

0,018

12.30

36,580

0,013

13.35

36,560

0,020

14.35

36,552

0,008

15.40

36,541

0,011

16.30

36,538

0,003

Bobot

Selisih

09.20

51,411

-

14.30

33,492

17,919

15.30

33,392

0,100

09.30

33,301

0,091

10.34

33,280

0,021

11.30

33,267

0,013

12.30

33,252

0,015

13.35

33,242

0,010

14.35

33,237

0,005

Cawan 4

Cawan 5
Jam

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Skrining Fitokimia Ekstrak Kelopak Bunga Rosella
Golongan

Pereaksi

Senyawa

Hasil

Hasil Penelitian

Positif

Gambar

Keterangan

(Pustaka)
Flavonoid NaOH 10%

Jingga

Positif

Tanin

Warna

Negatif

FeCl3

biru

/

kehitaman

Saponin

Dididihkan +

Terdapat

dikocok

buih

Terpenoid Kloroform + 0,5

Terbentuk

ml Anhidra

cincin

asetat + 2 ml

merah

Negatif

Negatif

H2SO4

Alkaloid

Reagen Wagner,

Terdapat

Reagen Mayer,

endapan

Reagen
Dragendorff

26

Negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6. Uji Aktivitas Tabir Surya

27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Grafik nilai SPF vs Konsentrasi
Nilai SPF

60

55.424

40
26.181

20
12.367

32.658

17.571

0
0.06

0.07

0.08

0.09

0.1

Konsentrasi (%)

Lampiran 7. Hasil Uji Viskositas, Uji Daya Sebar dan Uji Daya Lekat
1. Viskositas (Pa.S)
F1

FA

FB

FAB

Replikasi 1

1,90

2,09

0,71

2,27

Replikasi 2

1,75

2,20

0,70

1,78

Replikasi 3

1,70

2,67

0,57

1,40

1,78 ± 0,104

2,32±0,308

0,66±0,078

1,82±0,436

FA

FB

FAB

± SD

2. Daya Sebar (cm)
F1
Replikasi 1

5,3

5,8

7,0

5,5

Replikasi 2

5,1

5,8

6,8

5,4

Replikasi 3

5,2

5,9

6,7

5,6

5,2 ± 0,1

5,83±0,057

6,83±0,152

5,5±0,1

FA

FB

FAB

± SD

3. Daya Lekat (detik)
F1
Replikasi 1

1,2

1,2

1,1

1,2

Replikasi 2

1,3

1,3

1,0

1,3

Replikasi 3

1,3

1,1

1,0

1,3

1,27±0,057

1,20 ± 0,1

1,03±0,057

1,27±0,057

± SD

32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 8. Desain Faktorial
1. Viskositas
a. Efek setil alkohol dan natrium lauril sulfat terhadap viskositas

b. Uji anova dan persamaan respon

c. Interaksi setil alkohol terhadap natrium lauril sulfat

33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Interaksi natrium lauril sulfat terhadap setil alkohol

2. Daya Sebar
a. Efek setil alkohol dan natrium lauril sulfat terhadap daya sebar

b. Uji anova dan persamaan respon

34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Interaksi setil alkohol terhadap natrium lauril sulfat

d. Interaksi natrium lauril sulfat terhadap setil alkohol

3. Daya Lekat
a. Efek setil alkohol dan natrium lauril sulfat terhadap daya lekat

35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Uji anova dan persamaan respon

c. Interaksi setil alkohol terhadap natrium lauril sulfat

d. Interaksi natrium lauril sulfat terhadap setil alkohol

36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 9. Validasi formula optimal
1. Viskositas (Pa.S)
Teoritis

2,0325

Replikasi 1

2,051

Replikasi 2

1,999

Replikasi 3

2,021

± SD
P value

2. Daya Sebar
Teoritis

2,0236 ± 0,026
0,873

6,0299

Replikasi 1

5,9

Replikasi 2

6,0

Replikasi 3

6,1

± SD
P value

6,0 ± 0,1
0,820

37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Daya Lekat
Teoritis

2,0616

Replikasi 1

1,9

Replikasi 2

2,0

Replikasi 3

2,2

± SD
P value

2,03 ± 0,152
0,887

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 10. Uji Stabilitas
1. Viskositas (Pa.S)
Siklus 0

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

Replikasi 1

2,033

2,026

1,999

1,969

Replikasi 2

2,050

1,995

1,976

1,988

Replikasi 3

2,010

2,000

1,875

1,890

2,031± 0,02

2,007±0,017

1,950±0,066

1,945±0,052

± SD

39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Daya Sebar (cm)
Siklus 0

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

Replikasi 1

5,9

5,9

6,1

6,1

Replikasi 2

6,0

5,8

6,0

5,9

Replikasi 3

5,8

6,0

5,9

6,0

5,9 ± 0,1

5,9 ± 0,1

6,0 ± 0,1

6,0 ± 0,1

3. Daya Lekat (detik)
Siklus 0

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

Replikasi 1

2,2

2,1

1,8

1,8

Replikasi 2

2,0

2,2

2,0

1,9

Replikasi 3

2,1

2,0

1,9

2,0

2,1

2,0

1,9

1,9

± SD

± SD

40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 11. Dokumentasi
Uji daya sebar tanpa beban

Sediaan sebelum di evaluasi

Uji daya sebar dengan beban 50 g

Sediaan sebelum uji stabilitas

41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Optimasi Setil Alkohol dan
Natrium Lauril Sulfat pada Lotion Tabir Surya Ekstrak Etanol
Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dengan
Metode Desain Faktorial” bernama

Dokumen yang terkait

Uji efek ekstrak etanol bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap penurunan kadar gula darah pada tikus putih jantan

8 57 98

Pengaruh penyimpanan terhadap stabilitas ekstrak kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dalam sediaan Multiemulsi A/M/A dan suspensi liposom.

0 7 136

Perbandingan kemampuan penetrasi Multiemulsi A/M/A dan suspensi liposom yang mengandung ekstrak metanol kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.).

2 16 133

Optimasi komposisi asam tartrat dan natrium bikarbonat dalam tablet effervescent ekstrak herba pegagan (centellae asiaticae herba) dan ekstrak daun singkong (manihotis folium) : aplikasi metode desain faktorial.

1 0 9

Optimasi formula tablet salut enterik ekstrak kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 16

Optimasi formula tablet salut enterik ekstrak kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 45

Optimasi asam tartrat dan natrium karbonat dalam pembuatan granul effervescent ekstrak sambiloto (andrographis paniculata ness) secara granulasi basah dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 93

Optimasi asam tartrat dan natrium bikarbonat dalam formula granul effervescent ekstrak herba pegagan (centellae asiaticae herba) dengan metode desain faktoral - USD Repository

0 1 106

Perbandingan pengaruh penambahan logam Zn dan Mg terhadap daya antioksidan seduhan kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) menggunakan metode DPPH - USD Repository

0 0 62

Optimasi asam stearat dan trietanolamin pada krim tabir surya ekstrak etanol kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dengan metode desain faktorial. - USD Repository

0 0 57