Analisis Kelembagaan dan Regulasi Kota Bontang

Analisis
Kelembagaan dan
Regulasi Kota
Bontang
6-1

6.1

ANALISIS KELEMBAGAAN KOTA BONTANG

Kelembagaan Pemerintah Kota Bontang yang berperan dalam Bidang Ke Cipta Karya-an dan
terkait langsung dalam pelaksanaan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kota
Bontang meliputi :
1. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bontang
2. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Bontang
3. Dinas Tata Ruang Kota Bontang
4. Dinas Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman dan Pemadam Kebakaran (DKPP) Kota
Bontang
5. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bontang
6. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Bontang
7. Badan Lingkungan Hidup Kota Bontang


6.1.1 Struktur Organiasasi, Tugas dan Fungsi Masing-masing Unit Terkait
Penataan dan penguatan organisasi merupakan Program ke-3 dari Sembilan Program
Reformasi Birokrasi. Keorganisasian yang dimaksud dalam pedoman ini adalah struktur,
tugas, dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang Cipta Karya.
Untuk mengetahui kondisi dari keorganisasian bidang cipta karya, informasi yang perlu
disajikan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Peraturan Daerah yang menjadi dasar penetapan Struktur Organisasi Pemerintah
Kabupaten/Kota.
2. Gambaran struktur organisasi Pemerintah Kabupaten/Kota saat ini.
3. Gambaran struktur organisasi instansi yang menangani urusan bidang Cipta Karya saat
ini.
4. Penjelasan tentang tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya dalam Struktur
Organisasi Pemerintah Kabupaten/Kota.

A. Bidang Pekerjaan Umum
Berdasarkan Peraturan Walikota Bontang Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok Dan
Fungsi Dinas Pekerjaan umum adalah sebagai berikut Dinas Pekerjaan Umum mempunyai
tugas pokok membantu Walikota dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang
Pekerjaan Umum. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2,

Dinas Pekerjaan Umum mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis lingkup bidang bina marga, bidang pengairan dan bidang
cipta karya.
b. Pengkoordinasian, pengendalian sekuruh kegiatan pada unit kerja Dinas

6-2

c. Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas pejabat struktural, kelompok jabatan
fungsional dan staf di Lingkungan Dinas.
d. Pelaksanaan pelaporan tugas dinas sebagai pertanggungjawaban.
e. Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah.
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
1)

Kepala Dinas PU
Kepala Dinas PU mempunyai tugas membantu Walikota sesuai dengan bidang tugasnya,
memimpin, merencanakan, mengevaluasi, menilai meminta pertanggungjawaban,
mengkoordinasikan, membina, mengendalikan dan mengawasi semua kegiatan Dinas
PU, dengan susunan organisasi yang terdiri dari:
1. Kepala Dinas;

2. Sekretariat;
3. Bidang Pengairan;
4. Bidang Bina Marga;
5. Bidang Cipta Karya;
6. UPTD;
7. Kelompok Jabatan Fungsiponal.

2)

Sekretariat
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam lingkup Kesekretariatan
dan Keuangan.
Sekretariat terdiri dari 2 sub bagian yaitu:
1.

Sub Bagian Perencanaan Program & Keuangan
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas secretariat lingkup perencanaan
program dan keuangan.

2.


Sub Bagian Umum
Mempunyai

tugas

melaksanakan

pengelolaan

administrasi

kepegawaian,

pengelolaan urusan perlengkapan dan perawatan rumah tangga,
pemeliharaan barang-barang inventarisasi dan urusan perjalanan dinas, suratmenyurat, pengetikan dan penggadaan
3)

Bidang Pengairan
Dalam menjalankan tugasnya Bidang Pengairan mempunyai fungsi :

1.

Perencanaan dan penyusunan program, pembinaan dan bimbingan teknis dibidang
pengairan.

2.

Pengawasan, pengendalian pelaksanaan pembangunan rehabilitasi, peningkatan
dan pengembangan, operasi serta pemeliharaan dan pengamanan pengairan

6-3

3.

Pengelolaan perijinan, pengamanan pemanfaatan air permukaan dan atau sumber
air serta rekomendasi perijinan penambangan bahan galian golongan “c” pada
alur sungai

4.


Penanggulangan bencana banjir dan bencana alam lainya serta usaha-usaha
pengendalian erosi dibidang teknik sipil

5.

Pengumpulan dan pengelolaan data serta pelaporan dibidang pengairan

Bidang pengairan, membawahi 2 seksi, yaitu :
1.

Seksi Perencanaan Teknis dan Evaluasi
Mempunyai tugas melaksanakan survai, investigasi, pemetaan, rencana teknis dan
program pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, pelaksanaan pembangunan,
peningkatan serta rehabilitasi jaringan irigasi, sungai, rawa dan pantai.

2.

Seksi Pembangunan Sumber Daya Air
Mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian kegiatan
operasi, pemeliharaan pengairan, menyusun inventarisasi bangunan pengairan,

pengumpulan data, penelitian penggunaan air permukaan dan sumber air,
pengelolaan hidrologi, pengawasan dan pengendalian kualitas air permukaan,
penanggulangan akibat bencana alam serta pengelolaan penerapan IPAIR.

4)

Bidang Bina Marga
Dalam menjalankan tugasnya Bidang Bina Marga mempunyai fungsi :
1.

Penyusunan perencanaan teknis, program pembinaan dan bimbingan teknis
dibidang bina marga

2.

Pengawasan, pengendalian pelaksanaan pekerjaan Bina Marga

3.

Pengelolaan perijinan dan pengawasan dan pemanfaatan jalan berserta utilitasnya


4.

Pengangulangan jalan dan jembatan akibat bencana alam

5.

Pengumpulan data dan pelaporan dibindang Bina Marga

Bidang Bina Marga, Membawahi 2 seksi, yaitu:
1.

Seksi Perencanaan Teknis dan Evaluasi
Mempunyai Tugas melaksanakan pelaksanaan teknis, pengumpulan data penelitian,
survai, amdal, leger jalan, evaluasi dan pemantauan dampak serta manfaat
prasarana fisik jalandan rencana pengembangan dibidang Bina Marga.

2.

Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan

Mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian kegiatan
pembangunan serta pengantian jalan dan jembatan.

5)

Bidang Cipta Karya
Bidang Cipta Karya mempunyai tugas membantu sebagian tugas Dinas dalam Bidang
Cipta Karya. Bidang Cipta karya mempunyai fungsi:

6-4

a. Penyusunan

dan

penetapan

rencana

penataan


bangunan,

pengembangan

perumahan dan permukiman, rencana teknis dan program serta evaluasi di bidang
Cipta Karya;
b. Pembinaan, pengaturan teknis dan pelaksanaan pembangunan dalam bidang Cipta
Karya;
c. Pengawasan dan pengendalian serta memberi pedoman dan petunjuk teknis dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan bidang Cipta Karya;
d. Pengelolaan Bangunan Gedung Negara dan Rumah Negara;
e. Pengumpulan data pengelolaan data serta penyajian laporan bidang Cipta Karya;
f. Pelaksanaan penanggulangan akibat bencana alam;
g. Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan.
h. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan.
i. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Bidang Cipta Karya, membawahi 3 seksi, yaitu :
1.


Seksi Tata Bangunan
Mempunyai tugas melaksanakan pembangunan, bantuan teknik, pengawasan
pembangunan gedung negara dan bangunan umum serta pengaturan dan
pengendalian perijinan bangunan.

2.

Seksi Perumahan dan Permukiman
Menpunyai

tugas

melaksanakan

perencanaan,

pembinaan,

pengawasan,

pengendalian, penyuluhan dan pembangunan perumahan, penyehatan lingkungan,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan perkembangan sarana dan prasarana
penyehatan lingkungan permukiman.
6)

Unit Pelaksana Teknik Dinas (UPTD)
Pada Organisasi Dinas PU dapat dibentuk Unit Teknik Dinas (UPTD) yang berfungsi
melaksanakan sebagian Tugas Dinas yang wilayah kerjanya meliputi satu atau
beberapa Kecamatan. UPTD dipimpin oleh seorang Kepala Unit serta berada dibawah
dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas dan secara operasional
dikoordinasikan oleh Camat.

7)

Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis sesuai
dengan keahliannya masing-masing. Kelompok ini dipimpin oleh seorang tenaga
fungsional senior selaku ketua kelompok yang berada di bawah dan bertanggungjawab
langsung kepada Kepala Dinas.

6-5

Gambar 6.1
Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Bontang
B. Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah
Bappeda Kota Bontang merupakan unsur pelaksana tugas tertentu dalam menunjang
penyelenggaraan Pemerintah Daerah khususnya di bidang perencanaan pembangunan
daerah. Bappdea mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam menentukan
kebijaksanaan di bidang perencanaan pembangunan daerah serta penilaian atas
pelaksanaannya
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bontang mempunyai fungsi adalah sebagai
berikut:


Penyusunan Pola Dasar Pembangunan Daerah yang terdiri dari pola umum jangka
panjang dan pola umum perencanaan pembangunan daerah dalam kurun waktu satu
sampai lima tahun



Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Tahunan Daerah (Renstra Petada) dan
Rencana Strategis Pembangunan Lima Tahunan Daerah (Renstra Pelitada).

6-6



Penyusunan program-program tahunan sebagai pelaksanaan rencana-rencana yang
dibiayai oleh Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur dan atau diusulkan kepada
Pemerintah Pusat atau diusulkan melalui program Tahunan Nasional.



Pengkoordinasian perencanaan di antara dinas-dinas, satuan organisasi perangkat
daerah lain dalam lingkungan Pemerintah Kota Bontang.



Penyusunan RAPBD Kota Bontang bersama-sama dengan Bagian Keuangan dan Bagian
Pembangunan dengan koordinasi Sektretariat Daerah.



Penyiapan dan Pengembangan pelaksanaan rencana pembangunan di daerah untuk
penyempuranaan rencana lebih lanjut.



Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan serta pelaporan hasil
pelaksanaan.



Pelaksanaan

administratif

meliputi

ketatausahaan,

kepegawaian,

keungang

perlengkapan dan peralatn lingkup BAPPEDA.


Pengelelolaan dan pembinaan UPT di bidang BAPPEDA.



Pelaksanaan tugas lain yang dilimpahkan dan atau didelegasikan oleh Kepala Daerah
sesuai dengan bidang tugasnya.

Struktur Organisasi Bappeda Kota Bontang dijelaskan berikut ini.

Gambar 6.2
Struktur Organisasi Bappeda Kota Bontang

6-7

C. Bidang Tata Ruang Kota Bontang
Berdasarkan Peraturan Walikota Bontang Nomor 29 Tahun 2007 Tentang Tugas Pokok Dan
Fungsi Dinas Tata Ruang Kota adalah sebagai berikut Dinas Tata Ruang Kota mempunyai
tugas membantu Walikota dalam penyelenggaraan Pemerintah daerah di Bidang Tata Kota.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Kepala Dinas
mempunyai fungsi:


Membantu Walikota sesuai dengan bidang tugasnya;



Memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan, membina, dan mengendalikan semua
kegiatan Dinas Tata Kota Bontang;



Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Gambar 6.3
Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang Kota Bontang
D. Bidang Perumahan dan Permukiman
Kelembagaan pembangunan PSD Permukiman saat ini adalah:
1.

Satker

PBL

Ditjen.

Cipta

Karya

Departemen

Pekerjaan

Umum

mengelola

pengembangan permukiman yang dibiayai APBN.
2.

Bidang Cipta Karya Dinas PU & Kimpraswil Provinsi Kalimantan Timur mengelola
pengembangan permukiman yang dibiayai APBD Provinsi.

3.

Dinas PU Kota Bontang – Subdin Cipta Karya – Seksi Perumahan

6-8

4.

Dinas PU Kota Bontang – Subdin Tata Bangunan

5.

BAPPEDA Bontang – Bidang Fisik dan Prasarana – Sub Bidang Tata Ruang & Tata Guna
Tanah

6.

Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Bontang

7.

Dinas Walikota Bontang – Bagian Ekonomi – Sub Bagian Pembangunan

8.

Dinas Kesehatan – seksi PLP

9.

Dinas Pertanahan Kota Bontang

Pengelolaan perumahan yang dikembangkan swasta (resmi) kerap dilakukan oleh
developer/pengembang kawasan tersebut. Namun demikian, ada beberapa lokasi badan
pengelolanya tidak aktif lagi, terutama setelah rumah-rumah dalam kawasan tersebut laku
terjual (habis) dan aktivitas di lingkungan permukimannya berjalan lancar, walaupun
sesungguhnya developer selalu memiliki tanggung jawab untuk menjalankan pelayanan
pengelolaan perumahan. Akibatnya dibeberapa lokasi perumahan, pengelolaan dilakukan
secara swadaya oleh warga setempat.
Beberapa badan pengelola perumahan developer yang diketahui aktif/operasional di Kota
Bontang antara lain:


Yayasan LNG Badak–PT. Badak LNG Bontang, mengelola perumahan HOP I – IV di lokasi
Kelurahan

Satimpo,

Kelurahan

Gunung

Elai,

dan

Kelurahan

Telihan,

yang

keseluruhannya dihuni oleh karyawan PT. Badak LNG.


Badan Pengelola Kawasan Perumahan Pesona Bukit Sintuk – PT. Daksa Kalimantan
Putra, mengelola Perumahan Pesona Bukit Sintuk di Kelurahan Belimbing – Kecamatan
Bontang Barat serta di Kelurahan Loktuan – Kecamatan Bontang Utara sebagai daerah
pengembangan.



Pengelolaan Perumahan Karyawan PT. Pama – PT. Pama Persada Nusantara yang
bekerjasama dengan PT. Banpu Indominco dan Developer PT. EDECE, mengelola
kawasan perumahan Bumi Persada Indah di Kelurahan Bontang Lestari.



Badan Pengelola Perumahan Lembah Asri – PT. Bangun setia Graha, yang mengelola
kawasan perumahan Lembah Asri di Kelurahan Lok Tuan – Kecamatan Bontang Utara.



KIE _ PT. Kaltim Industrial Estate, mengelola perumahan Bukit Sekatub Damai (BSD) di
lokasi Kelurahan Gunung Elai.

E.

Bidang Air Limbah

Secara umum Organisasi pengelola sektor air limbah (fasilitas sanitasi) di Kota Bontang
adalah DPU Cipta Karya dan Dinas Kebersihan PPMK dengan tugas adalah melaksanakan
perencanaan, pengawasan, pengendalian, dan pemanfaatan sarana dan prasarana di

6-9

bidang teknik penyehatan yang meliputi urusan-urusan air bersih, air buangan, kebakaran,
kebersihan, pertamanan, dan pemakaman.
Untuk penanganan sanitasi air limbah dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya
Kota Bontang. Untuk kelembagaan pelaksanaan kegiatan SANIMAS yang sudah dilakukan
adalah sebagai berikut:
Kelembagaan SANIMAS berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya bisa dibagi menjadi dua
yaitu Panitia Pembangunan dan Badan Pengelola. Kelembagaan SANIMAS di masyarakat
disebut sebagai Kelompok Swadaya Masyarakat/KSM-SANIMAS.

F. Bidang Persampahan
Berdasarkan Peraturan Walikota Bontang Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok Dan
Fungsi Kebersihan Dinas Kebersihan, Pertamanan Dan Pemadam Kebakaran adalah sebagai
berikut Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran mempunyai tugas pokok
membantu Walikota dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Bidang Kebersihan,
Pertamanan dan Pemadam Kebakaran. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 Dinas menpunyai fungsi:
a.

Mempelajari semua peraturan dan ketentuan yang ada;

b.

Merumuskan rencana kerja Dinas sebagai pedoman kerja serta kebijakan teknis atas
pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh kepala
daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c.

Membagi tugas kepada bawahan dilingkungan Dinas sesuai dengan bidang tugasnya;

d.

Mengawasi dan mengevaluasi kinerja bawahan secara berjenjang;

e.

Membina pelaksanaan teknis operasional operator pada Dinas kebersihan, pertamanan
dan pemadam kebakaran;

f.

Mengawasi dan mengevaluasi kinerja bawahan secara berjenjang;

g.

Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pengelolaan persampahan Kota Bontang saat ini berada dibawah Dinas Kebersihan,
Pertamanan, dan Pemadam kebakaran Kota Bontang. Penetapan pengelola tersebut
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Pembentukan
Organiasasi dan Tata Kerja Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemadam Kebakaran.
Berdasarkan susunan organisasi tersebut, maka pelaksana teknis operasional pengelolaan
persampahan Kota Bontang berada dibawah Seksi Kebersihan. Institusi lainnya yang ikut
serta bertanggung jawab pada pengelolaan persampahan Kelompok Masyarakat (Pokmas)
yang melaksanakan proses pengumpulan sampah pada permukiman yang belum mendapat
pelayanan langsung dari Dinas kebersihan, Pertamanan, dan Pemadam kebakaran Kota
Bontang. Pokmas tersebut melaksanakan pengumpulan sampah dari rumah tangga dengan

6-10

menggunakan gerobak dan mengangkutnya ke tepi jalan yang akan dilalui truk pengangkut
sampah. Selain institusi tersebut, maka pengelolaan sampah di Kota Bontang juga
dilakukan oleh PT Pupuk Kaltim dan PT Badak. PT Pupuk Kaltim mengelola sampah yang
berasal dari kegiatan di komplek PT Pupuk Kaltim dengan memanfaatkan jasa pelayanan
pihak swasta dan membuang sampah ke TPA sampah yang berada di lingkungan PT Pupuk
Kaltim. PT Badak juga mengelola pengumpulan dan pengangkutan sampah dari lingkungan
komplek PT Badak dan membuangnya ke TPA sampah milik Kota Bontang.
Pembentukan organisasi dan tata kerja organisasi Pengelola Kebersihan Kota Bontang
diatur pada perda Nomor 5 Tahun 2003. Berdasarkan Perda tersebut, maka institusi
pengelola keberihan Kota Bontang adalah Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemadam
Kebakaran Kota Bontang. Dinas Kerbersihan, Pertamanan, dan Pemadam Kebakaran Kota
Bontang bertanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan sampah Kota Bontang,
sekaligus juga melaksanakan kegiatan pengelolaan pertamanan dan pemakaman, dan
pengelolaan kegiatan pemadaman kebakaran di Kota Bontang.
Susunan organisasi Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemadam Kebakaran Kota Bontang
terdiri atas :
1.

Kepala Dinas

2.

Sekretaris

3.

Bidang Kebersihan

4.

Bidang Pertamanan

5.

Bidang Pemadam Kebakaran

6.

Kelompok Jabatan Fungsional.

6-11

Gambar 6.4
Struktur Organisasi DKPP Kota Bontang
Tata kerja pelaksanaan tugas Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemadam Kebakaran
Kota Bontang dilaksanakan berdasarkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, baik
dalam lingkungan internal maupun dengan satuan organisasi lain sesuai dengan tugas
masing-masing.
Untuk struktur kelembagaan pengelolaan IPAL pada kawasan Bontang Kuala adalah sebagi
berikut :
a.

Dewan Pembina

b.

Dewan Penasehat

c.

Ketua

d.

Sekretaris

e.

Unit Teknis

f.

Unit Keuangan

G. Bidang Pengairan
Bidang Pengairan dan Air Bersih mempunyai tugas pokok membantu sebagian tugas Dinas
PU dan PDAM dalam Bidang Pengairan dan Air Bersih.
Bidang Pengairan mempunyai fungsi:
a)

Mengkoordinasikan program dan rencana teknis bidang Pengairan;

6-12

b)

Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan pembangunan,
rehabilitasi, peningkatan, operasi serta pemeliharaan dan bina manfaat bidang
Pengairan;

c)

Menyelenggarakan perijinan dan pengawasan pemanfaatan air permukaan dan atau
sumber air serta rekomendasi perijinan penambangan bahan galian golongan C alur
sungai;

d)

Pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian laporan pekerjaan di bidang
Pengairan;

e)

Mengkoordinasikan penanggulangan bencana banjir dan bencana alam lainnya serta
usaha-usaha pengedalian erosi saluran;

f)

Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

H. Bidang Air Minum
Kondisi kelembagaan bidang SPAM Kota Bontang adalah sebagai berikut:
a.

Untuk pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Pemerintah Kota, PDAM, maupun
masyarakat.

b.

Upaya memperkuat tugas dan fungsi regulator dan operator penyelenggaraan SPAM
(PDAM dan Dinas PU) di Kota Bontang dilakukan dengan cara meningkatkan sumber
daya manusia yang ada melalui pelatihan, peningkatan kualitas air minum,
memperkuat fungsi dinas-dinas terkait dan memperkuat PDAM.

c.

Upaya memperkuat prinsip kepengusahaan pada lembaga penyelenggaraan PDAM di
Kota Bontang dilakukan melalui penyehatan PDAM, penyesuaian tarif dan peningkatan
SDM.

d.

Upaya penyusunan peraturan perundang-undangan (Perda, dll) yang berkaitan dengan
penyelenggaraan SPAM di Kota Bontang dilakukan dengan cara penyusunan PERDA dan
implementasi NSPM.

6-13

Gambar 6.5
Struktur Organisasi PDAM Kota Bontang

6.1.2 Potensi dan Persoalan Terkait Organisasi dan Tata Laksana Pembangunan
Infrastruktur
Dengan mengacu pada kondisi eksisting kelembagaan perangkat daerah, bagian ini
menguraikan analisis permasalahan kelembagaan Pemerintah kabupaten/kota yang
menangani bidang Cipta Karya.
Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya
Dalam

penyelenggaraan

program

investasi

keciptakaryaan

Kota

Bontang,

banyak

pihak/instansi yang terkait yang terlibat langsung. Tiap dinas yang mempunyai tupoksi
langsung pada masing-masing bidangnya. Peran Bappeda sebagai koordinator tiap dinas
dalam perencanaan teknis pembangunan pada masing-masing bidang. Peran Pu bidang
Cipta Karya mempunyai peran penuh dalam perencanaan fisik pembangunan tiap-tiap
bidang.
Berdasarkan

kajian

kelembagaan

dapat

dilihat

bahwa

dalam

lingkup

instansi

keciptakaryaan masih diketemukan beberapa hal diantaranya:
1.

Dalam

pelaksanaan

program–program

pengembangan

dan

pembangunan

kota,

Pemerintah Kota Bontang melakukan pembinaan jalinan kemitraan baik itu Instasi
Pemerintahan Kota Bontang sendiri, masyarakat, dan swasta. Hal ini dilakukan agar
pelaksanaan pengembangan dan pembangunan kota benar-benar dapat terarah dan

6-14

terlaksana dengan dukungan sumber dana yang cukup serta sesuai dengan kebutuhan
pembangunan di Kota Bontang.
2.

Peran swasta dalam pengembangan infrastuktur di Kota Bontang juga cukup besar
terutama dalam pengembangan penyediaan jaringan air bersih dan pengembangan PSD
permukiman. Dalam hal ini terlihat bahwa kunci kelembagaan dalam menjalin
kemitraan sangatlah dibutuhkan guna menselaraskan pembangunan dan mendorong
tercapinya keberhasilan pembangunan baik dalam bidang pendanaan maupun dalam
hal lainnya yang terkait dengan program – prorgram pengembangan dan pembangunan
kota.

3.

Sasaran pembangunan dan pengelolaan bidang keciptakaryaan pada tahun 2008
berorientasi pada tersedianya pelayanan kepada publik bidang keciptakaryaan sesuai
dengan standar pelayanan minimal. Selanjutnya dengan terpenuhinya pelayanan
minimal kepada publik akan mendorong peningkatan produktivitas sektor-sektor
ekonomi yang menggunakan infrastruktur keciptakaryaan sebagai salah satu sarana
pendukung faktor produksinya. Sasaran kedua adalah meningkatnya partisipasi swasta
yang antara lain dalam bentuk investasi dalam pembangunan dan pengelolaan
infrastruktur di Kota Bontang.

Pada bidang pengembangan perumahan dan permukiman secara umum adalah kewenangan
Dinas PU/ Cipta Karya akan tetapi guna menunjang suksesnya perkembangan dan
pembangunan kota, maka dilakukan sistem kemitraan. Berdasarkan Peraturan Walikota
Bontang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Pekerjaan umum
adalah sebagai berikut Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas pokok membantu
Walikota dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang Pekerjaan Umum. Dalam
hal ini adalah:
a.

Membantu Walikota sesuai dengan bidang tugasnya;

b.

Memimpin,

merencanakan,

mengorganisasikan,

mengkoordinasikan,

membina,

mengendalikan dan mengawasi semua kegiatan Dinas Pekerjaan Umum;
c.

Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

d.

Penyusunan dan penetapan rencana penataan bangunan, pengembangan perumahan
dan permukiman, rencana teknis dan program serta evaluasi di bidang Cipta Karya;

e.

Pembinaan, pengaturan teknis dan pelaksanaan pembangunan dalam bidang Cipta
Karya;

f.

Pengawasan dan pengendalian serta memberi pedoman dan petunjuk teknis dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan bidang Cipta Karya;

g.

Pengelolaan Bangunan Gedung Negara dan Rumah Negara;

h.

Pengumpulan data pengelolaan data serta penyajian laporan bidang Cipta Karya;

6-15

i.

Pelaksanaan penanggulangan akibat bencana alam;

j.

Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pada sub bidang penyediaan air bersih dalam pelaksanaannya adalah untuk pelaksanaan
kegiatan dilakukan oleh Pemerintah Kota, PDAM, maupun masyarakat. Upaya memperkuat
tugas dan fungsi regulator dan operator penyelenggaraan SPAM (PDAM dan Dinas PU) di
Kota Bontang dilakukan dengan cara meningkatkan sumber daya manusia yang ada melalui
pelatihan, peningkatan kualitas air minum, memperkuat fungsi dinas-dinas terkait dan
memperkuat PDAM. Secara teknis kewenangan kelembagaan PDAM adalah sebagai berikut:
a.

Mengkoordinasikan program dan rencana teknis bidang Pengairan;

b.

Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan pembangunan,
rehabilitasi, peningkatan, operasi serta pemeliharaan dan bina manfaat bidang
Pengairan;

c.

Menyelenggarakan perijinan dan pengawasan pemanfaatan air permukaan dan atau
sumber air serta rekomendasi perijinan penambangan bahan galian golongan C alur
sungai;

d.

Pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian laporan pekerjaan di bidang
Pengairan;

e.

Mengkoordinasikan penanggulangan bencana banjir dan bencana alam lainnya serta
usaha-usaha pengedalian erosi saluran;

f.

Melakukan tugas kedinasaan lain yang diberikan oleh atasan.

Secara umum Organisasi pengelola sektor air limbah (fasilitas sanitasi) di Kota Bontang
adalah PU Cipta Karya dan Dinas Kebersihan PPMK dengan tugas adalah melaksanakan
perencanaan, pengawasan, pengendalian, dan pemanfaatan sarana dan prasarana di
bidang teknik penyehatan yang meliputi urusan-urusan air bersih, air buangan, kebakaran,
kebersihan, pertamanan, dan pemakaman. Untuk penanganan sanitasi air limbah dilakukan
oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kota Bontang. Kelembagaan SANIMAS berdasarkan
tugas dan tanggung jawabnya bisa dibagi menjadi 2 yaitu Panitia Pembangunan dan Badan
Pengelola. Kelembagaan SANIMAS di masyarakat disebut sebagai Kelompok Swadaya
Masyarakat/KSM-SANIMAS.
Saat ini, baik pemerintah kota Bontang maupun Propinsi menangani pengaturan drainase
dan pengendalian banjir alasanya adalah bahwa tidak semua kewenangan yang berkaitan
dengan pengelolaan dan pengaturan drainase dan penganan banjir diserahkan dari
pemerintah pusat dan atau dari pemerintah propinsi ke pemerintah kota untuk masingmasing dinas kota seperti misalnya:

6-16

(a) Pengoperasian dan pemeliharaan sungai-sungai termasuk sungai-sungai yang mengalir
di dalam dan melalui drainase Kota Bontang masih menjadi tanggungjawab Dinas
Pekerjaan Umum Kota Bontang.
(b) DPU Kota Bontang hanya menangani pengoperasian drainase dan pemeliharaan
saluran-saluran yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai sungai atau anak sungai.
Contoh tersebut diatas merupakan salah satu kasus yang tetap menunjukan adanya
masalah-masalah struktur kelembagaan bagi sistem operasional dan pemeliharaan
drainase, juga sistem pengelolaan pengendalian banjir di daerah ko pada umumnya
dan Kota Bontang pada khususnya.
Pada sub bidang penataan bangunan dan lingkungan, kewenangan dan pelaksanaan adalah
dibawah sub Dinas Cipta Karya meliputi Seksi Seksi Tata Bangunan dan Seksi Perumahan
dan Permukiman.
1.

Seksi Tata Bangunan
Mempunyai

tugas

melaksanakan

pembangunan,

bantuan

teknik,

pengawasan

pembangunan gedung negara dan bangunan umum serta pengaturan dan pengendalian
perijinan bangunan.
2.

Seksi Perumahan dan Permukiman
Menpunyai tugas melaksanakan perencanaan, pembinaan, pengawasan, pengendalian,
penyuluhan dan pembangunan perumahan, penyehatan lingkungan, pemantauan.

6.1.3 Analisis Kebutuhan SDM
A. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM aparatur
merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang perlu
ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas. Bagian ini menguraikan
kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya, yang dapat
dilakukan dengan mengisi tabel berikut mengenai komposisi pegawai dalam unit kerja
bidang Cipta Karya.

6-17

Tabel 6.1
Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya

B. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Dalam penyelenggaraan program keciptakaryaan Kota Bontang, kinerja setiap instansi
harus ditunjang dari jumlah dan tinhkat pendidikan sumber daya manusia yang ada.
Matriks kebutuhan sumber daya manusia pada tabel 6.2 untuk dapat mengetahui jumlah
proyeksi pegawai yang masih dibutuhkan tiap instansi.

6-18

Tabel 6.2
Matriks Kebutuhan Sumber Daya Manusia

6-19

Berdasarkan jumlah pegawai yang masih dibutuhkan tiap instansi masih memerlukan
penambahan untuk dapat menunjang kegiatan masing-masing instansi. Instansi Bappeda
dari jumlah pegawai yang ada masih membutuhkan 7 (tujuh) orang pegawai berpendidikan
S1/ sederajat dan 3 (tiga) orang magister/doktor. Instansi Pekerjaan Umun dari jumlah
pegawai yang ada masih membutuhkan 8 orang pegawai berpendidikan SMA/ Sederajat, 5
orang diploma, 16 orang berpendidikan S1/sederajat.

6-20

Instansi DKPP dari jumlah pegawai yang ada masih membutuhkan 29 orang berpendidikan
SMA/sederajat, 11 orang berpendidikan diploma, 5 orang berpendidikan S1/sederajat.
Instansi DTRK dari jumlah pegawai yang ada masih membutuhkan 7 orang SMA/sederajat, 3
orang S1/Sederajat.

6.2

ANALISIS REGULASI KOTA BONTANG

Bagian ini berisikan gambaran umum analisis regulasi yang sudah ada dan regulasi
yang diperlukan Daerah dalam pelaksanaan tugas, fungsi, serta kewenangannya
pada pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kota Bontang.

6-21

Tabel 6.3 Matriks Kebutuhan Regulasi Kota Bontang

NO

ARAH REGULASI DAN/ATAU
KEBUTUHAN REGULASI

URGENSI
PEMBENTUKAN
BERDASARKAN
EVALUASI
REGULASI
EKSISTING,
KAJIAN DAN
PENELITIAN

(1)

(2)

(3)

1.

2

Peraturan Daerah No. 11
Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Bontang 20122032

Peraturan Daerah No. 3 Tahun
2011 tentang Bangunan
Gedung

Peraturan Daerah No. 11 Tahun
2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota
Bontang Tahun 2012-2032

Untuk
pengaturan

Untuk penataan
bangunan dan
lingkungan

SUBSTANSI ARAHAN REGULASI

UNIT
PENANGGUNG
JAWAB

UNIT
TERKAIT/
INSTITUSI

TARGET
PENYELESAIAN

(4)

(5)

(6)

(7)

Rencana pengembangan perumahan dan permukiman
berdasarkan tingkat kepadatan. Kepadatan tinggi ada di
Kel. Bontang Kuala, Berbas Pantai, Loktuan. Kepadatan
sedang berada di Kel. Gunung Elai, Bontang Baru, ApiApi, Berbas Tengah, Tanjung Laut, Tanjung Laut Indah,
Satimpo, Kanaan, Telihan, Belimbing dan Guntung.
Kepadatan rendah di Kel. Bontang Lestari.

Persyaratan tata bangunan untuk suatu
kawasan ditetapkan dalam Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL) yang
diatur dalam Perwali.
 Pembagian zonasi dalam kawasan perumahan
disusun dalam Rencana Detail Tata Ruang
dan/atau Peraturan Zonasi didasarkan pada
klasifikasi kepadatan rendang, sedang dan tinggi.
 Upaya pengendalian pemanfaatan ruang pada
kawasan perumahan ditujukan menyediakan lahan
untuk pengembangan hunian dengan kepadatan
dan tipe yang bervariasi untuk mewujudkan
lingkungan hunian yang sehat, nyaman, selamat,
aman dan asri sesuai dengan ragam kepadatan
dan tipe hunian yang dikembangkan

6-22

6-23