PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PLAOSAN 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PLAOSAN 1

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :
Idhin Fahmi Putra Setyawan
101134206

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PLAOSAN 1

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Idhin Fahmi Putra Setyawan
101134206

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2014

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PLAOSAN 1

Disusun oleh:
Idhin Fahmi Putra Setyawan
NIM : 101134206

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I


Drs. Antonius Tri Priyantoro, M.For.Sc.

Tanggal 17 Juli 2014

Pembimbing II

Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., M.A.

Tanggal 17 Juli 2014

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PLAOSAN 1
Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Idhin Fahmi Putra Setyawan
NIM: 101134206

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal 6 Agustus 2014
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap

Tanda Tangan

Ketua

: G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A.

……………...

Sekretaris


: Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd.

……………...

Anggota

: Drs. Antonius Tri Priyantoro, M.For.Sc.

……………...

Anggota

: Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., M.A.

……………...

Anggota

: Drs. P. Wahana, M.Hum.


……………..

Yogyakarta, 6 Agustus 2014
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,

Rohandi, Ph.D.

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO
Kegagalanmu adalah jalan yang akan menuntunmu
menuju kesuksesan
Jangan pernah sia-siakan waktumu, karena waktu
tidak akan pernah kembali dan tergantikan oleh
apapun
Bahagiakanlah orang yang berada didekatmu,

sebelum kamu terlambat untuk membahagiakanya
Ketika satu pintu tertutup, pintu lain akan terbuka
namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu
tertutup tersebut terlalu lama sehingga kita tidak
melihat pintu lain yang telah terbuka

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya kecil ini kupersembahkan untuk :
 Orang tuaku tercinta Bapak Supriyo dan Ibu
Sri Mawarti

“terima kasih atas

segala doa, kasih sayang, motivasi dan

segala pengorbanan yang telah mendorongku untuk terus

belajar dan menjadi seorang anak yang bisa dibanggakan ”

 Kakak-Kakakku tersayang Yuli Kurniawati
dan Dewi Kartikawati
“terima kasih untuk dukungan, semangat dan doa
untukku”

 Kekasihku tersayang Septi Widiasari
“terima kasih untuk semangat, motivasi, dan segala
bantuan yang telah diberikan serta menjadi partner kerja
yang terus mendukungku untuk terus belajar”

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya orang lain atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.


Yogyakarta, 6 Agustus 2014
Yang membuat pernyataan,

Idhin Fahmi Putra Setyawan
NIM: 101134206

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Idhin Fahmi Putra Setyawan

Nomor Mahasiswa


: 10113206

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATAN
KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PLAOSAN 1
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 6 Agustus 2014

Yang menyatakan


Idhin Fahmi Putra Setyawan

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Setyawan, I.F.P. (2014). Peningkatan Prestasi Belajar IPA dengan Pendekatan
Kontekstual pada Siswa Kelas IV SD Negeri Plaosan I. Skripsi: Yogyakarta:
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya prestasi belajar IPA
pada materi gaya di kelas IV SD Negeri Plaosan 1. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV melalui
pendekatan kontekstual pada materi gaya dapat merubah bentuk benda.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian
adalah siswa kelas IV SD Negeri Plaosan I tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri
dari 22 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari
dua pertemuan dan mengikuti empat tahapan dalam teori Kemmis & Mc. Taggart
yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan
data pada penelitian ini menggunakan tes objektif dan wawancara. Analisis data
yang dilakukan adalah dengan membandingkan hasil sebelum diberi tindakan dan
sesudah diberi tindakan yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pendekatan kontekstual
dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV. Persentase siswa yang
lulus KKM kondisi awal sebesar 40% & meningkat pada siklus I menjadi 50%
dan pada siklus II meningkat menjadi 72,7%. Rata-rata nilai prestasi belajar siswa
juga meningkat dari kondisi awal sebesar 52,4 menjadi 53,86 pada siklus I dan
meningkat menjadi 67,72 pada siklus II.
Kata kunci : Pendekatan Kontekstual, prestasi belajar, mata pelajaran IPA.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Setyawan, I.F.P. (2014). The Increasing of Learning Achievement Using
Contextual Approach of The Fourth Grade in Plaosan Elementary School:
Primary School Teacher Education Study Program, Sanata Dharma University.
This research was motivated by the low learning achievement of sains
especially on the material force in the fourth grade of students plaosan elementary
school. This research aimed to determine the improvement of sains learning
avhievement using contextual approach on the force material in the fourth grade.
This research was classroom action research. The subject of this research
were fourth grader in plaosan elementary school year 2013/2014 which consisted
of 22 students. The experiment was conducted in two cycles. Each cycles
consisted of two meetings and follow the four stages in the theory Kemmis & Mc
Taggart : planning, implementation, observation, and reflection. Data collection
techniques in this study was using objective test and interview. Data analysis was
to compare the results before and after the given action related to the activity and
student achievement.
The result showed that using contextual approach to improve in IPA
learning achievement of fourth grade. Percentage of students who pass the initial
conditions KKM increased by 40% in the first cycle being 50% and the second
cycle increased 72,7%. Average students learning achievement score increased
from base line by 52,4 to 53,86 in the first cycle and increased to 67,72 in the
second cycle.
Keywords: contextual approach, learning achievement, Sains subject

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA
dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas IV SD Negeri Plaosan 1”
sebagai salah satu syarat mendapat gelar sarjana Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar dapat terselesaikan.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak pihak
yang membantu, memberi motivasi, mendukung sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. G. Ari Nugrahanta SJ, S.S., BST, M.A., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Antonius Tri Priyantoro, M.For.Sc. selaku dosen pembimbing I, yang
penuh kesabaran, ketelitian, selalu memberikan nasihat, dan dukungan
kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing II yang
penuh kesabaran, ketelitian, selalu memberikan nasihat, dan dukungan
kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh dosen PGSD yang penuh kesabaran, mengajar, dan membagikan
ilmu selama menempuh perkuliahan.
7. Karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah banyak
membantu

peneliti

dalam

peminjaman

perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.

x

buku

selama

menempuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Sumarjoko, S.Ag selaku kepala sekolah SD Negeri Plaosan 1 yang
memberikan izin penelitian dan dukungan kepada peneliti.
9. Juwadi, BA selaku guru kelas IV di SD Negeri Plaosan 1 Yogyakarta yang
bersedia memberikan waktu dan tenaganya sebagai guru mitra sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi.
10. Siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1 tahun ajaran 2013/2014, yang dapat
bekerja sama dalam penelitian untuk penyelesaian skripsi ini.
11. Bapak Supriyo dan Ibu Sri Mawarti selaku orang tua peneliti yang telah
memberikan segala kasih sayang, motivasi, dukungan kepada peneliti
untuk terus belajar dan menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.
12. Kakak-Kakakku tercinta, Yuli Kurniawati, Dewi Kartikawati yang selalu
memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti untuk menyelesaikan
skripsi.
13. Septi Widiasari, partner yang telah menemani peneliti hingga saat ini,
mendukung dan selalu memberi motivasi kepada peneliti agar skripsi ini
selesai tepat waktu..
14. Seluruh mahasiswa PGSD kelas E angkatan 2010, terima kasih atas
kekompakan selama masa perkuliahan.
15. Teman-teman di kos Semaki Gede, Zaki, Ardhi, dan Indra, terima kasih
telah hidup bersama menjadi keluarga selama menempuh masa
perkuliahan.
16. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas
segala bantuan, dukungan, dan motivasi.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, peneliti dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 6 Agustus 2014
Peneliti

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
MOTTO ........................................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
IMIAH .............................................................................................................. vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Pembatasan Masalah ...........................................................................4
1.3 Pemecahan Masalah.............................................................................5
1.4 Rumusan Masalah ...............................................................................5
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................5
1.6 Manfaat Penelitian ..............................................................................6
1.7 Batasan Pengertian ..............................................................................7

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................8
2.1 Kajian Teori .........................................................................................8
2.1.1 Pendekatan Kontekstual ................................................................8
2.1.1.1 Pengertian Pendekatan Kontekstual ........................................8
2.1.1.2 Prinsip Pembelajaran Kontekstual ..........................................9
2.1.1.3 Komponen Pembelajaran Kontekstual ....................................10
2.1.1.4 Langkah-Langkah Pembelajaran Kontekstual ........................14
2.1.1.5 Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Kontekstual ...............16
2.1.2 Belajar ...........................................................................................16
2.1.2.1 Pengertian Belajar ...................................................................16
2.1.2.2 Ciri-ciri Belajar .......................................................................17
2.1.2.3 Pengertian Prestasi Belajar ......................................................18
2.1.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ..........................19
2.1.3 Pembelajaran IPA ..........................................................................21
2.1.3.1 Hakekat IPA ............................................................................21
2.1.3.2 Pembelajaran IPA di SD .........................................................22
2.1.3.3 Pembelajaran IPA Menggunakan Pendekatan Kontekstual ....23
2.1.3.4 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ...........................25
2.1.3.5 Materi IPA ...............................................................................25
2.2 Kerangka Berfikir ...............................................................................26
2.3 Penelitian Relevan ..............................................................................27
2.4 Hipotesis Tindakan .............................................................................32
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................33
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................33
3.2 Setting Penelitian .................................................................................35

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.3 Rencana Tindakan ..............................................................................36
3.3.1 Persiapan .......................................................................................37
3.3.2 Rencana Tiap Siklus ......................................................................38
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................45
3.4.1 Tes .................................................................................................45
3.4.2 Non Tes .........................................................................................46
3.5 Instrumen Pengumpulan Data .............................................................46
3.5.1 Soal Pilihan Ganda ........................................................................47
3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ..................................48
3.6.1 Validitas ........................................................................................48
3.6.1.1 Validitas Isi .............................................................................49
3.6.1.2 Validitas Konstruk ..................................................................49
3.6.1.3 Validitas Empiris .....................................................................50
3.6.2 Reliabilitas ....................................................................................52
3.7 Teknik Analisis Data ..........................................................................54
3.7.1 Penghitungan Prestasi Belajar .......................................................55
3.7.2 Indikator Keberhasilan ..................................................................57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................58
4.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Penelitian ...............................................58
4.1.1 Hasil Penelitian .............................................................................58
4.1.1.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas ...........................................59
4.1.1.2 Hasil Prestasi Belajar ..............................................................68
4.2 Pembahasan .........................................................................................76
BAB V PENUTUP .............................................................................................80
5.1 Kesimpulan ..........................................................................................80

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5.2 Keterbatasan Penelitian ......................................................................80
5.3 Saran ....................................................................................................81
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................82
LAMPIRAN ........................................................................................................85

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian dan Pengambilan Data ....................... 36
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ............................................................. 47
Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Siklus I Sebelum Uji Coba ........................................... 48
Tabel 4. Rentang Skala Uji Validitas Konstruk ................................................. 49
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus I ................................................. 51
Tabel 6. Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus II ................................................ 52
Tabel 7. Klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas ............................................. 53
Tabel 8. Hasil Reliabilitas Siklus I ..................................................................... 53
Tabel 9. Hasil Reliabilitas Siklus II ................................................................... 54
Tabel 10. Perhitungan PAP II ............................................................................ 55
Tabel 11. Ketegori Tingkat Prestasi Siswa ........................................................ 55
Tabel 12. Indikator Keberhasilan ....................................................................... 57
Tabel 13. Data Nilai Kondisi Awal .................................................................... 68
Tabel 14. Nilai Hasil Evaluasi Siklus I .............................................................. 69
Tabel 15. Siswa yang Mencapai KKM .............................................................. 70
Tabel 16. Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus I ......................................... 70
Tabel 17. Nilai Hasil Evaluasi Siklus II .............................................................. 71
Tabel 18. Siswa yang Mencapai KKM .............................................................. 72
Tabel 19. Persentase Prestasi Belajar Siswa Siklus I ......................................... 72

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Literatur Map dari Penelitian Sebelumnya .................................. 31
Gambar 2. Bagan Langkah-Langkah Penelitian Tindakan ........................... 33
Gambar 3. Diagram Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I ............................ 70
Gambar 4. Diagram Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II ........................... 73
Gambar 5. Diagram Peningkatan Rata-rata Prestasi Belajar ........................ 73
Gambar 6. Diagram Pencapaian KKM Kondisi Awal .................................. 74
Gambar 7. Diagram Pencapaian KKM Siklus I ............................................ 74
Gambar 8. Diagram Pencapaian KKM Siklus I ............................................ 75
Gambar 9. Diagram Persentase Peningkatan KKM ...................................... 75
Gambar 10. Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Persentase Pada Kondisi
Awal, Siklus I dengan siklus II ..................................................................... 78

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian .................................................................... 85
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .......................... 86
Lampiran 3. Silabus Pembelajaran .................................................................. 87
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................... 95
a. RPP Siklus I Pertemuan 1 ................................................................... 95
b. RPP Siklus I Pertemuan 2 ................................................................... 103
c. RPP Siklus II Pertemuan 1 ................................................................... 110
d. RPP Siklus II Pertemuan 2 .................................................................. 117
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa ................................................................... 124
Lampiran 6. Ringkasan Materi ........................................................................ 129
Lampiran 7. Output spss validitas ................................................................... 132
Lampiran 8. Hasil Expert Judgement .............................................................. 136
Lampiran 9. Tabel Kisi-Kisi Instrumen Tes ................................................... 145
Lampiran 10. Olah Data ................................................................................. 155
Lampiran 11. Hasil Wawancara ...................................................................... 156
Lampiran 12. Foto Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 159
Lampiran 13. Biodata Penulis ......................................................................... 162

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Pendidikan berperan sangat penting bagi kehidupan manusia, sifatnya

mutlak, baik dalam kehidupan seseorang, keluarga, maupun bangsa dan negara.
Pendidikan merupakan salah satu bagian yang berpengaruh pada perkembangan
suatu bangsa dan negara. Majunya suatu bangsa dan negara ditentukan oleh maju
atau tidaknya pendidikan bangsa itu.
Kegiatan pembelajaran berkaitan erat dalam dunia pendidikan. Proses
kegiatan pembelajaran yang ada di dalam sekolah melibatkan guru dan siswa,
dimana guru berperan sebagai pendidik sedangkan siswa berperan sebagai peserta
didik. Proses kegiatan pembelajaran dapat dikatakan baik apabila terjadi interaksi
antara pendidik dan peserta didik dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran
yang sudah ditentukan. Guru yang berperan sebagai pendidik diharapkan mampu
menciptakan situasi belajar yang berlandaskan PAKEM (pembelajaran aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan), karena setiap siswa memiliki karakteristik
atau kemampuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu
mengarahkan siswa untuk dapat berkembang secara optimal sehingga mampu
mencapai prestasi seperti yang diharapkan. Siswa sebagai pelajar hendaknya
dikondisikan sebagai pembelajar yang aktif melakukan kegiatan pembelajaran
atau mengeksplorasi pengetahuannya sendiri. Guru berperan sebagai pembimbing
yang mampu mengkondisikan situasi belajar yang kondusif. Berdasarkan hasil
observasi yang telah dilakukan peneliti ditemukan fakta bahwa pembelajaran

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

masih berpusat pada guru (teacher center). Siswa cenderung pasif dan hanya
duduk mendengarkan penjelasan guru. Pembelajaran yang terjadi masih bersifat
semi-kontekstual yaitu guru sudah menjelaskan berdasarkan kehidupan sehari-hari
yang dialami siswa namun guru kurang memberikan permodelan secara nyata.
Pembelajaran yang seperti ini membuat siswa jenuh dan mudah bosan sehingga
berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Masalah yang dialami SD Negeri Plaosan 1, Yogyakarta adalah prestasi
belajar IPA siswa kelas IV masih rendah terutama pada materi gaya dapat
mengubah bentuk benda. Standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk
mata pelajaran IPA adalah 65. Siswa yang mencapai KKM hanya berjumlah 10
siswa dari 25 siswa dengan nilai rata-rata 52,4. Ini dapat disimpulkan bahwa siswa
kelas IV SD Negeri Plaosan 1, Yogyakarta kurang mampu menguasai materi yang
disampaikan.
Hasil pengamatan dan wawancara peneliti dengan guru kelas IV, diperoleh
fakta bahwa sekolah ini merupakan salah satu sekolah inklusi dimana masih ada
beberapa siswa berkebutuhan khusus. Pada masing-masing kelas terdapat
beberapa siswa berkebutuhan khusus. Guru kelas IV juga berpendapat bahwa
siswa tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi siswa lain baik dalam
hal kognitif maupun afektif siswa. Saat proses pembelajaran berlangsung guru
cenderung memberikan perlakuan yang berbeda bagi siswa berkebutuhan khusus,
hal inilah yang memicu terjadinya kecemburuan bagi siswa lain yang merasa
kurang diperhatikan karena guru menganggap siswa tersebut lebih cepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

menerima materi pelajaran disbanding siswa yang berkebutuhan khusus.
Pengaruhnya berdampak pada prestasi belajar siswa yang rendah.
Penggunaan pendekatan kontekstual diharapkan mampu meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Plaosan 1, Yogyakarta terutama materi
gaya dapat mengubah bentuk benda. Pendekatan yang baik untuk siswa adalah
pendekatan yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Menurut teori J.
Piaget dalam Budiningsih (2004: 36) pada usia SD kelas IV merupakan tahap
operasional konkret (concrete opertional) yang artinya siswa dalam pengerjaanpengerjaan logis dapat dilakukan dengan benda-benda konkret dan nyata. Dengan
bantuan benda nyata siswa akan lebih mudah untuk memahami suatu hal.
Dengan demikian untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD
Negeri Plaosan 1, Yogyakarta materi gaya dapat mengubah bentuk benda peneliti
menggunakan pendekatan kontekstual. Dengan pendekatan kontekstual akan
membantu siswa untuk menghubungkan antara materi yang dipelajari dengan
kehidupan nyata siswa. Menurut Muslich (2007: 40) pendekatan kontekstual
merupakan konsep pembelajaran yang membantu siswa untuk mengaitkan antara
materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa, yang dapat mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan penerapan dalam
kehidupan sehari-hari para siswa sebagai anggota keluarga dan anggota
masyarakat. Melalui pendekatan ini, siswa akan lebih mudah memahami materi
pembelajaran dan merasa tertarik dengan benda-benda yang sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, dengan pendekatan kontekstual ini akan sangat
membantu siswa dalam mengatasi masalah rendahnya prestasi belajar IPA. Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

akan lebih mudah dalam mengingat materi pembelajaran apabila menggunakan
pendekatan kontekstual, sehingga prestasi belajar siswa tersebut akan mengalami
peningkatan.
Alasan peneliti memilih judul tersebut karena, pendekatan kontekstual
dapat membantu siswa lebih aktif dalam proses pembelajarannya, sehingga
prestasi belajarnya akan mengalami peningkatan. Dengan demikian peneliti
mengangkat judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA dengan Pendekatan
Kontekstual pada Siswa Kelas IV SD Negeri Plaosan 1”.

1.2

Pembatasan Masalah
Penelitian ini dilakukan di salah satu Sekolah Dasar yang berada di

Yogyakarta. Penelitian dilakukan di sekolah mengenai peningkatan prestasi
belajar IPA dengan pendekatan kontekstual pada siswa kelas IV SD Negeri
Plaosan 1. Standar Kompetensi 7. memahami gaya dapat mengubah gerak
dan/atau bentuk suatu benda, dan Kompetensi Dasar 7.2 menyimpulkan hasil
percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu
benda. Penelitian ini dikhususkan pada materi gaya dapat mengubah bentuk benda
di kelas IV semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Adapun sekolah yang peneliti
gunakan untuk tempat penelitian yaitu di SD Negeri Plaosan 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.3

5

Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas

ini adalah penggunaan pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual adalah
pembelajaran yang dilakukan dengan cara menghubungkan materi pembelajaran
dengan kehidupan nyata atau kehidupan sehari-hari siswa. Penggunaan
pendekatan ini diharapkan siswa mampu meningkatkan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran IPA khususnya materi gaya dapat mengubah bentuk benda. Jadi,
masalah akan terpecahkan dengan menggunakan pendekatan kontekstual.

1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, rumusan masalah penelitian ini

adalah:
1.4.1

Bagaimana proses pendekatan kontekstual dalam upaya meningkatkan

prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD?
1.4.1

Apakah dengan penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan

prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD?

1.5

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, tujuan yang ingin

dicapai oleh peneliti adalah:
1.5.1

Mengetahui proses pendekatan kontekstual dalam upaya meningkatkan

prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.5.2

6

Mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA siswa kelas IV dengan

menggunakan pendekatan kontekstual pada materi gaya dapat mengubah bentuk
benda.

1.6

Manfaat Penelitian

1.6.1

Bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa kelas IV

SD Negeri Plaosan 1 Yogyakarta khususnya mengenai materi menyimpulkan
hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah bentuk suatu
benda.
1.6.2

Bagi Guru
Penelitian

ini

dapat

meningkatkan

profesionalisme

guru

dengan

bertambahnya metode baru dan membantu guru dalam memecahkan masalah yang
sama dengan yang dilakukan peneliti.
1.6.3

Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan kepada sekolah bahwa

penggunaan pendekatan kontekstual adalah salah satu upaya untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
1.6.4

Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman peneliti dalam memecahkan

suatu permasalahan yang berkaitan dengan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Penelitian ini juga dapat menambah wawasan peneliti tentang pendekatan
kontekstual yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran IPA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.7

7

Batasan Pengertian
Batasan pengertian istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1.7.1

Prestasi belajar adalah suatu perubahan tingkah laku, baik yang diamati

maupun tidak diamati secara langsung, yang terjadi dari suatu hasil latihan atau
pengalaman dalam interaksi secara langsung dengan lingkungan. Prestasi belajar
pada umumnya diperoleh melalui tes dan dapat dinyatakan dalam bentuk skor dan
nilai.
1.7.2

Pendekatan kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang membantu

guru serta siswa dalam mengaitkan antara materi pembelajaran dengan kondisi
dunia nyata sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih bermakna dan nyata
bagi siswa.
1.7.3

Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu mempelajari berbagai macam

kehidupan yang berkaitan dengan alam seperti peristiwa alam, gejala-gejala alam
yang ada di lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Kajian Teori

2.1.1

Pendekatan Kontekstual

2.1.1.1 Pengertian Pendekatan Kontekstual
Johnson (2010: 65) menyatakan bahwa Contextual Teaching and Learning
adalah pendekatan pembelajaran yang mengaitkan antara materi pelajaran dengan
situasi dunia nyata, sehingga saat pembelajaran berlangsung siswa termotivasi
untuk menghubungkan antara materi pembelajaran yang diajarkan guru dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan agar siswa memiliki
pengetahuan

yang fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif

pemahamannya. Nurhadi (dalam Muslich 2007: 41) berpendapat bahwa
pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah
konsep belajar yang memudahkan guru dalam mengaitkan antara materi
pembelajaran dengan situasi dunia nyata, dan membantu siswa dalam
menghubungkan antara pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan penerapan
kehidupan sehari-hari. Kedua ahli tersebut memiliki kesamaan pemikiran bahwa
pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep atau metode yang digunakan
guru dalam proses pembelajaran dimana materi pembelajaran tersebut dikaitkan
dengan kehidupan nyata siswa agar memudahkan siswa untuk dapat
menghubungkan antara pengetahuan dengan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

Sanjaya (2005: 109) menyatakan bahwa pendekatan kontekstual adalah
suatu pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan siswa secara penuh untuk
dapat menemukan materi pembelajaran dan mengaitkan materi yang dipelajari
siswa dengan menghubungkan kedalam situasi dunia nyata siswa, sehingga
mendorong siswa untuk dapat menerapkan pembelajaran dalam kehidupan seharihari mereka.
Dari beberapa pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
pendekatan kontekstual adalah model pembelajaran yang mengaitkan antara
materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata, sehingga siswa belajar langsung
dengan apa yang sudah mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.1.2 Prinsip-prinsip Ilmiah Pendekatan Kontekstual.
Tiga prinsip ilmiah pendekatan kontekstual menurut para ahli fisika
kuantum, para kosmolog, dan ahli biologi (Johnson, 2009; 68-89) mengemukakan
bahwa:
2.1.1.2.1

Prinsip kesalingbergantungan dan pendekatan kontekstual

Prinsip ini mengajak para pendidik untuk mengenali keterkaitan antara
siswa dengan siswa yang lain, dengan masyarakat, dengan bumi. Prinsip
kesalingbergantungan menghubungkan semua hal yang ada di alam semesta
dengan hal yang lainnya yang bermakna untuk membangun pemikiran yang kritis
dan kreatif. Kedua proses tersebut terlibat dalam mengidentifikasi hubungan yang
akan menghasilkan pemahaman-pemahaman baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.1.2.2

10

Prinsip diferensiasi dan pendekatan kontekstual

Prinsip diferensiasi mendorong alam semesta menuju keragaman yang tak
terbatas, dan hal itu menjelaskan kecenderungan-kecenderungan entitas-entitas
yang berbeda untuk bekerja sama dalam bentuk yang disebut dengan simbiosis.
Para pendidik akan melihat pentingnya prinsip diferensiasi disekolah-sekolah dan
kelas-kelas untuk meniru sasaran prinsip terebut menuju kreativitas, keunikan,
keragaman, dan kerja sama.
2.1.1.2.3

Prinsip pengaturan diri dan pendekatan kontekstual

Prinsip pengaturan diri meminta guru sebagai pendidik untuk mendorong
siswa mengeluarkan seluruh potensi yang dimilikinya. Sasaran utama sistem
pendekatan kontekstual adalah membantu siswa mencapai keunggulan di bidang
akademik, memperoleh keterampilan dalam berkarya, dan mengembangkan
karakter dengan cara menghubungkan tugas sekolah dengan pengalaman serta
pengetahuan yang dimilikinya.
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas peneliti menyimpulkan bahwa terdapat
tiga prinsip pendekatan kontekstual yaitu prinsip kesalingbergantungan, prinsip
diferensiasi, prinsip pengaturan diri. Ketiga prinsip ini memiliki keterkaitan
sehingga mendukung terwujudnya pembelajaran kontekstual.

2.1.1.3 Komponen Pembelajaran Kontekstual
Komponen pembelajaran kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran
yang memiliki tujuh komponen (Sardiman, 2007: 223-229) antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.1.3.1

11

Konstruktivisme (constructivisme)

Pengetahuan bukanlah suatu fakta atau konsep yang hanya diperoleh dan
diingat.

Manusia

harus

membangun

sendiri

pengetahuanya

melalui

pengalamannya secara nyata. Jadi melalui konsep konstrukstivisme, siswa tidak
hanya memahami suatu konsep sebagai penekanan. Siswa memperoleh
pengalaman belajar sehingga proses pembelajaran lebih bermakna untuk dapat
diterapkan dalam kondisi nyata. Oleh karena itu, guru harus memiliki bekal
pengetahuan yang luas untuk mempermudah memberikan ilustrasi menggunakan
sumber belajar dan media pembelajaran sehingga dapat merangsang siswa untuk
mencari dan menemukan sendiri hubungan antara konsep yang dipelajari dengan
pegalamanya.
2.1.1.3.2

Menemukan (Inquiry)

Menemukan merupakan kegiatan inti dalam pembelajaran kontekstual.
Pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan-kemampuan lain bukan hasil dari
mengingat suatu fakta atau konsep tetapi merupakan hasil temuannya sendiri
maupun bersama dengan kelompok belajar. Siswa akan merasa puas secara
emosional ketika ia memperoleh hasil temuannya sendiri dibandingkan hasil
pemberian. Hasil pembelajaran yang diperoleh siswa sendiri berdasarkan
kreatifitas siswa akan bersifat tahan lama untuk diingat dibandingkan pengetahuan
yang merupakan pemberian guru.
2.1.1.3.3

Bertanya (Questioning)

Pertanyaan yang diajukan oleh guru maupun siswa dapat dijadikan sarana
menggali informasi atau sumber belajar yang berkaitan dengan kehidupan nyata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Tugas utama bagi guru yaitu membimbing siswa melaui pertanyaan yang diajukan
untuk mencari dan menemukan antara konsep yang dipelajari dengan kehidupan
nyata.
2.1.1.3.4

Masyarakat belajar (learning Community)

Melalui masyarakat belajar, siswa dibiasakan untuk melakukan kerjasama
dan memanfaatkan sumber belajar dari teman-teman belajarnya. Hasil
pembelajaran diperoleh dari kerja sama dengan orang lain sehingga akan
terbentuk ketergantungan yang positif antar teman sebaya. Ketergantungan positif
yang dimaksud adalah siswa dibiasakan untuk saling memberi dan menerima.
Selain itu, siswa tidak hanya memanfaatkan sumber belajar yang ada dikelas, akan
tetapi siswa dibiasakan untuk mencari sumber lain diluar kelas (keluarga dan
masyarakat). Ketika kebiasaan ini diterapkan maka siswa akan mendapat
pengalaman yang lebih banyak dari berbagai sumber.
2.1.1.3.5

Permodelan (modelling)

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada tuntutan
siswa yang semakin berkembang sehingga guru kesulitan dalam menyampaikan
materi pembelajaran. Oleh karena itu, guru dengan segala kelebihan dan
keterbatasanya yang dimiliki bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa
untuk memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan siswa yang
heterogen. Pembuatan model dapat dijadikan alternatif untuk mengembangkan
pembelajaran agar dapat memenuhi harapan siswa dan membantu mengatasi
keterbatasan yang dimiliki oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.1.3.6

13

Refleksi (reflection)

Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru saja dipelajari atau
baru terjadi. Siswa mengedepankan hal-hal yang baru saja dipelajarinya sebagai
struktur pengetahuan yang baru atau revisi dari pembelajaran sebelumnya.
Pengetahuan yang bermakna diperoleh melalui penerimaan, pengolahan dan
pengendapan, untuk dapat dijadikan sandaran ketika menanggapi gejala-gejala
yang muncul di kemudian hari.
2.1.1.3.7

Penilaian Sebenarnya (Authentic Assessment).

Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data dan informasi yang
bisa memberikan gambaran atau petunjuk terhadap pengalaman belajar siswa.
Terkumpulnya data dan informasi yang lengkap sebagai perwujudan dari
penerapan-penerapan maka pemahaman guru terhadap proses dan hasil
pengalaman belajar siswa akan akurat. Guru akan mengatahui kemajuan,
kemunduran, dan kesulitan siswa dalam belajar sehingga akan memberikan
kemudahan dalam melakukan upaya perbaikan dan penyempurnaan dalam proses
bimbingan belajar.
Berdasarkan ketujuh komponen di atas, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan pendekatan kontekstual proses pembelajaran yang terjadi di kelas
menjadi lebih bermakna, karena siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan dari
guru saja. Siswa dapat mencari pengetahuanya sendiri melalui berbagai macam
cara yaitu, bertanya dan melalui masyarakat belajar sehingga siswa dapat
membangun pengetahuanya. Tugas guru hanyalah membimbing siswa agar dapat
mencapai tujuan pembelajaran. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai tim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

yang bekerja sama untuk membantu menemukan sebuah informasi atau
ketrampilan baru yang didapatkan dari hasil temuan sendiri dan bukan dari apa
yang dikatakan guru.
2.1.1.4 Langkah-Langkah Pembelajaran Kontekstual
Sugiyanto (2010: 22) menjelaskan bahwa langkah-langkah dalam
pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut (1) guru harus mengembangkan
pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri,
menemukan

sendiri,

dan

meng-konstruksikan

sendiri

pengetahuan

dan

keterampilan barunya; (2) melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk
semua topik; (3) mengembangkan sifat rasa ingin tahu siswa dengan bertanya; (4)
menciptakan masyarakat belajar atau belajar dalam kelompok; (5) menghadirkan
model sebagai contoh pembelajaran; (6) melakukan refleksi di akhir pembelajaran
berdasarkan temuan yang telah dilaksanakan; (7) melakukan penilaian yang
sebenarnya untuk mengetahui kemajuan siswa. Langkah-langkah pembelajaran
kontekstual menurut Sugiyanto (2010: 22) memiliki kesamaan dengan langkahlangkah pembelajaran kontekstual menurut Rusman (2013: 192), yaitu dalam
pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada pengembangan pemikiran siswa
melalui kegiatan belajar secara lebih bermakna., untuk menciptakan pembelajaran
lebih bermakna dilakukan dengan cara inkuiri. Hal ini akan semakin membuat
siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap suatu hal. Semua kegiatan ini dapat
dilakukan bersama dengan kelompoknya. Guru juga perlu menghadirkan model
sebagai contoh pembelajaran. Siswa juga perlu dibiasakan untuk melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

refleksi dari setiap kegiatan yang telah dilakukan. Langkah terakhir yaitu
melakukan penialain secara objektif pada masing-masing siswa.
Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan dalam
pembelajaran kontekstual dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran yang
berlangsung dibutuhkan kerjasama antar siswa dan berorientasi pada pengalaman
nyata siswa. Pembelajaran kontekstual dapat menggunakan berbagai macam
sumber, tidak hanya dari buku melainkan dapat menggunakan potensi yang ada di
lingkungan sekitar. Siswa juga akan terlibat langsung dalam proses pembelajaran
sehingga menuntut siswa untuk aktif dan kritis dalam menerima dan mencari
informasi baru, pembelajaran yang terjadi juga akan terasa lebih menyenangkan
dan tidak membosankan.
Johnson (dalam Taniredja, 2011: 53) menjelaskan bahwa terdapat tiga
prinsip dalam pembelajaran kontektual. Ketiga prinsip tersebut antara lain (1)
prinsip saling ketergantungan, misalnya ketika siswa bergabung untuk
memecahkan masalah. Hal ini tampak bahwa ketika subjek yang memiliki
perbedaan dihubungkan menjadi satu dan diminta untuk bekerja sama; (2) prinsip
diferensiasi, melalui pembelajaran kontekstual menantang para siswa untuk saling
menghormati keunikan dan perbedaan-perbedaan masing-masing agar dapat
bekerjasama menghasilkan suatu gagasan baru; (3) prinsip pengorganisasian diri,
ketika siswa mencari dan menemukan kemampuan yang berbeda dengan siswa
lain maka siswa akan membatasi diri untuk tidak memaksakan kehendaknya
sendiri terhadap temuan baru. Siswa tersebut akan bersama-sama untuk mencapai
tujuan yang sudah ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

2.1.1.5 Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Kontekstual
Kelebihan pendekatan kontekstual menurut Johnson (2007: 300) yaitu
sebagai berikut :
a. Menghasilkan pembelajaran lebih bermakna dan nyata. Siswa dituntut untuk
dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan
pengalaman kehidupan nyata yang dialami oleh siswa. Apabila dalam proses
pembelajaran siswa sudah menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan
nyata siswa, siswa tersebut akan lebih mudah dalam proses pembelajaran dan
siswa tidak akan mudah lupa dengan proses pembelajaran tersebut.
b. Pendekatan lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep
kepada siswa kepada siswa karena metode pembelajaran CTL

menganut

aliran kontrukstivisme diamana seseorang siswa dituntun untuk menemukan
pengatahuannya sendiri.
Kelemahan pendekatan kontekstual menurut Johnson (2007: 302) yaitu
membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak untuk membuat siswa benarbenar paham. Hal tersebut terjadi karena tingkat kemampuan siswa sangat
berbeda-beda.

2.1.2

Belajar

2.1.2.1 Pengertian Belajar
Belajar merupakan sebuah proses yang terjadi dan berlangsung seumur
hidup. Tanda bahwa seseorang telah belajar yaitu perubahan tingkah laku dalam
diri manusia yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor (Siregar, 2010:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

3). Berdasarkan pengertian tersebut, belajar tidak hanya dapat meningkatkan
kemampuan kognitifnya saja melainkan juga dapat memperbaiki atau mengubah
sikap dan perilaku seseorang. Hal ini sejalan dengan pemikiran Gage Berlinger
(dalam Siregar, 2010: 4), ia mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana
suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Jadi, selain
dapat memperoleh pengetahuan seseorang juga dapat memperoleh pengalaman
yang dapat membantunya untuk terus berkembang.
Suyono (2011: 9) mengungkapkan bahwa belajar tidak hanya proses untuk
memperoleh pengetahuan, tetapi juga merupakan proses untuk meningkatkan
keterampilan, memperbaiki

sikap dan perilaku, serta membentuk

atau

memperkokoh kepribadian.
Berdasarkan beberapa pengertian menurut para ahli, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang
membantu seseorang untuk dapat membangun pengetahuannya berdasarkan
pengalaman. Belajar tidak harus dimaknai dengan penjejalan pengetahuan kepada
siswa.

2.1.2.2 Ciri-ciri Belajar
Ciri-ciri belajar menurut Siregar (2010: 5) antara lain (1) adanya
kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku tersebut bersifat
pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), maupun nilai dan sikap
(afektif). (2) perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja, melainkan menetap atau
dapat disimpan. (3) perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan. (4)
perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau
kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan. Imron
(1996: 16) menjelaskan ciri-ciri belajar antara lain (1) suatu proses yang disengaja
dan secara sadar dirancang sebagai akibat interaksi antara individu dengan
lingkungan; (2) perubahan tingkah laku sifatnya relatif menetap. Ciri-ciri belajar
menurut kedua ahli tersebut memiliki kesamaan, yaitu belajar merupakan interaksi
antara manusia dengan lingkungan sehingga mengakibatkan perubahan dalam diri
individu. Perubahan yang terjadi bukan dilihat dari faktor fisik, namun perubahan
tersebut bisa berupa: dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi
mengerti, dan dari tidak dapat mengerjakan sesuatu menjadi dapat mengerjakan
sesuatu.
Jadi, berdasarkan ciri-ciri di atas dapat disimpulkan bahwa tidak semua
perubahan merupakan hasil belajar. Seseorang dapat dikatakan telah belajar
apabila siswa mengalami perubahan tingkah laku dalam dirinya akibat dari
interaksinya dengan sesama maupun dengan lingkungan dan tidak dilihat dari
aspek fisik.

2.1.2.3 Pengertian Prestasi Belajar
Slameto (2002: 2) prestasi belajar adalah suatu proses dimana seseorang
berusaha melakukan sesuatu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamanya sendiri dalam berinteraksi
dengan lingkungannya. Berbeda dengan pengertian prestasi belajar menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Kamus Besar bahasa Indonesia. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI)