PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SKRIPSI

   PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SKRIPSI

  Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  Disusun Oleh: Restu Galih Agung Samekta 091134112 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  PERSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan untuk:

  • Allah SWT yang tidak henti-hentinya memberikan perlindungan

    dan anugerahNya selama hidupku.
  • Kedua orang tuaku Bpk. Totok Wasana dan Ibu Sunaryati

  senantiasa memberikan dukungan moral dan materiil kepadaku serta do’a yang tak pernah putus untuk kesuksesanku dan kelancaran hidupku.

  • Kedua adikku Rangga dan Rijal yang selalu mendukungku.
  • Sahabat terdekatku Ferawaty Sulistyaningrum selalu menemaniku, membantuku dan penyemangatiku.
  • Bapak ibu dosen yang membimbingku untuk menjadi calon pendidik yang baik.
  • Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah menuntunku

    menjadi calon pendidik yang berkualitas.

  MOTTO

  • Kesalahan bukan untuk kita tutupi, tetapi perlu kita akui dan segera meminta maaf dan berusaha tidak menggulangi.
  • Jujurlah pada diri sendiri maka orang lain akan mempercayai kita.

  • Manusia boleh berencana Tuhan yang menentukan.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya yang saya tulis tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan pada daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 05 Juni 2013 Penulis

  Restu Galih Agung Samekta

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Restu Galih Agung Samekta NIM : 091134112

  Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang berjudul: PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA

  

SISWA KELAS III SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN

PENDEKATAN KONTEKSTUAL

  kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Yogyakarta, 05 Juni 2013 Yang menyatakan

  Restu Galih Agung Samekta

  

ABSTRAK

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA

KELAS III SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN PENDEKATAN

KONTEKSTUAL

Restu Galih Agung Samekta

Universitas Sanata Dharma

  

2013

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan prestasi belajar

  IPA siswa kelas III SD Negeri Plaosan 1 menggunakan pendekatan kontekstual tahun

  pelajaran 2012/2013. Peningkatan siswa dapat dilihat dari kenaikan rata-rata keaktifan dan nilai siswa dan juga persentase siswa yang mencapai KKM. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Plaosan 1 pada tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 20 siswa. Objek penelitian adalah peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini dilaksanakan dalam satu siklus yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dengan observasi selama proses pembelajaran berlangsung dan tes di akhir siklus. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi awal keaktifan siswa sebelum dilakukan tindakan menggunakan pendekatan kontekstual. Pada indikator siswa bertanya kepada guru atau bertanya dengan teman tentang materi pembelajaran IPA pada kegiatan belajar berlangsung, pada kondisi awal memiliki rata-rata kumulatif 1,2 dan menjadi 1,9 mengalami peningkatan 58% dari kondisi awal, indikator siswa yang mengemukakan pendapat saat proses pembelajaran memiliki rata-rata komulatif 1,7 dan menjadi 2,4 mengalami peningkatan 41 % dari kondisi awal, indikator siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dalam proses pembelajaran IPA memiliki rata-rata komulatif 1,8 dan menjadi 2,8 mengalami peningkatan 55% dari kondisi awal. Prestasi belajar siswa sebelum dilakukan tindakan menggunakan pendekatan kontekstual, nilai rata-rata siswa kelas III tahun pelajaran 2012/2013 adalah 64,7 dan persentase yang mencapai KKM yaitu 40%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 80,4 dan persentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 85%. Peneliti tidak melanjutkan ke siklus berikutnya, karena sudah mencapai target yang di tentukan oleh peneliti bersama guru kelas. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan pendekatan kontekstual dalam upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas

  III, guru diharapkan untuk selalu berinovasi dalam pembelajaran. Banyak metode, pendekatan dan model yang bisa digunakan salah satunya dengan pendekatan kontekstual.

  

ABSTRACT

  IMPROVING STUDENTS’ ACTIVENESS AND ACHIEVEMENT IN

LEARNING SCIENCE OF THIRD GRADER OF SD PLAOSAN I

USING THE CONTEXTUAL APPROACH

  

Restu Galih Agung Samekta

Sanata Dharma University

2013

  This study aims to determine the increasing activity and the science achievement for the third grade students of SD Negeri Plaosan 1 using the contextual approach year 2012/ 2013.

  The students’ improvment can be seen by students’ average improvment of their activeness and scores and also the persentage of the students who achievethe KKM. The research methodology used in this research is a classroom action research

  rd

  (CAR). The research subject is the of this research III students ’ of SD Negeri

  Plaosan 1 2012/ 2013 academic year in the total number of 20 students. The research objects is the increasing of the students’ activities and the achievement on the science field. This study was conducted in a single cycle consisting of planning, implementation, observation and the reflex. The Data collection techniques in this study are obtained by the obervation during the learning process and test at the end of the session. The Data obtained were analyzed by descriptive qualitative .

  The results showed that the preliminary data on average student activeness prior to the act of using contextual approach. On indicators the students ask the teacher or ask their friend about the science it has when the learning activities take place in the early conditions it has the average cumulation from 1,2 became 1,9 it increase 58 % from the early condition, The students indicator that express during the learning process have the average cumulation from 1,7 became 2,4 it increase 41% from the early condition.The student indicator which student did the task given by teacher during the science learning process have the average cumulation from 1,8 became 2,8 it increase 55% from the early condition. Before the researcher use contextual approach, the students’ achievement in 2012/2013 academic year is 64,7 for the

  rd

  average score af the III grade students and the persentage who reach the KKM is 40 %. After the action of the first cycle, the average grade increasing became 80,4 and the percentage that reach the KKM increasing 85%. The researchers did not continue to the next cycle, because it has reached the determanition by the researcher with the class teacher.

  Based on the result using the contextual approach in the effort of increasing students’ activeness and achievement in science subject for the III grader, teachers are expected to constantly innovate in learning. Many methods, approach and models that can be used with contextual approach.

  Keyword : activeness, achievement and contextual approach.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Drs. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

  3. E. Catur Rismiati, S. Pd., M.A. Ed. D., selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan arahan, dorongan, semangat, serta sumbangan pemikiran yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  4. Wahyu Wido Sari, S.Si., M. Biotech selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan bantuan ide, saran, masukan, kritik, serta bimbingannya yang sangat berguna selama penelitian ini.

  5. Sumarjoko, S.Ag., selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Plaosan 1, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas III SD Negeri Plaosan 1.

  6. Patrisia Betris Yan A, S. Pd., selaku guru kelas kelas III SD Negeri Plaosan 1, yang telah memberikan waktu, bantuan, dan masukan-masukan yang bermanfaat bagi peneliti.

  7. Siswa-siswi kelas III SD Negeri Plaosan 1, yang telah bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini.

  8. Ayah tercinta dan Ibu terkasih atas dukungan moril dan materi serta kasih

  9. Teman-teman PPL Laily, Uswatun, Wahyu dan Arifin, yang telah memberikan bantuan, semangat, dan dorongan untuk menyelesaikan penelitian ini.

  10. Teman-teman angkatan 2009 kelas VIII C Dimas, Eko, Dwi, Endah, Risti, Vita, Dian, M. Tyas dll, terimakasih atas dukungan yang diberikan.

  11. Teman-teman bimbingan skripsi Novi, Eka, Endah, Puji, Handoko, Prima, Vivin, Dien dll, terima kasih atas dukungan yang diberikan.

  12. Teman terdekat saya Ferawaty Sulistyaningrum, Arifin Septyanto Nugroho, Rina Setyowati, terimakasih atas dukungannya.

  13. Teman-teman angkatan 2009 kelas VIII C, terima kasih atas dukungan yang diberikan.

  14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian ini.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

  Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca dan peneliti lain.

  Yogyakarta, 05 Juni 2013 Penulis

  Restu Galih Agung Samekta

  DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL .................................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................ v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................................... vi ABSTRAK ..................................................................................................................... vii ABSTRACT ................................................................................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................................. xi DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR...................................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xv

  1. PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

  1.2 Batasan Masalah .................................................................................................. 8

  1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................ 9

  1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 9

  1.5 Definisi Operasional ............................................................................................ 9

  1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 10

  2. LANDASAN TEORI

  2.1 Kajian Pustaka ..................................................................................................... 12

  2.1.1 Keaktifan belajar ............................................................................................... 12

  2.1.2 Prestasi Belajar ................................................................................................. 16

  2.1.3 Pendekatan Kontekstual .................................................................................... 24

  2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ......................................................................... 30

  2.1.5 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ..................................................................... 32

  2.4 Hipotesis Tindakan .............................................................................................. 45

  3. METODE PENELITIAN

  3.1 Jenis Penelitian .................................................................................................... 47

  3.2 Setting Penelitian (berisi tempat, subjek, objek, dan waktu penelitian) .............. 49

  3.3 Rencana Tindakan ............................................................................................... 51

  3.3.1 Persiapan ........................................................................................................... 51

  3.3.2 Pelaksanaan ....................................................................................................... 52

  3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 54

  3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................................ 56

  3.6 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian ............................................... 61

  3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................................... 73

  4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Hasil Penelitian .................................................................................................... 77

  4.2 Pembahasan ......................................................................................................... 97

  5. KESIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN

  5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 106

  5.2 Saran .................................................................................................................... 107

  5.3 Keterbatasan ........................................................................................................ 108 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 109 LAMPIRAN ................................................................................................................... 113

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Indikator Keaktifan ............................................................................................ 15 Tabel 2 Jenis Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi ........................................................ 23 Tabel 3 Jadwal Penelitian ............................................................................................... 50 Tabel 4 Lembar Observasi Keaktifan ............................................................................. 58 Tabel 5 Kisi-kisi soal ...................................................................................................... 60 Tabel 6 Hasil validitas Silabus ...................................................................................... 64 Tabel 7 Hasil validitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............................. 66 Tabel 8 Perhitungan Validitas Soal ................................................................................ 68 Tabel 9 Kualifikasi IK .................................................................................................... 70 Tabel 10 Taraf Kesukaran Item Soal yang Valid ........................................................... 72 Tabel 11 Kriteria Reliabilitas ........................................................................................ 73 Tabel 12 Hasil penghitungan Reliabilitas....................................................................... 73 Tabel 13 Kriteria Keberhasilan Keaktifan Siswa ........................................................... 75 Tabel 14 Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa .................................................. 76 Tabel 15 Hasil Observasi pertemuan 1 ........................................................................... 88 Tabel 16 Hasil Observasi pertemuan 2 ........................................................................... 89 Tabel 17 Hasil Observasi pertemuan 3 ........................................................................... 90 Tabel 18 Hasil Observasi pertemuan 4 ........................................................................... 91 Tabel 19 Jumlah Hasil Observasi Siklus 1 ..................................................................... 93 Tabel 20 Hasil Evaluasi .................................................................................................. 95 Tabel 21 Peningkatan Keaktifan Siswa .......................................................................... 99 Tabel 22 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ................................................................. 101

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Model penelitian Kurt Lewin ....................................................................... 35 Gambar 2. Model penelitian Kemmis dan Taggart jenis spiral ...................................... 36 Gambar 3. Model penelitian John Elliot ......................................................................... 37 Gambar 4. Model penelitian Hopkins ............................................................................ 38 Gambar 5. Model penelitian Dave Ebbutt ...................................................................... 38 Gambar 6. Model penelitian Dave Ebbutt ...................................................................... 43 Gambar 7. Model penelitian Dave Ebbutt ...................................................................... 44 Gambar 8. Model spiral menurut Kemmis dan Taggart................................................. 48 Gambar 9. Grafik keaktifan siswa ................................................................................ 94 Gambar 10. Persentase lulus KKM ................................................................................ 96 Gambar 11. Rata-rata kelas ............................................................................................ 96 Gambar 12. Hasil Evaluasi Siswa 1 ............................................................................... 102 Gambar 13. Lanjutan Evaluasi Siswa 1 .......................................................................... 103 Gambar 14. Hasil Evaluasi Siswa 2 ............................................................................... 104 Gambar 15. Lanjutan Evaluasi Siswa 2 .......................................................................... 105

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Surat ijin sebelum dan sesudah penelitian ................................................. 113 Lampiran 2. Perangkat pembelajaran sebelum divaliditas ............................................. 115 Lampiran 3. Validitas dan Reliabilitas Perangkat Pembelajaran .................................... 148 Lampiran 4. Perangkat pembelajaran setelah validitas ................................................... 160 Lampiran 5. Hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................................................... 193 Lampiran 6. Hasil lembar observasi ............................................................................... 213 Lampiran 7. Hasil Belajar Siswa ..................................................................................... 221 Lampiran 8. Foto kegiatan ............................................................................................... 233

BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini memuat latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi operasional, dan manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang

  Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia dan dirasakan penting bagi kehidupan manusia. Begitu pentingnya pendidikan, maka Indonesia mengatur secara khusus perihal pendidikan ini dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20 tahun 2003. Terdapat beberapa hal yang sangat penting untuk kita kritisi dari konsep pendidikan berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20 tahun 2003. Pertama, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana sehingga segala sesuatu yang dilakukan guru dan siswa diarahkan pada pencapaian tujuan. Kedua, proses pendidikan yang terencana diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran.

  Ketiga, pendidikan adalah upaya pengembangan potensi anak didik, sehingga dalam proses pendidikan harus berorientasi pada siswa (student active learning).

  Keempat, akhir dari proses pendidikan agar siswa memiliki kemampuan spritual kecerdasan dan ketrampilan yang diperlukan untuk diri sendiri, masyarakat dan negara (Sanjaya, 2012: 3).

  Dewasa ini, masalah yang dihadapi dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu kehidupan banyak faktor yang harus dipertimbangkan dan kenyataannya tidak sesuai dari tujuan Undang-Undang Sistem Pendidikan pendidikan Indonesia adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Sanjaya (2012:1) menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Daryanto & Raharjo (2012: 1) menjelasakan bahwa kenyataan di sekolah-sekolah sering kali guru yang aktif sehingga murid-murid tidak diberi kesempatan untuk aktif. Tidak jauh berbeda, Uno & Mohammad (2012: 75) juga menjelasakan kecenderungan pembelajaran saat ini masih berpusat pada guru yaitu bercerita dan berceramah. Siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran rendah. Disamping itu, media jarang digunakan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi kering dan kurang bermakna.

  Kita telah mengetahui bahwa sekolah merupakan institusi sosial yang berfungsi menciptakan lingkungan belajar bagi para siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Pemerintah telah mengupayakan dengan berbagai macam usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar mencapai tujuan tersebut misalnya dengan memberikan diklat, memperbarui kurikulum, memperbaiki sistem pembelajaran, menyediakan alat peraga atau media pembelajaran yang sesuai. Menurut Hamalik (2011: 105) sekolah perlu menyusun suatu program yang tepat dan serasi, sehingga memungkinkan para siswa melakukan kegiatan belajar efisien dan bahwa keberhasilan pencapaian kompetensi satu mata pelajaran bergantung pada beberapa aspek. Salah satu aspek yang mempengaruhi adalah bagaimana cara guru dalam melaksanakan pembelajaran. Hal serupa juga dikemukakan oleh Sanjaya (2012: 13) bahwa komponen yang sangat mempengaruhi pendidikan adalah guru, sebab guru adalah ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa. Peranan seorang guru begitu penting untuk mengelola pembelajaran di kelas dalam menentukan keberhasilan pendidikan.

  Pendidikan sekolah dasar, menurut Mikarsa & Taufik dan Prianto (2007:1.13) merupakan bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional. Tujuan pendidikan di Sekolah Dasar mencakup pembentukan dasar kepribadian siswa sebagai manusia Indonesia seutuhnya sesuai tingkat perkembangan siswa. Dahar (dalam Agustiana & Tika, 2013: 274) menjelaskan bahwa masa usia sekolah dasar merupakan tahap yang penting bagi kesuksesan perkembangan selanjutnya. Perkembangan kognitif siswa SD masih dalam tahapan operasi konkrit. Pada tahap operasi konkrit, siswa mampu berpikir logis melalui objek-objek konkrit, dan merupakan permulaan berpikir rasional. Kegiatan belajar dan berpikir anak pada tahap operasi konkrit sebagian besar melalui pengalaman nyata yang berawal dari proses interaksi dan bukan dengan lambang, gagasan atau abtraksi.

  Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu segi pendidikan yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Agustiana & Tika (2013: 259-266) pembelajaran IPA di SD berorientasi dari berbagai aktivitas yang mendukung terjadinya pemahaman atas konsep, prinsip, dan prosedur yang pembelajaran IPA menjadi bermakna dan pada akhirnya menjadi proses IPA menyenangkan. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan aktif yang dilakukan siswa untuk membangun pengetahuan dan aktif mencari pengetahuan kemudian mengkonstruksi pengetahuan tersebut dalam pikirannya. Pembelajaran konstruktivis terpusat pada siswa (student centre intruction), siswa sudah membawa pengetahuan dari awal dan tugas guru membantu agar siswa mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan kebutuhan dan situasi siswa. Sejalan dengan hal itu, Uno & Mohammad (2012: 75) menjelaskan bahwa selama proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, semestinya menciptakan suasana siswa yang benar-benar berperan aktif dalam proses pembelajaran.

  Berdasarkan hasil observasi pertama pada tanggal 8 Januari 2013, selama proses belajar mengajar di kelas III SD Negeri Plaosan 1 pada mata pelajaran IPA guru belum sepenuhnya mengarahkan siswa agar mampu menghubungkan antara materi pelajaran dengan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari.

  Berdasarkan observasi kedua yang dilakukan pada tanggal 18 Januari 2013, terlihat keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPA masih relatif rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti selama proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPA dan hasil penghitugan keaktifan siswa berdasarkan indikator keaktifan. Pada indikator keaktifan yang pertama, bertanya kepada guru atau bertanya dengan teman tentang materi pembelajaran IPA memiliki rata-rata komulatif 1,2 dari 20 siswa. Indikator yang kedua, Siswa yang mengemukakan pendapat saat proses pembelajaran memiliki rata-rata komulatif

  1,7. Indikator yang ketiga, mengerjakan tugas yang diberikan guru dalam proses pembelajaran IPA memiliki rata-rata komulatif 1,8.

  Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas III, yang dilakukan pada tanggal 8 Januari 2013. Diperoleh informasi kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada mata pelajaran IPA tahun ajaran 2011/2012 dan 2012/2013 memiliki kriteria ketuntasan minimal 67. Siswa bisa dikatakan mencapai KKM, jika nilainya mencapai 67 atau lebih. Pada tahun pelajaran 2011/2012 siswa yang mencapai KKM ada 6 siswa (35, 2% ) dari 17 siswa, sedangkan 11 siswa (64,7 %) belum mencapai KKM dan nilai rata-rata kelas 66,5. Dari hasil ujian tengah semester pada mata pelajaran IPA kelas III, semester ganjil pada tahun 2012/2013 siswa yang mencapai KKM ada 8 siswa (40 %) dari 20 siswa, sedangkan 12 siswa (60 %) belum mencapai KKM dan nilai rata-rata kelas 64,7 dengan rentangan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 54. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas, dapat disimpulkan keaktifan siswa kelas III pada mata

  pelajaran IPA relatif rendah dalam proses pembelajaran sehingga mempengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut Zaini & Munthe dan Aryani (2008: xiv) ketika peserta didik pasif, atau hanya menerima dari pengajar, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan.

  Uno & Mohammad (2012: 311) menjelaskan bahwa, untuk mendapatkan hasil proses pendidikan yang maksimal, tentunya diperlukan pemikiran yang kreatif dan inovatif. Inovasi dalam pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan prestasi kearah yang maksimal dan menghasilkan siswa-siswa yang pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, dan metode pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang inovatif antara lain pendekatan kontekstual dan pembelajaran kooperatif. Sejalan dengan penjelasan tersebut, Sanatowa (2010:2) menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan dan memenuhi pendidikan IPA, perlu pendekatan yang digunakan dalam proses belajar mengajar IPA antara lain: pendekatan lingkungan, pendekatan ketrampilan proses, pendekatan inquiry, dan pendekatan terpadu.

  Adapun pendekatan Paikem yang dapat dikembangkan di sekolah dasar yaitu pendekatan kontekstual. Menurut Johnson (2010:35) pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam aktivitas penting yang membantu mengaitkan pelajaran dengan konteks kehidupan nyta yang siswa temui. Pendektan kontekstual terpusat pada siswa (student centre intruction), siswa sudah membawa pengetahuan dari awal dan tugas guru membantu agar siswa mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan kebutuhan dan situasi siswa. Nurhadi (dalam Rusman, 2012:189) menyebutkan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi nyata, serta mendorong siswa untuk menghubungan pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

  Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) memiliki tujuh komponen dalam kelas yang membuat siswa aktif yakni konstruktivisme

  

(Contructivism), inkuiri (Inquiry), bertanya (Questioning), masyarakat belajar

  

(Learning Community ), pemodelan (Modelling), refleksi (Reflection), dan

penilaian sebenarnya (Autentic Assessment).

  Lebih lanjut lagi Rusman (2012: 193-198), menjelaskan bahwa penggunaan teknik bertanya dalam pendekatan kontekstual bertujuan untuk menggali informasi dari siswa atau sumber belajar yang ada kaitannya dengan kehidupan nyata. Selanjutnya pendekatan kontekstual pada komponen konstruktivisme dan inkuiri mendorong peserta didik untuk belajar menemukan dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. Pada komponen masyarakat belajar siswa dapat bekerja sama, berdiskusi danbertukar pendapat, dengan demikian, tujuh komponen yang ada dalam pendekatan kontekstual akan membantu siswa aktif menemukan sendiri konsep yang akan dipelajarinya, belajar untuk aktif bekerjasama dalam proses pembelajaran, terlebih lagi dapat mengaitkan konsep pengetahuannya dengan konteks kehidupan sehari-hari.

  Berdasarkan penjabaran dari tujuh komponen dalam pendekatan kontekstual tersebut, maka peneliti memilih pendekatan kontekstual untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas III di SD Plaosan 1. Pendekatan kontekstual cukup efektif dalam upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa, hal ini juga diperkuat oleh hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nugroho (2011) kepada siswa kelas V SD Budya Wacana Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011, dengan menggunakan pendekatan kontekstual mampu meningkatkan prestasi belajar IPA. Penelitian lain, dilakukan Yogyakarta Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012, dengan menggunakan pendekatan kontekstual mampu meningkatkan keaktifan dan presatasi belajar

  IPA. Seperti yang dikemukakan Johnson (dalam Rusman, 2012: 187) pembelajaran kontekstual adalah sebuah sistem yang merangsang otak, untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna. Pembelajaran kontekstual cocok dengan otak yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademis, dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa. Jadi, pendekatan kontekstual menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa dapat menerapkan dalam kehidupan mereka

  Berdasarkan kondisi pembelajaran di kelas III di SD Negeri Plaosan 1, maka dilakukan upaya dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Untuk itu, peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas dan mengambil judul

  “ Peningkatan Keaktifan dan

Prestasi belajar IPA Siswa Kelas III SD Negeri Plaosan 1 Menggunakan

Pendekatan

  Kontekstual”.

1.2 Batasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang peneliti membatasi masalah keaktifan dan prestasi belajar siswa IPA di SD Plaosan 1 menggunakan pendekatan kontekstual. Subjek penelitian ini dibatasi pada siswa kelas III di SD Negeri Plaosan 1 tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 20 anak.

  1.3 Rumusan Masalah

  1.3.1 Bagaimana pendekatan kontekstual dilaksanakan dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPA kelas III di SD Negeri Plaosan 1 tahun ajaran 2012/2013?

  1.3.2 Bagaimana pendekatan kontekstual dilaksanakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA kelas III di SD Negeri Plaosan 1 tahun ajaran 2012/2013?

  1.4 Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1.4.1 Untuk mengetahui bagaimana pendekatan kontekstual dilaksanakan dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPA kelas III di SD Negeri Plaosan 1 tahun ajaran 2012/2013.

  1.4.2 Untuk mengetahui bagaimana pendekatan kontekstual dilaksanakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA kelas

  III di SD Negeri Plaosan 1 tahun ajaran 2012/2013.

1.5 Definisi Operasional

  1.5.1 Keaktifan belajar adalah keterlibatan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar siswa mampu mengidentifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan.

  1.5.2 Prestasi belajar adalah bukti penguasaan pengetahuan seseorang dalam mata pelajaran tertentu yang ditunjukkan dengan nilai tes dari guru.

  1.5.3 Pembelajaran kontekstual adalah adalah konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

  1.5.4 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala alam.

  1.5.5 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif melalui tindakan-tinndakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas profesional.

1.6 Manfaat penelitian

  Berdasarkan tujuan yang telah disampaikan adapun kegunaan atau manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1.6.1 Bagi Peneliti Peneliti memperoleh pengalaman dalam melakukan PTK khususnya menggunakan pendekatan kontekstual dalam upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas III di SD Negeri Plaosan 1 tahun pelajaran 2012/2013.

  1.6.2 Bagi Pihak Sekolah Menambah bahan kajian terkait dengan PTK khususnya pendekatan mata pelajaran IPA pada siswa kelas III di SD Negeri Plaosan 1 tahun pelajaran 2012/2013.

  1.6.3 Bagi Guru Memberikan inspirasi bagi guru-guru SD untuk melakukan PTK khususnya menggunakan pendekatan kontekstual dalam upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.

  1.6.4 Bagi Siswa Bagi siswa, hasil penelitian menggunakan pendekatan kontektual ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Siswa dapat belajar dengan benda yang dijumpai sehari-hari, sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna.

  1.6.5 Bagi Program Studi Menambah bahan kajian terkait dengan penelitian tindakan kelas khususnya penggunaan pendekatan kontektual dalam upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA kelas III di SD Negeri Plaosan 1 tahun pelajaran 2012/2013.

BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini landasan teori ini akan membahas beberapa landasan teori

  terkait dengan penelitian. landasan ini dibagi menjadi 4 bagian: kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berfikir dan hipotesis tindakan.

2.1 Kajian Pustaka

  Pada bagian kajian pustaka ini akan membahas tentang keaktifan, belajar, prestasi belajar, pembelajaran kontekstual, IPA, Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

2.1.1 Keaktifan Belajar

2.1.1.1 Pengertian Keaktifan dalam Proses Pembelajaran

  Dimyati & Mujiono (2010:51) mengimplikasikan keaktifan bagi siswa berwujud perilaku-perilaku seperti mencari sumber informasi yang dibutuhkan, menganalisis percobaan, ingin tahu hasil dari suatu reaksi kimia, membuat kliping, dan perilaku sejenis lainnya. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:19) aktif dapat berarti giat (bekerja atau berusaha), sedangkan keaktifan diartikan sebagai keadaan siswa dapat aktif. Usman (2011:23) menjelaskan secara harfiah pembelajaran aktif diartikan sebagai sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual, dan emosional untuk memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara kognitif, afektif dan psikomotor.

  Siregar & Nara (2011: 97) menjelasakan bahwa belajar aktif merupakan perkembangan dari teori belajar yang menyatakan, bahwa belajar yang efektif itu adalah dengan mengerjakan, bukan menghafalkan. Aktif dimaksudkan dalam proses pembelajaran yakni, guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan pendapat. Sedangkan menurut Gora & Sunarto (2010:12) menjelaskan bahwa pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran (mencari informasi, mengolah informasi, dan menyimpulkannya kemudian diterapkan) dengan lingkungan belajar yang menyenangkan. Pembelajaran aktif menurut Zaini & Munthe dan Ariyani (2008: xiv) suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif.

  Berdasarkan pendapat para ahli tentang keaktifan, dapat disimpulkan bahwa keaktifan adalah suatu kegiatan yang berwujud perilaku-perilaku agar siswa aktif selama proses pembelajaran. Pembelajaran aktif, menekankan pada keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual, dan emosional untuk memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara kognitif, afektif dan psikomotor. Keaktifan siswa dapat dilihat dari keterlibatan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar siswa mampu mengidentifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta, memganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan.

2.1.1.2 Indikator keaktifan

  Sudjana (2009: 61) menjelaskan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar dapat pemecahan masalah; bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya; berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah; melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal; menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh, melatih diri dalam memecahkan masalah, serta menggunakan kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolahnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.

  Menurut Kirschner & Sweller, dan Clark (dalam Gora dan Sunarto, 2010:12) siswa aktif tidak hanya sekedar hadir di kelas, menghafalkan dan akhirnya mengerjakan soal-soal di akhir pelajaran. Siswa harus terlihat aktif baik secara fisik maupun secara mental. Dimyati & Mudjiono (2010:45) menyebutkan bahwa proses kegiatan belajar mengajar siswa selalu menampakkan keaktifan mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah diamati.

  Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis berlatih ketrampilan dan sebagainya. Kegiatan psikis contohnya menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah, membandingkan suatu konsep, menyimpulkan hasil percobaan dan kegiatan psikis lainnya. Uno & Mohammad (2012: 33) menyebutkan ciri-ciri atau kadar dari proses pembelajaran yang mengaktifkan siswa antara lain: siswa aktif atau memberikan informasi, bertanya bahkan membuat kesimpulan; ada interaksi aktif secara terstruktur dengan siswa; adanya kesempatan bagi siswa untuk menilai hasil karyanya sendiri; dan ada pemanfaatan sumber belajar secara optimal.

  Beberapa ciri dari pembelajaran aktif dalam panduan pembelajaran model ALIS (Active Learning in School) dalam Uno & Mohammad (2012: 75-76) antara lain: pembelajaran berpusat pada siswa; pembelajaran terkait dengan kehidupan nyata; pembelajaran mendorong anak berpikir tingkat tinggi; pembelajaran melayani gaya belajar anak yang berbeda-beda; pembelajaran mendorong anak untuk berinteraksi multiarah (siswa-guru); pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai media atau sumber belajar; pembelajaran berpusat pada anak; penataan lingkungan belajar memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar; guru memantau proses belajar siswa; guru memberi umpan balik terhadap hasil kerja anak. Uno & Mohammad (2012: 77) menyebutkan ciri-ciri pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran adalah siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran untuk berpikir, berinteraksi, berbuat dan mencoba, menemukan konsep baru atau menghasilkan suatu karya.

  Berdasarkan pendapat para ahli tentang ciri-ciri keaktifan siswa, maka peneliti bersama kelompok studi berdiskusi tentang indikator keaktifan yang digunakan untuk mengukur keaktifan siswa dalam pembelajaran dan diperoleh hasil sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SUKAMENANTI KEDATON BANDAR LAMPUNG

0 7 27

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SUSUNAN BARU BANDARLAMPUNG

0 6 44

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BENTUK PERMUKAAN BUMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI PAKUJATI 01 PAGUYANGAN BREBES

0 8 160

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XII PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XII AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU

0 0 16

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI NUSAWUNGU 05 CILACAP.

0 1 138

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PURWODADI PURWOREJO.

0 0 268

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III SDLB DI SLB NEGERI 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 185

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA UNTUK MATERI DAUR HIDUP HEWAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH DEMANGREJO, KULON PROGO TAHUN PELAJARAN 2011 2012 SKRIPSI

0 0 129

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SDN BANYAKAN MERTOYUDAN MAGELANG

0 0 86

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING SKRIPSI

0 0 185