PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR KELAS V SD KANISIUS JETISDEPOK DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR KELAS V SD KANISIUS JETISDEPOK DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh

  Nama : Risma Wahyudyanti NIM : 101134068

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2014  

  i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTO

  ™ Waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tidak

  memanfaatkannya (menggunakan) untuk memotong, ia akan memotongmu”. (HR. Muslim)

  ™ “Barangsiapabersungguh-sungguh, sesungguhnyakesungguhannyaituadalahuntukdirinyasendiri”.

  (QS Al-Ankabut [29]: 6)

  iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  v

  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

  ™ Allah SWT yang telah memberikan anugerah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

  ™ Kedua orang tua ku Bapak Suharto dan Ibu sutinem yang

  telah memberikan pendidikan moral dan materiil serta doa yang diucapkan setiap saat demi kesukseanku.

  ™ Kakakku Ari Wibawa yang selalu menyemangatiku. ™

  Sahabat-sahabatku yang selalu bersedia mendengarkan

curahan hati dan pemberi semangat setiap langkahku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI

DAUR AIR KELAS V SD KANISIUS JETISDEPOK

DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

Oleh:

  Risma Wahyudyanti Pembelajaran di SD Kanisius Jetisdepok kelas V masih menggunakan pendekatan konvensional yang menjadikan siswa pasif. Hal ini menyebabkan rendahnya minat dan prestasi belajar.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat dan prestasi belajar IPA materi daur air dengan pendekatan kontekstual pada siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius Jetids Depok.

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I dan siklus II. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala minat dan observasi untuk mengetahui minat belajar siswa dan tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Jetis Depok pada materi daur air. Peningkatan minat belajar siswa terlihat melalui skala minat siswa dari kondisi awal siswa dengan rata-rata 57,56 pada siklus I meningkat mnjadi 61,56 dan pada siklus II meningkat 65,89. Hasil penelitian observasi minat menunjukkan bahwa kondisi awal dengan rata-rata 5,94 pada siklus I meningkat menjadi 7,61 dan pada siklus II meningkat menjadi 10,39. Peningkatan prestasi terlihat pada rata-rata kondisi awal adalah 48,33 pada siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 72,22 dan pada siklus II meningkat menjadi 78,33. Peningkatan prestasi juga terlihat pada jumlah siswa yang mencapai nilai KKM, dari kondisi awal sebesar 55,56% , pada siklus I meningkat menjadi 61,11% dan siklus II meningkat menjadi 72,22%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pendekatan kontekstual dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar IPA kelas

  V SD Kanisius Jetis Depok. Kata kunci : minat, prestasi, pendekatan kontekstual     viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

  ABSTRACT RISING OF ATTITUDE AND ACHIEVEMENT STUDYING SCIENCES, TOPIC CYCLE OF WATER CLASS V ELEMENTARY SCHOOL

  KANISIUS JETISDEPOK WITH CONTEXTUALAPPROACHMENT By

  Risma Wahyudyanti

   

  Studying process in elementary school sd kanisius jetis depok class V Still using conventional approachment that will make student became pasif. It will cause theattitudeand achievement are low.

  This research have purpose for knowing attitude and achievement studying sciences topic water cycle with contextual approachment in student class V elementary school kanisius jetisdepok.

  This research Are research class activity (PTK). This research Are doing in 2 cycle, cycle 1 and cycle 2. The instrument that we use in this research is scale of attitude and observation for knowing student studyingattitude and a test for knowing achievement of student studying process.

  The result of This research indicated that contextual approachment can increase attitude and achievement of student studying process class V elementary school kanisius jetisdepok in topic water cycle. The increasement of student studying attitude can we lookby scale student attitude from start condition with average 57,66 at first cycle, increase become 61,56 and at second cycle increase become 65,89.The result of attitude observation showing that start condition with average 5,94 at first cycle increase become 7,61 and at second cycle increase become 10,39. The Increase ofperformance can we look at first average condition Are 72,22 and at second cycle increase become 78,33. The Increase of performance also looked at amount of student that reach KKM score, from start condition 55,56%, at first cycle increase become 61,11% and at second cycle increase become 72,22%. The conclution of This research is contekstual approachment can increase attitude and performance studying science class V elementary school kanisius.

  Keyword: attitude, achievement, contextual approachement ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  x

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segalah limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Karya tulis yang berjudul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPA Materi Daur Air Kelas V SD Kanisius Jetisdepok dengan Pendekatan Kontekstual”

  Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Studi Program Strata 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma. Terkait dengan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

  1. Bapak Rohandi, Pd.D, Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.

  2. Rm. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A, Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Drs. Antonius Tri Priantara, M. For. Sc, dosen pembimbing I yang telah membimbing dan mendampingi penulisan proses penyusunan skripsi ini.

  4. Ibu Laurensia Aptik Evanjeli, M.A dosen pembimbing II yang telah membimbing dan mendampingi penulisan ksripsi.

  5. Ibu Dra. Ign. Esti Sumarah, M. Hum. dosen penguji yang telah memberikan saran terhadap penulis saat ujian.

  6. Ibu Florentina Rusmini, S.Pd, Kepala Sekolah SD Kanisius Jetisdepok, yang telah memberi izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

  7. Bapak Y. Atik Fajariyanto, guru kelas V SD Kanisius Jetis Depok, yang berkenan membantu melaksanakan penelitian.

  8. Ibu Brigitta Erlita, S.Psi.,M.Psi. yang telah validasi instrumen dalam skripsi ini.

  9. Kedua orang tuaku Bapak Suharto dan Ibu Sutinem S.Pd yang saya sayangai dan saya cintai sepanjang hidupku.

  10. Seluruh Dosen PGSD USD dan Staf Sekretariat PGSD USD, yang telah banyak memberikan bantuan pada penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN MOTO .............................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................ vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii ABSTRACT .......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ............................................................................................ x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi DAFTAR DIAGRAM BATANG ....................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii

  BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1 2. Identifikasi Masalah ........................................................................................... 3 3. Batasan Masalah .................................................................................................. 4 4. Rumusan Masalah .............................................................................................. 4 5. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 5 6. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 5 7. Definisi Operasional ............................................................................................ 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Kajian Teoritik

  1.1 Pendekatan Kontekstual ............................................................................ 8

  1.2 Prinsip-prinsip Ilmiah Pendekatan Kontekstual ......................................... 9

  1.3 Komponen-komponen Pendekatan Kontekstual ...................................... 11 2. Prestasi Belajar xii

  xiii

  4.3 IPA di SD ................................................................................................. 27

  1.2 Minat Siswa ............................................................................................. 86

  Siklus II ................................................................................................. 79

  Siklus I .................................................................................................. 72 b.

  1.1 Proses PTK ................................................................................................ 72 a.

  BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian ................................................................................................ 44 2. Seting Penelitian ............................................................................................ 46 3. Rencana Tindakan ........................................................................................... 48 4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 55 5. Pengumpulan Data ......................................................................................... 57 6. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 57 7. Validitas, Realibilitas dan Indeks Kesukaran ................................................ 60 8. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian

  Hipotesis Tindakan ........................................................................................ 43

  4.4 Materi IPA .............................................................................................. 30 5. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 36 6. Penelitian yang Relevan ................................................................................. 38 7.

  4.2 Hakekat IPA ............................................................................................. 25

  2.1 Pengertian Belajar ................................................................................... 14

  4.1 Pengertian IPA ........................................................................................ 24

  3.3 Faktor-faktor Minat Belajar ..................................................................... 22 4. Pembelajaran IPA

  3.2 Indikator Minat Belajar ........................................................................... 20

  3.1 Pengertian Minat Belajar ......................................................................... 19

  2.4 Faktor-faktor Prestasi Belajar .................................................................. 17 3. Minat Belajar

  2.3 Aspek Prestasi Belajar ............................................................................. 16

  2.2 Pengertian Prestasi Belajar ...................................................................... 15

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1.3 Prestasi Belajar ......................................................................................... 89 2. Pembahasan .................................................................................................... 92 3. Keterkaitan Penelitian dengan Penelitian yang Relevan ................................ 95

  BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan .................................................................................................... 98 2. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 99 3. Saran ............................................................................................................. 100 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 101 LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................... 103 xiv

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian dan Pengambilan Data ............................ 47 Tabel 2Instrumen Pengumpulan Data .................................................................... 57 Tabel 3Blue Print Observasi Minat Belajar .......................................................... 58 Tabel 4Blue Print Skala Minat Belajar ................................................................. 59 Tabel 5 Kisi-kisi Tes Prestasi ................................................................................ 60 Tabel 6 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ............................... 61 Tabel 7 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ............................................... 62 Tabel 8 Hasil Perhitungan Validasi Skala Minat ................................................... 63 Tabel 9 Perhitungan SPSS Skala Minat ................................................................. 63 Tabel 10 Hasil Perhitungan SPSS Tes Prestasi ...................................................... 65 Tabel 11 Koefisien Reliabilitas .............................................................................. 67 Tabel 12 Kategori Tingkat Kesukaran Soal ........................................................... 68 Tabel 13 Perhitungan PAP II ................................................................................. 69 Tabel 14 Kategori Tingkat Minat Siswa ................................................................ 69 Tabel 15 Indikator Keberhasilan ............................................................................ 71 Tabel 16 Hasil Perhitungan Skala Minat ............................................................... 86 Tabel 17 Observasi Minat Belajar Siswa .............................................................. 88 Tabel 18 Hasil Tes Prestasi Belajar ...................................................................... 89 Tabel 19 Hasil Skor Tes Prestasi Belajar ............................................................... 90 Tabel 20 Data Perbandingan Skala Minat ............................................................. 92 Tabel 21 Data Perbandingan Observasi Minat ....................................................... 93 Tabel 22 Data Perbandingan Tes Prestasi .............................................................. 94 xv

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1 Daur Air ................................................................................................ 31 Gambar 2 Penebangan Hutan ................................................................................ 33 Gambar 3 Skema Pendekatan Kontekstual, Minat dan Prestasi Belajar ................ 42 Gambar 4 Model Penelitian PTK .......................................................................... 45 xvi

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR DIAGRAM BATANG

  Diagram 1 Presentase Skala Minat ........................................................................ 93 Diagram 2 Presentase Observasi Minat ................................................................ 94 Diagram 3 Presentase Tes Prestasi ......................................................................... 95 xvii

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Hasil wawancara ............................................................................... 104 Lampiran 2 Validasi Perangkat Pembelajaran ..................................................... 105 Lampiran 3 Silabus .............................................................................................. 106 Lampiran 4 RPP Siklus I ..................................................................................... 107 Lampiran 5 RPP Siklus II ................................................................................... 108 Lampiran 6 LKS Siklus I .................................................................................... 109 Lampiran 7 LKS Siklus II .................................................................................... 100 Lampiran 8 Kunci Jawaban LKS Siklus I ........................................................... 111 Lampiran 9 Kunci Jawaban LKS Siklus II ......................................................... 112 Lampiran 10 Kisi-kisi dan Soal Tes Prestasi Sebelum Divalidasi ...................... 113 Lampiran 11 Uji Validitas dan Realibilitas Tes Prestasi ..................................... 114 Lampiran 12 Indeks Kesukaran .......................................................................... 115   Lampiran 13 Kisi-kisi Soal Tes Prestasi Siklus I dan Siklus II ........................... 116 Lampiran 14 Soal Tes Prestasi Sesudah Divalidasi ............................................. 117 Lampiran 15 Kisi-kisi Skala Minat Sebelum Uji Validitas ................................. 118 Lampiran 16 Validasi Skala Minat ..................................................................... 119 Lampiran 17 Uji validitas dan Hasil Skala Minat ............................................... 120 Lampiran 18 Kisi-kisi Observasi Minat .............................................................. 121 Lampiran 19 Hasil Observasi Minat ................................................................... 122 Lampiran 20 Contoh LKS Siklus I dan Siklus II ................................................. 123 Lampiran 21 Contoh Tes Prestasi Siklus I dan Siklus II ..................................... 124 Lampiran 22 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................. 125 Lampiran 23 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .............................. 126 Lampiran 24 Foto Penelitian ............................................................................... 127 Lampiran 25Riwayat Hidup ................................................................................ 128 xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

  Pendidikan di Indonesia mengembangkan pembelajaran inovatif yang berbasis saintifik. Pembelajaran saintifik dirancang agar siswa secara aktif mengkonstruk konsep. Penerapan pembelajaran saintifik meliputi keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, menjelaskan dan menyimpulkan.

  Pembelajaran saintifik memiliki karakteristik yaitu berpusat pada siswa, melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkontruksi konsep, melibatkan proses-proses kognitif, dapat mengembangkan karakter peserta didik.

  Pembelajaran tidak hanya dilihat dari nilai yang diperoleh siswa saja tetapi juga dilihat dari proses belajar siswa, yang menjadi sarana belajar ilmiah pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA merupakan pembelajaran

yang membahas peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala yang terjadi di alam dalam

kehidupan sehari-hari. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai karakter yang dapat dipelajari dengan mudah apabila siswa dihadapkan pada objek dan gejalanya secara langsung.

  Pembelajaran IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu manusia dalam pemecahan masalah-masalah. Masalah yang sering terjadi misalnya manusia sering mengabaikan pembuangan sampah pada selokan

sehingga sampah menyumbat air yang mengakibatkan air meluap dan terjadi

  

 

  1  

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    banjir. Jika terjadi banjir manusia mudah terserang penyakit. Banjir merupakan salah satu bencana alam yang akan dipelajari dalam pembelajaran IPA, dengan kita mempelajari mata pelajaran IPA akan diajarkan tentang menjaga dan melestarikan lingkungan. Pembelajaran IPA dikatakan berhasil jika dapat mencapai tujuan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

  Berdasarkan hasil wawancara kepada guru kelas V SD Kanisius Jetisdepok tanggal 25 Januari 2014. Kriteria Kentuntasan Minimal (KKM) IPA kelas V SD Kanisius Jetisdepok adalah 70. Siswa yang nilainya mencapai KKM ada 4 dan 14 siswa yang nilainya di bawah KKM. Siswa yang lolos KKM mencapai 22,22%. Nilai tersebut adalah nilai ulangan dari materi cahaya. Hasil dari wawancara yang telah dilakukan ditemukan permasalahan bahwa prestasi belajar siswa di SD Kanisius Jetisdepok rendah.

  Selain wawancara juga dilakukan observasi di kelas V SD Kanisius Jetisdepok pada tanggal 28 Januari 2014 saat pembelajaran IPA. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode ceramah yang berdasarkan buku paket dan guru jarang menggunakan media dalam pembelajaran sehingga siswa kurang aktif saat mengikuti proses pembelajaran, siswa kurang memperhatikan saat guru menjelaskan, siswa ada yang melamun dan menjahili temannya. Hal tersebut menimbulkan permasalahan yang berkaitan dengan minat belajar siswa yang rendah. Hasil dari observasi minat yang telah dilakukan mencapai 55,56%.

  Karakteristik mata pelajaran IPA yang mengajarkan pembelajaran ilmiah akan lebih bermakna dan mudah dipahami apabila menggunakan pendekatan    

  3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    kontekstual. Pembelajaran kontekstual memfasilitasi siswa dengan benda-benda yang nyata. Dengan pendekatan kontekstual ini diharapkan siswa dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas V SDK Jetisdepok.

  Berdasarkan penemuan permasalahan saat melakukan wawancara dan observasi, peneliti tertarik melakukan tindakan perbaikan dalam pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPA Materi Daur Air Kelas V SD Kanisius Jetisdepok dengan Pendekatan Kontekstual”. Pendekatan kontekstual diharapkan dapat mengatasi kesulitan siswa dalam memahami pembelajaran dan meningkatkan minat belajar siswa.

2. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang ditemukan di SD Kanisius Jetisdepok, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi yaitu:

  1. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik sehingga siswa kurang tertarik untuk belajar.

  2. Dalam proses pembelajaran guru sebagai penceramah dan siswa sebagai pendengar.

  3. Minat belajar siswa saat mengikuti pembelajaran masih rendah.

  4. Prestasi belajar siswa masih rendah.

     

  4      

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas sama- sama penting dan perlu ditelusuri lebih jauh yang ada kaitannya dengan hasil belajar siswa. Guna memperoleh pemecahan masalah maka perlu adanya pembatasan masalah yaitu minat dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran

  IPA kelas V SDK Jetisdepok pada materi daur air. Dalam batasan masalah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yaitu: Standar Kompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.

  Kompetensi Dasar 7.5 Mendiskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.

  4. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian ini yaitu :

  1. Bagaimana pendekatan kontekstual pada materi daur air dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa?

  2. Apakah pendekatan kontekstual pada materi daur air dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas V SDK Jetisdepok?

  3. Apakah pendekatan kontekstual pada materi daur air dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDK Jetisdepok?

  5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    5.

   Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan: 1.

  Mengetahui proses pendekatan kontekstual pada materi daur air dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar.

  2. Mengetahui peningkatan minat belajar siswa kelas V SDK Jetisdepok pada materi daur air dengan menggunakan pendekatan kontekstual.

  3. Mengetahui peningkatan prestasi siswa kelas V SDK Jetisdepok pada materi daur air dengan menggunakan pendekatan kontekstual.

  6. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini yaitu: 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini secara teoritis dapat menambah kajian tentang model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam materi daur air.

2. Secara Praktis a.

  Bagi siswa Hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa untuk menumbuhkan minat belajar melalui pengalaman nyata dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi daur air.

     

  6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    b.

  Bagi guru 1.

  Jika hasil penelitian ini dirasa dapat memperbaiki proses belajar mengajar di kelas menjadi lebih baik, diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan guru agar menerapkan pendekatan kontekstual untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.

2. Sebagai saran guru untuk memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa.

  c.

  Bagi peneliti Hasil penelitian dapat mengetahui minat dan prestasi belajar siswa pada

materi daur air, dengan menggunakan pendekatan kontekstual.

  d.

  Bagi Sekolah Apabila penelitian ini membantu dalam proses kegiatan belajar mengajar yang lebih baik, hasil penelitian dapat memberikan masukan bahwa pembelajaran IPA menggunakan pendekatan kontekstual sangatlah penting untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa pada materi daur air.

7. Definisi Operasional 1.

  Pendekatan kontekstual merupakan sebuah konsep belajar yang menghubungkan materi dengan pengetahuan siswa serta diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

     

  7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    2.

  Prestasi belajar merupakan sebuah hasil dari seseorang dalam menjalankan kegiatan belajar.

3. Minat belajar merupakan kondisi seseorang yang menarik perhatiannya terhadap suatu hal yang disenanginya.

     

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. Kajian Teoritik

1.1 Pendekatan Konteksual

  Pengertian pendekatan kontekstual menurut beberapa para ahli yaitu menurut Johnson, Sugiyanto dan Aqib. Yang pertama akan dipaparkan pendekatan kontekstual menurut Johnson (2006: 67) merupakan sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan sehari-hari mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial dan keadaan budaya mereka.

  Berikut ini pengertian Pendekatan kontekstual menurut Nurhadi (dalam Sugiyanto, 2010: 14), pendekatan kontekstual merupakan suatu proses belajar dalam menghubungkan antara makna materi yang diajarkan dengan dunia nyata siswa.

  Pengertian pendekatan kontekstual menurut Johnson dan Nurhadi telah dipaparkan di atas, selain itu pendapat pengertian kontekstual menurut Aqib (2013: 4) adalah pembelajaran yang digunakan untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajari siswa dengan mengaitkan materi tersebut dalam konteks kehidupan

  8  

  9  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  mereka sehari-hari sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang dapat diterapkan dari satu permasalahan ke permasalahan lainnya.

  Teori menurut Johnson, Sugiyanto dan Aqib mempunyai keterkaitan teori yang sama yaitu mengaitkan sebuah makna dalam pembelajaran dengan dunia nyata siswa.

  Dari beberapa pernyataan di atas, penulis menyimpulkan bahwa pendekatan kontekstual merupakan sebuah konsep belajar yang membantu guru menghubungkan materi dengan pengetahuan siswa serta diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

1.2 Prinsip-prinsip Ilmiah Pendekatan Kontekstual

  Terdapat tiga prinsip pendekatan kontekstual menurut para ahli fisika kuantum, para kosmolog, dan ahli biologi yaitu kesaling- ketergantungan, diferensiasi dan pengaturan diri sendiri (Johnson 2009: 68-89). Prinsip kesaling tergantungan dalam pendekatan kontekstual yaitu prinsip kesaling-tergantungan mengajak peserta didik mengenali pendidik, peserta didik lainnya dan masyarakat, serta lingkungannya. Prinsip kesaling ketergantungan menghubungkan semua hal yang ada di alam semesta dengan hal yang lainnya. Dengan prinsip kesaling- tergantungan juga mendukung adanya kerja sama, peserta didik akan lebih terbantu dalam menemukan permasalahan, merancang rencana, dan mencari pemecahan masalahnya (Johnson 2009: 68-89).

  Prinsip diferensiasi dalam pendekatan kontekstual mengarah pada keberagaman, perbedaan, berlimpahan dan keunikan. Komponen

  10  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  pembelajaran pendekatan kontekstual mencakup pembelajaran aktif dan langsung. Pendekatan tersebut mengajak para siswa berpikir kreatif untuk meningkatkan kerjasama antar siswa dan menyelesaikan tugas- tugas sekolah. Keaktifan siswa dalam pembelajaran juga mendukung prinsip diferensiasi untuk menuju keunikan. Hal ini tentunya akan membebaskan siswa dalam mengembangkan bakatnya, menciptakan pembelajaran yang mereka inginkan, dan mengembangkan proses belajar sesuai dengan langkah mereka sendiri. Para guru yang menggunakan pendekatan kontekstual berfokus pada perbedaan setiap siswa yaitu dari kehidupan siswa, adatnya, kondisi ekonomi, gaya belajar dan minatnya (Johnson 2009: 68-89).

  Secara alami, prinsip diferensiasi akan terus menerus menciptakan perbedaan dan keberagaman, menghasilkan keberagaman yang tak terbatas, keunikan yang tak terbatas serta memajukan kreativitas dan kerjasama. (Johnson 2009: 68-89).

  Prinsip pengaturan diri dalam pendekatan kontekstual, berarti segala sesuatu yang diatur, dipertahankan, dan didasari oleh diri sendiri.

  Dalam prinsip pengaturan diri para pendidik diminta untuk mendorong siswa untuk mengembangkan potensinya. Sasaran utama pendekatan kontekstual untuk menyesuaikan dengan prinsip pengaturan diri yaitu membantu para siswa dalam keberhasilan akademik, dan mengembangkan karakter dengan cara menghubungkan materi dengan kehidupannya sehari-hari. Saat siswa menghubungkan materi

  11  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  akademik dengan konteks keadaan pribadi mereka, maka mereka terlibat dalam kegiatan yang mengandung prinsip pengaturan diri. Kata “konteks” merujuk pada “keseluruhan situasi, latar belakang atau lingkungan” yang berhubungan dengan diri, yang terjalin bersamanya (Webster New World Dictionary, 1968). Siswa berada pada konteks yang beragam, misalnya kontes lingkungan tempat tinggal, keluarga, teman-teman, dan sekolah.

1.3 Komponen-Komponen Pendekatan Kontekstual

  Sistem pendekatan kontekstual menurut Ditjen Dikdasmen (dalam Kokom, 2010: 11-13) mencakup tujuh komponen yaitu: a.

  Kontruktivisme (constructivism) Kontruktivisme merupakan sebuah pengetahuan yang dibangun sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang teratas dan tidak secara tiba-tiba. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil atau diingat melainkan, pengetahuan yang riil bagi siswa adalah sesuatu yang ditemukan oleh siswa itu sendiri. Guru merespon usaha siswa untuk mempelajari materi dan siswa tidak hanya memahami materi saja tetapi juga secara aktif merekontruksi pemahamannya. Dalam hal ini, siswa akan membangun sendiri pengetahuannya melalui keterlibatan secara aktif dalam proses pembelajaran.

  12  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    b.

  Menemukan (inquiry) Kokom (2010:12), menjelaskan keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh seorang siswa diharapkan bukan hasil dari mengingat tetapi hasil dari menemukan sendiri melalui siklus (a) observasi (observation), (b) bertanya (questioning), (c) mengajukan dugaan (hiphotesis), (d) pengumpulan data (data gathering), (e) penyimpulan (conclussion).

  Pengertian inkuiri menurut Amien (1987:127) yaitu suatu kegiatan siswa merumuskan masalah sendiri, merancang eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan.

  c.

  Bertanya (questioning) Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari aktivitas bertanya. Bertanya menunjukkan bahwa seseorang sedang memperhatikan sesuatu hal yang menjadi pusat perhatiannya dan ada upaya untuk menemukan jawabannya sebagai bentuk dari pengetahuan. Bertanya berhubungan dengan inkuiri, yaitu menggali informasi, menginformasikan pemahamannya, dan mengarahkannya perhatian kepada sesuatu yang belum diketahuinya.

  d.

  Masyarakat belajar (learning community) Masyarakat belajar terjadi apabila ada proses komunikasi.

  Hasil belajar diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Dalam

  13  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  kegiatan pembelajaran guru harus selalu melaksanakan pembelajaran secara berkelompok. Aktivitas belajar secara berkelompok dapat memperluas wawasan sseseorang serta membangun interaksi yang baik terhadap orang lain. Dalam pembagian kelompok belajar harus secara adil, yang pandai mengajari yang lemah dan yang sudah paham mengajari yang belum paham.

  e.

  Pemodelan (modeling) Salah satu komponen pendekatan kontekstual adalah pemodelan. Dalam pembelajaran keterampilan atau pengetahuan membutuhkan model yang bisa ditiru oleh siswa. Guru dapat menjadi model yang ditiru oleh siswa, namun guru bukan satu- satunya model dalam pembelajaran. Pemodelan dapat dirancang dengan melibatkan siswa.

  f.

  Refleksi Refleksi merupakan cara berpikir tentang apa yang sudah dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa yang sudah dipelajari. Refleksi juga dipahami sebagai respon terhadap aktivitas atau pengetahuan yang sudah diterima.

  g.

  Penilaian sebenarnya (Authentic Assessment) Penilaian merupakan prosespengumpulan data yang dapat memberikan gambaran tentang kemajuan belajar siswa. Penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan selama pembelajaran

  14  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  berlangsung dan sesudah pembelajaran berlangsung. Penilaian dapat berupa penilaian tertulis, penilaian perbuatan, penilaian penugasan, penugasan, produk dan portofolio.

  Berdasarkan komponen-komponen pendekatan kontekstual menurut pendapat Kokom, peneliti menyimpulkan terdapat tujuh komponen yaitu kontruktivisme, menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan refleksi, dan penilaian sebenarnya. Ketujuh komponen tersebut saling berkaitan satu sama lain sehingga ketujuh komponen tersebut tidak dapat dipisahkan.

2. Prestasi Belajar

  2.1 Pengertian Belajar Berikut ini akan dijabarkan pengertian belajar menurut beberapa tokoh yaitu menurut Winkel, Chaplin dan Mulyati. Winkel

  (1987: 36) menerangkan belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan- pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif dan berbekas. Pengertian belajar menurut Chaplin (dalam Syah 2008: 64) merumuskan belajar menjadi dua. Rumusan pertama, belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua, belajar ialah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat

  15  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  adanya latihan khusus. Berikut ini pengertian belajar menurut Mulyati, Mulyati (2005: 5) mengatakan belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan san pengulangan-pengulangan dan perubahan-perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan.

  Teori belajar menurut Winkel, Chaplin dan Mulyati cenderung sejalan, karena setiap pengertian teori mengemukakan bahwa belajar menghasilkan perubahan dan peningkatan yang relatif dan berbekas.

  Dari beberapa pernyataan di atas penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah sebuah usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku dari diri seseorang tersebut dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

  2.2 Pengertian Prestasi Belajar Terdapat pengertian prestasi belajar dari beberapa teori yaitu menurut Mulyono, Winkel, dan Ngalim. Di bawah ini adalah pengertian menurut beberapa ahli:

  Menurut Mulyono (dalam Purnomo, 2008: 381) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dari pelajaran-pelajaran yang diterima atau kemampuan menguasai pelajaran yang diberikan oleh guru, yang selalu dikaitkan dengan tes hasil belajar. Pengertian prestasi belajar menurut Winkel (1983: 162) merupakan suatu bukti

  16  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  keberhasilan seseorang dalam melakukan kegiatan belajar. Prestasi belajar menurut Ngalim (1986: 28) yaitu suatu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam melakukan usaha belajarnya yang dinyatakan dalam rapor.

  Teori prestasi belajar menurut Mulyono, Winkel, dan Ngalim saling berkaitan. Keterkaitan ketiga tokoh tersebut adalah sama-sama mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah keberhasilan belajar yang hasilnya dikaitkan dengan tes dan dinyatakan dalam nilai rapor.

  Berdasarkan penjelasan di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa prestasi belajar merupakan sebuah hasil dari seseorang dalam menjalankan kegiatan belajar.

  2.3 Aspek Prestasi Belajar Syah (2003: 214-215) berpendapat bahwa aspek dalam prestasi belajar dibagi menjadi tiga yaitu: a.

  Aspek Kognitif Aspek kognitif adalah aspek yang berkaitan dengan kegiatan berpikir. Aspek ini sangat erat kaitanya dengan tingkat intelegensi (IQ) atau yang sering disebut kemampuan berpikir siswa. Dalam pendidikan formal yang menjadi perhatian utama adalah aspek kognitif. Hal ini dibuktikan dengan melihat penilaian-penilaian di sekolah. Penilaian di sekolah sangat mengedepankan kesempurnaan aspek kognitif tersebut.

  17  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    b.

  Aspek Afektif Aspek afektif adalah aspek yang berkaitan dengan nilai sikap. Aspek ini sangat erat kaitannya dengan kecerdasaan emosi

  (EQ) siswa. Dalam penilaian aspek afektif ini terhat pada

  kedisiplinan, tanggungjawab,sikap hormat guru, kepatuhan, dan sebagainya.

  c.

  Aspek Psikomotorik Aspek psikomotorik menurut kamus besar bahasa indonesia yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan gerak fisik yang mempengaruhi sikap mental. Jadi, aspek ini menunjukkan keterampilan (skill) yang dimiliki siswa setelah menerima pengetahuan.

  Berdasarkan aspek prestasi belajar yang sudah dijelaskan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa aspek kognitif berkaitan dengan kegiatan berpikir, aspek afektif berkaitan dengan nilai sikap dan aspek psikomotor berkaitan dengan kemampuan fisik.

  Peneliti hanya memakai aspek kognitif dalam penelitian. Peneliti memakai aspek kognitif karena aspek kognitif berkaitan dengan tes prestasi yang diteliti dengan menggunakan pilihan ganda.

  2.4 Faktor-faktor Prestasi Belajar Djamarah (2008: 176-205) mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu:

  18  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    a.

  Faktor internal Siswa Faktor internal yang berkaitan dengan kondisi fisiologis dan psikologis. Kondisi fisik umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Siswa yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berbeda belajarnya dengan siswa yang kurang sehat jasmaninya. Kondisi psikologis yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang berupa prestasi, kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan kognitif.

  b.

  Faktor eksternal Siswa Faktor eksternal berkaitan dengan kondisi lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya. Lingkungan alam dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, karena suhu udara yang panas siswa menjadi kepanasan, pengap menyebabkan kegiatan belajar siswa terganggu. Kondisi lingkungan sosial dan budaya dari luar sekolah membawa pengaruh terhadap kehidupan anak di lingkungan sekolah.pembangunan gedung sekolah yang dekat dengan hiruk pikuk lalulintas, pabrik dan pasar menimbulkan kegaduhan yang memberikan dampak bagi siswa yaitu tidak dapat berkonsentrasi.

  Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan faktor-faktor tersebut saling berkaitan, kondisi jasmani siswa sangat erat kaitannya dengan kondisi sekitar lingkungan siswa. Jika kondisi fisiologi dan

  19  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  kondisi psikologi siswa baik maka siswa akan belajar dengan baik sesuai dengan strategi dan metode yang telah ditentukan.

3. Minat Belajar

  3.1 Pengertian Minat Belajar Di bawah ini akan dijelaskan minat belajar menurut beberapa para ahli yaitu Syah, Slameto dan Winkel. Pengertian minat menurut

  Syah (2008: 151) adalah keinginan atau kecenderungan terhadap sesuatu yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang studi tertentu.

  Berikut ini pengertian minat menurut Slameto dan Winkel. Pengertian minat menurut Slameto (1988: 58) adalah kecenderungan yang tetap yang dimiliki siswa untuk memperhatikan dan mengingat kegiatan. Kegiatan yang diminati tentunya diperhatikan secara terus-menerus dan akan menimbulkan perasaan senang. Menurut Winkel (1983: 158) merupakan kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.

  Teori menurut Syah, Slameto dan Winkel cenderung sejalan. Ketiga tokoh ini menyebutkan bahwa kecenderungan terhadap suatu hal untuk merasa tertarik dan merasa senang pada suatu hal tersebut.

  20  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  Berdasarkan penjelasan minat di atas penulis menyimpulkan bahwa minat belajar merupakan suatu kondisi ketertarikan dan perhatian pada suatu objek tertentu yang bersifat menetap dan disertai perasaan senang.

  3.2 Indikator Minat Belajar Beberapa indikator minat yang dikemukakan oleh Slameto dan Safari. Berikut ini indikator menurut Slameto (1988: 58) yaitu: a.

  Perasaan Senang Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap pelajaran misalnya pelajaran IPA, maka ia harus terus mempelajari IPA, siswa dalam mengikuti pembelajaran sama sekali tidak ada perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang tersebut.

  b.

  Daya Tarik siswa Siswa cenderung memiliki rasa tertarik pada orang, benda, atau kegiatan yang sedang dilakukan.

  c.

  Perhatian Siswa Perhatian merupakan konsentrasi yang dimiliki siswa terhadap kegiatan yang dilakukan dengan mengesampingkan kegiatan lain. Siswa yang memiliki minat belajar pada kegiatan tertentu maka dengan sendirinya akan memperhatikan kegiatan tersebut.

  21  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  Di bawah ini indikator minat belajar menurut Safari (2003: 60) ada empat, yaitu sebagai berikut: a.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BATEGEDE JEPARA

0 0 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN TERHADAP KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGCEGAK - repository perpustakaan

0 0 17

BAB I PENDALUHAN - PENINGKATAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR MELALUI METODE QUANTUM LEARNING DI KELAS V SD N DONOROJO 1 DEMAK - Unissula Repository

0 0 8

MENINGKATKAN KETERLIBATAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010-2011

0 0 160

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA UNTUK MATERI DAUR HIDUP HEWAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH DEMANGREJO, KULON PROGO TAHUN PELAJARAN 2011 2012 SKRIPSI

0 0 129

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI MATERI PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS V SD KANISIUS KOTABARU TAHUN PELAJARAN 20112012

0 2 260

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD KANISIUS PUGERAN YOGYAKARTA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2011 2012

0 0 185

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD KANISIUS MINGGIR DENGAN MEDIA GAMBAR

0 1 256

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SKRIPSI

0 0 251

MENINGKATKAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD KANISIUS TOTOGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI

0 2 208