PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING SKRIPSI

  

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA

SISWA KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MELALUI

METODE INKUIRI TERBIMBING

SKRIPSI

  Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh:

  Wahyu Setiawan NIM : 091134140

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA

SISWA KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MELALUI

METODE INKUIRI TERBIMBING

SKRIPSI

  Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh:

  Wahyu Setiawan NIM : 091134140

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Karya ini kupersembahkan untuk: Ayah dan Ibuku yang selalu menyebut namaku dalam setiap doanya

Kakak-kakakku yang selalu memberikan semangat, motivasi serta dukungan moril

kepadaku

  

MOTTO

“Janganlah mau karena bisa, tetapi bisalah karena mau”

“Keberhasilan hanya dapat dicapai dengan kesabaran”

  

(HR. Tirmidzi)

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,

dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk

bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”

  

(Q.S Al Baqarah: 216)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana karya ilmiah.

  Yogyakarta, 02 Mei 2013 Penulis Wahyu Setiawan

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Wahyu Setiawan NIM : 091134140

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal, 16 Juli 2013 Yang menyatakan Wahyu Setiawan

  

ABSTRAK

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA

KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MELALUI METODE INKUIRI

TERBIMBING

  Wahyu Setiawan NIM: 091134140

  Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui penggunaan metode inkuiri terbimbing dalam upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas V di SD Negeri Plaosan 1 tahun pelajaran 2012/2013 dalam mata pelajaran IPA (2) mengetahui penggunaan metode inkuiri terbimbing dalam upaya untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V di SD Negeri Plaosan 1 tahun

  pelajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 1 siklus selama tiga pertemuan. Pembelajaran dalam setiap pertemuan dilaksanakan melalui metode inkuiri terbimbing. Data keaktifan siswa diperoleh dari lembar observasi yang diisi oleh observer selama proses pembelajaran berlangsung. Data tentang prestasi belajar siswa diperoleh dari lembar kerja siswa selama penelitian berlangsung dan hasil evaluasi di akhir siklus.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan melalui metode inkuiri terbimbing mendorong keaktifan siswa dalam bertanya jawab kepada siswa yang lain maupun kepada guru, mengemukakan pendapat ketika berdiskusi dalam kelompok, dan mengerjakan tugas selama proses pembelajaran IPA. Peningkatan keaktifan siswa dibuktikan dengan peningkatan persentase siswa yang bertanya kepada guru dan atau teman meningkat dari 28% pada kondisi awal menjadi 32% pada akhir siklus. Persentase siswa yang mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok meningkat dari 16% pada kondisi awal menjadi 40% pada akhir siklus. Persentase siswa yang mengerjakan tugas yang diberikan guru dalam proses pembelajaran meningkat dari 16% pada kondisi awal menjadi 44% pada akhir siklus. Peningkatan prestasi belajar siswa dibuktikan dengan peningkatan persentase siswa yang tuntas KKM dari 50% pada kondisi awal menjadi 80% pada kondisi akhir. Kata kunci: keaktifan, prestasi belajar, metode inkuiri terbimbing.

  

ABSTRACT

  

IMPROVING THE ACTIVENESS AND ACHIEVEMENT OF THE FIFTH

GRADE STUDENTS OF SD NEGERI PLAOSAN I IN LEARNING SCIENCE

USING GUIDED INQUIRY METHOD

  Wahyu Setiawan NIM: 091134140

  This research was intended to know (1) use of guided inquiry method to

improve the activenessstudents of SD Plaosan I academic year 2012/2013 in

learning science (2) to know use of guided inquiry method to improve

achievement of the fifth grade students of SD Plaosan I academic year 2012/2013

in learning science. It used action research which was conducted in one cycle

during three meetings. The learning process in each meeting was conducted using

guided inquiry method. The students’ activeness data were collected from the

observation sheets filled by the observer during the learning process. In addition,

the students’ learning achievement data were collected from the students’

worksheets during the research and the evaluation result in the end of the

research.

  The research result showed that the learning process using guided inquiry method could improv e the students’ activeness in asking for the answer to the

other students or to the teacher, expressing idea in group discussion, and doing

the task during the science learning process. The improvement of the students’

activeness could be proven by the increasing of the percentage of students who

asked to the teacher or the other students about the science learning material

from 28% to 32% at the end of the research.The percentage of the students

expressing their idea during the group discussion increased from 16% to 40% at

the end of the research. The percentage of the students doing the task from the

teacher increased from 16% to 44% at the end of the research. On the other hand,

the improvement of the students’ learning achievement was proven by the

increasing of the percentage of the students who could achieve the KKM passing

grade increased from 50% to 80% at the end of the research.

  Keywords: activeness, learning achievement, guided inquiry method.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi pendidikan guru sekolah dasar.

  Banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Yang Terhormat: 1.

  Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.

  2. G. Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A., selaku Kaprodi PGSD.

  3. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D., selaku Wakaprodi PGSD sekaligus pembimbing I.

  4. Wahyu Wido Sari, S.Si., M. Biotech., selaku pembimbing II.

  5. Orang tuaku Soepardi B. dan Sumarti, yang telah memberikan dukungan moral maupun material.

  6. Tri Wuryanti dan Istanti, selaku kakakku yang telah memberikan banyak motivasi dan semangat.

  7. Bapak atau Ibu dosen yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan.

  8. Sumarjoko, S.Ag., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Plaosan 1, Bapak/Ibu guru dan siswa-siswi kelas V SD Negeri Plaosan 1 tahun ajaran 2013/2014 yang telah banyak membantu dalam penelitian.

  9. Junedi, S.Pd. SD., selaku guru kelas V yang telah memberikan waktu kesempatan untuk melaksanakan penelitian di kelas V.

  10. Bapak, Ibu validator yang telah membantu penulis.

  11. Semua teman bimbingan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

  14. Mbak Wiwin, Helga, Dodo, Eka, Dien, Vivin, Primandani, Desti, yang telah membantu penulis.

  15. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih memilki banyak kekurangan, meskipun penulis telah berusaha semaksimal mungkin. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

  Yogyakarta, 16 Juli 2013 Penulis Wahyu Setiawan

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. iv MOTTO .................................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. vi PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................................................... vii ABSTRAK .............................................................................................................. viii

  ABSTRACT ............................................................................................................. ix

  KATA PENGANTAR ............................................................................................ x DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL .................................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xv DAFTAR GRAFIK ................................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

  1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 7

  1.3 Tujuan Penelitian................................................................................... 8

  1.4 Batasan Masalah ..................................................................................... 8

  1.5 Definisi Operasional ............................................................................... 8

  1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................. 9

  BAB II TINJAUAN LITERATUR

  2.1 Kajian Teori ........................................................................................... 10

  2.2 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam .......................................................... 20

  2.3

  2.7 Desain Penelitian yang Relevan ............................................................. 33

  2.8 Kerangka Berpikir .................................................................................. 34

  2.9 Hipotesis Tindakan ................................................................................. 35

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ....................................................................................... 37 3.2. Rencana Tindakan .................................................................................. 38 3.3. Setting Penelitian ................................................................................... 43 3.4. Instrumen Penelitian ............................................................................... 44 3.5. Validitas dan Reliabilitas ....................................................................... 46 3.6. Indeks Kesukaran Soal ........................................................................... 54 3.7. Teknik Pengumpulan Data...................................................................... 55 3.8. Analisis Data .......................................................................................... 55 3.9. Jadwal Penelitian .................................................................................... 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Penelitian ............................................................................... 59 4.2. Hasil Penelitian ...................................................................................... 64 4.3. Pembahasan ........................................................................................... 76 BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN 5.1. Kesimpulan ........................................................................................... 105 5.2. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 106 5.3. Saran ..................................................................................................... 106 DAFTAR REFERENSI ......................................................................................... 107

  DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel III.1 Indikator Keberhasilan .......................................................................... 42 Tabel III.2 Kisi-Kisi Soal Evaluasi .......................................................................... 45 Tabel III.3 Hasil Validasi Silabus ............................................................................ 47 Tabel III.4 Hasil Validasi RPP ................................................................................ 48 Tabel III.5 Hasil Validasi Soal Evaluasi ................................................................. 51 Tabel III.6 Indikator Soal Sesudah Validasi ............................................................ 52 Tabel III.7 Kualifikasi Reliabilitas .......................................................................... 53 Tabel III.8 Reliability Statistic ................................................................................. 53 Tabel III.9 Jadwal Penelitian ................................................................................... 58 Tabel IV.1 Rangkuman Keaktifan Siswa pada Pertemuan Pertama ....................... 65 Tabel IV.2 Rangkuman Keaktifan Siswa pada Pertemuan Kedua .......................... 67 Tabel IV.3 Rangkuman Keaktifan Siswa pada Pertemuan Ketiga .......................... 68 Tabel IV.4 Rangkuman Keaktifan Siswa dari Seluruh Pertemuan ......................... 70 Tabel IV.5 Prestasi Belajar Pertemuan Pertama ...................................................... 72 Tabel IV.6 Prestasi Belajar Pertemuan Kedua ........................................................ 73 Tabel IV.7 Prestasi Belajar Pertemuan Ketiga ........................................................ 74 Tabel IV.8 Rangkuman Prestasi Belajar Siswa Siklus I .......................................... 75 Tabel IV.9 Keaktifan Siswa pada Indikator Pertama .............................................. 77 Tabel IV.10 Keaktifan Siswa pada Indikator Kedua ............................................... 83

  DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar II.1 Indikator Keaktifan ............................................................................. 14 Gambar II.2 Desain Penelitian yang Relevan .......................................................... 33 Gambar III.1 Model PTK Kemmis & McTaggart .................................................. 38 Gambar IV.1 Rumusan Masalah dan Hipotesis Siswa ............................................ 79 Gambar IV.2 LKS Kelompok “Einstein” pada Pertemuan Pertama ....................... 87 Gambar IV.3 LKS Kelompok “Issac Newton” pada Pertemuan Pertama ............... 89 Gambar IV.4 LKS Kelompok “Einstein” pada Pertemuan Kedua .......................... 91 Gambar IV.5 LKS Kelompok “Issac Newton” pada Pertemuan Kedua ................. 92 Gambar IV.6 LKS Kelompok “A. Einstein” pada Percobaan I ............................... 93 Gambar IV.7 Hasil LKS

  Kelompok “A. Einstein” pada Percobaan II .................... 94 Gambar IV.8 Hasil LKS Kelompok “A. Einstein” pada Percobaan III .................. 95 Gamba r IV.9 Hasil LKS Kelompok “Issac Newton” pada Pecobaan I ................... 96 Gambar IV.10 Hasil LKS Kelompok “Issac Newton” pada Pecobaan II ............... 97 Gamba r IV.11 Hasil LKS Kelompok “Issac Newton” pada Pecobaan III .............. 98 Gambar IV.12 Hasil Evaluasi I. Y. .......................................................................... 100 Gambar IV.13 Hasil Evaluasi J. A .......................................................................... 103

DAFTAR GRAFIK

  Halaman Grafik 1. Hasil Keaktifan Siswa dalam Satu Siklus ................................................ 71 Grafik 2. Persentase KKM Siswa ............................................................................ 76

  DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Surat Penelitian ................................................................................... 110 Lampiran 2. Silabus Pembelajaran .......................................................................... 112 Lampiran 3. RPP Pertemuan 1 ................................................................................ 122 Lampiran 4. RPP Pertemuan 2 ................................................................................ 127 Lampiran 5. RPP Pertemuan 3 ................................................................................ 133 Lampiran 6. LKS Pertemuan 1 ................................................................................ 137 Lampiran 7. LKS Pertemuan 2 ................................................................................ 140 Lampiran 8. LKS Pertemuan 3 ................................................................................ 144 Lampiran 9. Validasi Instumen Pembelajaran oleh Dosen ...................................... 150 Lampiran 10. Validasi Instrumen Pembelajaran oleh Kepala Sekolah ................... 152 Lampiran 11. Validasi Instrumen Pembelajaran oleh Guru .................................... 154 Lampiran 12. Soal Evaluasi ..................................................................................... 156 Lampiran 13. Lembar Observasi Keaktifan ............................................................ 160 Lampiran 14. Anilisis Butir Soal ............................................................................. 161 Lampiran 15. PenghitunganSoal menggunakan SPSS 16.0 ................................... 163 Lampiran 16. Penghitungan Indeks Kesukaran Soal ............................................... 164 Lampiran 17 Foto-Foto Kegiatan ............................................................................ 165 Lampiran 18. Daftar Riwayat Hidup ....................................................................... 166

BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini ada tujuh hal yang akan dibahas. Ketujuh hal

  tersebut adalah latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, pemecahan masalah, batasan pengertian, tujuan penelitian, serta manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang Masalah

  Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 pasal 19 ayat 1 (Mulyasa, 2008: 25) menyebutkan bahwa

  “proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik". Jadi dalam proses pembelajaran bukan hanya kegiatan penyampaian informasi dari guru kepada siswa, melainkan kegiatan pendidikan yang diajarkan secara utuh dalam membentuk kepribadian dan intelektual anak.

  Proses pembelajaran yang dapat membentuk kepribadian dan intelektual anak secara utuh tidak cukup hanya dengan penjelasan, melainkan pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berusaha menemukan dan mempelajari sendiri dari materi mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui interaksinya dengan objek, fenomena, pengalaman, serta lingkungan mereka. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seseorang kepada orang lain, tetapi pengetahuan dibangun oleh orang yang belajar (Suparno, 1997: 28-29).

  Proses pembelajaran di kelas sebaiknya dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri, maka guru di kelas hendaknya dapat menciptakan berbagai macam inovasi pembelajaran yang partisipatif, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan atau PAKEM sehingga siswa lebih terlibat dalam proses pembelajaran (Djamarah, Syaiful Bahri, Zain, Aswan, 2010: 323). Siswa akan lebih aktif dalam menyampaikan pendapat, bertanya, mengamati, dan menjadikan siswa sebagai pembelajar bukan hanya sebagai gelas kosong yang relatif di isi dengan ilmu pengetahuan. Pada kenyataannya, idealisme proses pembelajaran seperti disebutkan di atas belum sepenuhnya terjadi di lapangan, misalnya di SDN Plaosan 1.

  Dari pengamatan langsung di kelas V SD Negeri Plaosan1 tanggal

  25 September 2012tampak bahwa para siswaduduk diam dan mendengarkan penjelasan dari guru yang menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan mata pelajaran IPA. Ketika guru menggambar organ pencernaan di papan tulis dan menjelaskannya hanya 20% dari 25 siswa mencatat apa yang diterangkan oleh guru mengenai sistem pencernaan memberikan tugas untuk mengerjakan dipapan tulis, sebanyak 84% siswa diam, sehingga siswapun harus ditunjuk untuk mengerjakannya.

  Dilanjutkan dengan hasil observasi pada tanggal 10 Oktober 2012, terlihat bahwa dalam pembelajaran di kelas, guru masih dominan dalam menyampaikan materi pelajaran sedangkan siswa pasif dan tidak memperhatikan dengan serius materi yang disampaikan oleh guru. Ketika guru memberikan soal untuk dikerjakan di papan tulis, siswa masih ditunjuk oleh guru untuk mengerjakan soal yang diberikan. Saat siswa mengerjakan dipapan tulis, siswa tersebut menulis dengan jawaban yang salah. Soal yang diberikan oleh guru adalah

  “Sebutkan alat-alat pencernaan manusia secara urut!”(pada saat itu materinya adalah sistem

  pencernaan manusia) dua siswa menjawab dengan menuliskan

  “mulut dan kerongkongan” sedangkan salah seorang siswa menulis dengan

  menuliskan jawaban

  “usus halus”, dimana jawaban yang benar adalah

  lambung. Namun, 80% siswa di kelas hanya membiarkan dan tidak memberi tanggapan terhadap jawaban siswa tersebut, bahkan siswa yang selanjutnya ditunjuk oleh gurupun diam tidak memberikan pendapat bahwa jawaban

  “usus halus” adalah salah, ia pun langsung menjawab

  dengan menuliskan

  “usus halus” sehingga gurulah yang meminta siswa tersebut untuk membetulkan jawabannya.

  Temuan gejala masalah tersebut dikonfirmasioleh guru kelas V siswa dari 25 siswa (16%) ikut terlibat secara aktif dalam kegiatan diskusi seperti mengajukan usul dan menyampaikan pendapat, sedangkan siswa yang lain hanya sebagai pelengkap dalam kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa rendahnya keterlibatan siswa dalam mengemukakan pendapat ketika berdiskusi dalam kelompok. Sedangkan dalam proses pembelajaran di kelas, hanya 7 siswa dari 25 siswa (28%) berani untuk mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru tanpa ditunjuk, sedangkan siswa yang lain hanya mendengarkan dan diam. Hal ini menjelaskan bahwa dalam pembelajaran di kelas masih menggunakanpembelajaran tradisional, dimana guru masih mendominasi dalam menyampaikan materi pelajaran, sedangkan siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru.

  Dari observasi dokumen, daftar nilai siswa kelas V semester I tahun pelajaran 2012/2013, sebanyak 60% dari 25 siswa mendapat nilai kurang dari 6,00 dengan nilai rata-rata ulangan harian dalam mata

  pelajaran IPA adalah 5,38 sedangkan KKM ulangan harian pada mata

  pelajaran IPA adalah 6,00. Sedangkan data dari nilai ulangan harian pada semester II tahun 2011/2012, sebanyak 50% dari 24 siswa mendapat nilai kurang dari 6,00. Rata-rata nilai ulangan harian adalah 5,75 sedangkan KKM ulangan harian dalam mata pelajaran IPA adalah 6,00. Hal ini menandakan bahwa rendahnya prestasi belajar dalam mata pelajaran IPA khususnya mata pelajaran IPA, dapat disimpulkan bahwa siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Hakiim (2009: 52) keaktifan siswa selama proses pembelajaran meliputi keaktifan dalam penginderaan, keaktifan dalam mengolah ide, dan menyatakan ide. Hal ini terlihat dari hasil observasi kelas tanggal 10 Oktober 2012, hanya 4 siswa dari 25 siswa (16%) terlibat dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab tentang materi pembelajaran IPA selama proses pembelajaran. Kurangnya keterlibatan siswa selama proses pembelajaran mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa karena siswa tidak terlibat secara utuh baik secara fisik maupun secara mental dalam proses pembelajaran. Siswa tidak membangun pemahamannya sendiri dalam mendalami materi pelajaran namun hanya menerima penjelasan dari guru.

  Berpijak dari masalah tentang rendahnya keaktifan dan prestasi belajar di SDN Plaosan 1 khususnya mata pelajaran IPA, maka dibutuhkan metode untuk dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar seluruh siswa agar setiap siswa dapat terlibat dalam proses pembelajaran. Menurut Surya (2004: 7) pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Kelas tersebut membutuhkan metode dapat memberikan makna bagi siswa.Dengan demikian,proses pembelajaran IPA di kelas tersebut dapat mengembangkan siswa secara kognitif, afektif maupun psikomotorik. Untuk itu dibutuhkan metode yang dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Metode tersebut diantaranya adalah metode inkuiri. Menurut Sund dan Trowbridge (dalam Mulyasa, 2007: 109) mengatakan bahwa metode inkuiri terbagi menjadi tiga macam yaitu inkuiri terbimbing (guided inquiry), inkuiri bebas (free

  inquiry), dan inkuiri bebas yang dimodifikasi (modified inquiry).

  Peneliti memilih menggunakan metode inkuiri terbimbing karena melalui metode inkuiri terbimbing dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir tetapi juga ikut terlibat secara fisik maupun mental. Proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam. Siswa akan membentuk pemahaman dengan baik dan sempurna karena siswa dapat mengamati tentang apa yang diperlihatkan guru selama pembelajaran berlangsung (Roestiyah, 2001: 83).

  Hasilpenelitian Purbatin (2010) dan Widyaningsih (2010) menunjukkan bahwa metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar mata

  pelajaran IPA siswa sekolah dasar. Penelitian yang dilakukan oleh Zubaidah (2008) menunjukkan bahwa metode inkuiri dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan selama proses pembelajaran IPA. dalam ingatan siswa. Dengan metode inkuiri terbimbing pembelajaran terletak pada diri siswa yang sedang belajar. Siswa sendirilah yang membangun pengetahuannya sendiri bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Siswa berusaha menemukan pengetahuan dari berbagai sumber belajar baik benda maupun peristiwa yang ditunjukkan oleh guru kepada siswa dalam proses pembelajaran.

  Selain itu untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, metode inkuiri terbimbing akan memberikan dorongan rasa ingin tahu pada diri siswa, sehingga siswa akan berusaha mencari dan menemukan sendiri tentang konsep yang sedang dipelajarinya. Siswa akan berusaha secara aktif untuk mencari informasi dan data yang dibutuhkan untuk mengkaji suatu permasalahan dalam proses pembelajaran, baik dengan diskusi maupun mencari informasi dari sumber yang lain. Jadi metode inkuiri terbimbing dapat mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif baik secara fisik maupun mental dalam proses pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

  Dari latar belakang masalah, peneliti merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

  5.1. Bagaimana penerapan metode inkuiri terbimbing dalam upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 dalam mata pelajaran IPA?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1.3.1. untuk mengetahui penerapan metode inkuiri terbimbing dalam upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 dalam mata pelajaran IPA.

  1.3.2. untuk mengetahui penerapan metode inkuiri terbimbing dalam upaya untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Plaosan

  1.

  1.4 Batasan Masalah

  Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah dan tersirat dalam rumusan masalah dan karena luasnya materi IPA di Sekolah Dasar maka penelitian ini dibatasi pada peningkatan keaktifan dan prestasi belajar dalam mata pelajaran IPA. Masalah dibatasi pada kompetensi dasar

  7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan materi jenis batuan dan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti menggunakan metode inkuiri terbimbing.

  1.5 Definisi Operasional

  Agar tidak mengalami penafsiran yang berbeda, maka penulis membatasi pengertian sebagai berikut:

1.5.1. Prestasi belajar merupakan merupakan hasil yang telah dicapai dalam

  1.5.2. Keaktifan merupakan pola tingkah laku siswa yang ditandai dengan bertanya, memberikan jawaban, memberikan pendapat, menanggapi pendapat serta mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru selama proses pembelajaran.

1.5.3. Metode inkuiri terbimbing adalah metodemetode inkuiri dimana pelaksanaan proses pembelajarannya dilakukan atas petunjuk dari guru.

1.6 Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1.6.1. bagi peneliti

  Dapat menambah pengalaman yang berharga dalam upaya menerapkan teori yang telah diterima untuk menerapkan metode inkuiri yang dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SDNegeri Plaosan 1 khususnya dalam mata pelajaran IPA.

  1.6.2. bagi siswa

  Dapat memberikan pengalaman yang bermakna pada siswa khususnya penerapan metode inkuiri terbimbing yang dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar dalam pembelajaran IPA.

  1.6.3. bagi guru

  Dapat menjadi masukan untuk membuat pembelajaran inovatif yang dapat dikembangkan dalam berbagai materi pelajaran yang lain.

  1.6.4. bagi sekolah

BAB II TINJAUAN LITERATUR Pada bagian tinjauan literatur ini ada sembilan hal yang akan dibahas. Sembilan hal tersebut adalah kajian teori, hakikat ilmu pengetahuan alam, teori

  konstruktivisme, metode inkuiri, penelitian tindakan kelas, penelitian yang relevan, desain penelitian yang relevan, kerangka berpikir serta hipotesis tindakan.

2.1. Kajian Teori

  Pada bagian kajian teori ada tiga hal yang akan dibahas. Ketiga hal tersebut adalah keaktifan belajar, belajar, dan prestasi belajar.

2.1.1 Keaktifan Belajar Pada bagian keaktifan belajar ada dua hal yang akan dibahas.

  Kedua hal tersebut adalah pengertian keaktifan dan indikator keaktifan.

2.1.1.1 Pengertian Keaktifan

  Aktif menurut kamus besar bahasa Indonesia (2008: 31) berarti giat (bekerja, berusaha). Keaktifan berarti kegiatan; kesibukan. Menurut Yamin (2007: 76) aktif dalam diri seseorang berarti adanya keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiyono (2006: 45) mengatakan bahwa:

  “keaktifan dalam proses pembelajaran memiliki bentuk yang beraneka ragam, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis.

  Dari kegiatan fisik dapat berupa membaca, mendengar, menulis, membandingkan suatu konsep dengan yang lain serta menyimpulkan hasil percobaan.

  ” Jadi, keaktifan merupakan kemampuan yang dilakukan siswa untuk terlibat secara fisik maupun mental yang berlangsung dalam proses pembelajaran. Bentuk keaktifan secara fisik ditandai dengan partisipasi siswa dalammembaca, mendengar, menulis, serta berlatih keterampilan- keterampilan. Bentuk keaktifan secara psikis berupa kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, membandingkan konsep serta kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil percobaan.

2.1.1.2 Indikator Keaktifan

  Keaktifan siswa dalam proses belajar memiliki bentuk yang beraneka ragam. Menurut Hakiim (2009: 52) bentuk keaktifan siswa dalam proses belajar meliputi keaktifan dalam penginderaan, mengolah ide-ide, dan menyatakan ide. Keaktifan yang pertama yaitu keaktifan dalam penginderaan yaitu melihat, mendengar, mencium, merasa, dan meraba. Kegiatan penginderaan melibatkan aspek jasmani atau fisik dalam diri siswa. Menurut Hakiim (2009: 52) kegiatan penginderaan dapat memberikan kesan sebagai dasar terjadinya perubahan bentuk tingkah laku pada diri seseorang dalam proses belajar siswa. Kegiatan penginderaan tersebut meliputi mendengar, melihat, merasa, meraba dan mencium.

  Keaktifan dalam mendengar dan melihat siswa dapat menangkap kesan

  Proses belajar dapat berjalan dengan tingkat keberhasilan lebih baik bila melibatkan penginderaan yang lebih kompleks, yaitu menggunakan indera melihat, mendengar, mencium, merasa, dan meraba.

  Keaktifan siswa yang kedua yaitu keaktifan siswa dalam mengolah ide. Siswa melakukan proses berpikir atau proses kognisi menurut Hakiim (2009: 52) ketika siswa melakukan proses pengolahan ide. Proses pengolahan ide diperoleh dari respon atau tanggapan siswa yang diberikan baik dari keterangan yang disampaikan secara lisan maupun tertulis, atau melalui proses penginderaan. Tanggapan atau respon dari siswa ketika siswa menerima keterangan atau informasi baik lisan atau tertulis akan membentuk pengetahuan, pemahaman, kemampuan menerapkan prinsip atau konsep, kemampuan menganalisis, menarik kesimpulan dan menilai pada diri siswa.

  Keaktifan yang ketiga yaitu keaktifan siswa dalam mengemukakan gagasan atau ide. Kegiatan menyatakan ide menurut Hakiim (2009: 52) dapat terwujud melalui kegiatan diskusi, melakukan eksperimen atau percobaan, atau melalui proses penemuan. Kegiatan dalam diskusi, melakukan percobaan dapat mendorong siswa untuk melakukan proses berpikir atau proses kognisi.

  Berbeda dengan pendapat Hakiim, menurut Sudjana (2009: 61)keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat pemecahan masalah dalam kegiatan belajar. (3) Siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya. (4) Siswa berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan yang sedang dihadapinya. (5) Siswa melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru. (6) Siswa melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal dalam kegiatan belajarnya. (7) Siswa menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.

  Indikator keaktifan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 45) meliputi beberapa hal. Indikator keaktifan tersebut yaitu (1) Siswa mencatat tugas yang diberikan guru dalam pembelajaran. (2) Siswa berdiskusi dalam kelompok selama proses pembelajaran. (3) Siswa terlibat dalam proses tanya jawab. (4) Siswa terlibat dalam menyimpulkan pembelajaran. Dari ketiga ahli tersebut, pemetaan indikator keaktifan dapat dilihat pada gambar II.1 halaman 14. Gambar II. 1 Indikator Keaktifan

  Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menurut Sudjana (2009: 61) yaitu: 1.

  Siswa berdiskusi dalam kelompok selama proses pembelajaran 3. Siswa terlibat dalam proses tanya jawab 4. Siswa terlibat dalam menyimpulkan pembelajaran Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru

  Bertanya kepada guru dan atau teman tentang materi pembelajaran IPA saat proses pembelajaran

  Turut serta dalam mengerjakan tugas

  Mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan

  Mengemuka kan gagasan secara spontan

  Bertanya kepada guru bila tidak memahami persoalan

Melaksanakan

diskusi kelompok sesuai

petunjuk guru

  Bertanya kepada siswa lain bila tidak memahami persoalan

  1. Siswa mencatat tugas yang diberikan guru dalam pembelajaran 2.

  Siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajar dalam proses belajar 2. Siswa terlibat dalam pemecahan masalah dalam kegiatan belajar.

  Bentuk keaktifan siswa dalam proses belajar menurut Hakiim (2009: 52) meliputi: 1. keaktifan dalam penginderaan 2. mengolah ide-ide 3. menyatakan ide Indikator keaktifan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 45) yaitu

  7. Siswa menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.

  6. Siswa melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal dalam kegiatan belajarnya.

  5. Siswa melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.

  4. Siswa berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan yang sedang dihadapinya.

  3. Siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya.

  

Mengemukakan pendapat

ketika berdiskusi kelompok Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPA Dari gambar II.1 menjelaskan bahwa indikator keaktifan dalam proses pembelajaran meliputi tiga indikator. Ketiga indikator tersebut yaitu (1) bertanya kepada guru dan atau teman tentang materi pembelajaran ketika pembelajaran, (2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi dalam kelompok serta (3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru selama proses pembelajaran.

2.1.2 Belajar

  Pada bagian belajar ada dua hal yang akan dibahas. Kedua hal yang akan dibahas adalah pengertian belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.

2.1.2.1 Pengertian Belajar

  Belajar menurut Winkel (2004: 59) merupakan suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pemahaman- pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Sedangkan menurut Fudyartanto (2002: 151) mengartikan belajar sebagai usaha sadar dari individu untuk memahami dan menguasai pengetahuan dan keterampilan; sikap-sikap dan nilai-nilai, guna meningkatkan kualitas tingkah lakunya dalam rangka mengembangkan kepribadiannya. Menurut Witherington dalam Sukmadinata (2009: 155) ber pendapat bahwa “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola merupakan suatu proses di mana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap suatu situasi.

  Menurut Slameto (2010: 2) belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagian hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Suparno (1997: 61) belajar sebagai proses menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai seseorang sehingga pemahamannya dapat dikembangkan. Menurut Gagne dalam Dahar (2011: 2) mengatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan organisme sebagai akibat pengalaman. Dari beberapa ahli tersebut, peneliti merumuskan bahwa belajar merupakan perubahan yang terjadi pada diri seseorang karena interaksi dengan lingkungannya atau pengalaman.

2.1.2.2 Faktor yang mempengaruhi belajar

  Keberhasilan dan usaha belajar pada diri seseorang menurut Slameto (2010: 54) dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar seseorang tersebut yaitu: a.

  Faktor intern Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam individu yang

  1) Faktor jasmaniah

  Faktor jasmaniah yang mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya terganggu, seseorang akan kurang bersemangat, cepat lelah, pusing, kurang darah, atau ada gangguan kelainan-kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya. Jadi, faktor kesehatan mempengaruhi dalam proses belajar seseorang. Sedangkan cacat tubuh (berkebutuhan khusus) merupakan sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna seperti buta, tuna rungu, patah tangan, patah kaki, lumpuh dan lain-lain. Siswa yang tubuhnya cacat akan mempengaruhi proses belajarnya. Jadi, cacat tubuh dapat berpengaruh terhadap proses belajar seseorang.

  2) Faktor psikologis

  Faktor psikologis yang mempengaruhi belajar seseorang, diantaranya adalah intelegensi, minat, kematangan, dan kesiapan.

  Intelegensi merupakan kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan diri ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif serta mengetahui relasi dan mempelajarinya

  persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content”. Jadi minat merupakan kecenderungan yang tetap untuk

  memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan yang diikuti dengan perasaan senang. Sedangkan faktor yang mempengaruhi belajar selain intelegensi, minat yaitu kematangan. Kematangan merupakan suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Jadi, kesiapan alat tubuh untuk melaksanakan kecakapan dapat mempengaruhi seseorang dalam belajar. Faktor psikologi lain yang mempengaruhi belajar seseorang adalah kesiapan. Kesiapan merupakan kesediaan untuk memberi respon atau reaksi.Jadi faktor psiklogis yang mempengaruhi seseorang dalam belajar dipengaruhi oleh intelegensi, minat, kematangan, dan kesiapan.

  3) Faktor kelelahan