DIFABEL INKUBATOR BISNIS SYARIAH MENCIPT

“DIFABEL INKUBATOR BISNIS SYARIAH: MENCIPTAKAN DIFABEL
ENTREPRENEUR INDONESIA MELALUI PERAN PERBANKKAN
SYARIAH”

DISUSUN UNTUK
MENGIKUTI LOMBA KARYA TULIS EKONOMI ISLAM
ORISA FOKKEI FE UNRAM 2014
OLEH :
FATHONI DWI JANARKO

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul

:

“DIFABEL


INKUBATOR

BISNIS

SYARIAH: MENCIPTAKAN DIFABEL ENTREPRENEUR INDONESIA
MELALUI PERAN PERBANKKAN SYARIAH”
2. Bidang Kajian
3. Penulis
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan/Fakultas/Angkatan
d. Universitas/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah/Telp
f. Email
4. Anggota
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIP


: Ekonomi
: Fathoni Dwi Janarko
: F0311051
: S1 Akuntansi/Ekonomi/2011
: Universitas Sebelas Maret
:Bendokarang, Gentan, Bendosari,
Sukoharjo
: [email protected]
:: Drs. Santoso Tri Hananto,M.Si., Ak
:19690924 199402 1 001
Surakarta, 10 Maret 2014

Dosen Pembimbing

Penulis

Drs. Santoso Tri Hananto,M.Si., Ak
NIP. 19690924 199402 1 001

Fathoni Dwi Janarko

NIM. F0311051

Mengetahui
Pembantu Dekan III
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS

Lukman Hakim, SE, M.Si, Ph.D
NIP. 19680518 200312 1 002

2 | Page

PERNYATAAN ORISINALITAS
DIFABEL INKUBATOR BISNIS SYARIAH: MENCIPTAKAN DIFABEL
ENTREPRENEUR INDONESIA MELALUI PERAN PERBANKKAN
SYARIAH
OLEH:
FATHONI DWI JANARKO
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Karya tersebut tidak sedang diikut sertakan dalam kompetisi yang lain
maupun pernah memenangkan perlombaan sejenis serta telah memenuhi kaidah

tata cara maupun norma penulisan yang berlaku, dan karya ini adalah hasil karya
saya/kami sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk
telah saya/kami nyatakan dengan benar. Jika pada suatu ketka pernyataan tersebut
diatas tidak benar maka saya/kami siap di tuntut secara hukum serta di
diskualifikasi dari kompetisi ini
Yang menyatakan,

FATHONI DWI JANARKO

3 | Page

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya
tulis ilmiah dalam rangka mengikuti ORISA karya tulis ini berjudul “DIFABEL
INKUBATOR

BISNIS

SYARIAH:


MENCIPTAKAN

DIFABEL

ENTREPRENEUR INDONESIA MELALUI PERAN PERBANKKAN
SYARIAH”. Penulisan karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
baik berupa bimbingan, petunjuk, dan dukungan yang sangat berarti. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak dan Ibu serta keluarga besarku tercinta yang dengan sabar dan
mendoakan penulis.
2. Teman-teman semua kebersamaan, persahabatan, dan kerjasamanya.
Semoga apa yang kita lakukan mendapat ridho Allah SWT.
Karena keterbatasan penulis, apabila ada kekurangan atau kesalahan
penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangan dari para pembaca.
Semoga karya tulis ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan semoga
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Surakarta, 10 Maret 2014

Penulis


4 | Page

ABSTRAK
DIFABEL INKUBATOR BISNIS SYARIAH: MENCIPTAKAN DIFABEL
ENTREPRENEUR INDONESIA MELALUI PERAN PERBANKKAN
SYARIAH
Fathoni Dwi Janarko
[email protected]
Kesetaraan kaum difabel saat ini menjadi perhatian utama bagi pemerintah
Indonesia. Kesetaraan dalam segala bidang termasuk dalam bidang ekonominya.
Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah adanya keterbatasan dari kaum
difabel yang mengakibatkan kaum difabel kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Tujuan penulisan karya ini adalah untuk menjelaskan implementasi inkubator
bisnis syariah untuk kaum difabel dan menjelaskan peranan perbankkan syariah
dalam inkubator bisnis syariah untuk kaum difabel. Dalam mencapai tujuan itu
penulis menggunakan metode kualitataif dengan studi literatur yang relefan untuk
membangun gagasan penulis. Inkubator bisnis syariah untuk kaum difabel ini
dilaksanakan dalam 3 tahap yatu taham pra-inkubasi, inkubasi, dana pasca
inkubasi. Dalam mengembangkan inkubator syariah ini diperlukan peran dari

perbankkan syariah, mahasiswa dan juga masyarakat. Peranan perbankkan syariah
diperlukan sebagai penyedia modal bagi kaum difabel untuk membangun bisnis
yang baik.
Kata kunci : Difabel, Inkubator bisnis Syariah, perbankkan syariah

5 | Page

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................ii
PERNYATAAN ORISINALITAS......................................................iii
KATA PENGANTAR...................................................................iv
ABSTRAK................................................................................v
DAFTAR ISI............................................................................vi
PENDAHULUAN........................................................................1
Latar Belakang........................................................................1
Rumusan Masalah....................................................................2
Tujuan Penulisan......................................................................2
Manfaat Penulisan....................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................3

Tinjauan Umum Difabel..............................................................3
Tinjauan Umum Inkubator Bisnis...................................................3
Tinjauan Umum Perbankkan Syariah...............................................4
Pembiayaan Syariah..................................................................5
Tinjauan Umum CSR.................................................................5
METODOLOGI PENULISAN..........................................................6
Desain Penulisan......................................................................6
Sumber Penulisan.....................................................................6
Sasaran Penulisan.....................................................................7
Tahapan Penulisan....................................................................7
PEMBAHASAN.........................................................................9
Implementasi Inkubator Bisnis Syariah.............................................9
Peran Pembiayaan Perbankkan Syariah...........................................13
PENUTUP..............................................................................15
Kesimpulan..........................................................................15
Saran.................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................viii
CURRICULUM VITEI..................................................................x

6 | Page


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kita sering mendengar istilah “difabel” dalam kehidupan ini. Difabel
adalah sebutan atau pengindonesiaan dari kata different abilities people (orang
dengan kemampuan yang berbeda). Sering kali masyarakat memandang negatif
kaun difabel ini. Pandangan mereka lebih kepada ketidakmampuan kaum difabel
dalam melakukan sesuatu seperti halnya orang lain. Hal ini yang mengakibatkan
kaum difabel tidak mendapatkan hak yang sama dengan masyarakat lain.
Kejadian ini yang salah di masyarakat, Islam memerintahkan umatnya
untuk

berbuat

adil

dengan semua orang, memerintah mereka berbuat adil

dengan orang yang mereka cintai dan orang yang mereka benci, ia menginginkan
mereka adil secara mutlak hanya karena Allah, bukan karena sesuatu yang lain,

standarnya tidak dipengaruhi oleh kecintaan dan kebencian; rasa cinta tidak
mendorong umat Islam yang bertakwa meninggalkan kebenaran dan condong
kepada kebatilan karena orang yang mereka cintai, dan kebencian tidak
menghalangi mereka melihat kebenaran dan memperhatikannya karena orang
yang mereka benci1.
Pemerintah juga telah mengatur mengenai kesetaraan kaum difabel.
Salah satunya adalah Kota Surakarta yang mengatur kesetaraan kaum difabel
dalam Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 tahun 2008 tentang Kesetaraan
Difabel. Untuk itu perlu adanya kesetaraan kepada difabel. Menurut estimasi
International Labour Organization (ILO), 10% dari jumlah penduduk Indonesia
atau sekitar 24 juta orang merupakan penyandang disabilitas. Sementara, data
tahun 2010 menunjukkan jumlah tenaga kerja penyandang disabilitas hanya
sekitar 11 juta orang (Kompas, 09/10/2013). Sehingga dapat dipahami benar
bahwa

pemberdayaan difabel sangat dibutuhkan dalam rangka mengurangi

jumlah pengangguran melalui akses pendidikan dan pekerjaan yang setara dan
berdaya2.


1 Ali al-Hasyimi, Muhammad. 2009. Keadilan & Persamaan dalam Masyarakat
Muslim. Buku Masyarakat Muslim Dalam Perspektif Al Quran dan Sunnah
2 Pambudi, Nur dalam PRODIMAN : “Program Pemberdayaan Difabel Perajin
Mainan” Menuju Percontohan UKM Luar Biasa sebagai Solusi Meningkatkan
Kemandirian dan Kualitas Hidup Difabel

1 | Page

Kesataraan dalam segala bidang termasuk juga kemampuan dalam
berwirausaha mengingat kurangnya wirausaha di Indonesia yang baru mencapai
1,56% atau 3.707.205 orang3. Dalam mengembangkan bisnis dan memberdayakn
kaum difabel ini perlu adalah dukungan dari semua pihak, begitu juga dengan
sektor perbankkan syariah yang berperan dalam mendukungan permodalan dan
menembangkan inkubator bisnis syariah.
Dari beberapa permasalahan dan gagasan model diatas maka penulis
menyusun karya tulis ini dengan judul “DIFABEL INKUBATOR BISNIS
SYARIAH: MENCIPTAKAN DIFABEL ENTREPRENEUR INDONESIA
MELALUI PERAN PERBANKKAN SYARIAH”. Diharapkan dengan karya
tulis ini gagasan penulis bisa menjadi sumbangan pemikiran mengenai kebijakan
pemerintah dalam memberdayakan kaum difabel dan dalam membentuk
wirausahawan baru di Indonesia.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi difabel inkubator bisnis syariah?
2. Bagaimana peran pembiayaan perbankkan dalam menciptakan difabel
entrepreneur?
Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan implementasi difabel inkubator bisnis syariah
2. Menjelaskan peran pembiayaan perbankkan syariah dalam menciptakan
difabel entrepreneur.
Manfaat Penulisan
Penyusunan karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah,
masyarakat, dan kalangan akademisi, yaitu :
1. Bagi pemerintah diharapkan dengan adanya karya tulis ini pemerintah
dapat merumuskan kebijakan yang berorientasi pada pemberdayaan
kaum difabel.
2. Bagi masyarakat mendapatkan pengetahuan dan peningkatan keahlian
sehingga dapat membantu dalam menciptakan difabel entrepreneur.

3 Data BPS

2 | Page

3. Bagi kalangan akedemisi diharapkan dengan adanya karya tulis ini
diharapkan dapat menambah keilmuan dalam menciptakan programprogram baru.
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Umum Difabel
Difabel atau kata yang memiliki definisi ini adalah sebutan bagi orang
cacat. Kata ini sengaja dibuat oleh lembaga yang mengurus orang

orang cacat

dengan tujuan untuk memperhalus kata-kata atau sebutan bagi seluruh
penyandang cacat yang kemudian mulai ditetapkan pada masyarakat luas
pada tahun 1999 untuk menggunakan kata ini sebagai pengganti dari kata
cacat4.
Difabel, berasal dari singkatan berbahasa inggris diffable yang
merupakan kependekan dari differenly able atau yang juga sering disebut sebagai
different ability. Istilah difabel merupakan sebuah wacana upaya pengganti istilah
penyandang disabilitas dan penyandang cacat5.
Tinjauan Umum Inkubator Bisnis
Secara umum, inkubator6

adalah organisasi yang menyediakan

infrastruktur dan pelayanan yang menaikkan nilai tambah suatu usaha. Inkubator
bisnis akan membawa ide dan konsep dari "technopreneurs" pada tahap pertama
(awal) menjadi rencana dan implementasi usaha. Secara operasional dalam rangka
pengembangan wirausaha baru yang tangguh dan unggul, Inkubator Bisnis
memberikan bantuan pendidikan, pelatihan dan magang yang didukung oleh
fasilitas atau akses teknologi, manajemen, pasar, modal, serta informasi secara
umum maupun spesifik.
Inkubator bisnis merupakan lembaga yang membina dan menetas
wirausahawan baru khususnya dalam pendekatan bisnis7. Tujuan pendirian
inkubator bisnis ini adalah8:
4 Anonim. 2011. Pengertian difabel. www.google.com
5 Anonim. Apa Itu Difabel/ Diffable. http://daksa.or.id/faq/apa-itu-difabeldiffable/
6 Tim Penelitian dan Pengembangan Biro Kredit. Bank Indonesia. 2007. Kajian
Inkubator dalam Pengembangan UMKM. http://www.bi.go.id
7 Irfani dalam Novel. 2001. Inkubator Bisnis Sebagai Salah Satu Sarana
Perwujud Misi Perguruan Tinggi. Universitas Pancasila
8 Panggabean, Riana. 2005. Profil Inkubator dalam Penciptaan Wirausahawan
Baru. www.smecda.com

3 | Page

a. Mengembangkan usaha baru dan usaha kecil yang potensial menjadi
usaha mandiri, sehingga sukses dalam menghadapi persaingan lokal
dan internasional;
b. Mengembangkan promosi kewirausahaan dengan menyertakan
perusahaan-perusahaan swasta yang mempu memberikan kontribusi
pada sistem ekonomi pasar;
c. Sarana alih teknologi dan proses komersialisasi hasil-hasil penelitian
pengembangan bisnis dan teknologi dari para ahli dan perguruan
tinggi;
d. Menciptakan peluang melalui pengembangan wirausaha baru;
e. Apliasi teknologi dibidang industri secara komersial melalui studi
dan kajian yang memakan waktu dan biaya relatif lebih murah.
Tinjauan Umum Perbankkan Syariah
Perbankan syariah atau perbankan Islam (Arab: ‫ المصرفية السلمية‬alMashrafiyah al-Islamiyah) adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya
berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya
larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman
dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan untuk berinvestasi
pada usaha-usaha berkategori terlarang (haram)9.
Bank berasal dari kata bangue (bahasa Perancis) dan dari kata banco
(bahasa Italia) yang berarti peti / lemari atau bangku. Peti/ lemari dan bangku
menjelaskan fungsi dasar dari bank komersial, yaitu : pertama, menyediakan
tempat untuk menitipkan uang dengan aman (safe keeping function), kedua,
menyediakan alat pembayaran untuk membeli barang dan jasa (transaction
function)10.
Bank Syariah atau dapat juga disebut sebagai bank Islam adalah lembaga
yang berfungsi sebagai intermediasi yaitu mengerahkan dana dari masyarakat
dan menyalurkan kembali dana-dana

tersebut

kepada

masyarakat

yang

9 Wikipedia. Perbankkan Syariah.
http://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan_syariah
10 M. Syafi’i Antonio. Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka
Alfabeta,
cet ke-4, 2006, Hlm. 2

4 | Page

membutuhkan

dalam bentuk pembiayaan tanpa berdasarkan prinsip bunga ,

melainkan berdasarkan prinsip syariah11.
Produk perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: (I)
Produk Penyaluran Dana, (II) Produk Penghimpunan Dana, dan (III) Produk yang
berkaitan dengan jasa yang diberikan perbankan kepada nasabahnya12.
Pembiayaan Syariah
Pembiayaan perbankkan syariah di Indonesia saat ini tidak jauh berbeda
dengan bank konvensional. Perbedaan yang mendasar dari keduanya adalah jika
di perbankkan syariah menggunakan akad bagi hasil sedangakan perbankan
konvensional masih menggunakan sistem bunga. Perbedaan antara prinsip bank
syariah dengan bank umum (konvensional) adalah terletak pada pola pembiayaan
dan pemberian balas jasa, baik yang diterima oleh bank maupun investor. Jika
dilihat pada bank umum pembiayaan disebut loan atau pinjaman sementara di
bank syariah disebut financing atau pembiayaan13.
Dalam upaya pengembangan usaha difabel sendiri lembaga keuangan
syariah mempunyai beberapa produk pembiayaan yang sangat cocok dengan
keadaan masyarakat dan lingkungan, jenis-jenis pembiayaan tersebut adalah :
Mudharabah, Musyarakah, dan murabahah. Mudharabah yaitu jenis pembiayaan
dimana bank atau lembaga keuangan lainnya menyediakan modal investasi atau
modal

kerja

hingga

100%,

sedangkan

nasabah

menyediakan

usaha

menejemannya, keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama dalam
bentuk nisbah dan keuntungan. Murabahahyaitu produk perbankan Islam dalam
pembiayaan pembelian barang lokal ataupun internasional, keuntungan diperoleh
dar harga yang dinaikan. Musyarakah adalah pembiayaan sebagian dari modal
usaha keseluruhan, dalam jenis pembiayaan ini bank atau lembaga keuangan
lainnya dapat dilibatkan dalam proses memajamen. Pembagian keuntungan
berdasarkan perjanjian yag telah disepakati14.
11 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam, Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti,
cet ke-3 ,
2007, Hlm. 1
12 Sukandi, Sarip. 2010. Buku Saku Perbankkan Syariah.
http://saripedia.wordpress.com/tag/macam-macam-jasa-perbankan-syariah/
13 Nasution, Chaeruddin Syah, 2003. Manajemen Kredit Syariah Bank
Muamalat.

14 Shomad, dkk. 2000. Modifikasi dan Aplikasi Kontak Muamalah
Menurut Hukum Islam dalam Perbankan Syariah.
5 | Page

Tinjauan Umum CSR
Trinidads & Tobacco Bureau of Standards mengartikan bahwa
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen usaha untuk terus
bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan
ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan
keluarganya sekaligus

juga

peningkatan

kualitas

komunitas

lokal

dan

masyarakat secara luas. Sedangkan The World Business Council for Susainable
Development (WBCSD) mendefinisikan bahwa CSR adalah komitmen bisnis
untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja
dengan karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, mayarakat secara
keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan.
CSR dikonsepkan sebagai piramid yang terdiri dari empat macam unsur
tanggung jawab yang harus dipertimbangkan secara berkesinambungan15 yaitu:
a. Tanggung jawab ekonomi (Economic responsibilities)
b. Tanggung jawab hukum (Legal responsibilities)
c. Tanggung jawab etis (Ethical responsibilities)
d. Tanggungjawab Filantropis (Philanthropic responsibilities)
METODOLOGI PENULISAN
Desain Penulisan
Penulisan ini dilakukan dalam rangka pemberdayaan kaum difabel melalui
inkubator bisnis yang didukung oleh perbankkan syariah. Metode penulisan ini
dilakukan dengan studi pustaka dan beberapa penulisan terdahulu.
Dalam kajian ini menjelaskan tentang penerapan CSR perbankkan syariah
sebagai pendukung utama penyelenggaraan inkubator bisnis untuk difabel. Tahap
pertama yaitu menjelaskan implementasi inkubator bisnis syariah untuk kaum
difabel. Tahap selanjutnya menjelaskan peran perbankkan syariah dalam
mendukung usaha difabel.

15 Sinuor Yosephus, Etika Bisnis Pendekatan Filsafat Moral terhadap Perilaku
Pebisnis Kontemporer, Jakarta; Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010, Hlm.
298

6 | Page

Sumber Penulisan
Sumber yang digunakan dalam penulisan ini adalah data skunder. Data
Sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan
dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2003). Data
diperoleh dari literatur, penulisan sebelumnya maupun data lain yang mendukung
data primer dan berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Sedangkan
referensi atau data dalam penulisan karya tulis ini sumbernya diperoleh dari
literatur/buku, jurnal, internet dan penulisan sebelumnya.
Sasaran Penulisan
Pemberdayaan kaum difabel melalui pelatihan wirausaha dengan
memaksimalkan peran perbankkan syariah, sehingga sasaran dari penulisan yaitu:
1. Pelaku usaha (difabel)
Pelaku usaha diharapkan dapat terlibat aktif dan partisipatif dalam
peranannya di strategi mengembngkan bisnis untuk kaum difabel.
2. Pemerintah
Pemerintah dapat menjadikan karya tulis ini sebagai gambaran dalam
meningkatkan daya saing difabel, sehingga pemerintah dapat memfasilitasi
upaya ini mealului kelembagaan yang ada maupun yang akan dibentuk.
3. Perbankkan
Lembaga ini bereran banyak dalam hal pemberdayaan kaum difabel dan
melalui pembiayaan dan CSR sebagai pendukung inkubator bisnis.
4. Mahasiswa
Peran mahasiswa ini berperan sebagai sumber daya manusis yang akan
mendampingi inkubator bisnis dalam mengembangkan usaha difabel di
Indonesia.
Tahapan Penulisan
Tahap-tahap yang dilalui dalam penulisan ini, yaitu:
Memilih Masalah Penelitian
1) Pertimbangan dalam Memilih Masalah
Adapun pertimbangan dalam memilh masalah karya tulis ini, yaitu:

7 | Page

a) Masalah dalam penulisan karya tulis ini mempunyai nilai
pembahasan, maksudnya mempunyai nilai kegunaan tertentu.
b) Masalah dalam penulisan karya tulis ini fisibel, artinya dapat
dipecahkan secara deskritif.
c) Masalah dalam penulisan karya tulis ini sesuai dengan kualifikasi
penulis, dalam hal ini masalah yang ditulis menarik bagi penulis dan
sukar mudahnya pemecahan masalah tersebut sesuai dengan derajad
ilmiah yang dimilki penulis.
Sumber Memperoleh Masalah
Banyak sekali masalah yang perlu dipecahkan di sekeliling penulis,
hanya saja yang menjadi kendala adalah kesanggupan penulis dalam
menggali dan mengidentifikasi masalah, serta mengetahui dari mana
sumber masalah dapat diperoleh. Berikut ini adalah sumber masalah
yang dapat digali untuk dikaji (Nazir, 1985):
1) Pengamatan terhadap kegiatan manusia dan alam sekeliling.
2) Bacaan atau pustaka seperti buku teks, paper seminar ilmiah,
majalah ilmiah, jurnal ilmiah dan hasil penelitian.
3) Perluasan penelitian yang sudah ada dalam hal analisis dan
metodenya.
4) Cabang studi yang sedang dikembangkan.
5) Catatan dan pengalaman pribadi.
6) Praktik dan keinginan masyarakat, berupa unjuk rasa, pernyataan
pejabat, otoritas ilmu pengetahuan.
7) Bidang spesialisasi yang dimiliki.
8) Pelajaran yang sedang diikuti, diskusi dan seminar ilmiah.
Dalam penulisan ini sumber masalah diperoleh dari :
1) Pengamatan terhadap kegiatan manusia dan alam sekeliling.
2) Bacaan atau pustaka seperti buku teks, paper, majalah, jurnal ilmiah,
internet dan hasil penelitian.
3) Perluasan penelitian yang sudah ada dalam hal analisis dan
metodenya.
4) Diskusi dan seminar ilmiah.

8 | Page

Merumuskan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan ini, yaitu:
b.

Rumusan masalah ditulis dalam kalimat pertanyaan.

c.

Jelas dan padat

d.

Berisi implikasi untuk memecahkan masalah

e.

Menjadi dasar dalam judul penulisan
Studi Ekplorasi
Studi ekplorasi adalah kegiatan atau studi yang lebih mendalam
mengenai segala sesuatu yang ada hubungannya dengan masalah yang
telah dipilih. Segala sesuatu tersebut adalah meliputi teori, hasil penelitian
atau karya tulis mengenai hal yang sama, data, model analisis dan metode
penelitian.
Studi ekplorasi dapat dilakukan dengan 3P yaitu person, place dan
paper (Hadi, 1989). Person berarti menggali sesuatu tersebut dari nara
sumber, place berarti dengan mengadakan studi atau penelitian
pendahuluan di lapangan, dan paper berarti mengadakan kajian pustaka
(meliputi jurnal ilmiah, majalah ilmiah, buku teks, hasil penelitian dan
paper. Dalam penulisan ini yang digunakan adalah peper, yang meliputi
internet, jurnal ilmiah, buku teks, paper dan hasil penulisan terdahulu.
Melakukan Pembahasan
Setelah kegiatan memilih masalah, studi ekplorasi dan merumuskan
masalah selesai, maka tahap selanjudnya adalah melakukan pembahasan.
Dalam kegiatan ini yang pertama dilakukan adalah menjelas tentang cara
kerja

sistem

tersebut,

kemudian

menggambarkan

tentang

implementasinya.
PEMBAHASAN
Implementasi Inkubator Bisnis Syariah
Dalam melaksanakan kegiatan wirausaha ini maka difabel perlu
mendapatkan sebuah bekal dalam memulai dan menjalankan bisnisnya agar dapat
berkembang dengan baik. Inkubator bisnis yang saat ini berkembang menjadi
salah satu sarana dalam mendidik dan membangun kemampuan difabel dalam
berwirausaha.

9 | Page

Inkubator Wirausaha adalah suatu lembaga intermediasi yang melakukan
proses

inkubasi

terhadap

Peserta Inkubasi (Tenant) 16. Maksud dan tujuan

didirikan inkubator bisnis ini adalah untuk pembinaan dan pengembangan
wirausahawan baru atau wirausahawan kecil yang belum mempunyai sebuah
pengalaman dalam berwirausaha17.
Secara garis besar, inkubator bisnis syariah menerapkan 2 prinsip agar
dapat berjalan efektif yaitu :
1. Inkubator Bisnis Syariah harus memberikan dampak positif pada
pemberdayaan ekonomi masyarakat.
2. Inkubator Bisnis Syariah merupakan suatu model dinamis yang
mampu mengikuti perkembangan dan beroperasi secara efesien hingga
mencapai kemandirian.
Dalam membangun inkubator syariah untuk kaum difabel ini diperlukan
pembangunan fisik maupun non fisik. Untuk itu perlu adanya kerjasama antara
pemerintah, perbankkan syariah dan universitas melalui mahasiswanya.
Pemerintah sebagai regulator menjadi salah satu landasan dalam melaksanakan
inkubator bisnis syariah untuk difabel. Salah satu istansi yang memungkinkan
untuk malaksanakan inkubator syariah untuk kaum difabel adalah perguruan
tinggi. Akan tetapi perguruan tinggi juga perlu dukungan dari perbankkan syariah
untuk mendanai kegiatan inkubator bisnis ini melalui CSR perusahaannya.
Skema inkubator bisnis syariah untuk difabel
PERBANKKAN
SYARIAH
PEMERINTAH

INKUBATOR
BISNIS SYARIAH

DIFABEL

UNIVERSITAS
Sumber : Penulis

16 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013
TENTANG PENGEMBANGAN INKUBATOR WIRAUSAHA
17 Sinaga, Murbanto. 2001. Inkubator Bisnis. Universitas Sumatera Utara

10 | P a g e

Peran perbankkan melalui CSR dapat menjadi penyedia modal dalam
pembangunan inkubator bisnis untuk kaum difabel. Peran perbankkan ini
diaharapkan dapat mendukung kegiatan inkubasi terhadap kaum difabel untuk
mengembangkan jiwa usaha kaum difabel. Pemerintah sebagai regulaor menjadi
pihak yang menjamin keberlangsungan inkubator bisnis syariah ini. Pemerintah
akan melindungi kaum difabel sebagai tanggung jawab pemerintah terhadap
masyarakat. Mahasiswa sebagai pendamping dalam keberlangsungan inkubator
bisnis ini. Mahasiswa berperan dalam mendampingi difabel dalam membangun
usahanya.
Kegiatan inkubator bisnis syariah bagi difabel ini ada beberapa tahapan
yang akan dilakukan yaitu tahap pra inkubasi, tahap inkubasi, dan pra inkubasi.
Beberapa tahapan ini diharapkan difabel akan dapat memperoleh pengetahuan
yang cukup dalam menjalankan usahanya.
Tahap pra inkubasi
Tahap ini masih ada beberapa tahap yang perlu dilakukan. Tahap pertama
adalah tahap pembangunan mental, tahap pengetahuan umum, dan tahap
penentuan konsentrasi berdasarkan kemampuan. Dengan beberapa tahap ini
diharapkan persiapan dari kegiatan inkubator bisnis berjalan secara maksimal dan
terarah sesuai dengan kemampuan dan minat dari difabel.
Tahap pembangunan mental difabel ini penting untuk dilakukan
mengingat pandangan negatif dari masyarakat tentang mereka. Pandangan negatif
itu dapat saja menurunkan kepercayaan diri mereka untuk melakukan wirausaha.
Motifasi berwira usaha perlu diberikan kepada difabel untuk membangun
mentalnya.
Difabel diharapkan bisa percaya diri dengan kemampuan drinya. Mnusia
diciptakan dengan kemampuan dan kekurangan masing-masing. Allah juga
menciptakan sesuatu di dunia karena mempunyai manfaat. Kepercayaan diri ini
yang akan mendorong difabel untuk yakin dengan langkah yang akan mereka
lakukan dalam melaksanakan bisnis.
Dalam tahap ini persiapan difabel untuk dapat mengetahui jenis bisnis
yang ada. Pemahaman ini meliputi sifat usaha, resiko usaha dan peluang

11 | P a g e

berkembangnya usaha. Diharapkan melelui kegiatan ini difabel dapat mempunyai
gambaran tenang usaha yang akan dilaksanakan.
Tahap inkubasi
Setelah difabel sudah menentukan pilihan bidang usaha yang akan
dilakukan, maka difabel akan masuk tahap inkubasi. Tahap inkubasi difabel akan
secara intens akan dilatih dalam segala aspek usaha. Mulai dari pencarian bahan
baku, pengolahan bahan baku menjadi produk jadi, manajemen, pengelolaan
keuangan, dan pemasaran. Inkubasi ini akan dibimbing langsung oleh ahli-ahli
dibidangnya.
Inkubasi ini akan ada beberapa tahapan mulai dari persiapan
pembangunan usaha sampai pengembangan usaha yang akan dilakukan. Tahap
pertama yang akan diajarkan kepada difabel adalah mengajarkan difabel untuk
membangun usaha yaitu dari manajemen syariah dan pencarian bahan baku yang
berkualitas. Difabel akan diajarkan dalam membangun rencana bisnis yang baik.
Persiapan ini penting agar difabel dapat menjalankan bisnis dengan baik. Bahan
baku untuk usaha juga sangat penting agar produk yang dihasilkan juga akan baik.
Untuk memperoleh bahan baku yang baik difabel akan diajarkan bagaimana
karakteristik bahan baku yang baik dan dimana difabel bisa mendapatkan bahan
baku tersebut.
Pada tahap ini difebel juga akan diajarkan dalam pengolahan bahan baik
untuk bisa mendapatkan produk yang berkualitas. Selain itu pengajaran marketing
syariah akan diberikan secara insten untuk dapat menyalurkan produknya kepada
konsumen. Tahap terakhir dari kegiatan inkubasi adalah mengajarkan difabel
dalam pengelolaan usaha secara umum secara syariah.
Tahap pasca inkubasi
Setelah difabel mendapatkan bekal dari kegiatan pra inkubasi dan
inkubasi yang telah dilaksanakan, difabel akan mulai terjun dalam malaksanakan
usahanya. Disini peran inkubator bisnis belum selesai. Pada tahap ini inkubator
masih dapat mendampingi difabel dalam membangun usahanya. Pendampingan
dimulai ketika difabel mendapatkan modal untuk memulai usahanya. Pada
permodalan ini peran perbankkan syariah menjadi salah satu penyokong modal
usaha difabel.

12 | P a g e

Pada tahap ini diharapkan difabel sudah dapat menjalankan usaha secara
mandiri dengan pengawasan inkubator syariah. Pada tahap ini juga peranan
inkubator sebagai pengawas atas keberlangsungan usaha. Inkubator bisnis akan
selalu mendampingi difabel dalam menjalankan usahanya.
Pemanfaatan yang cukup baik dari ketiga elemen yaitu inkubator bisnis
syariah, industri, dan pemerintah akan memberikan basis pertumbuhan yang
didapat dari proses eksplorasi potensi daya saing dari regional tersebut. Oleh
karena itu, Inkubator Bisnis Syariah yang merupakan basis potensi regional ini
sangat mungkin memberikan multiplier effect yang cukup besar jika dapat
berkoordinasi dengan inkubator bisnis lainnya. Inkubator bisnis syariah
berkoordinasi dalam proses knowledge sharing memberikan nilai tambah yang
cukup signifikan dalam meningkatkan produktivitas para wirausaha baru sehingga
mengurangi pengangguran yang dibina masing-masing inkubator bisnis syariah.
Produktivitas yang berlipat ganda ini menjadi tools bagi peningkatan output dan
pada akhirnya akan meningkatkan PDB regional. Selain itu peranan inkubator
bisnis syariah akan memberikan dampak baik pada difabel untuk menjadikan
kaum difabel mandiri.
Peran Pembiayaan Perbankkan Syariah
Pembiayaan yang mengarah pada orientasi produktif seperti pembiayaan
difabel dan sektor strategis lainnya hendaknya mendapatkan proporsi yang lebih
besar

mengingat

peran

tersebut

pembiayaan

ini

dalam

menggerakan

perekonomian. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha,
PENGHIMPUN
baik usaha produksi, perdagangan, maupun
investasi18.
DANA
Skema pembiayaan perbankkan syariah
CSR
PERUSAHAAN

INKUBATOR BISNIS
SYARIAH
18

PERBANKKAN
SYARIAH

DIFABEL

http://zonaekis.com/tinjauan-umum-pembiayaan/

13 | P a g e

DIFABEL
ENTREPE
NEUR

PEMBIAYAAN
SYARIAH

Sumber : Penulis
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa perbankkan sayariah berperan
besar dalam menciptakan difabel entrepreneur. Perbankkan akan menghimpun
dana dari masyarakat. Dari dana yang berasal dari masyarakat perbankkan akan
memabagi dana tersebut menjadi beberapa produk pembiayaan, CSR dan danadana lainnya. Dari dana CSR perbannkan syariah akan digunakan dalam
mendukung inkubator bisnis syariah yang akan dikelola bersama pemerintah dan
universitas melalui mahasiswanya.
Dari kegiatan inkubator bisns syariah tersebuat diharapkan akan
menghasilkan difabel entrereneur atau difabel dengan orientasi wirausaha yang
berkualitas. Dalam membangun bisnin ini akan terus didampingi oleh mahasiswa
dari awal pembangunan sampai monitoring.
Pendampingan difabel ini akan ada beberapa tahapan mulai dari
persiapan pembangunan usaha sampai pengembangan usaha yang akan dilakukan.
Tahap pertama yang akan diajarkan kepada difabel adalah mengajarkan difabel
dalam klaster bisnis untuk membangun usaha yaitu dari manajemen dan pencarian
bahan baku yang berkualitas. Difabel akan diajarkan dalam membangun rencana
bisnis yang baik. Persiapan ini penting agar difabel dapat menjalankan bisnis
dengan baik. Bahan baku untuk usaha juga sangat penting agar produk yang
dihasilkan juga akan baik. Untuk memperoleh bahan baku yang baik difabel akan
diajarkan bagaimana karakteristik bahan baku yang baik dan dimana difabel bisa
mendapatkan bahan baku tersebut.

14 | P a g e

Pada tahap ini difabel juga akan diajarkan dalam pengolahan bahan baik
untuk bisa mendapatkan produk yang berkualitas. Selain itu pengajaran marketing
akan diberikan secara insten untuk dapat menyalurkan produknya kepada
konsumen. Tahap terakhir dari kegiatan pendampingan ini adalah mengajarkan
difabel dalam pengelolaan usaha secara umum dengan baik.
Sedangkan perbankkan syariah akan membiayai dalam membangun
bisnis ini. Perbankkan syariah sebagai penyedia modal bagi akum difabel dalam
mengembangkan usahanya. Pembiayaan sektor riil ini diharapkan akan mempu
memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia.
Diharapkan dengan program ini akan menjadi sebah terobosan baru
sebagai wujud pemberdayaan terhadap kaum difabel. Selain itu diharapkan kaum
difabel akan mampu mandiri dan menyediakan lapangan pekerjaan kepada
masyarakat.
PENUTUP
Kesimpulan
Inkubator bisnis untuk kaum difabel merupakan salah satu sarana dalam
memberdayakan kaum difabel untuk menjadi wirausahawan dan dapat menjadi
mandiri. Pembangunan fisik inkubator syariah ini dapat dilakukan melalui
kerjasama antara pemerintah, perbankkan syariah melalui CSR perusahaan dan
universitas melalui mahasiswanya. Kegiatan inkubator bisnis syariah bagi difabel
ini ada beberapa tahapan yang akan dilakukan yaitu tahap pra inkubasi, tahap
inkubasi, dan pra inkubasi. Output dari difabel inkubator bisnis syariah ini adalah
menciptakan difabel yang mandiri dalam membangun bisnisnya. Peran mahasiswa
sebagai mentoring atau pendamping bagi difabel dalam membangun bisnisnya
agar bisnis difabel bisa berjalan secara keberlanjutan. Pembiayaan dari
perbankkan syariah berperan sebagai penyedia dana bagi kaum difabel sebagai
modal difabel dalam membangun bisnis.
Saran
1. Bagi pemerintah
Pemerintah harus memberikan perhatian bagi kaum difabel untuk dapat
mengembangkan kemampuannya dalam hal bisnis untuk dapat mandiri.
2. Bagi universitas

15 | P a g e

Universitas sebagai pihak dengan potensi akademik dapat berperan
sebagai pendamping atau mentoring kaum difabel dalam mengembngkan
bisnis yang mereka kembangkan melalui mahaiswanya.
3. Perbankkan syariah
Perbankkan berperan besar dalam hal pengembangan difabel entrepreneur
sebagai penyedia modal wirausaha kaum difabel dan penyedia dana dalam
hal pengembangan difabel inkubator bisnis, sehingga perbankkan harus
berkontribusi banyak untuk pengembangan usaha difabel.

16 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA
Ali al-Hasyimi, Muhammad. 2009. Keadilan & Persamaan dalam Masyarakat
Muslim. Buku Masyarakat Muslim Dalam Perspektif Al Quran dan
Sunnah
Anonim. 2011. Pengertian difabel. www.google.com
Anonim. Apa Itu Difabel/ Diffable. http://daksa.or.id/faq/apa-itu-difabel-diffable/
BPS. www.bps.go.id
Darmawan, Arif. 2010. SYARIAH BUSINESS INCUBATOR : UPAYA
PENGEMBANGAN

ENTREPRENEUR

BERBASIS

SYARIAH

SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF SOLUSI MENGURANGI
PENGANGGURAN. Universitas Sebelas Maret
Hadi, Sutrisno. 1989. Bimbingan Menulis Sripsi dan Tesis. GAMA. Yogyakarta
http://zonaekis.com/tinjauan-umum-pembiayaan/
Investor, 2006. Menanti Geliat ‘Si Macan Tidur’
Irfani dalam Novel. 2001. Inkubator Bisnis Sebagai Salah Satu Sarana Perwujud
Misi Perguruan Tinggi. Universitas Pancasila
Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta :
Erlangga.
M. Syafi’i Antonio. Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka
Alfabeta, cet ke-4, 2006, Hlm. 2
Nasution, Chaeruddin Syah, 2003. Manajemen Kredit Syariah Bank Muamalat.
Nurcholish, Ahmad.

2008.

Prinsip

Persamaan Antarmanusia

(QS. Al-

Hujarat/49:13).
http://ahmadnurcholish.wordpress.com/2008/08/26/prinsippersamaan-antarmanusia-qs-al-hujarat4913/
Outlook perbankan syariah 2013
Pambudi, Nur dalam PRODIMAN : “Program Pemberdayaan Difabel Perajin
Mainan” Menuju Percontohan UKM Luar Biasa

sebagai Solusi

Meningkatkan Kemandirian dan Kualitas Hidup Difabel
Panggabean, Riana. 2005. Profil Inkubator dalam Penciptaan Wirausahawan Baru.
www.smecda.com

8 | Page

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN
2013 TENTANG PENGEMBANGAN INKUBATOR WIRAUSAHA
Rahman I.Doi., Abdur (1992). Shariah : The Islamic Law. Kuala Lumpur:
A.S. Noordeen.
Reza Rahman, Corporate Social Responsibility antara Teori dan Kenyataan,
Shomad, dkk. 2000. Modifikasi dan Aplikasi Kontak Muamalah Menurut Hukum
Islam dalam Perbankan Syariah.
Sinaga, Murbanto. 2001. Inkubator Bisnis. Universitas Sumatera Utara
Sinuor Yosephus, Etika Bisnis Pendekatan Filsafat Moral terhadap Perilaku
Pebisnis Kontemporer, Jakarta; Yayasan Pustaka Obor Indonesia,
2010, Hlm. 298
Sukandi,

Sarip.

2010.

Buku

Saku

Perbankkan

Syariah.

http://saripedia.wordpress.com/tag/macam-macam-jasa-perbankansyariah/
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam, Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, cet
ke-3 , 2007, Hlm. 1
Tim Penelitian dan Pengembangan Biro Kredit. Bank Indonesia. 2007. Kajian
Inkubator dalam Pengembangan UMKM. http://www.bi.go.id
Wikipedia. Perbankkan Syariah. http://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan_syariah
Yogyakarta: Media Pressindo, 2009, Hlm. 19

9 | Page

CURRICULUM VITEI

FATHONI DWI JANARKO
085725489939
BENDOKARANG RT 03 RW XI GENTAN
BENDOSARI SUKOHARJO JAWA TENGAH
[email protected]
1.
2.
3.
4.

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Tempat, Tanggal lahir
Alamat
Bendosari

Telepon Seluler
Pos-el
5. Status Pendidikan
a. Jurusan

: FATHONI DWI JANARKO
: Laki-Laki
: Sukoharjo, 06 Januari 1993
: Bendokarang RT 03 RW XI Gentan
Sukoharjo Jawa Tengah
: 085725489939
: [email protected]
: Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret
: S1 Reguler

b. Program Studi
6. Riwayat Pendidikan
a. SD
: MI Gotong Royong Gentan
Tahun : 2005
b. SMP
: SMP Negeri 3 Sukoharjo
Tahun : 2008
c. SMA
: SMA Negeri 3 Sukoharjo
Tahun : 2011
7. Hobi / Minat
: Menulis, Organisasi, Sepak Bola
8. Organisasi
No.
Nama Organisasi
Jabatan
Tahun
Kepengurusan
1

KAJIAN EKONOMI ISLAM

STAFF MoT

2

KAJIAN EKONOMI ISLAM

3

KAJIAN EKONOMI ISLAM

Manager of
Treasury
Manager Research
and Development

JANUARI 2012 –
DESEMBER 2012
JANUARI 2013 –
DESEMBER 2013
JANUARI 2014 –
DESEMBER 2014

9. Karya yang pernah dibuat
N
Judul
Tahun
o
1
ASMARA (Area Bisnis Mahasiswa Syariah) : 2013
Peluang Usaha Garage Sale Berbasis Syariah di
Lingkungan Kampus UNS
(PKM K DIKTI)
2
Asuransi Pertanian Syariah : Jaminan Optimalisasi 2013
Potensi Pertanian Sebagai Upaya Pemberdayaan
Petani
10 | P a g e

3

4

5

6
7

8

(LKTEI)
Implementasi Proyek Berbasis Lahan MP3EI
Koridor
Ekonomi
Kalimantan
Melalui
Pembudidayaan Tanaman Jarak sebagai Solusi
Ketahanan Energi Nasional (Penerapan Model Tata
Niaga Hulu Hilir dan Desa Mendiri Energi)
(LKTI)
Festival UMKM Nasional: Program Peningkatan
Kualitas UMKM di Indonesia dalam Menghadapi
Asean
Economic
Community
(AEC)
2015
(Penerapan Model Business Cluster)
(LKTI)
Kebijakan Pajak Pertanian dan Pembebanan Pajak
bagi Importir Beras sebagai Upaya Melindungi
Pertanian dalam Negeri
(LKTI)
Sharia Collaborative Strategi dan Business Cluster:
Program Peningkatan Kualitas UMKM di Indonesia
dalam Mendukung Program MP3EI 2025 (LKTEI)
Kerjasama Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia
(AAI) dan Pendidikan Profesi Akuntansi dalam
Mewujudkan Akuntan Asuransi Syariah yang
Profesional (ESSAY)
Sentralisasi Akuntan Sektor Publik Dalam
Melaksanakan
Anggaran
Berbasis
Kinerja
Pemerintah Daerah Melalui Model 3P (Perekrutan,
Pengembangan Dan Penempatan)

11 | P a g e

2013

2013

2013

2013
2013

2014

CURRICULUM VITEI

STASIONERITA PURNA CITA
085725641273
GADUNG RT 17 RW 07 KALIREJO
NGRAHO BOJONEGORO JAWA TIMUR
[email protected]
10. Nama Lengkap

11. Jenis Kelamin
12. Tempat, Tanggal lahir
13. Alamat
Bojonegoro Jawa Timur
Telepon Seluler
Pos-el
14. Status Pendidikan
a. Jurusan
Bisnis

: STASIONERITA PURNA CITA
: Perempuan
: Tuban, 29 Mei 1994
: Gadung RT 17 RW 07 Kalirejo Ngraho
: 085725641273
: [email protected]
: Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Universitas Sebelas Maret
: S1 Reguler

b. Program Studi
15. Riwayat Pendidikan
a. SD
: SDN Kalirejo 1 Ngraho
b. SMP
: SMP Negeri 1 Bojonegoro
c. SMA
: SMA Negeri 1 Bojonegoro
16. Hobi / Minat
: Menulis, Organisasi, Membaca
17. Organisasi
No.
Nama Organisasi
Jabatan
1

KAJIAN EKONOMI ISLAM

2

BADAN PENGKAJIAN DAN
PENGAMALAN ISLAM
KAJIAN EKONOMI ISLAM

3
4

BADAN PENGKAJIAN DAN
PENGAMALAN ISLAM

Staf Research and
Development
Staf Kaderisasi dan
Pembinaan
Vice Manager
Research and
Development
Staf Kemuslimahan

18. Karya yang pernah dibuat
N
Judul
o
1
Eksistensi
Pertanian
sebagai
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
2
Tofu Emoticon
(Business Plan)
12 | P a g e

Tahun : 2006
Tahun : 2009
Tahun : 2012
Tahun
Kepengurusan
JANUARI 2013 –
DESEMBER 2013
JANUARI 2013 –
DESEMBER 2013
JANUARI 2014 –
DESEMBER 2014
JANUARI 2014 –
DESEMBER 2014
Tahun

Pendobrak 2012
2012

5

Culture, Young, Active: Triple Outstanding 2013
Innovation for Optimizing Outlets Portfolio
Performance of Sosro
(Business Case)

13 | P a g e