LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI TENTANG TINGKA

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
TINGKAH LAKU TUMBUHAN

DISUSUN OLEH:
NAMA

: MAJU LUBIS

NPM

: E1D013125

CO.ASS

: 1. AHMAD JOYO SUSINO
2. AGUS TAUFIK .H

DOSEN

: ATRA ROMEIDA, Dr.Ir.,M.Si


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan
pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada
bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar
daun tertentu. Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan
dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan
tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang
mungkin menuju kearah rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan
arah tertentu. Beberapa jenis gerakan tumbuhan yang tergolong iritabilitas dibedakan menjadi
tiga, yaitu tropisme, taksis, dan nasti.
Gerakan pada tumbuhan merupakan suatu resapan terhadap rangsangan (stimulus)

baik yang berasal dari dalam maupun dari luar individu. Jadi timbulnya gerak pada tumbuhan
merupakan bukti adanya iritabilitas.
Berdasarkan ada tidaknya rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi :


Gerak endonom adalah

gerak yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar. Contohnya

adalah gerak sitoplasma pada sel.


Gerak etionom adalah

gerak yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar. contoh

rangsangan dari luar adalah cahaya, suhu, gravitasi bumi, dll.


Gerak higrokopis adalah gerak yang disebabkan oleh berkurangnya kadar air secara

terus-menerus, sehingga biji, buah, atau sporagium menjadi retak

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui beberapa gerakana tumbuhan yang termasuk gerak tropis yaitu
fototropisme,geotropisme ,dan hydrotropisme.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar.
Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya.
Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik
bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Tanggapan
tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya iritabilitas atau daya
peka terhadap rangsangan. Ada tiga macam gerak pada tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak
nasti, dan gerak taksis. (Uya, 2010).
Geotropisme adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ tanaman.
Bila organ tanaman yang tumbuh berlawanan dengan gravitasi bumi, maka keadaan tersebut
dinamakan geotropisme negatif. Contohnya seperti pertumbuhan batang sebagai organ
tanaman, tumbuhnya kearah atas. Sedangkan geotropisme positif adalah organ-organ tanaman
yang tumbuh kearah bawah sesuai dengan gravitasi bumi. Contohnya tumbuhnya akar sebagai

organ tanaman ke arah bawah. Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya
tarik bumi (gaya gravitasi).Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh lain dari gerak tropisme.
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar
diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah
datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif.Sebaliknya gerak
organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif.(Nopi, 2009).
Contoh geotropisme adalah gerak tumbuh pada bunga kacang. Pada waktu bunga
mekar, geraknya menjauhi pusat bumi, maka termasuk geotropisme negatif. Tetapi setelah
terjadi pembuahan, gerak bunga kemudian ke bawah menuju tanah ke pusat bumi dan
berkembang terus menjadi buah kacang tanah. Dengan demikian, terjadi perubahan gerak
tumbuh pada bunga kacang tanah. Sebelum pembuahan adalah geotropisme negatif dan
setelah pembuahan adalah geotropisme positif. Pertumbuhan bunga ini dipengaruhi oleh
peranan hormon pertumbuhan.
Ada tiga macam gerak pada tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis.
1. Gerak Tropisme
Gerak pada bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsangan disebut tropisme. Gerak tropisme terjadi karena gerak tumbuh tumbuhan.
Berdasarkan jenis rangsangan yang diterima oleh tumbuhan, tropisme dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu fototropisme, geotropisme, hidrotropisme dan tigmotropisme.
Fototropisme adalah gerak yang terjadi pada tumbuhan yang disebabkan oleh adanya

rangsangan cahaya. Bila cahaya yang datang dari atas tumbuhan, tumbuhan akan tumbuh

tegak mengarah ke atas. Hal ini dapat kamu amati pada tumbuhan yang hidup di alam bebas.
Tanaman pot yang diletakkan di dalam ruangan dan mendapat cahaya dari samping, ujung
batangnya akan tumbuh membengkok ke arah datangnya cahaya.Pada tumbuhan, bagian yang
peka terhadap rangsangan adalah bagian ujung tunas. Bila gerak tersebut mengarah ke sumber
rangsangan disebut fototropisme positif, misalnya gerak tumbuh ujung tunas ke arah cahaya.
Sedangkan gerak yang menjauhi sumber rangsangan disebut fototropisme negatif, misalnya
gerak tumbuh akar yang menjauhi cahaya.Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat
rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh lain
dari gerak tropisme.
Gerak tropisme yang lainnya adalah gerak tumbuh akar yang dipengaruhi oleh
ketersediaan air tanah. Biasanya akar tumbuh lurus ke arah bawah untuk memperoleh air dari
dalam tanah. Akan tetapi, jika pada arah ini tidak terdapat cukup air, maka akar akan tumbuh
membelok ke arah yang cukup air. Dengan demikian, arah pertumbuhan mungkin tidak searah
dengan gaya tarik bumi. Gerak akar menuju sumber air disebut hidrotropisme positif.
Tanaman anggur mempunyai sulur yang membelit pada dahan lain. bisa juga, sulur tersebut
membelit pada benda yang disentuhnya, misalnya ajir. Gerak tumbuh karena rangsangan
sentuhan tersebut disebut tigmotropisme. Atau dapat juga disebut haptotropisme, berasal dari
kata thigma yang berarti singgungan atau hapto yang berarti sentuhan. Bagaimana sulur dapat

tumbuh membelit ajir? Pada sisi sulur yang menyentuh ajir, pertumbuhan sel-selnya melambat
sehingga bagian tersebut lebih pendek dari pada sisi sulur yang tidak menyentuh ajir.
Akibatnya, sulur tumbuh melengkung ke arah ajir dan mengelilingi ajir. Dengan demikian
sulur akan membelit ajir atau pohin lain yang disentuhnya.
2. Gerak Nasti
Gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan
disebut gerak nasti. gerak nasti juga disebabkan oleh perubahan tekanan turgor. Berdasarkan
jenis rangsangan yang diterima oleh tumbuhan ada beberapa macam gerak nasti, antara lain
fotonasti, termonasti dan tigmonasti.
3.Gerak Taksis
Taksis merupakan gerak perpindahan tempat sebagian atau seluruh tumbuhan akibat
adanya rangsangan. Gerak taksis umumnya terjadi pada tumbuhan tingkat rendah.
(Prawiranata. W, dkk. 1991)

BAB III
METODEOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Aqua cup
Kotak karton ukuran aqua box

Silet
3.1.2 Bahan


Benih Kacang Hijau



Tanah Berpasir



Tanah Humus

3.2 Cara Kerja
1. Fototropisme
 Sediakan aqua cup pertama ,lubangi bagian bawah aqua cup (sebanyak 5 lubang
dengan ukuran 0,5 mm) ; Label dengan nama saudara.
4
 Isi aqua cup sebanyak

bagian dengan media tanah yang sudah bersih.
5
 Rendam benih selam 15 menit sebelum penanaman kemudian tanamlah dua benih
kacang hijau pada lubang tanam yang sama di tengah-tengah pot dengan
kedalaman 2 cm.Siramlah sampai jenuh
 Lubangi kotak karton sebesar uang logam pad satu sisinya.
 Simpan aqua cup ( yang telah ditanami) ke dalam kotak karton
berlubang,kemudian letakkan pada posisi yang telah diatur oleh Coass.
 Amati pertumbuhan kacang hijau setiap hari sampai satu minggu (7 hari), Catat
dan jelaskan perilaku tanaman tersebut.
 Gambarkan keadaan pertumbuhan setiap harinya.
2.

Geotropisme ( rangsangan dengan daya tarik bumi)
 Sediakan aqua cup pertama,lubangi bagian bawah aqua cup (sebanyak 5 lubang
dengan ukuran 0,5 mm) ; Label dengan nama saudara.
4
 Isi aqua cup sebanyak
bagian dengan media tanah yang sudah bersih.
5

 Rendam benih selam 15 menit sebelum penanaman kemudian tanamlah dua benih
kacang hijau pada lubang tanam yang sama di tengah-tengah pot dengan
kedalaman 2 cm.Siramlah sampai jenuh
 Biarkan tumbuh 2 hari.Pada hari ketiga ,balikkan aqua cup 45 o dan letakkan
dengan alas plastik untuk melihat pengaruh gravitasi bumi terhadap akar.
 Amati apa yang terjadi hingga hari ketujuh.
 Gambarkan keadaan pertumbuhan yang saudar amati.

3.

Hydrotropisme
 Sediakan aqua cup pertama,lubangi bagian bawah aqua cup (sebanyak 5 lubang
dengan ukuran 0,5 mm) ; Label dengan nama saudara.
4
 Isi aqua cup sebanyak
bagian dengan media tanah yang sudah bersih.
5
 Rendam benih selam 15 menit sebelum penanaman kemudian tanamlah dua benih
kacang hijau pada lubang tanam yang sama di tengah-tengah pot dengan
kedalaman 2 cm.Usahakan menanamnya pada pinggir.

 Siramlah pot pada sisi yang bersebelahan dengan benih. Penyiraman sedikit demi
sedikit sehingga hanya setengah media tanam yang basah dengan air
 Penyiraman dengan metode yang sama dilakukan setiap hari.
 Amati apa yang terjadi setiap hari hingga hari ketujuh
 Gambarkan keadaan pertumbuhan akar tanaman yang saudara amati.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan praktikum biologi yang membahas materi “Tingkah Laku
Tumbuhan” ini ialah;
No

Uji

Pengamatan
Ke-1 Ke-2

Ke-3


Hasil
Pada pengamatan pertama , kedua

1

Fototropisme

4 cm 12 cm

23 cm

, dan ketiga tumbuhan
berkembang mengarah ke arah
datangnya cahaya.
Pada pengamatan akar tumbuhan
berkembang mengarah ke arah
gravitasi bumi , dan pada
pengamatan pertama botol aqua

2

Geotropisme

3 cm 10 cm

21 cm

gelas dimiringkan . Pada
pengamatan kedua dan ketiga
ternyata hasilnya akar tetap
mengarah kea rah gravitasi
(berbelok , bukan mengikuti arah
akar sebelumnya)
Pada pengamatan pertama , kedua

3

Hidrotropisme

4 cm 11 cm

22 cm

, dan ketiga , akar tumbuhan
berkembang mengarah ke arah
adanya sumber air.

4.2 Pembahasan
 Fototropisme
Pada fototropisme , kacang hijau ditanam pada areal tengah tanah , lalu disimpan di
kotak yang bagian pojok atasnya berlubang , uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah
tumbuhan ini mengarah menuju cahaya atau tidak (fototropisme positif atau fototropisme
negatif).Kacang hijau diamati dalam satu minggu dan pengamatan dilakukan pada tiga kali
pengamatan yaitu pengamatan pertama dengan hasil panjang tumbuhan 4 cm dan

tumbuhan agak mengarah ke kanan (menuju cahaya matahari) . Pada pengamatan kedua
dengan hasil panjang tumbuhan 12 cm dan tumbuhan mengarah ke kanan (menuju cahaya
matahari). Pada pengamatan ketiga dengan hasil panjang 23 cm dan tumbuhan tetap
mengarah ke kanan (menuju cahaya matahari).Kesimpulannya , tanaman kacang hijau
adalah tanaman fototropisme positif , karena pada tiga pengamatannya tumbuhan ini
mengarah kearah datangnya cahaya . Pengamatan ini didukung dengan literatur , yaitu:
 Gerak bagian tumbuhan yang menuju kearah cahaya disebut fototropisme positif.
Misalnya gerak ujung batang tumbuhan yang membelok ke arah datangnya cahaya
(ini bisa diartikan pucuk tanaman kacang hijau membelok atau mengarah menuju
arah datangnya cahaya matahari).
 Suatu tanaman apabila disinari suatu cahaya, maka tanaman tersebut akan
membengkok ke arah datangnya sinar. Membengkoknya tanaman tersebut adalah
karena terjadinya pemanjangan sel pada bagian sel yang tidak tersinari lebih besar
dibanding dengan sel yang ada pada bagian tanaman yang tersinari.
 Fototropisme ini berkaitan erat dengan zat tumbuh yang terdapat pada ujung
tumbuhan yang disebut auksin. Pada sisi batang yang terkena cahaya, zat tumbuh
lebih sedikit daripada sisi batang yang tidak terkena cahaya. Akibatnya, sisi batang
yang terkena cahaya mengalami pertumbuhan lebih lambat daripada sisi batang yang
tidak terkena cahaya sehingga batang membelok ke arah cahaya.
 Geotropisme
Pada geotropisme , kacang hijau ditanam pada areal sudut atau pinggir tanah , lalu
beberapa hari kemudian dimiringkan , ini dimaksudkan agar kita mengetahui apakah
pertumbuhan akar kacang hijau ini terus mengarah ke gravitasi bumi atau tidak (geotropisme
positif atau geotropisme negatif).Kacang hijau diamati dalam satu minggu dan pengamatan
dilakukan pada tiga kali pengamatan yaitu pengamatan pertama dengan hasil panjang
tumbuhan 3 cm , akar tumbuhan mengarah ke bawah (sesuai gravitasi bumi ) dan pada
pengamatan pertama ini pula tanaman dimiringkan. Pada pengamatan kedua dengan hasil
panjang tumbuhan 10 cm ternyata akar tumbuhan berbelok arah menuju arah bawah (sesuai
gravitasi bumi) , tidak mengikuti alur akar sebelumnya . Pada hari pengamatan ketigadengan
hasil panjang 21 cm dan akar tumbuhan tetap mengarah ke bawah (sesuai gravitasi bumi) .
Kesimpulannya , tanaman kacang hijau adalah tanaman geotropisme positif , karena pada
pengamatannya tumbuhan ini selalu mengarah ke bawah atau sesuai arah gravitasi bumi .
Pengamatan ini didukung oleh literature:

 Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi . Jika
arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif (ini dimaksudkan arah
gerak akar menuju gravitasi bumi , dimana gravitasi bumi adalah rangsangannya)
 Dalam proses geotropisme ini, apabila suatu tanaman diletakan secara horizontal,
maka akumulasi auksin akan berada di dagian bawah. Hal ini menunjukan adanya
transportasi auksin ke arah bawah sebagai akibat dari pengaruh geotropisme.
Sehingga pertumbuhan akar tanaman itu akan mengikuti arah gravitasi.
 Hidrotropisme
Pada hidrotropisme , kacang hijau ditanam pada areal sudut atau pinggir tanah dan
penyiraman dilakukan pada sisi berlawanan dengan penanaman kacang hijau agar kita dapat
mengetahui apakah akar tanaman kacang hijau ini menuju sumber air atau tidak
(hidrotropisme positif atau hidrotropisme negatif).Kacang hijau diamati dalam satu minggu
dan pengamatan dilakukan pada tiga kali pengamatan yaitu pengamatan pertama dengan hasil
panjang tumbuhan 4 cm , ternyata akar tumbuhan mengarah kearah kiri (ke arah adanya air).
Pada pengamatan kedua dengan hasil panjang tumbuhan 11 cm , ternyata akar tumbuhan
mengarah kearah kiri (ke arah adanya air). Pada hari pengamatan ketiga dengan hasil panjang
21 cm,ternyata akar tumbuhan mengarah kearah kiri (ke arah adanya air).Kesimpulannya ,
tanaman kacang hijau adalah tanaman hidrotropisme positif,karena pada pengamatannya akar
tumbuhan ini selalu mengarah ke arah sumber air.Pengamatan ini didukung oleh literatur :
 Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan air . Jika gerakan
itu mendekati air maka disebut hidrotropisme positif. Misalnya, akar tanaman
tumbuh bergerak menuju tempat yang banyak airnya ditanah (akar tanaman kacang
hijau menuju ke tempat yang banyak air).
 Gerak akar tumbuhan selalu menuju ke tempat yang basah (berair).

BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan praktikum biologi yang membahas materi “Tingkah Laku Tumbuhan” ini ialah;
 Tingkah laku Tumbuhan adalah serangkaian aktivitas yang mengorientasi Tumbuhan
terhadap lingkungan eksternalnya.
 Gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi 2 macam yaitu gerak etionom dan endonom
(nasti , taksis , dan tropis).
 Gerakan yang mendekati kearah datangnya rangsangan disebut dengan gerak positif
 Gerakan yang menjauhi arah datangnya rangsangan disebut dengan gerak negatif.

5.2 Saran
Ada beberapa saran-saran yang dapat kita ambil dalam praktikum ini Penyediaan alat
dan bahan yang memadai , dan kondisi praktikum yang harus kondusif.Laboratorium juga
diperhatikan kebersihannya,serta para pratikan harus lebih aktif lagi agar
praktikum terlaksana dengan baik.

tujuan dari

JAWABAN PERTANYAAN


Pertanyaan
1.

Apakah sebabnya pertumbuhan tanaman selalu menuju kearah datangnya cahaya ?

2.

Bagaimana pertumbuhan akar pada ekperimen yang kedua dan ketiga dan jelaskan
Apa yang menyebabkan perbedaan kedua eksperimen tersebut?

3.


Sebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi gerak tanaman ?

Jawaban
1.

Adaptasi tumbuhan untuk mengarahkan tajuknya ke arah cahaya matahari yang
sangat penting untuk berlangsungnya proses fotosintesis. Dan pertumbuhan tanaman
sangat dipengaruhi oleh cahaya matahari .

2.

Pada eksperimen kedua atau Geotropisme pertumbuhan akarnya tetap mengarah
ke arah gravitasi (berbelok ,bukan mengikuti arah akar sebelumnya) sedangkan pada
eksperimen ketiga atau Hydrotropisme pertumbuhan akarnya berkembang mengarah
ke arah adanya sumber air.Perbedaan kedua eksperimen ini adalah pertumbuhan akar
diakibatkan karena rangsangan air pada Hydrotropisme dan rangsangan gravitasi
bumi pada Geotropisme

3.

Air , Cahaya , Gravitasi , pH , Sentuhan , Suhu , Zat kimia , dan Diri tanaman itu
sendiri.

DAFTAR PUSTAKA


Prawiranata. W, dkk, 1991. Ttropisme, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Jilid III.
(Departemen Botani Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, 1991).



Uya.



http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2011994-gerak-pada-tumbuhan/
Nopi.2009.Fototrofisme.Diakses
27
November
2013

2010.

Gerak

Pada

Tumbuhan.

Diakses

27

November

http://nopiblogspot.blogspot.com/2009/01/fototropisme.html



Team Pengajar.2013.Penuntun Praktikum Biologi.Bengkulu:UNIB

2013

di
di