170729 radar bandung startup indonesia siap mendunia

8

ta
n

14

KAMIS, 22 JUNI 2017 / 27 RAMADAN 1438 H

METROPOLIS
RADAR BANDUNG

JUMAT, 21 JULI 2017 / 27 SYAWAL 1438 H

7

PENDIDIKAN
Kemampuan Guru
Harus Ditingkatkan
BANDUNG - Anggota
Komisi X DPR RI, Nico

Siahaan meminta kepada seluruh tenaga
pengajar (guru) untuk
meningkatkan integritas,
disiplin dan kemampuan teknis mengajar.
Apalagi, guru yang sudah
bertatus PNS kesejahtraJunico BP Siahaan
anya dijamin oleh negara.
“Guru itu jangan hanya mengajar terus
pulang. Isi materi pelajaran dengan bobot
yang dibutuhkan anak,” ucap Nico saat
berkunjung ke Bandung, kemarin.
Nico mengungkapkan, dari sisi kesejahtraan gaji seorang guru PNS amat luar
bisa. Ada tunjangan profesi dan lainnya.
Sayangnya, hal itu tidak dimbangi dengan
peningkatan 100 persen kinerja didunia
pendidikan.
“Contohnya begini, sudah diberi mobil
dengan mesin berkekuatan 1.000 cc tapi
larinya hanya 100 km perjam. Itu kondisi
2 juta guru di indonesia saat ini,” tuturnya.

“Menurut saya ini belum berbanding lurus
dengan kenaiakan kualitas,” timpal Nico.
Niko melanjutkan, hal itu terlihat dari
indek prestasi Ujian Nasional (UN) secara nasioanl di Indonesia. Apakah dalam
beberapa tahun terakhir angka UN disetiap daerah terjadi kenaikan yang drastis.
Kemudian integritas siswa ada peningkatan drastis.
“Pertanyaan, apakah mau kembali menjadi
guru Omar Bakri. Guru-guru sekarang sudah
banyak memakai mobil, bukan sepeda,” tegas
politisi muda PDI Perjuangan itu.
Kata Nico, solusi konkrit dari permasalahan itu meski dilakukan secara bertahap.
Misalnya, dilakukan uji kompetensi guru
secara berkala. Dalam satu tahun bisa dua
atau tiga kali dilaksanakan.
“Sekarang kan beda, dalam tiga tahun
terakhir hanya dua kali dilaksanakan. Padahal, seorang guru bertanggung jawab
terhadap kecerdasan anak bangsa,” pungkasnya.(arh)

IST


MEMAPARKAN: Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo, sedang memaparkan rangkaian acara SWC di Eduplex Bandung, Jalan Ir H Juanda, Dago, Kota Bandung.

Startup Indonesia
Siap Mendunia
BANDUNG - Badan ekonomi kreatif (Bekraf ) bekerjasama dengan
perusahaan modal ventura asal Silicon Valley, Fenox Venture Capital
(VC) untuk kembali menggelar rangkaian acara Startup World Cup (SWC).
SWC meeupakan ajang kompetisi
startup tingkat global yang menawarkan hadiah senilai satu juta dollar dalam bentuk investasi.
"Kami ingin startup lokal memiliki
kesempatan yang sama dengan
startup lainnya, terutama ditingkat
dunia. Kami juga berkomitmen dalam
pemberdayaan startup lokal melalui

program-program semacam ini," ucap
Deputi Akses Permodalan Bekraf,
Fadjar Hutomo, saat ditemui di
Bandung, Rabu (20/7) malam.
Fadjar menilai, SWC merupakan

platform yang tepat untuk membantu
startup di seluruh Indonesia agar bisa
tampil di kancah dunia. Ia juga ingin
memastikan tidak hanya startup di
Ibukota saja yang dapat ikut berpartisipasi dalam SWC, tetapi juga startup
lokal di berbagai daerah.
"Tahun lalu kami mengadakan SWC
roadshow ke enam tempat di Indonesia untuk mencari startup yang

berpotensi dan siap bersaing. Tapi,
untuk tahun ini karena melihat animo cukup positif, kami sepakat menambah agenda roadshow menjadi
di tempat," tuturnya.
SEA Regional Manager Fenox VC,
Retno Dewati menambahkan, kerjasama itu terjalin lantaran memiliki visi dan misi yang sejalan yaitu
membangun ekonomi kreatif khususnya di Indonesia.
"Kami ingin turut berkontribusi
dalam pemberdayaan startup di Indonesia," jelasnya.
Retno juga menilai, sejauh ini peranan

Bekraf di Indonesia cukup aktif daalam

mengembangkan dunia startup, mulai
dari program mempertemukan startup
dengan investor, program pelatihan,
maupun melalui kebijakan-kebijakan
yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif.
"Kami sudah memulai investasi di
Indonesia sejak tahun 2013. Ke depannya kerjasama peningkatan ekonomi ini semoga bisa terus terjalin
dan bisa mengangkat serta membantu start-up di setiap daerah di
Indonesia, tanpa terkecuali," pungkasnya.(arh)

Akuntan Dituntut Harus Profesional

h
i

ar
si

CIMAHI


RADAR BANDUNG

BANDUNG - Sebanyak 33
perguruan tinggi di 13 kota
dan 12 provinsi mengikuti Seminar Nasional Akuntansi dan
Bisnis (SNAB-2) tahun 2017
di Universitas Widyatama, Kamis (20/7).
Dengan mengangkat tema
Profesionalisme Akuntan Menuju Sustaninabillity Business
Practice dipandang sangat penting oleh Direktur Karir dan
Kompetensi SDM Iptek Dikti,
Prof. Dr. Bunyamin Maftuh,
M.Pd., M.A yang hadir sebagai
keynote dalam gelaran SNAB.
Ia menjelaskan, melihat bisnis

atau perusahaan perlu bersahabat dengan alam dengan penghematan energi. Namun harus
tetap menuju ke ekonomi profit,
hal itu bisa berjalan jika pasukan
di dalam perusahaannya bisa

satu visi dan misi.
"Termasuk akuntan yang didalamnya, baik eksternal maupun internal. Karena mereka
bukan hanya untuk menemukan
kesalahan melainkan memberikannya masukan-masukan
kepada perusahaan," jelasnya
saat ditemui di Gedung Rektorat Universitas Widyatama,
Kamis (20/7).

Bagaimana cara akuntan dalam membantu
perusahaan berkembang, disinilah saatnya
kita bedah secara tuntas,”
Dr. Islahuzzaman ,SE,. M.Si., AK,. CA
Rektor Universitas Widyatama
Seperti, ia mencontohnya,
perusahaan harus lebih efiensien
dan friendly. Sehingga, semua
pihak memiliki minset yang
sama. Bunyamin mengakui ba-

hwa setiap tahunnya perkembangan dalam dunia akuntan selalu ada.

"Gak akan mungkin menggunakan robot untuk mengelo-

Gedebage Perlu Anggaran Besar
Sambungan dari Hal 8

Walikota Bandung, Ridwan
Kamil mengatakan, pihaknya
sangat mendukung jika kawasan Gedebage dalam
beberapa tahun kedepan
bakal berubah wajah menjadi Bandung Tekcnopolis
(kota teknologi, red).
“Kami suport. Apalagi
sudah ada tanah seluas 1
hektare dari Sumarecon
untuk lahan Innovation
Park,” ucapnya saat ditemui di sela-sela kegiatannya di ITB, Jalan Ganesha,
Kota Bandung, Kamis
(20/7).

Emil sapaan Ridwan Kamil

menyebut, nantinya di atas
lahan 1 hektare itu bakal
menjadi pusat pertumbuhan
ekonomi berbasis teknologi. Sebab, sambung Emil,
pertumbuhan ekonomi sejatinya tidak hanya sebuah
hunian atau area bekerja.
Tapi, harus lahir pusat pertumbuhan ekonomi secara
nasional dengan inovasi
teknologi.
“Keren lah. Soal pembangunannya bertahap. Sejauh
ini, izinnya masih diproses
dan Pemkot Bandung akan
membantu,” ungkapnya.
Meski sudah memiliki la-

han, proses pembangunan
Innovation Park diyakini
Emil bakal menelan banyak
biaya. Ia mengaku, nilainya
diperkirakan menelan dana

sebesar Rp 300 miliar.
“ITB sedang mencari bantuan di Bappenas untuk
membantu anggaran dari
APBN. Saya juga sebagai
alumni ITB akan turut mencari bantuan dana dari luar
negeri,” jelas Emil.
President Director Summarecon, Adrianto P Adhi
menambahkan, hibah lahan
tersebut sudah dituangkan
dalam sebuah perjanjian
nota kesepahaman dengan

Kemenristekdikti. Pengembangan Innovation Park
itu, telah sesuai target di atas
lahan seluas 6.027 meter
persegi dan ditindaklanjuti
dengan hibah lahan tambahan seluas 4.013 meter
persegi.
“Kerjasama ini secara tidak
langsung mencerminkan

sinergisitas antara akademisi, bisnis dan pemerintah.
Kedepannya, diharapkan
proyek tersebut menjadi
contoh bagi pembangunan
lainnya yang berbasis teknologi dan bisa berkontribusi besar untuk masyarakat,” pungasnya.(arh)

Pelayanan Kesehatan Cukup di Rumah
Sambungan dari Hal 8

Bandung Rita Verita memaparkan, Lawad Rawat dilaksanakan karena banyak
warga di Bandung masih
merasa sulit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
apalagi perlu ke Rumah Sakit.
"Ada masyarakat yang merasa perlu mendapat pelayanan di Rumah Sakit,
tapi penuh atau jauh dari
RS dan alasan ini memang
masuk akal karena memang
RS sering kali penuh," paparnya.
Lebih lanjut Rita menambahkan gagasan ini memang
cetusan atau ide dari Walikota Bandung M Ridwan
Kamil untuk menjemput
bola.
"Karena ada keterbatasan
yang dimiliki masyarakat
tidak mampu untuk menda-

pat pelayanan kesehatan,
maka pak wali membuat
gagasan jemput bola untuk
Layad Rawat," tegas Rita.
Berkaitan dengan teknis
pelaksanaan, Rita menerangkan Tim Layad Rawat
dibagi berdasarkan daerah
UPT Puskemas di tiap kecamatan yang total berjumlah ada 80 Puskesmas,
untuk tenaga dokter yang
dialokasikan Vita juga menerangkan ada 87 dokter,
184 perawat , 187 SKM
(Sarjana Kesehatan Masyarakat) dan 23 tenaga gizi
dari proses rekrutmen yang
diikuti sebanyak 1.558
pendaftar.
"Masyarakat tinggal menghubungi 119 dan nanti ada
tim dengan komposisi terdiri dari 1 orang dokter, 1
orang perawat atau bidan
serta 1 orang petugas gizi

bila dibutuhkan dengan
estinasi kedatangan 30 menit, " paparnya.
Berkaitan dengan persyaratan yang harus disiapkan
oleh masyarakat Rita menerangkan bahwa warga
hanya perlu menyiapkan
BPJS dan SKTM saat Tim
Layad Rawat tiba.
"Jadi warga hanya penerima Layad Rawat harus
peserta BPJS aktif dan
memiliki SKTM dan pelayanan ini gratis, untuk
warga yang mampu akan
dikenakan biaya sesuai
Perda 3 tahun 2010 biayanya," ujar Rita.
Untuk sosialisasi Rita juga
menerangkan Dinas Kesehatan sudah melaksanakan
sosialisasi per komunitas
dan untuk kewilayahan sudah di expose hingga melalui Puskesmas.

"Harapannya agar warga
paham betul layanan ini,
sehingga tahu buat melayani apa saja seperti emergency, lansia yang hidup
sendiri dan hal emergency
lain," tegasnya.
Mengakhiri paparannya
pada Bandung Menjawab,
Kepala Dinas Kesehatan
Kota Bandung Rita Verita
mengatakan, sejauh ini
dengan waktu pelayanan
24 jam, 22 orang sudah
dikunjungi oleh layanan ini
dengan jumlah paling banyak stroke
"Kedepannya akan dilibatkan dokter spesialis untuk
layanan ini dan juga kita
sudah menambahkan 11
unit ambulans motor yaitu
3 di Yankesmob (pelayanan
kesehatan mobil) 24 jam dan
8 disebar ke UPT Puskesmas,"
tutupnya. (mur)

la akuntan, karena tenaga manusia sangat diperlukan. Hanya
saya, sistem di komputer yang
memungkinkan akan lebih canggih untuk memverifikasi data,"
tegasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Widyatama, Dr. Islahuzzaman ,SE,. M.Si., AK,. CA menambahkan, melihat dari topik
yang diangkat Widyatama bersama beberapa stakeholder
memandang sangat penting
untuk mengikuti zaman.
"Bagaimana cara akuntan dalam
membantu perusahaan berkembang, disinilah saatnya kita

bedah secara tuntas," ucapnya.
Ia melihat, untuk menjadi
akuntan profesional diperlukan
latarbelakang pendidikan, pengalaman serta terlibat akan
kebutuhan publik.
"Etika profesi bisa dilaksanakan oleh akuntan, adapun
akuntan internal yang terbagi
ke dalam beberapa tugas,"
ungkapnya.
Melirik perkembangan zaman
sekarang, akuntan tak hanya
sekedar membuat data-data
yang dibutuhkan atau kesalahan,
melainkan adanya masukanmasukan kepada perusaha.(nda)

Tanpa Alamat,
Sidang Cerai Diundur
Sambungan dari Hal 8

"Sudah kita layangkan surat
hanya saja kurir kami tidak
menemukan tergugat pada
alamat tersebut," ungkap
Humas PN Bandung, Wasdi
Permana saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.
Meski demikian, Wasdi menegaskan gugatan perceraian
tersebut tetap sah secara hukum. "Secara hukum sah
untuk itu kita layangkan ke
kantor kelurahan alamat yang
bersangkutan," ucapnya.

Lantaran tidak hadirnya
David atau yang mewakilinya
dikatakan Rohman akhirnya
sidangnya ditunda. "Sidang
ditunda karena tergugat tidak
berada disana menurut keterangan dari pihak RT dan
RW," terangnya.
Terpisah, penasihat hukum
Gracia Indri, Rohman Hidayat akan mengajukan perubahan alamat gugatan ke
alamat orangtua David di
kawasan Dago.
"Kalau memang sulit ditemukan maka kami akan me-

rubah alamatnya agar bisa
dilayangkan ke rumah orangtuanya David di Dago," ujar
Rohman.
Sebelumnya, Gracia yang
menikah pada 28 Desember
2014 di Club Deruzzi, Dago
Pakar Bandung ini resmi melayangkan gugatan cerai ke
PN Bandung dengan no
perkara: No.285/Pdt.G/2017/
PN.Bdg pada awal Juli lalu.
"Alasan gugatan itu karena
tidak adanya kecocokan di
antara mereka berdua," pungkas Rohman.(bbb)

Maksimalkan Teknologi
untuk Pelayanan
Sambungan dari Hal 8

Pengadopsian teknologi pun
terjadi dalam dunia bisnis.
Tentunya berdampak pada
perekonomian. Sebagai pemegang kebijakan, Pemerintah bertugas menjaga keseimbangan. Jangan sampai
ketika teknologi berubah ke
arah yang lebih baik malah
merugikan pihak lain yang
belum melek teknologi.
Untuk itu, Pemprov Jabar
berkomitmen dalam pemerataan penerimaan teknologi informasi. "Tenaga kerja
didorong untuk bisa menyesuikan dengan perkembangan teknologi. Peningkatan kualitas lulusan
SMK, Fakultas teknik sedang
dilakukan. Agar menghasilkan
orang-orang yang cocok

dengan tuntutan teknologi
yang terus berkembang," Jelas Aher.
Sementara itu, adaptasi
penggunaan teknologi oleh
Pemprov Jabar dibuktikan
dengan rancangan sistem
aplikasi integrasi untuk pengawasan keuangan. Dengan
sistem tersebut, pendapatan
dan belanja daerah bisa dilihat secara real time sekaligus bisa mengawasi 14 juta
transaksi yang dilakukan OPD
di lingkungan Pemprov Jabar.
Sekretaris Daerah (Sekda)
Jawa Barat, Iwa Karniwa mengungkapkan, sistem yang sudah
direncanakan tiga tahun lalu
itu akan diujicobakan pada
bulan September tahun ini.
"Dengan aplikasi ini memudahkan gubernur dalam
mengambil keputusan atau

melihat perkembangan pendapatan dan belanja tiap perangkat daerah," kata Iwa.
Dengan pemantauan cash flow
keuangan daerah, secara tidak
langsung Gubernur bisa melakukan pengawasan terhadap
kinerja perangkat daerah.
"Pimpinan (gubernur) perkembangan perencanaan yang
sudah dilakukan oleh perangkat daerah. Bisa dinilai bagus
apa tidak. Jika tidak sesuai
harapan, maka gubernur
bisa eksekusi, dan menegur.
Bahkan dari sana bisa menjadi indikator dipotongnya
TPP," imbuhnya.
Dia menambahkan, selain
pendapatan dan belanja, dalam aplikasi tersebut pun
memuat pergerakan transfer
dan hibah-hibah dari pemprov
ke kab kota. (bbb)