Full Paper P00141
Teknologi Informasi dan Komunikasi
LAPORAN AKHIR PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI TEPAT GUNA
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
DESA WISATA KANDRI BERBASIS WEB
OLEH
Suprihadi, S.Si., M.Kom
Agustinus Fritz, S.Kom., M.Cs.
Richard G Mayopu, S.Sos., M.I.Kom
Dibiayai Oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah
Tahun Anggaran 2014
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2014
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
RINGKASAN ................................................................................................................ iv
ABSTRAK ..................................................................................................................... v
TIM PELAKSANA ........................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xii
I.
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Analisis Situasi ................................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah .......................................................................................... 12
II. TUJUAN, LUARAN DAN MANFAAT ................................................................ 13
III. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 15
IV. PELAKSANAAN PROGRAM ............................................................................... 20
A. Realisasi Penyelesaian Masalah ....................................................................... 20
B. Kelompok Sasaran ............................................................................................ 22
C. Metodologi ....................................................................................................... 25
V. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 30
VI. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................. 46
Lampiran 1. Berita Acara Penyerahan Alat .................................................................... 46
Lampiran 2. Desain Teknologi yang akan Dikembangkan ............................................ 47
Lampiran 3. Dokumentasi (sebelum dan sesudah kegiatan) .......................................... 48
Lampiran 4. Surat Pernyataan Kerjasama ...................................................................... 50
iii
RINGKASAN
Kandri, merupakan sebuah kelurahan yang terletak dibawah kaki Gunung Ungaran,
di sebelah selatan dari kota Semarang, secara geografis dilewati oleh sungai Kreo dimana
sebagian besar warga kelurahan menggantungkan pencukupan ekonomi dari lahan
persawahan. Kandri secara administratif merupakan wilayah Kecamatan Gunungpati, Kota
Semarang Provinsi Jawa Tengah. Kelurahan Kandri mempunyai Kawasan Wisata Alam
Gua Kreo, yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Kawasan
wisata tersebut saat ini telah dikembangkan dengan adanya pembangunan Waduk Buatan
Jatibarang,yang telah selesai pada Tahun 2014. Waduk tersebut telah menenggelamkan
lahan pertanian warga, yang berakibat sebagian warga Kandri kehilangan mata
pencahariannya sebagai petani, dan beralih kepada usaha dalam bidang pariwisata.
Berbekal kenyataan tersebut, maka warga Kandri bersama dukungan dari banyak
pihak, elemen masyarakat, kelembagaan desa, kelembagaan pemerintah daerah setempat,
dan sumber daya manusia terdidik khususnya dari perguruan tinggi, maka kegiatan dalam
rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat mulai dikembangkan dan dirumuskan
kedalam kerangka desa wisata. Masyarakat Desa Kandri dalam upaya pengembangan desa
wisata telah membetuk kelompok sadar wisata (POKDARWIS) yang berbentuk sebuah
klaster pariwisata. Salah satu klaster pariwisata tersebut adalah POKDARWIS Pandanaran.
Kelompok klaster pariwisata di desa Kandri telah mempergunakan teknologi informasi dan
komunikasi sebagai sarana media promosi antara lain blog, tetapi belum memiliki sebuah
sistem informasi yang mampu mengelola data anggota sekaligus sebagai sarana promosi
produk dan penjualan online.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka pada program penerapan dan pengembangan
teknologi tepat guna telah dirancang dan diimplementasikan sebuah aplikasi sistem
informasi desa Wisata Kandri berbasis web. Sistem informasi sebagai hasil program
penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna, telah mampu dipergunakan sebagai
sarana promosi dan dagang secara online, mengelola informasi terkait aset dan profil
anggota klaster, sebagai pusat data pengumuman dan kegiatan klaster, dan dipergunakan
sebagai sarana memantau perkembangan usaha kedalam bentuk klasifikasi usaha, serta
mengelola sebagian data stratifikasi klaster. Dengan demikian, sistem informasi desa
Wisata Kandri berbasis web juga dapat dipergunakan sebagai sarana pendukung program
destinasi pariwisata kota Semarang Provinsi Jawa Tengah.
iv
ABSTRAK
Kelurahan Kandri memiliki sebagian besar warganya menggantungkan pencukupan
ekonomi dari lahan persawahan. Kandri secara administratif merupakan wilayah
Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai Kawasan
Wisata Alam Gua Kreo. Kawasan wisata tersebut saat ini telah dikembangkan dengan
adanya pembangunan Waduk Buatan Jatibarang yang telah selesai pada Tahun 2014.
Waduk tersebut telah menenggelamkan lahan pertanian warga, yang berakibat sebagian
besar warga Kandri tersebut kehilangan mata pencahariannya sebagai petani, dan beralih
kepada usaha dalam bidang pariwisata. Masyarakat desa Kandri dalam upaya
pengembangan desa wisata telah membetuk kelompok sadar wisata (POKDARWIS) yang
berbentuk sebuah klaster pariwisata. Klaster pariwisata tersebut telah mempergunakan
teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana media promosi antara lain blog, tetapi
belum memiliki sebuah sistem informasi yang mampu mengelola data anggota sekaligus
sebagai sarana promosi produk dan penjualan online.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pada program penerapan dan
pengembangan teknologi tepat guna telah dirancang sebuah Sistem Informasi Klaster
berbasis Web. Sistem dirancang menggunakan metode Unified Modelling Language,
diimplementasikan menggunakan PHP dan basis data MySql. Untuk mempermudah dalam
perawatan aplikasi, maka sistem dibangun menggunakan framework codeIgniter dan
arsitektur Model View Controller (MVC).
Hasil dari pelaksanaan program penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna
dengan judul Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Desa Wisata Kandri
Berbasis Web adalah pertama, sistem informasi dirancang dan diimplementasikan untuk
dapat dipergunakan secara mandiri oleh semua kelompok klaster yang berada di dalam
Desa Wisata Kandri. Kedua, sistem informasi dapat dipergunakan oleh kelompok klaster
pariwisata sebagai pusat data, antara lain data profil kelompok dan anggota, data
pengumuman dan informasi kegiatan kelompok, dan deskripsi produk usaha anggota.
Ketiga, sistem informasi dapat dipergunakan sebagai sarana pemantauan pengembangan
stratifikasi dan klasifikasi usaha klaster. Keempat, sistem informasi dapat dipergunakan
sebagai media promosi produk hasil usaha anggota kelompok klaster.
v
TIM PELAKSANA
A. Ketua Tim Pelaksana: Suprihadi, S.Si., M.Kom
1.
2.
3.
4.
Nama dan gelar akademik
NIP atau Nomor pegawai
Tempat dan tanggal lahir
Jurusan/Fak/Perguruan Tinggi
a. Alamat kantor
b. Telepon
c. Fax
d. Email
5. Pendidikan terakhir
6. Bidang keahlian yang ditekuni
7. Pengalaman yang relevan
dengan Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna
(tiga tahun terakhir)
8. Publikasi yang relevan dengan
Penerapan dan Pengembangan
Teknologi Tepat Guna
(tiga tahun terakhir)
: Suprihadi, S.Si., M.Kom
: 2010008
: Yogyakarta, 15 Agustus 1970
: Teknik Informatika/Teknologi Informasi/
Universitas Kristen Satya Wacana
: Jl. Diponegoro 52 – 60 Salatiga 50711
: (0298) 321212
: (0298) 321433
: [email protected]
: S2 - Magister Ilmu Komputer
: Pemrograman dan Basis Data
: Membangun e-Commerce Sistem Jejaring
Klaster dan Sistem Notifikasi Bisnis
Berbasis Mobile. Aplikasi telah di-hosting
pada url: http://iklaster.com
: 1) Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster
Berbasis Web Dengan Pendekatan Model
E-Commerce:Marketplace Concentrator.
2) Perancangan E-Commerce Berbasis Web
Dan Sistem Notifikasi Transaksi Bisnis
Berbasis Mobile Pada Sistem Jejaring
Klaster.
B. Anggota Tim Pelaksana: Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom., M.Cs.
1.
2.
3.
4.
Nama dan gelar akademik
NIP atau Nomor pegawai
Tempat dan tanggal lahir
Jurusan/Fak/Perguruan Tinggi
a. Alamat kantor
b. Telepon
c. Fax
d. Email
5. Pendidikan terakhir
6. Bidang keahlian yang ditekuni
7. Pengalaman yang relevan
dengan Penerapan dan Pengem
: Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom., M.Cs.
: 0616088602
: Tegal, 16 Agustus 1986
: Sistem Informasi/FTI/UKSW
: Jl. Diponegoro no. 52 – 60 Salatiga 50711
: (0298) 321212
: (0298) 321433
: [email protected]
: S2 - Magister Sistem Informasi
: Tata Kelola Teknologi Informasi
vi
bangan Teknologi Tepat Guna
(tiga tahun terakhir)
8. Publikasi yang relevan dengan
Penerapan dan Pengembangan
Teknologi Tepat Guna
(tiga tahun terakhir)
: Perancangan Blue Print Sistem Informasi
UKSW
: Information Systems Strategic Planning To
Increase Competitive Advantage of Higher
Education Using Be Vissta Planning
Methodology (Case Study: SWCU Salatiga)
C. Anggota Tim Pelaksana: Richard G. Mayopu, S.Sos., M.Si
1. Nama dan gelar akademik
2. NIP atau Nomor pegawai
3. Tempat dan tanggal lahir
a. Jurusan/Fak/Perguruan Tinggi
4.
5.
6.
7.
b. Alamat kantor
c. Telepon
d. Fax
e. Email
Pendidikan terakhir
Bidang keahlian yang ditekuni
Pengalaman yang relevan
dengan Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna
(tiga tahun terakhir)
Publikasi yang relevan dengan
Penerapandan Pengembangan
Teknologi Tepat Guna
(tiga tahun terakhir)
: Richard G. Mayopu, S.Sos., M.Si
:: Kalabahi, 22 Mei 1987
: Public Relation/Teknologi Informasi/
Universitas Kristen Satya Wacana
: Jl. Diponegoro 52 - 60 Salatiga 50711
: (0298) 321212 (ext 274)
: (0298) 321433
: [email protected]
: S2 - Magister Studi Pembangunan
: Cultural Study & Jurnalistik
:
:
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat yang telah dikaruniakan
sehingga dapat melaksanakan program Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat
Guna Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014, yang berjudul
Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Desa Wisata Kandri Berbasis Web, di
Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah dengan lancar dan tepat waktu, serta dapat
menyelesaikan laporan akhir ini dengan baik.
Ucapan terimakasih penulis disampaikan juga kepada banyak pihak yang telah
membantu dalam terlaksananya program penerapan dan pengembangan teknologi tepat
guna ini, yaitu :
1. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah selaku pemberi dana hibah program Penerapan
dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna tahun anggaran 2014.
2. Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D selaku Rektor Universitas Kristen Satya Wacana.
3. Neil Semuel Rupidara, SE., M.Sc., Ph.D selaku Pembantu Rektor V Bidang Penelitian
dan Pengabdian pada Masyarakat.
4. Dr. Dharmaputra T. Palekahelu, S.Pd., M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknologi
Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.
5. Balai Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Jawa Tengah.
6. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah
7. Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Prvinsi Jawa Tengah.
8. POKDARWIS Pandanaran sebagai mitra program Penerapan dan Pengembangan
Teknologi Tepat Guna Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2014.
9. Semua pihak yang telah membantu suksesnya pelaksanaan program Penerapan dan
Pengembangan Teknologi Tepat Guna Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah tahun
anggaran 2014 di Desa Wisata Kandri, Kota Semarang.
Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan program ini mungkin terjadi
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangatlah diperlukan untuk
penyempurnaan dan peningkatan kualitas pelaksanaan program Penerapan dan
Pengembangan Teknologi Tepat Guna Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah tahun
anggaran 2014 ini.
Salatiga, 20 Desember 2014
Penulis
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Daftar Kegiatan Penyuluhan dan Sosialisasi ................................................ 5
Tabel 1.2. Daftar Kegiatan Diskusi Klaster Desa Wisata Kandri .................................. 6
Tabel 1.3. Daftar Kegiatan Kompetisi Pokdarwis Pandanaran rintisan
Klaster Desa Wisata Kandri ......................................................................... 6
Tabel 1.4. Daftar Kegiatan Pelatihan Klaster Desa Wisata Kandri ............................... 7
Tabel 1.5. Daftar Kegiatan Perintisan Klaster Desa Wisata Kandri .............................. 9
Tabel 1.6. Daftar Kegiatan Penerapan Nilai-Nilai Sapta Pesona................................... 10
Tabel 1.7. Daftar Penghargaan Klaster Desa Wisata Kandri ......................................... 11
Tabel 4.1. Data Potensi Kepariwisataan Di Wilayah Kerja Klaster
Desa Wisata Kandri ...................................................................................... 23
Tabel 4.2. Data Fasilitas Pendukung Wisata Di Wilayah Kerja
Klaster Desa Wisata Kandri ......................................................................... 24
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Monografi Kelurahan Kandri ................................................................... 1
Gambar 2.1 Arsitektur model, view, controller (eNode Inc., 2002) ............................. 18
Gambar 4.1. Kelompok Usaha Desa Wisata Kandri ..................................................... 22
Gambar 4.2. Metode penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna
bagi Klaster Desa Wisata Kandri............................................................. 25
Gambar 5.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Klaster Desa Wisata Kandri .......... 31
Gambar 5.2 Use Case Diagram Sistem Informasi Klaster Desa
Wisata Kandri Aktor Guest ...................................................................... 32
Gambar 5.3 Use Case Diagram Sistem Informasi Klaster Desa
Wisata Kandri Aktor Admin Klaster ......................................................... 33
Gambar 5.4 Use Case Diagram Sistem Informasi Klaster Desa
Wisata Kandri Aktor Anggota Klaster ...................................................... 34
Gambar 5.5 Use Case Diagram Sistem Informasi Klaster Desa
Wisata Kandri Aktor Admin Portal ........................................................... 35
Gambar 5.6 Halaman Beranda POKDARWIS Pandanaran.......................................... 36
Gambar 5.7 Halaman Beranda POKDARWIS Suko Makmur ..................................... 37
Gambar 5.8 Halaman Pengumuman POKDARWIS Suko Makmur ............................ 37
Gambar 5.9 Halaman Galeri Video Klaster .................................................................. 38
Gambar 5.10 Halaman Admin Klaster Mengelola Galeri Video .................................. 38
Gambar 5.11 Halaman Admin Klaster Mengelola Pengembangan
yang Telah Dilaksanakan Anggota Klaster ............................................ 39
Gambar 5.12 Halaman Admin Klaster Mengelola Usulan
Pengembangan Anggota Klaster ............................................................ 39
Gambar 5.13 Halaman Admin Klaster Mengelola Potensi
Sekitar yang Belum Digarap Klaster ...................................................... 39
Gambar 5.14 Halaman Anggota Klaster Mengelola Informasi Pelatihan Anggota...... 40
Gambar 5.15 Halaman Anggota Klaster Mengelola Aset............................................. 40
Gambar 5.16 Halaman Anggota Klaster Laporan Riwayat
Transaksi Penjualan Online ..................................................................... 41
x
Gambar 5.17 Halaman Anggota Klaster Mengelola Data Transaksi COD .................. 41
Gambar 5.18 Halaman Admin Klaster Laporan Klasifikasi Usaha Klaster ................. 42
Gambar 5.19 Halaman Anggota Klaster Laporan Hit Produk ...................................... 42
Gambar 5.20 Halaman Anggota Klaster Laporan Like Produk .................................... 43
Gambar 5.21 Halaman Detil Produk Anggota Klaster ................................................. 43
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Berita Acara Penyerahan Alat .................................................................. 46
Lampiran 2. Desain Teknologi yang akan Dikembangkan .......................................... 47
Lampiran 3. Dokumentasi (sebelum dan sesudah kegiatan)......................................... 48
Lampiran 4. Surat Pernyataan Kerjasama .................................................................... 50
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Kandri, merupakan sebuah kelurahan yang terletak dibawah kaki Gunung Ungaran,
di sebelah selatan dari kota Semarang, secara geografis dilewati oleh sungai Kreo dimana
kegiatan sehari-hari warga kelurahan yang menggantungkan pencukupan ekonomi dari
lahan persawahan selain dari kegiatan-kegiatan lainnya antara lain sebagai buruh pabrik di
wilayah kota Semarang. Kandri secara administratif merupakan wilayah Kecamatan
Gunungpati, kota Semarang provinsi Jawa Tengah.
Untuk lebih mengenal kelurahan Kandri dapat dilihat pada gambar 1 mengenai data
monografi kelurahan Kandri.
Gambar 1.1. Monografi Kelurahan Kandri
1
Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang mempunyai Kawasan
Wisata Alam Gua Kreo, yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Semarang. Sekarang kawasan tersebut untuk sementara ditutup, karena adanya
pembangunan Mega Proyek Waduk Jatibarang,yang direncanakan selesai pada Tahun
2014. Pembangunan waduk tersebut menenggelamkan lahan pertanian yang berakibat
sebagian warga Kandri kehilangan mata pencahariannya sebagai petani. Waduk selain
berfungsi sebagai penampung air, juga berfungsi sebagai Obyek & Daya Tarik Wisata
Buatan, ini berarti akan membuat harapan baru bagi warga Kandri, yaitu peluang usaha
pariwisata dengan memberdayakan masyarakat untuk membentuk Desa Wisata.
Berbekal kenyataan tersebut diatas dan dengan dukungan dari banyak pihak,
elemen masyarakat, kelembagaan desa dan sumber daya manusia terdidik, maka kegiatan
dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat mulai dikembangkan dan dirumuskan
kedalam kerangka desa wisata, yaitu meningkatkan kerukunan dan gotong-royong,
semangat serta kesadaran warga untuk menggali potensi alam, seni adat budaya, produk
kriya, makanan dan minuman khas desa untuk dilestarikan dan dijual kepada wisatawan
yang akan berkunjung ke Obyek Wisata Waduk Jatibarang maupun yang sengaja berwisata
ke Desa Wisata Kandri sebagai tujuan utamanya. Adanya Curug Siwarak dan kondisi
alamnya di Kelurahan Kandri tidak hanya sebagai pendukung tetapi juga dapat
dikembangkan sebagai Desa Wisata Destinasi atau tujuan obyek dan daya tarik wisata.
Konsep Strategi Pengembangan Desa Wisata Kandri yaitu terciptanya pelayanan yang
memuaskan, bernilai jual dan berdaya saing dengan daya tarik berupa produk alam, seni
adat budaya, minat khusus, makanan-minuman khas desa dan berupaya memperhatikan
keinginan, kebutuhan serta harapan wisatawan.
Kesadaran masyarakat didalam keterlibatan kerukunan dan gotong royong dalam
upaya peningkatan kesejahteraan dalam bidang usaha desa wisata telah dilakukan sejak
tahun 1993, yaitu adanya Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Pandanaran. Sejak
tahun 1993, POKDARWIS Pandanaran telah melakukan kegiatan rutin tahunan dalam
upaya pelestarian budaya lokal antara lain Sesaji Rewandha, Apitan dan Barian yang
dilaksanakan di lokasi obyek wisata Goa Kreo di wilayah RW III Kelurahan Kandri, serta
acara ritual tahunan Nyadran Kali dan Nyadran Desa/Kubur yang telah cukup banyak
menyerap wisatawan lokal maupun asing. Kelompok masyarakat lain yang bergerak dalam
usaha yang sama dalam bidang pariwisata seperti yang dilakukan oleh POKDARWIS
2
Pandanaran yaitu POKDARWIS Suko Makmur. Kedua kelompok masyarakat tersebut
berada dalam wilayah yang sama yaitu di Desa Wisata Kandri.
Berdasarkan hal tersebut diatas yaitu adanya kegiatan aktif masyarakat yang
bersifat partisipatif terhadap wisata alam dan budaya yang dimiliki Kandri, maka pada
tahun 2012 pemerintah kota Semarang menerbitkan SK Walikota Semarang Nomor
556/407 Tanggal 21 Desember 2012 Tentang Penetapan Kelurahan Kandri Kecamatan
Gunungpati sebagai Desa Wisata Kota Semarang berbasis Daya Tarik Alam dan Daya
Tarik Budaya. Berdasarkan SK Walikota Semarang maka pada tahun 2012, POKDARWIS
Pandanaran melakukan reorganisasi atau berubah menjadi Klaster Pariwisata Desa Wisata
Kandri. Profil Klaster Desa Wisata Kandri adalah sebagai berikut:
Nama
: Klaster Desa Wisata Kandri
Alamat Sekretariat
: Jalan Siwarak Raya No. 57 Kelurahan Kandri RT 2/
RW II, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang 50222
Wilayah kerja
Visi:
: Kecamatan Gunungpati – Kota Semarang
Terwujudnya Desa Wisata yang Memuaskan Dalam Pelayanan, Bernilai Jual,
Mbetahi dan Ngangeni
Misi:
1. Mendukung program pemerintah dalam pembangunan kepariwisataan dengan
menyediakan obyek wisata alternatif.
2. Menggali potensi desa untuk pembangunan masyarakat
3. Memperluas lapangan kerja dan lapangan usaha bagi penduduk.
4. Menjaga dan Melestarikan Kearifan Budaya Lokal yang Tumbuh dan Berkembang
di Masyarakat
5. Menumbuhkan Rasa Cinta Dan Bangga Kepada Desa
Susunan Pengurus
Ketua
: Syaeful Ansori, SH.
Wakil Ketua
: Masduki, S.Pd
Sekretaris
: Eko Supriyanto
Bendahara
: Agus Sulistyono, SP.
3
Seksi Ketertiban dan Keamanan
: Muhammad Khamdan
Seksi Kebersihan dan Keindahan
: Sunaekah
Seksi Daya Tarik Wisata dan Kenangan
: Karyadi
Seksi Humas dan Pengembangan SDM
: Muhromin, S.Ag.
Seksi Pengembangan Usaha
: Zubaidi
Jumlah Anggota
: 7 (tujuh) Kelompok Usaha atau 113 orang
Bergerak dibidang usaha:
1) Kemitraan Home Stay.
2) Kemitraan Industri Rumah Tangga (Home Industry)
3) Kerajinan dan Cinderamata
4) Seni dan Budaya
5) Konveksi
6) Ternak
7) Pemandu Wisata
Produk Klaster:
1.
Makanan Olahan (Wingko Babat Singkong, Gethuk, Srundeng, Criping
Singkong, Olahan Tape, Olahan Belut, Olahan Pisang, Kue Kering, Kue Basah
dan Dawet Kandri)
2.
Kerajinan Bambu (Tutup Saji, Topi, Vas Bunga, Asbak, Lampu, Lampion)
3.
Kerajinan Kulit (Sepatu, Sandal dan Dompet)
4.
Kerajinan Cinderamata (Gantungan Kunci, Muk, dan Bros/Pin)
5.
Konveksi (Kaos, Batik Tulis, Batik Cap, Busana Muslim)
6.
Seni dan Budaya (Kempling, Rebana, Lesung, Kethoprak Trothok, Wayang
Kulit, Sanggar Tari Langen Tri Budaya)
4
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan Klaster Pariwisata Desa Wisata Kandri adalah
sebagai berikut:
Penyuluhan dan Sosialisasi
Penyuluhan dan sosialisasi merupakan kegiatan klaster Desa Wisata Kandri untuk
membekali anggota dan masyarakat kelurahan dalam upaya mewujudkan visi dan misi
Desa Wisata Kandri. Untuk lebih jelas, kegiatan penyuluhan dan sosialisasi dapat dilihat
pada tabel 1.1.
Tabel 1.1. Daftar Kegiatan Penyuluhan dan Sosialisasi
No
1
Nama Kegiatan
Penjelasan
Penyuluhan Tentang Desa Wisata
Kegiatan yang dimulai dari awal bulan Januari
2012 hingga sekarang
2
Sosialisasi Pengurus POKDARWIS
Bulan Januari 2012
3
Sosialisasi kegiatan Sarasehan Desa
Bulan Mei 2012
Wisata Kandri
4
Reorganisasi Pokdarwis “ Pandanaran”
Tanggal 2 Januari 2012 diadakan reorganisasi
Pokdarwis Pandanaran
5
Sarasehan Desa Wisata
Sarasehan Desa Wisata dilaksanakan tanggal
28 Juni 2012
6
Sosialisasi rencana membuat kebun
Tanggal 21 September 2012,dengan
buah
mengundang petugas PPL Dinas Pertanian
Kota Semarang
Sumber: Ansori S., 2013, Klaster Desa Wisata Kandri
Diskusi Desa Wisata
Dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya anggota klaster, maka Klaster Desa
Wisata melaksanakan kegiatan diskusi berupa studi banding ke Desa Wisata yang lain
yang telah sukses. Diskusi internal klaster juga dilaksanakan yang bertujuan untuk sharing
pengalaman studi banding anggota klaster kepada anggota yang lain. Daftar kegiatan
diskusi Klaster Desa Wisata tercantum pada tabel 1.2.
5
Tabel 1.2. Daftar Kegiatan Diskusi Klaster Desa Wisata Kandri
No
1
Nama Kegiatan
Penjelasan
Studi Banding
Pelaksanaan Studi Banding oleh Pokdarwis
Pandanaran ke Desa Wisata Candirejo
Magelang pada tanggal 3 Mei 2012
2
Focus Group Discusion (FGD) di
Untuk mempertajam program-program
tingkat kelurahan Kandri
kegiatan Pokdarwis, dilaksanakan FGD
Potensi Desa Wisata Kandri
3
Study banding Managemen
Pelaksanaan study banding ke BONBIN
Mangkang.
4
FGD di BAPPEDA Kota Semarang
Dilaksanakan digedung Balai Kota Semarang
bersama BAPPEDA dan PAKAR Pariwisata
5
Study banding Komparasi Ke Bali
Penyelenggara Didbudpar Provinsi Jawa
Tengah tgl 26 s/d 29 November 2012
Peserta : Eko Supriyanto
Sumber: Ansori S., 2013, Klaster Desa Wisata Kandri
Kompetisi
Klaster Desa Wisata Kandri juga melaksanakan kegiatan kompetisi berupa lomba
Pokdarwis sebagai parameter penilaian kualitas kegiatan Pokdarwis. Daftar kegiatan
kompetisi Klaster Desa Wisata tercantum pada tabel 1.3.
Tabel 1.3. Daftar Kegiatan Kompetisi Pokdarwis Pandanaran rintisan Klaster Desa Wisata Kandri
No
1
2
Nama Kegiatan
Penjelasan
Lomba Pokdarwis Tahun 2008
Sebagai Juara Harapan II Lomba Pokdarwis
Di Semarang
tingkat Jateng tahun 2008
Lomba Pokdarwis Tahun 2009
Lomba Tingkat Propvinsi Jawa Tengah
Di Rembang
3
Lomba Pokdarwis Tahun 2011
Lokasi Desa Wisata KarangBanjar
Di Purbalingga
4
Lomba Karawitan Tahun 2008
Juara II
Tingkat Kota Semarang
6
5
Lomba Apresiasi Pokdarwis 2012
Disbudpar Provinsi Jawa Tengah
Juara Harapan I
Sumber: Ansori S., 2013, Klaster Desa Wisata Kandri
Pelatihan
Dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya anggota klaster, maka Klaster Desa
Wisata melaksanakan kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah
maupun swasta. Daftar kegiatan pelatihan tercantum pada tabel 1.4.
Tabel 1.4. Daftar Kegiatan Pelatihan Klaster Desa Wisata Kandri
No
1
Nama Kegiatan
Penjelasan
Pelatihan UKM, Pokdarwis bekerja
Terbentuknya POS DAYA KREO yang
sama dengan Instansi ( Unnes,
dimotori oleh Mahasiswa KKN UNNES
Ketahanan Pangan,)
2
Pelatihan Cindera mata
Penyelenggara Dispora Kota Semarang
Peserta: - Jumain
-
3
Sumiatun
Pelatihan BINTEK GUIDE
Penyelenggara Kementrian Pariwisata
Lokasi di Kampus AKABA Semarang
Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan HPI
Kota Semarang
Peserta :- Eko Supriyanto
4
Pelatihan Batik
-
Zubaidi
-
Agus M
-
Yusuf
-
Winda
-
Reni
Penyelenggara DISPORA Kota Semarang
Peserta : 4 warga dari RW II
5
Pelatihan Batik
Pengenalan desa wisata oleh STIK ( Sekolah
Tinggi Ilmu Kepolisian ) Semarang /AKPOL
Peserta : Perwakilan warga dari RW II dan
RW III, masing –masing 10 orang lebih.
STIK AKPOL bekerja sama dengan Bpk EKO
7
Kampung Batik Semarang
6
Pelatihan UKM Kuliner
Penyelenggara DISNAKERTRANS Kota
Semarang
Peserta : Masduki
Sawiyah
Beserta anggota yang UKM dari RW
I dan RW III
7
Pelatihan Uji Kompetensi Guide ke II
Penyelenggara Kementrian Pariwisata
Lokasi di SMKN 2 Semarang
Ekonomi Kreatif , bersama HPI Kota
Semarang
Peserta : Zubaidi
Irma
Sulasih
8
Pelatihan Cinderamata
Penyelenggara DISPERINDAG Kota
Semarang
Peserta : Perwakilan Warga RW I, RW II.
9
10
Pelatihan ESQ oleh Dinas Pariwisata
Peserta terdiri dari seluruh warga Kandri yang
Kota Semarang di Balai Kota
di ikuti 275 warga. Dilaksanakan pada bulan
Semarang
April 2011.
Pelatihan Home Stay di Banjarnegara
Penyelenggara Disbupar Provinsi Jawa
Tengah Tgl 19 s/d 21 November 2012
Peserta : Kasmani, Ahmadi, Kasbani,Masduki.
Sumber: Ansori S., 2013, Klaster Desa Wisata Kandri
Perintisan
Perintisan merupakan kegiatan Klaster Desa Wisata Kandri dalam upaya
memperluas dan mengembangkan usaha baru bagi para anggota didalam mendukung
program desa wisata sebagai destinasi wisata kota Semarang. Kegiatan perintisan dapat
dilihat pada tabel 1.5.
8
Tabel 1.5. Daftar Kegiatan Perintisan Klaster Desa Wisata Kandri
No
1
Nama Kegiatan
Penjelasan
Pengembangan Wirausaha
Untuk mengembangkan jenis cinderamata di
Cinderamata
obyek wisata dan desa wisata dilaksanakan
pelatihan pengembangan wirausaha
cinderamata pada tanggal 16 – 21 Juli 2012
2
Wisata Alam
Potensi yang belum tergarap secara optimal
berupa kondisi alam yang mendukung untuk
out bond, jogging trak dan edukasi
pertanian/peternakan
3
Pameran Hasil UKM di Purbalingga
Penyelenggara DISPORA Kota Semarang
Peserta : Zubaidi, Sumiyati
4
Rencana Trayel Desa Wisata Oleh
Untuk menghadapi Kunjungan oleh Siswa
ASITA Kota Semarang
sekolah SD & SMP se Kota Semarang pada
bulan Mei – Juni – Juli ( Dimotori oleh
Disbudpar Kota Semarang dengan Dinas
Pendidikan kota Semarang )
5
Rencana Menerima Tamu oleh HPI
Renaca akan di selenggarakan oleh HPI Kota
Kota Semarang dalam rangka pelatihan
Semarang pada tanggal 29 November 2012
guide desa wisata Kandri dalam rangka
Uji Kompetensi Guide ke III
Sumber: Ansori S., 2013, Klaster Desa Wisata Kandri
Penerapan Nilai-Nilai Sapta Pesona
Dalam upaya mewujudkan suasana dan lingkungan desa wisata, maka Klaster Desa
Wisata Kandri juga melakukan kegiatan implementasi nilai-nilai Sapta Pesona
PERMENBUDPAR No. PM. 04/UM.001/MKP/2008 tentang Sadar Wisata.
9
Tabel 1.6. Daftar Kegiatan Penerapan Nilai-Nilai Sapta Pesona
No
Nama Kegiatan
1
AMAN
Penjelasan
Pos Keamanan Lingkungan sudah tersedia di
masing-masing RT dan RW sekelurahan
Kandri
Dengan terbentuknya HANSIP
2
Penataan lingkungan telah dilakukan, meliputi
TERTIB
Jalan transportasi, Penunjuk Arah Obyek, dll
Kebersihan lingkungan dengan melakukan
BERSIH
3
kegiatan kerja bakti, penyediaan tempat
sampah. Kebersihan meliputi Obyek Wisata,
Jalan, Lingkungan Rumah Warga.
4
Penanaman pohon penghijauan di sepanjangn
SEJUK
jalan, dan lokasi obyek wisata,
outbond,jogging track.
5
Penataan lingkungan yang rapi dan bersih,
INDAH
penataan Taman Lingkungan, penataan PKL,
Home Stay,
6
Warga telah disiapkan bagaimana menyambut
RAMAH
tamu dengan baik dan sopan, murah senyum,
suka membantu.
7
Penyediaan hasil cinderamata khas Kandri,
KENANGAN
Kuliner Tradisional, berupaya tamu menjadi
senang untuk berkunjung kembali
Sumber: Ansori S., 2013, Klaster Desa Wisata Kandri
10
Penghargaan yang telah diterima oleh Klaster Desa Wisata Kandri dalam 3 (tiga)
tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 1.7.
Tabel 1.7. Daftar Penghargaan Klaster Desa Wisata Kandri
No
Nama Kegiatan
Penjelasan
1
Cerdas Cermat Pokdarwis tingkat antar
Juara I
Kecamatan se Kota Semarang Tahun
2011
2
Lomba Karawitan tingkat Kota
Juara II
Semarang
3
Pencipta Lagu Karawitan Gua Kreo
Penghargaan dari Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Semarang tahun 2010
4
Lomba Apresiasi POKDARWIS 2012
dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Jawa Tengah
Sumber: Ansori S., 2013, Klaster Desa Wisata Kandri
11
Juara III
B. Perumusan Masalah
Permasalahan yang dihadapi saat ini oleh Klaster Desa Wisata Kandri adalah
sebagai berikut:
1) Belum memiliki pusat data atau basis data terkait kelompok usaha dan aset yang
dimiliki klaster maupun anggota klaster.
2) Belum memiliki sistem informasi yang mampu menyimpan data, mengolah dan
menyajikan informasi terkait Desa Wisata Kandri secara cepat dan tepat.
3) Minimnya kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang teknologi
informasi dan komunikasi.
4) Belum dapat mengemas produk dan paket wisata yang menarik dan kreatif.
5) Minimnya biaya promosi yang dimiliki anggota klaster atau kelompok usaha Desa
Wisata Kandri.
6) Belum memiliki suatu alat berbasis teknologi informasi guna promosi dan
pemasaran produk secara online yang terarah, terkoordinasi, dan berkelanjutan.
7) Belum tersedianya infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang
memadahi milik klaster.
12
BAB 2
TUJUAN, LUARAN DAN MANFAAT
2.1. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat
Guna di Klaster Desa Wisata Kandri yang berupa Sistem Informasi Desa Wisata Kandri
Berbasis Web adalah sebagai berikut:
1) Memiliki basis data yang dipergunakan sebagai pusat data dan informasi tentang
usaha kelompok atau anggota klaster. Basis data klaster ini diharapkan mampu
menyimpan dan menampung data-data usaha anggota klaster, yaitu pada saat ini
terdapat 7 (tujuh) kelompok usaha. Data-data kelompok usaha anggota klaster
antara lain profil anggota, deskripsi atau katalog produk, dan persediaan produk.
2) Memiliki sistem informasi yang mampu menyediakan informasi terkait manajemen
anggota klaster, antara lain informasi sumber daya anggota klaster, informasi
kegiatan atau even, pusat informasi produk dan aset anggota (kelompok usaha),
serta sebagai bahan pembelajaran terhadap masyarakat seputar kegiatan konservasi
wisata alam dan budaya lokal Kandri.
3) Memiliki sistem informasi yang menyediakan fasilitas chatting sebagai alat
komunikasi antar anggota klaster, klaster dengan masyarakat umum atau publik.
4) Memiliki web server dan domain yang dapat dipergunakan klaster sebagai pusat
data dan aplikasi online yang dapat diakses oleh seluruh anggota klaster dan publik
sebagai pusat informasi formal Desa Wisata Kandri.
2.2. Luaran
Luaran yang akan dihasilkan beserta spesifikasinya dari kegiatan Penerapan dan
Pengembangan Teknologi Tepat Guna adalah sebagai berikut:
1) Diagram alir proses manajemen data dan informasi desa wisata kandri.
2) Aplikasi web yaitu Sistem informasi Desa Wisata Kandri yang mampu
menyediakan informasi profil klaster, deskripsi produk dan pusat informasi
kegiatan Desa Wisata Kandri.
3) Sertifikat pelatihan Multimedia, internet dan manajemen website, jurnalistik dan
public relation bagi pengurus dan anggota klaster serta KIM.
13
4) Workshop dan pameran produk Klaster Wisata Desa Kandri.
5) Jurnal publikasi nasional hasil penelitian perancangan dan implementasi sistem
informasi desa wisata kandri berbasis web.
2.3. Manfaat
a. Potensi sosial dan ekonomi
Sebagai sarana promosi berbasis teknologi informasi sehingga dapat dipergunakan
sebagai media pemasaran online produk Klaster Desa Wisata Kandri. Hal ini dapat
mengurangi pengeluaran biaya promosi dan pemasaran yang selama ini dilakukan
melului media pameran dan bazaar.
b. Nilai tambah dari sisi IPTEKS
Dampak fungsional hasil Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Desa
Wisata Kandri adalah terwujudnya pusat data dan informasi Desa Wisata Kandri.
Sistem informasi juga dapat dipergunakan sebagai sarana pertanggung jawaban dan
transparansi publik pihak klaster terhadap masyarakat dan pemangku kepentingan,
yang selama ini mendukung dan memfasilitasi demi kemajuan Desa Wisata Kandri.
Bagi pengurus klaster, sistem informasi dapat memicu peningkatan kemampuan
IPTEKS khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi.
c. Dampak Ikutan
Untuk dapat mewujudkan keberlangsungan operasional Sistem Informasi Desa Wisata
Kandri, maka klaster melibatkan pihak karang taruna kelurahan Kandri untuk
berpartisipasi dalam operasional dan maintenace sistem informasi. Oleh karena itu,
pihak klaster dalam pelaksanaannya akan membentuk KIM (Kelompok Informasi
Masyarakat) Desa Wisata Kandri.
d. Nilai Tambah Bagi Perguruan Tinggi dan Pemerintah
Manfaat bagi Perguruan Tinggi adalah sebagai sarana kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat bagi dosen dan mahasiswa, khususnya didalam kegiatan
penerapan teknologi informasi dan komunikasi pada Klaster Pariwisata.
Manfaat yang dapat diperoleh bagi pemerintah setempat dan pemerinta kota Semarang
khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Bappeda Kota dan Provinsi adalah
tersedianya informasi terkait klaster binaan dalam bidang pariwisata secara cepat dan
akurat.
14
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
UU NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN
MENENGAH Pasal 6
• Usaha Mikro
(a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak 50 juta Rupiah tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau
(b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00.
• Usaha Kecil:
(a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari 50 juta rupiah-500 juta rupiah tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
(b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari 300 juta rupiah-2, 5 milyar rupiah.
• Usaha Menengah:
(a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari 500 juta rupiah-10 milyar rupiah tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
(b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari 2,5 milyar rupiah - 50 milyar
rupiah.
3.2. Klaster
Menurut Porter (1998) Klaster merupakan konsentrasi geografis perusahaan dan
institusi yang saling berhubungan pada sektor tertentu. Mereka berhubungan karena
kebersamaan dan saling melengkapi. Klaster mendorong industri untuk bersaing satu
sama
lain. Selain industri, klaster termasuk
juga pemerintah dan industri yang
memberikan dukungan pelayanan seperti pelatihan, pendidikan, informasi, penelitian
dan dukungan teknologi.
Sedangkan menurut Schmitz (1997) klaster
didefinisikan
sebagai
grup
perusahaan yang berkumpul pada satu lokasi dan bekerja pada sektor yang sama.
Sementara Enright, M,J, 1992 mendefinisikan klaster sebagai perusahaan-perusahaan
15
yang sejenis/sama atau yang saling berkaitan, berkumpul dalam suatu batasan geografis
tertentu.
Pengertian klaster (JICA, 2004) juga dapat didefinisikan sebagai pemusatan
geografis industri-industri terkait dan kelembagaan-kelembagaannya. Perkembangan
sarana transportasi dan telekomunikasi telah mengurangi pentingnya kedekatan secara
geografis, oleh karena
itu batasan geografi menjadi fleksibel tergantung dari
kepentingannya, yaitu:
1) Merujuk dari segi usaha (business), klaster diidentifikasikan atas daerah yang
luas di sepanjang pertalian-pertalian industri. Ini artinya bisa mencakup satu
desa, kabupaten, provinsi bahkan lintas provinsi yang berkaitan.
2) Sedangkan dipandang dari kepentingan pembangunan daerah, batasan geografis
dipergunakan
dalam
konteks
kontribusinya
terhadap
ekonomi
daerah
dan
kesejahteraan penduduknya.
Berdasarkan Kementerian Koperasi dan UKM seperti tersurat dalam buku
Pemberdayaan UKM Melalui Pemberdayaan SDM
dan Klaster Bisnis, menunjukkan
pengertian klaster sebagai kelompok kegiatan yang terdiri atas industri inti, industri
terkait, industri penunjang, dan kegiatan-kegiatan ekonomi (sektor-sektor) penunjang
dan terkait lain, yang dalam kegiatannya akan saling terkait dan saling mendukung.
3.3. Sistem Informasi
Sistem informasi jejaring klaster merupakan sebuah system informasi. Untuk dapat
memperjelas fungsi dan makna dari suatu sistem informasi, maka beberapa istilah berikut
ini perlu untuk dipahami, antara lain (Jogiyanto, 2003):
a. Data
Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang terjadi pada saat
tertentu dan kesatuan nyata.
b. Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi yang menerimanya.
c. Sistem
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
16
Dengan penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi
adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu
komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam
suatu bidang tertentu yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu
(Jogiyanto, 2003).
3.4. Framework CodeIgniter
CodeIgniter merupakan salah satu dari sekian banyak framework PHP yang
ada.CodeIgniter dikembangakan oleh Rick Ellis. Tujuan dari pembuatan framework
CodeIgniter ini menurut panduan penggunaan adalah untuk menghasilkan framework yang
akan dapat digunakan untuk pengembangan proyek pembuatan situs web dengan cara
penggunaan Kode Program secara manual, dengan menyediakan banyak sekali pustaka
yang dibutuhkan dalam pembuatan situs web, dengan antarmuka yang sederhana dan
struktur logika untuk mengakses pustaka yang dibutuhkan. CodeIgniter membiarkan kita
untuk memfokuskan diri pada pembuatan situs web dengan meminimalkan pembuatan
kode untuk berbagai tujuan pembuatan situs web.
Alasan kenapa menggunakan CodeIgniter yaitu sebagai berikut (Utama, 2011) :
1. Gratis
CodeIgniter dilisensikan dibawah Apache, ini berarti kita dapat menggunakannya sesuai
dengan keinginan kita.
2. Berjalan di PHP versi 4 dan 5
Sekarang ini PHP sudah mencapai versi ke 5, meskipun begitu masih banyak orang
yang tetap menggunakan PHP versi 4, oleh sebab itu CodeIgniter dikembangkan agar
tetap kompatibel dengan PHP versi 4.
3. Ringan dan cepat
Secara umum CodeIgniter hanya berjalan dengan menggunakan beberapa pustaka saja,
dengan demikian hanya membutuhkan sumber daya (resource) yang sedikit sehingga
ringan dan cepat dijalankan.
4. Menggunakan MVC
CodeIgniter menggunakan lingkungan pengembangan dengan metode MVC (Model
View Controller) yang membedakan antara logika dan tampilan, sehingga proyek bisa
17
lebih mudah dipecah-pecah. Ada bagian yang khusus membuat tampilan dan bagian
yang membuat kode programmnya.
5. Dokumentasi
Salah satu hal yang bisa dijadikan barometer apakah sebuah aplikasi benar-benar
dikembangkan atau tidak bisa dilihat dari dokumentasinya. Dalam hal ini CodeIgniter
sangat luar biasa, terdapat dokumentasi yang sangat lengkap tentang semua hal yang
ada dalam CodeIgniter.
6. Pustaka yang lengkap
CodeIgniter dilengkapi dengan berbagai pustaka siap pakai untuk berbagai
kebutuhan, misalnya saja koneksi database, email, session, keamanan, manipulasi
gambar dan banyak lagi.
3.5. Model View Controller
Model View Controller atau yang sering disebut dengan MVC merupakan arsitektur
yang sangat berguna dalam melakukan pengembangan sebuah sistem.Arsitektur metode
MVC dipisahkan dalam layer model, view, dan controller, dapat dilihat pada gambar 2.1
(eNode Inc., 2002).
Gambar 2.1 Arsitektur model, view, controller (eNode Inc., 2002)
Gambar 2.1 menunjukkan 3 komponen yang terdapat dalam pola MVC dan
interaksi yang terjadi. Penjelasan komponen dalam Model, View, Controller akan
dipaparkan sebagai berikut. Terdiri dari tiga bagian, yaitu :
a. Model
Bertugas untuk mengelola berbagai model yang diperlukan oleh aplikasi.Menampung
berbagai class – object- component yang berjalan di bagian belakang dari sistem dan
18
umumnya tidak bisa dilihat prosesnya oleh user. Bagian model ini banyak berisikian
bagian-bagian yang mengelola data dengan sistem query database, mengambil dan
menyimpan data, menghapus data, mengurutkan data, mencari data dan proses lainnya
yang berhubungan dengan pengelolaan data. Bagian ini juga berisikan model yang
menampung berbagai metode pemodelan data, metode control, metode pengolahan
citra, dan metode-metode lainnya.
b. View
Bertugas mengelola tampilan aplikasi, sesuai dengan namanya, merupakan bagian yang
dapat dilihat dan dikelola oleh user. Bagian ini umumnya terdiri dari tombol-tombol,
tabs, check list, combo box, teks, audio, button, list, table, dan lain-lain.
c. Controller
Bertugas untuk menghubungkan antara bagian model dan bagian view. Bagian ini
umumnya menangani request yang disampaikan saat user melalui bagian view untuk
mencari padanan model yang sesuai dengan request tersebut.Controller juga bertugas
untuk menyampaikan hasil request kembali kepada user melalui bagian view, misalnya
dalam bentuk list, teks, table, atau grafik (eNode Inc., 2002).
Arsitektur MVC ini umumnya dipisahkan menjadi class – object – component
tersendiri, dimana pemrograman berbasis object
mengijinkan untuk menerapkan struktur MVC.
19
seperti bahasa pemrograman Java
BAB 4
PELAKSANAAN PROGRAM
A. Realisasi Penyelesaian Masalah
Untuk dapat merealisasikan penyelesaian masalah, maka program penerapan dan
pengembangan teknologi tepat guna bagi kelompok sasaran telah dilaksanakan sebuah
pengembangan sistem berupa aplikasi web sistem jejaring usaha bagi UMKM berbasis
klaster, dimana telah di-hosting dengan domain iklaster.com. Pengembangan aplikasi web
tersebut sebagai teknologi tepat guna, untuk memberikan solusi bagi kelompok sasaran
beberapa klaster pariwisata di Desa Wisata Kandri antara lain sebagai berikut:
1) Aplikasi dipergunakan sebagai pusat data atau basis data yang mampu menyimpan,
mengolah dan menyajikan informasi terkait data profil, kegiatan, aset klaster, dan
transaksi penjualan produk anggota klaster secara cepat, tepat dan bersifat online.
2) Aplikasi dipergunakan sebagai alat promosi dan pemasaran produk secara online,
sehingga dapat membantu mengatasi minimnya biaya promosi kelompok klaster,
serta sekaligus dapat dipergunakan sebagai sarana komunikasi antar anggota
klaster.
Pengembangan aplikasi web sistem jejaring usaha bagi UMKM berbasis klaster
bagi klaster pariwisata di Desa Kandri adalah sebagai berikut:
1) Adanya fasilitas galeri foto dan video
Untuk dapat menyajikan informasi yang lebih representatif, maka disediakan
fasilitas galeri foto dan video bagi klaster pada aplikasi. Hal ini direalisasikan
karena produk klaster saat ini lebih bervariatif, yaitu dapat berupa produk barang
dan produk jasa. Dengan demikian, informasi dapat disajikan kedalam format teks,
gambar dan video, sehingga publik maupun relasi yang dimiliki kelompok sasaran
mendapatkan informasi yang lebih variatif dan menarik.
2) Adanya fasilitas stratifikasi klaster
Stratifikasi klaster adalah pengelompokan tahapan pertumbuhan klaster, yaitu
Klaster Pemula, Klaster Berkembang dan Klaster Maju. Stratifikasi
klaster
dipergunakan untuk kepentingan pembinaan agar tepat sasaran sesuai dengan
tingkat kemajuan masing-masing klaster (BPMD Jateng, 2012). Berdasarkan acuan
20
tersebut, maka aplikasi telah dikembangkan guna kelola data stratifikasi klaster
yang dapat diakses oleh pengurus dan anggota klaster. Pada tahap ini, stratifikasi
klaster yang dapat diakses adalah pengembangan yang telah dilaksanakan anggota
klaster, pengembangan yang telah diusulkan anggota klaster, potensi klaster, input
aset anggota klaster, dan laporan klasifikasi klaster berdasarkan total penjualan dan
aset anggota.
3) Adanya fasilitas kelola transaksi penjualan produk anggota klaster
Fasilitas ini diberikan bagi anggota klaster untuk mendapatkan informasi transaksi
penjualan produk yang dimilikinya, baik transaksi penjualan secara online pada
aplikasi maupun penjualan tidak secara online atau COD (cash on delivery). Data
transaksi penjualan ini sangat penting bagi klaster karena dipergunakan sebagai
salah satu parameter stratifikasi klaster untuk klasifikasi usaha klaster.
4) Adanya fasilitas pemantauan klasifikasi usaha klaster
Fasilitas pemantauan klasifikasi usaha klaster merupakan laporan stratifikasi
klaster, dimana pada tahap ini masih berdasarkan pengolahan data total aset
anggota klaster dan total penjualan produk anggota klaster. Klasifikasi usaha
klaster terbagi kedalam kelompok usaha mikro, kecil dan menengah.
5) Adanya fasilitas pemantauan promosi produk
Fasilitas pemantauan promosi produk dipergunakan oleh anggota klaster untuk
mengetahui tingkat keberhasilan promosi melalui aplikasi sistem jejaring usaha
UMKM berbasis klaster iklaster.com. Data diperoleh dengan cara aplikasi mencatat
jumlah Share dan like pada produk anggota klaster oleh pihak lain melalui media
sosial, yaitu facebook, serta jumlah hit halaman produk.
Untuk dapat menerapkan aplikasi web sebagai teknologi tepat guna bagi kelompok
sasaran, maka telah dilaksanakan pelatihan dan pendampingan pengunaan aplikasi secara
berkala dan berkelanjutan selama program penelitian ini, sehingga dapat meningkatkan
kapasitas dan kompetenesi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Pada
program ini juga telah dilaksanakan workshop kehumasan dasar guna peningkatan
kemampuan klaster dalam mengemas informasi klaster, produk anggota dan paket wisata
secara menarik, tepat dan kreatif melalui aplikasi web teknologi tepat guna yang dibangun.
21
B. Kelompok Sasaran
Pada saat ini, Klaster Desa Wisata Kandri memiliki anggota sejumlah 7 (tujuh)
kelompok usaha dengan jumlah 113 orang. Adapun kelompok usaha didalam klaster
tersebut dapat dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1. Kelompok Usaha Desa Wisata Kandri
Berdasarkan uraian tersebut, maka untuk dapat mengelola para anggota beserta
produk hasil kelompok usaha klaster, sangatlah tidak mungkin didalam pengelolaannya
tanpa sentuhan teknologi informasi dan komunikasi. Apalagi, pihak klaster mengalami
kesulitan apabila terkadang dituntut untuk dapat menyediakan informasi secara cepat dan
akurat terkait unit-unit usaha dan sumber daya klaster.
Kondisi saat ini yang ada, pihak klaster juga diberi kewenangan dari pemerintah
setempat maupun pemerintah kota untuk mengelola potensi kepariwisataan dan fasilitas
pendukung di Kelurahan Kandri seperti terlihat pada tabel 4.1 dan tabel 4.2. Hal it
LAPORAN AKHIR PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI TEPAT GUNA
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
DESA WISATA KANDRI BERBASIS WEB
OLEH
Suprihadi, S.Si., M.Kom
Agustinus Fritz, S.Kom., M.Cs.
Richard G Mayopu, S.Sos., M.I.Kom
Dibiayai Oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah
Tahun Anggaran 2014
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2014
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
RINGKASAN ................................................................................................................ iv
ABSTRAK ..................................................................................................................... v
TIM PELAKSANA ........................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xii
I.
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Analisis Situasi ................................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah .......................................................................................... 12
II. TUJUAN, LUARAN DAN MANFAAT ................................................................ 13
III. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 15
IV. PELAKSANAAN PROGRAM ............................................................................... 20
A. Realisasi Penyelesaian Masalah ....................................................................... 20
B. Kelompok Sasaran ............................................................................................ 22
C. Metodologi ....................................................................................................... 25
V. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 30
VI. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................. 46
Lampiran 1. Berita Acara Penyerahan Alat .................................................................... 46
Lampiran 2. Desain Teknologi yang akan Dikembangkan ............................................ 47
Lampiran 3. Dokumentasi (sebelum dan sesudah kegiatan) .......................................... 48
Lampiran 4. Surat Pernyataan Kerjasama ...................................................................... 50
iii
RINGKASAN
Kandri, merupakan sebuah kelurahan yang terletak dibawah kaki Gunung Ungaran,
di sebelah selatan dari kota Semarang, secara geografis dilewati oleh sungai Kreo dimana
sebagian besar warga kelurahan menggantungkan pencukupan ekonomi dari lahan
persawahan. Kandri secara administratif merupakan wilayah Kecamatan Gunungpati, Kota
Semarang Provinsi Jawa Tengah. Kelurahan Kandri mempunyai Kawasan Wisata Alam
Gua Kreo, yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Kawasan
wisata tersebut saat ini telah dikembangkan dengan adanya pembangunan Waduk Buatan
Jatibarang,yang telah selesai pada Tahun 2014. Waduk tersebut telah menenggelamkan
lahan pertanian warga, yang berakibat sebagian warga Kandri kehilangan mata
pencahariannya sebagai petani, dan beralih kepada usaha dalam bidang pariwisata.
Berbekal kenyataan tersebut, maka warga Kandri bersama dukungan dari banyak
pihak, elemen masyarakat, kelembagaan desa, kelembagaan pemerintah daerah setempat,
dan sumber daya manusia terdidik khususnya dari perguruan tinggi, maka kegiatan dalam
rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat mulai dikembangkan dan dirumuskan
kedalam kerangka desa wisata. Masyarakat Desa Kandri dalam upaya pengembangan desa
wisata telah membetuk kelompok sadar wisata (POKDARWIS) yang berbentuk sebuah
klaster pariwisata. Salah satu klaster pariwisata tersebut adalah POKDARWIS Pandanaran.
Kelompok klaster pariwisata di desa Kandri telah mempergunakan teknologi informasi dan
komunikasi sebagai sarana media promosi antara lain blog, tetapi belum memiliki sebuah
sistem informasi yang mampu mengelola data anggota sekaligus sebagai sarana promosi
produk dan penjualan online.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka pada program penerapan dan pengembangan
teknologi tepat guna telah dirancang dan diimplementasikan sebuah aplikasi sistem
informasi desa Wisata Kandri berbasis web. Sistem informasi sebagai hasil program
penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna, telah mampu dipergunakan sebagai
sarana promosi dan dagang secara online, mengelola informasi terkait aset dan profil
anggota klaster, sebagai pusat data pengumuman dan kegiatan klaster, dan dipergunakan
sebagai sarana memantau perkembangan usaha kedalam bentuk klasifikasi usaha, serta
mengelola sebagian data stratifikasi klaster. Dengan demikian, sistem informasi desa
Wisata Kandri berbasis web juga dapat dipergunakan sebagai sarana pendukung program
destinasi pariwisata kota Semarang Provinsi Jawa Tengah.
iv
ABSTRAK
Kelurahan Kandri memiliki sebagian besar warganya menggantungkan pencukupan
ekonomi dari lahan persawahan. Kandri secara administratif merupakan wilayah
Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai Kawasan
Wisata Alam Gua Kreo. Kawasan wisata tersebut saat ini telah dikembangkan dengan
adanya pembangunan Waduk Buatan Jatibarang yang telah selesai pada Tahun 2014.
Waduk tersebut telah menenggelamkan lahan pertanian warga, yang berakibat sebagian
besar warga Kandri tersebut kehilangan mata pencahariannya sebagai petani, dan beralih
kepada usaha dalam bidang pariwisata. Masyarakat desa Kandri dalam upaya
pengembangan desa wisata telah membetuk kelompok sadar wisata (POKDARWIS) yang
berbentuk sebuah klaster pariwisata. Klaster pariwisata tersebut telah mempergunakan
teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana media promosi antara lain blog, tetapi
belum memiliki sebuah sistem informasi yang mampu mengelola data anggota sekaligus
sebagai sarana promosi produk dan penjualan online.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pada program penerapan dan
pengembangan teknologi tepat guna telah dirancang sebuah Sistem Informasi Klaster
berbasis Web. Sistem dirancang menggunakan metode Unified Modelling Language,
diimplementasikan menggunakan PHP dan basis data MySql. Untuk mempermudah dalam
perawatan aplikasi, maka sistem dibangun menggunakan framework codeIgniter dan
arsitektur Model View Controller (MVC).
Hasil dari pelaksanaan program penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna
dengan judul Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Desa Wisata Kandri
Berbasis Web adalah pertama, sistem informasi dirancang dan diimplementasikan untuk
dapat dipergunakan secara mandiri oleh semua kelompok klaster yang berada di dalam
Desa Wisata Kandri. Kedua, sistem informasi dapat dipergunakan oleh kelompok klaster
pariwisata sebagai pusat data, antara lain data profil kelompok dan anggota, data
pengumuman dan informasi kegiatan kelompok, dan deskripsi produk usaha anggota.
Ketiga, sistem informasi dapat dipergunakan sebagai sarana pemantauan pengembangan
stratifikasi dan klasifikasi usaha klaster. Keempat, sistem informasi dapat dipergunakan
sebagai media promosi produk hasil usaha anggota kelompok klaster.
v
TIM PELAKSANA
A. Ketua Tim Pelaksana: Suprihadi, S.Si., M.Kom
1.
2.
3.
4.
Nama dan gelar akademik
NIP atau Nomor pegawai
Tempat dan tanggal lahir
Jurusan/Fak/Perguruan Tinggi
a. Alamat kantor
b. Telepon
c. Fax
d. Email
5. Pendidikan terakhir
6. Bidang keahlian yang ditekuni
7. Pengalaman yang relevan
dengan Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna
(tiga tahun terakhir)
8. Publikasi yang relevan dengan
Penerapan dan Pengembangan
Teknologi Tepat Guna
(tiga tahun terakhir)
: Suprihadi, S.Si., M.Kom
: 2010008
: Yogyakarta, 15 Agustus 1970
: Teknik Informatika/Teknologi Informasi/
Universitas Kristen Satya Wacana
: Jl. Diponegoro 52 – 60 Salatiga 50711
: (0298) 321212
: (0298) 321433
: [email protected]
: S2 - Magister Ilmu Komputer
: Pemrograman dan Basis Data
: Membangun e-Commerce Sistem Jejaring
Klaster dan Sistem Notifikasi Bisnis
Berbasis Mobile. Aplikasi telah di-hosting
pada url: http://iklaster.com
: 1) Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster
Berbasis Web Dengan Pendekatan Model
E-Commerce:Marketplace Concentrator.
2) Perancangan E-Commerce Berbasis Web
Dan Sistem Notifikasi Transaksi Bisnis
Berbasis Mobile Pada Sistem Jejaring
Klaster.
B. Anggota Tim Pelaksana: Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom., M.Cs.
1.
2.
3.
4.
Nama dan gelar akademik
NIP atau Nomor pegawai
Tempat dan tanggal lahir
Jurusan/Fak/Perguruan Tinggi
a. Alamat kantor
b. Telepon
c. Fax
d. Email
5. Pendidikan terakhir
6. Bidang keahlian yang ditekuni
7. Pengalaman yang relevan
dengan Penerapan dan Pengem
: Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom., M.Cs.
: 0616088602
: Tegal, 16 Agustus 1986
: Sistem Informasi/FTI/UKSW
: Jl. Diponegoro no. 52 – 60 Salatiga 50711
: (0298) 321212
: (0298) 321433
: [email protected]
: S2 - Magister Sistem Informasi
: Tata Kelola Teknologi Informasi
vi
bangan Teknologi Tepat Guna
(tiga tahun terakhir)
8. Publikasi yang relevan dengan
Penerapan dan Pengembangan
Teknologi Tepat Guna
(tiga tahun terakhir)
: Perancangan Blue Print Sistem Informasi
UKSW
: Information Systems Strategic Planning To
Increase Competitive Advantage of Higher
Education Using Be Vissta Planning
Methodology (Case Study: SWCU Salatiga)
C. Anggota Tim Pelaksana: Richard G. Mayopu, S.Sos., M.Si
1. Nama dan gelar akademik
2. NIP atau Nomor pegawai
3. Tempat dan tanggal lahir
a. Jurusan/Fak/Perguruan Tinggi
4.
5.
6.
7.
b. Alamat kantor
c. Telepon
d. Fax
e. Email
Pendidikan terakhir
Bidang keahlian yang ditekuni
Pengalaman yang relevan
dengan Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna
(tiga tahun terakhir)
Publikasi yang relevan dengan
Penerapandan Pengembangan
Teknologi Tepat Guna
(tiga tahun terakhir)
: Richard G. Mayopu, S.Sos., M.Si
:: Kalabahi, 22 Mei 1987
: Public Relation/Teknologi Informasi/
Universitas Kristen Satya Wacana
: Jl. Diponegoro 52 - 60 Salatiga 50711
: (0298) 321212 (ext 274)
: (0298) 321433
: [email protected]
: S2 - Magister Studi Pembangunan
: Cultural Study & Jurnalistik
:
:
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat yang telah dikaruniakan
sehingga dapat melaksanakan program Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat
Guna Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014, yang berjudul
Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Desa Wisata Kandri Berbasis Web, di
Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah dengan lancar dan tepat waktu, serta dapat
menyelesaikan laporan akhir ini dengan baik.
Ucapan terimakasih penulis disampaikan juga kepada banyak pihak yang telah
membantu dalam terlaksananya program penerapan dan pengembangan teknologi tepat
guna ini, yaitu :
1. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah selaku pemberi dana hibah program Penerapan
dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna tahun anggaran 2014.
2. Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D selaku Rektor Universitas Kristen Satya Wacana.
3. Neil Semuel Rupidara, SE., M.Sc., Ph.D selaku Pembantu Rektor V Bidang Penelitian
dan Pengabdian pada Masyarakat.
4. Dr. Dharmaputra T. Palekahelu, S.Pd., M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknologi
Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.
5. Balai Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Jawa Tengah.
6. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah
7. Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Prvinsi Jawa Tengah.
8. POKDARWIS Pandanaran sebagai mitra program Penerapan dan Pengembangan
Teknologi Tepat Guna Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2014.
9. Semua pihak yang telah membantu suksesnya pelaksanaan program Penerapan dan
Pengembangan Teknologi Tepat Guna Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah tahun
anggaran 2014 di Desa Wisata Kandri, Kota Semarang.
Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan program ini mungkin terjadi
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangatlah diperlukan untuk
penyempurnaan dan peningkatan kualitas pelaksanaan program Penerapan dan
Pengembangan Teknologi Tepat Guna Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah tahun
anggaran 2014 ini.
Salatiga, 20 Desember 2014
Penulis
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Daftar Kegiatan Penyuluhan dan Sosialisasi ................................................ 5
Tabel 1.2. Daftar Kegiatan Diskusi Klaster Desa Wisata Kandri .................................. 6
Tabel 1.3. Daftar Kegiatan Kompetisi Pokdarwis Pandanaran rintisan
Klaster Desa Wisata Kandri ......................................................................... 6
Tabel 1.4. Daftar Kegiatan Pelatihan Klaster Desa Wisata Kandri ............................... 7
Tabel 1.5. Daftar Kegiatan Perintisan Klaster Desa Wisata Kandri .............................. 9
Tabel 1.6. Daftar Kegiatan Penerapan Nilai-Nilai Sapta Pesona................................... 10
Tabel 1.7. Daftar Penghargaan Klaster Desa Wisata Kandri ......................................... 11
Tabel 4.1. Data Potensi Kepariwisataan Di Wilayah Kerja Klaster
Desa Wisata Kandri ...................................................................................... 23
Tabel 4.2. Data Fasilitas Pendukung Wisata Di Wilayah Kerja
Klaster Desa Wisata Kandri ......................................................................... 24
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Monografi Kelurahan Kandri ................................................................... 1
Gambar 2.1 Arsitektur model, view, controller (eNode Inc., 2002) ............................. 18
Gambar 4.1. Kelompok Usaha Desa Wisata Kandri ..................................................... 22
Gambar 4.2. Metode penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna
bagi Klaster Desa Wisata Kandri............................................................. 25
Gambar 5.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Klaster Desa Wisata Kandri .......... 31
Gambar 5.2 Use Case Diagram Sistem Informasi Klaster Desa
Wisata Kandri Aktor Guest ...................................................................... 32
Gambar 5.3 Use Case Diagram Sistem Informasi Klaster Desa
Wisata Kandri Aktor Admin Klaster ......................................................... 33
Gambar 5.4 Use Case Diagram Sistem Informasi Klaster Desa
Wisata Kandri Aktor Anggota Klaster ...................................................... 34
Gambar 5.5 Use Case Diagram Sistem Informasi Klaster Desa
Wisata Kandri Aktor Admin Portal ........................................................... 35
Gambar 5.6 Halaman Beranda POKDARWIS Pandanaran.......................................... 36
Gambar 5.7 Halaman Beranda POKDARWIS Suko Makmur ..................................... 37
Gambar 5.8 Halaman Pengumuman POKDARWIS Suko Makmur ............................ 37
Gambar 5.9 Halaman Galeri Video Klaster .................................................................. 38
Gambar 5.10 Halaman Admin Klaster Mengelola Galeri Video .................................. 38
Gambar 5.11 Halaman Admin Klaster Mengelola Pengembangan
yang Telah Dilaksanakan Anggota Klaster ............................................ 39
Gambar 5.12 Halaman Admin Klaster Mengelola Usulan
Pengembangan Anggota Klaster ............................................................ 39
Gambar 5.13 Halaman Admin Klaster Mengelola Potensi
Sekitar yang Belum Digarap Klaster ...................................................... 39
Gambar 5.14 Halaman Anggota Klaster Mengelola Informasi Pelatihan Anggota...... 40
Gambar 5.15 Halaman Anggota Klaster Mengelola Aset............................................. 40
Gambar 5.16 Halaman Anggota Klaster Laporan Riwayat
Transaksi Penjualan Online ..................................................................... 41
x
Gambar 5.17 Halaman Anggota Klaster Mengelola Data Transaksi COD .................. 41
Gambar 5.18 Halaman Admin Klaster Laporan Klasifikasi Usaha Klaster ................. 42
Gambar 5.19 Halaman Anggota Klaster Laporan Hit Produk ...................................... 42
Gambar 5.20 Halaman Anggota Klaster Laporan Like Produk .................................... 43
Gambar 5.21 Halaman Detil Produk Anggota Klaster ................................................. 43
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Berita Acara Penyerahan Alat .................................................................. 46
Lampiran 2. Desain Teknologi yang akan Dikembangkan .......................................... 47
Lampiran 3. Dokumentasi (sebelum dan sesudah kegiatan)......................................... 48
Lampiran 4. Surat Pernyataan Kerjasama .................................................................... 50
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Kandri, merupakan sebuah kelurahan yang terletak dibawah kaki Gunung Ungaran,
di sebelah selatan dari kota Semarang, secara geografis dilewati oleh sungai Kreo dimana
kegiatan sehari-hari warga kelurahan yang menggantungkan pencukupan ekonomi dari
lahan persawahan selain dari kegiatan-kegiatan lainnya antara lain sebagai buruh pabrik di
wilayah kota Semarang. Kandri secara administratif merupakan wilayah Kecamatan
Gunungpati, kota Semarang provinsi Jawa Tengah.
Untuk lebih mengenal kelurahan Kandri dapat dilihat pada gambar 1 mengenai data
monografi kelurahan Kandri.
Gambar 1.1. Monografi Kelurahan Kandri
1
Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang mempunyai Kawasan
Wisata Alam Gua Kreo, yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Semarang. Sekarang kawasan tersebut untuk sementara ditutup, karena adanya
pembangunan Mega Proyek Waduk Jatibarang,yang direncanakan selesai pada Tahun
2014. Pembangunan waduk tersebut menenggelamkan lahan pertanian yang berakibat
sebagian warga Kandri kehilangan mata pencahariannya sebagai petani. Waduk selain
berfungsi sebagai penampung air, juga berfungsi sebagai Obyek & Daya Tarik Wisata
Buatan, ini berarti akan membuat harapan baru bagi warga Kandri, yaitu peluang usaha
pariwisata dengan memberdayakan masyarakat untuk membentuk Desa Wisata.
Berbekal kenyataan tersebut diatas dan dengan dukungan dari banyak pihak,
elemen masyarakat, kelembagaan desa dan sumber daya manusia terdidik, maka kegiatan
dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat mulai dikembangkan dan dirumuskan
kedalam kerangka desa wisata, yaitu meningkatkan kerukunan dan gotong-royong,
semangat serta kesadaran warga untuk menggali potensi alam, seni adat budaya, produk
kriya, makanan dan minuman khas desa untuk dilestarikan dan dijual kepada wisatawan
yang akan berkunjung ke Obyek Wisata Waduk Jatibarang maupun yang sengaja berwisata
ke Desa Wisata Kandri sebagai tujuan utamanya. Adanya Curug Siwarak dan kondisi
alamnya di Kelurahan Kandri tidak hanya sebagai pendukung tetapi juga dapat
dikembangkan sebagai Desa Wisata Destinasi atau tujuan obyek dan daya tarik wisata.
Konsep Strategi Pengembangan Desa Wisata Kandri yaitu terciptanya pelayanan yang
memuaskan, bernilai jual dan berdaya saing dengan daya tarik berupa produk alam, seni
adat budaya, minat khusus, makanan-minuman khas desa dan berupaya memperhatikan
keinginan, kebutuhan serta harapan wisatawan.
Kesadaran masyarakat didalam keterlibatan kerukunan dan gotong royong dalam
upaya peningkatan kesejahteraan dalam bidang usaha desa wisata telah dilakukan sejak
tahun 1993, yaitu adanya Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Pandanaran. Sejak
tahun 1993, POKDARWIS Pandanaran telah melakukan kegiatan rutin tahunan dalam
upaya pelestarian budaya lokal antara lain Sesaji Rewandha, Apitan dan Barian yang
dilaksanakan di lokasi obyek wisata Goa Kreo di wilayah RW III Kelurahan Kandri, serta
acara ritual tahunan Nyadran Kali dan Nyadran Desa/Kubur yang telah cukup banyak
menyerap wisatawan lokal maupun asing. Kelompok masyarakat lain yang bergerak dalam
usaha yang sama dalam bidang pariwisata seperti yang dilakukan oleh POKDARWIS
2
Pandanaran yaitu POKDARWIS Suko Makmur. Kedua kelompok masyarakat tersebut
berada dalam wilayah yang sama yaitu di Desa Wisata Kandri.
Berdasarkan hal tersebut diatas yaitu adanya kegiatan aktif masyarakat yang
bersifat partisipatif terhadap wisata alam dan budaya yang dimiliki Kandri, maka pada
tahun 2012 pemerintah kota Semarang menerbitkan SK Walikota Semarang Nomor
556/407 Tanggal 21 Desember 2012 Tentang Penetapan Kelurahan Kandri Kecamatan
Gunungpati sebagai Desa Wisata Kota Semarang berbasis Daya Tarik Alam dan Daya
Tarik Budaya. Berdasarkan SK Walikota Semarang maka pada tahun 2012, POKDARWIS
Pandanaran melakukan reorganisasi atau berubah menjadi Klaster Pariwisata Desa Wisata
Kandri. Profil Klaster Desa Wisata Kandri adalah sebagai berikut:
Nama
: Klaster Desa Wisata Kandri
Alamat Sekretariat
: Jalan Siwarak Raya No. 57 Kelurahan Kandri RT 2/
RW II, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang 50222
Wilayah kerja
Visi:
: Kecamatan Gunungpati – Kota Semarang
Terwujudnya Desa Wisata yang Memuaskan Dalam Pelayanan, Bernilai Jual,
Mbetahi dan Ngangeni
Misi:
1. Mendukung program pemerintah dalam pembangunan kepariwisataan dengan
menyediakan obyek wisata alternatif.
2. Menggali potensi desa untuk pembangunan masyarakat
3. Memperluas lapangan kerja dan lapangan usaha bagi penduduk.
4. Menjaga dan Melestarikan Kearifan Budaya Lokal yang Tumbuh dan Berkembang
di Masyarakat
5. Menumbuhkan Rasa Cinta Dan Bangga Kepada Desa
Susunan Pengurus
Ketua
: Syaeful Ansori, SH.
Wakil Ketua
: Masduki, S.Pd
Sekretaris
: Eko Supriyanto
Bendahara
: Agus Sulistyono, SP.
3
Seksi Ketertiban dan Keamanan
: Muhammad Khamdan
Seksi Kebersihan dan Keindahan
: Sunaekah
Seksi Daya Tarik Wisata dan Kenangan
: Karyadi
Seksi Humas dan Pengembangan SDM
: Muhromin, S.Ag.
Seksi Pengembangan Usaha
: Zubaidi
Jumlah Anggota
: 7 (tujuh) Kelompok Usaha atau 113 orang
Bergerak dibidang usaha:
1) Kemitraan Home Stay.
2) Kemitraan Industri Rumah Tangga (Home Industry)
3) Kerajinan dan Cinderamata
4) Seni dan Budaya
5) Konveksi
6) Ternak
7) Pemandu Wisata
Produk Klaster:
1.
Makanan Olahan (Wingko Babat Singkong, Gethuk, Srundeng, Criping
Singkong, Olahan Tape, Olahan Belut, Olahan Pisang, Kue Kering, Kue Basah
dan Dawet Kandri)
2.
Kerajinan Bambu (Tutup Saji, Topi, Vas Bunga, Asbak, Lampu, Lampion)
3.
Kerajinan Kulit (Sepatu, Sandal dan Dompet)
4.
Kerajinan Cinderamata (Gantungan Kunci, Muk, dan Bros/Pin)
5.
Konveksi (Kaos, Batik Tulis, Batik Cap, Busana Muslim)
6.
Seni dan Budaya (Kempling, Rebana, Lesung, Kethoprak Trothok, Wayang
Kulit, Sanggar Tari Langen Tri Budaya)
4
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan Klaster Pariwisata Desa Wisata Kandri adalah
sebagai berikut:
Penyuluhan dan Sosialisasi
Penyuluhan dan sosialisasi merupakan kegiatan klaster Desa Wisata Kandri untuk
membekali anggota dan masyarakat kelurahan dalam upaya mewujudkan visi dan misi
Desa Wisata Kandri. Untuk lebih jelas, kegiatan penyuluhan dan sosialisasi dapat dilihat
pada tabel 1.1.
Tabel 1.1. Daftar Kegiatan Penyuluhan dan Sosialisasi
No
1
Nama Kegiatan
Penjelasan
Penyuluhan Tentang Desa Wisata
Kegiatan yang dimulai dari awal bulan Januari
2012 hingga sekarang
2
Sosialisasi Pengurus POKDARWIS
Bulan Januari 2012
3
Sosialisasi kegiatan Sarasehan Desa
Bulan Mei 2012
Wisata Kandri
4
Reorganisasi Pokdarwis “ Pandanaran”
Tanggal 2 Januari 2012 diadakan reorganisasi
Pokdarwis Pandanaran
5
Sarasehan Desa Wisata
Sarasehan Desa Wisata dilaksanakan tanggal
28 Juni 2012
6
Sosialisasi rencana membuat kebun
Tanggal 21 September 2012,dengan
buah
mengundang petugas PPL Dinas Pertanian
Kota Semarang
Sumber: Ansori S., 2013, Klaster Desa Wisata Kandri
Diskusi Desa Wisata
Dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya anggota klaster, maka Klaster Desa
Wisata melaksanakan kegiatan diskusi berupa studi banding ke Desa Wisata yang lain
yang telah sukses. Diskusi internal klaster juga dilaksanakan yang bertujuan untuk sharing
pengalaman studi banding anggota klaster kepada anggota yang lain. Daftar kegiatan
diskusi Klaster Desa Wisata tercantum pada tabel 1.2.
5
Tabel 1.2. Daftar Kegiatan Diskusi Klaster Desa Wisata Kandri
No
1
Nama Kegiatan
Penjelasan
Studi Banding
Pelaksanaan Studi Banding oleh Pokdarwis
Pandanaran ke Desa Wisata Candirejo
Magelang pada tanggal 3 Mei 2012
2
Focus Group Discusion (FGD) di
Untuk mempertajam program-program
tingkat kelurahan Kandri
kegiatan Pokdarwis, dilaksanakan FGD
Potensi Desa Wisata Kandri
3
Study banding Managemen
Pelaksanaan study banding ke BONBIN
Mangkang.
4
FGD di BAPPEDA Kota Semarang
Dilaksanakan digedung Balai Kota Semarang
bersama BAPPEDA dan PAKAR Pariwisata
5
Study banding Komparasi Ke Bali
Penyelenggara Didbudpar Provinsi Jawa
Tengah tgl 26 s/d 29 November 2012
Peserta : Eko Supriyanto
Sumber: Ansori S., 2013, Klaster Desa Wisata Kandri
Kompetisi
Klaster Desa Wisata Kandri juga melaksanakan kegiatan kompetisi berupa lomba
Pokdarwis sebagai parameter penilaian kualitas kegiatan Pokdarwis. Daftar kegiatan
kompetisi Klaster Desa Wisata tercantum pada tabel 1.3.
Tabel 1.3. Daftar Kegiatan Kompetisi Pokdarwis Pandanaran rintisan Klaster Desa Wisata Kandri
No
1
2
Nama Kegiatan
Penjelasan
Lomba Pokdarwis Tahun 2008
Sebagai Juara Harapan II Lomba Pokdarwis
Di Semarang
tingkat Jateng tahun 2008
Lomba Pokdarwis Tahun 2009
Lomba Tingkat Propvinsi Jawa Tengah
Di Rembang
3
Lomba Pokdarwis Tahun 2011
Lokasi Desa Wisata KarangBanjar
Di Purbalingga
4
Lomba Karawitan Tahun 2008
Juara II
Tingkat Kota Semarang
6
5
Lomba Apresiasi Pokdarwis 2012
Disbudpar Provinsi Jawa Tengah
Juara Harapan I
Sumber: Ansori S., 2013, Klaster Desa Wisata Kandri
Pelatihan
Dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya anggota klaster, maka Klaster Desa
Wisata melaksanakan kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah
maupun swasta. Daftar kegiatan pelatihan tercantum pada tabel 1.4.
Tabel 1.4. Daftar Kegiatan Pelatihan Klaster Desa Wisata Kandri
No
1
Nama Kegiatan
Penjelasan
Pelatihan UKM, Pokdarwis bekerja
Terbentuknya POS DAYA KREO yang
sama dengan Instansi ( Unnes,
dimotori oleh Mahasiswa KKN UNNES
Ketahanan Pangan,)
2
Pelatihan Cindera mata
Penyelenggara Dispora Kota Semarang
Peserta: - Jumain
-
3
Sumiatun
Pelatihan BINTEK GUIDE
Penyelenggara Kementrian Pariwisata
Lokasi di Kampus AKABA Semarang
Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan HPI
Kota Semarang
Peserta :- Eko Supriyanto
4
Pelatihan Batik
-
Zubaidi
-
Agus M
-
Yusuf
-
Winda
-
Reni
Penyelenggara DISPORA Kota Semarang
Peserta : 4 warga dari RW II
5
Pelatihan Batik
Pengenalan desa wisata oleh STIK ( Sekolah
Tinggi Ilmu Kepolisian ) Semarang /AKPOL
Peserta : Perwakilan warga dari RW II dan
RW III, masing –masing 10 orang lebih.
STIK AKPOL bekerja sama dengan Bpk EKO
7
Kampung Batik Semarang
6
Pelatihan UKM Kuliner
Penyelenggara DISNAKERTRANS Kota
Semarang
Peserta : Masduki
Sawiyah
Beserta anggota yang UKM dari RW
I dan RW III
7
Pelatihan Uji Kompetensi Guide ke II
Penyelenggara Kementrian Pariwisata
Lokasi di SMKN 2 Semarang
Ekonomi Kreatif , bersama HPI Kota
Semarang
Peserta : Zubaidi
Irma
Sulasih
8
Pelatihan Cinderamata
Penyelenggara DISPERINDAG Kota
Semarang
Peserta : Perwakilan Warga RW I, RW II.
9
10
Pelatihan ESQ oleh Dinas Pariwisata
Peserta terdiri dari seluruh warga Kandri yang
Kota Semarang di Balai Kota
di ikuti 275 warga. Dilaksanakan pada bulan
Semarang
April 2011.
Pelatihan Home Stay di Banjarnegara
Penyelenggara Disbupar Provinsi Jawa
Tengah Tgl 19 s/d 21 November 2012
Peserta : Kasmani, Ahmadi, Kasbani,Masduki.
Sumber: Ansori S., 2013, Klaster Desa Wisata Kandri
Perintisan
Perintisan merupakan kegiatan Klaster Desa Wisata Kandri dalam upaya
memperluas dan mengembangkan usaha baru bagi para anggota didalam mendukung
program desa wisata sebagai destinasi wisata kota Semarang. Kegiatan perintisan dapat
dilihat pada tabel 1.5.
8
Tabel 1.5. Daftar Kegiatan Perintisan Klaster Desa Wisata Kandri
No
1
Nama Kegiatan
Penjelasan
Pengembangan Wirausaha
Untuk mengembangkan jenis cinderamata di
Cinderamata
obyek wisata dan desa wisata dilaksanakan
pelatihan pengembangan wirausaha
cinderamata pada tanggal 16 – 21 Juli 2012
2
Wisata Alam
Potensi yang belum tergarap secara optimal
berupa kondisi alam yang mendukung untuk
out bond, jogging trak dan edukasi
pertanian/peternakan
3
Pameran Hasil UKM di Purbalingga
Penyelenggara DISPORA Kota Semarang
Peserta : Zubaidi, Sumiyati
4
Rencana Trayel Desa Wisata Oleh
Untuk menghadapi Kunjungan oleh Siswa
ASITA Kota Semarang
sekolah SD & SMP se Kota Semarang pada
bulan Mei – Juni – Juli ( Dimotori oleh
Disbudpar Kota Semarang dengan Dinas
Pendidikan kota Semarang )
5
Rencana Menerima Tamu oleh HPI
Renaca akan di selenggarakan oleh HPI Kota
Kota Semarang dalam rangka pelatihan
Semarang pada tanggal 29 November 2012
guide desa wisata Kandri dalam rangka
Uji Kompetensi Guide ke III
Sumber: Ansori S., 2013, Klaster Desa Wisata Kandri
Penerapan Nilai-Nilai Sapta Pesona
Dalam upaya mewujudkan suasana dan lingkungan desa wisata, maka Klaster Desa
Wisata Kandri juga melakukan kegiatan implementasi nilai-nilai Sapta Pesona
PERMENBUDPAR No. PM. 04/UM.001/MKP/2008 tentang Sadar Wisata.
9
Tabel 1.6. Daftar Kegiatan Penerapan Nilai-Nilai Sapta Pesona
No
Nama Kegiatan
1
AMAN
Penjelasan
Pos Keamanan Lingkungan sudah tersedia di
masing-masing RT dan RW sekelurahan
Kandri
Dengan terbentuknya HANSIP
2
Penataan lingkungan telah dilakukan, meliputi
TERTIB
Jalan transportasi, Penunjuk Arah Obyek, dll
Kebersihan lingkungan dengan melakukan
BERSIH
3
kegiatan kerja bakti, penyediaan tempat
sampah. Kebersihan meliputi Obyek Wisata,
Jalan, Lingkungan Rumah Warga.
4
Penanaman pohon penghijauan di sepanjangn
SEJUK
jalan, dan lokasi obyek wisata,
outbond,jogging track.
5
Penataan lingkungan yang rapi dan bersih,
INDAH
penataan Taman Lingkungan, penataan PKL,
Home Stay,
6
Warga telah disiapkan bagaimana menyambut
RAMAH
tamu dengan baik dan sopan, murah senyum,
suka membantu.
7
Penyediaan hasil cinderamata khas Kandri,
KENANGAN
Kuliner Tradisional, berupaya tamu menjadi
senang untuk berkunjung kembali
Sumber: Ansori S., 2013, Klaster Desa Wisata Kandri
10
Penghargaan yang telah diterima oleh Klaster Desa Wisata Kandri dalam 3 (tiga)
tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 1.7.
Tabel 1.7. Daftar Penghargaan Klaster Desa Wisata Kandri
No
Nama Kegiatan
Penjelasan
1
Cerdas Cermat Pokdarwis tingkat antar
Juara I
Kecamatan se Kota Semarang Tahun
2011
2
Lomba Karawitan tingkat Kota
Juara II
Semarang
3
Pencipta Lagu Karawitan Gua Kreo
Penghargaan dari Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Semarang tahun 2010
4
Lomba Apresiasi POKDARWIS 2012
dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Jawa Tengah
Sumber: Ansori S., 2013, Klaster Desa Wisata Kandri
11
Juara III
B. Perumusan Masalah
Permasalahan yang dihadapi saat ini oleh Klaster Desa Wisata Kandri adalah
sebagai berikut:
1) Belum memiliki pusat data atau basis data terkait kelompok usaha dan aset yang
dimiliki klaster maupun anggota klaster.
2) Belum memiliki sistem informasi yang mampu menyimpan data, mengolah dan
menyajikan informasi terkait Desa Wisata Kandri secara cepat dan tepat.
3) Minimnya kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang teknologi
informasi dan komunikasi.
4) Belum dapat mengemas produk dan paket wisata yang menarik dan kreatif.
5) Minimnya biaya promosi yang dimiliki anggota klaster atau kelompok usaha Desa
Wisata Kandri.
6) Belum memiliki suatu alat berbasis teknologi informasi guna promosi dan
pemasaran produk secara online yang terarah, terkoordinasi, dan berkelanjutan.
7) Belum tersedianya infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang
memadahi milik klaster.
12
BAB 2
TUJUAN, LUARAN DAN MANFAAT
2.1. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Penerapan dan Pengembangan Teknologi Tepat
Guna di Klaster Desa Wisata Kandri yang berupa Sistem Informasi Desa Wisata Kandri
Berbasis Web adalah sebagai berikut:
1) Memiliki basis data yang dipergunakan sebagai pusat data dan informasi tentang
usaha kelompok atau anggota klaster. Basis data klaster ini diharapkan mampu
menyimpan dan menampung data-data usaha anggota klaster, yaitu pada saat ini
terdapat 7 (tujuh) kelompok usaha. Data-data kelompok usaha anggota klaster
antara lain profil anggota, deskripsi atau katalog produk, dan persediaan produk.
2) Memiliki sistem informasi yang mampu menyediakan informasi terkait manajemen
anggota klaster, antara lain informasi sumber daya anggota klaster, informasi
kegiatan atau even, pusat informasi produk dan aset anggota (kelompok usaha),
serta sebagai bahan pembelajaran terhadap masyarakat seputar kegiatan konservasi
wisata alam dan budaya lokal Kandri.
3) Memiliki sistem informasi yang menyediakan fasilitas chatting sebagai alat
komunikasi antar anggota klaster, klaster dengan masyarakat umum atau publik.
4) Memiliki web server dan domain yang dapat dipergunakan klaster sebagai pusat
data dan aplikasi online yang dapat diakses oleh seluruh anggota klaster dan publik
sebagai pusat informasi formal Desa Wisata Kandri.
2.2. Luaran
Luaran yang akan dihasilkan beserta spesifikasinya dari kegiatan Penerapan dan
Pengembangan Teknologi Tepat Guna adalah sebagai berikut:
1) Diagram alir proses manajemen data dan informasi desa wisata kandri.
2) Aplikasi web yaitu Sistem informasi Desa Wisata Kandri yang mampu
menyediakan informasi profil klaster, deskripsi produk dan pusat informasi
kegiatan Desa Wisata Kandri.
3) Sertifikat pelatihan Multimedia, internet dan manajemen website, jurnalistik dan
public relation bagi pengurus dan anggota klaster serta KIM.
13
4) Workshop dan pameran produk Klaster Wisata Desa Kandri.
5) Jurnal publikasi nasional hasil penelitian perancangan dan implementasi sistem
informasi desa wisata kandri berbasis web.
2.3. Manfaat
a. Potensi sosial dan ekonomi
Sebagai sarana promosi berbasis teknologi informasi sehingga dapat dipergunakan
sebagai media pemasaran online produk Klaster Desa Wisata Kandri. Hal ini dapat
mengurangi pengeluaran biaya promosi dan pemasaran yang selama ini dilakukan
melului media pameran dan bazaar.
b. Nilai tambah dari sisi IPTEKS
Dampak fungsional hasil Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Desa
Wisata Kandri adalah terwujudnya pusat data dan informasi Desa Wisata Kandri.
Sistem informasi juga dapat dipergunakan sebagai sarana pertanggung jawaban dan
transparansi publik pihak klaster terhadap masyarakat dan pemangku kepentingan,
yang selama ini mendukung dan memfasilitasi demi kemajuan Desa Wisata Kandri.
Bagi pengurus klaster, sistem informasi dapat memicu peningkatan kemampuan
IPTEKS khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi.
c. Dampak Ikutan
Untuk dapat mewujudkan keberlangsungan operasional Sistem Informasi Desa Wisata
Kandri, maka klaster melibatkan pihak karang taruna kelurahan Kandri untuk
berpartisipasi dalam operasional dan maintenace sistem informasi. Oleh karena itu,
pihak klaster dalam pelaksanaannya akan membentuk KIM (Kelompok Informasi
Masyarakat) Desa Wisata Kandri.
d. Nilai Tambah Bagi Perguruan Tinggi dan Pemerintah
Manfaat bagi Perguruan Tinggi adalah sebagai sarana kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat bagi dosen dan mahasiswa, khususnya didalam kegiatan
penerapan teknologi informasi dan komunikasi pada Klaster Pariwisata.
Manfaat yang dapat diperoleh bagi pemerintah setempat dan pemerinta kota Semarang
khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Bappeda Kota dan Provinsi adalah
tersedianya informasi terkait klaster binaan dalam bidang pariwisata secara cepat dan
akurat.
14
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
UU NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN
MENENGAH Pasal 6
• Usaha Mikro
(a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak 50 juta Rupiah tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau
(b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00.
• Usaha Kecil:
(a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari 50 juta rupiah-500 juta rupiah tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
(b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari 300 juta rupiah-2, 5 milyar rupiah.
• Usaha Menengah:
(a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari 500 juta rupiah-10 milyar rupiah tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
(b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari 2,5 milyar rupiah - 50 milyar
rupiah.
3.2. Klaster
Menurut Porter (1998) Klaster merupakan konsentrasi geografis perusahaan dan
institusi yang saling berhubungan pada sektor tertentu. Mereka berhubungan karena
kebersamaan dan saling melengkapi. Klaster mendorong industri untuk bersaing satu
sama
lain. Selain industri, klaster termasuk
juga pemerintah dan industri yang
memberikan dukungan pelayanan seperti pelatihan, pendidikan, informasi, penelitian
dan dukungan teknologi.
Sedangkan menurut Schmitz (1997) klaster
didefinisikan
sebagai
grup
perusahaan yang berkumpul pada satu lokasi dan bekerja pada sektor yang sama.
Sementara Enright, M,J, 1992 mendefinisikan klaster sebagai perusahaan-perusahaan
15
yang sejenis/sama atau yang saling berkaitan, berkumpul dalam suatu batasan geografis
tertentu.
Pengertian klaster (JICA, 2004) juga dapat didefinisikan sebagai pemusatan
geografis industri-industri terkait dan kelembagaan-kelembagaannya. Perkembangan
sarana transportasi dan telekomunikasi telah mengurangi pentingnya kedekatan secara
geografis, oleh karena
itu batasan geografi menjadi fleksibel tergantung dari
kepentingannya, yaitu:
1) Merujuk dari segi usaha (business), klaster diidentifikasikan atas daerah yang
luas di sepanjang pertalian-pertalian industri. Ini artinya bisa mencakup satu
desa, kabupaten, provinsi bahkan lintas provinsi yang berkaitan.
2) Sedangkan dipandang dari kepentingan pembangunan daerah, batasan geografis
dipergunakan
dalam
konteks
kontribusinya
terhadap
ekonomi
daerah
dan
kesejahteraan penduduknya.
Berdasarkan Kementerian Koperasi dan UKM seperti tersurat dalam buku
Pemberdayaan UKM Melalui Pemberdayaan SDM
dan Klaster Bisnis, menunjukkan
pengertian klaster sebagai kelompok kegiatan yang terdiri atas industri inti, industri
terkait, industri penunjang, dan kegiatan-kegiatan ekonomi (sektor-sektor) penunjang
dan terkait lain, yang dalam kegiatannya akan saling terkait dan saling mendukung.
3.3. Sistem Informasi
Sistem informasi jejaring klaster merupakan sebuah system informasi. Untuk dapat
memperjelas fungsi dan makna dari suatu sistem informasi, maka beberapa istilah berikut
ini perlu untuk dipahami, antara lain (Jogiyanto, 2003):
a. Data
Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang terjadi pada saat
tertentu dan kesatuan nyata.
b. Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi yang menerimanya.
c. Sistem
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
16
Dengan penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi
adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu
komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam
suatu bidang tertentu yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu
(Jogiyanto, 2003).
3.4. Framework CodeIgniter
CodeIgniter merupakan salah satu dari sekian banyak framework PHP yang
ada.CodeIgniter dikembangakan oleh Rick Ellis. Tujuan dari pembuatan framework
CodeIgniter ini menurut panduan penggunaan adalah untuk menghasilkan framework yang
akan dapat digunakan untuk pengembangan proyek pembuatan situs web dengan cara
penggunaan Kode Program secara manual, dengan menyediakan banyak sekali pustaka
yang dibutuhkan dalam pembuatan situs web, dengan antarmuka yang sederhana dan
struktur logika untuk mengakses pustaka yang dibutuhkan. CodeIgniter membiarkan kita
untuk memfokuskan diri pada pembuatan situs web dengan meminimalkan pembuatan
kode untuk berbagai tujuan pembuatan situs web.
Alasan kenapa menggunakan CodeIgniter yaitu sebagai berikut (Utama, 2011) :
1. Gratis
CodeIgniter dilisensikan dibawah Apache, ini berarti kita dapat menggunakannya sesuai
dengan keinginan kita.
2. Berjalan di PHP versi 4 dan 5
Sekarang ini PHP sudah mencapai versi ke 5, meskipun begitu masih banyak orang
yang tetap menggunakan PHP versi 4, oleh sebab itu CodeIgniter dikembangkan agar
tetap kompatibel dengan PHP versi 4.
3. Ringan dan cepat
Secara umum CodeIgniter hanya berjalan dengan menggunakan beberapa pustaka saja,
dengan demikian hanya membutuhkan sumber daya (resource) yang sedikit sehingga
ringan dan cepat dijalankan.
4. Menggunakan MVC
CodeIgniter menggunakan lingkungan pengembangan dengan metode MVC (Model
View Controller) yang membedakan antara logika dan tampilan, sehingga proyek bisa
17
lebih mudah dipecah-pecah. Ada bagian yang khusus membuat tampilan dan bagian
yang membuat kode programmnya.
5. Dokumentasi
Salah satu hal yang bisa dijadikan barometer apakah sebuah aplikasi benar-benar
dikembangkan atau tidak bisa dilihat dari dokumentasinya. Dalam hal ini CodeIgniter
sangat luar biasa, terdapat dokumentasi yang sangat lengkap tentang semua hal yang
ada dalam CodeIgniter.
6. Pustaka yang lengkap
CodeIgniter dilengkapi dengan berbagai pustaka siap pakai untuk berbagai
kebutuhan, misalnya saja koneksi database, email, session, keamanan, manipulasi
gambar dan banyak lagi.
3.5. Model View Controller
Model View Controller atau yang sering disebut dengan MVC merupakan arsitektur
yang sangat berguna dalam melakukan pengembangan sebuah sistem.Arsitektur metode
MVC dipisahkan dalam layer model, view, dan controller, dapat dilihat pada gambar 2.1
(eNode Inc., 2002).
Gambar 2.1 Arsitektur model, view, controller (eNode Inc., 2002)
Gambar 2.1 menunjukkan 3 komponen yang terdapat dalam pola MVC dan
interaksi yang terjadi. Penjelasan komponen dalam Model, View, Controller akan
dipaparkan sebagai berikut. Terdiri dari tiga bagian, yaitu :
a. Model
Bertugas untuk mengelola berbagai model yang diperlukan oleh aplikasi.Menampung
berbagai class – object- component yang berjalan di bagian belakang dari sistem dan
18
umumnya tidak bisa dilihat prosesnya oleh user. Bagian model ini banyak berisikian
bagian-bagian yang mengelola data dengan sistem query database, mengambil dan
menyimpan data, menghapus data, mengurutkan data, mencari data dan proses lainnya
yang berhubungan dengan pengelolaan data. Bagian ini juga berisikan model yang
menampung berbagai metode pemodelan data, metode control, metode pengolahan
citra, dan metode-metode lainnya.
b. View
Bertugas mengelola tampilan aplikasi, sesuai dengan namanya, merupakan bagian yang
dapat dilihat dan dikelola oleh user. Bagian ini umumnya terdiri dari tombol-tombol,
tabs, check list, combo box, teks, audio, button, list, table, dan lain-lain.
c. Controller
Bertugas untuk menghubungkan antara bagian model dan bagian view. Bagian ini
umumnya menangani request yang disampaikan saat user melalui bagian view untuk
mencari padanan model yang sesuai dengan request tersebut.Controller juga bertugas
untuk menyampaikan hasil request kembali kepada user melalui bagian view, misalnya
dalam bentuk list, teks, table, atau grafik (eNode Inc., 2002).
Arsitektur MVC ini umumnya dipisahkan menjadi class – object – component
tersendiri, dimana pemrograman berbasis object
mengijinkan untuk menerapkan struktur MVC.
19
seperti bahasa pemrograman Java
BAB 4
PELAKSANAAN PROGRAM
A. Realisasi Penyelesaian Masalah
Untuk dapat merealisasikan penyelesaian masalah, maka program penerapan dan
pengembangan teknologi tepat guna bagi kelompok sasaran telah dilaksanakan sebuah
pengembangan sistem berupa aplikasi web sistem jejaring usaha bagi UMKM berbasis
klaster, dimana telah di-hosting dengan domain iklaster.com. Pengembangan aplikasi web
tersebut sebagai teknologi tepat guna, untuk memberikan solusi bagi kelompok sasaran
beberapa klaster pariwisata di Desa Wisata Kandri antara lain sebagai berikut:
1) Aplikasi dipergunakan sebagai pusat data atau basis data yang mampu menyimpan,
mengolah dan menyajikan informasi terkait data profil, kegiatan, aset klaster, dan
transaksi penjualan produk anggota klaster secara cepat, tepat dan bersifat online.
2) Aplikasi dipergunakan sebagai alat promosi dan pemasaran produk secara online,
sehingga dapat membantu mengatasi minimnya biaya promosi kelompok klaster,
serta sekaligus dapat dipergunakan sebagai sarana komunikasi antar anggota
klaster.
Pengembangan aplikasi web sistem jejaring usaha bagi UMKM berbasis klaster
bagi klaster pariwisata di Desa Kandri adalah sebagai berikut:
1) Adanya fasilitas galeri foto dan video
Untuk dapat menyajikan informasi yang lebih representatif, maka disediakan
fasilitas galeri foto dan video bagi klaster pada aplikasi. Hal ini direalisasikan
karena produk klaster saat ini lebih bervariatif, yaitu dapat berupa produk barang
dan produk jasa. Dengan demikian, informasi dapat disajikan kedalam format teks,
gambar dan video, sehingga publik maupun relasi yang dimiliki kelompok sasaran
mendapatkan informasi yang lebih variatif dan menarik.
2) Adanya fasilitas stratifikasi klaster
Stratifikasi klaster adalah pengelompokan tahapan pertumbuhan klaster, yaitu
Klaster Pemula, Klaster Berkembang dan Klaster Maju. Stratifikasi
klaster
dipergunakan untuk kepentingan pembinaan agar tepat sasaran sesuai dengan
tingkat kemajuan masing-masing klaster (BPMD Jateng, 2012). Berdasarkan acuan
20
tersebut, maka aplikasi telah dikembangkan guna kelola data stratifikasi klaster
yang dapat diakses oleh pengurus dan anggota klaster. Pada tahap ini, stratifikasi
klaster yang dapat diakses adalah pengembangan yang telah dilaksanakan anggota
klaster, pengembangan yang telah diusulkan anggota klaster, potensi klaster, input
aset anggota klaster, dan laporan klasifikasi klaster berdasarkan total penjualan dan
aset anggota.
3) Adanya fasilitas kelola transaksi penjualan produk anggota klaster
Fasilitas ini diberikan bagi anggota klaster untuk mendapatkan informasi transaksi
penjualan produk yang dimilikinya, baik transaksi penjualan secara online pada
aplikasi maupun penjualan tidak secara online atau COD (cash on delivery). Data
transaksi penjualan ini sangat penting bagi klaster karena dipergunakan sebagai
salah satu parameter stratifikasi klaster untuk klasifikasi usaha klaster.
4) Adanya fasilitas pemantauan klasifikasi usaha klaster
Fasilitas pemantauan klasifikasi usaha klaster merupakan laporan stratifikasi
klaster, dimana pada tahap ini masih berdasarkan pengolahan data total aset
anggota klaster dan total penjualan produk anggota klaster. Klasifikasi usaha
klaster terbagi kedalam kelompok usaha mikro, kecil dan menengah.
5) Adanya fasilitas pemantauan promosi produk
Fasilitas pemantauan promosi produk dipergunakan oleh anggota klaster untuk
mengetahui tingkat keberhasilan promosi melalui aplikasi sistem jejaring usaha
UMKM berbasis klaster iklaster.com. Data diperoleh dengan cara aplikasi mencatat
jumlah Share dan like pada produk anggota klaster oleh pihak lain melalui media
sosial, yaitu facebook, serta jumlah hit halaman produk.
Untuk dapat menerapkan aplikasi web sebagai teknologi tepat guna bagi kelompok
sasaran, maka telah dilaksanakan pelatihan dan pendampingan pengunaan aplikasi secara
berkala dan berkelanjutan selama program penelitian ini, sehingga dapat meningkatkan
kapasitas dan kompetenesi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Pada
program ini juga telah dilaksanakan workshop kehumasan dasar guna peningkatan
kemampuan klaster dalam mengemas informasi klaster, produk anggota dan paket wisata
secara menarik, tepat dan kreatif melalui aplikasi web teknologi tepat guna yang dibangun.
21
B. Kelompok Sasaran
Pada saat ini, Klaster Desa Wisata Kandri memiliki anggota sejumlah 7 (tujuh)
kelompok usaha dengan jumlah 113 orang. Adapun kelompok usaha didalam klaster
tersebut dapat dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1. Kelompok Usaha Desa Wisata Kandri
Berdasarkan uraian tersebut, maka untuk dapat mengelola para anggota beserta
produk hasil kelompok usaha klaster, sangatlah tidak mungkin didalam pengelolaannya
tanpa sentuhan teknologi informasi dan komunikasi. Apalagi, pihak klaster mengalami
kesulitan apabila terkadang dituntut untuk dapat menyediakan informasi secara cepat dan
akurat terkait unit-unit usaha dan sumber daya klaster.
Kondisi saat ini yang ada, pihak klaster juga diberi kewenangan dari pemerintah
setempat maupun pemerintah kota untuk mengelola potensi kepariwisataan dan fasilitas
pendukung di Kelurahan Kandri seperti terlihat pada tabel 4.1 dan tabel 4.2. Hal it