Produksi dan Laju Dekomposisi Serasah Daun Mangrove Rhizophora stylosa di Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen
(DO)
Sampel Air
1 ml MnSO4
1 ml KOH-KI
Dikocok
Didiamkan
Sampel dengan endapan
putih/cokelat
1 ml H2SO4
Dikocok
Didiamkan
Larutan Sampel
Berwarna Cokelat
Diambil sebanyak 100 ml
Ditetesi Na2S2O3 0,0125 N
Sampel Berwarna Kuning Pucat
Ditambah 5 tetes amilum
Sampel Berwarna Biru
Ditetesi Na2S2O3 0,0125 N
Sampel Bening
Dihitung volume Na2S2O3
yang terpakai (= DO akhir)
Hasil
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Penentuan Kadar Nitrogen (N) dengan Metode Kjehdahl (Williams,
1984)
Sebanyak 1 gram tepung daun dimasukan kedalam labu destilasi bersamasama dengan 7,5 ml H2SO4dan batu didih. Labu digoyang-goyangkan agar bahan
tercampur asam secara merata. Kemudian labu dipanaskan dengan nyala api kecil
sampai cairan didalamnya berwarna coklat (1/4 jam). Api diperbesar hingga
cairan jernih. Labu diangkat dan setelah dingin tambahkan 50 ml aquades, baru
kemudian dituangkan 10 ml NaOH 30%.Amoniak yang terbentuk ditampung
dalam
erlemeyer
menjadi 50
ml.
Cairan
dalam
erlemeyer
kemudian
didestilasi.Tambahkan aquades, baru tuangkan 30 ml NaOH 30% Amoniak yang
terbentuk selama destilasi ditampung.
Metode Spektrofotometer
a. Ambil 25 ml contoh amoniak masukan kedalam gelas beker ukuran 100 ml.
b. Tambahkan 1 ml phenol solution, kemudian aduk sampai rata.
c. Tambahkan 1 ml Sod Nitroprosside.
d.
Tambahkan 2,5 ml Oxidizing Solution, aduk rata.
e. Simpan sampai 1 jam, kemudian tutup dengan alumunium foil.
f. Ukur absorban Spektrofotometer pada panjang gelombang 640 nm.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Penentuan Kadar Karbon (C) denganEkstraksi Destruksi Basah
Ditimbang 2 g daun kering oven, dimasukkan kedalam Erlenmeyer 500 cc.
Ditambahkan 5 ml K2CrO7 1 N (menggunakan pipet) kemudian goncang dengan
tangan. Ditambahkan 10 ml H2SO4 pekat, kemudian digoncang 3-4 menit,
diamkan selama 30 menit. Ditambahkan 100 ml air uling dan 5 ml H3PO4 85%,
NaF 4% 2,5 ml, kemudian ditambahkan 5 tetes diphenylamine, digoncang sampai
larutan berwarna biru tua kehijauan kotor. Dititrasi dengan Fe(NH4)2(SO4)2 0,5 N
dari buret hingga berubah warna menjadi hijau terang. Dilakukan kerja lagi (tanpa
daun) untuk mendapatkan volume titrasi Fe(NH4)2(SO4)2 0,5 N untuk blanko.
Lampiran 4. Penentuan Kadar Fosfat (P) denganEkstraksi Destruksi Basah
Universitas Sumatera Utara
Diambil dengan pipet 5 ml cairan dekstruksi encer dari ekstraksi
dekstruksi basah atau cairan dari ekstraksi pengabuan kering dimasukkan kedalam
tabung reaksi.Kemudian ditambahkan 10 ml reagen fosfat B biarkan ± 10
menit.Kemudian ukur transmitance (absorbance) pada spectronic dengan 600 nm.
Dilakukan pada larutan standar 0-2-4-6-8 dan 10 ppm P, dengan cara mengambil
dengan pipet masing-masing 5 ml dan ditambhakan 10 ml reagen fosfat B, dan
diukur pada spectronic.
Lampiran5 .Pengukuran Fisika dan Kimia Perairan
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran Suhu
Pengukuran pH
Pengukuran Salinitas
Hasil Salinitas
Lampiran 5. Lanjutan
Universitas Sumatera Utara
1
2
4
3
Universitas Sumatera Utara
5
6
8
7
Cara Pengkuran Oksigen Terlarut (DO)
Lampiran 6. Alat dan Bahan Penelitian
Jaring Penampung Serasah
Kantung Serasah
Universitas Sumatera Utara
Tali Plastik
Refraktometer
pH Meter
Timbangan Analitik
Universitas Sumatera Utara
Oven
Jarum Suntik
GPS
Benang Nylon
Universitas Sumatera Utara
Jarum Jahit
Botol Winkler
Erlenmeyer
Alat Tulis
Universitas Sumatera Utara
Gunting
Toolbox
Reagen DO
Tisu
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Proses Pengambilan Produksi Serasah dan Kantung Serasah
Peletakkan Kantung Serasah
Pengambilan Kantung Serasah
Peletakkan Jaring Perangkap
Pengambilan Produksi Serasah
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Data Parameter Fisika Kimia Perairan
Parameter Fisika dan Kimia Perairan
Hari
Stasiun
KeSuhu (⁰C)
Salinitas (‰)
pH
DO (mg/l)
I
28
28
6,6
1,8
II
0
32
26
7,6
2
III
28
28
6
1,6
Kisaran
28 - 32
26 - 28
6 - 7,6
1,6 - 2
Rata-rata
29,3
27,3
6,7
1,8
I
31
25
6,7
2
II
15
31
26
6,9
2,2
III
31
25
7,2
2,4
Kisaran
31
25 - 26
6,7 - 7,2
2 - 2,4
Rata-rata
31
25,3
6,9
2,2
I
31
25
7,3
2
II
30
30
24
7,5
2,2
III
30
26
7,1
2
Kisaran
30 - 31
24 - 26
7,1 - 7,5
2 - 2,2
Rata-rata
30,3
25
7,3
2,1
I
30
34
6
2,5
II
45
30
33
6,1
2,5
III
31
31
6,5
2,5
Kisaran
30 - 31
31 - 34
6 - 6,5
2,5
Rata-rata
30,3
32,7
6,2
2,5
I
31
26
6,4
2,5
II
60
31
28
6,3
2,5
III
29
22
6,2
2
Kisaran
29 - 31
22 - 28
6,2 - 6,4
2 - 2,5
Rata-rata
30,3
25,3
6,3
2,3
I
30
24
6,3
2,5
II
75
31
25
6,4
2,2
III
31
27
6,2
2
Kisaran
30 - 31
24 - 27
6,2 - 6,3
2 - 2,5
Rata-rata
30,7
25,3
6,3
2,2
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Makrozoobenthos yang terdapat dalam kantung serasah R. stylosa
Makrozoobenthos
Stasiun
Ulangan
Hari
Jumlah
Cacing
I
U1
15
3
Siput, Cacing
U2
15
3
Siput, Cacing
U3
15
5
Cacing
U1
30
1
Cacing
U2
30
6
Siput, Cacing
U3
30
3
Siput, Cacing
U1
45
9
Siput
U2
45
5
Siput, Cacing
U3
45
8
Siput
U1
60
4
Cacing
U2
60
7
Cacing
U3
60
5
Siput, Cacing
U1
75
6
Siput, Cacing
U2
75
9
Cacing
U3
75
4
Siput, Cacing
II
U1
15
5
Siput, Cacing
U2
15
9
Cacing
U3
15
6
Cacing
U1
30
8
Cacing
U2
30
3
Siput
U3
30
3
Siput
U1
45
5
Cacing
U2
45
1
Siput, Cacing
U3
45
5
Siput, Cacing
U1
60
8
Siput, Cacing
U2
60
6
Cacing
U3
60
7
Siput, Cacing
U1
75
5
Siput, Cacing
U2
75
4
Siput, Cacing
U3
75
7
Cacing
III
U1
15
3
Cacing
U2
15
5
Cacing
U3
15
9
Siput, Cacing
U1
30
12
Cacing
U2
30
8
Siput
U3
30
11
Siput, Cacing
U1
45
6
Cacing
U2
45
4
Cacing
U3
45
2
Universitas Sumatera Utara
Makrozoobenthos
Siput, Cacing
Siput, Cacing
Siput, Cacing
Siput
Cacing
Cacing
Stasiun
Ulangan
U1
U2
U3
U1
U2
U3
Hari
60
60
60
75
75
75
Jumlah
6
8
16
6
12
16
Lampiran 10. Laju Dekomposisi serasah R. stylosa
Bobot kering (g) dan atau sisa daun R. stylosatiap ulangan dari hari ke- 15 sampai
dengan hari ke-75
Waktu
Stasiun Ulangan
0
15
30
45
60
75
U1
50
23,6
13,4
12,9
7,6
6,8
I
U2
50
29,4
11,5
11,3
9,4
6,4
U3
50
26,1
15,4
11,7
10,2
6,6
Total
150
79,1
40,3
35,9
27,2
19,8
Rata-rata
50
26,4
13,4
12,0
9,1
6,6
U1
50
31,5
20,2
16,4
10,3
7,6
II
U2
50
30,7
16,8
15,5
11,6
9
U3
50
27,6
12,6
12,4
10,8
8,7
Total
150
89,8
49,6
44,3
32,7
25,3
Rata-rata
50
29,9
16,5
14,8
10,9
8,4
III
U1
50
29,4
26,6
22,9
12,4
9,1
Universitas Sumatera Utara
U2
U3
Total
Rata-rata
50
50
150
50
23,1
21,1
73,6
24,5
19,7
17
63,3
21,1
17,1
15,1
55,1
18,4
13,3
11,7
37,4
12,5
9,6
10,6
29,3
9,8
Laju Dekomposisi serasah R. Stylosa
Stasiun
I
II
III
Ulangan
U1
U2
U3
Total
Rata-rata
U1
U2
U3
Total
Rata-rata
U1
U2
U3
Total
Rata-rata
15
1,76
1,37
1,59
4,73
1,58
1,23
1,29
1,49
4,01
1,34
1,37
1,79
1,93
5,09
1,70
30
1,22
1,28
1,15
3,66
1,22
0,99
1,11
1,25
3,35
1,12
0,78
1,01
1,10
2,89
0,96
Waktu
45
0,82
0,86
0,85
2,54
0,85
0,75
0,77
0,84
2,35
0,78
0,60
0,73
0,78
2,11
0,70
Lampiran 10. Lanjutan
Persentase laju dekomposisi dan kecepatan dekomposisi
Waktu
Stasiun
15
30
45
52,8
73,2
74,2
I
41,2
77
77,4
47,8
69,2
76,6
Rata-rata
47,27
73,13
76,07
Kec. Dekomposisi
3,15
2,44
1,69
37
59,6
67,2
II
38,6
66,4
69
44,8
74,8
75,2
Rata-rata
40,13
66,93
70,47
Kec. Dekomposisi
2,68
2,23
1,57
41,2
46,8
54,2
III
53,8
60,6
65,8
57,8
66
69,8
Rata-rata
50,93
57,80
63,27
60
0,71
0,68
0,66
2,05
0,68
0,66
0,64
0,65
1,96
0,65
0,63
0,61
0,64
1,88
0,63
60
84,8
81,2
79,6
81,87
1,36
79,40
76,80
78,40
78,20
1,30
75,2
73,4
76,6
75,07
75
0,58
0,58
0,58
1,74
0,58
0,57
0,55
0,55
1,66
0,55
0,55
0,54
0,53
1,61
0,54
75
86,4
87,2
86,8
86,80
1,16
84,8
82
82,6
83,13
1,11
81,8
80,8
78,8
80,47
Universitas Sumatera Utara
Kec. Dekomposisi
3,40
1,93
1,41
1,25
1,07
60
75
10,36
9,27
8,43
9,85
8,68
7,93
12,68
10,76
10,46
Jumlah
gr/m²/hr
Ratarata
351,20
336,00
274,90
70,24
67,20
54,98
Jumlah
gr/m²/75hr
4,68
4,48
3,67
Nilai konstanta laju dekomposisi (k)
Stasiun
I
II
III
15
30
15,57
12,48
17,33
15,99
13,46
10,50
Waktu
45
11,60
9,89
8,12
Rata-rata
Lampiran 11. Produksi Serasah Daun R. stylosa
Produksi Serasah Daun R. stylosa
Waktu
Stasiun
15
30
45
60
I
26,1 54,8
91,5
86,8
II
30,5 80,5
77,4
60,8
III
26,5 87,4
58,1
56,4
75
92
86,8
46,5
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Perhitungan Laju Dekomposisi (Olson, 1963 diacu oleh Mahmudi,
dkk., 2008)
Xt = X0 e –kt
Jadi :ln (Xt/X0) = -kt
Keterangan :
Xt = Berat serasah setelah periode pengamatan ke-t
X0 = Berat serasah awal
e = Bilangan logaritma natural (2,72)
k = Nilai Laju Dekomposisi
t
= Periode pengamatan
Hari ke- 15
15
t=
= 0,041
365
Stasiun I
X0 = 50 g
Xt = 26,4
t
= 0,014
26,4
-kt
= ln
-kt
= ln 0,53
-0,041k
= - 0,64
50
Universitas Sumatera Utara
−0,64
k
=−0,041
k
= 15,57
Stasiun II
X0 = 50 g
Xt = 29,9
t
= 0,014
29,9
-kt
= ln
-kt
= ln 0,60
-0,041k
= - 0,51
k
=−0,041
50
−0,51
k
= 12,48
Stasiun III
X0 = 50 g
Xt = 24,5
t
= 0,014
24,5
-kt
= ln
-kt
= ln 0,49
-0,041k
= - 0,71
k
=−0,041
50
−0,71
k
= 17,33
Hari ke- 30
t=
30
= 0,082
365
Stasiun I
X0 = 50 g
Xt = 13,4
t
= 0,082
Universitas Sumatera Utara
13,4
-kt
= ln
-kt
= ln 0,27
-0,082k
= - 1,32
k
=−0,082
50
−1,32
k
= 15,99
Stasiun II
X0 = 50 g
Xt = 16,5
t
= 0,082
16,5
-kt
= ln
-kt
= ln 0,33
-0,082k
= - 1,11
k
=−0,082
50
−1,11
k
= 13,46
Stasiun III
X0 = 50 g
Xt = 21,1
t
= 0,082
21,1
-kt
= ln
-kt
= ln 0,42
-0,082k
= - 0,36
k
=−0,082
k
50
−0,36
= 10,56
Hari ke- 45
Universitas Sumatera Utara
t=
45
= 0,123
365
Stasiun I
X0 = 50 g
Xt = 12,0
t
= 0,123
12,0
-kt
= ln
-kt
= ln 0,24
-0,123k
= - 1,43
k
=−0,123
50
−1,43
k
= 10,36
Stasiun II
X0 = 50 g
Xt = 14,8
t
= 0,123
14,8
-kt
= ln
-kt
= ln 0,30
-0,123k
= - 1,22
k
=−0,123
50
−1,22
k
= 9,89
Stasiun III
X0 = 50 g
Xt = 18,4
t
= 0,123
18,4
-kt
= ln
-kt
= ln 0,37
-0,123k
= - 1,00
50
Universitas Sumatera Utara
−1,00
k
=−0,123
k
= 8,12
Hari ke- 60
t=
60
= 0,164
365
Stasiun I
X0 = 50 g
Xt = 9,1
t
= 0,164
9,1
-kt
= ln 50
-kt
= ln 0,18
-0,164k
= - 1,70
k
=−0,164
−1,70
k
= 10,36
Stasiun II
X0 = 50 g
Xt = 10,9
t
= 0,164
10,9
-kt
= ln
-kt
= ln 0,22
-0,164k
= - 1,52
k
=−0,164
k
50
−1,52
= 9,27
Stasiun III
X0 = 50 g
Universitas Sumatera Utara
Xt = 12,5
t
= 0,164
12,5
-kt
= ln
-kt
= ln 0,25
-0,164k
= - 1,39
k
=−0,164
50
−1,39
k
= 8,43
Hari ke- 75
t=
75
= 0,205
365
Stasiun I
X0 = 50 g
Xt = 6,6
t
= 0,205
6,6
-kt
= ln 50
-kt
= ln 0,13
-0,205k
= - 2,02
k
=−0,205
−2,02
k
= 9,85
Stasiun II
X0 = 50 g
Xt = 8,4
t
= 0,205
8,4
-kt
= ln 50
-kt
= ln 0,17
-0,205k
= - 1,78
k
=−0,205
−1,78
Universitas Sumatera Utara
k
= 8,68
Stasiun III
X0 = 50 g
Xt = 9,8
t
= 0,205
9,8
-kt
= ln 50
-kt
= ln 0,20
-0,205k
= - 1,63
k
=−0,205
k
−1,63
= 7,93
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Hasil Analisis Kandungan Unsur Hara C, N, dan P pada Serasah
Daun R. stylosa
Parameter Analisis
Stasiun
Hari keN-total
P
C-organik
%
%
%
0
0,78
0,13
16,34
15
0,39
0,1
16,71
I
60
1,18
0,09
11,03
75
0,98
0,09
10,37
0
0,98
0,09
16,54
15
0,39
0,09
16,53
II
60
0,98
0,09
10,65
75
1,18
0,1
10,75
0
0,59
0,14
17,64
15
0,39
0,11
16,53
III
60
0,98
0,1
18,46
75
1,18
0,08
10,46
Rasio C/N
Stasiun
I
II
III
Rata-rata
Total
15
42,85
42,38
42,38
42,54
127,62
Waktu
60
9,35
10,87
18,84
13,02
39,05
75
10,58
9,11
8,86
9,52
28,56
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen
(DO)
Sampel Air
1 ml MnSO4
1 ml KOH-KI
Dikocok
Didiamkan
Sampel dengan endapan
putih/cokelat
1 ml H2SO4
Dikocok
Didiamkan
Larutan Sampel
Berwarna Cokelat
Diambil sebanyak 100 ml
Ditetesi Na2S2O3 0,0125 N
Sampel Berwarna Kuning Pucat
Ditambah 5 tetes amilum
Sampel Berwarna Biru
Ditetesi Na2S2O3 0,0125 N
Sampel Bening
Dihitung volume Na2S2O3
yang terpakai (= DO akhir)
Hasil
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Penentuan Kadar Nitrogen (N) dengan Metode Kjehdahl (Williams,
1984)
Sebanyak 1 gram tepung daun dimasukan kedalam labu destilasi bersamasama dengan 7,5 ml H2SO4dan batu didih. Labu digoyang-goyangkan agar bahan
tercampur asam secara merata. Kemudian labu dipanaskan dengan nyala api kecil
sampai cairan didalamnya berwarna coklat (1/4 jam). Api diperbesar hingga
cairan jernih. Labu diangkat dan setelah dingin tambahkan 50 ml aquades, baru
kemudian dituangkan 10 ml NaOH 30%.Amoniak yang terbentuk ditampung
dalam
erlemeyer
menjadi 50
ml.
Cairan
dalam
erlemeyer
kemudian
didestilasi.Tambahkan aquades, baru tuangkan 30 ml NaOH 30% Amoniak yang
terbentuk selama destilasi ditampung.
Metode Spektrofotometer
a. Ambil 25 ml contoh amoniak masukan kedalam gelas beker ukuran 100 ml.
b. Tambahkan 1 ml phenol solution, kemudian aduk sampai rata.
c. Tambahkan 1 ml Sod Nitroprosside.
d.
Tambahkan 2,5 ml Oxidizing Solution, aduk rata.
e. Simpan sampai 1 jam, kemudian tutup dengan alumunium foil.
f. Ukur absorban Spektrofotometer pada panjang gelombang 640 nm.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Penentuan Kadar Karbon (C) denganEkstraksi Destruksi Basah
Ditimbang 2 g daun kering oven, dimasukkan kedalam Erlenmeyer 500 cc.
Ditambahkan 5 ml K2CrO7 1 N (menggunakan pipet) kemudian goncang dengan
tangan. Ditambahkan 10 ml H2SO4 pekat, kemudian digoncang 3-4 menit,
diamkan selama 30 menit. Ditambahkan 100 ml air uling dan 5 ml H3PO4 85%,
NaF 4% 2,5 ml, kemudian ditambahkan 5 tetes diphenylamine, digoncang sampai
larutan berwarna biru tua kehijauan kotor. Dititrasi dengan Fe(NH4)2(SO4)2 0,5 N
dari buret hingga berubah warna menjadi hijau terang. Dilakukan kerja lagi (tanpa
daun) untuk mendapatkan volume titrasi Fe(NH4)2(SO4)2 0,5 N untuk blanko.
Lampiran 4. Penentuan Kadar Fosfat (P) denganEkstraksi Destruksi Basah
Universitas Sumatera Utara
Diambil dengan pipet 5 ml cairan dekstruksi encer dari ekstraksi
dekstruksi basah atau cairan dari ekstraksi pengabuan kering dimasukkan kedalam
tabung reaksi.Kemudian ditambahkan 10 ml reagen fosfat B biarkan ± 10
menit.Kemudian ukur transmitance (absorbance) pada spectronic dengan 600 nm.
Dilakukan pada larutan standar 0-2-4-6-8 dan 10 ppm P, dengan cara mengambil
dengan pipet masing-masing 5 ml dan ditambhakan 10 ml reagen fosfat B, dan
diukur pada spectronic.
Lampiran5 .Pengukuran Fisika dan Kimia Perairan
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran Suhu
Pengukuran pH
Pengukuran Salinitas
Hasil Salinitas
Lampiran 5. Lanjutan
Universitas Sumatera Utara
1
2
4
3
Universitas Sumatera Utara
5
6
8
7
Cara Pengkuran Oksigen Terlarut (DO)
Lampiran 6. Alat dan Bahan Penelitian
Jaring Penampung Serasah
Kantung Serasah
Universitas Sumatera Utara
Tali Plastik
Refraktometer
pH Meter
Timbangan Analitik
Universitas Sumatera Utara
Oven
Jarum Suntik
GPS
Benang Nylon
Universitas Sumatera Utara
Jarum Jahit
Botol Winkler
Erlenmeyer
Alat Tulis
Universitas Sumatera Utara
Gunting
Toolbox
Reagen DO
Tisu
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Proses Pengambilan Produksi Serasah dan Kantung Serasah
Peletakkan Kantung Serasah
Pengambilan Kantung Serasah
Peletakkan Jaring Perangkap
Pengambilan Produksi Serasah
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Data Parameter Fisika Kimia Perairan
Parameter Fisika dan Kimia Perairan
Hari
Stasiun
KeSuhu (⁰C)
Salinitas (‰)
pH
DO (mg/l)
I
28
28
6,6
1,8
II
0
32
26
7,6
2
III
28
28
6
1,6
Kisaran
28 - 32
26 - 28
6 - 7,6
1,6 - 2
Rata-rata
29,3
27,3
6,7
1,8
I
31
25
6,7
2
II
15
31
26
6,9
2,2
III
31
25
7,2
2,4
Kisaran
31
25 - 26
6,7 - 7,2
2 - 2,4
Rata-rata
31
25,3
6,9
2,2
I
31
25
7,3
2
II
30
30
24
7,5
2,2
III
30
26
7,1
2
Kisaran
30 - 31
24 - 26
7,1 - 7,5
2 - 2,2
Rata-rata
30,3
25
7,3
2,1
I
30
34
6
2,5
II
45
30
33
6,1
2,5
III
31
31
6,5
2,5
Kisaran
30 - 31
31 - 34
6 - 6,5
2,5
Rata-rata
30,3
32,7
6,2
2,5
I
31
26
6,4
2,5
II
60
31
28
6,3
2,5
III
29
22
6,2
2
Kisaran
29 - 31
22 - 28
6,2 - 6,4
2 - 2,5
Rata-rata
30,3
25,3
6,3
2,3
I
30
24
6,3
2,5
II
75
31
25
6,4
2,2
III
31
27
6,2
2
Kisaran
30 - 31
24 - 27
6,2 - 6,3
2 - 2,5
Rata-rata
30,7
25,3
6,3
2,2
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Makrozoobenthos yang terdapat dalam kantung serasah R. stylosa
Makrozoobenthos
Stasiun
Ulangan
Hari
Jumlah
Cacing
I
U1
15
3
Siput, Cacing
U2
15
3
Siput, Cacing
U3
15
5
Cacing
U1
30
1
Cacing
U2
30
6
Siput, Cacing
U3
30
3
Siput, Cacing
U1
45
9
Siput
U2
45
5
Siput, Cacing
U3
45
8
Siput
U1
60
4
Cacing
U2
60
7
Cacing
U3
60
5
Siput, Cacing
U1
75
6
Siput, Cacing
U2
75
9
Cacing
U3
75
4
Siput, Cacing
II
U1
15
5
Siput, Cacing
U2
15
9
Cacing
U3
15
6
Cacing
U1
30
8
Cacing
U2
30
3
Siput
U3
30
3
Siput
U1
45
5
Cacing
U2
45
1
Siput, Cacing
U3
45
5
Siput, Cacing
U1
60
8
Siput, Cacing
U2
60
6
Cacing
U3
60
7
Siput, Cacing
U1
75
5
Siput, Cacing
U2
75
4
Siput, Cacing
U3
75
7
Cacing
III
U1
15
3
Cacing
U2
15
5
Cacing
U3
15
9
Siput, Cacing
U1
30
12
Cacing
U2
30
8
Siput
U3
30
11
Siput, Cacing
U1
45
6
Cacing
U2
45
4
Cacing
U3
45
2
Universitas Sumatera Utara
Makrozoobenthos
Siput, Cacing
Siput, Cacing
Siput, Cacing
Siput
Cacing
Cacing
Stasiun
Ulangan
U1
U2
U3
U1
U2
U3
Hari
60
60
60
75
75
75
Jumlah
6
8
16
6
12
16
Lampiran 10. Laju Dekomposisi serasah R. stylosa
Bobot kering (g) dan atau sisa daun R. stylosatiap ulangan dari hari ke- 15 sampai
dengan hari ke-75
Waktu
Stasiun Ulangan
0
15
30
45
60
75
U1
50
23,6
13,4
12,9
7,6
6,8
I
U2
50
29,4
11,5
11,3
9,4
6,4
U3
50
26,1
15,4
11,7
10,2
6,6
Total
150
79,1
40,3
35,9
27,2
19,8
Rata-rata
50
26,4
13,4
12,0
9,1
6,6
U1
50
31,5
20,2
16,4
10,3
7,6
II
U2
50
30,7
16,8
15,5
11,6
9
U3
50
27,6
12,6
12,4
10,8
8,7
Total
150
89,8
49,6
44,3
32,7
25,3
Rata-rata
50
29,9
16,5
14,8
10,9
8,4
III
U1
50
29,4
26,6
22,9
12,4
9,1
Universitas Sumatera Utara
U2
U3
Total
Rata-rata
50
50
150
50
23,1
21,1
73,6
24,5
19,7
17
63,3
21,1
17,1
15,1
55,1
18,4
13,3
11,7
37,4
12,5
9,6
10,6
29,3
9,8
Laju Dekomposisi serasah R. Stylosa
Stasiun
I
II
III
Ulangan
U1
U2
U3
Total
Rata-rata
U1
U2
U3
Total
Rata-rata
U1
U2
U3
Total
Rata-rata
15
1,76
1,37
1,59
4,73
1,58
1,23
1,29
1,49
4,01
1,34
1,37
1,79
1,93
5,09
1,70
30
1,22
1,28
1,15
3,66
1,22
0,99
1,11
1,25
3,35
1,12
0,78
1,01
1,10
2,89
0,96
Waktu
45
0,82
0,86
0,85
2,54
0,85
0,75
0,77
0,84
2,35
0,78
0,60
0,73
0,78
2,11
0,70
Lampiran 10. Lanjutan
Persentase laju dekomposisi dan kecepatan dekomposisi
Waktu
Stasiun
15
30
45
52,8
73,2
74,2
I
41,2
77
77,4
47,8
69,2
76,6
Rata-rata
47,27
73,13
76,07
Kec. Dekomposisi
3,15
2,44
1,69
37
59,6
67,2
II
38,6
66,4
69
44,8
74,8
75,2
Rata-rata
40,13
66,93
70,47
Kec. Dekomposisi
2,68
2,23
1,57
41,2
46,8
54,2
III
53,8
60,6
65,8
57,8
66
69,8
Rata-rata
50,93
57,80
63,27
60
0,71
0,68
0,66
2,05
0,68
0,66
0,64
0,65
1,96
0,65
0,63
0,61
0,64
1,88
0,63
60
84,8
81,2
79,6
81,87
1,36
79,40
76,80
78,40
78,20
1,30
75,2
73,4
76,6
75,07
75
0,58
0,58
0,58
1,74
0,58
0,57
0,55
0,55
1,66
0,55
0,55
0,54
0,53
1,61
0,54
75
86,4
87,2
86,8
86,80
1,16
84,8
82
82,6
83,13
1,11
81,8
80,8
78,8
80,47
Universitas Sumatera Utara
Kec. Dekomposisi
3,40
1,93
1,41
1,25
1,07
60
75
10,36
9,27
8,43
9,85
8,68
7,93
12,68
10,76
10,46
Jumlah
gr/m²/hr
Ratarata
351,20
336,00
274,90
70,24
67,20
54,98
Jumlah
gr/m²/75hr
4,68
4,48
3,67
Nilai konstanta laju dekomposisi (k)
Stasiun
I
II
III
15
30
15,57
12,48
17,33
15,99
13,46
10,50
Waktu
45
11,60
9,89
8,12
Rata-rata
Lampiran 11. Produksi Serasah Daun R. stylosa
Produksi Serasah Daun R. stylosa
Waktu
Stasiun
15
30
45
60
I
26,1 54,8
91,5
86,8
II
30,5 80,5
77,4
60,8
III
26,5 87,4
58,1
56,4
75
92
86,8
46,5
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Perhitungan Laju Dekomposisi (Olson, 1963 diacu oleh Mahmudi,
dkk., 2008)
Xt = X0 e –kt
Jadi :ln (Xt/X0) = -kt
Keterangan :
Xt = Berat serasah setelah periode pengamatan ke-t
X0 = Berat serasah awal
e = Bilangan logaritma natural (2,72)
k = Nilai Laju Dekomposisi
t
= Periode pengamatan
Hari ke- 15
15
t=
= 0,041
365
Stasiun I
X0 = 50 g
Xt = 26,4
t
= 0,014
26,4
-kt
= ln
-kt
= ln 0,53
-0,041k
= - 0,64
50
Universitas Sumatera Utara
−0,64
k
=−0,041
k
= 15,57
Stasiun II
X0 = 50 g
Xt = 29,9
t
= 0,014
29,9
-kt
= ln
-kt
= ln 0,60
-0,041k
= - 0,51
k
=−0,041
50
−0,51
k
= 12,48
Stasiun III
X0 = 50 g
Xt = 24,5
t
= 0,014
24,5
-kt
= ln
-kt
= ln 0,49
-0,041k
= - 0,71
k
=−0,041
50
−0,71
k
= 17,33
Hari ke- 30
t=
30
= 0,082
365
Stasiun I
X0 = 50 g
Xt = 13,4
t
= 0,082
Universitas Sumatera Utara
13,4
-kt
= ln
-kt
= ln 0,27
-0,082k
= - 1,32
k
=−0,082
50
−1,32
k
= 15,99
Stasiun II
X0 = 50 g
Xt = 16,5
t
= 0,082
16,5
-kt
= ln
-kt
= ln 0,33
-0,082k
= - 1,11
k
=−0,082
50
−1,11
k
= 13,46
Stasiun III
X0 = 50 g
Xt = 21,1
t
= 0,082
21,1
-kt
= ln
-kt
= ln 0,42
-0,082k
= - 0,36
k
=−0,082
k
50
−0,36
= 10,56
Hari ke- 45
Universitas Sumatera Utara
t=
45
= 0,123
365
Stasiun I
X0 = 50 g
Xt = 12,0
t
= 0,123
12,0
-kt
= ln
-kt
= ln 0,24
-0,123k
= - 1,43
k
=−0,123
50
−1,43
k
= 10,36
Stasiun II
X0 = 50 g
Xt = 14,8
t
= 0,123
14,8
-kt
= ln
-kt
= ln 0,30
-0,123k
= - 1,22
k
=−0,123
50
−1,22
k
= 9,89
Stasiun III
X0 = 50 g
Xt = 18,4
t
= 0,123
18,4
-kt
= ln
-kt
= ln 0,37
-0,123k
= - 1,00
50
Universitas Sumatera Utara
−1,00
k
=−0,123
k
= 8,12
Hari ke- 60
t=
60
= 0,164
365
Stasiun I
X0 = 50 g
Xt = 9,1
t
= 0,164
9,1
-kt
= ln 50
-kt
= ln 0,18
-0,164k
= - 1,70
k
=−0,164
−1,70
k
= 10,36
Stasiun II
X0 = 50 g
Xt = 10,9
t
= 0,164
10,9
-kt
= ln
-kt
= ln 0,22
-0,164k
= - 1,52
k
=−0,164
k
50
−1,52
= 9,27
Stasiun III
X0 = 50 g
Universitas Sumatera Utara
Xt = 12,5
t
= 0,164
12,5
-kt
= ln
-kt
= ln 0,25
-0,164k
= - 1,39
k
=−0,164
50
−1,39
k
= 8,43
Hari ke- 75
t=
75
= 0,205
365
Stasiun I
X0 = 50 g
Xt = 6,6
t
= 0,205
6,6
-kt
= ln 50
-kt
= ln 0,13
-0,205k
= - 2,02
k
=−0,205
−2,02
k
= 9,85
Stasiun II
X0 = 50 g
Xt = 8,4
t
= 0,205
8,4
-kt
= ln 50
-kt
= ln 0,17
-0,205k
= - 1,78
k
=−0,205
−1,78
Universitas Sumatera Utara
k
= 8,68
Stasiun III
X0 = 50 g
Xt = 9,8
t
= 0,205
9,8
-kt
= ln 50
-kt
= ln 0,20
-0,205k
= - 1,63
k
=−0,205
k
−1,63
= 7,93
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Hasil Analisis Kandungan Unsur Hara C, N, dan P pada Serasah
Daun R. stylosa
Parameter Analisis
Stasiun
Hari keN-total
P
C-organik
%
%
%
0
0,78
0,13
16,34
15
0,39
0,1
16,71
I
60
1,18
0,09
11,03
75
0,98
0,09
10,37
0
0,98
0,09
16,54
15
0,39
0,09
16,53
II
60
0,98
0,09
10,65
75
1,18
0,1
10,75
0
0,59
0,14
17,64
15
0,39
0,11
16,53
III
60
0,98
0,1
18,46
75
1,18
0,08
10,46
Rasio C/N
Stasiun
I
II
III
Rata-rata
Total
15
42,85
42,38
42,38
42,54
127,62
Waktu
60
9,35
10,87
18,84
13,02
39,05
75
10,58
9,11
8,86
9,52
28,56
Universitas Sumatera Utara