Analisis Minat Masyarakat Terhadap Jual Beli Emas Di Pegadaian Syariah (Studi Penelitian Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi Medan) Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah asosiatif kuantitatif. Menurut Sugiyono, metode penelitian

kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan (Sugiyono, 2001 : 8).
Jenis penelitian ini adalah bersifat asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian asosiatif mempunyai tingkatan
yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komperatif. Dengan penelitian
asosiatif ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan dan mengontrol suatu gejala ( Sugiyono 2004:11 ).
3.2

Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi Medan dan subjek


penelitian adalah nasabah Pegadaian Syariah. Penelitian ini berjalan sejak Januari 2017 sampai
selesai.
3.3

Batasan Operasional
Batasan operasional digunakan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan

menganalisis permasalahan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan berdasarkan batasan
yang akan diteliti yaitu mencakup minat masyarakat terhadap jual-beli emas di Pegadaian Syariah
cabang Setia Budi Medan, dalam hal ini faktor yang mendorong minat masyarakat untuk jual-beli
emas adalah pelayanan, promosi dan biaya-biaya.

Universitas Sumatera Utara

3.4

Definisi Operasional
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka


perlu definisi operasional yang akan diteliti, sebagai berikut :
1.

Pelayanan adalah setiap tindakan atau manfaat yang diterima masyarakat untuk
memenuhi kebutuhannya di Pegadaian Syariah.

2.

Promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah untuk
memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat luas baik melalui media
elektronik atau media cetak.

3.

Biaya -biaya adalah kewajiban yang harus dibayarkan oleh nasabah pada waktu yang
telah ditentukan.

4.

Minat adalah keinginan masyarakat dalam memberikan keputusan untuk membeli atau

menjual suatu produk pada pegadaian syariah.

3.5

Skala Pengukuran Variabel
Skala yang digunakan untuk penelitian ini adalah skala Likert, digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi sesorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan
skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2001 : 73-74).
Dalam penelitian ini diberikan lima alternatif jawaban yang harus dijawab responden
seperti yang telihat pada tabel 3.1 berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.1
Alternatif Jawaban Responden
No.


Jawaban

Skor

1.

Sangat Setuju (SS)

5

2.

Setuju (S)

4

3.

Kurang Setuju (KS)


3

4.

Tidak Setuju (TS)

2

5.

Sangat Tidak Setuju (STS)

1

Sumber : (Sugiyono, 2001: 75)
3.6

Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek,


transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian
(Kuncoro, 2001). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh nasabah Pegadaian
Syariah Cabang Setia Budi Medan.
Pengambilan sampel dilakukan sebagai upaya peneliti untuk menetapkan bagian dari
populasi, dengan mempertimbangkan representasi dari elemen populasi untuk memperoleh data
dan informasi penelitian (Indrawan dan Poppy, 2014:93).
Ukuran sampel menggunakan rumus Slovin, rumus Slovin merupakan metode
pengambilan sampel dengan menenentukan berapa batas toleransi kesalahan. Batas toleransi
kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat
sampel menggambarkan populasi. Rumus slovin sebagai berikut (Sevilla dkk,1993:161).
� =

Keterangan:
n

= ukuran sampel

N

= ukuran populasi



1 + � �2

Universitas Sumatera Utara

= nilai kritis ( batas kesalahan ) yang diinginkan

e

�=

760
1 + 760 (0.1)²

= 88,37
= 88 orang

Dari rumus di atas maka penulis menetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 88 nasabah.

Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui Accidental Sampling, teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data (Sugiono: 2001, 62). Metode pengumpulan data menggunakan self administrated
survey, yaitu responden diminta untuk mengisi sendiri kuesioner yang diberikan.
3.7

Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1.

Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung oleh penulis dari responden
terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara wawancara atau
memberikan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada nasabah dipegadaian syariah.

2.

Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari jurnal, skripsi, situs internet, serta
bacaan lain yang berhubungan dengan penelitian yang digunakan sebagai data penunjang.

3.8

Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

a.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
daftar pertanyaan kepada responden yaitu masyarakat yang sudah menggunakan jasa
Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi Medan.

Universitas Sumatera Utara

b.

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab
langsung dengan masyarakat yang menjadi nasabah maupun pihak-pihak yang dapat

memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian.

c.

Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti,
dalam hal ini masyarakat yang menjadi nasabah pada Pegadaian Syariah Cabang Setia
Budi Medan.

d.

Studi Kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengumpulan data, melalui
bahan-bahan kepustakaan berupa tulisan-tulisan ilmiah, jurnal, laporan penelitian, text
book, dan sumber lain seperti internet dan surat kabar yang berhubungan dengan topik
yang diteliti.

3.9

Uji Validitas dan Reliabilitas
Menurut Arikunto (2009) untuk membuat instrumen yang baik dapat menggunakan uji


validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dan uji reliabilitas merupakan syarat mutlak untuk
mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reabilitas digunakan untuk
kuisioner yang menggunakan skala Likert.
1.

Uji Validitas
Validitas merupakan tingkat/derajat untuk mendukung bukti kesimpulan yang ditarik dari
skor yang diturunkan dari ukuran atau tingkat mana skala mengukur apa yang seharusnya
diukur. Validitas suatu alat ukur (suatu kuisioner) menunjukan seberap jauh alat ukur tersebut
bisa mengukur apa yang seharusnya diukur Supranto (1997). Rumus Validitas adalah sebagai
berikut :

r=

�(∑ ��)− (∑ � ∑ �)

�[� ∑ � 2 −(∑ �)2 ][� ∑ � 2 −(∑ �)2 ]

Universitas Sumatera Utara

Keterangan :
r
= Koefisien validitas item yang dicari
N
=Jumlah Subyek
X
= Skor item
Y
= Skor total
∑X
= Jumlah skor items
∑Y
= Jumlah skor total
∑X2 = Jumlah kuadrat skor item
∑Y2 = Jumlah kuadrat skor total
Kriteria pengambilan keputusan adalah :1). Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan tersebut
dinyatakan valid 2). Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan tersebut tidak dinyatakan valid
2.

Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan uji untuk mengukur tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian.
Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali dengan waktu yang
berbeda mempunyai hasil yang konsisten. Butir pertanyaan yang dinyatakan valid akan
ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1). Jika rpositif > rtabel, maka
pertanyaan reliabel 2). Jika rnegatif atau < rtabel , maka pertanyaan tidak reliabel. Dalam
penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Formula Alpha
Cronbach sebagai berikut:
∑ ��2

�=�
� �1 − 2 �
�−1
��
Keterangan :

= reliabilitas instrumen
k
= banyaknya butir pertanyaan
∑ ��2 = jumlah varian variabel
��2
= varian total

Pada uji ini, reliabel jika alpha hitung lebih besar dari 0,60 dimana kriteria sebagai berikut :
α≥ 0,60 artinya instrumen reliabel
α< 0,60 artinya instrumen tidak reliabel

Universitas Sumatera Utara

3.10

Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif kuantitatif

dengan menggunakan analisis spearman. Analisis spearman digunakan untuk mengukur
hubungan antara dua variabel berdasarkan peringkat-peringkat atau biasa disebut dengan data
ordinal.
Teknik analisis spearman dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui karakteristik
responden penelitian dan jawaban responden tentang variabel penelitian pada minat masyarakat
terhadap jual beli emas di pegadaian syariah.
Ada beberapa langkah untuk menyelesaikan teknik analisis korelasi spearman, yakni :
1.

Langkah pertama
Menyusun peringkat data yaitu menyusun data menjadi uruta dari terkecil sampai terbesar.
Setelah data terurut diberikan peringkat, Untuk data yang memiliki nilai yang sama diberikan
nilai peringkat rata rata.

2.

Langkah Kedua
Mencari selisih peringkat antara satu variabel dengan variabel lainnya. Selisih ini biasanya
dilambangkan dengan Di.

3.

Langkah ketiga
Menghitung koefisien korelasi spearman dengan rumus sebagai berikut :

ρ=1−

Keterangan :
ρ = Koefisien Korelasi Spearman
di = Selisih Peringkat untuk setiap data
n = Jumlah Sampel atau data

6 ∑ �� 2

� (� 2 −1)

Universitas Sumatera Utara

Uji hipotesis :
ρ = 0 tidak ada hubungan antara X dan Y
ρ ≠ 0 ada hubungan antara X dan Y

Untuk dapat mengetahui kuat lemahnya tingkat derajat atau derajat keeratan hubungan
antara variabel-variabel yang diteliti, digunakan tabel kriteria angka penilaian untuk koefisien
korelasi tersebut sebagai berikut :
Tabel. 3.2
Kriteria Angka Penilaian
Angka Korelasi
0,00 – 0,25
>0,25 – 0,5
>0,5 – 0,75
>0,75 – 1

Hubungan Variabel
Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
korelasi cukup
Korelasi kuat
Korelasi sangat kuat

Sumber: (Jonathan,2006:167)

Analisis korelasi spearman akan dilakukan dengan bantuan software SPSS 17.0 untuk
memudahkan dalam menganalisa data yang didapatkan dari lapangan antara variabel-variabel
demografis dan pertanyaan umum.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Sejarah Pegadaian Syariah
Terbitnya PP/10 tanggal 1 April 1990 dapat dikatakan menjadi tonggak awal kebangkitan

pegadaian, satu hal yang perlu dicermati bahwa PP10 menegaskan misi yang harus diemban oleh
Pegadaian untuk mencegah praktik riba, misi ini tidak berubah hingga terbitnya PP103/2000 yang
dijadikan sebagai landasan kegiatan usaha Perum Pegadaian sampai sekarang. Banyak pihak
berpendapat bahwa operasionalisasi pegadaian pra Fatwa MUI tanggal 16 Desember 2003 tentang
Bunga Bank, telah sesuai dengan konsep syariah meskipun harus diakui belakangan bahwa
terdapat beberapa aspek yang menepis anggapan itu.
Berkat Rahmat Allah SWT dan setelah melalui kajian panjang, akhirnya disusunlah suatu
konsep pendirian unit Layanan Gadai Syariah sebagai langkah awal pembentukan divisi khusus
yang menangani kegiatan usaha syariah. Konsep operasi Pegadaian syariah mengacu pada sistem
administrasi modern yaitu azas rasionalitas, efisiensi dan efektifitas yang diselaraskan dengan
nilai Islam. Fungsi operasi Pegadaian Syariah itu sendiri dijalankan oleh kantor-kantor Cabang
Pegadaian Syariah/ Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS) sebagai satu unit organisasi di bawah
binaan Divisi Usaha Lain Perum Pegadaian. ULGS ini merupakan unit bisnis mandiri yang secara
struktural terpisah pengelolaannya dari usaha gadai konvensional.
Pegadaian Syariah pertama kali berdiri di Jakarta dengan nama Unit Layanan Gadai Syariah
( ULGS) Cabang Dewi Sartika di bulan Januari tahun 2003. Menyusul kemudian pendirian ULGS
di Surabaya, Makasar, Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta di tahun yang sama hingga
September 2003. Masih di tahun yang sama pula, 4 Kantor Cabang Pegadaian di Aceh dikonversi
menjadi Pegadaian Syariah. Implementasi operasi Pegadaian Syariah hampir bermiripan dengan

Universitas Sumatera Utara

Pegadaian konvensional. Seperti halnya pegadaian konvensional, pegadaian syariah juga
menyalurkan uang pinjaman dengan jaminan barang bergerak.
Prosedur untuk memperoleh kredit gadai syariah sangat sederhana, masyarakat hanya
menunjukkan bukti identitas diri dan barang bergerak sebagai jaminan, uang pinjaman dapat
diperoleh dalam waktu yang tidak relatif lama (kurang lebih 15 menit saja). Begitupun untuk
melunasi pinjaman, nasabah cukup dengan menyerahkan sejumlah uang dan surat bukti rahn saja
dengan waktu proses yang juga singkat. Di samping beberapa kemiripan dari beberapa segi, jika
ditinjau dari aspek landasan konsep; teknik transaksi; dan pendanaan, pegadaian syariah memilki
ciri tersendiri yang implementasinya sangat berbeda dengan pegadaian konvensional.
4.2

Perkembangan Pegadaian Syariah di Indonesia
Kinerja PT Pegadaian syariah mulai dilirik masyarakat. Hal ini terlihat dari kinerja

pegadaian syariah yang tercatat pada November 2012 yang tumbuh sebesar 54,59% jika dibanding
November 2011.
Pimpinan PT Pegadaian Kantor Kantor Wilayah Medan, Agus Priabodo, melalui Kabag
Humas, Lintong L Panjaitan mengatakan, pertumbuhan itu bisa terlihat dari salah satu produk
syariah seperti marhun bih atau uang pinjaman (UP) yang mengalami pertumbuhan 54,59% dari
pencapaian sampai dengan November 2012. "Realisasi pencapaian Marhun Bih (UP) pada
November 2012 sebesar Rp 171,603 miliar. Telah mencapai target 92,74% dari target di bulan
November 2012 sebesar Rp 185,027 miliar," ujarnya kepada wartawan. Omzet sampai dengan
November 2012 telah mencapai Rp 1,956 triliun. Omzet ini telah mencapai 88,13% dari target
tahun 2012 sebesar Rp 2,22 triliun.
Selain itu, produk marhun atau barang jaminan (BJ) juga mengalami kenaikan pada
November 2012 sebanyak 41.401 potong atau 36,41% dari target November 2012 sebanyak
113.700 potong. "Pencapaian sampai dengan bulan November 2012 sebesar 433.008 potong atau

Universitas Sumatera Utara

tercapai 30,88 persen dari target tahun 2012 sebanyak 1.402.263 potong. Tingkat pertumbuhan
naik sebesar 26,18% dari pencapaian sampai dengan bulan November 2011," sebutnya.
Salah satu strategi yang dilakukan pegadaian syariah untuk meningkatkan pemasaran di
beberapa produk syariah yakni dengan menerapkan one day one customer atau sehari satu
nasabah. Untuk itulah, setiap harinya, akan ada penambahan minimal satu nasabah per hari.
"Realisasi pencapaian Rahin (Nasabah) sampai dengan bulan November 2012 sebanyak 326.252
orang atau tercapai 97,77 persen dari target tahun 2012 sebanyak 333.693 orang. Sedangkan
pertumbuhan mengalami peningkatan sebesar 25,96% dibandingkan jumlah nasabah sampai
dengan bulan November 2011," ucapnya.
Sementara jumlah outlet syariah, lanjutnya, sampai dengan September 2012 sebanyak 86
outlet yang terdiri dari kantor cabang 21 outlet dan UPC 65 outlet. Jumlah outlet mengalami
penambahan sebanyak 13 outlet dibanding tahun 2011 sebanyak 73 outlet. (Bisnis.com)
4.3 Tujuan Berdirinya Pegadaian Syariah
Sifat usaha pegadaian pada prinsipnya menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan
masyarakat umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan yang
baik. Oleh karena itu Perum Pegadaian bertujuan sebagai berikut :
1. Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program pemerintah
di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran uang
pembiayaan/pinjaman atas dasar hokum gadai.
2. Pencegahan praktik ijon, pegadaian gelap, dan pinjaman tidak wajar lainnya.
3. Pemanfaatan gadai bebas bunga pada gadai syariah memiliki efek jarring pengaman
social

karena

masyarakat

yang

butuh

dana

mendesak

tidak

lagi

dijerat

pinjaman/pembiayaan berbasis bunga.
4. Membantu orang-orang yang membutuhkan pinjaman dengan syarat mudah.

Universitas Sumatera Utara

4.4 Visi dan Misi Pegadaian Syariah
4.4.1 Visi Pegadaian Syariah
Visi pegadaian syariah pada tahun 2013 menjadi “ Champion” dalam pembiayaan mikro
dan kecil berbasis gadai dan fidusia bagi masyarakat golongan menengah ke bawah”. Dalam
mengantisipasi hadirnya undang-undang gadai swasta, dapat dipahami bahwa persaingan di depan
akan semakin ketat karena siapapun pemilik modal akan mampu dan mau terjun pada bidang
usaha ini.

Sebelum para pesaing memasuki industri gadai, pegadaian sudah harus mampu

mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin pasar. Persiapan itu harus dimulai dengan langkah
pasti yaitu dengan membuka sebanyak mungkin outlet dimana masyarakat akan lebih mudah
untuk mengapainya. Sasarannya adalah untuk memberikan kemudahan bagi para pengusaha mikro
dan kecil karena terbukti bahwa mereka inilah yang dapat bertahan menghadapi krisis global yang
melanda dunia tahun 1997 yang lalu. Peran usaha mikro dan kecil perlu lebih ditingkatkan dalam
tersedianya pendanaan yang cepat dan aman yang disediakan pegadaian.
4.4.2 Misi Pegadaian Syariah
Dari maksud dan tujuan Perum Pegadaian di atas Perum Pegadaian merumuskan misi
perusahaan menyangkut batas di bidang bisnis yang akan digarap, sasaran pasar yang dituju dan
upaya peningkatan kemnfaatan Perum Pegadaian kepada stakeholders. Rumusan misi Perum
Pegadaian dinyatakan sebagai berikut:
1. Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya golongan
menengah ke bawah dengan memberikan solusi keuangan yang terbaik melalui penyaluran
pinjaman kepada usaha skala mikro dan menengah atas dasar hukum gadai dan fidusia.
2. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata kelola yang
baik secara konsisten.
3.

Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya

Universitas Sumatera Utara

4.5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
4.5.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17.0, dimana teknik pengujian
yang digunakan adalah kolerasi product moment pearson yaitu untuk mengkorelasikan masingmasing skor item dengan skot total. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi
0,05 dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika r hitung > r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item
pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
2. Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item
pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).
Untuk mengetahui valid atau tidak valid dapat dilihat dari nilai korelasi hitung
dibandingkan dengan tabel korelasi product moment pada signifikansi 0,05. Pada penelitian ini,
jumlah n = 88 maka r tabel dapat kita hitung dengan rumus df= n-2 dan didapatkan hasil r tabel
pada signifikansi 0,05 adalah 0,209.
Tabel 4.1
Uji Validitas
Butir
Pearson Correlation (r hitung)
Pertanyaan
1
0,486
2
0,665
Minat
3
0,568
4
0,648
5
0,605
6
0,452
Pelayanan
7
0,428
8
0,503
9
0,693
10
0,334
Promosi
11
0,560
12
0,322
13
0,264
Biaya-Biaya
14
0,610
15
0,510
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS
Variabel

r tabel

Keterangan

0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Universitas Sumatera Utara

Kuesioner penelitian terdapat 15 butir pertanyaan, dimana didalamnya berisikan variabel
bebas dan terikat yaitu minat, pelayanan, promosi dan biaya-biaya dengan menggunakan metode
penilaian likert 1-5. Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa nilai r hitung yaitu Pearson
Correlation masing-masing variabel > dari r tabel sebesar 0,209. Hal ini menunjukkan bahwa
semua instrumen pertanyaan dinyatakan valid untuk digunakan dalam penelitian ini.
4.5.2

Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas, maka selanjutnya akan dilakukan uji reliabilitas. Uji

reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil
pengukuran tersebut memperoleh hasil yang relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut
dinyatakn reliabel. Metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah metode Alpha
Cronbach. Variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach > 0,6 (Ghozali,
2005).
Tabel 4.2
Uji Reliablitas
Variabel

Minat

Pelayanan

Promosi

Biaya-Biaya

Butir
Pertanyaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Cronbach's Alpha (r alpha)

r tabel

Keterangan

0,713
0,705
0,707
0,699
0,709
0,714
0,713
0,715
0,709
0,720
0,713
0,721
0,724
0,711
0,708

0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209
0,209

Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

Universitas Sumatera Utara

Dari 15 butir pertanyaan maka dapar dilihat uji reliabilitas pada tingkat signifikansi 0,05
yang dihasilkan, bahwa nilai r alpha > r tabel (0,209) maka instrumen dinyatakan reliabel dan
sangat meyakinkan

karena menunjukkan nilai Cronbach’sAlpha > 0,60,

sehingga setiap

pernyataan yang digunakan dalam penelitian dapat disebarluaskan pada responden yang menjadi
objek penelitian.
4.6 Gambaran Umum Responden
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh gambaran umum sampel penelitian.
Adapun gambaran umum sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin

Jumlah

Persentase ( %)

Laki-Laki

34

38,6

Perempuan

54

61,4

Total

88

100

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden jenis kelamin laki-laki sebanyak 34
orang dan responden jenis kelamin perempuan sebanyak 54 orang. Berdasarkan keterangan
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar peminat jual beli emas pada pegadaian syariah
cabang setia budi Medan yang menjadi responden adalah perempuan.
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
14-20 Tahun
21-30 Tahun
31-40 Tahun
> 40 Tahun
Total

Jumlah
4
33
31
20
88

Persentase (%)
4,5
37,5
35,2
22,7
100

Sumber: Hasil Penelitian, 2017Data Diolah)

Universitas Sumatera Utara

Dari keterangan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas usia responden berkisar
antara 21–30 tahun dengan persentase 37,5%, usia 31-40 tahun sebesar 35,2%, usia > 40 Tahun
sebesar 20% dan usia 14 -20 tahun sebesar 4%.
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pendidikan
SMP/SMA Sederajat
Diploma
S1 (Sarjana)
S2/S3
Total

Jumlah
25
23
40
88

Persentase (%)
28,4
26,1
45,5
100

Sumber:Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dari keterangan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas peminat jual beli
emas pada pegadaian syariah cabang setia budi Medan yang menjadi responden adalah pegawai
swasta dengan persentase sebesar 37,5%, wiraswasta 30,7%, pegawai negeri sebesar 13,6%,
lainnya 9%, dan terendah pelajar/mahasiswa sebesar 7% dari total responden.
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pekerjaan
Pelajar/Mahasiswa
Pegawai Swasta
Pegawai Negeri
Wiraswasta
Lainnya
Total

Jumlah
4
33
12
30
9
88

Persentase (%)
4,5
37,5
13,6
34,2
10,2
100

Sumber:Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dari keterangan pada tabel diatas menujukkan bahwa tingkat pendidikan peminat jual
beli emas pada pegadaian syariah cabang setia budi Medan yang menjadi responden terdiri dari:
SMP/SMA Sederajat sebesar 28,4%, Diploma sebesar 26,1%, S1 (Sarjana) sebesar 45,5%, dan
S2/ S3 sebesar 0%.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
Pendapatan
< Rp. 2.000.000
Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000
Rp.5.000.000 - Rp. 8.000.000
> Rp. 8.000.000
Total

Jumlah
18
63
7
88

Persentase (%)
20,5
71,5
8
100

Sumber:Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dari keterangan pada tabel diatas menunjukkan bahwa pendapatan peminat jual beli
emas pada pegadaian syariah cabang setia budi Medan yang menjadi responden paling banyak
berpendapatan antara Rp. 2.000.000 – Rp, 5.000.000 sebanyak 71,5%, 18 responden dengan
pendapatan antara < Rp. 2.000.000 sebanyak 20,5%.

Tabel 4.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Mengetahui Produk
Mengetahui produk
Media Cetak (koran, majalah,spanduk dll)
Media Digital (radio,televisi,internet dll)
Rekomendasi oleh teman/keluarga
Total

Jumlah
28
17
43
88

Persentase (%)
31,8
19,3
48,9
100

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dari tabel diatas yang merupakan hasil pendataan 88 responden, dapat dilihat bahwa
nasabah mengetahui produk pegadaian syariah lebih banyak melalui rekomendasi oleh
teman/keluarga dengan persentase 48,9%, mengetahui produk melalui media cetak sebanyak
31,8% dan mengetahui produk melalui media digital sebanyak 19,3%.

Universitas Sumatera Utara

4.7

Tabulasi Silang Responden

4.7.1

Pekerjaan dengan Pendapatan
Tabel 4.9
Tabulasi Silang Pekerjaan dengan Pendapatan

Besarnya_Pendapatan
Total