Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dijelaskan pada bab

sebelumnya, maka penelitian ini tergolong penelitian kausatif (causative).
Kausatif merupakan penelitian dengan menggunakan karakteristik masalah berupa
hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini menguji
hubungan antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) dengan
variable (Z) sebagai variable pemoderasi. Dimana penelitian ini bertujuan untuk
melihat seberapa besar variabel bebas (X) mempengaruhi variabel terikat (Y) dan
apakah variable Z mampu memoderasi pengaruh anatara variabel X terhadap
variabel Y. Penelitian ini berusaha menjelaskan pengaruh profitabilitas yang
diproksikan dengan ROE (X1) dan likuiditas yang diproksikan dengan CR (X2)
sebagai variabel independen terhadap Nilai Perusahaan sebagai variabel dependen
dimana Good Corporate Governance sebagai variabel moderating pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


3.2

Batasan Operasional
Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam pembahasan penelitian, maka

luas penelitian dibatasi dan hanya menyangkut pengaruh Return On Equity (X1)
dan Current Ratio (X2) terhadap Nilai Perusahaan (Y) dengan Good Corporate
Governance (Z) sebagai variabel moderating pada perusahaan-perusahaan

33
Universitas Sumatera Utara

manufaktur sektor barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 20132015.

3.3

Definisi Operasional Variabel
3.3.1 Variabel dependen
Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi oleh
variabel lain (Sanusi 2013:50). Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah Nilai Perusahaan yang diproksikan dengan menggunakan rasio
Tobin’s Q. Rasio Q merupakan ukuran yang lebih teliti tentang seberapa
efektif manajemen memanfaatkan sumber-sumber daya ekonomis dalam
kekuasaannya (Herawaty, 2008:100). Menurut Herawaty, (2008:103)
menyebutkan bahwa nilai perusahaan diukur melalui Tobin’s Q yang
diformulasikan sebagai berikut:
Tobin’s Q =

���

���+�

3.3.2 Variabel independen
Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang memengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sanusi,
2013:50). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah sebagai
berikut:
1. Return On Equity (X1)
Return On Equity (ROE) merupakan rasio untuk mengukur laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi

penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin

34
Universitas Sumatera Utara

baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula
sebaliknya. Formulasi dari Return On Equity adalah sebagai berikut
(Kasmir, 2010:204)
ROE =

���� ����� ℎ

����� ����� (������ )

× 100%

2. Current Ratio (X2)
Current Ratio (CR) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang
segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain,

seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban
jangka pendek yang segera jatuh tempo. Formulasi dari Current Ratio
sebagai berikut (Kasmir, 2010:135)
CR =

������ ������
����� ������

× 100%

3.3.3 Variabel Moderating (Z)
Variabel Moderating (Z) adalah variabel yang memperkuat atau
memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dan variabel
dependen (Kusimadilaga, 2010:34). Variabel Moderating yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Good Corporate Governance (GCG) yang
diproksikan dengan Kepemilikan Manajerial.
Pengukuran Kepemilikan Manajerial menggunakan rumus:
K���������� ���������� =

∑ saham yang dimiliki manajemen

∑saham yang beredar

x 100%

35
Universitas Sumatera Utara

Rangkuman dari definisi operasional variabel yang berhubungan dengan
penelitian ini terdapat pada Tabel 3.1:

Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel
yang Diukur

Definisi Operasional

Skala

Rasio

yang
mengukur
kemampuan perusahaan dalam
ROE
menghasilkan
keuntungan
dengan total modal yang dimiliki.
Current Ratio membandingkan
kewajiban
jangka
pendek
dengan sumber daya jangka
CR
pendek (aktiva lancar) yang
tersedia
untuk
memenuhi
kewajiban tersebut
Diproksikan dengan Tobin’s Q
yaitu Market value of equity

(jumlah saham dikali closing
Nilai
Perusahaan price) dan pembagi semuanya
adalah nilai buku ekuitas
ditambahkan Debt.
Diproksikan dengan kepemilikan
Good
manajerial (KM) yaitu Proporsi
Corporate
jumlah kepemilikan saham yang
Governance
dimiliki oleh manager dan
(Kepemilikan karyawan dalam perusahaan yang
Manajerial) ditetapkan dalam persentase.
Sumber : Berbagai penelitian terdahulu

3.4

Pengukuran


Rasio

ROE =

CR =

Laba Bersih

× 100%

Total Modal

Aktiva Lancar

× 100%

Utang Lancar

Rasio


Rasio

Tobin’s Q =

MVE
BVE +D

Kepemilikan Manajerial =

Rasio

����� ℎ ��ℎ�� ���� �������� ���������
����� ℎ ��ℎ�� �������

Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2012:115), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang


ditetapkan

oleh

peneliti

untuk

dipelajari

dan

kemudian

ditarik

kesimpulannya. Populasi yang akan diamati dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI

36

Universitas Sumatera Utara

× 100%

selama tahun pengamatan yaitu dari tahun 2013 sampai 2015, dengan jumlah
populasi sebanyak 35 perusahaan yang telah go public.
Menurut Sugiyono (2012:116), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pemilihan sampel dilakukan
dengan teknik purposive sampling, yaitu pemilihan sampel yang didasarkan pada
kriteria tertentu. Kriteria yang akan digunakan adalah:
1. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.
2. Laporan keuangan disajikan dalam mata uang rupiah.
3. Perusahaan yang memiliki insider ownership selama tahun 2013-2015.
4. Perusahaan yang berlaba dari tahun 2013-2015
5. Perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan yang lengkap dan telah diaudit
selama tahun 2013-2015.
Proses seleksi dalam menentukan kriteria yang telah ditentukan dapat dilihat
pada Tabel 3.2 berikut ini:

37
Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.2
Proses Seleksi Penentuan Jumlah Sampel
No.
1.

2.

Jumlah
Perusahaan

Kualifikasi Sampel
Perusahaan manufaktur sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar dalam Bursa Efek
Indonesia selama periode 2013-2015
Perusahaan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
selama periode 2013-2015 yang tidak menyajikan
laporan keuangan dalam mata uang rupiah.

35

0

Perusahaan yang tidak memiliki insider ownership

17

Perusahaan yang mengalami kerugian
Perusahaan yang memiliki insider ownership
serta memiliki informasi berkaitan dengan
5.
pengukuran variabel yang digunakan selama
periode 2013-2015
Sumber : www.idx.co.id

5

3.
4.

13

Berdasarkan kriteria penelitian sampel tersebut maka diperoleh sampel
perusahaan berjumlah 13 perusahaan dengan 3 tahun pengamatan, sehingga total
sampel keseluruhan menjadi 39 sampel. Daftar perusahaan yang menjadi sampel
dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 3.3
Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

No

Nama Perusahaan

1
2
3
4
5

Akasha Wira Internasional Tbk.
Martina Berto Tbk
Mustika Ratu Tbk
Mandom Indonesia Tbk
Unilever Indonesia Tbk

6

PT. Kedaung Indah Can Tbk

Kode

Kriteria
Penentuan Sampel

ADES
MBTO
MRAT
TCID
UNVR

1






2






3




4




KICI







-

Sampel

5







1
2

38
Universitas Sumatera Utara

7

PT. Langgeng Makmur Industry Tbk.

8

Gudang Garam Tbk.

9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
Bentoel International Investama Tbk.
Wismilak Inti Makmur Tbk.
Darya Varia Laboratoria Tbk
Indofarma Persero Tbk
Kimia Farma Persero Tbk
Kalbe Farma Tbk.
Merck Tbk.
Pyridam Farma Tbk.
Merck Sharp Dohme Pharma Tbk
Taisho Pharmaceutical Indonesia
19
Tbk.
20 Tempo Scan Pacific Tbk.
21 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT
22 Tri Banyan Tirta Tbk, PT
23 Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, PT
24 Delta Djakarta Tbk, PT
Indofood CBP Sukses Makmur
25
Tbk,PT
26 Indofood Sukses Makmur Tbk,PT.
27 Multi Bintang Indonesia Tbk, PT
28 Mayora Indah Tbk, PT
29 Prashida Aneka Niaga Tbk, PT
30 Nippon Indosari Corporindo Tbk,PT
31 Sekar Bumi Tbk, PT
32 Sekar Laut Tbk, PT
33 Siantar Top Tbk, PT
34 Ultra Jaya Milk Industry Tbk.
Industri Jamu dan Farmasi Sido
35
Muncul Tbk
Sumber: Data yang diolah penulis (2016)

LMPI







-

GGRM












HMSP
RMBA
WIIM
DVLA
INAF
KAEF
KLBF
MERK
PYFA
SCPI



























-





















SQBB





-



TSPC
AISA
ALTO
CEKA
DLTA















-






ICBP





-



INDF
MLBI
MYOR
PSDN
ROTI
SKBM
SKLT
STTP
ULTJ




































SIDO









3

4

5
6
7








8












9

10
11
12
13

39
Universitas Sumatera Utara

3.5

Jenis dan Sumber Data
3.5.1 Jenis data
Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data kuantitatif yaitu data dalam bentuk angka-angka atau data
kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2008) dalam Wicaksana (2012:38).
Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan
manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun
2013-2015.
3.5.2 Sumber data
Berdasarkan sumber datanya, data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data sekunder, yaitu data diperoleh dari sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2008 dalam
Wicaksana, 2012:39). Dalam penelitian ini data diperoleh dari website BEI
yaitu www.idx.co.id. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur sector
industry barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.

3.6

Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data

yang

digunakan

dalam penelitian

ini

menggunakan:
1.

Metode dokumentasi.

Dokumentasi

yang

dilakukan

adalah

dengan

mengumpulkan semua data sekunder yang dipublikasikan oleh perusahaan
manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia melalui situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id.
40
Universitas Sumatera Utara

2.

Metode studi pustaka yaitu dengan mengkaji berbagai literatur pustaka seperti
jurnal, makalah, dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan topik
penelitian.

3.7

Teknik Analisis Data
3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk
menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono,
2012:206). Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan dengan
tujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat
dilihat dari rata- rata, median, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai
maksimum (Ghozali, 2013:19). Pengujian ini bertujuan untuk memberikan
kemudahan dalam memahami variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian.

3.7.2 Uji asumsi klasik
Sebelum model regresi digunakan untuk menguji hipotesis, tentunya
model tersebut harus bebas dari gejala asumsi klasik karena model yang
baik harus memenuhi kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator).
Adapun uji asumsi klasik yang digunakan adalah sebagai berikut:

41
Universitas Sumatera Utara

3.7.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, data memiliki distribusi normal. Untuk mendeteksi apakah
terjadi residual berdistribusi normal atau tidak normal dapat
digunakan dengan pendekatan grafik, histogram, dan KolmogorovSmirnov.
a. Pendekatan Grafik
Analisis grafik adalah analisis untuk menguji normalitas dengan
melihat grafik normal probability plot (Normal P-P Plot). P-P plot
akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu x) melawan
nilai-nilai yang didapat dari sampel (sumbu y). Apabila plot dari
keduanya berbentuk linier (didekati garis lurus), maka hal ini
merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal. Bila polapola titik yang terletak selain di ujung-ujung plot masih berbentuk
linier, meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis
lurus, dapat dikatakan bahwa sebaran data adalah menyebar
normal.
b. Pendekatan Histogram
Untuk menguji normalitas data dapat dilihat dari kurva. Kurva
yang normal adalah kurva yang memiliki kemiringan tidak ke kiri
maupun ke kanan.

42
Universitas Sumatera Utara

c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Pengujian normalitas data dengan menggunakan One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test, bila probabilitas asymp.sig (2-tailed) >
0,05 maka data berdistribusi normal (Ade Fatma Lubis, dkk.
2007:27).

3.7.2.2 Uji Multikolinieritas
Uji ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel
independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain
dalam satu model. Jika terdapat korelasi antara variabel independen,
maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen

adalah

nol.

Untuk

mendeteksi

ada

tidaknya

multikoliniearitas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance
value atau variance inflation factor (VIF). Sebagai dasar acuannya
diuraikan dalam pernyataan berikut:
-

Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel
independen dalam model regresi.

-

Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat
disimpulkan

bahwa

ada

multikolinearitas

antar

variabel

independen dalam model regresi. (Ghozali, 2013:105)

43
Universitas Sumatera Utara

3.7.2.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linier ada korelasi kesalahan pengganggu (residual)
pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Jika terjadi korelasi,
maka ada masalah autokorelasi. Menurut Indrawati (2015 : 191)
pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah dengan
melihat besaran Durbin Watson (D-W) sebagai berikut:
-

Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

-

Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.

-

Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3.7.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedatisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk
mendeteksi adanya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat
grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan
residualnya (SRESID). Dasar analisis yang digunakan dalam uji
heteroskedastisitas dijelaskan sebagai berikut:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola
tertentu

yang

teratur

(bergelombang,

melebar

kemudian

44
Universitas Sumatera Utara

menyempit),

maka

mengindikasikan

telah

terjadi

heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola tertentu serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka

nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. (Ghozali, 2013:139)

3.7.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini mempunyai tujuan untuk melihat pengaruh
hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan
menggunakan

analisis

regresi

linier

berganda

yang

akan

diolah

menggunakan SPSS 17. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah regresi linier berganda dan Moderated Regression Analysis
(MRA) untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh kinerja keuangan
dalam hal ini Return On Equity dan Current Ratio, terhadap nilai
perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai pemoderasinya.
Berikut ini merupakan model regresi berganda pada penelitian ini:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan :
Y = Nilai Perusahaan (Tobin’s Q)
a = Konstanta
b = Koefisien regresi dari tiap tiap variabel independen
X1

= Return On Equity (ROE)

X2

= Current Ratio (CR)
45
Universitas Sumatera Utara

= Error term

e

Moderated Regression Analysis (MRA) dihitung dengan rumus:
1. Return On Equity
Y = a + b1X1+ b2Z+b3X1.Z + e
2. Current Ratio
Y = a + b1X2+ b2Z+b3X2.Z + e
Keterangan:
Y

= Nilai Perusahaan (Tobin’s Q)

a

= Konstanta

b1-b3 = Koefisien Regresi
X1

= Return On Equity (ROE)

X2

= Current Ratio (CR)

Z

= Good Corporate Governance (Kepemilikan Manajerial)

X1.Z = Interaksi antara ROE dengan Kepemilikan Manajerial
X2.Z = Interaksi antara CR dengan Kepemilikan Manajerial
e

= Error Term

3.7.4 Uji hipotesis
3.7.4.1 Uji F (uji signifikansi simultan)
Uji F statistik pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Setelah F
garis regresi ditentukan hasilnya, kemudian dibandingkan dengan F
tabel. Untuk menentukan nilai F tabel, tingkat signifikansi yang
46
Universitas Sumatera Utara

digunakan adalah sebesar α = 5% dengan tingkat kebebasan (degree of
freedom) df1 = (k-1) dan df 2 = (n-k) dimana k adalah jumlah variabel
(bebas dan terikat) dan n adalah jumlah observasi. Jika F hitung > F tabel
maka hal ini berarti variabel bebas mampu menjelaskan variabel
terikat secara bersama-sama. Hal ini berarti bahwa persamaan regresi
yang diperoleh dapat diandalkan atau model yang digunakan sudah
fix.
3.7.4.2 Uji t (uji signifikansi parsial)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap
variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikat. Dengan menggunakan tingkat signifikan (α)
5%, jika nilai sig.t > 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika
nilai sig.t < 0,05 maka Ha diterima, artinya ada pengaruh yang
signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t hitung
juga dapat dibandingkan dengan nilai t tabel . Kriteria pengambilan
keputusannya yaitu:
Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung < t tabel
Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t tabel .
3.7.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan proporsi yang
diterangkan oleh variabel bebas dalam model terhadap variabel
terikatnya. Koefisien determinasi menunjukkan besarnya persentase
47
Universitas Sumatera Utara

sumbangan profitabilitas dan likuiditas terhadap nilai perusahaan,
dimana 0 < R2 < 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel bebas
mampu memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel terikat atau menunjukkan semakin kuatnya
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Kelemahan
penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah
variabel independen yang dimasukkan ke dalam model karena setiap
tambahan satu variabel bebas maka nilai R2 pasti meningkat tidak
peduli pengaruh variabel tersebut signifikan atau tidak. Oleh karena
itu dianjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat
mengevaluasi model regresi terbaik.

48
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif digunakan untuk mengeksplorasi data yang telah
dikumpulkan, membuat kesimpulan dan mendeskripsikan data tersebut.
Deskripsi variabel ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai
maksimum, milai rata-rata, serta standar deviasi data yang digunakan dalam
penelitian. Tujuan adanya statistik deskriptif adalah untuk memudahkan
membaca serta memahami maksudnya. Deskripsi variabel dari hasil
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Descriptive Statistic
Descriptive Statistics
N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

ROE

39

.02741

1.31583

.2316987

.30486434

CR

39

.65397

10.25425

2.7007492

2.08026115

TOBINSQ

39

.37467

17.94727

3.1305772

4.30174126

Valid N (listwise)

39

Sumber : Hasil Olahan SPSS 19.00, 2016
Berdasarkan table 4.2 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Variabel Nilai Perusahaan (Y) memiliki sampel (N) sebanyak 39, dengan
nilai minimum 0.37467 pada Pyridam Farma Tbk dan nilai maksimum

49
Universitas Sumatera Utara

17.94727 pada kota Unilever Indonesia Tbk, nilai rata-rata 3.1305772
dengan Standard Deviation variabel ini adalah 4.30174126.
b. Variabel Return on Equity (X1) memiliki sampel (N) sebanyak 39,
dengan nilai minimum 0.02741 pada Pyridam Farma Tbk dan nilai
maksimum 1.31583 pada Unilever Indonesia Tbk, nilai rata-rata
0.2316987 dengan Standard Deviation variabel ini adalah 0.30486434.
c. Variabel Current Ratio (X2) memiliki sampel (N) sebanyak 39, dengan
nilai minimum 0.65397 pada Unilever Indonesia Tbk dan nilai
maksimum 10.25425 pada Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk,
nilai rata-rata 2.7007492 dengan Standard Deviation 2.08026115.

4.1.2 Uji Asumsi Klasik
4.1.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji ini dideteksi
melalui dua cara, yaitu analisis grafik (histogram dan Normal P-Plots)
dan analisis statistik (Non-Parametrik Kolmogorov – Smirnov).
1. Analisis Grafik
Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram pada
Gambar 4.1.

50
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.1

Sumber : Hasil Olahan SPSS 19.00, 2016
Gambar 4.1 menunjukkan kurva histogram yang memiliki
kemiringan seimbang ke kiri dan ke kanan atau tidak condong ke kiri
dan ke kanan, melainkan ketengah dengan bentuk seperti lonceng,
sehingga data dengan pola seperti ini memiliki distribusi normal.
Metode lain yang digunakan untuk melihat normalitas data
adalah dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov Smirnov (KS). Hasil uji normalitas dengan non-parametrik Kolmogorov Smirnov
(K-S) tercantum pada Tabel 4.2.

51
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N

39
a,b

Normal Parameters

Mean
Std. Deviation

Most Extreme Differences

.0000000
1.24922793

Absolute

.164

Positive

.164

Negative

-.114

Kolmogorov-Smirnov Z

1.024

Asymp. Sig. (2-tailed)

.246

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Olahan SPSS 19.00, 2016
Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa nilai Kolmogorov Smirnov
adalah 1.024 dan Asymp. Sig. (-tailed) adalah 0.246 dan di atas nilai
signifikansi 0.05, berarti variabel residual berdistribusi normal.
Setelah dilakukan pengujian melalui analisa grafik dan statistik
maka hasil normal sehingga asumsi normalitas terpenuhi dan dapat
dilanjutkan dengan pengujian asumsi klasik berikutnya.

4.1.2.2 Uji Multikolinearitas
Pengujian ini dapat dilihat melalui nilai tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF > 10 dan nilai
tolerance < 0,1 maka terjadi multikolinearitas dan apabila nilai VIF <
10 dan nilai tolerance > 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil
uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:

52
Universitas Sumatera Utara

Coefficientsa
Collinearity
Statistics
Model
1

Tolerance

VIF

(Constant)
ROE

.949

1.054

CR

.949

1.054

a. Dependent Variable: TOBINSQ

Sumber: Hasil Olah SPSS 19.00, 2016
Berdasarkan tabel 4.3 nilai tolerance dan VIF dari variabel
Return On Equity adalah sebesar 0.949 dan 1.054. Untuk variabel
Current Ratio adalah sebesar 0,949 dan 1,054. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan dalam model ini tidak terdapat masalah multikolinearitas
antara variabel bebas karena nilai VIF untuk setiap variabel
independen tidak ada yang melebihi 10 dan nilai tolerance tidak ada
yang kurang dari 0,10.

4.1.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dalam
rangkaian suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Salah
satu uji untuk menguji heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat

53
Universitas Sumatera Utara

penyebaran dari varians residual pada diagram pencar (Scatterplot).
Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut.

Sumber : Hasil Olahan SPSS 19.00, 2016
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa dari grafik scaterrplots
terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola
tertentu.

Hal

ini

dapat

disimpulkan

bahwa

tidak

terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi.

4.1.2.4 Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode sebelumnya).

54
Universitas Sumatera Utara

Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan
pengujian Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Angka D-W (pada output Model Summary) di bawah -2 berarti ada
autokorelasi positif.
b. Angka D-W (pada output Model Summary) di antara -2 sampai +2
berarti tidak ada autokorelasi.
c. Angka D-W (pada output Model Summary) di atas +2 berarti ada
autokorelasi negatif. Hasil uji Autokorelasi dapat dilihat pada Tabel
4.4.
Tabel 4.4
Model Summaryb
Std. Error of the
Model

R

R Square
.872a

1

Adjusted R Square

.760

.747

Estimate
.50207

Durbin-Watson
1.840

a. Predictors: (Constant), LNCR, LNROE
b. Dependent Variable: LNTOBINSQ

Sumber: Olahan SPSS 19.00, 2016
Nilai Durbin - Watson adalah 1.840 berada diantara -2 sampai
+2 sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi antara
nilai residual untuk model regresi yang digunakan dalam penelitian
ini.
4.1.3. Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 4.5 berikut ini menunjukkan hasil estimasi regresi melalui
pengolahan data dengan SPSS.

55
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.5
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Std. Error

(Constant)

2.515

.221

LNROE

1.189

.111

.325

.136

LNCR

Coefficients
Beta

t

Sig.

11.397

.000

.901

10.669

.000

.202

2.388

.022

a. Dependent Variable: LNTOBINSQ

Sumber: Hasil Olahan SPSS 19.00, 2016
Dari kolom unstandardized coefficients beta dapat disusun persamaan
regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 2.515 + 1.189X1 + 0.325X2 + e
Dimana :
Y

= Nilai Perusahaan (Tobin’s Q)

X1

= Return On Equity

X2

= Current Ratio

Dari persamaan tersebut dapat diinterpretasikan beberapa hal yaitu:
1.

Nilai konstanta persamaan di atas adalah 2.515 yang menunjukkan
apabila semua variabel independen dianggap konstan atau nol maka
nilai dari Nilai Perusahaan (Tobin’s Q) adalah sebesar 2.515.

2.

Koefisien Regresi Return On Equity memiliki nilai koefisien sebesar
1.189 menyatakan bahwa setiap peningkatan satu satuan Return On
Equity akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 1.189 dengan
asumsi nilai variabel lain konstan.

56
Universitas Sumatera Utara

3.

Koefisien Regresi Current Ratio sebesar 0.325 menyatakan bahwa
setiap peningkatan satu satuan Current Ratio akan meningkatkan nilai
perusahaan sebesar 0.325 dengan asumsi nilai variabel lain konstan.

4.1.4 Pengujian Hipotesis Penelitian
4.1.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Hasil uji simultan (uji F) digunakan untuk menjelaskan
pengaruh Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR)

secara

bersama-sama terhadap nilai perusahaan. Dari hasil analisis data
diperoleh hasil uji simultan pada tabel 4.6 berikut ini :
Tabel 4.6
ANOVAb
Model
1

Sum of Squares
Regression

Mean Square

28.722

2

14.361

9.075

36

.252

37.797

38

Residual
Total

Df

F
56.971

Sig.
.000a

a. Predictors: (Constant), LNCR, LNROE
b. Dependent Variable: LNTOBINSQ

Sumber: Hasil Olahan SPSS 19.00, 2016
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai F yang diperoleh adalah
56.971 sedangkan nilai F tabel pada tingkat probabilitas sebesar 0.05
adalah 3.26 dengan signifikansi 0.0000 F hitung (56.971) > F tabel (3.26) dan
tingkat signifikansi 0.000 < α = 0.05 maka hal ini menunjukkan bahwa
seluruh variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini secara

57
Universitas Sumatera Utara

simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi.

4.1.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji parsial (Uji t) dilakukan untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Pengaruh dari
masing-masing variabel return on equity dan current ratio terhadap
nilai perusahaan dapat dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikansi.
Variabel berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan ketika nilai
signifikansi < 0,05. Hasil uji-t dapat dilihat dari tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7
a

Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Std. Error

(Constant)

2.515

.221

LNROE

1.189

.111

.325

.136

LNCR

Coefficients
Beta

t

Sig.

11.397

.000

.901

10.669

.000

.202

2.388

.022

a. Dependent Variable: LNTOBINSQ

Sumber: Hasil Olahan SPSS 19.00, 2016
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas disimpulkan sebagai berikut:
a. Variabel Return On Equity (X 1 ) secara parsial memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, karena diperoleh
nilai t hitung (10.669) > t tabel (1.02809) dengan nilai signifikansi
0,000 < 0,05. Maka dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan H1
diterima.

58
Universitas Sumatera Utara

b. Variabel Current Ratio (X 2 ) secara parsial memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, karena diperoleh
nilai t hitung (2.388) > t tabel (2.02809) dengan nilai signifikansi 0,022
< 0,05. Maka dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan H3
diterima.
4.1.4.3 Koefisien Determinasi ( Adjusted R2 )
Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.8
berikut ini.
Tabel 4.8
Model Summaryb

Model
1

R
.872a

R Square

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

.760

.747

Durbin-Watson

.50207

1.840

a. Predictors: (Constant), LNCR, LNROE
b. Dependent Variable: LNTOBINSQ

Sumber: Hasil Olah SPSS 19.00, 2016

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai R sebesar
0,872 atau 87,2% yang berarti bahwa hubungan antar nilai perusahaan
dengan variabel bebasnya return on equity dan current ratio adalah
sangat erat. Pada tabel ditunjukkan nilai adjusted R square dalam
penelitian ini yaitu sebesar 0,747 yang berarti 74,7% variasi dari nilai
perusahaan dijelaskan oleh kedua variabel bebas tersebut, sedangkan
sisanya 25,3% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian
ini.

59
Universitas Sumatera Utara

4.1.5 Analisis Regresi Moderasi (Moderated Regression Analysis)
Tujuan analisis ini untuk mengetahui apakah variabel moderating akan
memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen.

Dalam penelitian ini akan digunakan uji interaksi

(MRA). Uji Interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression
Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear di mana
dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua
atau lebih variabel independen). Hasil SPSSnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.9
(Hasil Uji MRA ROE, KM, ROE.KM)
a

Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Std. Error

(Constant)

.020

.318

ROE

13.443

.729

KM

-1.406
9.755

ROEKM

Coefficients
Beta

T

Sig.
.062

.951

.953

18.452

.000

4.379

-.078

-.321

.750

27.565

.086

.354

.726

a. Dependent Variable: TOBINSQ
Sumber: Hasil Olahan SPSS 19.00, 2016)

Model persamaan Moderated Regression Analysis (MRA) yang
terbentuk adalah :
Tobin’s Q = 0,020 + 13,443ROE – 1,406KM + 9,755 ROEKM + e
Dari persamaan regresi linear di atas didapat nilai konstanta regresi
moderasi profitabilitas dan Kepemilikan Manajerial (ROE.KM) sebesar

60
Universitas Sumatera Utara

0,020 yang berarti apabila variabel independen bernilai nol maka variabel
dependen akan bernilai 0,020. Nilai koefisien profitabilitas (ROE) sebesar
13,443 yang berarti jika nilai profitabilitas (ROE) bertambah sebesar satu
satuan maka nilai nilai perusahaan (Tobin’s q) bertambah sebesar 13,443
dengan asumsi bahwa variabel lain konstan. Koefisien kepemilikan
manajerial (KM) sebesar -1,406 yang berarti jika nilai kepemilikan
manajerial bertambah satu satuan maka nilai perusahaan (Tobin’s q)
berkurang sebesar 1,406. Nilai koefisien regresi moderasi profitabilitas dan
kepemilikan manajerial (ROE.KM) sebesar 9,755 yang berarti jika nilai
koefisien moderasi ini naik sebesar satu satuan maka nilai perusahaan
(Tobin’s q) bertambah sebesar 9,755 dengan asumsi variabel lain tetap.
Dari hasil analisis regresi moderasi uji t pada tabel 4.9 diperoleh thitung sebesar 0,354 dengan tingkat signifikansi 0,726, sedangkan t tabel
sebesar 1,02809 dan tingkat signifikansi 0,05. Hasilnya diperoleh bahwa t
hitung < t tabel (0,354 < 1,02809) dengan tingkat signifikansi 0,726 lebih
besar dari 0,05 (0,726 > 0,05). Hal ini berarti bahwa interaksi variabel ROE
dengan Kepemilikan Manajerial tidak mampu secara signifikan memoderasi
pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap nilai perusahaan.

61
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.10
(Hasil Uji MRA CR, KM, CR.KM)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Std. Error

(Constant)

6.623

1.782

CR

-1.364

.751

KM

-12.380
2.527

CRKM

Coefficients
Beta

T

Sig.

3.717

.001

-.660

-1.816

.078

6.698

-.689

-1.848

.073

1.200

1.148

2.106

.042

a. Dependent Variable: TOBINSQ

Sumber: Hasil Olahan SPSS 19.00, 2016
Model persamaan Moderated Regression Analysis (MRA) yang
terbentuk adalah :
Tobin’s Q = 6,623 – 1,364CR – 12,380KM + 2,527 CRKM + e
Dari persamaan regresi linear di atas didapat nilai konstanta regresi
moderasi likuiditas dan Kepemilikan Manajerial (CR.KM) sebesar 6,623
yang berarti apabila variabel independen bernilai nol maka variabel
dependen akan bernilai 6,623. Nilai koefisien likuiditas (CR) sebesar -1,364
yang berarti jika nilai likuiditas (CR) bertambah sebesar satu satuan maka
nilai nilai perusahaan (Tobin’s q) berkurang sebesar 1,364 dengan asumsi
bahwa variabel lain konstan. Koefisien kepemilikan manajerial (KM)
sebesar -12,380 yang berarti jika nilai kepemilikan manajerial bertambah
satu satuan maka nilai perusahaan (Tobin’s q) berkurang sebesar 12,380.
Nilai koefisien regresi moderasi likuiditas dan kepemilikan manajerial
(CR.KM) sebesar 2,527 yang berarti jika nilai koefisien moderasi ini naik

62
Universitas Sumatera Utara

sebesar satu satuan maka nilai perusahaan (Tobin’s q) bertambah sebesar
2,527 dengan asumsi variabel lain tetap.
Dari hasil analisis regresi moderasi uji t pada tabel 4.10 diperoleh thitung sebesar 2,106 dengan tingkat signifikansi 0,042 sedangkan t tabel
sebesar 2.02809 dan tingkat signifikansi 0,05. Hasilnya diperoleh bahwa t
hitung > t tabel (2,106 < 2,02809) dengan tingkat signifikansi 0,042 lebih
kecil dari 0,05 (0,042 < 0,05). Hal ini berarti bahwa interaksi variabel CR
dengan Kepemilikan Manajerial mampu secara signifikan memoderasi
pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap nilai perusahaan.

4.2 Pembahasan
Pada bagian ini akan disajikan interpretasi hasil pengujian statistik.
Berdasarkan kajian teori di atas menghasilkan lima hipotesis. Kelima hipotesis
tersebut akan dibahas pada bagian berikut ini.
1. Return On Equity berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.7, dapat dilihat bahwa Return On
Equity (X 1 ) secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan, karena diperoleh nilai t hitung (10.669) > t tabel (1.02809)
dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Dari penjelasan tersebut dapat
diketahui bahwa H1 diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Gabriella (2015) yang menyatakan bahwa ROE
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Profitabilitas
meningkatkan nilai perusahaan karena profitabilitas merupakan ukuran kinerja
finansial perusahaan. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek yang

63
Universitas Sumatera Utara

baik sehingga investor akan merespon sinyal positif dari kemajuan kinerja
finansial perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan.
2. Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Return On Equity
dengan Nilai Perusahaan
Hasil statistik interaksi Return On Equity dan Kepemilikan Manajerial
(ROE.KM) pada tabel 4.9 diperoleh t-hitung sebesar 0,354 dengan tingkat
signifikansi 0,726, sedangkan t tabel sebesar 1,02809 dan tingkat signifikansi
0,05. Hasilnya diperoleh bahwa t hitung < t tabel (0,354 < 1,02809) dengan
tingkat signifikansi 0,726 lebih besar dari 0,05 (0,726 > 0,05). Hal ini berarti
bahwa interaksi variabel ROE dengan Kepemilikan Manajerial tidak mampu
secara signifikan memoderasi pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap nilai
perusahaan. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa H2 ditolak. Hasil
penelitian ini sejalan dengan Rahayu, Sri (2010) yang menyatakan bahwa
Good Corporate Governance yang diproksikan dengan kepemilikan manajeria
bukan merupakan variabel moderating yang mampu memoderasi hubungan
antara ROE dan Nilai Perusahaan.
3. Current Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.7, variabel Current Ratio (X 2 )
secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan, karena diperoleh nilai t hitung (2.388) > t tabel (2.02809) dengan nilai
signifikansi 0,022 < 0,05. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa H3
diterima.

64
Universitas Sumatera Utara

4. Good Corporate Governance Memoderasi Hubungan Current Ratio
dengan Nilai Perusahaan
Hasil statistik interaksi Current Ratio dan Kepemilikan Manajerial (CR.KM)
pada tabel 4.10 diperoleh t-hitung sebesar 2,106 dengan tingkat signifikansi
0,042 sedangkan t tabel sebesar 2.02809 dan tingkat signifikansi 0,05.
Hasilnya diperoleh bahwa t hitung > t tabel (2,106 < 2,02809) dengan tingkat
signifikansi 0,042 lebih kecil dari 0,05 (0,042 < 0,05). Hal ini berarti bahwa
interaksi variabel CR dengan Kepemilikan Manajerial mampu secara
signifikan memoderasi pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap nilai
perusahaan. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa H4 diterima.
5. Return On Equity dan Current Ratio berpengaruh secara simultan
terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai F yang
diperoleh adalah 56.971 sedangkan nilai F tabel pada tingkat probabilitas
sebesar 0.05 adalah 3.26 dengan signifikansi 0.0000 F hitung (56.971) > Ftabel (3.26)
dan tingkat signifikansi 0.000 < α = 0.05 maka hal ini menunjukkan bahwa
seluruh variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur
sektor industri barang konsumsi. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui
bahwa H5 diterima.

65
Universitas Sumatera Utara

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1

Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas dan

likuiditas terhadap nilai perusahaan dengan good corporate governance sebagai
variabel moderating. Penelitian ini menggunakan program pengolah data SPSS
versi 19.0 untuk melakukan uji regresi linear berganda dan uji Moderated
Regression Analysis (MRA). Dari hasil uji regresi linier berganda dan uji
Moderated Regression Analysis (MRA) serta pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini :
1. Profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Equity berpengaruh positif
dan signifikan dengan nilai koefisien 1,189 dan signifikansi sebesar 0,000.
Hasil ini sama dengan penelitian Gabriella (2015).
2. Good Corporate Governance yang diproksikan dengan Kepemilikan
Manajerial (KM) tidak mampu secara signifikan memoderasi hubungan antara
Return On Equity terhadap nilai perusahaan (Tobins Q). Hasil ini sama dengan
penelitian Rahayu, Sri (2010).
3. Likuiditas yang diproksikan dengan current ratio (CR) berpengaruh positif dan
signifikan dengan nilai koefisien 0,325 dan nilai signifikansi 0,022.
4. Good Corporate Governance yang diproksikan dengan Kepemilikan
Manajerial (KM) mampu secara signifikan memoderasi hubungan antara
Current Ratio terhadap nilai perusahaan (Tobins Q).

66
Universitas Sumatera Utara

5. Return On Equity (ROE) dan Likuiditas (CR) secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dengan nilai
signifikansi 0,000.

5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini dalam menganalisis nilai perusahaan dengan menggunakan dua
variabel independen saja dengan penggunaan satu variabel moderating.
2. Jenis perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini khusus sektor
industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga tidak
mencerminkan reaksi bursa efek secara keseluruhan.
3. Periode pengamatan dalam penelitian ini selama tiga tahun (2013-2015)
menyebabkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas.

5.3

Saran
Berdasarkan simpulan dan keterbatasan penelitian

yang

diuraikan

sebelumnya maka saran dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian berikutnya dapat menambahkan variabel lain dalam meneliti nilai
perusahaan dan menggunakan good corporate governance sebagai variabel
moderasi.
2. Peneliti berikutnya dapat memperbesar sampel penelitian, tidak hanya terbatas
pada sektor industri barang konsumsi saja tetapi juga menggunakan sampel
sektor lain seperti sektor farmasi, pertambangan, dan sektor-sektor lainnya.
3. Periode tahun penelitian yang digunakan dapat ditambah menjadi 4 tahun atau
lebih.

67
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

72 527 91

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Modal Kerja terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur meliputi Sektor Aneka Industri dan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 78 83

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leveragedan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Moderasi (Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

13 100 115

Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 22

Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN MODAL KERJA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR MELIPUTI SEKTOR ANEKA INDUSTRI DAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 11