Minat Berinvestasi Di Pasar Modal Syaria

MINAT BERINVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH : APLIKASI THEORY OF
PLANNED BEHAVIOUR SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI
TARGETTING PROGRAM PROMOSI PASAR MODAL SYARIAH DI KALANGAN
MAHASISWA
Dede Puad Mansur, Uliyatun Nikmah , Zainullah
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Abstrak
Paper ini menggunakan theory of planned behaviour untuk mengatahui minat berinvestasi di
pasar modal syariah di kalangan mahasiswa. Non-probability convenience sampling
digunakan untuk menjaring sebanyak 40 orang orang responden yang berpartisipasi dalam
penelitian. Hasil uji ANOVA menunjukan tidak terdapat perbedaan signifikan dari rata-rata
minat berinvestasi di pasar modal syariah diantara gender, level pendapatan, serta perbedaan
pengalaman mengikuti sosialisasi mengenai pasar modal syariah diantara mahasiswa.
Kata kunci : Gender,income, minat berinvestasi, Theory of Planned Behaviour .

Latar Belakang
Islam, atau Diinul islam bukan merupakan sekedar agama dalam pengertiaannya yang biasa.
Ia adalah ad-diin, sebuah aturan hidup yang lengkap dan integral yang dipraktekan dalam
setiap bagian kehidupan. 1 Bagi seorang muslim, Islam sebagai ad-diin merupakan jalan
hidup, the way of life, yang sudah selayaknya ditempuh. Penerapan islam yang terintegrasi
dalam kehidupan membuat horizon seorang muslim tidak hanya berhenti dalam tujuan-tujuan

yang praktis, kasat mata, dan short term, namun lebih dari itu, ada tujuan yang lebih besar
yang akan selalu menjadi akhir dari setiap kegiatan yang dilakukan, yaitu mencapai ridho
Allah SWT.
Islam sebagai ad-diin juga memberikan panduan mengenai halal dan haram dalam kegiatan
ekonomi. Aturan-aturan seperti pelarangan riba (Al Baqoroh : 275), perjudian (Al Maidah :
90), penipuan (gharar ), telah mendapat penegasan dalam alquran. Aturan lain juga berisi
perintah bagi muslim dalam aktivitas ekonomi misalnya mengenai pemerataan harta (Al
Hasyr : 7), serta pengeluaran zakat (Al Baqoroh :43), juga mendapatkan penegasan dalam
alquran.
1

Prof.Mawdudurrahman, The American Journal of Islamic Social Sciences,vol.11, p.520

Semangat diinul islam yang mengintegrasikan kehidupan agama dan ‘’duniawi’’ juga dibawa
dalam transaksi di pasar modal. Beberapa bursa di negara-negara, muslim maupun non
muslim, telah banyak menyediakan pasar modal yang sesuai dengan kaidah-kaidah syariah,
atau lebih dikenal sebagai pasar modal syariah.
Pasar Modal Syariah di Indonesia
Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya Reksa Dana Syariah
oleh PT. Danareksa Investment Management pada 3 Juli 1997. Selanjutnya, Bursa Efek

Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) berkerjasama dengan PT. Danareksa Investment
Management meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000. 2 Meski demikian
fatwa mengenai pasar modal syariah baru dikeluarkan pada tanggal 18 April 2001 oleh
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Semenjak itu, pasar modal
syariah terus berada dalam tren pertumbuhan yang positif dari segi jumlah emiten yang
terdaftar. Kriteria kesyariahan yang ditetapkan memang memungkinkan perusahaanperusahaan yang tidak menetapkan secara jelas kesyariahan usahanya dalam AD/ART untuk
mengajukan izin listing.

Grafik 1: Statistik Saham Syariah, OJK

Jika dilihat dengan seksama, perkembangan pasar modal syariah di Indonesia hampir
selalu diinisiasi oleh para pelaku ekonomi, bukan dari pemerintah. Pola bottom up ini
menunjukan keinginan yang kuat dari para pelaku pasar untuk mengaplikasikan nilai-nilai
diinul islam di bursa saham. Sayangnya, resonansi semangat ini masih belum mampu

menyentuh mayoritas masyarakat, khususnya muslim di Indonesia. Hal ini terlihat dari masih
rendahnya jumlah investor di pasar modal, terlebih lagi di pasar modal syariah.

2


OJK.go.id (14 nov)

Indonesia, negara dengan 85 persen populasinya beragama islam memiliki potensi keuangan
syariah yang sangat besar. Meski demikian, data statistik menujukan dari sekitar 238 juta
penduduk 3, investor di pasar modal yang berinvestasi di pasar modal termasuk efek syariah
masih sangat kecil yaitu hanya 0,2% dari populasi penduduk 4 , dengan persentasi ini
Indonesia berada di peringkat terendah dari segi jumlah investor diantara negara-negara di
Asia.
Topik mengenai mengapa masih rendahnya minat berinvestasi di pasar modal syariah telah
banyak mendapatkan perhatian. Salah satu kajian yang komprehensif dilakukan Bapepam LK
pada tahun 2011, dimana hasil studi menyimpulkan faktor-faktor yang memengaruhi minat
berinvestasi pada efek syariah dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal antara lain meliputi kehalalan investasi, diversifikasi
investasi, imbal hasil (return) investasi, dan pengetahuan investor; sedangkan faktor eksternal
di antaranya meliputi regulasi, dan kondisi ekonomi/sosial faktor ekonomi, yaitu anggapan
akan ketahanan saham syariah melawan krisis ekonomi serta adanya kesan positif terhadap
saham-saham syariah terbukti menjadi faktor paling dominan. 5 Di lain pihak penghambat
terbesar bagi investor memasuki pasar modal syariah adalah kurangnya edukasi mengenai
pasar modal syariah. Salah satu faktor dari kurangnya edukasi adalah belum efektifnya
program sosialisasi yang dipengaruhhi salah satunya oleh belum efektifnya penentuan target

program edukasi.6
Paper ini ingin melihat lebih jauh, mengenai faktor-faktor apa yang paling bepengaruh
terhadap minat berinvestasi di pasar modal syariah di kalangan mahasiswa. Lebih jauh, paper
ini mencoba menjelaskan apakah hal-hal seperti perbedaan gender, level pendapatan, serta
banyaknya kegiatan sosialisasi yang diterima mahasiswa juga diikuti oleh perbedaan minat
berinvestasi di pasar modal syariah. Hasil dari analisis penelitian ini dapat dijadikan
pertimbangan dalam penentuan target program edukasi dan sosialisasi yang paling potensial
di kalangan mahasiswa.

3

Sensus Penduduk 2010
Pernyataan Nurhaida Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK dalam bisnis keuangan kompas
(28/2/2014).
5
Kajian Minat Investor terhadap saham syariah, Bapepam LK, 2011
6
ibid, p.61
4


Tinjauan Literatur
Gender, pengetahuan dan keputusan berinvestasi
Studi mengenai pengaruh karakteristik demografi terhadap keputusan berinvestasi telah
banyak dilakukan. Mengenai pengaruh gender misalnya, ia menempati urutan ketiga sebagai
faktor yang paling berpengaruh pada keputusan investasi setelah usia dan income (Bajtelsmit
and Bernasek, 1996). Dalam penelitian lainnya, Embrey, et al.,(1997) menemukan bahwa
perempuan cenderung berinvestasi pada asset yang beresiko lebih rendah dari pada laki-laki.
Lebih jauh mengenai pengaruh gender , melalui analisis trading records tahun 1991 sampai
1997, Barber and Odean (2001) menemukan bahwa laki-laki cenderung lebih overconfident
dari pada perempuan dalam memilih investasi. Hal ini terlihat dari kebiasaan trading laki-laki
yang cenderung membawa penurunan pada net return. Penelitian yang lebih baru dilakukan
oleh Sevdalis and Havey (2007) menemukan blebih banyak faktor yang berpengaruh dalam
perilaku berinvestasi. Mereka menemukan bahwa gender, personality, dan bahkan budaya
berkorelasi dengan preferensi resiko dan kepercayaan diri investor. Penelitian pada tahuntahun setelahnya menemukan lebih banyak antesenden dalam perilaku berinvestasi. Salah
satu penelitian yang dilakukan oleh Alex Wang (2009) menemukan bahwa terdapat korelasi
antara risk taking-level dengan financial knowledge. Wang membagi financial kowledge
menjadi dua aspek, yaitu Subjective knowledge dan objective knowledge. Subjective
knowledge didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan individu yang berasal dari akumulasi
knowledge, sementara objective knowledge mengacu pada sesuatu yang telah diketahui oleh


individu (Bruck, 1985). Oleh karena itu, akurasi ditentukan oleh objective knowledge,
sementara kepercayaan diri dipengaruhi oleh subjective knowledge investor dari pendidikan
(Alba and Hutchinson, 2000). Pendapat ini sebenarnya telah dibuktikan sebelumnya oleh
Schooley dan Worden (1999) bahwa investor dengan level pendidikan yang tinggi memegang
lebih banyak saham dalam portofolionya, yang menggambarkan bahwa mereka lebih berani
mengambil resiko.
Theory of Planned Behaviour

Untuk mengukur minat berinvestasi di pasar modal syariah, paper ini menggunakan Theory
of Planned Behaviour (TPB) yang pertama kali diperkenalkan oleh Ajzen (1985) dalam

artikel yang berjudul From Intention To Action: A Theory Of Planned Behavior. Dalam
teorinya, Ajzen manyatakan bahwa sebelum variabel behaviour, terdapat variabel yang

Gambar 1: TPB Model

mendahuluinya, yaitu minat (intention). TPB model memperkenalkan 3 variabel yang
mempengaruhi minat, yaitu: attitude terhadap behavior , subjective norm, dan perceived
behavioral control. Penjelasan model komponen TPB adalah sebagai berikut.


Behavioral beliefs dan attitude toward behavior


Behavioral belief: Behavioral beliefs menghubungkan perilaku dengan hasil yang

diharapkan. Ia merupakan prakiraan subjektif bahwa suatu perilaku akan


menghasilkan outcome
Attitude toward behavior : Adalah evaluasi mengenai positif atau negatif mengenai

perilaku tertentu. Berdasarkan teori expectancy,Attitude toward a behavior ditentukan
oleh sekelompok behavioral beliefs terhdap suatu hasil dari perilaku tertentu.
Normative beliefs dan subjective norms


Normative belief, mengacu pada pekspektasi mengenai persepsi orang-orang yang

penting sebagai rujukan, seperti pasangan, keluarga,teman-teman. Merupakan
persepsi individual mengenai tekanan norma sosial atau kepercayaan lain mengenai



harus atau tidaknya suatu perilaku dilakukan.
Subjective norm: Persepsi individu mengenai perilaku tertentu , yang dipengaruhi oleh

penilaian orang lain.
Control beliefs and perceived behavioral control




Perceived behavioral control: Persepsi individu mengenai mudah tidaknya melakukan

suatu tindakan tertentu
Control beliefs: Keyakinan individu mengenai faktor-faktor yang bisa memfasilitasi

suatu perilku atau tindakan. Control beliefs ini secara onseptual berkaitan dengan selfefficacy.

Behavioral intention and behavior



Behavioral intention: Indikasi mengenai kesiapan seseorang untuk melakukan

tindakan tertentu. Behaviour intention dipengaruhi attitude toward the behavior,


subjective norm, dan perceived behavioral control.
Behavior: Adalah respon individu yang bisa di observasi dalam situasi tertentu untuk

mengejar tujuan tertentu.

Definisi Permasalahan dan Metodologi Penelitian
Bagan 1 menunjukan model yang diajukan dalam penelitian ini. Model ini menggambarkan
kerangka konseptual dari penelitian serta hubungan antar variabel-variabel yang terlibat
didalamnya.
Permasalahan yang diidentifikasi adalah
1. Variabel manakah diantara Attitide toward behaviour , Subjective norm, atau
Perceived behaviour control yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap

minat berinvestasi di pasar modal syariah.

2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam minat berinvetasi di pasar modal
syariah antara laki-laki dan prempuan.
3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam minat berinvetasi di pasar modal
syariah antara kelompok umur yang berbeda.
4. Apakah latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap minat berinvestasi di pasar
modal syariah.
Hipotesis
Hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H1: Rata-rata minat berinvestasi antar gender berbeda;
H2: Rata-rata minat berinvestasi antar kelompok usia berbeda;
H3: Rata-rata minat berinvestasi antar level pendidikan berbeda;
H4: Rata-rata minat berinvestasi antar level income berbeda.
Variabel

Ada 4 variabel yang digunakan sebagai variabel independen, yaitu usia, level pendidikan,
gender, serta level income. Usia dinyatakan dalam satuan tahun, level kompetensi didasarkan
pada jenjang pendidikan yang telah ditempuh (objective knowledge), serta pengetahuan akan

pasar modal (subjective knowledge), baik itu didapat dari media, maupun pengalaman terlibat
dalam kegiatan investasi di pasar modal.

Sementara income per bulan dikelompokan kedalam kelompok-kelompok income tertentu
dari paling rendah hingga paling tinggi. Oleh karena itu, income disini tidak dinyatakan
sebagai variabel rasio melainkan variabel ordinal.
Untuk variable dependen, penelitian ini menggunakan satu variabel dependen, yaitu minat
berinvestasi di pasar modal syariah. Variabel dependen yang merupakan variabel laten
dijelaskan melalui 6 pernyataan sebagai manifestasi. Pernyataan-pernyataantersebut
menunjukan ketertarikan, kesan positif, dan kesadaran emosional mengenai investasi di pasar
modal syariah.
Partisipan dan pengumpulan sampel
Partisipan
Data dikumpulkan dari mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok.
Sebanyak 40 partisipan berpartisipasi dalam penelitian.
Pengumpulan sampel
Penelitian ini menggunakan non-probability convenience sampling. Kuesioner berisi
pernyataan tertutup (closed-ended question) sehingga pilihan respon telah tersedia.
Penggunaan close-ended question ini juga memugkinkan responden untuk mengisi sendiri
kuesioner. Pengumpulan sampel dilakukan dengan face-to-face.
Instrumen dan pengumpulan data
Penelitian ini menggunakan closed-ended question untuk variabel dependen sehingga lebih
mudah bagi responden untuk melakukan pengisian. Hal ini karena respon yang dibutuhkan
hanya berupa skala yang menunjukan tingkat persetujuan (sangat setuju hingga sangat tidak
setuju) terhadap pernyataan yang disediakan. Sementara untuk variabel independen berisi
data kelompok usia, level pendidikan, leve income, dan kelompok gender. Sehingga
responden hanya perlu memilih kategori tertentu yang sesuai dari pada memberikan jawaban
secara tertulis.
Untuk variabel dependen, yaitu minat berinvestasi, terdiri atas 6 pernyataan, yang di desain
dengan 6 likert scale. Pengggunaan skala 6 dimaksudkan agar menghindari central tendency
dari responden. .

Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan antara lain Multiple regression yang dilanjutkan dengan
Analysis of Variance (ANOVA). Disamping itu, juga dilakukan tabulasi silang untuk

mengetahui rata-rata minat berinvestasi diantara kategori demografi yang berbeda. Hasil uji
ANOVA menunjukan apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata minat
berinvestasi diantara, level income, serta gender. Kuesioner dibagi kedalam tiga bagian,
demografi, kompetensi (terdiri atas subjective dan objective knowledge), serta bagian terakhir
yaitu minat berinvestasi di pasar modal syariah.
Hasil dan Diskusi
Pre-test dilakukan terhadap 16 orang mahasiswa dan menunjukan bahwa kuesioner yang
diajukan telah memenuhi standar validitas dan reliabilitas yang diperlukan.
Descriptive Statistics

Gender

Income/bulan

Pengalaman

N

%

Laki-laki

21

52

Perempuan

19

48

=< 1.000.000

23

57,5

1-3 juta

16

40

3-5 juta

1

2,5

Tidak pernah

16

40

1-3 kali

22

55

3-6 kali

2

5

seminar/pelatihan pasar
modal syariah

Tabel 1

Tabel.1 memperlihatkan bahwa responden didominasi oleh laki-laki dengan 52 persen.
Sementara mengenai income/bulan, didominasi responden dengan penghasilan satu juta atau
kurang. Mengenai pengalaman keikutsertaan dalam seminar, kelas, atau pelatihan pasar
modal syariah, sebanyak 40 persen responden menyatakan tidak pernah mengikuti. Sisanya,
pernah mengikuti pelatihan/seminar/kelas pasar modal syariah antara 1 sampai 3 kali saja (55
persen) dan antara 3-6 kali (5 persen).
Tahap awal analisis dilakukan dengan melakukan pengujian reliabilitas yang bertujuan untuk
mengetahui konsistensi dari struktur internal kuesioner. Hasil analisis menujukan cronbcah

alpha coefficient secara keseluruhan adalah 0,935. Untuk reliabilitas setiap item kuesioner,

diketahui bahwa semua item dapat dikategorikan memiliki good reliability dengan koefieisn
diatas 0,92. Koefisien dengan nilai dibawah 0,6 dikategorikan poor , sementara nilai dalam
rentang antara 0,6 hingga 0,7 dikategorikan acceptable, dan koefisien dengan nilai diatas 0,8
dikategorikan sebagai good result (Sekaran, 2003).

Reliability Statistics
Cronbach's

Cronbach's

Alpha

Alpha Based on

N of Items

Standardized
Items
,935
,936
Tabel 2: Uji reliabilitas

20

Regression analysis
Regresi adalah teknik yang dapat digunakan untuk menginvestigasi pengaruh dari satu atau
lebih prediktor terhadap outcome variable. Multiple regession digunakan dalam penelitian
ini untuk menginvestigasi pengaruh variabel attitude, subjective norm, serta perceive
behaviour control terhadap minat berinvestasi di pasar modal syariah.

Hasil dari analisis multiple regression ditunjukan dalam tabel 3 yang menunjukan R-square
dan Durbin-Watson Test. Hasil uji Durbin Watson adalah 1,622 yang menunjukan bahwa
autokorelasi tidak terjadi, atau dengan kata lain, terdapat perbedaan signifikan antara variabel
dependen dan independen.

Nilai R-square adalah 0,559 membuktikan bahwa variabel-

variabel independen secara signifikan mempengaruhi variabel dependen. Koefieien R-square
ini menjelaskan bahwa 5,9 persen variasi dalam minat berinvestasi dapat dijelaskan olen
ketiga prediktor. Selanjutnya, untuk pengujuan model regresi secara keseluruhan ditunjukan
dalam uji ANOVA, dimana hasilnya menunjukan nilai signifikasi yang kurang dari 0,05
(nilai sig.0,000), ini berarti null hypotesis ditolak, yang berarti bahwa 3 prediktor dalam
model regresi tidak semuanya sama antara satu dengan lainnya dan dapat digunakan sebagai
prediktor dalam model.

R2

0,559

Durbin-Watson

1.662

Tabel 3: R2 dan uji Durbin-Watson

Test
ANOVA

F

Significance

15,221

0,000

Tabel 4 : ANOVA Test result

Sebelumnya dijelaskan bahwa ketiga prediktor mampu menjelaskan variasi minat
berinvestasi. Namun, tidak semua prediktor memberikan pengaruh yang signifikan. Dari
ketiga prediktor, yaitu attitude toward behaviour , Subjective norm, serta perceived behaviour
control, variabel hanya variabel attitude toward behaviour yang signifikan memberikan

pengaruh, dengan nilai sig.0,001 dengan koefisien 0,514 yang menandakan prediktor ini
mempengaruhi 51,4 persen variasi dalam variabel dependen
Coefficientsa
Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

t

Sig.

Coefficients
B

Std. Error

(Constant)

,528

,604

att

,514

,147

snorm

,105

cbehave

,308

Beta
,875

,387

,507

3,508

,001

,145

,106

,727

,472

,155

,263

1,995

,054

1

a. Dependent Variable: int
Tabel 5: Koefisien korelasi

Minat berinvestasi : Gender, Income, Pengalaman pelatihan
Analisis selanjutnya adalah melakukan pengujian apakah minat berinvestasi dari kelompok
responden dengan perbedaan dalam gender, pengalaman seminar/pelatihan serta level income
secara nyata signifikan. Untuk ini dilakukan uji ANOVA pada masing –masing kategori.
Hasil dari pengujian ANOVA ditunjukan dalam tabel 6.


Nilai signifikasi dari variabel gender adalah 0,716, berada jauh diatas 0,05. Ini
menandakan bahwa perbedaan gender responden tidak signifikan berpengaruh
terhadap minat mereka dalam berinvestasi di pasar modal syariah.

F

Sig.

Gender

0,135

0,716

Income

2,847

0,074

Pengalaman

2,229

0,797

pelatihan/seminar/sosialisasi



Tabel 6:Uji ANOVA

Untuk variabe income, memiliki signifikasi 0,074,masih berada diatas 0,05 yang
berarti perbedaan level income sama sekali tidak signifikan berpengaruh pada minat



berinvestasi.
Variabel pengalaman pelatihan/seminar/sosialisasi yang telah diterima juga tidak
signifikan mempengaruhi minat beinvestasi, kesimpulan didasari pada nilai sig. yang
berada diatas 0,05, yaitu 0,797.

Kesimpulan dan Saran
Model theory of planned behaviour yang digunakan dalam paper ini menunjukan bahwa

faktor yang signifikan mempengaruhi minat berinvestasi adalah variabel attitude toward
behaviour. Responden yang memiliki pandangan yang baik terhadap pasar modal syariah

memiliki minat yang tinggi untuk berinvestasi di pasar modal syariah. Orang yang memiliki
attitude toward behaviour yang tinggi ini adalah mereka yang memilih berdasarkan

keyakinan dan ideologi tertentu yang kuat. Dalam konteks pembahasan masalah dalam paper
ini, dapat kita simpulkan bahwa tipe orang ini adalah mereka yang memiliki ketaatan
terhadap agama yang kuat. Mahasiswa seperti ini adalah mereka yang tidak mengutamakan
bagaimana keuntungan atau kerugian yang mungkin terjadi dari investasi di pasar modal
syariah, melainkan mengutamakan kehalalan dari investasi mereka.
Hasil pengujian ANOVA membuktikan bahwa diantara kelompok gender, tidak terdapat
perbedaan signifikan dalam hal minat berinvestasi. begitu pula dalam hal level income yang
berbeda. Tingginya level income tidak bisa diasosiasikan dengan minat yang tinggi pula.
Terakhir mengenai pengalaman pelatihan/seminar/sosialsisasi yang diterima sebelumnya
mengenai pasar modal syariah, tidak terdapat pengaruh terhadap minat berinvestasi di pasar
modal syariah.

Implikasi terhadap Targetting Program Edukasi dan Sosialisasi Pasar Modal Syariah
Berbagai program edukasi dan sosialisasi yang dilakukan pemerintah melalui OJK hendaknya
juga benar-benar mampu memaparkan aspek kesesuaian dengan syariah dan kehalalan
investasi, bukan hanya menonjolkan return yang mungkin didapat. Selain itu juga, hasil
tabulasi silang menunjukan bahwa reponden yang memiliki minat tinggi adalah mereka yang
pendapatannya antara 1-3 juta rupiah per bulan. Ini bisa menjadi masukan bagi otoritas pasar
modal khususnya pasar modal syariah untuk memberlakukan thick size untuk setiap lot yang
ditawarkan. Jumlah lot yang ditawarkan bisa dibuat lebih kecil untuk memberikan
kesempatan mahasiswa yang memiliki minat yang tinggi namun belum cukup memiliki dana.
Ini akan membantu mereka yang memiiki minat tinggi untuk mulai berinvestasi di pasar
modal syariah.

Rekomendasi Untuk Penelitian Selanjutnya
Penelitian selanjutnya bisa mengembangkan sample size yang lebih besar dengan melibatkan
lebih banyak mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu atau bahkan dari kampus-kampus yang
berbeda, sehingga hasil yang didapat dapat lebih akurat. Butir-butir setiap item dalam TPB
juga masih mungkin diperbanyak sehingga mampu menggambarkan setiap variabel dengan
lebih baik.

Referensi
Bajtelsmit, V. L., & Bernasek, A. (1996). Why do women invest differently than
men? Journal of Financial Counseling and Planning, 7, 1-10. Retrieved from
http://search.proquest.com/docview/1362424871?accountid=17242
Bapepam LK. (2011) “Kajian Minat Investor Terhadap Efek Syariah di Pasar Modal”. p.6061. Tersedia pada: http://www.bapepam.go.id/syariah/publikasi/riset/pdf/Kajian-MinatInvestor-Terhadap-Efek-Syariah-Di-Pasar-modal.pdf (diakses pada 18 november 2014)
Theory of Planned Behaviour Model. Tersedia pada :
http://people.umass.edu/aizen/tpb.diag.html#null-link (diakses pada 13 November 2014)
http://www.ojk.go.id/sharia-capital-id (diakses pada 14 november 2014)
Setyobudi, Wahyu,T. (2008). Aplikasi Theory Of Planned Behavior (Tpb) Terhadap
Perilaku Berbagi Pengetahuan (Knowledge Sharing) Dalam Organisasi. National Conference
on Management Research
Embrey, L. L., & Fox, J. J. (1997). Gender differences in the investment decision-making
process. Journal of Financial Counseling and Planning, 8(2), 33-39. Retrieved from
http://search.proquest.com/docview/1357567398?accountid=17242
Wang, A. (2009). Interplay of Investors' Financial Knowledge and Risk Taking.Journal of
Behavioral Finance, 10(4), 204-213.
Sekaran U (2003). Research Methods For Business: a Skill-Building Approach, 4th ed.,
Wiley, New York, NY.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGRIBISNIS PERBENIHAN KENTANG (Solanum tuberosum, L) Di KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

27 309 21

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0

Implementasi Program Dinamika Kelompok Terhada Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Werdha (Pstw) Budi Mulia 1 Cipayung Jakarta Timur

10 166 162