PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUM
PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM
MEDIS AKTIF DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN SRAGEN
Irfan Agus Nurridho1,Antik Pujihastuti2, Rohmadi2
Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar2
ABSTRAK
Rak penyimpanan merupakan salah satu peralatan rumah sakit yang berfungsi menyimpan
dokumen rekam medis, dengan tersedianya rak penyimpanan dokumen rekam medis yang sesuai
dengan kapasitas penyimpanan dokumen rekam medis maka tidak akan terjadi penumpukan
dokumen di lantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkiraan kebutuhan rak
penyimpanan dokumen rekam medis rawat aktif di bagian filing Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sragen Sampai tahun 2009.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini
yaitu 3 rak rawat inap dan 5 rak rawat jalan dan sampelnya adalah 200 dokumen rawat inap dan
200 dokumen rawat jalan.
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa sistem penyimpanan di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Sragen sudah ada kebijakan yang mengatur pemisahan penyimpanan antara
dokumen aktif dan inaktif, akan tetapi belum dilaksanakan. Dan belum adanya kebijakan yang
mengatur tentang sistem penyimpanan yaitu penyimpanan secara desentralisasi. Dengan perkiraan
beban penyimpanan tahun 2005 sampai tahun 2009 adalah 29156 dokumen rawat inap dan 39631
dokumen rawat jalan, panjang pengarsipan dokumen rekam medis rawat inap 13703,46 cm dan
rawat jalan 4359,49 serta rata-rata ketebalan rawat inap adalah 0,47 cm dan rawat jalan 0,11. Maka
dapat diperoleh perkiraan penghitungan hasil kebutuhan penambahan rak penyimpanan dengan
metode kuadrat terkecil (least square) sekitar 4 rak penyimpanan rawat inap dan 6 rak rawat jalan
dengan penerapan sistem penjajaran secara Terminal Digit Filling berdasarkan rak penyimpanan
yang telah ada.
Dalam pelaksanaan penyimpanan dokumen rekam medis sebaiknya dilakukan pemisahan antara
dokumen rekam medis in aktif dan aktif sesuai kebijakan yang ada dan pengadaan penambahan
rak untuk tahun 2009 sekitar 4 rak rawat inap dan 6 rak rawat jalan dapat menggunakan rak roll
o’pack dengan ukuran panjang 5,2 m, lebar 4 m, tinggi 2,2 m. Dilihat dari faktor ketahanan rak
penyimpanan yang terbuat dari besi sehingga lebih tahan lama dengan tujuan terhindar dari bahaya
kimiawi, biologi.
Kata kunci : Rak penyimpanan, kapasitas, dokumen rekam medis.
Kepustakaan : 11 ( 1995-2008)
PENDAHULUAN
Unit Rekam Medis salah satunya yaitu filing
A. Latar Belakang
yang merupakan media untuk penyimpanan
269
dokumen rekam medis yang berfungsi
MENKES/PER/III/2008 Bab III, pasal 7
sebagai penyimpan, penyedia dan pelindung
bahwa sarana pelayanan kesehatan wajib
dokumen rekam medis.
Dalam
PerMenKes
menyediakan
fasilitas
yang
No.
diperlukan
Rak file merupakan tempat menyimpan
rekam
arsip atau dokumen rekam medis yang
medis. Rekam medis diselenggarakan oleh
bertujuan untuk memudahkan penyimpanan
dalam
rangka
penyelenggaraan
dan pengambilan kembali dokumen rekam
80
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
menjaga
Berdasarkan latar belakang tersebut,
kerahasiaan dokumen rekam medis. Oleh
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
karena itu ruang penyimpanan menampung
mengenai
dokumen
rak
Penyimpanan Dokumen Rekam Medis Aktif
penyimpanan melebihi daya tampung maka
di Bagian Filing Rumah Sakit Umum
diperlukan perencanaan atau pengadaan rak
Daerah Kabupaten Sragen”.
medis
di
ruang
rekam
filing
serta
medis,
apabila
”Prediksi
Kebutuhan
Rak
penyimpanan kembali. Perencanaan atau
pengadaan rak penyimpanan berdasarkan
TINJAUAN PUSTAKA
jumlah
A. Rekam Medis
dokumen
rekam
medis
yang
disimpan, bentuk rak dan ukuran rak
penyimpanan yang sesuai standar ergonomi
1. Pengertian Rekam medis
Menurut
PerMenKes
No.
yaitu rak penyimpanan dapat berbentuk rak
269/MenKes/Per/III/2008
roll o’pack serta memperhatikan luas suatu
yang berisikan catatan dan dokumen tentang
ruangan yang tersedia (DepKes, RI. 1997).
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
Berdasarkan survei pendahuluan bahwa
di ruang filing Rumah Sakit Umum Daerah
adalah
berkas
tindakan serta pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
Kabupaten Sragen bahwa dengan jumlah rak
Sofari, B (2002) rekam medis adalah
penyimpanan yang tersedia saat ini, sudah
rekaman atau catatan mengenai siapa, apa,
tidak
mengapa,
dapat
menampung
penambahan
dimana,
bilamana,
serta
dokumen rekam medis pasien, sehingga
bagaimana pelayanan yang diberikan kepada
dokumen
baru
pasien selama masa perawatan yang memuat
diletakkan di lantai pada samping rak
pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan
penyimpanan atau jumlah rak penyimpanan
yang diperolehnya serta memuat informasi
tidak mampu menampung semua dokumen
yang cukup untuk mengidentifikasi pasien,
rekam medis seiring dengan pertambahan
membenarkan diagnosis dan pengobatan
jumlah pasien yang berobat ke rumah sakit.
serta merekap hasilnya.
Selain itu tinggi rak penyimpanan yang
2. Tujuan Rekam Medis
rekam
medis
pasien
melebihi standar antropometri manusia, serta
Tujuan
rekam
medis
adalah
untuk
pelaksanaan penyimpanan dan pengambilan
menunjang tercapainya tertib administrasi
dokumen
dalam
rekam
medis
pada
rak
upaya
peningkatan
pelayanan
penyimpanan rawat inap yang paling atas
kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung
yang masih menggunakan alat bantu (tangga
suatu sistem pengelolaan rekam medis yang
berkaki), hal ini berpengaruh terhadap
baik dan benar, maka tertib administrasi
kegiatan
rumah sakit tidak akan berhasil sebagaimana
penyimpanan dan pengambilan
kembali dokumen rekam medis menjadi
yang
lama dan memungkinkan terjadi kecelakaan
administrasi merupakan salah satu faktor
diharapkan,
sedangkan
tertib
kerja.
Prediksi Kebutuhan Rak Penyimpanan...(Irfan Agus N, dkk)
81
yang menentukan dalam upaya pelayanan
e. Pendidikan (Education)
kesehatan di rumah sakit (DepKes RI, 1997).
Suatu berkas rekam medis yang
3. Kegunaan rekam medis
mempunyai nilai pendidikan karena
isinya
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari
informasi
berbagai aspek antara lain:
berkas
rekam
data
tentang
perkembangan
medis yang diberikan kepada pasien.
medis
mempunyai nilai Administrasi karena
Dokumentasi (Documentation)
isinya
Suatu
menyangkut
atau
kronologis dari kegiatan pelayanan
a. Administrasi (Administration)
Suatu
menyangkut
tindakan
berkas
rekam
medis
berdasarkan wewenang dan tanggung
mempunyai nilai dokumentasi karena
jawab sebagai tenaga medis dan para
isinya menjadi sumber ingatan yang
medis
harus didokumentasikan dan dipakai
dalam
mencapai
tujuan
sebagai bahan pertanggung jawaban
pelayanan kesehatan.
dan pembuatan laporan Rumah Sakit
b. Hukum (Legal)
Suatu
berkas
mempunyai
nilai
rekam
medis
hukum
karena
isinya menyangkut masalah adanya
(DepKes RI, 1997).
B. Bagian Filing
1. Ruang filing
jaminan kepastian hukum atas dasar
Ruang filing merupakan suatu tempat
keadilan. Selain itu, dalam rangka
untuk menyimpan dokumen rekam medis
menegakkan hukum serta penyediaan
pasien
bahan tanda bukti untuk menegakkan
merupakan salah satu bagian dari unit rekam
keadilan.
medis yang bertanggung jawab dalam
rawat
jalan,
rawat
inap
dan
penyimpanan dan pengembalian kembali
c. Keuangan (Financial)
medis
dokumen rekam medis. Rak penyimpanan
mempunyai nilai keuangan karena
dokumen rekam medis yang baik, harus
isinya dapat dijadikan sebagai bahan
terhindar dari kerusakan secara fisik, kimia,
untuk menetapkan biaya pembayaran
biologis misalnya tikus, rayap, dan lain-lain.
pasien di rumah sakit.
Selain itu juga harus terlindung dari sinar
d. Penelitian (Research)
matahari yang langsung, terhindar dari
Suatu
Suatu
berkas
berkas
rekam
rekam
medis
mempunyai nilai penelitian karena
isinya mengandung data informasi
kebocoran akibat hujan dan lain-lain.
2. Tugas pokok bagian filing
a. Menyimpan dokumen rekam medis
yang dapat digunakan sebagai aspek
dengan
penelitian dan pengembangan ilmu
dengan kebijakan rumah sakit.
pengetahuan di bidang kesehatan.
metode
b. Mengambil
dokumen
tertentu
kembali
rekam
medis
sesuai
(retriev)
untuk
berbagai keperluan.
82
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
c. Meretensi dokumen rekam medis
disimpan
secara
terpisah
yang
antara dokumen rekam medis rawat
ditetapkan oleh sarana pelayanan
jalan dan dokumen rekam medis
kesehatan.
rawat inap ataupun gawat darurat.
sesuai
dengan
ketentuan
d. Memisahkan penyimpanan dokumen
rekam
medis
in-aktif
dengan
c. Satelit
yaitu
suatu
penyimpanan
sistem
dimana
dokumen
rekam medis rawat jalan, rawat inap
dokumen rekam medis aktif.
e. Membantu dalam penilaian nilai
f.
pasien
dan gawat darurat
disimpan pada
guna rekam medis.
unit tertentu yang digunakan oleh
Menyimpan dokumen rekam medis
pasien
yang dilestarikan atau diabadikan.
menerus).
g. Membantu
dalam
pemusnahan
pelaksanaan
formulir.(Shofari,
B.
continue
(terus
d. Sistem Penjajaran
e. Sistem penjajaran adalah pengaturan
dan
2002)
secara
penjajaran
dokumen
medis ke dalam rak penyimpanan
3. Sistem penyimpanan rekam medis
Penyimpanan dokumen rekam medis
dengan
cara
disejajarkan
berdiri
mempunyai arti penting sehubungan dengan
sejajar satu dengan yang lain:
riwayat penyakit seseorang dan kerahasiaan
1) Sistem
Penjajaran
yang terkandung di dalam dokumen rekam
Langsung
medis oleh sebab itu cara penyimpanan
Filling)
dokumen
Sistem
rekam
medis,
harus
rekam
diatur
Nomor
(Straight
Numerical
penjajaran
dokumen
terjaga
rekam medis berdasarkan nomor
kerahasiaan dari dokumen rekam medis dan
secara langsung atau berurutan
mudah ditemukan kembali baik untuk
disebut Straight Numerical Filing
keperluan pasien maupun pihak lain.
(SNF)
sedemikian
rupa
sehingga
Tata cara penyimpanan ditinjau dari
yaitu
penyimpanan
dokumen
sistem
rekam
pemusatannya atau penyatuan dokumen
medis
rekam medis, cara penyimpanan terbagi
mensejajarkan folder/ dokumen
menjadi :
rekam medis berdasarkan urutan
a. Sentralisasi
dokumen
yaitu
rekam
penyimpanan
medis
seorang
pasien dalam satu kesatuan yaitu,
nomor
pasien
suatu
rekam
dengan
medis
cara
secara
langsung pada rak penyimpanan.
2) Sistem
Penjajaran dua Angka
dokumen rekam medis rawat jalan
Tengah (Middle Digit Filing)
dan rawat inap disimpan ke dalam
Sistem penjajaran dengan sistem
folder atau map.
angka tengah Middle Digit Filing
b. Desentralisasi
dokumen
yaitu
rekam
penyimpanan
medis
seorang
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
(MDF)
yaitu
suatu
sistem
penjajaran dokumen rekam medis
83
dengan
cara
dokumen
mensejajarkan
rekam
medis
yang terbagi menjadi 3 (tiga) kelompok,
berdasarkan nomor rekam medis
masing-masing kelompok terdiri dari 2
2 (dua) angka kelompok tengah.
(angka).
Contoh:
kelompok angka awal, angka tengah serta
10
99
22
10
00
22
10
01
22
10
02
22
10
03
21
Sistem Penjajaran Terminal Digit
Filing (TDF) yaitu suatu sistem
penjajaran dengan mensejajarkan
nomnor
berdasarkan
rekam
demikian
urutan
medis
pada
angka akhir.
terdapat pula sistem identifikasi secara
numerical yang terbagi menjadi 3 (tiga)
jenis sistem identifikasi, yaitu:
a. Serial Numbering System (SNS)
Pemberian
nomor
rekam
secara seri atau dikenal dengan Serial
suatu
sistem
identifikasi
dimana
setiap pasien yang berkunjung ke
rumah sakit selalu mendapat nomor
rekam medis baru.
b. Unit Numbering System (UNS)
dikenal
Contoh:
dengan
Unit
Numbering
System (UNS) adalah suatu sistem
98
09
99
09
10
00
09
11
01
09
11
digunakan
02
09
11
kunjungan berikutnya.
03
09
11
Identifikasi
medis
Pemberian nomor secara unit atau
kelompok 2 angka akhir.
4. Sistem
dijumpai
Numbering System (SNS) adalah
Digit Filing )
folder
Dengan
Dalam penyelenggaraan rekam medis
3) Sistem Angka Akhir ( Terminal
10
penomoran
dimana
sistem
ini
memberikan satu nomor rekam medis
pada pasien baik rawat jalan, rawat
inap maupun gawat darurat dan
Penomoran
(Numerical)
Sistem Identifikasi dalam pelayanan
rekam medis yaitu tata cara penulisan nomor
yang diberikan kepada pasien yang datang
berobat sebagai bagian dari identitas pribadi
pasien yang bersangkutan. Nomor rekam
84
medis terdiri dari 6 (enam) angka (digit)
c. Serial
Unit
selamanya
Numbering
untuk
Sistem
(SUNS)
Pemberian nomor secara seri unit
atau dikenal dengan Serial Unit
Numbering System (SUNS) adalah
suatu
sistem
pemberian
nomor
dangan menggabungkan sistem seri
dan
sistem
penggabungan
unit.
Proses
disebut
cross
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
reference yaitu apabila pasien telah
2. Antropometri
selesai pelayanan maka dokumen
a. Pengertian antropometri
rekam medis baru disatukan dengan
Istilah antopometri berasal dari kata “
dokumen rekam medis yang lama
antro “ yang berarti manusia dan “
dengan menggunakan nomor rekam
metri “ berarti ukuran. Secara umum
medis yang lama.(Shofari, B. 2002)
antopometri dapat dinyatakan sebagai
C. Ergonomi
suatu ilmu yang berkaitan dengan
1. Pengertian Ergonomi
pengukuran dimensi tubuh manusia.
Ergonomi adalah suatu upaya dalam
Antropometri
secara
luas
sebagai
akan
bentuk ilmu, teknologi, dan seni untuk
digunakan
menyerasikan peralatan, mesin, pekerjaan,
ergonomis dalam interaksi manusia.
sistem, organisasi, dan lingkungan dengan
Dengan demikian dapat disimpulkan
kemampuan, keahlian, serta keterbatasan
bahwa
manusia sehingga tercapai suatu kondisi dan
menentukan
lingkungan yang sehat, aman, nyaman,
dimensi yang tepat yang berkaitan
efisien dan produktif melalui pemanfaatan
dengan
fungsional tubuh manusia secara optimal
(Wignjosoebroto, S.1995).
data
antropometri
bentuk,
produk
b. Anthropometri
dan maksimal.
Dari analisis berbagai pakar di atas
pertimbangan
akan
ukuran
yang
dan
dirancang
yang
digunakan
antara lain :
bahwa ergonomi tidak lepas dari makna
Jangkauan
dasar yaitu ergon adalah kerja (work) dan
sebagai acuan ukuran tinggi rak
nomos adalah hukum-hukum alam (natural
penyimpanan, Panjang depa untuk
laws). Pengertian kerja (work) secara sempit
menentukan lebar rak penyimpanan,
adalah kegiatan mendapat upah, tetapi
ukuran lebar bahu untuk menentukan
pengertian kerja secara luas adalah semua
jarak
gerakan manusia merupakan kerja, mesti
Menurut Huffman EK (1992) bahwa
tidak mendapatkan upah. Ergo (gerak atau
dianjurkan adalah 36 cm atau 90 cm
kerja) dan nomos (alamiah) adalah gerakan
atau 75 cm pada ruang yang sempit.
yang efektif, efisien, nyaman, aman, tidak
Rekam medis disimpan dengan dua
menimbulkan
cara yaitu vertical dan horizontal,
sesuai
kelelahan
dengan
kondisi
dan
kecapaian
tubuh
dan
tangan
antar
penjajaran
rak
dokumen
keatas
yaitu
penyimpanan.
yang
baik
mendapatkan hasil kerja yang lebih optimal.
sebaiknya disimpan dengan posisi
Oleh karena itu dalam pendekatan ergonomi
horizontal, karena dengan penjajaran
memerlukan
antara
secara horizontal dapat menghindari
kemampuan tubuh dengan tugas kerja
dokumen dari kerusakan. Dengan
(Santosa, 2001).
menerapkan
keseimbangan
penjajaran
secara
horizontal dapat ventilasi yang lebih
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
85
luas antar dokumen rekam medis
kiri
sampaidengan
dengan batas ruang penyimpanan
pinggul
kanan
pada setiap sub rak penyimpanan.
diambil yang paling lebar
Apabila
dalam
dokumen
rekam
medis
dan
keadaan
posisi
disimpan dengan cara vertical maka
berdiri.)
dokumen rekam medis lebih mudah
Panjang lengan (dinding
berubah posisi menjadi melengkung.
dada ujung jari tengah,
Adapun data anthropometri orang
lengan datar ke depan)
Indonesia.
Panjang
Tabel 1. Data anthropometri untuk orang
Indonesia
Kriteria
Tinggi
badan
(Bagian
lengan
atas
ke sampan)
Ukuran (cm)
Panjang lengan bawah
44,2
161,3
Tinggi jangkauan ke atas
202,1
(Diukur dari luar ujung
dengan alas kaki dalam
jari
keadaan berdiri tegak.)
dengan alas kaki dalam
bahu
(Bahu
bagian
atas
smapai
dengan
kaki
132,6
tengah
sampai
keadaan berdiri.)
Panjang depa
(Diukur
sampai dengan ujung jari
keadaan berdiri tegak.)
Tinggi siku (Siku lengan
97,8
tengah kanan.)
yang berada dalam posisi
Tinggi
vertical sampai dengan
(Bagian kepala
kaki
atas
keadaan
duduk,
berdiri tegak.)
(Dari
badan
duduk
sampaidengan
dengan
posisi
siku
duduk
tegak.)
pinggul
bagian
tulang
pinggul
Tinggi
paling
atas
sampai
(pantat diatas alas duduk-
93,8
dengan alas kaki dalam
pinggul badan tegak)
keadaan berdiri.)
Tinggi panggul duduk
Lebar bahu (Bagian luar
atas
dengan
bagian
lengan
diambil
atas
39,8
yang
Panjang tungkai atas saat
=
duduk (Dari tulang lutut
paling
86
pinggul(Pinggul
18,4
(bagian atas alas duduk
luar
lebar)
Lebar
23,0
s.d pinggul badan tegak)
sampai
kanan
84,4
paling
Tinggi
lengan
165,6
dari ujung jari tengah kiri
dalam
dalam
34,8
(ketiak-siku, lengan datar
kepala paling atas sampai
Tinggi
66,7
paling
luar
sampai
dengan
garis
vertical
44,8
28,9
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
pinggang dengan posisi
Filling Cabinet :
Terdiri dari 3 tipe :
FD 102 (2 Laci)
H 700 X W465 X
D620
sikap duduk tegak.)
Panjang tungkai bawah
saat
duduk
41,4
(bagian
bawah alas duduk sampai
FD 103 (3 Laci)
dengan telapak kaki)
Tinggi
lutut
duduk
H 1000 X W465 X
D620
49,5
(telapak kaki-lutut)
FD 104 (4 Laci)
(Wignjosoebroto, S.1995).
H1 1300 X W465 X
D. Peralatan Penyimpanan atau Rak
Penyimpanan
D620
Gambar 1. Filling Cabinet
Rak penyimpanan
adalah rakitan dari
beberapa sub rak yang terbuat dari papan
b. Lateral Filing
kemudian diberi tiang untuk menaruh atau
Peralatan
untuk menyimpan berkas yang disusun
menyimpan arsip diletakkan secara
secara vertikal maupun horizontal. Berkas
vertikal, akan tetapi peralatan ini
akan ditempatkan pada rak penyimpanan
tetap disebut sebagai file lateral. Hal
dari ujung kiri dari rak penyimpanan paling
ini dikarenakan letak map atau arsip
atas dan dilanjutkan ke sub rak berikutnya.
menyamping sehingga alat ini dapat
1. Tipe peralatan penyimpanan
menghemat
Tipe
peralatan
penyimpanan
yang
digunakan
tempat
dengan file cabinet
dapat
kegunaan
dikelompokkan menjadi 4 macam yaitu:
yang
untuk
dibandingkan
selain itu ada
lain
yaitu
mempercepat dalam penemuan arsip
a. Vertical filing
atau dokumen.
Adalah jenis alat penyimpanan yang
umum dipergunakan dalam kegiatan
pengurusan arsip dan alat ini sering
disebut
filling
cabinet.
Untuk
penggunaan filling cabinet adalah
penyimpanan
dokumen
dengan
bentuk peralatan tertentu.
Gambar 2. Lateral Filling
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
87
Sehingga dapat dibuat gang atau sela
c. Power filing
Alat penyimpanan ini dipergunakan
diantara dua rak untuk tempat berdiri
untuk
petugas
menyimpan
arsip
atau
dokumen dengan cara kerja secara
yang
sedang
mencari
dokumen.
elektronik atau otomatis. Terdiri dari
3 model dasar yaitu :
1) Filing kartu
Yaitu tempat penyimpanan filing
yang dibuat secara khusus
untuk
menyimpan kartu formulir dengan
ukuran tertentu.
CC-8
Ukuran kartu
(19 x11) Cm.
(135H x 48W x
63D) Cm.
CC 5
Ukuran kartu
(19 x11) Cm.
(135 x 60 x 63)
Cm.
CC-3
Ukuran kartu
(25 x15) Cm.
(85 x 60 x63)
Gambar 3. Filling Kartu
2) Filing structural
Yaitu filing yang dipergunakan
untuk
menyimpan
semua
jenis
Gambar 4. Filling Mobile
ukuran formulir atau arsip. Model
filing ini sering digunakan untuk
dokumen
Rotary filing adalah suatu sistem
dengan kapasitas yang lebih besar
pengarsipan secara melingkar dan
dan dapat ditemukan pada rumah
dapat
sakit khususnya bagian filing.
menghemat ruang pada lantai dan
3) Filing mobil atau bergerak
dinding hingga 60%. Pada rotary
bagian
penyimpanan
Keuntungan dari filing mobil
adalah
keuangan
88
d. Rotary filing
menghemat
dan
pemakaian
terletak
diatas
berputar,
yang
dapat
filing, map-map yang disimpan akan
disusun secara melingkar, sehingga
terhindar dari ruang yang tidak
semacam rel yang mempermudah
terpakai.
Keuntungan
lain
yang
gerakan ke depan dan ke belakang.
diperoleh yaitu memudahkan dalam
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
mengambil
dan
dokumen yang jumlahnya sangat
mengembalikan
berkas yang diperlukan. Hal tersebut
banyak.
dikarenakan rotary filing ini memiliki
1) Keuntungan dari rak roll o’pack :
a) Sistim
map – map yang memiliki kode –
kode warna, angka,
modern
untuk
penyimpanan arsip dan barang
susunan dan
urutannya teratur sehingga sangat
yang
menghasilkan
ekstra
membantu dalam pemakaian. Dalam
kapasitas ruang, ekonomis dan
setiap satu putaran dapat menyimpan
efisien.
map – map tersebut setara dengan
b) Mengurangi
beban
kerja
satu filing kabinet empat tingkat.
petugas dalam hal membuka/
dimana, satu rotary filing memiliki
menutup rak apabila mudah
empat hingga enam tingkat sehingga
ditarik dan digeser.
menghemat
c) Karena tempat penyimpanan
penggunaan filing kabinet sebanyak 4
dapat dicapai lebih singkat,
sampai 6 unit.
sehingga menambah efisiensi
satu
rotary
filing
kerja.
d) Dapat
rekam
melindungi
medis
dari
berkas
bahaya
kimiawi dan fisik seperti anti
rayap, anti kelembaban, anti
api dan anti karat.
2) Kerugian menggunakan rak roll
o’pack diantaranya adalah :
a) Membutuhkan
biaya
yang
banyak untuk pengadaan roll
o’pack.
b) Harus
disesuaikan
sumber
daya petugas.
c) Membutuhkan
Gambar 5. Rotary Filling
khusus sehubungan dengan
e. Rak Roll O’pack
Lemari
Arsip
perawatan
pengadaan dan perawatan rak
dengan Penggerak
roll o’pack.
Mekanik dan Index Sistem sehingga
memudahkan dalam penyimpanan,
(Depkes, RI. 1997).
2. Bahan rak penyimpanan
pencarian dan penghematan ruangan,
Rak penyimpanan dapat terbuat dari
sangat efisien dan efketif jika dipakai
bahan kayu, ada pula yang terbuat dari besi
perusahaan
atau baja. Adapun almari yang terbuat dari
yang
mempunyai
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
89
bahan baja khusus maka dilihat dari segi
keamanan mempunyai keuntungan yaitu :
Dalam penghitungan rata-rata ketebalan
dokumen rekam medis di bagian unit filing,
a. Bor tidak mampu menembus almari.
dapat menggunakan rumus sebagai beriku:
b. Las
Penghitungan ketebalan Panjang dokumen rekam medis
tidak
mampu
melumerkan
almari.
dokumen rekam medis =
Rata-rata jumlah dokumen pada
c. Tahan dari gedoran palu besi.
tiap-tiap sub rak sub rak/ section
d. Rata – rata bahan rak file atau
penyimpanan yang ada di rumah sakit
Selain
itu
untuk
penghitungan
terbuat dari besi, dengan alasan dapat
perencanan
dibongkar pasang sewaktu – waktu
menghitung prediksi rak file x tahun yang
sesuai kebutuhan sehingga mudah
akan datang di bagian unit filing, dapat
dilakukan pembongkaran dan bila
digunakan rumus sebagai berikut :.
terbuat dari bahan kayu tidak tahan
Penghitungan rak
lama, tidak praktis dan mudah rapuh
dokumen
(Depkes, RI. 1997).
Penyimpanan
rak
penyimpanan
Σ Penambahan dokumen x ratarata ketebalan
=
Dokumen rekam medis
E. Metode Penghitungan Kebutuhan Rak
Penyimpanan Dokumen Rekam Medis
Metode Kuadrat Terkecil (Least square)
merupakan metode murni matematik dengan
persamaan rumus Y = a + bx. Rumus
tersebut digunakan untuk mengolah data
untuk
Untuk
Kapasitas
penghitungan
perkiraan
kebutuhan rak penyimpanan x tahun yang
akan
datang
di
bagian
filing,
dapat
digunakan rumus sebagai berikut :
Perkiraan kebutuhan rak = Hasil perkiraan
jumlah rak – jumlah rak yang sudah ada
dalam memprediksi peningkatan jumlah
pasien dari satu rumah sakit terhadap
penambahan suatu berkas rekam medis
F. Penyimpanan Arsip
Ruang penyimpanan arsip merupakan hal
pasien dari waktu kewaktu.
penting dalam menjaga arsip dari keamanan
Y
Nilai variabel y pada suatu waktu
dan kerahasiaan serta bahaya lain yang dapat
tertentu
terjadi. Menyimpan dokumen rekam medis
=
a = Pemotongan antara garis trend dengan
dengan ruang penyimpanan yang baik harus
sumber tegak (x), a = nilai y, jika x = 0
terhindar dari kemungkinan-kemungkinan
b = Kemiringan garis trend, besarnya
perubahan variabel Y yang terjadi
pada setiap perubahan satu unit
variabel x
x = Periode waktu deret berkala
serangan serangga, api, saluran air (talang,
pipa, air) dan lain – lain, oleh karena itu bila
akan
membangun
tempat
penyimpanan
dokumen rekam medis membuat ventilasi
pintu yang tidak langsung menghadap ke
matahari secara langsung, dihindarkan dari
sinar
90
matahari
secara
langsung
serta
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
dilengkapi
jaring
kawat
yang
halus
disamping berguna untuk menyaring debu
penyimpanan secara berkala. (KepANRI
No.12 Tahun 2000)
masuk, serangga kecil dan lain – lain.
Apabila tempat penyimpanan terdapat
saluran air maka upayakan
agar saluran
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
tersebut tidak bocor, oleh karena itu setiap
Jenis Penelitian ini adalah penelitian
saat diperiksa, terutama, bila hujan, untuk
deskriptif yaitu penelitian yang hasilnya
menghindari bahaya kebanjiran atau alamiah
berupa diskripsi (penggambaran) keadaan
Tempat penyimpanan yang baik dengan
obyek
penelitian
tanpa
memberikan
suhu udara berkisar antara 22°C sampai
kesimpulan
dengan 23°C dan kelembaban udara sekitar
(generalisasi) (Arief TQ, M. 2009). Dengan
50% sampai dengan 65%. Dokumen Rekam
pendekatan retrospektif dimana peneliti
Medis dalam waktu yang dekat akan lapuk
mengumpulkan data-data yang ada pada
bila kelembaban melebihi 65% Disamping
masa lalu atau yang pernah terjadi.
memperhatikan hal – hal tersebut di atas,
B. Populasi dan Sampel
yang
berlaku
umum
maka perlu memasang AC, selama 24 jam.
Populasi dan Sampel yang digunakan
AC ini selain berfungsi untuk mengatur
adalah rak penyimpanan dan dokumen
kelembaban dan temperatur udara juga
rekam medis rawat inap dan Rawat Jalan
untuk mengurangi debu. Pemasangan harus
dengan menggunakan metode Porposive
konstan (tetap), sehingga keadaan udara
sampling yaitu pengambilan sampel yang
tetap tidak berubah – ubah yang dapat
didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu
merusak.
yang
Menyimpan
dokumen
rekam
medis
dibuat
oleh
peneliti
sendiri,
berdasarkan cirri atau sifat-sifat yang sudah
hendaknya ditempat yang memenuhi syarat.
diketahui sebelumnya.
Dapat menggunakan rak penyimpanan dari
2002.)
dengan almari yang tertutup, selain itu
C. Instrumen
(Notoatmodjo, S.
Penelitian
ukuran antara rak penyimpanan yang paling
Pengumpulan Data
bawah dengan lantai, sekitar 6 (enam) inchi,
1. Instrumen penelitian
dan
Cara
karena hal ini akan memudahkan udara
Pedoman observasi berisi sebuah daftar
bergerak dengan bebas. Apabila terpaksa
jenis kegiatan yang akan diamati pada saat
harus
yang
penelitian yaitu rak penyimpanan dokumen
tertutup, maka susun dokumen rekam medis
rekam medis, jumalah dokumen rekam
agak merenggang. Almari harus sering
medis, RL-1 serta Prosedur Tetap tentang
dibuka, serta diperiksa untuk melihat apabila
ruang dan rak penyimpanan dokumen rekam
kertas ditumbuhi cendawan atau diserang
medis (Arikunto, S. 2006).
menggunakan
serangga.
serangga
Maka
beri
almari
dalam
kapur
barus
besi
menghindari
pada
rak
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
91
2. Cara pengumpulan data
4. Penyajian data.
a. Observasi.
Yaitu dalam bentuk narasi dan
Pengamatan
langsung
kebijakan-kebijakan
dan
terhadap
nantinya akan menggambarkan hasil
prosedur
penelitian.
tetap tentang sistem penyimpanan
dan penjajaran di Rumah Sakit.
E. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam
b. Pengukuran.
Yaitu
yang
penelitian ini adalah dengan menggunakan
peneliti
mengamati
dan
analisis
diskriptif
yaitu
dengan
cara
yang
telah
mengukur rak penyimpanan dokumen
mendiskripsikan
rekam medis rawat inap dab rawat
dikumpulkan dan diolah menjadi kebutuhan
jalan untuk mendapatkan ukuran
rak penyimpanan dokumen rekam medis
panjang,
rak
rawat inap maupun rawat jalan tahun 2009
penyimpanan dokumen rekam medis.
di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
lebar,
tinggi
c. Sumber data
data
Sragen.
Data dalam penelitian ini adalah data
yang berasal dari rak penyimpanan,
HASIL
dokumen rekam medis rawat inap
PEMBAHASAN
mupun rawat jalan dan RL-1.
1. Kebijakan Rumah Sakit tentang ruang
Pengolahan data melalui tahap
dan penyimpanan dokumen rekam medis
1. Collecting.
Di
ukuran
desain
rak
penyimpanan dokumen rekam medis di
ruang filing.
Sakit
Umum
Daerah
Kabupaten Sragen mengunakan identifikasi
penomoran secara unit numbering system
sistem ini memberikan satu nomor rekam
Pada tahap ini data yang diperoleh
kemudian disusun menurut bagian yang
diteliti agar dapat dibaca dilengkapi
apabila belum sesuai dengan tujuan
penelitian.
medis pada pasien baik rawat jalan, rawat
inap maupun gawat darurat dan digunakan
selamanya untuk kunjungan berikutnya.
Dalam prosedur tetap No.P.05.05.038
yang
3. Tabulasi.
kemudian
Rumah
yaitu adalah suatu sistem penomoran dimana
2. Editing.
Setelah
DAN
A. Hasil Penelitian
D. Teknik dan Pengolahan Data
Pengumpulan
PENELITIAN
mengatur
penyimpanan
dokumen
rekam medis (filling) yang berisi penjajaran
melalui
tahap
memasukkan
sebelumnya,
hasil
dari
pengumpulan data kedalam tabel untuk
memudahkan
pengelompokkan
penghitungan data.
dan
dokumen rekam medis berdasarkan angka
akhir
atau Terminal Digit Filling (TDF)
untuk dokumen rekam medis rawat jalan,
rawat inap maupun gawat darurat yang telah
selesai dikoding dan indeksing. Sedangkan
untuk pelayanan dokumen rekam medis
92
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
pasien Gawat Darurat yang berkujung pagi,
sore, maupun malam dikembalikan kebagian
10,5 m
rekam medis pada keesokan harinya dan
dokumen rekam medis dengan nomor rekam
medis lama di satukan dengan dokumen
a
rekam medis lama yang berada di filling
b
sedangkan untuk nomor baru diurutkan dan
diberi
map
kemudian
ditulis
tanggal
d
5m
c
pengembaliannya.
Rumah
penyimpanan
f
e
sakit
menggunakan
dokumen
g
h
sistem
berdasarkan
desentralisasi yaitu terjadi pemisahan antara
rekam medik poliklinik dengan rekam medis
Gambar 6. Ruang penyimpanan dokumen
penderita dirawat inap, akan tetapi belum
rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah
terdapat kebijakan yang mengatur tentang
Kabupaten Sragen.
penyimpanan dokumen secara desentralisasi,
Keterangan :
selain itu belum terdapat pula tentang
a. Rak penyimpanan rawat inap 1.
penetapan
luas
penyimpanan
b. Rak penyimpanan rawat inap 2.
dokumen
rekam
dan
c. Rak penyimpanan rawat inap 3.
ruangan
medis
dalam
penyimpanan dokumen rekam medis rawat
d. Rak penyimpanan rawat Jalan 1.
inap
ada
e. Rak penyimpanan rawat Jalan 2.
pemisahan antara dokumen rekam medis
f. Rak penyimpanan rawat Jalan 3.
aktif maupun inaktif.
g. Rak penyimpanan rawat Jalan 4.
maupun
2. Luas
ruang
rawat
jalan
tidak
penyimpanan
rekam medis di Rumah Sakit
dokumen
Umum
h. Rak penyimpanan rawat Jalan 5.
3. Jumlah kunjungan pasien rawat inap dan
Daerah Kabupaten Sragen
Di
Rumah
Sakit
Umum
rawat jalan di Rumah Sakit Umum
Daerah
Daerah Kabupaten Sragen selama tahun
Kabupaten Sragen mempunyai luas ruangan
2005 sampai tahun 2009.
63m² dengan panjang 10,5 m dan lebar 6 m.
Jumlah kunjungan pasien rawat inap di
berikut lay-out tentang tataletak ruang
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
penyimpanan dokumen rekam medis rawat
Sragen selama tahun 2005 sampai tahun
inap maupun rawat jalan di Rumah Sakit
2009 berdasarkan data RL-1 (Formulir data
Umum Daerah Kabupaten Sragen sebagai
kegiatan rumah sakit) digunakan untuk
berikut
memperoleh
data
penghitungan
jumlah
pasien atau penambahan dokumen rekam
medis sebagai berikut :
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
93
Tabel 2. Data Pasien Rawat Inap dan
Rawat Jalan Keluar Hidup dan Meningal
Jumlah pasien
No. Tahun
Rawat
Rawat
Jalan
Inap
1.
2005
13540
10438
2.
2006
14539
11953
3.
2007
15319
11184
4.
2008
16504
12786
5.
2009
18473
13690
Jumlah
78375
60051
Sumber : Laporan Rekapitulasi Kegiatan
Rumah Sakit tahun 2005 sampai tahun 2009
4. Ketebalan
dan
panjang
Dari
data
tersebut
dilakukan
dapat
penghitungan
mengetahui
dokumen
diatas
rata-rata
rekam
untuk
ketebalan
medis
dengan
rumus:
Ketebalan dokumen rekam medis
rawat inap/ rawat jalan
=
Panjang dokumen rekam medis
Jumlah dokumen
a. Rawat Inap
=
94,2
pengarsipan
dokumen rekam medis di Rumah Sakit
= 0,47 cm
Umum Daerah Kabupaten Sragen
+
a. Ketebalan dokumen rekam medis
Dalam
Penghitungan
b. Rawat Jalan
ketebalan
dokumen rekam medis rawat inap
dengan
menggunakan
penghitungan
rata-rata
=
21,3
rumus
200
= 0.11 cm
Berdasarkan
perhitungan
diatas,
ketebalan
diperoleh hasil rata-rata ketebalan
dokumen rekam medis. Berikut data
dokumen rekam medis rawat inap
jumlah dokumen rekam medis dan
yaitu 0,47 cm dan untuk dokumen
panjang dokumen rekam medis rawat
rekam medis rawat jalan adalah 0,11
inap maupun rawat jalan.
cm.
b. Panjang pengarsipan dokumen rekam
Tabel 3. Data Jumlah Sampel Dokumen
Rekam Medis dan Panjang Dokumen
Rekam Medis
Panjang
Keteran
N Jumlah
gan
o
Dokumen
dokumen
rekam Medis rekam
medis
rawat inap
(cm)
1.
Rawat
200
94,2
Inap
2.
Rawat
200
21,3
Jalan
medis
Dalam
penentuan
panjang
pengarsipan dokumen rekam medis
dapat dilakukan dengan rumus :
Panjang pengarsipan = Σ Dokumen tahun
2006 sapai tahun 2010 x ketebalan dokumen
1). Panjang
pengarsipan
dokumen
Rawat Inap = 78375 x 0,47
= 36836.25 cm
94
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
b. Rak penyimpanan dokumen rekam
2). Panjang pengarsipan dokumen
medis rawat inap di Rumah Sakit
Rawat Jalan = 60051 x 0.11
Umum Daerah Kabupaten Sragen
= 6605,61 cm
berjumlah 3 rak untuk masing-
Berdasarkan hasil penghitungan panjang
ketebalan
masing 1 rak penyimpanan terdiri
dokumen rekam medis rawat inap 0,47 dan
dari 10 sap dan 60 subrak back to
0,11 untuk rawat jalan dapat diketahui
back.
panjang pengarsipan dokumen rekam medis
penyimpanan dokumen rekam medis
untuk rawat inap yaitu 36836.25cm dan
rawat inap Rumah Sakit Umum
untuk dokumen rekam medis rawat jalan
Daerah Kabupaten Sragen.
pengarsipan
dengan
rata-rata
Berikut
ukuran
rak
yaitu 6605 cm.
5. Ukuran
rak
penyimpanan
300 cm
dokumen
rekam medis di Rumah Sakit
Umum
Daerah Kabupaten Sragen.
a. Rak penyimpanan dokumen rekam
medis rawat jalan yang tersedia
berjumlah 5 rak untuk masingmasing 1 rak penyimpanan terdiri
dari
back,
6 sap dan 12 subrak back to
berikut
ukuran
rak
penyimpanan dokumen rekam medis
Sap 1
Subrak
Sap 2
Panjang
subrak 100
Sap 3
Tinggi subrak
28 cm
Sap4
Sap5
Sap 6
Sap7
rawat jalan Rumah Sakit Umum
Sap 8
Daerah Kabupaten Sragen.
Sap9
Panjang rak 200 cm
Sap10
Gambar 8. Ukuran rak penyimpanan rawat
Lebar Rak 50
cm
Panjang
subrak 100
cm
inap.
6. Penghitungan
kebutuhan
rak
penyimpanan dokumen rekam medis di
Lebar
Tinggi
Rak 168
cm
bagian filing Rumah Sakit
Umum
Daerah Kabupaten Tahun 2009.
a. Penghitungan
jumlah
kunjungan
pasien rawat inap tahun 2005 s.d
Gambar 7. Ukuran rak penyimpanan rawat
jalan.
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
2009 dengan menggunakan metode
kuadrat terkecil.
95
Tabel 3. Hasil Penghitungan Jumlah
Pasien Rawat Inap Tahun 2005 Sampai
Tahun 2009
No
Tahun
Y
X
Σ XY
1.
2005
10438
-
-
4
2.
2006
11953
2
20876
1
3.
2007
11184
-
-
0
4.
2008
12786
1
11953
1
5.
2009
13690
0
0
4
1
12786
2
27380
0
7337
60051
= 12010.2 + 2201.1
= 14211.3
Maka untuk tahun 2011 jumlah dokumen
Σ
X²
Jumlah
1). Tahun 2010 = 12010.2 + ( 733.7 x 3)
rekam medis untuk rawat inap adalah 14211
dokumen.
2). Tahun 2011 = 12010.2 + ( 733.7 x 4)
= 12010.2 + 2934.8
= 14945
Maka untuk tahun 2011 jumlah dokumen
rekam medis untuk rawat inap adalah 14945
dokumen.
b. Penghitungan
10
jumlah
kunjungan
pasien rawat jalan tahun 2006 sampai
Berdasarkan
data
tabel
3
tahun 2010 dengan menggunakan
dapat
metode kuadrat terkecil.
digunakan untuk memprediksi kebutuhan
rak penyimpanan dokumen rekam medis
dengan menggunakan rumus metode kuadrat
terkecil (Least square) :
Y = a + bx
Rumus ini untuk mencari nilai a dan nilai
b sebagai berikut :
a =
=
∑y
n
60051
Tabel 4. Hasil Penghitungan Jumlah
Pasien Rawat Jalan Tahun 2005 Sampai
Tahun 2009
No
Tahun
Y
X
XY
X²
1.
2006
13540
-
-
4
2.
2007
14539
2
27080
1
3.
2008
15319
-
-
0
4.
2009
16504
1
14539
1
5.
2010
18473
0
0
4
1
16504
2
36946
78375
0
11831
data
tabel
4
= 12010.2
Maka nilai a adalah : 12010.2
b =
=
∑ XY
∑ X²
10
= 733.7
Maka nilai b adalah : 733.7
Sehingga diperkirakan jumlah dokumen
rekam medis rawat inap pada tahun 2009
adalah :
96
Jumlah
Berdasarkan
10
dapat
digunakan untuk memprediksi kebutuhan
rak penyimpanan dokumen rekam medis
dengan menggunakan rumus metode kuadrat
terkecil (Least square):
Y = a + bx
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
Rumus ini untuk mencari nilai a dan
dapat dicari panjang pengarsipan
nilai b sebagai berikut :
a =
dokumen rekam medis nya dan
∑
hasilnya adalah sebagai berikut :
Panjang pengarsipan = ∑ Dokumen 2010
=
sampai 2011 x ketebalan dokumen
= 15675
Rawat Inap = 14211.3 + 14945 x 0.47
Maka nilai a adalah : 15675
b =
=
= 29156.3 x 0.47
∑
= 13703.46 cm
∑ ²
Rawat Jalan= 19224.3 + 20407.4 x 0,11
11831
10
= 39631.7 x 0.11
= 1183.1
= 4359.49cm
Maka nilai b adalah : 1183.1
Sehingga
diperkirakan
2). Kapasitas berdasarkan rak yang
jumlah
dokumen rekam medis rawat jalan
ada
pada
Berdasarkan panjang rak dan
tahun 2011 adalah :
jumlah
1). Tahun 2010 = 15675 + (1183.1 x 3)
tahun
2010
jumlah
dokumen rekam medis untuk rawat jalan
adalah 19224 dokumen.
(a.) Rak rawat inap= 100 cm x 60
x 1 rak = 6000 cm
2). Tahun 2011 = 15675 + (1183.1 x 4)
(b.) Rak rawat jalan
= 15675 + 2772.4
untuk
tahun
3). Perkiraan
2011
jumlah
100
2011
adalah 20407 dokumen.
Perkiraan
penyimpanan
rak
penyimpanan
rak
dokumen rekam medis untuk
penyimpanan dokumen rekam medis
tahun 2011 dapat dicari karena
bagian filling rawat inap dan rawat
diketahui :
jalan tahun 2011.
(a.)Jumlah DRM rawat inap 2010
1). Panjang
perkiraan
rak
dokumen rekam medis tahun
dokumen rekam medis untuk rawat jalan
c. Penghitungan
=
cm x 12 x 1 = 1200 cm
= 20407.4
Maka
dicari
Kapasitas 1 rak = Panjang subrak x jumlah
subrak dalam 1 rak
= 19224.3
untuk
dapat
panjang pengarsipan rak yaitu :
= 15675 + 3549.3
Maka
subrak
pengarsipan
untuk
periode 2 tahun yang akan datang
yaitu 2010 sampai tahun 2011.
Berdasarkan
data
perkiraan
dokumen rekam medis tahun
- 2011
(b.) Jumlah DRM rawat jalan
20010 - 2011
(c.)Rata – rata ketebalan DRM
rawat inap
2010 sampai tahun 2011 dan
ketebalan dokumen rekam medis
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
97
(d.) Kapasitas 1 rak rawat inap
:
back to back
rak penyimpanan , sedangkan
6000
untuk rak penyimpanan dokumen
cm
rekam
(e.) Kapasitas 1 rak rawat jalan
medis
rawat
jalan
sejumlah 6 rak penyimpanan.
: 1200 cm
B. Pembahasan
back to back
(f.) Rak yang ada untuk rawat
inap
1. Kebijakan
rumah
sakit
tentang
: 3 Rak
penyimpanan dan
ruang penyimpanan
(g.) Rak yang ada untuk rawat
jalan
dokumen rekam medis
Di
Pengitungan
penyimpanan=
rak
: 5 Rak Umum
Sakit
Rumah
Daerah
Kabupaten Sragen sudah ada kebijakan yang
mengatur tentang penyimpanan dokumen
∑ Penambahan dokumen x Rata-rata ketebalan dokumen
rekam medis (Filling) yang didalamnya
Kapasitas
berisi tentang prosedur penjajaran dokumen
(a.) Rawat Inap =
rekam
89207 x 0.47
6000
penjajaran
secara
belum sesuai dengan judul kebijakan tentang
118006 x 0.11
penyimpanan
1200
kebutuhan
dokumen
rekam
medis
No.P.05.05.038, karena belum tercantum
= 10.82 atau 11 rak
Perkiraan
yaitu
Terminal Digit Filing. Kebijakan tersebut
= 6,99 atau 7 rak
(b.) Rawat Jalan =
medis,
rak
penyimpanan 2 tahun yang akan
datang di bagian filling adalah
prosedur tentang penyimpanan dokumen
secara desentralisasi. .
Ruang penyimpanan dokumen rekam
medis
sebagai berikut:
telah
diatur
dalah
Perkiraan kebutuhan rak=
No.P.05.04.044
Hasil perkiraan jumlah rak – jumlah rak
penyimpanan dokumen dokumen non aktif,
yang sudah ada
akan
(a.) Rawat Inap
kebijakan
pemisahan
tersebut
dan
belum
dilaksanakan dikarenakan belum tersedianya
=7–3
ruang untuk penyimpanan dokumen inaktif.
= 4 rak
Hal ini mengakibatkan ruang penyimpanan
(b.) Rawat Jalan = 11 – 5
menjadi sesak, dan terjadinya penumpukan
= 6 rak
98
tetapi
tentang
kebijakan
Berdasarkan hasil penghitungan
dokumen rekam medis dilantai, sehingga
perkiraan
petugas kesulitan dalam pencarian dokumen
penambahan
rak
penyimpanan pasien rawat inap di
apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
ruang filling Rumah Sakit Umum
2. Penghitungan kebutuhan rak dokumen
Daerah Kabupaten Sragen untuk
rekam
2
menggunakan metode kuadrat terkecil.
tahun
yang
kususnya
rak
akan
datang
medis
rawat
inap
dengan
penyimpanan
Berdasarkan beban penyimpanan periode
dokumen rawat inap sejumlah 4
tahun 2007 s.d 2009 sebanyak 29156
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
dokumen rekam medis rawat inap dengan
ada
berdasarkan
jumlah
subrak/section
rata-rata ketebalan 0,47 cm untuk setiap
sebanyak 12 subrak/section serta dengan
dokumen rekam medis, maka akan diperoleh
jenis rak back to back.
panjang pengarsipan sepanjang 13703.46
Rak tersebut akan diletakkan di ruang
cm. Jumlah dokumen rekam medis Rawat
filing Unit Rekam Medis yang mempunyai
Inap pada tahun 2007 sebanyak 14211
luas ruangan 63 m² dengan ukuran panjang
dokumen, dan tahun 2008 sebanyak 14945
10,5 m dan lebar 6 m. Rak penyimpanan
dokumen, sehingga pertambahan dokumen
rawat inap yang ada, mempunyai ukuran
rekam medis rawat inap dari tahun 2006 s.d
panjang 3 m, lebar 0.7 m dan tinggi 1,68 m
2009 memperoleh penambahan dokumen
dengan back to back sehingga mempunyai
rekam medis sebanyak 734 dokumen. Oleh
luas 2.25 m² sedangkan rak penyimpanan
karena
semua
rawat jalan mempunyai ukuran panjang 2 m,
dokumen rekam medis dari tahun 2010 s.d
lebar 0.5 m dan tinggi 2,8 m dengan back to
2011 membutuhkan penambahan 4 rak
back sehingga mempunyai luas 1 m².
penyimpanan sesuai dengan ukuran rak
Perkiraan kebutuhan rak untuk dua tahun
penyimpanan yang telah ada berdasarkan
yang akan datang adalah 15 rak, yaitu 7 rak
jumlah
untuk rawat inap dan 11 rak untuk rawat
itu
untuk
menampung
subrak/section
sebanyak
60
subrak/section serta dengan jenis rak back to
jalan.
Berdasarkan hasil penghitungan
back.
tersebut dapat diperkirakan luas ruangannya:
Sedangkan untuk dokumen rekam medis
a. Perkiraan luas 1 rak rawat inap =
rawat jalan berdasarkan beban penyimpanan
(Panjang + Kelonggaran) x (Lebar
39631 dokumen rekam medis dengan rata-
+ Kelonggaran)
rata 0.11 cm untuk setiap dokumennya,
= (3 m + 0,6 m) x (0,7 m + 0,6m)
maka
= 3,6 x 1,3
diperoleh
panjang
pengarsipan
= 4,68 m²
4359.49 cm untuk periode dua tahun
kedepan. Jumlah dokumen rekam medis
Rawat Inap pada tahun 2008 sebanyak
19224 dokumen, dan tahun 2009 sebanyak
Panjang 1rak
Kelonggaran
0,3 m
Lebar
rak
0,7 m
20407 dokumen, sehingga pertambahan
dokumen rekam medis rawat jalan dari
tahun 2008 sampai tahun 2009 memperoleh
penambahan
dokumen
rekam
\
Panjang 1 rak +
medis
Kelonggaran 3,6 m
sebanyak 1183 dokumen. Oleh karena itu
Gambar
untuk menampung semua dokumen rekam
penyimpanan rawat inap.
medis
rawat
jalan
pada
tahun
9.
Perkiraan
luas
1
rak
2009
membutuhkan 6 rak penyimpanan sesuai
dengan ukuran rak penyimpanan yang telah
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
99
Berdasarkan penghitungan perkiraan luas
satu rak rawat inap yaitu
4,68 m², maka
dapat dipekiraan luas untuk 7 rak rawat inap.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
= Luas 1 Rak x Jumlah Rak
Sragen sudah
= 4,68 m² x 7
mengatur
= 32,76 m²
antara dokumen aktif dan inaktif, akan
ada kebijakan yang
pemisahan
penyimpanan
3. Perkiraan luas 1 rak rawat jalan =
tetapi belum dilaksanakan. Dan belum
(Panjang + Kelonggaran) x (Lebar +
adanya kebijakan yang mengatur tentang
Kelongaran)
sistem penyimpanan yaitu penyimpanan
secara desentralisasi.
`=
(
2m
+ 0,6m) xbeban
(0,5mkerja
+ 0,6m)
2. Berdasarkan
dari tahun 2006
= 2,6m
x 1,1m
sampai
tahun 2009 sebanyak 89207
Panjang 1 rak 2 m
Kelongg
aran
0,3m
Lebar
1 rak
0,5 m
Lebar 1
rak +
Kelongg
aran
1.2m
\
= 2,53
m² rekam medis untuk rawat inap
dokumen
dan 118006 dokumen rekam medis untuk
rawat jalan dengan jumlah rak yang ada
untuk rawat inap yaitu 3 rak dan rawat
jalan 5 rak , maka kebutuhan rak
Panjang 1 rak + Kelongaran 2,6 m
penyimpanan dokumen rekam medis
Gambar
10.
Perkiraan
luas
1
rak
penyimpanan rawat jalan.
aktif di bagian filling sebanyak 4 rak
penyimpanan rawat inap dengan panjang
pengarsipan sepanjang 13703.46 cm dan
Berdasarkan penghitungan perkiraan luas
6 rak penyimpanan rawat jalan dengan
satu rak rawat jalan yaitu 2,53 m², maka
panjang
dapat diperkiraan luas untuk 11 rak rawat
Dengan luas ruangan sekarang 63 m²
jalan. = Luas 1 Rak x Jumlah Rak
masih dapat menampung penambahan
pengarsipan
4359.49
cm.
= 2,53 m² x 11
rak penyimpanan pada tahun 2011 yang
= 27,83 m²
akan datang dengan perkiraan luas rak
Luas ruang penyimpanan yang ada
keseluruhan adalah 60,59 m².
adalah 63 m² dengan perkiraan kebutuhan
B. Saran
luas ruangan di atas diketahui bahwa dengan
1. Dalam
pelaksanaan
penyimpanan
jumlah perkiraan 18 rak, untuk rawat inap
dokumen
dan rawat jalan membutuhkan luas ruangan
dilakukan pemisahan antara dokumen
60,59
rekam medis in aktif dan aktif sesuai
m²,
sehingga
penambahan ruangan.
tidak
diperlukan
rekam
medis
sebaiknya
dengan prosedur tetap No.P.05.05.044
tentang pemisahan dan penyimpanan
dokumen non aktif yang telah ada dan di
buat prosedur tetap tentang penyimpanan
100 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
secara
sehingga
desentralisasi
2008. Peraturan Menteri
.
Kesehatan
Indonesia
Nomor
269/MENKES/PER/2008
Tentang
Rekam Medis. Jakarta: Menteri
Kesehatan
memudahkan dalam pencarian dokumen
rekam medis. Prosedur tetap tentang
penyimpanan secara desentralisasi dapat
dilihat pada lampiran saran 1.
2. Menurut
penghitungan
perencanaan
kebutuhan rak penyimpanan rawat inap
Notoatmodjo,
S.
2002.
Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta,
dan rawat jalan untuk periode tahun
2012,
membutuhkan
sekitar
4
rak
penyimpanan rawat Inap dan 6 rak
penyimpanan rawat jalan dengan ukuran
Nurmianto, E. 1998.Ergonomi Konsep
Dasar dan Aplikasinya. Institut
Teknologi Sepuluh November Guna
Widya, Surabaya.
rak penyimpanan sama dengan rak
penyimpanan yang sudah ada. Apabila
rumah sakit memiliki sumber dana
khusus
untuk
pengadaan
PerMenKes
RI
269/MENKES/PER/III/2008.
Tentang Rekam Medis. Jakarta.
No
sarana
penyimpanan maka dapat mengadakan
sarana penyimpanan dengan bentuk roll
o’pack, dilihat dari faktor ketahanan rak
Santosa, G. 2001. Ergonomi Manusia,
Peralatan dan lingkungan. Prestasi
Pustaka, Jakarta.
penyimpanan yang terbuat dari besi
sehingga lebih tahan lama dengan tujuan
terhindar dari bahaya kimiawi, biologi.
Adapun ukuran roll o’pack dapat dilihat
Shofari, B. 2002. Modul Pembelajaran
Pengelolaan Rekam Medis dan
Dokumentasi Rekam Medis (Buku 1).
PORMIKI Jateng, Semarang. Tidak
dipublikasikan
di lampiran saran 2.
. Modul Pembelajaran
Pengelolaan Rekam Medis dan
Dokumentasi Rekam Medis (Buku 2).
PORMIKI Jateng, Semarang. Tidak
dipublikasikan
DAFTAR PUSTAKA
Arief TQ, M. 2004. Pengantar Metodologi
Penelitian untuk Ilmu Kesehatan.
Surakarta
Arikunto, S. 2006 Manajemen Penelitian.
Jakarta : PT. Rineka Cipta
Wignjo, S. 1995. Studi Gerak dan Waktu.
Gunung Waktu, Surabaya.
Depkes, RI.
1997.
Pedoman
Pengelolaan Rekam Medis Rumah
Sakit Di Indonesia. Revisi 1.
Departemen Kesehatan RI. Jakarta
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
101
MEDIS AKTIF DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN SRAGEN
Irfan Agus Nurridho1,Antik Pujihastuti2, Rohmadi2
Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar2
ABSTRAK
Rak penyimpanan merupakan salah satu peralatan rumah sakit yang berfungsi menyimpan
dokumen rekam medis, dengan tersedianya rak penyimpanan dokumen rekam medis yang sesuai
dengan kapasitas penyimpanan dokumen rekam medis maka tidak akan terjadi penumpukan
dokumen di lantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkiraan kebutuhan rak
penyimpanan dokumen rekam medis rawat aktif di bagian filing Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sragen Sampai tahun 2009.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini
yaitu 3 rak rawat inap dan 5 rak rawat jalan dan sampelnya adalah 200 dokumen rawat inap dan
200 dokumen rawat jalan.
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa sistem penyimpanan di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Sragen sudah ada kebijakan yang mengatur pemisahan penyimpanan antara
dokumen aktif dan inaktif, akan tetapi belum dilaksanakan. Dan belum adanya kebijakan yang
mengatur tentang sistem penyimpanan yaitu penyimpanan secara desentralisasi. Dengan perkiraan
beban penyimpanan tahun 2005 sampai tahun 2009 adalah 29156 dokumen rawat inap dan 39631
dokumen rawat jalan, panjang pengarsipan dokumen rekam medis rawat inap 13703,46 cm dan
rawat jalan 4359,49 serta rata-rata ketebalan rawat inap adalah 0,47 cm dan rawat jalan 0,11. Maka
dapat diperoleh perkiraan penghitungan hasil kebutuhan penambahan rak penyimpanan dengan
metode kuadrat terkecil (least square) sekitar 4 rak penyimpanan rawat inap dan 6 rak rawat jalan
dengan penerapan sistem penjajaran secara Terminal Digit Filling berdasarkan rak penyimpanan
yang telah ada.
Dalam pelaksanaan penyimpanan dokumen rekam medis sebaiknya dilakukan pemisahan antara
dokumen rekam medis in aktif dan aktif sesuai kebijakan yang ada dan pengadaan penambahan
rak untuk tahun 2009 sekitar 4 rak rawat inap dan 6 rak rawat jalan dapat menggunakan rak roll
o’pack dengan ukuran panjang 5,2 m, lebar 4 m, tinggi 2,2 m. Dilihat dari faktor ketahanan rak
penyimpanan yang terbuat dari besi sehingga lebih tahan lama dengan tujuan terhindar dari bahaya
kimiawi, biologi.
Kata kunci : Rak penyimpanan, kapasitas, dokumen rekam medis.
Kepustakaan : 11 ( 1995-2008)
PENDAHULUAN
Unit Rekam Medis salah satunya yaitu filing
A. Latar Belakang
yang merupakan media untuk penyimpanan
269
dokumen rekam medis yang berfungsi
MENKES/PER/III/2008 Bab III, pasal 7
sebagai penyimpan, penyedia dan pelindung
bahwa sarana pelayanan kesehatan wajib
dokumen rekam medis.
Dalam
PerMenKes
menyediakan
fasilitas
yang
No.
diperlukan
Rak file merupakan tempat menyimpan
rekam
arsip atau dokumen rekam medis yang
medis. Rekam medis diselenggarakan oleh
bertujuan untuk memudahkan penyimpanan
dalam
rangka
penyelenggaraan
dan pengambilan kembali dokumen rekam
80
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
menjaga
Berdasarkan latar belakang tersebut,
kerahasiaan dokumen rekam medis. Oleh
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
karena itu ruang penyimpanan menampung
mengenai
dokumen
rak
Penyimpanan Dokumen Rekam Medis Aktif
penyimpanan melebihi daya tampung maka
di Bagian Filing Rumah Sakit Umum
diperlukan perencanaan atau pengadaan rak
Daerah Kabupaten Sragen”.
medis
di
ruang
rekam
filing
serta
medis,
apabila
”Prediksi
Kebutuhan
Rak
penyimpanan kembali. Perencanaan atau
pengadaan rak penyimpanan berdasarkan
TINJAUAN PUSTAKA
jumlah
A. Rekam Medis
dokumen
rekam
medis
yang
disimpan, bentuk rak dan ukuran rak
penyimpanan yang sesuai standar ergonomi
1. Pengertian Rekam medis
Menurut
PerMenKes
No.
yaitu rak penyimpanan dapat berbentuk rak
269/MenKes/Per/III/2008
roll o’pack serta memperhatikan luas suatu
yang berisikan catatan dan dokumen tentang
ruangan yang tersedia (DepKes, RI. 1997).
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
Berdasarkan survei pendahuluan bahwa
di ruang filing Rumah Sakit Umum Daerah
adalah
berkas
tindakan serta pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
Kabupaten Sragen bahwa dengan jumlah rak
Sofari, B (2002) rekam medis adalah
penyimpanan yang tersedia saat ini, sudah
rekaman atau catatan mengenai siapa, apa,
tidak
mengapa,
dapat
menampung
penambahan
dimana,
bilamana,
serta
dokumen rekam medis pasien, sehingga
bagaimana pelayanan yang diberikan kepada
dokumen
baru
pasien selama masa perawatan yang memuat
diletakkan di lantai pada samping rak
pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan
penyimpanan atau jumlah rak penyimpanan
yang diperolehnya serta memuat informasi
tidak mampu menampung semua dokumen
yang cukup untuk mengidentifikasi pasien,
rekam medis seiring dengan pertambahan
membenarkan diagnosis dan pengobatan
jumlah pasien yang berobat ke rumah sakit.
serta merekap hasilnya.
Selain itu tinggi rak penyimpanan yang
2. Tujuan Rekam Medis
rekam
medis
pasien
melebihi standar antropometri manusia, serta
Tujuan
rekam
medis
adalah
untuk
pelaksanaan penyimpanan dan pengambilan
menunjang tercapainya tertib administrasi
dokumen
dalam
rekam
medis
pada
rak
upaya
peningkatan
pelayanan
penyimpanan rawat inap yang paling atas
kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung
yang masih menggunakan alat bantu (tangga
suatu sistem pengelolaan rekam medis yang
berkaki), hal ini berpengaruh terhadap
baik dan benar, maka tertib administrasi
kegiatan
rumah sakit tidak akan berhasil sebagaimana
penyimpanan dan pengambilan
kembali dokumen rekam medis menjadi
yang
lama dan memungkinkan terjadi kecelakaan
administrasi merupakan salah satu faktor
diharapkan,
sedangkan
tertib
kerja.
Prediksi Kebutuhan Rak Penyimpanan...(Irfan Agus N, dkk)
81
yang menentukan dalam upaya pelayanan
e. Pendidikan (Education)
kesehatan di rumah sakit (DepKes RI, 1997).
Suatu berkas rekam medis yang
3. Kegunaan rekam medis
mempunyai nilai pendidikan karena
isinya
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari
informasi
berbagai aspek antara lain:
berkas
rekam
data
tentang
perkembangan
medis yang diberikan kepada pasien.
medis
mempunyai nilai Administrasi karena
Dokumentasi (Documentation)
isinya
Suatu
menyangkut
atau
kronologis dari kegiatan pelayanan
a. Administrasi (Administration)
Suatu
menyangkut
tindakan
berkas
rekam
medis
berdasarkan wewenang dan tanggung
mempunyai nilai dokumentasi karena
jawab sebagai tenaga medis dan para
isinya menjadi sumber ingatan yang
medis
harus didokumentasikan dan dipakai
dalam
mencapai
tujuan
sebagai bahan pertanggung jawaban
pelayanan kesehatan.
dan pembuatan laporan Rumah Sakit
b. Hukum (Legal)
Suatu
berkas
mempunyai
nilai
rekam
medis
hukum
karena
isinya menyangkut masalah adanya
(DepKes RI, 1997).
B. Bagian Filing
1. Ruang filing
jaminan kepastian hukum atas dasar
Ruang filing merupakan suatu tempat
keadilan. Selain itu, dalam rangka
untuk menyimpan dokumen rekam medis
menegakkan hukum serta penyediaan
pasien
bahan tanda bukti untuk menegakkan
merupakan salah satu bagian dari unit rekam
keadilan.
medis yang bertanggung jawab dalam
rawat
jalan,
rawat
inap
dan
penyimpanan dan pengembalian kembali
c. Keuangan (Financial)
medis
dokumen rekam medis. Rak penyimpanan
mempunyai nilai keuangan karena
dokumen rekam medis yang baik, harus
isinya dapat dijadikan sebagai bahan
terhindar dari kerusakan secara fisik, kimia,
untuk menetapkan biaya pembayaran
biologis misalnya tikus, rayap, dan lain-lain.
pasien di rumah sakit.
Selain itu juga harus terlindung dari sinar
d. Penelitian (Research)
matahari yang langsung, terhindar dari
Suatu
Suatu
berkas
berkas
rekam
rekam
medis
mempunyai nilai penelitian karena
isinya mengandung data informasi
kebocoran akibat hujan dan lain-lain.
2. Tugas pokok bagian filing
a. Menyimpan dokumen rekam medis
yang dapat digunakan sebagai aspek
dengan
penelitian dan pengembangan ilmu
dengan kebijakan rumah sakit.
pengetahuan di bidang kesehatan.
metode
b. Mengambil
dokumen
tertentu
kembali
rekam
medis
sesuai
(retriev)
untuk
berbagai keperluan.
82
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
c. Meretensi dokumen rekam medis
disimpan
secara
terpisah
yang
antara dokumen rekam medis rawat
ditetapkan oleh sarana pelayanan
jalan dan dokumen rekam medis
kesehatan.
rawat inap ataupun gawat darurat.
sesuai
dengan
ketentuan
d. Memisahkan penyimpanan dokumen
rekam
medis
in-aktif
dengan
c. Satelit
yaitu
suatu
penyimpanan
sistem
dimana
dokumen
rekam medis rawat jalan, rawat inap
dokumen rekam medis aktif.
e. Membantu dalam penilaian nilai
f.
pasien
dan gawat darurat
disimpan pada
guna rekam medis.
unit tertentu yang digunakan oleh
Menyimpan dokumen rekam medis
pasien
yang dilestarikan atau diabadikan.
menerus).
g. Membantu
dalam
pemusnahan
pelaksanaan
formulir.(Shofari,
B.
continue
(terus
d. Sistem Penjajaran
e. Sistem penjajaran adalah pengaturan
dan
2002)
secara
penjajaran
dokumen
medis ke dalam rak penyimpanan
3. Sistem penyimpanan rekam medis
Penyimpanan dokumen rekam medis
dengan
cara
disejajarkan
berdiri
mempunyai arti penting sehubungan dengan
sejajar satu dengan yang lain:
riwayat penyakit seseorang dan kerahasiaan
1) Sistem
Penjajaran
yang terkandung di dalam dokumen rekam
Langsung
medis oleh sebab itu cara penyimpanan
Filling)
dokumen
Sistem
rekam
medis,
harus
rekam
diatur
Nomor
(Straight
Numerical
penjajaran
dokumen
terjaga
rekam medis berdasarkan nomor
kerahasiaan dari dokumen rekam medis dan
secara langsung atau berurutan
mudah ditemukan kembali baik untuk
disebut Straight Numerical Filing
keperluan pasien maupun pihak lain.
(SNF)
sedemikian
rupa
sehingga
Tata cara penyimpanan ditinjau dari
yaitu
penyimpanan
dokumen
sistem
rekam
pemusatannya atau penyatuan dokumen
medis
rekam medis, cara penyimpanan terbagi
mensejajarkan folder/ dokumen
menjadi :
rekam medis berdasarkan urutan
a. Sentralisasi
dokumen
yaitu
rekam
penyimpanan
medis
seorang
pasien dalam satu kesatuan yaitu,
nomor
pasien
suatu
rekam
dengan
medis
cara
secara
langsung pada rak penyimpanan.
2) Sistem
Penjajaran dua Angka
dokumen rekam medis rawat jalan
Tengah (Middle Digit Filing)
dan rawat inap disimpan ke dalam
Sistem penjajaran dengan sistem
folder atau map.
angka tengah Middle Digit Filing
b. Desentralisasi
dokumen
yaitu
rekam
penyimpanan
medis
seorang
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
(MDF)
yaitu
suatu
sistem
penjajaran dokumen rekam medis
83
dengan
cara
dokumen
mensejajarkan
rekam
medis
yang terbagi menjadi 3 (tiga) kelompok,
berdasarkan nomor rekam medis
masing-masing kelompok terdiri dari 2
2 (dua) angka kelompok tengah.
(angka).
Contoh:
kelompok angka awal, angka tengah serta
10
99
22
10
00
22
10
01
22
10
02
22
10
03
21
Sistem Penjajaran Terminal Digit
Filing (TDF) yaitu suatu sistem
penjajaran dengan mensejajarkan
nomnor
berdasarkan
rekam
demikian
urutan
medis
pada
angka akhir.
terdapat pula sistem identifikasi secara
numerical yang terbagi menjadi 3 (tiga)
jenis sistem identifikasi, yaitu:
a. Serial Numbering System (SNS)
Pemberian
nomor
rekam
secara seri atau dikenal dengan Serial
suatu
sistem
identifikasi
dimana
setiap pasien yang berkunjung ke
rumah sakit selalu mendapat nomor
rekam medis baru.
b. Unit Numbering System (UNS)
dikenal
Contoh:
dengan
Unit
Numbering
System (UNS) adalah suatu sistem
98
09
99
09
10
00
09
11
01
09
11
digunakan
02
09
11
kunjungan berikutnya.
03
09
11
Identifikasi
medis
Pemberian nomor secara unit atau
kelompok 2 angka akhir.
4. Sistem
dijumpai
Numbering System (SNS) adalah
Digit Filing )
folder
Dengan
Dalam penyelenggaraan rekam medis
3) Sistem Angka Akhir ( Terminal
10
penomoran
dimana
sistem
ini
memberikan satu nomor rekam medis
pada pasien baik rawat jalan, rawat
inap maupun gawat darurat dan
Penomoran
(Numerical)
Sistem Identifikasi dalam pelayanan
rekam medis yaitu tata cara penulisan nomor
yang diberikan kepada pasien yang datang
berobat sebagai bagian dari identitas pribadi
pasien yang bersangkutan. Nomor rekam
84
medis terdiri dari 6 (enam) angka (digit)
c. Serial
Unit
selamanya
Numbering
untuk
Sistem
(SUNS)
Pemberian nomor secara seri unit
atau dikenal dengan Serial Unit
Numbering System (SUNS) adalah
suatu
sistem
pemberian
nomor
dangan menggabungkan sistem seri
dan
sistem
penggabungan
unit.
Proses
disebut
cross
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
reference yaitu apabila pasien telah
2. Antropometri
selesai pelayanan maka dokumen
a. Pengertian antropometri
rekam medis baru disatukan dengan
Istilah antopometri berasal dari kata “
dokumen rekam medis yang lama
antro “ yang berarti manusia dan “
dengan menggunakan nomor rekam
metri “ berarti ukuran. Secara umum
medis yang lama.(Shofari, B. 2002)
antopometri dapat dinyatakan sebagai
C. Ergonomi
suatu ilmu yang berkaitan dengan
1. Pengertian Ergonomi
pengukuran dimensi tubuh manusia.
Ergonomi adalah suatu upaya dalam
Antropometri
secara
luas
sebagai
akan
bentuk ilmu, teknologi, dan seni untuk
digunakan
menyerasikan peralatan, mesin, pekerjaan,
ergonomis dalam interaksi manusia.
sistem, organisasi, dan lingkungan dengan
Dengan demikian dapat disimpulkan
kemampuan, keahlian, serta keterbatasan
bahwa
manusia sehingga tercapai suatu kondisi dan
menentukan
lingkungan yang sehat, aman, nyaman,
dimensi yang tepat yang berkaitan
efisien dan produktif melalui pemanfaatan
dengan
fungsional tubuh manusia secara optimal
(Wignjosoebroto, S.1995).
data
antropometri
bentuk,
produk
b. Anthropometri
dan maksimal.
Dari analisis berbagai pakar di atas
pertimbangan
akan
ukuran
yang
dan
dirancang
yang
digunakan
antara lain :
bahwa ergonomi tidak lepas dari makna
Jangkauan
dasar yaitu ergon adalah kerja (work) dan
sebagai acuan ukuran tinggi rak
nomos adalah hukum-hukum alam (natural
penyimpanan, Panjang depa untuk
laws). Pengertian kerja (work) secara sempit
menentukan lebar rak penyimpanan,
adalah kegiatan mendapat upah, tetapi
ukuran lebar bahu untuk menentukan
pengertian kerja secara luas adalah semua
jarak
gerakan manusia merupakan kerja, mesti
Menurut Huffman EK (1992) bahwa
tidak mendapatkan upah. Ergo (gerak atau
dianjurkan adalah 36 cm atau 90 cm
kerja) dan nomos (alamiah) adalah gerakan
atau 75 cm pada ruang yang sempit.
yang efektif, efisien, nyaman, aman, tidak
Rekam medis disimpan dengan dua
menimbulkan
cara yaitu vertical dan horizontal,
sesuai
kelelahan
dengan
kondisi
dan
kecapaian
tubuh
dan
tangan
antar
penjajaran
rak
dokumen
keatas
yaitu
penyimpanan.
yang
baik
mendapatkan hasil kerja yang lebih optimal.
sebaiknya disimpan dengan posisi
Oleh karena itu dalam pendekatan ergonomi
horizontal, karena dengan penjajaran
memerlukan
antara
secara horizontal dapat menghindari
kemampuan tubuh dengan tugas kerja
dokumen dari kerusakan. Dengan
(Santosa, 2001).
menerapkan
keseimbangan
penjajaran
secara
horizontal dapat ventilasi yang lebih
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
85
luas antar dokumen rekam medis
kiri
sampaidengan
dengan batas ruang penyimpanan
pinggul
kanan
pada setiap sub rak penyimpanan.
diambil yang paling lebar
Apabila
dalam
dokumen
rekam
medis
dan
keadaan
posisi
disimpan dengan cara vertical maka
berdiri.)
dokumen rekam medis lebih mudah
Panjang lengan (dinding
berubah posisi menjadi melengkung.
dada ujung jari tengah,
Adapun data anthropometri orang
lengan datar ke depan)
Indonesia.
Panjang
Tabel 1. Data anthropometri untuk orang
Indonesia
Kriteria
Tinggi
badan
(Bagian
lengan
atas
ke sampan)
Ukuran (cm)
Panjang lengan bawah
44,2
161,3
Tinggi jangkauan ke atas
202,1
(Diukur dari luar ujung
dengan alas kaki dalam
jari
keadaan berdiri tegak.)
dengan alas kaki dalam
bahu
(Bahu
bagian
atas
smapai
dengan
kaki
132,6
tengah
sampai
keadaan berdiri.)
Panjang depa
(Diukur
sampai dengan ujung jari
keadaan berdiri tegak.)
Tinggi siku (Siku lengan
97,8
tengah kanan.)
yang berada dalam posisi
Tinggi
vertical sampai dengan
(Bagian kepala
kaki
atas
keadaan
duduk,
berdiri tegak.)
(Dari
badan
duduk
sampaidengan
dengan
posisi
siku
duduk
tegak.)
pinggul
bagian
tulang
pinggul
Tinggi
paling
atas
sampai
(pantat diatas alas duduk-
93,8
dengan alas kaki dalam
pinggul badan tegak)
keadaan berdiri.)
Tinggi panggul duduk
Lebar bahu (Bagian luar
atas
dengan
bagian
lengan
diambil
atas
39,8
yang
Panjang tungkai atas saat
=
duduk (Dari tulang lutut
paling
86
pinggul(Pinggul
18,4
(bagian atas alas duduk
luar
lebar)
Lebar
23,0
s.d pinggul badan tegak)
sampai
kanan
84,4
paling
Tinggi
lengan
165,6
dari ujung jari tengah kiri
dalam
dalam
34,8
(ketiak-siku, lengan datar
kepala paling atas sampai
Tinggi
66,7
paling
luar
sampai
dengan
garis
vertical
44,8
28,9
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
pinggang dengan posisi
Filling Cabinet :
Terdiri dari 3 tipe :
FD 102 (2 Laci)
H 700 X W465 X
D620
sikap duduk tegak.)
Panjang tungkai bawah
saat
duduk
41,4
(bagian
bawah alas duduk sampai
FD 103 (3 Laci)
dengan telapak kaki)
Tinggi
lutut
duduk
H 1000 X W465 X
D620
49,5
(telapak kaki-lutut)
FD 104 (4 Laci)
(Wignjosoebroto, S.1995).
H1 1300 X W465 X
D. Peralatan Penyimpanan atau Rak
Penyimpanan
D620
Gambar 1. Filling Cabinet
Rak penyimpanan
adalah rakitan dari
beberapa sub rak yang terbuat dari papan
b. Lateral Filing
kemudian diberi tiang untuk menaruh atau
Peralatan
untuk menyimpan berkas yang disusun
menyimpan arsip diletakkan secara
secara vertikal maupun horizontal. Berkas
vertikal, akan tetapi peralatan ini
akan ditempatkan pada rak penyimpanan
tetap disebut sebagai file lateral. Hal
dari ujung kiri dari rak penyimpanan paling
ini dikarenakan letak map atau arsip
atas dan dilanjutkan ke sub rak berikutnya.
menyamping sehingga alat ini dapat
1. Tipe peralatan penyimpanan
menghemat
Tipe
peralatan
penyimpanan
yang
digunakan
tempat
dengan file cabinet
dapat
kegunaan
dikelompokkan menjadi 4 macam yaitu:
yang
untuk
dibandingkan
selain itu ada
lain
yaitu
mempercepat dalam penemuan arsip
a. Vertical filing
atau dokumen.
Adalah jenis alat penyimpanan yang
umum dipergunakan dalam kegiatan
pengurusan arsip dan alat ini sering
disebut
filling
cabinet.
Untuk
penggunaan filling cabinet adalah
penyimpanan
dokumen
dengan
bentuk peralatan tertentu.
Gambar 2. Lateral Filling
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
87
Sehingga dapat dibuat gang atau sela
c. Power filing
Alat penyimpanan ini dipergunakan
diantara dua rak untuk tempat berdiri
untuk
petugas
menyimpan
arsip
atau
dokumen dengan cara kerja secara
yang
sedang
mencari
dokumen.
elektronik atau otomatis. Terdiri dari
3 model dasar yaitu :
1) Filing kartu
Yaitu tempat penyimpanan filing
yang dibuat secara khusus
untuk
menyimpan kartu formulir dengan
ukuran tertentu.
CC-8
Ukuran kartu
(19 x11) Cm.
(135H x 48W x
63D) Cm.
CC 5
Ukuran kartu
(19 x11) Cm.
(135 x 60 x 63)
Cm.
CC-3
Ukuran kartu
(25 x15) Cm.
(85 x 60 x63)
Gambar 3. Filling Kartu
2) Filing structural
Yaitu filing yang dipergunakan
untuk
menyimpan
semua
jenis
Gambar 4. Filling Mobile
ukuran formulir atau arsip. Model
filing ini sering digunakan untuk
dokumen
Rotary filing adalah suatu sistem
dengan kapasitas yang lebih besar
pengarsipan secara melingkar dan
dan dapat ditemukan pada rumah
dapat
sakit khususnya bagian filing.
menghemat ruang pada lantai dan
3) Filing mobil atau bergerak
dinding hingga 60%. Pada rotary
bagian
penyimpanan
Keuntungan dari filing mobil
adalah
keuangan
88
d. Rotary filing
menghemat
dan
pemakaian
terletak
diatas
berputar,
yang
dapat
filing, map-map yang disimpan akan
disusun secara melingkar, sehingga
terhindar dari ruang yang tidak
semacam rel yang mempermudah
terpakai.
Keuntungan
lain
yang
gerakan ke depan dan ke belakang.
diperoleh yaitu memudahkan dalam
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
mengambil
dan
dokumen yang jumlahnya sangat
mengembalikan
berkas yang diperlukan. Hal tersebut
banyak.
dikarenakan rotary filing ini memiliki
1) Keuntungan dari rak roll o’pack :
a) Sistim
map – map yang memiliki kode –
kode warna, angka,
modern
untuk
penyimpanan arsip dan barang
susunan dan
urutannya teratur sehingga sangat
yang
menghasilkan
ekstra
membantu dalam pemakaian. Dalam
kapasitas ruang, ekonomis dan
setiap satu putaran dapat menyimpan
efisien.
map – map tersebut setara dengan
b) Mengurangi
beban
kerja
satu filing kabinet empat tingkat.
petugas dalam hal membuka/
dimana, satu rotary filing memiliki
menutup rak apabila mudah
empat hingga enam tingkat sehingga
ditarik dan digeser.
menghemat
c) Karena tempat penyimpanan
penggunaan filing kabinet sebanyak 4
dapat dicapai lebih singkat,
sampai 6 unit.
sehingga menambah efisiensi
satu
rotary
filing
kerja.
d) Dapat
rekam
melindungi
medis
dari
berkas
bahaya
kimiawi dan fisik seperti anti
rayap, anti kelembaban, anti
api dan anti karat.
2) Kerugian menggunakan rak roll
o’pack diantaranya adalah :
a) Membutuhkan
biaya
yang
banyak untuk pengadaan roll
o’pack.
b) Harus
disesuaikan
sumber
daya petugas.
c) Membutuhkan
Gambar 5. Rotary Filling
khusus sehubungan dengan
e. Rak Roll O’pack
Lemari
Arsip
perawatan
pengadaan dan perawatan rak
dengan Penggerak
roll o’pack.
Mekanik dan Index Sistem sehingga
memudahkan dalam penyimpanan,
(Depkes, RI. 1997).
2. Bahan rak penyimpanan
pencarian dan penghematan ruangan,
Rak penyimpanan dapat terbuat dari
sangat efisien dan efketif jika dipakai
bahan kayu, ada pula yang terbuat dari besi
perusahaan
atau baja. Adapun almari yang terbuat dari
yang
mempunyai
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
89
bahan baja khusus maka dilihat dari segi
keamanan mempunyai keuntungan yaitu :
Dalam penghitungan rata-rata ketebalan
dokumen rekam medis di bagian unit filing,
a. Bor tidak mampu menembus almari.
dapat menggunakan rumus sebagai beriku:
b. Las
Penghitungan ketebalan Panjang dokumen rekam medis
tidak
mampu
melumerkan
almari.
dokumen rekam medis =
Rata-rata jumlah dokumen pada
c. Tahan dari gedoran palu besi.
tiap-tiap sub rak sub rak/ section
d. Rata – rata bahan rak file atau
penyimpanan yang ada di rumah sakit
Selain
itu
untuk
penghitungan
terbuat dari besi, dengan alasan dapat
perencanan
dibongkar pasang sewaktu – waktu
menghitung prediksi rak file x tahun yang
sesuai kebutuhan sehingga mudah
akan datang di bagian unit filing, dapat
dilakukan pembongkaran dan bila
digunakan rumus sebagai berikut :.
terbuat dari bahan kayu tidak tahan
Penghitungan rak
lama, tidak praktis dan mudah rapuh
dokumen
(Depkes, RI. 1997).
Penyimpanan
rak
penyimpanan
Σ Penambahan dokumen x ratarata ketebalan
=
Dokumen rekam medis
E. Metode Penghitungan Kebutuhan Rak
Penyimpanan Dokumen Rekam Medis
Metode Kuadrat Terkecil (Least square)
merupakan metode murni matematik dengan
persamaan rumus Y = a + bx. Rumus
tersebut digunakan untuk mengolah data
untuk
Untuk
Kapasitas
penghitungan
perkiraan
kebutuhan rak penyimpanan x tahun yang
akan
datang
di
bagian
filing,
dapat
digunakan rumus sebagai berikut :
Perkiraan kebutuhan rak = Hasil perkiraan
jumlah rak – jumlah rak yang sudah ada
dalam memprediksi peningkatan jumlah
pasien dari satu rumah sakit terhadap
penambahan suatu berkas rekam medis
F. Penyimpanan Arsip
Ruang penyimpanan arsip merupakan hal
pasien dari waktu kewaktu.
penting dalam menjaga arsip dari keamanan
Y
Nilai variabel y pada suatu waktu
dan kerahasiaan serta bahaya lain yang dapat
tertentu
terjadi. Menyimpan dokumen rekam medis
=
a = Pemotongan antara garis trend dengan
dengan ruang penyimpanan yang baik harus
sumber tegak (x), a = nilai y, jika x = 0
terhindar dari kemungkinan-kemungkinan
b = Kemiringan garis trend, besarnya
perubahan variabel Y yang terjadi
pada setiap perubahan satu unit
variabel x
x = Periode waktu deret berkala
serangan serangga, api, saluran air (talang,
pipa, air) dan lain – lain, oleh karena itu bila
akan
membangun
tempat
penyimpanan
dokumen rekam medis membuat ventilasi
pintu yang tidak langsung menghadap ke
matahari secara langsung, dihindarkan dari
sinar
90
matahari
secara
langsung
serta
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
dilengkapi
jaring
kawat
yang
halus
disamping berguna untuk menyaring debu
penyimpanan secara berkala. (KepANRI
No.12 Tahun 2000)
masuk, serangga kecil dan lain – lain.
Apabila tempat penyimpanan terdapat
saluran air maka upayakan
agar saluran
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
tersebut tidak bocor, oleh karena itu setiap
Jenis Penelitian ini adalah penelitian
saat diperiksa, terutama, bila hujan, untuk
deskriptif yaitu penelitian yang hasilnya
menghindari bahaya kebanjiran atau alamiah
berupa diskripsi (penggambaran) keadaan
Tempat penyimpanan yang baik dengan
obyek
penelitian
tanpa
memberikan
suhu udara berkisar antara 22°C sampai
kesimpulan
dengan 23°C dan kelembaban udara sekitar
(generalisasi) (Arief TQ, M. 2009). Dengan
50% sampai dengan 65%. Dokumen Rekam
pendekatan retrospektif dimana peneliti
Medis dalam waktu yang dekat akan lapuk
mengumpulkan data-data yang ada pada
bila kelembaban melebihi 65% Disamping
masa lalu atau yang pernah terjadi.
memperhatikan hal – hal tersebut di atas,
B. Populasi dan Sampel
yang
berlaku
umum
maka perlu memasang AC, selama 24 jam.
Populasi dan Sampel yang digunakan
AC ini selain berfungsi untuk mengatur
adalah rak penyimpanan dan dokumen
kelembaban dan temperatur udara juga
rekam medis rawat inap dan Rawat Jalan
untuk mengurangi debu. Pemasangan harus
dengan menggunakan metode Porposive
konstan (tetap), sehingga keadaan udara
sampling yaitu pengambilan sampel yang
tetap tidak berubah – ubah yang dapat
didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu
merusak.
yang
Menyimpan
dokumen
rekam
medis
dibuat
oleh
peneliti
sendiri,
berdasarkan cirri atau sifat-sifat yang sudah
hendaknya ditempat yang memenuhi syarat.
diketahui sebelumnya.
Dapat menggunakan rak penyimpanan dari
2002.)
dengan almari yang tertutup, selain itu
C. Instrumen
(Notoatmodjo, S.
Penelitian
ukuran antara rak penyimpanan yang paling
Pengumpulan Data
bawah dengan lantai, sekitar 6 (enam) inchi,
1. Instrumen penelitian
dan
Cara
karena hal ini akan memudahkan udara
Pedoman observasi berisi sebuah daftar
bergerak dengan bebas. Apabila terpaksa
jenis kegiatan yang akan diamati pada saat
harus
yang
penelitian yaitu rak penyimpanan dokumen
tertutup, maka susun dokumen rekam medis
rekam medis, jumalah dokumen rekam
agak merenggang. Almari harus sering
medis, RL-1 serta Prosedur Tetap tentang
dibuka, serta diperiksa untuk melihat apabila
ruang dan rak penyimpanan dokumen rekam
kertas ditumbuhi cendawan atau diserang
medis (Arikunto, S. 2006).
menggunakan
serangga.
serangga
Maka
beri
almari
dalam
kapur
barus
besi
menghindari
pada
rak
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
91
2. Cara pengumpulan data
4. Penyajian data.
a. Observasi.
Yaitu dalam bentuk narasi dan
Pengamatan
langsung
kebijakan-kebijakan
dan
terhadap
nantinya akan menggambarkan hasil
prosedur
penelitian.
tetap tentang sistem penyimpanan
dan penjajaran di Rumah Sakit.
E. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam
b. Pengukuran.
Yaitu
yang
penelitian ini adalah dengan menggunakan
peneliti
mengamati
dan
analisis
diskriptif
yaitu
dengan
cara
yang
telah
mengukur rak penyimpanan dokumen
mendiskripsikan
rekam medis rawat inap dab rawat
dikumpulkan dan diolah menjadi kebutuhan
jalan untuk mendapatkan ukuran
rak penyimpanan dokumen rekam medis
panjang,
rak
rawat inap maupun rawat jalan tahun 2009
penyimpanan dokumen rekam medis.
di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
lebar,
tinggi
c. Sumber data
data
Sragen.
Data dalam penelitian ini adalah data
yang berasal dari rak penyimpanan,
HASIL
dokumen rekam medis rawat inap
PEMBAHASAN
mupun rawat jalan dan RL-1.
1. Kebijakan Rumah Sakit tentang ruang
Pengolahan data melalui tahap
dan penyimpanan dokumen rekam medis
1. Collecting.
Di
ukuran
desain
rak
penyimpanan dokumen rekam medis di
ruang filing.
Sakit
Umum
Daerah
Kabupaten Sragen mengunakan identifikasi
penomoran secara unit numbering system
sistem ini memberikan satu nomor rekam
Pada tahap ini data yang diperoleh
kemudian disusun menurut bagian yang
diteliti agar dapat dibaca dilengkapi
apabila belum sesuai dengan tujuan
penelitian.
medis pada pasien baik rawat jalan, rawat
inap maupun gawat darurat dan digunakan
selamanya untuk kunjungan berikutnya.
Dalam prosedur tetap No.P.05.05.038
yang
3. Tabulasi.
kemudian
Rumah
yaitu adalah suatu sistem penomoran dimana
2. Editing.
Setelah
DAN
A. Hasil Penelitian
D. Teknik dan Pengolahan Data
Pengumpulan
PENELITIAN
mengatur
penyimpanan
dokumen
rekam medis (filling) yang berisi penjajaran
melalui
tahap
memasukkan
sebelumnya,
hasil
dari
pengumpulan data kedalam tabel untuk
memudahkan
pengelompokkan
penghitungan data.
dan
dokumen rekam medis berdasarkan angka
akhir
atau Terminal Digit Filling (TDF)
untuk dokumen rekam medis rawat jalan,
rawat inap maupun gawat darurat yang telah
selesai dikoding dan indeksing. Sedangkan
untuk pelayanan dokumen rekam medis
92
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
pasien Gawat Darurat yang berkujung pagi,
sore, maupun malam dikembalikan kebagian
10,5 m
rekam medis pada keesokan harinya dan
dokumen rekam medis dengan nomor rekam
medis lama di satukan dengan dokumen
a
rekam medis lama yang berada di filling
b
sedangkan untuk nomor baru diurutkan dan
diberi
map
kemudian
ditulis
tanggal
d
5m
c
pengembaliannya.
Rumah
penyimpanan
f
e
sakit
menggunakan
dokumen
g
h
sistem
berdasarkan
desentralisasi yaitu terjadi pemisahan antara
rekam medik poliklinik dengan rekam medis
Gambar 6. Ruang penyimpanan dokumen
penderita dirawat inap, akan tetapi belum
rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah
terdapat kebijakan yang mengatur tentang
Kabupaten Sragen.
penyimpanan dokumen secara desentralisasi,
Keterangan :
selain itu belum terdapat pula tentang
a. Rak penyimpanan rawat inap 1.
penetapan
luas
penyimpanan
b. Rak penyimpanan rawat inap 2.
dokumen
rekam
dan
c. Rak penyimpanan rawat inap 3.
ruangan
medis
dalam
penyimpanan dokumen rekam medis rawat
d. Rak penyimpanan rawat Jalan 1.
inap
ada
e. Rak penyimpanan rawat Jalan 2.
pemisahan antara dokumen rekam medis
f. Rak penyimpanan rawat Jalan 3.
aktif maupun inaktif.
g. Rak penyimpanan rawat Jalan 4.
maupun
2. Luas
ruang
rawat
jalan
tidak
penyimpanan
rekam medis di Rumah Sakit
dokumen
Umum
h. Rak penyimpanan rawat Jalan 5.
3. Jumlah kunjungan pasien rawat inap dan
Daerah Kabupaten Sragen
Di
Rumah
Sakit
Umum
rawat jalan di Rumah Sakit Umum
Daerah
Daerah Kabupaten Sragen selama tahun
Kabupaten Sragen mempunyai luas ruangan
2005 sampai tahun 2009.
63m² dengan panjang 10,5 m dan lebar 6 m.
Jumlah kunjungan pasien rawat inap di
berikut lay-out tentang tataletak ruang
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
penyimpanan dokumen rekam medis rawat
Sragen selama tahun 2005 sampai tahun
inap maupun rawat jalan di Rumah Sakit
2009 berdasarkan data RL-1 (Formulir data
Umum Daerah Kabupaten Sragen sebagai
kegiatan rumah sakit) digunakan untuk
berikut
memperoleh
data
penghitungan
jumlah
pasien atau penambahan dokumen rekam
medis sebagai berikut :
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
93
Tabel 2. Data Pasien Rawat Inap dan
Rawat Jalan Keluar Hidup dan Meningal
Jumlah pasien
No. Tahun
Rawat
Rawat
Jalan
Inap
1.
2005
13540
10438
2.
2006
14539
11953
3.
2007
15319
11184
4.
2008
16504
12786
5.
2009
18473
13690
Jumlah
78375
60051
Sumber : Laporan Rekapitulasi Kegiatan
Rumah Sakit tahun 2005 sampai tahun 2009
4. Ketebalan
dan
panjang
Dari
data
tersebut
dilakukan
dapat
penghitungan
mengetahui
dokumen
diatas
rata-rata
rekam
untuk
ketebalan
medis
dengan
rumus:
Ketebalan dokumen rekam medis
rawat inap/ rawat jalan
=
Panjang dokumen rekam medis
Jumlah dokumen
a. Rawat Inap
=
94,2
pengarsipan
dokumen rekam medis di Rumah Sakit
= 0,47 cm
Umum Daerah Kabupaten Sragen
+
a. Ketebalan dokumen rekam medis
Dalam
Penghitungan
b. Rawat Jalan
ketebalan
dokumen rekam medis rawat inap
dengan
menggunakan
penghitungan
rata-rata
=
21,3
rumus
200
= 0.11 cm
Berdasarkan
perhitungan
diatas,
ketebalan
diperoleh hasil rata-rata ketebalan
dokumen rekam medis. Berikut data
dokumen rekam medis rawat inap
jumlah dokumen rekam medis dan
yaitu 0,47 cm dan untuk dokumen
panjang dokumen rekam medis rawat
rekam medis rawat jalan adalah 0,11
inap maupun rawat jalan.
cm.
b. Panjang pengarsipan dokumen rekam
Tabel 3. Data Jumlah Sampel Dokumen
Rekam Medis dan Panjang Dokumen
Rekam Medis
Panjang
Keteran
N Jumlah
gan
o
Dokumen
dokumen
rekam Medis rekam
medis
rawat inap
(cm)
1.
Rawat
200
94,2
Inap
2.
Rawat
200
21,3
Jalan
medis
Dalam
penentuan
panjang
pengarsipan dokumen rekam medis
dapat dilakukan dengan rumus :
Panjang pengarsipan = Σ Dokumen tahun
2006 sapai tahun 2010 x ketebalan dokumen
1). Panjang
pengarsipan
dokumen
Rawat Inap = 78375 x 0,47
= 36836.25 cm
94
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
b. Rak penyimpanan dokumen rekam
2). Panjang pengarsipan dokumen
medis rawat inap di Rumah Sakit
Rawat Jalan = 60051 x 0.11
Umum Daerah Kabupaten Sragen
= 6605,61 cm
berjumlah 3 rak untuk masing-
Berdasarkan hasil penghitungan panjang
ketebalan
masing 1 rak penyimpanan terdiri
dokumen rekam medis rawat inap 0,47 dan
dari 10 sap dan 60 subrak back to
0,11 untuk rawat jalan dapat diketahui
back.
panjang pengarsipan dokumen rekam medis
penyimpanan dokumen rekam medis
untuk rawat inap yaitu 36836.25cm dan
rawat inap Rumah Sakit Umum
untuk dokumen rekam medis rawat jalan
Daerah Kabupaten Sragen.
pengarsipan
dengan
rata-rata
Berikut
ukuran
rak
yaitu 6605 cm.
5. Ukuran
rak
penyimpanan
300 cm
dokumen
rekam medis di Rumah Sakit
Umum
Daerah Kabupaten Sragen.
a. Rak penyimpanan dokumen rekam
medis rawat jalan yang tersedia
berjumlah 5 rak untuk masingmasing 1 rak penyimpanan terdiri
dari
back,
6 sap dan 12 subrak back to
berikut
ukuran
rak
penyimpanan dokumen rekam medis
Sap 1
Subrak
Sap 2
Panjang
subrak 100
Sap 3
Tinggi subrak
28 cm
Sap4
Sap5
Sap 6
Sap7
rawat jalan Rumah Sakit Umum
Sap 8
Daerah Kabupaten Sragen.
Sap9
Panjang rak 200 cm
Sap10
Gambar 8. Ukuran rak penyimpanan rawat
Lebar Rak 50
cm
Panjang
subrak 100
cm
inap.
6. Penghitungan
kebutuhan
rak
penyimpanan dokumen rekam medis di
Lebar
Tinggi
Rak 168
cm
bagian filing Rumah Sakit
Umum
Daerah Kabupaten Tahun 2009.
a. Penghitungan
jumlah
kunjungan
pasien rawat inap tahun 2005 s.d
Gambar 7. Ukuran rak penyimpanan rawat
jalan.
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
2009 dengan menggunakan metode
kuadrat terkecil.
95
Tabel 3. Hasil Penghitungan Jumlah
Pasien Rawat Inap Tahun 2005 Sampai
Tahun 2009
No
Tahun
Y
X
Σ XY
1.
2005
10438
-
-
4
2.
2006
11953
2
20876
1
3.
2007
11184
-
-
0
4.
2008
12786
1
11953
1
5.
2009
13690
0
0
4
1
12786
2
27380
0
7337
60051
= 12010.2 + 2201.1
= 14211.3
Maka untuk tahun 2011 jumlah dokumen
Σ
X²
Jumlah
1). Tahun 2010 = 12010.2 + ( 733.7 x 3)
rekam medis untuk rawat inap adalah 14211
dokumen.
2). Tahun 2011 = 12010.2 + ( 733.7 x 4)
= 12010.2 + 2934.8
= 14945
Maka untuk tahun 2011 jumlah dokumen
rekam medis untuk rawat inap adalah 14945
dokumen.
b. Penghitungan
10
jumlah
kunjungan
pasien rawat jalan tahun 2006 sampai
Berdasarkan
data
tabel
3
tahun 2010 dengan menggunakan
dapat
metode kuadrat terkecil.
digunakan untuk memprediksi kebutuhan
rak penyimpanan dokumen rekam medis
dengan menggunakan rumus metode kuadrat
terkecil (Least square) :
Y = a + bx
Rumus ini untuk mencari nilai a dan nilai
b sebagai berikut :
a =
=
∑y
n
60051
Tabel 4. Hasil Penghitungan Jumlah
Pasien Rawat Jalan Tahun 2005 Sampai
Tahun 2009
No
Tahun
Y
X
XY
X²
1.
2006
13540
-
-
4
2.
2007
14539
2
27080
1
3.
2008
15319
-
-
0
4.
2009
16504
1
14539
1
5.
2010
18473
0
0
4
1
16504
2
36946
78375
0
11831
data
tabel
4
= 12010.2
Maka nilai a adalah : 12010.2
b =
=
∑ XY
∑ X²
10
= 733.7
Maka nilai b adalah : 733.7
Sehingga diperkirakan jumlah dokumen
rekam medis rawat inap pada tahun 2009
adalah :
96
Jumlah
Berdasarkan
10
dapat
digunakan untuk memprediksi kebutuhan
rak penyimpanan dokumen rekam medis
dengan menggunakan rumus metode kuadrat
terkecil (Least square):
Y = a + bx
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
Rumus ini untuk mencari nilai a dan
dapat dicari panjang pengarsipan
nilai b sebagai berikut :
a =
dokumen rekam medis nya dan
∑
hasilnya adalah sebagai berikut :
Panjang pengarsipan = ∑ Dokumen 2010
=
sampai 2011 x ketebalan dokumen
= 15675
Rawat Inap = 14211.3 + 14945 x 0.47
Maka nilai a adalah : 15675
b =
=
= 29156.3 x 0.47
∑
= 13703.46 cm
∑ ²
Rawat Jalan= 19224.3 + 20407.4 x 0,11
11831
10
= 39631.7 x 0.11
= 1183.1
= 4359.49cm
Maka nilai b adalah : 1183.1
Sehingga
diperkirakan
2). Kapasitas berdasarkan rak yang
jumlah
dokumen rekam medis rawat jalan
ada
pada
Berdasarkan panjang rak dan
tahun 2011 adalah :
jumlah
1). Tahun 2010 = 15675 + (1183.1 x 3)
tahun
2010
jumlah
dokumen rekam medis untuk rawat jalan
adalah 19224 dokumen.
(a.) Rak rawat inap= 100 cm x 60
x 1 rak = 6000 cm
2). Tahun 2011 = 15675 + (1183.1 x 4)
(b.) Rak rawat jalan
= 15675 + 2772.4
untuk
tahun
3). Perkiraan
2011
jumlah
100
2011
adalah 20407 dokumen.
Perkiraan
penyimpanan
rak
penyimpanan
rak
dokumen rekam medis untuk
penyimpanan dokumen rekam medis
tahun 2011 dapat dicari karena
bagian filling rawat inap dan rawat
diketahui :
jalan tahun 2011.
(a.)Jumlah DRM rawat inap 2010
1). Panjang
perkiraan
rak
dokumen rekam medis tahun
dokumen rekam medis untuk rawat jalan
c. Penghitungan
=
cm x 12 x 1 = 1200 cm
= 20407.4
Maka
dicari
Kapasitas 1 rak = Panjang subrak x jumlah
subrak dalam 1 rak
= 19224.3
untuk
dapat
panjang pengarsipan rak yaitu :
= 15675 + 3549.3
Maka
subrak
pengarsipan
untuk
periode 2 tahun yang akan datang
yaitu 2010 sampai tahun 2011.
Berdasarkan
data
perkiraan
dokumen rekam medis tahun
- 2011
(b.) Jumlah DRM rawat jalan
20010 - 2011
(c.)Rata – rata ketebalan DRM
rawat inap
2010 sampai tahun 2011 dan
ketebalan dokumen rekam medis
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
97
(d.) Kapasitas 1 rak rawat inap
:
back to back
rak penyimpanan , sedangkan
6000
untuk rak penyimpanan dokumen
cm
rekam
(e.) Kapasitas 1 rak rawat jalan
medis
rawat
jalan
sejumlah 6 rak penyimpanan.
: 1200 cm
B. Pembahasan
back to back
(f.) Rak yang ada untuk rawat
inap
1. Kebijakan
rumah
sakit
tentang
: 3 Rak
penyimpanan dan
ruang penyimpanan
(g.) Rak yang ada untuk rawat
jalan
dokumen rekam medis
Di
Pengitungan
penyimpanan=
rak
: 5 Rak Umum
Sakit
Rumah
Daerah
Kabupaten Sragen sudah ada kebijakan yang
mengatur tentang penyimpanan dokumen
∑ Penambahan dokumen x Rata-rata ketebalan dokumen
rekam medis (Filling) yang didalamnya
Kapasitas
berisi tentang prosedur penjajaran dokumen
(a.) Rawat Inap =
rekam
89207 x 0.47
6000
penjajaran
secara
belum sesuai dengan judul kebijakan tentang
118006 x 0.11
penyimpanan
1200
kebutuhan
dokumen
rekam
medis
No.P.05.05.038, karena belum tercantum
= 10.82 atau 11 rak
Perkiraan
yaitu
Terminal Digit Filing. Kebijakan tersebut
= 6,99 atau 7 rak
(b.) Rawat Jalan =
medis,
rak
penyimpanan 2 tahun yang akan
datang di bagian filling adalah
prosedur tentang penyimpanan dokumen
secara desentralisasi. .
Ruang penyimpanan dokumen rekam
medis
sebagai berikut:
telah
diatur
dalah
Perkiraan kebutuhan rak=
No.P.05.04.044
Hasil perkiraan jumlah rak – jumlah rak
penyimpanan dokumen dokumen non aktif,
yang sudah ada
akan
(a.) Rawat Inap
kebijakan
pemisahan
tersebut
dan
belum
dilaksanakan dikarenakan belum tersedianya
=7–3
ruang untuk penyimpanan dokumen inaktif.
= 4 rak
Hal ini mengakibatkan ruang penyimpanan
(b.) Rawat Jalan = 11 – 5
menjadi sesak, dan terjadinya penumpukan
= 6 rak
98
tetapi
tentang
kebijakan
Berdasarkan hasil penghitungan
dokumen rekam medis dilantai, sehingga
perkiraan
petugas kesulitan dalam pencarian dokumen
penambahan
rak
penyimpanan pasien rawat inap di
apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
ruang filling Rumah Sakit Umum
2. Penghitungan kebutuhan rak dokumen
Daerah Kabupaten Sragen untuk
rekam
2
menggunakan metode kuadrat terkecil.
tahun
yang
kususnya
rak
akan
datang
medis
rawat
inap
dengan
penyimpanan
Berdasarkan beban penyimpanan periode
dokumen rawat inap sejumlah 4
tahun 2007 s.d 2009 sebanyak 29156
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
dokumen rekam medis rawat inap dengan
ada
berdasarkan
jumlah
subrak/section
rata-rata ketebalan 0,47 cm untuk setiap
sebanyak 12 subrak/section serta dengan
dokumen rekam medis, maka akan diperoleh
jenis rak back to back.
panjang pengarsipan sepanjang 13703.46
Rak tersebut akan diletakkan di ruang
cm. Jumlah dokumen rekam medis Rawat
filing Unit Rekam Medis yang mempunyai
Inap pada tahun 2007 sebanyak 14211
luas ruangan 63 m² dengan ukuran panjang
dokumen, dan tahun 2008 sebanyak 14945
10,5 m dan lebar 6 m. Rak penyimpanan
dokumen, sehingga pertambahan dokumen
rawat inap yang ada, mempunyai ukuran
rekam medis rawat inap dari tahun 2006 s.d
panjang 3 m, lebar 0.7 m dan tinggi 1,68 m
2009 memperoleh penambahan dokumen
dengan back to back sehingga mempunyai
rekam medis sebanyak 734 dokumen. Oleh
luas 2.25 m² sedangkan rak penyimpanan
karena
semua
rawat jalan mempunyai ukuran panjang 2 m,
dokumen rekam medis dari tahun 2010 s.d
lebar 0.5 m dan tinggi 2,8 m dengan back to
2011 membutuhkan penambahan 4 rak
back sehingga mempunyai luas 1 m².
penyimpanan sesuai dengan ukuran rak
Perkiraan kebutuhan rak untuk dua tahun
penyimpanan yang telah ada berdasarkan
yang akan datang adalah 15 rak, yaitu 7 rak
jumlah
untuk rawat inap dan 11 rak untuk rawat
itu
untuk
menampung
subrak/section
sebanyak
60
subrak/section serta dengan jenis rak back to
jalan.
Berdasarkan hasil penghitungan
back.
tersebut dapat diperkirakan luas ruangannya:
Sedangkan untuk dokumen rekam medis
a. Perkiraan luas 1 rak rawat inap =
rawat jalan berdasarkan beban penyimpanan
(Panjang + Kelonggaran) x (Lebar
39631 dokumen rekam medis dengan rata-
+ Kelonggaran)
rata 0.11 cm untuk setiap dokumennya,
= (3 m + 0,6 m) x (0,7 m + 0,6m)
maka
= 3,6 x 1,3
diperoleh
panjang
pengarsipan
= 4,68 m²
4359.49 cm untuk periode dua tahun
kedepan. Jumlah dokumen rekam medis
Rawat Inap pada tahun 2008 sebanyak
19224 dokumen, dan tahun 2009 sebanyak
Panjang 1rak
Kelonggaran
0,3 m
Lebar
rak
0,7 m
20407 dokumen, sehingga pertambahan
dokumen rekam medis rawat jalan dari
tahun 2008 sampai tahun 2009 memperoleh
penambahan
dokumen
rekam
\
Panjang 1 rak +
medis
Kelonggaran 3,6 m
sebanyak 1183 dokumen. Oleh karena itu
Gambar
untuk menampung semua dokumen rekam
penyimpanan rawat inap.
medis
rawat
jalan
pada
tahun
9.
Perkiraan
luas
1
rak
2009
membutuhkan 6 rak penyimpanan sesuai
dengan ukuran rak penyimpanan yang telah
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
99
Berdasarkan penghitungan perkiraan luas
satu rak rawat inap yaitu
4,68 m², maka
dapat dipekiraan luas untuk 7 rak rawat inap.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
= Luas 1 Rak x Jumlah Rak
Sragen sudah
= 4,68 m² x 7
mengatur
= 32,76 m²
antara dokumen aktif dan inaktif, akan
ada kebijakan yang
pemisahan
penyimpanan
3. Perkiraan luas 1 rak rawat jalan =
tetapi belum dilaksanakan. Dan belum
(Panjang + Kelonggaran) x (Lebar +
adanya kebijakan yang mengatur tentang
Kelongaran)
sistem penyimpanan yaitu penyimpanan
secara desentralisasi.
`=
(
2m
+ 0,6m) xbeban
(0,5mkerja
+ 0,6m)
2. Berdasarkan
dari tahun 2006
= 2,6m
x 1,1m
sampai
tahun 2009 sebanyak 89207
Panjang 1 rak 2 m
Kelongg
aran
0,3m
Lebar
1 rak
0,5 m
Lebar 1
rak +
Kelongg
aran
1.2m
\
= 2,53
m² rekam medis untuk rawat inap
dokumen
dan 118006 dokumen rekam medis untuk
rawat jalan dengan jumlah rak yang ada
untuk rawat inap yaitu 3 rak dan rawat
jalan 5 rak , maka kebutuhan rak
Panjang 1 rak + Kelongaran 2,6 m
penyimpanan dokumen rekam medis
Gambar
10.
Perkiraan
luas
1
rak
penyimpanan rawat jalan.
aktif di bagian filling sebanyak 4 rak
penyimpanan rawat inap dengan panjang
pengarsipan sepanjang 13703.46 cm dan
Berdasarkan penghitungan perkiraan luas
6 rak penyimpanan rawat jalan dengan
satu rak rawat jalan yaitu 2,53 m², maka
panjang
dapat diperkiraan luas untuk 11 rak rawat
Dengan luas ruangan sekarang 63 m²
jalan. = Luas 1 Rak x Jumlah Rak
masih dapat menampung penambahan
pengarsipan
4359.49
cm.
= 2,53 m² x 11
rak penyimpanan pada tahun 2011 yang
= 27,83 m²
akan datang dengan perkiraan luas rak
Luas ruang penyimpanan yang ada
keseluruhan adalah 60,59 m².
adalah 63 m² dengan perkiraan kebutuhan
B. Saran
luas ruangan di atas diketahui bahwa dengan
1. Dalam
pelaksanaan
penyimpanan
jumlah perkiraan 18 rak, untuk rawat inap
dokumen
dan rawat jalan membutuhkan luas ruangan
dilakukan pemisahan antara dokumen
60,59
rekam medis in aktif dan aktif sesuai
m²,
sehingga
penambahan ruangan.
tidak
diperlukan
rekam
medis
sebaiknya
dengan prosedur tetap No.P.05.05.044
tentang pemisahan dan penyimpanan
dokumen non aktif yang telah ada dan di
buat prosedur tetap tentang penyimpanan
100 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO. 2, OKTOBER 2009, Hal 80-101
secara
sehingga
desentralisasi
2008. Peraturan Menteri
.
Kesehatan
Indonesia
Nomor
269/MENKES/PER/2008
Tentang
Rekam Medis. Jakarta: Menteri
Kesehatan
memudahkan dalam pencarian dokumen
rekam medis. Prosedur tetap tentang
penyimpanan secara desentralisasi dapat
dilihat pada lampiran saran 1.
2. Menurut
penghitungan
perencanaan
kebutuhan rak penyimpanan rawat inap
Notoatmodjo,
S.
2002.
Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta,
dan rawat jalan untuk periode tahun
2012,
membutuhkan
sekitar
4
rak
penyimpanan rawat Inap dan 6 rak
penyimpanan rawat jalan dengan ukuran
Nurmianto, E. 1998.Ergonomi Konsep
Dasar dan Aplikasinya. Institut
Teknologi Sepuluh November Guna
Widya, Surabaya.
rak penyimpanan sama dengan rak
penyimpanan yang sudah ada. Apabila
rumah sakit memiliki sumber dana
khusus
untuk
pengadaan
PerMenKes
RI
269/MENKES/PER/III/2008.
Tentang Rekam Medis. Jakarta.
No
sarana
penyimpanan maka dapat mengadakan
sarana penyimpanan dengan bentuk roll
o’pack, dilihat dari faktor ketahanan rak
Santosa, G. 2001. Ergonomi Manusia,
Peralatan dan lingkungan. Prestasi
Pustaka, Jakarta.
penyimpanan yang terbuat dari besi
sehingga lebih tahan lama dengan tujuan
terhindar dari bahaya kimiawi, biologi.
Adapun ukuran roll o’pack dapat dilihat
Shofari, B. 2002. Modul Pembelajaran
Pengelolaan Rekam Medis dan
Dokumentasi Rekam Medis (Buku 1).
PORMIKI Jateng, Semarang. Tidak
dipublikasikan
di lampiran saran 2.
. Modul Pembelajaran
Pengelolaan Rekam Medis dan
Dokumentasi Rekam Medis (Buku 2).
PORMIKI Jateng, Semarang. Tidak
dipublikasikan
DAFTAR PUSTAKA
Arief TQ, M. 2004. Pengantar Metodologi
Penelitian untuk Ilmu Kesehatan.
Surakarta
Arikunto, S. 2006 Manajemen Penelitian.
Jakarta : PT. Rineka Cipta
Wignjo, S. 1995. Studi Gerak dan Waktu.
Gunung Waktu, Surabaya.
Depkes, RI.
1997.
Pedoman
Pengelolaan Rekam Medis Rumah
Sakit Di Indonesia. Revisi 1.
Departemen Kesehatan RI. Jakarta
Analisis Trend Kematian Bayi...(Nurningsih, dkk)
101