Simpangan Kecepatan dan Percepatan Pada

Simpangan, Kecepatan dan Percepatan pada Getaran Harmonis Sederhana
a.

Simpangan getaran harmonis
Simpangan menyatakan keadaan suatu benda setelah diganggu dari
keadaan awalnya. Persamaan simpangan menghubungkan keadaan benda
tersebut dalam tiap waktu.
Persamaan simpangan getaran harmonis sederhana dapat diperoleh dari
proyeksi gerak melingkar beraturan terhadap suatu sumbu untuk titik yang
bergerak beraturan. Hal tersebut karena pada hakikatnya gerak melingkar
beraturan merupakan gerak bolak-balik secara periodik. Tipler (1998)
menyatakan bahwa pada suatu garis lurus, Proyeksi sebuah partikel yang
bergerak dengan gerak melingkar seragam merupakan getaran harmonis
sederhana. Perhatikan gambar,

Gambar 4.1
Gambar 4.1 melukiskan sebuah partikel yang bergerak melingkar
beraturan dengan kecepatan sudut �. Misalkan sebuah titik berpindah dari
posisi P ke posisi Q dalam selang waktu t, maka besar sudut yang ditempuh (�)
titik tersebut adalah:
� = �.


Dengan : � = sudut yang ditempuh (rad)
� = frekuensi sudut (rad/s)

t = waktu yang ditempuh (s)

Jika diperhatikan proyeksi titik Q terhadap sumbu Y, proyeksi tersebut
mempunyai simpangan maksimum A yang disebut amplitudo sepanjang OR.
Simpangan di titik Q dapat dinyatakan sebagai berikut.

Y = r sin � = r sin �

Karena pada saat simpangan maksimum r = A, maka persamaan
simpangan di setiap titik selama bergerak melingkar beraturan dapat
dinyatakan sebagai berikut.
Y (t) = A sin � = A sin �

Dengan : Y = simpangan gerak harmonik (m)
A = amplitudo (m)
� = � = sudut fase getaran (rad)


Pada persamaan getaran harmonis sederhana akan dikenal beberapa istilah,
seperti sudut fase, fase dan beda fase. Sudut fase � menyatakan sudut terjauh
dalam waktu tertentu atau sudut yang ditempuh dalam selang waktu tertentu.
Adapun fase � merupakan kedudukan suatu benda dilihat dari arah getar dan
simpangannya pada saat tertentu. Besar fase dapat dituliskan sebagai berikut.
� = t/T = ft (tanpa satuan)

Dengan : � = besar fase

T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)
t = waktu tempuh (s)

Adapun beda fase ∆� merupakan selisih antara dua fase dalam selang

waktu tertentu (∆� = � − � ).

Gambar 4.1 grafik simpangan benda terhadap waktu


Pada gambar 4.1 di atas, titik A dan E serta titik B dan F memiliki fase
yang sama karena simpangannya sama dan arah getarnya sama. Titik A dan E
sama-sama berada di titik nπ (n = 0,1,2,3, ..) dan sama-sama akan bergetar ke
atas. Titik B dan F sama-sama berada di titik

�+

� (n = 0,1,2,3, ..) dan sama-

sama akan bergetar ke bawah. Syarat agar dua titik memiliki fase yang sama
adalah keduanya memiliki posisi yang sama dan memiliki arah getar yang

sama. Titik A dan C serta titik B dan D memiliki fase yang berlawanan karena
arah getarnya berlawanan.
Apabila fase dan sudut fase getaran pada getaran harmonis sederhana
diperhitungkan, akan didapatkan sebuah persamaan umum getaran harmonis
sederhana yang dapat dituliskan sebagai berikut.


=� �


� ±�

Dengan : Y = simpangan getaran harmonis (m)
A = amplitudo (m)
� = � = sudut fase getaran (rad)

� = sudut fase awal getaran (rad)

Selain itu dapat dinyatakan juga dalam persamaan sebagai berikut.


b.





=� �


=� �

2�� ± �
2�
±�


= � � 2�� ± � , � = /�

Kecepatan getaran harmonis

Kecepatan benda yang bergerak harmonis dapat diperoleh dari turunan
pertama simpangan
v=

��





= � [� sin � + �0 ] = A � cos � + �0

Untuk

kecepatan

maksimum

(�

Sederhanadiperoleh :


c.

��

��

)


dari

getaran

harmonis

=A�

dengan nilai maksimum dari cos � + �0 = 1

Percepatan getaran harmonis

Percepatan benda yang bergerak harmonis dapat diperoleh dari turunan
pertama kecepatan atau turunan kedua simpangan
a=

��





= � [A � cos � + �0 ] = -A �2 sin � + �0

Untuk kecepatan maksimum (�
diperoleh :



��

��

) dari getaran harmonis sederhana
= -A �2

dengan nilai maksimum dari sin � + �0 = 1

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45