Pemurnian Lignin Dengan Metode Klakson Di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang
Kelapa sawit (Elaeis guineensis jack). Tanaman kelapa sawit mulai dipanen pada umur 2,5 -

4 tahun dan rata-rata menghasilkan buah 20-22 tandan per tahun. Pada tahun-tahun pertama
tanaman berbuah sekitar 3-6 kg, tetapi semakin tua berat bertambah yaitu 25- 35 kg per
tandan.Jumlah buah per tandan pada tanaman yang cukup tua mencapai 1.600 buah (Fauzi,
2002). Dari satu ton tandan buah segar (TBS) yang diolah akan dihasilkan minyak sawit kasar
(CPO) sebanyak 0,21 ton (21%) serta minyak inti sawit (PKO) sebanyak 0,05 ton (5%) dan
sisanya merupakan limbah dalam bentuk tandan buah kosong, serat dan cangkang biji yang
jumlahnya masing-masing sekitar 23%, 13,5% dan 5,5% dari tandan buah segar ( Darkono,
1992).
Didalam kelapa sawit menghasilkan salah satu limbah padat berupa serat tandan kosong
sawit terdiri dari zat organik yaitu selulosa, hemiselulosa, lignin, pectin, ekstraktif dan juga zat
organik yang berbeda –beda ( Darkono,1992 ). Dan akan dibahas khusus tentang salah satu
komponen yang terdapat dalam tandan kosong sawit yaitu lignin dimana lignin merupakan
komponen makromolekul kayu ketiga. Struktur molekul lignin sangat berbeda bila dibandingkan

dengan polisakarida karena terdiri atas sistem aromatik yang tersusun atas unit-unit fenil
propana. Selama perkembangan sel, lignin dimasukkan sebagai komponen terakhir dalam
dinding sel, menembus diantara fibril-fibril sehingga memperkuat dinding sel (Fengel,1995).

Universitas Sumatera Utara

Yang dapat dimanfaatkan sebagai perekat karena adanya kecenderungan penurunan
sumber perekat sintetik dari minyak bumi yang merupakan sumber daya tidak terbarukan. Selain
sebagai perekat lignin juga dapat dimanfaatkan secara komersial sebagai bahan pengikat,
pengisi, surfaktan, produk polimer,dispersan dan sumber bahan kimia lainnya terutama turunan
benzena (Santoso, 2004).

Bagian tengah lamella pada sel kayu, sebagian besar terdiri dari lignin, yang berikatan
dengan sel-sel lain dan menambahkan kekuatan struktur kayu.Dinding sel juga mengandung
lignin.Pada dinding sel, lignin bersama-sama dengan hemiselulosa membentuk matriks (semen)
yang mengikat serat-serat halus selulosa. Lignin didalam kayu memiliki persentase yang berbeda
tergantung dari jenis kayu dimana kayu lunak mengandung 27-33% lignin, kayu keras
mengandung 16-24% lignin, kayu non fiber seperti jerami, baggase, rumput, bamboo
mengandung 11-20% (http://www.chem-is-try.org).


Untuk mendapatkan lignin yang murni dan kandungan zat anorganik yang lebih sedikit
diperlukan kondisi optimum pada saat pengasaman dan pemisahan lignin kurang lebih setengah
dari bahan organik yang terdapat didalam larutan sisa pemasak pulp kertas adalah lignin dan
sisanya terdiri dari asam karboksilat yang terbentuk sebagai hasil degradasi karbohidrat kayu.
Beberapa cara untuk memisahkan lignin dari bahan baku digunakan pereaksi anorganik yaitu :
H2SO4 pekat dan HCl dengan tujuan untuk mendestruksi karbohidrat (Sugesty,1991).

Tandan Kosong sawit merupakan golongan kayu lunak yang mengandung 27-33% ligin
yang dapat dimurnikan dengan menggunakan metode klakason, dimana metode klakson,
meggunakan asam sulfat 72%. Perlakuannya anatara lain 1 g kayu dihaluskan dan diayak dengan
menggunakan ayakan 60 mesh dan ditambahkan 20ml asam sulfat 72% pada suhu 25 oC selama 2

Universitas Sumatera Utara

jam, setelah larutan terlarut 3% lignin yang dicernakan dikumpulkan dalam wadah penyaring,
dicuci dan diendapkan. Metode klakson tidak baik digunakan untuk kayu-kayu yang keras,
karena senyawa senyawanya lebih mudah dipengaruhi dengan asam dan cenderung utnuk
menghasilkan karbohidrat terdekomposisi yang tidak larut dengan metode ini (Linsy,1981).

Berdasarkan hal diatas maka peneliti ingin mengetahui proses pemurnian lignin yang

terdapat dalam tandan kosong kelapa sawit dengan menggunakan metode klakson melalui proses
asidifikasi menggunakan H2SO4 di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan.

1.2 Permasalahan
-

Berapa rendemen lignin melalui proses asidifikasi dan kemurnian lignin dengan metode
Klakson dari sampel tandan kosong sawit yang dilakukan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit
(PPKS) Medan.

1.

Tujuan

1. Untuk mengetahui rendemen lignn melalui proses asidifikasi dan proses pemurnian lignin
dengan metode klakson pada sampel tandan kosong sawit yang dilakukan di Pusat Penelitian
Kelapa Sawit (PPKS) Medan

1.4 Manfaat
2.


Memberikan informasi menagenai kemurnian lignin yang diperoleh dari hasil percobaan
yang dilakukan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan.

Universitas Sumatera Utara

3.

Memberikan informasi mengenai cara pemurnian lignin dengan metode klakson
menggunakan H2SO 4 (p) yang diperoleh dari hasil percobaan yang dilakukan di pusat
penelitian kelapa sawit (PPKS) Medan.

Universitas Sumatera Utara