Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Set Tahun 2015

4

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

Pengetahuan

2.1.1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek, baik melalui indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba (Notoatmodjo, 2003).

2.1.2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan mempunyai enam tingkatan, yaitu :
a. Tahu
Tahu adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat mengingat sesuatu
yang telah

dipelajari


sebelumnya.

Tahu

ini

merupakan

tingkat

pengetahuan yang paling rendah.
b. Paham
Paham diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang mampu
menjelaskan dengan benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
d. Analisis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu objek ke

dalam komponen-komponen yang masih dalam satu struktur organisasi
dan masih ada kaitannya satu sama lain, misalnya mengelompokkan dan
membedakan.
e. Sintesis
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

5

f. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap
suatu materi atau objek.

2.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoadmodjo (2003) dalam Widianti (2007), pengetahuan
seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Pengalaman
Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman
orang lain. Pengalaman yang diperoleh dapat memperluas pengetahuan
seseorang.

b. Tingkat pendidikan
Secara umum, orang yang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki
pengetahuan yang lebih luas daripada orang yang berpendidikan lebih
rendah.
c. Keyakinan
Biasanya keyakinan diperoleh secara turun-temurun, baik keyakinan yang
positif maupun keyakinan yang negatif, tanpa adanya pembuktian terlebih
dahulu.
d. Fasilitas
Fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan
seseorang adalah majalah, radio, koran, televisi, buku, dan lain-lain.
e. Penghasilan
Penghasilan tidak berpengaruh secara langsung terhadap pengetahuan
seseorang. Namun, jika seseorang berpenghasilan cukup besar, maka dia
mampu menyediakan fasilitas yang lebih baik.
f. Sosial budaya
Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi
pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.

6


2.2.

Kanker Payudara

2.2.1. Anatomi Payudara
Payudara dewasa terletak di daerah dada, antara iga ke-2 sampai dengan
iga ke-6 secara vertikal dan antara tepi sternum sampai dengan linea aksilaris
media secara horizontal. Ukuran diameter payudara berkisar sekitar 10-12 cm, dan
ketebalan antara 5 sampai 7 cm, jaringan payudara juga dapat berkembang sampai
ke aksila yang disebut axillary tail of spence (Ramli, Panigoro dan Kurnia, 2011).
Payudara mendapat aliran darah melalui arteriae thoracicae internae dan
arteriae intercostales. Arteria axillaris juga mengalirkan darah ke kelenjar

payudara, yaitu melalui cabang-cabangnya, arteria thoracica lateralis dan arteria
thoracoacromialis. Sedangkan aliran limfe payudara di bagi menjadi kuadran-

kuadran. Kuadran lateral mengalirkan cairan limfenya ke nodi axilaris anterior
dan kuadran medial mengalirkan cairan limfenya melalui pembuluh-pembuluh
yang menembus ruangan intercostalis dan masuk ke dalam kelompok nodi

thoracales internae. Beberapa pembuluh limfe mengikuti arteriae intercostales
posteriores dan mengalirkan cairan limfenya ke posterior kedalam nodi
intercostales posteriores (terletak di sepanjang arteriae intercostales posteriores).

Beberapa pembuluh berhubungan dengan pembuluh limfe dari payudara sisi yang
lain dan berhubungan juga dengan kelenjar di dinding anterior abdomen (Snell,
2006).
Untuk mempermudah menyatakan letak suatu kelainan, payudara dibagi
menjadi lima regio, yaitu:
1.

Kuadran atas bagian medial (inner upper quadrant)

2.

Kuadran atas bagian lateral (outer upper quadrant)

3.

Kuadran bawah bagian media (inner lower quadrant)


4.

Kuadran bawah bagian lateral (outer lower quadrant)

5.

Regio puting susu (nipple)

7

Gambar 2.1. Anatomi Payudara
2.2.2. Definisi
Kanker payudara adalah massa ganas yang berasal dari pembelahan diluar
kendali sel-sel yang ada di jaringan payudara. Kanker payudara dapat berasal dari
jaringan payudara itu sendiri atau dari jaringan lain yang merupakan hasil
metastase dari kanker lain (Damanik,2009).

2.2.3. Etiologi
Menurut Underwood (1999) mekanisme etiologi kanker payudara adalah:

a. Hormon
Hubungan antara resiko kanker payudara dengan menarche,menopause,
dan umur kehamilan yang pertama kali menunjukkan bahwa hormon
diduga mempunyai peranan terhadap timbulnya kanker payudara. Tapi
lebih berperan sebagai promoter dibandingkan sebagai inisiator.
Aktifitas estrogen tampak penting, dengan pemberian estrogen dan
kekurangan progesteron merupakan faktor yang bermakna. Menarche awal
dan mundurnya menopause akan menyebabkan banyaknya jumlah siklus
haid dan penutupan estrogen yang berulang-ulang mempunyai efek
rangsangan terhadap epitel mammae. Pengaruh yang menguntungkan dari
kehamilan aterm yang pertama kali mungkin diakibatkan kadar
progesteron yang meningkat atau prolaktin yang melindungi epitel
mammae terhadap pengaruh estrogen yang kurun waktu lama. Resiko

8

yang berhubungan dengan obesitas berhubungan dengan kemampuan sel
lemak mensintesis estrogen atau perubahan kadar hormone sex yang
mengikat protein.
b. Kontrasepsi oral

Pil dengan estrogen dosis tinggi berhubungan dengan meningkatnya resiko
kanker endometrium dan mungkin juga dengan kanker payudara.
c. Reseptor hormon
Hormon mempunyai efek pada sel hanya setelah terjadinya interaksi
dengan reseptor spesifik pada sel sasaran, steroid sex, estrogen
berinteraksi dengan reseptor inti. Selanjutnya interaksi dengan DNA
menimbulkan pembentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan
diferensiasi dan poliferasi prolaktin dan polipeptida lainnya berinteraksi
dengan permukaan sel, hanya terbentuk bila terdapat reseptor estrogen
yang terdapat pada 35% kasus tumor.

2.2.4. Faktor Resiko
Faktor-faktor resiko karsinoma payudara berikut ini sudah diketahui
(Robbin & kumar,1995):
a. Pengaruh geografi
Lima kali lebih banyak di Amerika Serikat daripada di Jepang dan Taiwan
b. Predisposisi genetik
Ditetapkan dengan pasti. Besarnya resiko sebanding dengan jumlah
keluarga dekat yang menderita kanker payudara dan usia terjadinya kanker
di keluarga tersebut. Makin muda usianya pada saat tumbuh kanker dan

bentuk kanker yang bilateral, makin besar predisposisi genetiknya. Jarang
terdapat keluarga resiko tinggi dengan transmisi autosome dominan yang
jelas dan hubungan keluarga dari karsinoma payudara dan ovarium.
c. Peningkatan usia
Jarang sebelum usia 20 tahun, tetapi akan meningkat secara menetap
sampai saat menopause, kemudian diikuti oleh peningkatan yang lambat
sepanjang hidup.

9

d. Lama usia reproduksi
Risiko meningkat pada menarche dini dan menopause lambat.
e. Paritas
Lebih sering pada nulipara daripada multipara.
f. Usia saat kelahiran anak pertama
Risiko meningkat bila usia lebih dari 30 tahun saat anak pertama lahir.
g. Obesitas
Risiko meningkat karena sintesis estrogen dalam timbunan lemak.
h. Estrogen eksogen
Masih ada pertentangan, tetapi beberapa data menunjukkan peningkatan

risiko yang sedang dengan terapi dosis tinggi pada pengobatan gejala
menopause.
i. Kontrasepsi oral
Tidak terdapat peningkatan resiko yang jelas, mungkin karena kadar
estrogen dan progestin yang berimbang dalam pil kontrasepsi yang
dipakai.

2.2.5. Diagnosa
Wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) di rumah atau pemeriksaan payudara oleh tenaga kesehatan secara
rutin untuk deteksi dini. Pada pemeriksaan ini, dapat ditemukan adanya benjolan
pada payudara, baik disertai nyeri ataupun tanpa nyeri. Berdasarkan lokasinya,
kanker payudara sering ditemukan pada:
a. Kuadran atas bagian lateral : 41%
b. Regio puting susu : 34%
c. Kuadran atas bagian medial : 14%
d. Kuadran atas bagian lateral : 6%
e. Kuadran bawah bagian media : 5%
Selain pemeriksaan fisik, mamografi dan USG payudara juga dapat
dilakukan, terutama pada wanita lanjut usia dan wanita yang beresiko tinggi.


10

Bahkan, sekarang ini dapat pula dilakukan pemeriksaan MRI payudara.
Pemeriksaan ini terutama dianjurkan kepada wanita muda yang telah terbukti
mengalami mutasi gen.
Jika pada pemeriksaan-pemeriksaan tersebut di atas dijumpai adanya
kelainan, baik berupa benjolan atau gambaran radiologi yang abnormal, maka
perlu dilakukan biopsi untuk mendapatkan contoh jaringan yang akan diperiksa di
bawah mikroskop. Dari pemeriksaan biopsi ini, dapat dipastikan ada atau tidaknya
sel kanker (Damanik,2009).

2.2.6. Stadium (staging)
Apabila wanita menderita karsinoma mamma, harus dilakukan staging
guna mengetahui apakah belum ada penyebaran atau telah terdapat penyebaran
lokal maupun jauh. Pengelolaan penderita sangat tergantung pada stadium
penyakit ini. Terdapat dua sistem utama yang digunakan, yaitu the International
Classification of Staging dan the TNM (Tumor, Node, Metastasis) system

(Underwood,1999).
Tabel 2.1 : Stadium berdasarkan Klasifikasi Internasional
Stadium
Luasnya penyebaran
I

Benjolan disertai sedikit kerutan ke
kulit, tetapi tidak ditemukan
pembesaran nodus

II

Benjolan dengan metastasis ke
kelenjar limfe atau terdapat kerutan
ke kulit

III

Tumor secara ekstensif melekat pada
kulit atau/dan jaringan otot di
bawahnya, atau ulserasi atau kelenjar
limfe yang terfiksasi

IV
Sumber : Underwood,1999

Metastasis jauh

11

Tabel 2.2 : Stadium berdasarkan TNM system
T1
Diameter tumor 20 mm atau kurang,
tidak terdapat fiksasi atau retraksi
papila mamma. Termasuk penyakit
Paget
T2

Diameter tumor 20-50 mm, atau
kurang dari 20 mm tetapi disertai
kerutan ke kulit

T3

Diameter tumor antara 50 mm
sampai 100 mm, atau kurang dari 50
mm tetapi disertai infiltrasi, ulserasi
atau fiksasi

T4

Setiap tumor dengan ulserasi atau
infiltrasi yang luas, atau fiksasi ke
dinding toraks, atau diameter tumor
lebih dari 100 mm

N0

Nodus negatif

N1

Kelenjar limfe aksilaris bisa
digerakkan

N2

Kelenjar limfe aksilaris terfiksasi

N3

Kelenjar limfe supraklavikuler, atau
edema lengan

M0

Tidak ditemukan metastasis jauh

M1

Terdapat metastasis jauh

Sumber : Underwood, 1999

2.2.7. Prognosa
Beberapa gambaran tumor payudara menunjang prognosisnya. Secara
umum makin kecil tumor maka akan makin baik prognosisnya. Kanker payudara
bukan semata-mata keadaan patologis yang terjadi hanya dalam semalam. Kanker
ini bermula dengan perubahan genetik dalam satu sel. Membutuhkan waktu

12

hampir 16 kali penggandaan untuk karsinoma menjadi 1cm atau lebih besar,
dimana pada waktu tersebut kanker telah tampak secara klinis (Delfian,2010).
Pada diagnosis hampir 45% dari pasien membuktikan adanya penyebaran
regional atau metastasis. Rute yang paling sering dari penyebaran regional adalah
ke nodus limfe aksilaris. Kelangsungan hidup bergantung kepada penyebaran
regional dari kanker.

2.3.

SADARI sebagai salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker

payudara
2.3.1. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
Salah satu cara mendeteksi dini kanker payudara adalah dengan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan
oleh seluruh wanita, tidak hanya dilakukan oleh wanita yang beresiko tinggi
karena sekitar 75% kasus kanker payudara ditemukan pada wanita yang tidak di
anggap beresiko tinggi (Ihea,2003).
Wanita usia 20 tahun ke atas sebaiknya melakukan SADARI sebulan
sekali, 7-10 hari setelah menstruasi karena pengaruh hormon ovarium telah hilang
sehingga konsistensi payudara tidak lagi keras seperti menjelang menstruasi.
2.3.2. Prosedur pemeriksaan payudara sendiri
Cara pemeriksaan payudara sendiri (DepkesRI,2009) :
1. Perhatikan kedua payudara. Berdirilah di depan cermin dengan tangan di
sisi tubuh dan lihat apakah ada perubahan pada payudara. Lihat perubahan
dalam hal ukuran,bentuk, atau warna kulit, atau jika ada kerutan, lekukan
seperti lesung pipi pada kulit.

Gambar 2.2. SADARI posisi berdiri dan dengan posisi mengangkat lengan

13

2. Perhatikan kembali kedua payudara sambil mengangkat kedua tangan
diatas kepala, dilanjutkan dengan meletakkan kedua tangan di pinggang
sambil menekan agar otot dada berkontraksi. Bungkukkan badan untuk
melihat apakah kedua payudara menggantung seimbang.

Gambar 2.3. SADARI dengan meletakkan kedua tangan di pinggang
3. Dengan lembut tekan masing-masing puting dengan ibu jari dan jari
telunjuk untuk melihat apakah ada cairan yang keluar.

Gambar 2.4. Pemeriksaan pada puting payudara
4. Perabaan payudara, pemeriksaan ini dapat dilakukan sambil berdiri atau
berbaring. Jika memeriksa payudara sambil berbaring, diletakkan sebuah
bantal di bawah pundak sisi payudara yang akan diperiksa. Angkat lengan
kiri ke atas kepala. Gunakan tangan kanan untuk menekan payudara kiri
dengan ketiga jari tengah (telunjuk, tengah, manis). Mulailah dari daerah
puting susu dan gerakkan ketiga jari tersebut dengan gerakan memutar di
seluruh permukaan payudara.

14

Gambar 2.5. SADARI dengan posisi berbaring

Gambar 2.6. Pemeriksaan menggunakan ketiga jari dengan gerakan
memutar
5. Rasakan apakah terdapat benjolan atau penebalan. Pastikan untuk
memeriksa daerah yang berada di antara payudara, di bawah lengan dan di
bawah tulang selangka.
Angkat lengan kanan ke atas kepala dan ulangi pemeriksaan untuk
payudara sebelah kanan dengan menggunakan tangan kiri.

Dengan menggunakan teknik yang sama setiap bulan, akan membantu
untuk mengetahui lebih awal apabila ada kelainan pada payudara.

.

Dokumen yang terkait

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) sebagai Salah Satu Cara Mendeteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Babura Tahun 2011

0 57 65

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-40 Tahun Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010

0 38 68

Hubungan Usia Dan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang Periksa Payudara Sendiri (Sadari) di Rt 05 Dan Rt 07 Rw 02 Kelurahan Rempoa Tahun 2010

0 6 107

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Selamat Tahun 2015

0 2 65

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Set Tahun 2015

0 0 11

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Set Tahun 2015

0 0 2

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Set Tahun 2015

0 0 3

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Set Tahun 2015

0 0 2

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Set Tahun 2015

0 0 20

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI DUSUN NGANTI SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI - Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di D

0 0 12