Korelasi Usia, Jenis Kelamin, Status Sosioekonomi dan Ketergantungan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara terhadap Nikotin dan Kategorinya sebagai Perokok

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Merokok merupakan masalah kesehatan yang masih lagi menyebabkan ancaman
besar terhadap dunia kesehatan dimana hampir 6 juta orang meninggal setiap tahun.
Lebih dari 5 juta orang meninggal akibat menghisap rokok secara langsung
sedangkan 600 ribu orang meninggal hanya dengan terpapar pada asap rokok (WHO,
2015).
Menurut data World Health Organization (WHO), pada tahun 2012 persentase
prevalensi perokok pria yaitu 67% jauh lebih besar daripada perokok wanita yaitu
2,7%. Diantara para perokok tersebut terdapat 56,7% pria dan 1,8% wanita merokok
setiap hari. Terdapat gap yang besar antara jumlah perokok dewasa pria dan perokok
wanita yang merokok setiap hari.
Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 menunjukkan
prevalensi perokok di Indonesia tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara yaitu
sebanyak 28,4% (laki-laki 52,4% dan 3,3% perempuan). Usia mulai merokok
rata-rata di Indonesia diperkirakan sekitar 15 tahun, yang merupakan usia yang sangat
muda. Kebiasaan ini umumnya terjadi sebelum usia 18 tahun. Inisiasi merokok pada
masa anak-anak dan remaja ini biasanya erat berhubungan dengan kebiasaan merokok

teman sepermainan dan merupakan bagian dari proses sosialisai menuju kedewasaan
(Centers for Disease Control and Prevention, 2005).
Nikotin, bahan utama yang terkandung dalam rokok dapat menyebabkan
seseorang menjadi pecandu atau ketergantungan terhadap rokok. Ketergantungan
merokok ini merupakan penyebab utama kejadian kematian dan disabiliti di negara
yang telah maju maupun yang masih berkembang maju pada 2020 nanti (Tan, Tang,
& Hao, 2009). Menurut American Psychiatric Association [APA] (2000), nikotin
merupakan zat psikoaktif yang banyak disalahgunakan. Ketergantungan pada nikotin

Universitas Sumatera Utara

2

ini juga dikenali sebagai zat yang berhubungan dengan gangguan psikiatrik yang
membawa penyakit atau distres pada seseorang individu.
Data jumlah perokok di kalangan mahasiswa belum lagi tersedia sehingga
sekarang. Data terbaru di Indonesia menurut Global Health Professions of Student

Survey (GHPSS) (2006) menunjukkan bahwa mahasiswa yang sekolah di bidang
kesehatan di Indonesia yang merokok adalah sebanyak 8,6%. Tidak menutup

kemungkinan terjadi peningkatan jumlah perokok dewasa muda pada kelompok
mahasiswa maupun non mahasiswa pada saat ini. Hal ini karena terjadinya
peningkatan jumlah perokok pada kelompok pelajar sekolah menengah pertama dan
sekolah menengah atas (USDHHS , 2009).
Mahasiswa merokok dengan berbagai alasan. Diantara alasan-alasan tersebut,
terbiasa merokok dan ketergantungan nikotin dipercaya merupakan alasan utama
yang menyebabkan merokok. Menurut Alexopulos et al. (2010) aktivitas fisik,
keluarga dan teman juga menjadi faktor penentu dalam kebiasaan merokok
mahasiswa. Hal tersebut dikuatkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rozi et al.
(2007) bahwa pendidikan ayah, pendidikan ibu, kebiasaan rokok oleh saudara dan
kondisi sosioekonomi keluarga berhubungan dengan kebiasaan merokok mahasiswa.
Banyaknya rokok yang dikonsumsi dalam sehari merupakan salah satu poin penting
dalam mengukur tingkat ketergantungan seseorang dalam merokok, namun untuk
dapat menentukan tingkat ketergantungan masih dibutuhkan poin - poin lain agar
didapatkan tingkat ketergantungan yang pasti (Difranza et al., 2013). Selain itu
jumlah rokok yang dikonsumsi juga menunjukkan kekuatan atau kemampuan
seseorang dalam merokok (Alexopoulos et al., 2010).
Sedikit penelitian yang dilakukan untuk mengetahui korelasi usia, jenis kelamin,
status sosioekonomi dan ketergantungan mahasiswa USU terhadap nikotin dan
kategorinya sebagai perokok. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Universitas

Sumatera Utara yang berasal dari pelbagai lapisan masyarakat serta dari fakultas yang
berbeda.

Universitas Sumatera Utara

3

1.2. Perumusan Masalah
Apakah terdapat korelasi usia, jenis kelamin, status sosioekonomi dan
ketergantungan mahasiswa USU terhadap nikotin dan kategorinya sebagai
perokok?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui korelasi usia, jenis kelamin, status sosioekonomi dan
ketergantungan mahasiswa USU terhadap nikotin dan kategorinya sebagai
perokok.
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk
1.


Mengetahui karakteristik usia, jenis kelamin dan status sosioekonomi mahasiswa
USU yang merokok.

2.

Mengetahui

korelasi

usia

mahasiswa

USU

yang

merokok

terhadap


ketergantungan nikotin.
3.

Mengetahui korelasi jenis kelamin mahasiswa USU yang merokok terhadap
ketergantungan nikotin.

4.

Mengetahui korelasi status sosioekonomi mahasiswa USU yang merokok
terhadap ketergantungan nikotin.

5.

Mengetahui korelasi usia mahasiswa USU yang merokok terhadap kategorinya
sebagai perokok.

6.

Mengetahui korelasi jenis kelamin mahasiswa USU yang merokok terhadap

kategorinya sebagai perokok.

7.

Mengetahui korelasi status sosioekonomi mahasiswa USU yang merokok
terhadap kategorinya sebagai perokok.

Universitas Sumatera Utara

4

1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1) Bagi penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam menerapkan ilmu
pengetahuan yang sudah diperoleh dan mengaplikasikan pengetahuan

yang

diperoleh selama di bangku kuliah dalam kehidupan yang nyata di

tengah-tengah masyarakat.
2) Bagi Mahasiswa
Memberi pengetahuan dan referensi tentang korelasi usia, jenis kelamin,
status sosioekonomi dan ketergantungan mahasiswa USU terhadap nikotin
dan

kategorinya sebagai perokok

3) Bagi Masyarakat
Membantu memberi dan mencari informasi tentang korelasi usia, jenis
kelamin, status sosioekonomi dan ketergantungan mahasiswa USU terhadap
nikotin dan kategorinya sebagai perokok.
4) Bidang Kesehatan
Memberi pengetahuan atau referensi dan sebagai masukan dan evaluasi yang
berguna dalam melakukan tindakan khususnya menyangkut masalah usia,
jenis kelamin, status sosioekonomi dan ketergantungan terhadap nikotin dan
kategorinya sebagai perokok bagi mahasiswa.

Universitas Sumatera Utara