Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjukkan
keberhasilan sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kinerja keuangan
adalah kemampuan manajemen dalam mencapai prestasi dalam kinerjanya.
Laporan keuangan merupakan gambaran bagaimana kondisi keuangan perusahaan
dan juga dapat menggambarkan kinerja keuangan sebuah perusahaan. Informasi
yang sering digunakan dalam laporan keuangan untuk mengukur kinerja
perusahaan adalah laba. Informasi laba dapat mengukur keberhasilan atau
kegagalan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kinerja keuangan dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain kepemilikan yang terkonsentrasi, manipulasi laba,
serta pengungkapan laporan keuangan.
Kepemilikan perusahaan yang banyak terkonsentrasi pada institusi lain akan
memudahkan pengendalian dalam perusahaan dan akan meningkatkan kinerja
perusahaan. Disclosure laporan keuangan akan memberikan informasi yang
penting bagi pengguna laporan keuangan itu sendiri. Disclosure merupakan salah
satu aspek good corporate governance yang dapat digunakan untuk melihat baik
atau tidaknya kinerja keuangan. Hal ini sangat bertentangan dengan perilaku
manajemen laba yang memainkan accruals untuk memanipulasi laba.

Menurut Husnan (2000), perusahaan yang kepemilikannya lebih menyebar
akan berdampak pada baik pada perusahaan karena tingkat pengendalian yang

1
Universitas Sumatera Utara

dilakukan akan lebih baik dari pada perusahaan dengan kepemilikan
terkonsentrasi.
Kinerja keuangan pada perusahaan real estate pada tahun 2012-2014 disajikan
dibawah ini. Empat perusahaan yang kinerja keuangannya yang terus meningkat
setiap tahun yaitu CTRA, DILD, PWON, dan SMRA. Sementara tujuh
perusahaan lainnya seperti APLN, BEST, KPIG, MKPI, MTLA, PUDP, dan
RDTX memiliki koefisien kinerja keuangan yang berfluktuasi.
Tabel 1.1
Kinerja Keuangan Perusahaan Real Estate 2012-2014
Kinerja Keuangan
No

Perusahaan


1

APLN

2

BEST

3

2012

2013

2014

0.0783019748

0.0675129384


0.1536922230

0.2359542280

0.2493602531

0.1273101768

0.0992110482

0.1114274814

0.1192367278

0.0673493443

0.0745055649

0.8272432654


0.1584014661

0.1541854846

0.1374826712

0.4287310219

0.4350568907

0.3361604987

0.1691009185

0.1413762776

0.1545146585

0.2995371924


0.3144271739

0.2736833907

0.1627697829

0.1819536808

0.1959171474

0.4026264514

1.6525341788

0.3229555926

0.1106643666
Sumber : Bursa Efek Indonesia

0.1157893502


0.1306533090

CTRA

4

DILD

5

KPIG

6
7
8
9
10
11


MKPI
MTLA
PUDP
PWON
RDTX
SMRA

2
Universitas Sumatera Utara

Corporate governance adalah rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan,
dan intuisi yang mempengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan
suatu perusahaan. Suatu perusahaan akan berjalan dengan baik semua fungsinya
bila mekanisme corporate governance perusahaan tersebut berjalan dengan baik.
Sejak terjadinya krisis finansial pada tahun 1997 yang melanda sebagian besar
negara di Asia membuat kajian tentang corporate governance semakin mendapat
perhatian. Prinsip good corporate governance yang lemah dianggap sebagai
penyebab utama krisis tersebut terjadi. Negara-negara seperti Jepang, Korea,
Indonesia, Hongkong, Malaysia, Singapura yang mengalami dampak besar krisis
tersebut mengalami buruknya perekonomian dalam negerinya masing-masing dan

mengakibatkan perekonomian Asia juga memburuk.
Tidak hanya sampai disitu saja, kajian tentang corporate governance juga
semakin sering dilakukan seiring terkuaknya kasus-kasus tentang keuangan
berskala besar. Sebagai contoh pada kasus Enron Corporation yang terjadi sekitar
tahun 2002. Enron yang kita kenal adalah sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang energi, dan kemudian melakukan diversifikasi usaha yang sangat luas.
Sejak terungkapnya kasus ini Enron yang tadinya adalah perusahaan yang
menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan di Amerika Serikat seketika
jatuh bangkrut dan meninggalkan hutang yang sangat besar.
Skandal finansial yang dilakukan dengan cara memanipulasi laporan keuangan
ini membawa dampak buruk yang luar biasa bagi Enron, kantor akuntan
publiknya, dan juga pasar keuangan Amerika Serikat.

3
Universitas Sumatera Utara

Di Indonesia sendiri skandal finansial yang terjadi dapat kita lihat pada PT
Kimia Farma Tbk yang melakukan mark up laba bersih dalam laporan
keuangannya. Kasus tersebut dikarenakan gagalnya laporan keuangan untuk
memenuhi kebutuhan informasi para pengguna laporan keuangan serta rendahnya

penerapan good corporate governance.
Corporate governance sendiri mencakup hubungan antara para pemangku
kekuasaan (stakeholder) dengan tujuan untuk mengelolah perusahaan. Menurut
Komite Cadbury, corporate governance merupakan suatu sistem yang
mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dengan tujuan agar mencapai
kesinambungan antara kekuatan kewenangan yang diperlukan oleh perusahaan
untuk menjamin kelangsungan eksistensinya dan pertanggungjawaban kepada
stakeholder (Surya dan Yustivandana, 2008).

Sejalan dengan itu, menurut

Sulistyani dan Wibisono (2003), good corporate governance secara definitif
merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk
menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder.
Dalam teori keagenan dideskripsikan tentang bagaimana hubungan antara
pemegang saham (shareholder) sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen.
Seperti yang dikemukan oleh Jensen dan Meckling (1976) bahwa hubungan
agensi terjadi ketika satu orang atau lebih (prinsipal) mempekerjakan orang lain
(agent) untuk memberikan satu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang
pengambilan keputusan kepada agent tersebut. Pemisahan wewenang yang

diterima oleh pihak prinsipal dan agen ini sering sekali timbul karena perbedaan
kepentingan antara kedua belah pihak. Penyalahgunaan kewenangan yang

4
Universitas Sumatera Utara

dilakukan para agen ini sering juga disebut agency conflict. Konflik-konflik yang
terjadi kemudian dapat diminimalisasi dan diatasi dengan adanya konsep
corporate governance.
Manajer diberikan kewenangan oleh pemilik untuk menjalankan serta
mengambil keputusan dengan nama pemilik. Dengan semua kewenangan yang
diberikan tersebut manajer sering melakukan hal-hal untuk keuntungan dirinya
sendiri tapi merugikan pemilik.
Manajemen yang ingin menunjukkan kinerja yang baik maka akan termotivasi
memanipulasi data laporan keuangan dengan memanipulasi jumlah laba yang
tinggi dari sebenarnya. Kegiatan memodifikasi laporan keuangan ini dilakukan
oleh manajemen untuk mencapai tujuannya sendiri bukan untuk kepentingan
pemilik. Hal ini yang sering disebut sebagai manajemen laba. Menurut Scott
(dalam Agustia,2013), manajemen laba merupakan suatu tindakan manajer yang
memilih kebijakan akuntansi untuk mencapai beberapa tujuan yang spesifik dan

kebijakan akuntansi yang dimaksud adalah penggunaan accrual dalam menyusun
laporan keuangan.
Manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajer akan mengakibatkan
rendahnya kualitas laba. Hal ini tentu saja akan merugikan banyak pihak.
Melakukan praktik manajemen laba pasti akan merugikan perusahaan, pemilik,
investor, dan masih banyak pihak lain. Oleh karena itu, untuk meminimalisasi
kondisi ini diperlukan mekanisme yang akan menyamakan atau menyejajarkan
kepentingan antara prinsipal dan agen tersebut. Salah satu mekanisme yang dapat
dilakukan adalah tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate

5
Universitas Sumatera Utara

governance. Mekanisme good corporate governance memiliki kemampuan dalam
kaitannya menghasilkan suatu laporan keuangan yang memiliki kandungan
informasi laba (Gideon, 2005).
Untuk mendapatkan kinerja keuangan yang baik pihak manajemen selalu
dianjurkan untuk menyusun laporan keuangan secara akrual. Menurut FASB
(dalam Ujiantho, 2007) bahwa akuntansi akrual mempunyai keunggulan bahwa
informasi laba perusahaan dan pengukuran komponennya memberikan indikasi
yang lebih baik tentang kinerja ekonomi perusahaan dari pada informasi dari
aspek penerimaan dan pengeluaran kas terkini. Tapi dalam kajiannya tersebut
Ujiantho juga mengkritik bahwa akuntansi akrual cenderung mengkaburkan
informasi di dalam laporan keuangan dan rentan akan manipulasi.
Kelemahan inilah yang memberikan peluang untuk manajer melalukan praktik
manajemen laba. Praktik manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen
cenderung sulit untuk dideteksi. Strategi yang lebih sulit dideteksi sehingga
pengungkapannya memerlukan penginvestigasian data dan analisis yang lebih
rinci disebut discretionary accruals.
Mekanisme corporate governance memiliki kemampuan dalam kaitannya
menghasilkan laporan keuangan yang memiliki kandungan informasi laba. Pada
dasarnya laporan keuangan harus memberikan informasi yang sebenarnya. Jika
laporan keuangan yang dilaporkan tidak sesuai keadaan maka akan merugikan
semua pihak yang akan menggunakan laporan tersebut. Kebijakan dan keputusan
yang diambil berdasarkan laporan keuangan akan berpengaruh terhadap penilaian
kinerja keuangan perusahaan.

6
Universitas Sumatera Utara

Pelimpahan kewenangan yang diberikan oleh prinsipal kepada pihak agen
memungkinan terjadinya dampak negatif dan bagaimana kinerja perusahaan
setelah para agen diberikan tanggung jawab penuh untuk menjalankan perusahaan
dengan menggunakan nama prinsipal sangatlah menarik untuk dikaji.
Penelitian ini mereplikasi penelitian dari Ika Yulianawati yang berjudul
“Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage terhadap Kinerja
Keuangan” yang membedakan penelitian ini dengan penelitian Yulianawati
adalah variabel independen yang digunakan oleh Yulianawati adalah kepemilikan
institusional, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, dan leverage.
Sementara

penulis

menggunakan

kepemilikan

manajerial,

kepemilikan

institusional, proporsi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris, dan
ukuran komite audit. Serta menambahkan manajemen laba sebagai variabel
intervening.
Penulis juga tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan
perusahaan dari sub sektor real estate karena dari penelitian sebelumnya yang
berhubungan banyak yang menggunakan perusahaan dari sub sektor manufaktur
maupun perbankan. Menggunakan data dari perusahaan sub sektor real estate
merupakan salah satu hal baru. Maka dari itu penulis tertarik untuk membahas
penelitian

dengan

judul

“PENGARUH

MEKANISME

CORPORATE

GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DAN KONSEKUENSI
MANAJEMEN LABA TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PADA

PERUSAHAAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PADA
TAHUN 2012-2014”.

7
Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang telah diuraikan, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap manajemen laba?
2. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen laba?
3. Apakah proporsi dewan komisaris independen berpengaruh terhadap
manajemen laba?
4. Apakah ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba?
5. Apakah ukuran komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba?
6. Apakah manajemen laba berpengaruh terhadap kinerja keuangan?
7. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kinerja keuangan
melalui manajemen laba?
8. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kinerja keuangan
melalui manajemen laba?
9. Apakah proporsi dewan komisaris independen berpengaruh terhadap
kinerja keuangan melalui manajemen laba?
10. Apakah ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap kinerja keuangan
melalui manajemen laba?
11. Apakah ukuran komite audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan
melalui manajemen laba?

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :

8
Universitas Sumatera Utara

1. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial secara parsial
terhadap manajemen laba.
2. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional secara parsial
terhadap manajemen laba.
3. Untuk mengetahui pengaruh proporsi dewan komisaris independen secara
parsial terhadap manajemen laba.
4. Untuk mengetahui pengaruh ukuran dewan komisaris secara parsial
terhadap manajemen laba.
5. Untuk mengetahui pengaruh ukuran komite audit secara parsial terhadap
manajemen laba.
6. Untuk mengetahui pengaruh manajemen laba secara parsial terhadap
kinerja keuangan.
7. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kinerja
keuangan melalui manajemen laba.
8. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional terhadap kinerja
keuangan melalui manajemen laba.
9. Untuk mengetahui pengaruh proporsi dewan komisaris independen
terhadap kinerja keuangan melalui manajemen laba.
10. Untuk mengetahui pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap kinerja
keuangan melalui manajemen laba.
11. Untuk mengetahui pengaruh ukuran komite audit terhadap kinerja
keuangan melalui manajemen laba.

9
Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Bagi penulis
Memperoleh kesempatan untuk menerapkan pengetahuan teoritis yang
telah diterima dalam masa perkuliahan. Memperluas wawasan dan
pengetahuan

penulis

tentang

mekanisme

corporate

governance,

manajemen laba, dan kinerja keuangan di dalam perusahaan.
2. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi bagi penelitian selanjutnya.
3. Bagi pihak lain
Diharapkan dapat member pemahaman dan informasi tentang mekanisme
corporate governance yang berbasis pada teori keagenan.

10
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisa Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

3 39 98

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014

1 8 113

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013.

0 6 14

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2013.

0 1 13

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

0 0 15

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014

0 0 12

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014

0 0 2

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014

0 0 28

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014

0 0 4

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014

0 0 2