RENSTRA Bagian Humas Setda 2010-2015

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya berkat
Karunia-Nya Bagian Hubungan Masyarakat (Humaas) Sekretariat Daerah Kota
Semarang dapat menyusun ” RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) BAGIAN
HUBUNGAN

MASYARAKAT

(HUMAS)

SEKRETARIAT

DAERAH

KOTA

SEMARANG” sebagai tindak lanjut dari Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Presiden No.7 Tahun 2005
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 - 2009 serta
Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah ( RPJMD ) Tahun 2010 - 2015.
Rencana Strategis ( RENSTRA ) Bagian Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah Kota Semarang ini disusun untuk dapat menjadi acuan dalam
merencanakan dan merumuskan program dan kegiatannya.
Saya berharap dukungan dari semua pihak, baik dari stakeholders dan instansi
terkait lainnya dalam meneruskan pembangunan di Wilayah Pemerintah Kota Semarang
yang tidak terlepas dari Visi dan Misi yang telah ditetapkan.
Atas segala masukan dan sumbangan pemikiran semua pihak sehingga
dokumen Rencana Strategis ( RENSTRA ) Bagian Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah Kota Semarang ini dapat tersusun, disampaikan terima kasih dan
penghargaan yang tinggi.
Semoga Renstra ini bermanfaat bagi kemajuan dan perkembangan pembangunan di
Wilayah Kota Semarang pada umumnya dan khususnya dalam meningkatkan kinerja
Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah Kota Semarang dimasamasa yang akan datang.
Semarang,
KEPALA BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS)
SEKRETARIAT DAERAH (SETDA) KOTA SEMARANG


A C H Y A N I , S.Sos
NIP. 19600210 198003 1 006

1

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

BAB I
PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung
jawab sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, menempatkan daerah Kabupaten /Kota sebagai
pelaksana otonomi yang utuh dan luas, dengan demikian

kewenangan yang


semula berakumulasi pada pemerintah pusat lebih bergeser kepada pemerintah
daerah Kabupaten/ Kota sehingga berdampak secara signifikan terhadap fungsi
unsur staf dalam hal ini Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah
Kota Semarang.
Dalam Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kota
Semarang menyebutkan bahwa Sekretariat Daerah mempunyai tugas dan
kewajiban

membantu

Walikota

dalam

menyusun

kebijakan


dan

mengkoordinasikan Sekretariat DPRD, Staf Ahli, Dinas Daerah, Lembaga Teknis
Daerah, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu, Satuan Polisi Pamong Praja,
Lembaga Lain, Kecamatan dan Kelurahan, oleh karena itulah peranan Sekretariat
Daerah Kota Semarang sangat strategis peranannya selaku koordinator dalam
mewujudkan kebijakan umum Pemerintah Daerah yang akuntabel sekaligus selaku
pengendali terhadap pelaksanaan penyelengggaraan kegiatan perangkat daerah
di lingkungan Perangkat Daerah Kota Semarang. Sebagaimana diamanahkan
dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, bahwa seluruh penyelenggaraan Pemerintah Pusat dan
Daerah dari eselon II ke atas wajib menetapkan atau merumuskan perancanaan
strategis yang merupakan dasar penyusunan laporan pertanggungjawaban atas
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas dan fungsinya masing-masing.
Berdasarkan Instruksi Presiden tersebut, maka Bagian Hubungan
Masyarakat (Humas) Sekretaiat Daerah Kota Semarang mengambil langkahlangkah guna merumuskan dan menetapkan perencanaan strategis (Renstra)
Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah Kota Semarang.
Rencana Stratejik (Renstra) Setda periode 2010-2015 dengan mengacu
pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana
Jangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) menyajikan

2

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

rencana program dan kegiatan utama Bagian Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah Kota Semarang untuk mengantisipasi dan menangani berbagai
masalah pada periode 2010-2015. Selain itu pula Renstra juga menetapkan
sasaran-sasaran yang akan dicapai dengan indikator keberhasilan yang dapat
diukur dan diverifikasi, sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengendalian dan
evaluasi.
Tahun

2010

merupakan

tahun

transisi


kepemimpinan

bagi

Kota

Semarang, dimana pada tanggal 19 Juli 2010 telah dilaksanakan pelantikan dan
serah terima jabatan dari Walikota dan Wakil Walikota Semarang periode 20052010 kepada Walikota dan Wakil Walikota Semarang periode 2010-2015.
Tahun 2010 juga merupakan tahun terakhir pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 20052010, sehingga perlu disusun RPJMD periode 2010-2015. Saat ini, RPJMD
periode 2010 – 2015.
Dengan pergantian Walikota dan Wakil Walikota Semarang serta RPJMD
tersebut, maka terdapat perubahan Visi, Misi serta Prioritas Pembangunan di Kota
Semarang. Sehingga Renstra Setda Kota Semarang diselaraskan dengan visi
Pemerintah Kota Semarang yaitu “Terwujudnya Semarang Kota Perdagangan
dan Jasa yang Berbudaya menuju Masyarakat Sejahtera” serta motto
pembangunan Pemerintah Kota Semarang ”Waktunya Semarang Setara”.
Oleh karena itu, “Waktunya Semarang Setara” merupakan motto Kota
Semarang untuk membangun motivasi dan komitmen seluruh pemangku

kepentingan (Pemerintah– masyarakat – swasta) untuk bersama membangun dan
mengoptimalkan potensi Kota Semarang serta mempermudah implementasi visi
dan misi Kota Semarang 2010-2015.
dimaksudkan

sebagai

momentum

“Waktunya Semarang Setara” juga

kebangkitan

seluruh

masyarakat

Kota

Semarang agar mampu sejajar dengan kota-kota metropolitan lainnya dalam

segala aspek kehidupan guna mencapai kesejahteraan bersama. “Setara” juga
dimaknai sebagai akronim SEmarang KoTA SejahteRA yang merupakan sasaran
akhir pembangunan.
Semarang Setara juga dimaksudkan bahwa pembangunan yang kita
laksanakan berbasis kesetaraan. Hal ini meliputi , setara dalam input artinya SDM
yang ada perlu memiliki kesetaraan kedudukan dan tanggung jawab dalam
pembangunan. Setara dalam proses artinya perlu adanya kesejajaran peran dalam
pembangunan dari seluruh stakeholder yang ada di Kota Semarang sesuai
bidangnya

masing-masing.

Setara

dalam

output

artinya


perlu

adanya

3

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

keseimbangan antara potensi pembangunan yang diolah dengan output yang
dihasilkan dengan mengedepankan konsep pemerataan sehingga Kota Semarang
mampu setara dan sejajar dengan kota-kota metropolitan di Indonesia dalam
segala aspek kehidupan guna mencapai kesejahteraan bersama.
Langkah kongkrit untuk mewujudkan hal tersebut dilakukan dengan
memprioritaskan program-progran pembangunan yang diwujudkan dalam “SAPTA
PROGRAM” yang terdiri dari :
Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran,
Penanganan rob dan banjir,
Peningkatan pelayanan publik,
Peningkatan infrastruktur,

Peningkatan kesetaraan gender,
Peningkatan pelayanan pendidikan,
Peningkatan pelayanan kesehatan.

B.

MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan penyusunan Renstra SKPD Bagian Hubungan
Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah Kota Semarang dini adalah dalam rangka
penyusunan dokumen perencanaan untuk periode 5 tahun kedepan sejak tahun
2010 – 2015. Disamping itu penyusunan Renstra juga untuk mempersiapkan
acuan bagi Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah Kota
Semarang dalam menyusun Rencana Kerja sebagai bahan menentukan kebijakan
dan mengkoordinasikan unit-unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Semarang
sedangkan rencana 5 (lima) Tahun bertujuan :
1.

Terwujudnya pengelolaan keberhasilan

2.


Terwujudnya rencana program utama yang akan dicapai selama kurun waktu
yang telah ditentukan

3.

Terwujudnya pelayanan yang lebih baik

4.

Terciptanya koordinasi yang mantap

5.

Terciptanya hubungan yang harmonis, selaras seimbang terhadap unit-unit
kerja.

4

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

C.

SISTEMATIKA PENULISAN
Renstra ini memuat rencana Visi dan Misi serta Kebijakan Bagian Hubungan
Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah Kota Semarang dengan sistematika
penyusunan sebagai berikut :
Bab. I. PENDAHULUAN.
Bab. II. KONDISI DAN POTENSI DAERAH
A. Keadaan Potensi Umum
B. Keadaan Potensi Khusus
1. Sumber Daya Ekonomi
2. Sumber Daya Manusia
3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Bab. III. VISI DAN MISI SEKRETARIAT DAERAH
A. Tugas dan Pokok Sekretariat Daerah
B. Visi dan Misi Sekretarat Daerah
C. Tujuan dan Sasaran
Bab. IV. ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN.
A. Potensi dan Kondisi
B. Analisis Lingkungan Strategis
C. Issue Strategis
D. Permasalahan
E. Kondisi yang Diinginkan dan Proyeksi Kedepan
Bab. V. KEBIJAKAN DAN PROGRAM
A. Kebijakan
B. Prioritas
Bab VI. PENUTUP
Kesimpulan
LAMPIRAN

5

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

BAB II
KONDISI DAN POTENSI DAERAH

A. KEADAAN POTENSI UMUM
Kota Semarang dengan luas wilayah 373,70 Km2 secara administratif terbagi
menjadi 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan. Secara geografis Kota Semarang memiliki
posisi yang sangat strategis karena berada pada jalur lalu lintas ekonomi pulau Jawa,
dengan posisi di antara garis 6050’ – 7o10’ Lintang Selatan dan garis 109035’ –
110050’ Bujur Timur.
Dari 16 kecamatan yang ada, terdapat 2 kecamatan yang mempunyai wilayah
terluas yaitu kecamatan Mijen, dengan luas wilayah 57,55 Km2

dan Kecamatan

Gunungpati, dengan luas wilayah 54,11 Km2. Kedua Kecamatan tersebut terletak di
bagian selatan yang merupakan wilayah perbukitan dan sebagian besar wilayahnya
terdapat areal persawahan dan perkebunan. Sedangkan kecamatan yang mempunyai
luas terkecil adalah Kecamatan Semarang Selatan, dengan luas wilayah 5,93Km2 diikuti
oleh Kecamatan Semarang Tengah, dengan luas wilayah 6,14 Km2 .
Batas administratif wilayah Kota Semarang sebelah barat dengan Kabupaten
Kendal, sebelah timur dengan Kabupaten Demak, sebelah selatan dengan Kabupaten
Semarang dan sebelah utara dibatasi oleh laut Jawa dengan panjang garis pantai
mencapai 13,6 kilometer.
Kota Semarang termasuk beriklim tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan
dan musim kemarau yang silih bergantian sepanjang tahun. Sedangkan temperatur
udara rata-rata berkisar antara 27,500 C dengan temperatur terendah berkisar 24,200C
dan tertinggi 31,800 C, serta mempunyai kelembaban udara rata-rata 79 persen.
Didalam proses perkembangannya, Kota Semarang sangat dipengaruhi oleh
keadaan alamnya yang membentuk suatu kota yang mempunyai ciri khas, yaitu terdiri
dari daerah perbukitan, yang lebih dikenal dengan Semarang atas, dan dataran rendah
serta daerah pantai, yang lebih dikenal dengan Semarang bawah. Topografi Kota
Semarang menunjukkan adanya berbagai kemiringan tanah berkisar antara 0 - 40
persen dan ketinggian antara 0,75 – 348,00 meter diatas garis pantai.

6

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

B. KEADAAN POTENSI KHUSUS
1.

SUMBER DAYA EKONOMI
a.

Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi daerah disamping berdampak pada
peningkatan pendapatan, pada akhirnya juga akan berpengaruh pada
pendapatan daerah. Semakin mampu menggali potensi perekonomian
daerah yang dimiliki semakin besar Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga mampu
meninkatkan

keuangan

daerah

dalam

menunjang

pelaksanaan

ekonomi daerah.
Sejak tahun 2000 pertumbuhan ekonomi merangkak naik ke
angka pertumbuhan ekonomi yang positif.

Pertumbuhan ekonomi

berdasarkan harga konstan 2000, tercatat pada tahun 2009 sebesar
5,47 %.

Pertumbuhan ekonomi tersebut walaupun belum dapat

menyamai pertumbuhan ekonomi sebelum terjadinya krisis ekonomi
yakni sebesar 17,7% namun menunjukan pertumbuhan yang positif.
Dan

dengan

kondisi

ini

diharapkan

pada

akhir

tahun

2010

pertumbuhan ekonomi Kota Semarang dapat mencapai angka kurang
lebih 12,78 %

b.

Tingkat Inflasi
Informasi inflasi merupakan tolok ukur stabilitas perekonomian,
dalam hal ini harga. Tidak seperti tahun tahun sebelumnya dimana
tingkat inflasi kota Semarang selalu dibawah angka inflasi di 5 (lima)
ibukota propinsi di Pulau Jawa, pada tahun 2008, dengan angka inflasi
sebesar 10,34 persen, Semarang menduduki urutan kedua untuk
seluruh ibukota propinsi di Pulau Jawa. dan pada tahun 2009 menjadi
sebesar 3,19 %.

7

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

c.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Lapangan usaha yang memiliki kontribusi terbesar terhadap
PDRB tahun 2009 atas dasar harga berlaku salah satunya adalah
sektor perdagangan, hotel dan restoran

sebesar 29,86 %.

Sektor

industri sebesar 24,52 %. Sektor bangunan sebesar 19,27. Sektor jasa
sebesar 11,42 %. Kontribusi sektor industri pengolahan, baik industri
besar maupun industri sedang yang memberikan kontribusi yang cukup
besar terhadap PDRB Kota Semarang tersebut dapat dijumpai
persebarannya antara lain di Kecamatan Genuk dan Ngaliyan dan
sebagian kecil terletak di Kecamatan Tugu dan Semarang Barat,
sedangkan persebaran industri menengah sebagian terletak di
Kecamatan Genuk dan Semarang Barat dan sebagian kecil terletak di
Kecamatan Semarang Tengah dan Semarang Utara.

Peningkatan Laju Pertumbuhan PDRB sampai dengan tahun
2009 diikuti dengan kenaikan pendapatan perkapita masyarakat. Laju
pertumbuhan

PDRB

atas

dasar

harga

berlaku

tahun

2000

menunjukkan perkembangan yang positif. Pada tahun 2008 sebesar
Rp.21.352.860,09 Sedangkan pada tahun 2009 mencapai sebesar
Rp. 23.889.579,87.
Demikian halnya dengan pendapatan perkapita atas dasar
harga

konstan.

Pertumbuhannya

dari

tahun

ke

tahun

juga

menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2008 pendapatan perkapita

8

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

masyarakat

sebesar

Rp.11.897.251,91,

dan

pada

tahun

2009

meningkat menjadi sebesar Rp. 12.338.639,96.
(data Tahun 2010 perlu Koordinasi dengan BPS)

2.

SUMBER DAYA MANUSIA
a.

Pertumbuhan Penduduk
Berdasar data statistik kota Semarang, jumlah penduduk Kota
Semarang pada tahun 2009 sebesar 1.507.826 jiwa, sedangkan pada
tahun 2010 sebesar 1.526.815 jiwa, dengan tingkat pertumbuhan 1,32
%
Seiring dengan pertumbuhan penduduk kota Semarang secara
umum, kepadatan penduduk kota Semarang cenderung meningkat. Hal
ini banyak yang salah satunya adalah dipengaruhi oleh faktor
urbanisasi,

sebagai

konsekuensi

peningkatan

daya

tarik

Kota

Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah yang sekaligus
sebagai pusat perekonomian dan pusat pendidikan.
Salah satu persoalan yang selalu muncul terkait dengan
pertumbuhan penduduk adalah tingkat persebaran yang tidak merata.
Ketidakseimbangan perkembangan antar wilayah menjadi salah satu
penyebab utama kondisi ini.

Berdasarkan data yang ada, tercatat

wilayah Kecamatan Semarang Selatan sebagai wilayah terpadat, yaitu
dengan tingkat kepadatan 14.458 jiwa/Km2. Sedangkan Kecamatan
Tugu merupakan wilayah yang kepadatannya paling rendah, dengan
kepadatan 850 jiwa/Km2

9

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

Komposisi penduduk Kota Semarang berdasar kelompok umur
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1
JUMLAH PENDUDUK BERDASAR KELOMPOK UMUR

Jumlah

Persentase

(jiwa)

(%)

Kelompok Umur

0–4

52.577

3,48

5–9

120.320

7,98

10 – 14

123.560

8,20

15 – 19

119.458

7,92

20 – 24

126.069

8,36

25 – 29

161.005

10,68

30 – 34

151.815

10,07

35 – 39

146.921

9,74

40 – 44

125.300

8,31

45 – 49

107.848

7,15

50 – 54

84.765

5,62

55 – 59

55.894

3,71

60 – 64

36.183

2,41

65 +

96.111

6,37

1.507.826

100,00

Jumlah

Sumber : BPS Kota Semarang Tahun 2009 (data sementara)

10

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

Sedangkan komposisi penduduk kota Semarang umur 5 tahun keatas
berdasar pendidikan adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2
JUMLAH PENDUDUK USIA 5 TAHUN KEATAS BERDASAR PENDIDIKAN

No

Jumlah

Persentase

(Jiwa)

(%)

Tingkat pendidikan

A

Tidak / belum pernah sekolah

B

95.145

6,54

Tidak / belum tamat SD/MI

296.530

20,38

C

Tamat SD/MI

332.643

22,86

D

295.057

20,27

E

Tamat SLTP
Tamat SLTA

307.008

21,10

F

Tamat D1/D II/D III

63.238

4,35

G

Tamat D IV, S1, S2, S3

65.628

4,50

1.429.249

100

JUMLAH
Sumber : BPS Kota Semarang Tahun 2009
Tabel 1.3

JUMLAH PENDUDUK BERDASAR MATA PENCAHARIAN

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Jumlah

Persentase

(Jiwa)

(%)

Jenis mata pencaharian
Petani Sendiri
Buruh Tani
Nelayan
Pengusaha
Buruh Industri
Buruh Bangunan
Pedagang
Angkutan
PNS/TNI/POLRI
Pensiuanan
Lainnya
JUMLAH

38.945
27.791
3.657
77.706
225.897
107.692
108.788
32.819
128.718
48.635
111.714
912.362

4,27
3,05
0,40
8,52
24,76
11,80
11,92
3,60
14,11
5,33
12,24
100

Sumber : BPS Kota Semarang Tahun 2009

11

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

b.

Angkatan Kerja
Jumlah Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada tahun 2009
TPAK sebesar 64,75 % dengan angkatan kerja 709.464 orang,
sedangkan pada tahun 2010 TPAK sebesar 59,73 % dengan angkatan
kerja 709.259 orang. ( Berdasarkan pendataan penganggur tahun
2010). Disamping itu Jumlah Penempatan Tenaga Kerja mengalami
perkembangan yang menggembirakan, dimana pada tahun 2009
jumlah tenaga kerja yang dapat ditempatkan sebanyak 8.449 Orang
sedangkan. Tahun 2010 meningkat menjadi 8.560. 0rang dengan rasio
perbandingan antara jumlah penempatan dengan jumlah pencari kerja
sebesar 38 % dan tahun 2010 sebesar 40 %

c.

Tingkat Pengangguran
Kondisi ketenagakerjaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun
menunjukkan adanya perkembangan yang baik, sehingga dapat
menekan angka pengangguran, dimana jumlah penganggur tahun
2005 sebesar 234.115 orang (Semarang Dalam Angka), sedangkan
tahun 2009 sebesar 107.333 orang (Survey Pengangguran) dan tahun
2010 sebesar 86.890 orang (berdasarkan pendataan penganggur
tahun 2010).
Pembangunan di bidang pelayanan sistem antar kerja
menunjukkan

adanya

penurunan

jumlah

pengangguran,

yang

kemudian berpengaruh juga pada penurunan pencari kerja, yaitu
sebesar 21.951 orang pada tahun 2009 orang, menjadi 21.314 orang
pada tahun 2010.
d.

Fasilitas Pendidikan
Pada era otonomi dan desentralisasi yang telah berjalan,
sistem pendidikan kita dituntut untuk dilakukan berbagai perubahan,
penyesuaian, dan pembaharuan dalam rangka mewujudkan pendidikan
yang otonom dan demokratis, yang memberi perhatian pada
keberagaman dan medorong partisipasi masyarakat tanpa kehilangan
wawasan

nasional.

Kebijakan

program

pembangunan

urusan

pendidikan berorientasi pada terlaksananya reformasi pendidikan untuk
menjawab berbagai tantangan dan persaingan global

12

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

Adapun capaian kinerja urusan pendidikan selama tahun 2010
adalah sebagai berikut:
Jenjang TK/SD
Dengan jumlah SD/MI sebanyak 604, APK cenderung tetap berkisar
diatas 100 % yaitu 105,77%, dan APM berkisar pada angka
89,85%.

Rasio

murid/guru

tetap

sebesar

19,

Rasio

Murid/Rombongan Belajar tetap sebesar 33 dengan jumlah ruang
belajar sebanyak 4.494 kelas. Sampai pada tahun 2010 terdapat
sekolah 1 Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional dengan Sekolah
yang Standar Nasional sebesar 13 sekolah
Jenjang SMP (SMP dan MTs)
Berdasarkan data yang ada pada Tahun Pelajaran 2009/2010,
jumlah SMP dan MTs sebanyak 206. Dengan APK sebesar
111,85% serta APM sebesar 79,53% .ruang kelas yang tersedia
sebanyak 2.066. Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di
SMP dan MTs rasio murid dibanding guru adalah 14 : 1.
Pendidikan Menengah (SMA/SMK dan MA)
Berdasarkan data yang ada pada Tahun 2010 jumlah SMA, SMK,
dan MA sebanyak 183. Dengan APK sebesar 116,71% dan besaran
APM 79,54%, rasio guru terhadap murid sebesar 1:12. Pada tahun
2010 jumlah siswa SMK meningkat jauh sehingga lebih besar dari
jumlah siswa SMA yaitu sebesar 34.558 : 31.282, dan ini sejalan
dengan program Provinsi Jawa Tengah sebagai Provinsi Vokasi.
Kebijakan

yang

diterapkan

diantaranya

dengan

tidak

diperbolehkanya pembukaan SMA baru, tetapi diarahkan dengan
pembukaan SMK baru atau pembukaan program keahlian baru di
SMK yang sudah berdiri. Hal ini untuk mendorong agar jumlah
siswa SMK lebih besar daripada siswa SMA, dengan tujuan
dicapainya rasio jumlah siswa SMK : SMA adalah 70 : 30. di Kota
Semarang terdapat SMA RSBI sebanyak 4 sekolah dan SMK RSBI
sebanyak 4 Sekolah.
Pendidikan Non formal dan Informal
Pada jalur non formal, penuntasan buta aksara tahun 2009 ditandai
dengan pendeklarasian tuntas buta aksara tahap pelestarian 95%
dan pada tahun 2010 angka melek huruf telah mencapai 99,8%
Pendidikan kesetaraan melalui program kejar paket A, B, C di Kota
Semarang terlaksana dengan baik bagi peserta yang tidak lulus
13

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

ujian nasional pada sekolah formal dan peserta dari pendidikan Non
formal (melalui PKBM).
Sedangkan Kelurahan di Kota Semarang yang termasuk ke
dalam Desa/Kelurahan Vokasi meningkat jumlahnya dari 3 Kelurahan
pada tahun 2009 menjadi 4 Kelurahan pada tahun 2010

3.

SUMBER DAYA SOSIAL BUDAYA
a.

Kesejahteraan Sosial
Sebagai

ibu

kota

Provinsi

Jawa

Tengah

memiliki

permasalahan sosial yang cukup kompleks. Hal ini ditandai dengan
adanya golongan yang kurang beruntung seperti gelandangan,
pengemis, tuna susila, anak jalanan, anak terlantar dan lain-lain yang
dikategorikan sebagai penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS). Walaupun ditengarai mereka berasal dari daerah lain, tetapi
pada kenyataannya mereka berada diwilayah kota Semarang dan
menjadi pemandangan yang berkesan kurang baik. Perkembangan
fasilitas sosial yang tersedia di Kota Semarang dapat dilihat dari
semakin beragamnya fasilitas sosial yang tersedia serta semakin
meningkatnya keterlibatan peran masyarakat dalam penyediaan
fasilitas sosial. Perkembangan fasilitas sosial yang ada di Kota
Semarang meliputi Panti Jompo, Panti Asuhan, Rumah Singgah dan
Yayasan Sosial. Yayasan-yayasan sosial tersebut juga memberikan
pondok-pondok singgah dengan maksud untuk membantu anak dan
remaja penyandang tuna wisma dan memberi fasilitas singgah,
pendidikan, pelatihan dan perlindungan.
b.

Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah yang kompleks, sehingga
diperlukan penangan yang terpadu dan berkelanjutan. Program
Penanggulangan Kemiskinan adalah kegiatan yang dilakukan secara
terpadu dan diharapkan sinergitas antara pemerintah, pemerintah
daerah,

dunia

kesejahteraan

usaha

dan

masyarakat

masyarakat
miskin

untuk

melalui

meningkatkan

bantuan

sosial,

pemberdayaan masyarakat serta pemberdayaan usaha ekonomi mikro
Berdasarkan Keputusan Walikota Semarang Nomor 410 / 370
Tahun 2010 Tentang Penetapan Warga Miskin Kota Semarang
Tahun 2010, Jumlah Warga Miskin di Kota Semarang Tahun 2010

14

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

ditetapkan sebesar 111.558 KK, 395.009 Jiwa, yang tersebar di 16
Wilayah Kecamatan dan 177 Kelurahan, terdiri dari :
Penduduk Rawan Miskin sejumlah 77.611 KK

277.385 Jiwa

Penduduk Miskin

120.422 Jiwa

sejumlah 33.890 KK

Penduduk Sangat Miskin sejumlah 57 KK

4.

202 Jiwa

SUMBER DAYA SARANA DAN PRASARANA
a.

Perumahan
Kondisi rumah penduduk di Kota Semarang secara umum
baik. Hal ini dapat dilihat dari mayoritas jenis rumah penduduk yang
sudah permanen (tembok). Meskipun demikian, masih ada rumah yang
dindingnya belum permanen yang membutuhkan peningkatan kualitas
rumah sehingga dapat menjadi tempat tinggal yang nyaman dan sehat
serta dapat meningkatkan kualitas hidup penghuninya.
Upaya

Pemerintah

Kota

Semarang

dalam

peningkatan

kesejahteraan masyarakat dalam urusan perumahan dilaksanakan
dengan peningkatan penyediaan rumah, peningkatan penyediaan
Prasarana, Sarana Dasar (PSD) dan penyediaan Prasarana Sarana
dan

Utilitas

(PSU)

bagi

seluruh

lingkungan

perumahan

dan

permukiman, antara lain dengan pavingisasi dan pengaspalan jalan
lingkungan

di

permukiman,

penyediaan

MCK,

pembangunan

Rusunawa dan peningkatan penyediaan hunian sewa bagi masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR).
b.

Urusan Pekerjaan Umum
Pembangunan Urusan Pekerjaan Umum diarahkan pada
perwujudan keseimbangan pertumbuhan dan pelayanan wilayah,
pembentukan struktur jaringan jalan sesuai dengan hirarki dan
pelayanan jalan, interkoneksi antar bagian wilayah pengembangan dan
antar pusat pelayanan transportasi dan pusat pelayanan perkotaan
serta

peningkatan

kapasitas

jalan,

pengendalian

banjir

dan

penanggulangan rob dengan pembangunan sistem drainase wilayah
dan kawasan, dan pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat, serta
menjaga kualitas dan kuantitas sumber daya air.

15

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

c.

Urusan Kesehatan
Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan di Kota
Semarang

selama

tahun

2010

berhasil

meningkatkan

derajat

kesehatan masyarakat Kota Semarang. Pada tahun 2010 Angka
Harapan Hidup mencapai 72 sedangkan pada tahun 2009 sebesar
Jumlah kematian bayi di kota Semarang tahun 2009 berdasar
survey tercatat 125 dari 25.739 kelahiran hidup (KH) dan turun menjadi
90 dari 25.746 KH pada tahun 2010. Sedangkan jumlah kematian ibu
melahirkan di kota Semarang mengalami penurunan tahun 2009
jumlah kematian ibu

22 dari 25.739 KH sedangkan

tahun 2010

tercatat sebesar 19 orang dari 73,79 KH
Pada tahun 2009 jumlah presentase balita gizi buruk 1,62%
dan tahun 2010 menjadi 1,01% dengan prevalensi gizi kurang pada
balita tahun 2009 adalah 8,62% turun menjadi 4,78% pada tahun 2010
dari pelacakan terhadap gizi buruk dengan target 100 orang telah
terealisasi 85 sesuai kasus. hal ini dikarenakan semakin baiknya peran
lintas sektor dalam penanganan

permasalahan gizi masyarakat

melalui sosialisasi dan pendataan kadarzi sebanyak 48000 KK.
Penyakit menular masih menjadi masalah kesehatan di Kota
Semarang hal ini disebabkan masih ditemukannya beberapa kasus
penyakit menular dan bahkan mengalami peningkatan jumlahnya dari
tahun

ke

tahun

adapun

beberapa

penyakit

menular

tersebut

diantaranya jumlah penderita DBD mengalami peningkatan angka dari
3883 kasus dan angka kematian 42

orang

pada tahun 2009

meningkat menjadi 5652 dengan angka kematian 47 orang pada tahun
2010. Jumlah penderita TB Paru BTA (+) mengalami penurunan dari
856 penderita di tahun 2009 menjadi 793 penderita di tahun 2010.
Jumlah HIV positif mengalami peurunan, pada tahun 2009 terdapat 323
penderita dan turun menjadi 285 penderita di tahun 2010. Jumlah
penderita AIDS mengalami peningkatan dari 19 orang di tahun 2009
menjadi 46 orang di tahun 2010. Disamping itu masih perlu diwaspadai
penyakit-penyakit yang mudah menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB)
seperti campak, difteri, hepatitis, keracunan makanan dan acute flacid
paralysis.

16

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

Penyelenggaraan pembiayaan untuk pelayanan kesehatan
perorangan yaitu melalui cakupan penduduk yang menjadi peserta
jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar (Total Coverage) tahun
2010 telah mencapai 55.04 %.angka ini berasal dari data jumlah
penduduk Kota Semarang tahun 2010 sebesar 1.506.924 jiwa dengan
jumlah penduduk yang tercakup dalam asuransi sebesar 45%.

17

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

BAB III
VISI DAN MISI BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS)
SEKRETARIS DAERAH (SETDA) KOTA SEMARANG

A. TUGAS DAN FUNGSI.
Dalam Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD
Kota Semarang menyebutkan bahwa Sekreriat Daerah mempunyai tugas dan
kewajiban

membantu

Walikota

dalam

menyusun

kebijakan

dan

mengkoordinasikan Sekretariat DPRD, Staf Ahli, Dinas Daerah, Lembaga
Teknis Daerah, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu, Satuan Polisi Pamong
Praja, Lembaga Lain, Kecamatan dan Kelurahan, oleh karena itulah peranan
Sekretaris Daerah Kota Semarang sangat strategis peranannya selaku
koordinator dalam mewujudkan kebijakan umum

Pemerintah Daerah yang

akuntabel

terhadap

sekaligus

selaku

pengendali

pelaksanaan

penyelengggaeaan kegiatan perangkat daerah di lingkungan Perangkat Daerah
Kota Semarang.
Adapun tugas dan fungsi Sekretaris Daerah Kota Semarang, Asisten
Administrasi Informasi dan Kerjasama dan Bagian Hubungan Masyarakat
(Humas) Sekretariat Daerah Kota Semarang adalah sebagai berikut :
1.

Sekretaris Daerah
a.

Tugas
Sekretariat
Walikota

Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu
dalam

menyusun

kebijakan

Pemerintah

Daerah

dan

mengkoordinasikan Sekretariat DPRD, Staf Ahli, Dinas Daerah,
Lembaga Teknis Daerah, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu, Satuan
Polisi Pamong Praja, Lembaga Lain, Kecamatan dan Kelurahan
b.

Fungsi
1) Penyusunana kebijaksanaan pemerintah daerah;
2) Pengkoordinasian pelaksanaan Sekretariat DPRD, Staf Ahli, Dinas
Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Badan Pelayanan Perijinan

18

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

Terpadu, Satuan Polisi Pamong Praja, Lembaga Lain, Kecamatan
dan Kelurahan;
3) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah
daerah;
4) Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintah daerah
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
bidang tugasnya.
2.

Asisten Administrasi Informasi dan Kerjasama
a.

Tugas
Asisten Administrasi Informasi dan kerjasama mempunyai tugas
merumuskan

bahan

kebijakan

umum

pemerintah

daerah

dan

mengkoordinasikan pelaksanaan di bidang hubungan masyarakat,
bidang pengolahan data elektronik dan bidang kerjasama.
b.

Fungsi
1)

Perumusan bahan kebijakan umum Pemerintahan Daerah di
bidang hubungan masyarakat, pengolahan data elektronik,
kerjasama;

2)

Pengkoordinasian rencana program dan rencana kerja anggaran
di bidang hubungan masyarakat, pengolahan data elektronik,
kerjasama;

3)

Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang
masyarakat, pengolahan data elektronik, kerjasama;

4)

Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di
bidang hubungan masyarakat, pengolahan data elektronik,
kerjasama;

5)

Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah di
bidang hubungan masyarakat, pengolahan data elektronik,
kerjasama;

6)

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah
sesuai dengan bidang tugasnya.

hubungan

19

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

3.

Bagian Hubungan Masyarakat
a.

Tugas
Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas menyusun bahan
perumusan kebijakan pemerintahan daerah dan mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas di bidang Informasi Publik dan Promosi, bidang
Pemberitaan

dan

Analisa

Media

serta

bidang

Peliputan

dan

Dokumentasi.
b.

Fungsi
1)

Penyusunan bahan perumusan kebijakan umum pemerintahan
daerah

di bidang informasi publik dan promosi,

bidang

pemberitaan dan analisa media serta bidang peliputan dan
dokumentasi;
2)

Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di
bidang informasi publik dan promosi, bidang pemberitaan dan
analisa media serta bidang peliputan dan dokumentasi;

3)

Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang informasi publik
dan promosi, bidang pemberitaan dan analisa media serta
bidang peliputan dan dokumentasi;

4)

Pelaksanaan dan pelayanan administratif di bidang informasi
publik dan promosi, bidang pemberitaan dan analisa media serta
bidang peliputan dan dokumentasi;

5)

Pelaksanaan diseminasi informasi nasional;

6)

Koordinasi dan fasilitasi pengembangan kemitraan media;

7)

Pelaksanaan

pembinaan,

pemantauan,

pengawasan

dan

pengendalian di bidang informasi publik dan promosi, bidang
pemberitaan dan analisa media serta bidang peliputan dan
dokumentasi;
8)

Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan di bidang informasi publik dan promosi, bidang
pemberitaan dan analisa media serta bidang peliputan dan
dokumentasi;

9)

Penyusunan laporan realisasi anggaran Bagian Hubungan
Masyarakat;

10) Penyusunan

laporan

kinerja

program

Bagian

Hubungan

Masyarakat;
11) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Administrasi
Informasi dan Kerjasama sesuai dengan bidang tugasnya

20

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

Adapun Struktur Organisasi Sekretaiat Daerah, terdiri dari :
a.

Sekretaris Daerah

b.

Asisten Administrasi Pemerintahan membawahi :
1) Bagian Hukum;
2) Bagian Tata Pemerintahan;
3) Bagian Otonomi Daerah.

c.

Asisten Administrasi Perekonomian, Pembangunan dan Kesra, membawahi:
1) Bagian Perekonomian;
2) Bagian Pembangunan;
3) Bagian Kesra.

d.

Asisten Administrasi Informasi dan Kerjasama membawahi :
1) Bagian Hubungan Masyarakat;
2) Bagian PDE;
3) Bagian Kerjasama.

e.

Asisten Administrasi Umum membawahi :
1) Bagian Organisasi;
2) Bagian Umum dan Protokol;
3) Bagian Perlengkapan;
4) Bagian Rumah Tangga dan Santel
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Bagan Struktur Organisasi di

bawah ini :

21

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015
WALIKOTA
WAKIL WALIKOTA

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
SEKRETARIAT DAERAH KOTA SEMARANG

STAF AHLI 1 S/D 5

SEKRETARIAT
DAERAH

Asisten Adm
Perekonomian,
Pembangunan dan
Kesra

Asisten Adm
Pemerintahan

Kel. Jab. Fungsional

Bagian
Hukum

Sub Bagian
Peraturan
Perundangundangan

BagianTata
Pemerintahan

Bagian
Otda

Sub Bagian
Pem-Um

Sub Bagian
Urusan
Pemerintah
an

Sub Bagian
Bantuan
Hukum

Sub Bagian
Pem-Kel

Sub Bagian
Dokumentasi
& Publikasi

Sub Bagian
Pertanahan

Hukum

Bagian
Perekonomian

Sub Bagian
Sarana
Perekonomian

Bagian
Pembangunan

Bagian
Kesejahteraan
rakyat

Bagian
Humas

Bagian
Pengolahan
Data Elektronik

Program

Sub Bagian
Kesejahteraan
sosial

Sub bagian
informasi
publik &
promosi

Sub Bagian
Analisis Sistem
Informasi

Sub Bagian

Asisten
Administrasi
Umum

Asisten Adm
Informasi dan
Kerjasama
Bagian
Kerjasama

Sub Bagian
Kerjasama
Antar Daerah
dan Luar
Negeri

Sub Bagian

Sub Bagian

Produksi
Daerah

Sub Bagian

Kapasitas &
Ev. Kinerja

Pengendalian

Kesehatan
Masyarakat

Sub Bagian
pemberitaan
dan analisa
media

Sub Bagian
Manajemen
Sistem
Informasi

Sub Bagian
Kerjasama
Pihak Ketiga

Sub Bagian

Sub Bagian

Sub Bagian

Hub Antar
Lembaga

Potensi
Ekonomi

Sub Bagian
Agama,
Pendidikan &
Kebudayaan

Sub bagian
peliputan dan
dokumentasi

Sub Bagian
Telematika

Sub Bagian
Wasdal
Kerjasama

Sub Bagian

Evaluasi dan
Pelaporan

Bagian
Organisasi

Bagian
Umum &
Protokol

Sub Bagian
Kelembagaan

Sub Bagian
Tata Usaha

Sub Bagian
Ketatalaksanaan

Sub Bagian
Protokol

Sub Bagian
Aparatur

Sub Bagian
Keuangan

Bagian
Perlengkapan

Bagian
Rumah
Tangga &
santel

Sub Bagian
Analisa
Kebutuhan

Sub Bagian
Transportasi

Sub Bagian

Sub Bagian

Pengadaan
dan Distribusi

Pemeliharaan
Gedung

Sub Bagian
Pengelolaan
Barang Milik
Daerah

Sub Bagian
Sandi &
Telekomunikasi

22

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

Dasar hukum

pembentukan Bagian Hubungan Masyarakat Setda Kota

Semarang Peraturan Daerah Kota Semarang

nomor 11 Tahun 2008 tentang

Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang.
Sedangkan Tugas dan Fungsi dari Bagian hubungan Masyarakat Setda
Semarang dijabarkan dalam Surat Keputusan Walikota Semarang nomor 21 Tahun
2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Sekretaiat Daerah Kota Semarang.
Bagian Hubungan Masyarakat Setda Kota Semarang dibawah jajaran Asisten
Administrasi Informasi dan Kerjasama Sekretariat Daerah Kota Semarang dan
dipimpin oleh seorang Kepala Bagian.
Susunan organisasi Kantor Informasi dan Komunikasi Kota Semarang di
tahun 2009 berganti menjadi Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Setda Kota
Semarang dalam rangka penataan personil sesuai Susunan Organisasi dan Tata Kerja
(SOTK) yang baru.
Struktur organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Setda Kota Semarang
adalah sebagai berikut :
1. Kepala Bagian
2. Sub Bagian Informasi Publik dan Promosi
3. Sub Bagian Pemberitaan dan Analisa Media
4. Sub Bagian Peliputan dan Dokumentasi.
Penjabarannya adalah sebagai berikut :
1.

Kepala Bagian
Bagian Hubungan Masyarakat Sekda Kota Semarang dipimpin oleh

seorang Kepala Bagian yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada Asisten Informasi dan Kerjasama. Sedangkan Asisten dipimpin oleh
seorang Asisten yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Sekretaris Daerah.
2.

Sub Bagian Informasi Publik dan Promosi
Sub Bagian Informasi Publik dan Promosi mempunyai tugas:
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan umum pemerintahan daerah di
bidang informasi publik dan promosi;
b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja
anggaran di bidang informasi publik dan promosi;

23

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

c. Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang
informasi publik dan promosi;
d. Menyiapkan bahan penyebarluasan informasi melalui tatap muka dan
siaran keliling;
e. Menyiapkan bahan pelaksanaan diseminasi informasi nasional;
f. Menyiapkan bahan penyususnan naskah sambutan;
g. Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan di bidang informasi publik dan
promosi;
h. Menyiapkan bahan pelayanan administrative di bidang informasi publik dan
promosi;
i. Menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang informasi publik
dan promosi;
j. Menyiapkan

bahan

pembinaan,

pemantauan,

pengawasan

dan

pengendalian di bidang informasi publik dan promosi;
k. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan di bidang informasi publik dan promosi;
l. Menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Sub Bagian
Informasi Publik dan Promosi;
m. Menyiapkan bahan penyususnan laporan kinerja program Sub Bagian
Informasi Publik dan Promosi;
n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Hubungan
Masyarakat sesuai dengan bidang tugasnya.

3.

Sub Bagian Pemberitaan dan Analisa Media
Sub Bagian Pemberitaan dan Analisa Media mempunyai tugas:
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan umum pemerintahan darah di
bidang pemberitaan dan analisa media;
b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja
anggaran di bidang pemberitaan dan analisa media;
c. Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang
pemberitaan dan analisa media;
d. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberitaan dan press release
e. Menyiapkan bahan pelaksanaan konferensi dan memfasilitasi pertemuan
SKPD dengan Pers dalam rangka penyebaran atau klarifikasi informasi;
f. Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan Media Centre;

24

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

g. Menyiapkan bahan pelaksanaan klipinh pemberitaan media massa cetak
dan pemantauan berita elektronik, serta membuat synopsis pemberitaan;
h. Menyiapkan bahan pelaksanaan analisa media massa, berita dan opini
publik;
i. Menyiapkan bahan pengelolaan majalah, tabloid ataupun media lain
Pemerintah Daerah;
j. Menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi pengembangan kemitraan
media massa;
k. Menyiapkan bahan penyebarluasan informasi melalui media massa;
l. Menyiapkan bahan pengkoordinasian pemanfaatan;
m. Menyiapkan bahan koordinasi dan pelayanan informasi seluruh SKPD dan
instansi terkait;
n. Menyiapkan bahan pelayanan administrative di bidang pemberitaan dan
analisa media;
o. Menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang pemberitaan
dan analisa media;
p. Menyiapakan

bahan

pembinaan,

pemantauan,

pengawasan

dan

pengendalian di bidang pemberitaan dan analisa media;
q. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksananaan
kebijakan di bidang pemberitaan dan analisa media;
r. Menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Sub Bagian
Pemberitaan dan Analisa Media.
s. Menyiapkan bahan penyususnan laporan realisasi anggaran Sub Bagian
Pemberitaan dan Analisa Media;
t. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Hubungan
Masyarakat sesuai dengan bidang tugasnya.

4.

Sub Bagian Peliputan dan Dokumentasi
Sub Bagian Peliputan dan Dokumentasi mempunyai tugas:
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijkan umum pemerintahan daerah di
bidang peliputan dan dokumentasi;
b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja
anggaran di bidang peliputan dan dokumentasi;
c. Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang
peliputan dan dokumentasi;
d. Menyiapkan bahan pelaksanaan peliputan dan membuat materi berita;

25

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

e. Menyiapkan bahan pelaksanaan dan pengelolaan dokumentasi kegiatan
dan peliputan;
f. Menyiapkan bahan pelaksanaan pembuatan paket informasi dan promosi
elektronik;
g. Menyiapkan bahan pelayanan administratif di bidang peliputan dan
dokumentasi;
h. Menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang peliputan dan
dokumentasi;
i. Menyiapkan

bahan

pembinaan,

pemantauan,

pengawasan

dan

pengendalian di bidang peliputan dan dokumentasi;
j. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan di bidang peliputan dan dokumentasi;
k. Menyiapkan bahan penyususnan laporan realisasi anggaran Sub Bagian
Peliputan dan Dokumentasi;
l. Menyiapkan bahan penyususnan laporan kinerja program Sub Bagian
Peliputan dan Dokumentasi;
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Hubungan
Masyarakat sesuai dengan bidang tugasnya.

Untuk lebih jelasnya Bagan Struktur Organisasi Bagian Hubungan
Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah Kota Semarang dapat dilihat pada
Lampiran I.

B. VISI DAN MISI SEKRETARIAT DAERAH
Visi merupakan gambaran kondisi masa depan yang dipilih dan hendak
diwujudkan atau lazim disebut sebagai kondisi ideal yang realistik dan dapat
dipercaya, meyakinkan serta mengandung daya tarik yang menantang. Pernyataan
visi menunjukkan perubahan yang dikehendaki pada jangka waktu yang ditentukan,
sehingga pernyataan visi harus efektif dan mampu memberdayakan aparatur
pemerintahan yang ada.
Sejalan dengan itu Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah Kota Semarang seharusnya merupakan seseorang yang
profesional, kreatif, inovatif, visioner, integritas dan tanggung jawab yang tinggi,
responsif, self empathy, intuisi dan produk kebijakan daerah yang berkualitas tinggi

26

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Pemerintah Kota Semarang Tahun 2010 - 2015, Visi Bagian Hubungan
Masyarakat (Humas)Sekretariat Daerah Kota Semarang dirumuskan sebagai
berikut :
”Terwujudnya Tertib Administrasi dan Koordinasi Penyusunan Kebijakan
Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Semarang Kota Perdagangan dan
Jasa yang Berbudaya menuju Masyarakat Sejahtera”.
Visi Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah Kota
Semarang tersebut diarahkan untuk membawa Bagian Hubungan Masyarakat
(Humas) Sekretariat Daerah Kota Semarang menjadi suatu organisasi yang dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional, transparan dan akuntabel.
Adapun yang dimaksud dengan ”teritb administrasi” adalah penyelenggaran
sistem tata kelola administrasi dengan mengedepankan ketersediaan data dan
dokumentasi sesuai tahapan proses pelaksanaan kegiatan. Sedangkan yang
dimaksud dengan ” Koordinasi Penyusunan Kebijakan Pemerintah Daerah” adalah
bahwa Sekretaris Daerah Kota Semarang sebagai koordinator penyelenggaraan
pemerintahan dan pengambilan kebijakan daerah berperan sebagai pemimpin
dalam mewujudkan sistem pemerintahan yang baik sejalan dengan prinsip –
prinsip good governance dan membangun kompetensi SDM untuk menciptakan
kinerja yang profesional, transparan dan akuntabel.
Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah Kota Semarang
mempunyai misi yang merupakan peran strategik yang diinginkan dalam mencapai
visi dimaksud.
Adapun Misi Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah
Kota Semarang kedepan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pelayanann administrasi dibidan pemerintahan,
pembangnan dan kemasyarakatan.
2. Mewujudkan koordinasi perumusan kebijakan umum penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat;
3. Meningkatkan akses informasi pemerintahan;
4. Mewujudkan

sumberdaya

aparatur

yang

responsif

terhadap

tuntutan

masyarakat.

27

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

C.

TUJUAN DAN SASARAN
Dalam mewujudkan dan melaksanakan visi dan misi Hubungan Masyarakat
(Humas) Sekretariat Daerah Kota Semarang di atas, perlu dirumuskan langkahlangkah secara terarah dalam bentuk tujuan strategis yang lebih operasinal.
Sebagai penjabaran atau penerapan dari pernyataan misi tersebut di atas,
melaksanakan telah menetapkan tujuan yang ingin dicapai yaitu:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi dibidang pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan
Tujuan :
Meningkatkan kualitas pelayanan dan

penyelenggaraan administrasi

pemerintah daerah
Sasaran :
Tercapainya

kualitas

pelayanan

dan

penyelenggaraan

administrasi

pemerintah daerah
2. Mewujudkan koordinasi perumusan kebijakan umum penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat
Tujuan :
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan koordinasi perumusan kebijakan
pemerintah daerah
Sasaran :
Tercapainya kualitas penyelenggaraan koordinasi perumusan kebijakan
pemerintah daerah
3. Meningkatkan akses informasi pemerintahan
Tujuan :
Terwujudnya akses informasi penyelenggaraan pemerintah secara luas
Sasaran :
Meningkatkan pengendalian dan sistem informasi pembangunan daerah
4. Mewujudkan sumberdaya aparatur yang responsif terhadap tuntutan
masyarakat
Tujuan :
Terwujudnya profesionalisme SDM dan pelayanan internal instansi

28

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

Sasaran :
Terwujudnya kualitas sumber daya aparatur yang responsif terhadap
tuntutan masyarakat

29

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

BAB IV
ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN

A. POTENSI DAN KONDISI
Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah Kota Semarang
yang bertugas menyusun bahan perumusan kebijakan pemerintahan daerah dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di bidang Informasi Publik dan Promosi, bidang
Pemberitaan dan Analisa Media serta bidang Peliputan dan Dokumentasi.
Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Sekretariat Daerah Kota Semarang
hingga Tahun 2011 mempunyai karyawan sejumlah 25 (dua puluh tujuh) orang yang
terdiri dari 14 (empat belas) orang laki-laki dan 11 (sebelas) orang perempuan.
1. Menurut Jenis Kelamin
a. Laki – Laki

: 14 orang

b. Perempuan

: 11 orang

2. Menurut Tingkat Pendidikan
a. S D

:

- orang

b. S M P

:

1 orang

c. S M A

: 10 orang

d. Diploma

:

e. S1

: 10 orang

f. S2

:

2 orang

a. Gol I/ d

:

- orang

b. Gol II/ a

:

5 orang

c. Gol II/ b

:

1 orang

d. Gol II/ c

:

2 orang

e. Gol II/ d

:

- orang

f. Gol III/ a

:

5 orang

g. Gol III/ b

:

4 orang

h. Gol III/ c

:

6 orang

i.

Gol III/ d

:

3 orang

j.

Gol IV/ a

:

1 orang

2 orang

3. Menurut Golongan

30

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

4. Menurut Status Pegawai
a. P N S

: 21 orang

b. CPNS

:

4 orang

Dalam pelaksanaan program kegiatan perlu adanya sarana dan prasarana
pendukung yang akan menunjang kelancaran dan keberhasilan pencapaian suatu
tujuan.
Sarana dan prasarana untuk mendukung operasionalisasi pelaksanaan tugas
Sekretariat Daerah telah memiliki kelengkapan yang cukup memadai seperti :

NO

NAMA BARANG/ASET

JUMLAH

Perlengkkapan, Peralatan dan Mesin
1.

Kipas angin

2

2.

Kursi Staf

42

3.

Meja Staf

24

4.

Meja Pimpinan

1

5.

Meja Kasi

3

6.

Meja Receptionis

2

7.

Meja Rapat Kayu

1

8.

Meja Panjang

1

9.

Kursi Putar

5

10.

Kursi Komputer

4

11.

Meja Samping

5

12.

Meja Editing

3

13.

Kursi Tamu

2

14.

Meja Rapat

8

15.

Kursi Lipat

20

16.

Meja Komputer

4

17.

Komputer

17

18.

Notebook

2

19.

Filling Cabinet

16

20.

Almari Arsip/Almari Buku

8

31

Renstra SKPD Bag. Hubungan Masyarakat (Humas)
Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang Tahun 2010-2015

21.

White Board

1

22.

Mesin Ketik

5

23.

Printer

8

24.

Faksimili

1

25.

Proyektor Film

1

26.

Tustel

15

27.

Kamera Shooting

5

28.

Video Kaset Recorder

2

29.

Battery Charger

1

30.

Pesawat Televisi

5

31.

Amplifier

1

32.

Wireless

1

33.

Accu Kering

2

34.

Dispenser

3

35.

Laptop

2

36.

Player Mini DV

1

37.

Blitz

7

38.

Scaner

2

39.

Tape Recorder

4

40.

Proyektor/ LCD

2

41.

Mesin Photo Copy

1

42.

Kulkas

1

43.

Brankas

1

44.

Meja Tambahan

2

45.

Sofa Kecil

1

46.

Kursi Eselon IV

3

47.

Layar LCD

2

48.

Flaskdisk

11

49.

Compact Flashcard

2

50.

Batu Kering Nikon

2

51.

Speed