Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Respon Kedukaan Pasien Saat Terdiagnosa HIV Positif di Rumah Sakit Paru Dr Ario Wirawan Salatiga

LAMPIRAN – LAMPIRAN

71

Lampiran 1

72

Lampiran 2
Informed Consent
PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI
SEBAGAI PARTISIPAN

Judul Penelitian

: Respon Kedukaan Pasien saat Terdiagnosa HIV
Positif di Rumah Sakit Paru Dr Ario Wirawan
Salatiga

Nama Peneliti


: Ludwig Srikuning

Saya adalah mahasiswi Program S-1 Ilmu Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang sedang
melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui “Respon Kedukaan
Pasien saat Pertama Terdiagnosa HIV Positif di Rumah Sakit Paru Dr
Ario Wirawan Salatiga”.

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah

pengetahuan secara luas dalam dunia nyata dalam meninjau respon
kedukaan pasien setelah terdiagnosa HIV positif. Saya mengharapkan
kesediaan Bapak/Ibu/Saudari untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Jika
Bapak/Ibu/Saudari bersedia maka saya akan memberikan pertanyaan
kepada

Bapak/Ibu/Saudari

untuk


dijawab

yang

meliputi

beberapa

pertanyaan mengenai respon kedukaan dan perasaan saat dinyatakan
terkena HIV positif. Bapak/Ibu/Saudari bebas memilih tempat dan posisi
yang nyaman untuk menceritakan perasaan yang dirasakan, pembicaraan
akan direkam untuk dipelajari dan dicari maknanya. Peneliti akan menjamin
kerahasiaan identitas dengan tidak menyebarkan isi rekaman dan tidak
menuliskan nama Bapak/Ibu/Saudari dalam wawancara tersebut.

73

Partisipasi Bapak/Ibu/Saudari dalam penelitian ini bersifat sukarela,
sehingga Bapak/Ibu Saudari bebas untuk mengundurkan diri tanpa sanksi
apapun. Jika Bapak/Ibu/Saudari memahami dan bersedia ikut berpartisipasi

dalam penelitian ini, silakan menandatangani lembar persetujuan untuk
menjadi partisipan pada lembar yang telah disediakan.

Salatiga,

Maret 2014

Peneliti

Ludwig Srikuning
462009004

74

Lampiran 3
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN 1

Judul Penelitian

: Respon Kedukaan Pasien saat Terdiagnosa HIV

Positif di Rumah Sakit Paru Dr Ario Wirawan
Salatiga

Nama Peneliti

: Ludwig Srikuning

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan oleh peneliti
tentang tujuan penelitian untuk mendapatkan respon kedukaan pasien saat
pertama terdiagnosa HIV positif di RSPAW, saya memutuskan tanpa
paksaan dari pihak manapun juga, bahwa saya bersedia berpartisipasi
menjadi partisipan dalam penelitian ini dan saya juga mengerti bahwa
peneliti akan merahasiakan identitas saya dan tidak menyebarkan isi
rekaman. Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan
seperlunya.
Salatiga, Maret 2014
Partisipan

(


)

75

Lampiran 4
PANDUAN WAWANCARA
-

-

Pembukaan :
1. Latar Belakang partisipan
(pekerjaan, kebiasaan, atau kehidupan sebelum partisipan sakit HIV)
2. Pengetahuan Partisipan tentang HIV
(HIV itu seperti apa, penularannya, pencegahannya)
3. Alasan mengapa partisipan melakukan pemerikasaan HIV?
4. Keluhan apa yang dirasakan sebelum anda memutuskan
memeriksakan diri?
Indikator
1. Penyangkalan

 Bagaimana perasaan anda setelah terdiagnosis HIV ?
 Setelah tau responnya seperti apa ? apa terkejut, merasa tidak
percaya kalau sakit , memeriksakan diri ketempat lain untuk
meyakinkan?
 Respon fisik seperti apa yang anda rasakan waktu terdiagnosis HIV
? apakah saat itu anda menangis, lemes, berdebar – debar dll?
2. Marah
 Setelah tahu terdiagnosis HIV apakah anda menyalahkan diri
sendiri atau orang lain ? (yang menyebabkan partisipan terkena
HIV)
 Respon fisik seperti apa ketika anda marah ?
3. Tawar menawar
 Setelah anda mengetahui sakit HIV bagaimana perasaan anda?
(kenapa ini harus terjadi dengan saya, atau seandainya saya tidak
melakukan hal seperti itu)
4. Depresi
 Setelah anda tau sakit HIV ini respon anda seperti apa ? (apakah
tidak mau berbicara dengan orang lain atau mengurung diri
dikamar/ menyendiri atau anda jadi merasa takut ? ceritakan
bagaimana perasaannya.)

5. Penerimaan
 Apakah saat ini anda sudah bisa menerima keadaan bahwa anda
mengidap HIV ? Ataukah mash belum bisa menerima ?

76



Bagaimana anda menjalani kehidupan selanjutnya? Setelah sakit
HIV ?

Probing :
1. Apakah keluarga anda sudah mengetahui tentang penyakit anda ??
2. Bagaimana dengan lingkungan sekitar anda? Apakah mereka juga tahu dan
bagimana respon mereka, tindakan mereka terhadap anda ??
3. Apakah anggota keluarga atau teman anda ada yang mengidap penyakit ini
juga ?

77


Lampiran 5
Verbatim
Partisipan 1

Tema

Kode

P : Selamat siang Mbak.
S : Selamat Siang mbak Ludwig
P : Sesuai dengan kesepakatan
kemarin, bahwa pada malam ini
kita

akan

mengadakan

05


wawancara dalam rangka mencari
data

untuk

penelitian

tentang

Respon Kedukaan pasien saat
pertama terdiagnosa HIV positif.
Jadi wawancara ini tentang apa

10

saja respon kedukaan Ibu saat
terdiagnosa HIV. Apa ada yang
ditanyakan Mbak?
S: gak mbak, saya ngerti..
P : bagaimana kehidupan mbak E


15

sebelum terkena penyakit ini ?apa
pekerjaan
terkena

Mbak
penyakit

E

sebelum

ini

?

bisa


ceritakan ?
S : saya seorang TKW mbak, 7

20

tahun saya bekerja jadi TKW.
Sekarang saya kerja jadi buruh
toko sudah sekitar 5 bulanan lah
mbak , suami saya kerja jadi kuli
bangunan, gajinya kecil mbak.

25

Padahal saya punya 2 anak. Dulu

78

saya nikah umur 19 tahun setelah
punya anak ke 2 saya kerja di
Malaysia jadi TKW.
P : o iyaa mbak, sepengetahuan

30

mbak E HIV itu penyakit seperti
apa?
S : HIV setau saya ya mbak
penyakit yang gak bisa sembuh,
ngeri pokoknya mbak.

35

P : bagaimana dengan penularan
dan pencegahannya? Apakah ibu
mengerti ?
S : Ya mbak saya tau. Itu karna
ganti – ganti pasangan ya mbak,,
kayak

sex

bebas

gitu..

40

kalo

pencegahannya ya menurut saya
dengan

tidak

ganti



ganti

pasangan to mbak.
P :

Alasan mbak melakukan

45

pemeriksaan ini apa mbak ? bisa
ceritakan .
S : Gini mbak, sebenarnya saya
disana kerja juga sambil mencari
tambahan dengan ikut – ikutan

50

ajakan teman saya untuk nemenin
orang, mbak tau kan maksud
saya?
P : Nemenin orang maksudnya
gimana ya mbak ?

55

S : maksdnya melayani para lelaki

79

mbak,
P : Terus gimana mbak ?
S : saya terpaksa ikut aja karena
untuk menambah uang yang akan

60

saya kirim buat anak – anak saya
mbak.
Setelah itu saya bertemu teman
saya. Dia cerita sama saya kalau
mengalami banyak Gejala aneh,

65

badannya cepet banget kurus,
padahal makannya biasa mbak
terus dia juga bilang kalo diare ga
berhenti



berhenti

sampai

demam. Na .. dari cerita temen

70

saya itu membuat saya periksa
mbak, apa saya juga mengalami
atau tidak, karena saya takut kalo
juga kena HIV, karena suami saya
kan gak tau disana saya kerja apa

75

aja, saya takut suami saya marah
kalau tau saya seperti itu disana.
P :

bagaimana perasaan mbak

setelah tau terdiagnosa HIV ?
S : Perasaan saya deg degkan

80

mbak, yaa… saya kaget waktu
periksa di DKT hasilnya positif,
saya gak percaya mbak makanya
saya

periksa

lagi,

ternyata

hasilnya sama mbak, saya positif

85

HIV mbak

80

P : berapa lama mbak E gak
percaya
yang

hasil
mbak

diagnose?

Apa

lakukan

bisa

diceritakan ?

90

S : mungkin 2 – 3 hari mbak, saya
diam, ga berani banyak bicara
mbak, saya lebih banyak diam lah
mbak, saya takut mbak.
P : Respon fisik seperti apa yang

95

mbak E alami saat itu ?
S : wah mbak saya langsung
lemes, saya takut mbak gak tau
mbak harus gimana.
P : Jadi mbak sempat tidak

100

percaya terhadap hasil tersebut
ya?
S : Gini lho mbak setelah saya
e… tau hasilnya kalau saya tu
memang positif terkena HIV, saya
tu

memang

belum

105

percaya.

Sampai akhirnya saya tu tidak
tidak apa ya tidak merespon
hasilnya itu mbak, saya diamkan
karna

saya

tu

gini.

Saya

110

menyangkalnya apa, karena saya
ikut

terjun

dalam

emm…

pekerjaan itu, itu tu belum lama
mbak, yang lebih lama tu temen
saya jadi saya gak percaya kalo

115

saya tu emm… kalo sakit ini mbak

81

P : tindakan belum percaya yang
mbak maksud itu seperti apa ?
S : ga ada tindakan apa – apa
mbak Cuma saya liat, diam kalo

120

pas sendiri ya nangis mbak.
P : Mbak berkerja Seks itu berapa
lama Mbak ?
S : sekitar 1 tahun mbak,
P: kira – kira sudah berapa kali

125

mbak ?
S : aduh, banyak mbak. ada
pelanggan tetap juga si.
P : Lha, awalnya setelah mbak
melakukan hubungan sex selain

130

dengan suami mbak, perasaan
mbak gimana ?
S : awalnya saya takut mbak, tapi
saya coba beranikan diri, karena
memang kebutuhan juga mbak.

135

P : setelah mbak terdiagnosa HIV
ini pernahkah mbak marah atau
mbak menyalahkan diri Sendiri
atau menyalahkan orang lain ?
S : marah sih iya mbak karena

140

apa hanya karena uang saya kok
berfikiran

pendek

untuk

mengambil pekerjaan itu. saya
marahnya tu kenapa ikut – ikut
mengambil
mbak.

Itu

pekerjann
aja

itu

mbak

lho

145

saya

82

marahnya itu. tapi sekarang saya
sudah menerima mbak. Cuma
belum berani bilang suami saya
mbak.

150

P: Marahnya seperti apa mbak ?
bisa di jelaskan ?
S : saya tu marahnya gak yang
gimana – gimana lho mbak, Cuma
jengkel dihati aja. Gak berani

155

saya tunjukan kesapa – sapa
mbak.

ya

saya

Cuma

diem,

sempat nangis juga mbak di awal
– awal.
P : sempatkah mbak E megurung

160

diri ? atau merasa takut untuk
menceritakan kepada orang lain ?
S : saya si tidak mengurung diri
mbak, kalo saya berperilaku aneh
pasti nanti banyak yang curiga
jadi saya

165

berusaha bersikap

biasa saja walaupun saya takut
untuk menceritakan kepada suami
saya,

apalagi

suami saya

tu

orangnya gampang marah mbak.
Saya

takutnya

kalau

170

nanti

ditinggalkan suami dan keluarga
saya mbak, karna pasti mereka
malu

kalau

mendengar

saya

terkena HIV.
P

:

jadi

175
yang

tahu

tentang

83

penyakit anda itu hanya teman –
teman anda ?
S : iya mbak, temen – temen saya
yang

bekerja

disana,

yang

180

mengambil pekerjaan itu mbak.
P : Bagaiman dengan lingkungan
sekitar anda ?
S : kalau di sekitar saya tu gak
ada yang seperti itu mbak, itu

185

temen – temen saya tu temen –
temen

waktu

sekolah

dulu

rumahnya jauh – jauh, apalagi
lingkungan saya tu lingkungan
yang apa ya orangnya tu yang

190

baik – baik, sopan – sopan ga ada
yang aneh – aneh mbak jadi kalo
sampe mereka tau saya terkena
HIV pasti dia akan menjauhi saya
atau malah kalau gak saya diusir

195

dari kampung itu karna mungkin
menjelekkan nama baik kampung
saya ini mbak .
P : jadi, selama ini tidak ada yang
tahu bahwa anda mengidap HIV

200

ya?
S : belum tau mbak, yang tau
baru saya mbak makanya saya
takut menceritakan pada siapa
aja, saya belum bisa untuk cerita

205

mbak. Biar saya aja yang tahu

84

mbak.
P : emm… tapi apakah saat ini
mbak sudah dapat menerima kalo
210

mbak terkena HIV ?
S : ya harus terima mbak, tapi
keluarga saya ga boleh tau itu aja
mbak. Saya jalani semua ini
mbak, banyak doa, minta ampun
sama Allah karena saya banyak

215

dosa mbak.
P

:

baik

wawancara

mbak,
untuk

saya
hari

kira
cukup

sekian dulu ya mbak, Terimakasi
atas waktunya. Apabila nanti ada

220

data – data yang perlu ditambah
saya akan menghubungi mbak
lagi.
S : iya mbak, sering – sering main
sini gak papa mbak.
P

:

Baik

mbak,

225
Terimakasih

mbak.
Partisipan 2

Tema

Kode

P : Selamat Siang Mas T
S : Iya selamat siang Mbak
P : Sesuai dengan kesepakatan
kemarin, bahwa pada hari ini kita
akan

mengadakan

wawancara

05

dalam rangka mencari data untuk
penelitian
Kedukaan

tentang
pasien

Respon
saat

85

terdiagnosa

HIV

positif.

Jadi

wawancara ini tentang apa saja
respon

kedukaan

mas

10

saat

terdiagnosa HIV. Apa ada yang
ditanyakan Mas?
S : Gak ada mbak.
P : Kita bisa memulai wawancara

15

sekarang ya Mas?
S : O. Yak, bisa Mbak
P

:

Pekerjaan

Mas

sebelum

memutuskan untuk memeriksakan
diri apa ya?

20

S : Pekerjaan saya saat ini hanya
penjual ayam mbak.
P : Apakah sebelumnya mas juga
hanya bekerja sebagai penjual
ayam saja ?

25

S : Iya mbak, dari dulu juga saya
kerja jual ayam.
P : Bagaimana dengan kebiasaan
anda sehari – hari ?
S : ee… yaa kebiasaan saya dulu

30

dengan sekarang hampir sama
mbak. Seperti biasa cuma rada
kawatir aja jika keluarga tau ,
soalnya keluarga tidak da yang
tau kalo saya terkena penyakit ini.

35

P : Baik, emm apakah mas T tau
seperti apa penyakit mas

saat

ini?

86

S : ooo,,, setau saya tu HIV itu
penyakit kelamin yang tertular.
P

:

Mas

tau

40

bagaimana

penularannya ?
S : Saya pernah denger si dikasih
tau temen saya tu penularannya
tu jika sering berganti pasangan

45

terus kita terkena seperti itu.
P

:

bagaimana

dengan

pencegahannya mas , apakah
mas tau?
S

:

Pencegahannya,

emm..

50

biasanya menggunakan kondom
ya.
P

:

apa

alasan

mas

memberanikan

untuk

memeriksakan diri mas ?

55

S : yaa, alasannya yaa cuman
saya dulunya ya Cuma pengen
tahu aja, bahwa saya itu terkena
HIV

atau

tidak

tapi

ternyata

terkena . ya truss ya mau di

60

gimanakan lagi.
P : apakah sebelum yakin kalau
mau memerikasakan diri apakah
ada keluhan – keluhan lain yang
65

dirasakan seperti apa ?
S : keluhannya tu saya tidak
berasa keluhan apa – apa ya
soalnya

saya

dikatakan

baru

87

terkena 3 minggu yang lalu. Jadi
saya tidak mengeluh penyakit apa

70

– apa. Katanya setelah 10 sampai
15 tahun baru dirasakan mbak.
P : bagaimana mas menanggapi
diangnosa tersebut?
S : ya gimana ya mbak, yaa

75

depresi ada ya mbak, tapi ya mau
gimana lagi kalau sudah terkena
sulit buat sembuh. Kalau tidak
bisa disembuhkan yaa gimana
lagi mbak.

80

P : tadi mas sempet bilang kalau
depresi ya, apakah mas pernah
mengurung

diri

dan

tidak

berkomunikasi dengan orang lain
?

85

S : yaa… dulu si pas pertama
diberi tahu penyakit itu saya
sempat menyendiri mbak, tapi gak
lama.

Setelah

kemudian

kemudian

hari

ada



yang

90

menjelaskan ee.. kalau depresi
tidak

terlalu

baik,

memungkinkan

malah
kalo

ee…penyakitnya ee.. kalau tidak
memiliki semangat hidup malah

95

cepat semakin parah.
P : apakah anda pernah tidak
mempercayai hasil diagnose itu ?

88

S : awalnya saya ga percaya
mbak, trus memutuskan periksa

100

ketempat lain juga pernah dan
hasil sama. Ya udah kaya gitu
mau diapain lagi ya mbak.
P : bagaimana dengan respon
fisik saat awal terdiagnosa ?

105

S : respon fisik gimana ya mbak ?
P : apakah anda sempat lemes,
berdebar – debar atau mengalami
respon fisik yang lain ?
S : yaa itu pasti saya alami saat

110

itu mbak, soalnya gimana ya HIV
itu yaa sangat mematikan.
P

:

kemudian

,

setelah

terdiagnosa HIV ini pernahkah
anda menyalahkan diri sendiri

115

ataupun orang lain ?
S : ya iyaa mbak, gimana ya mbak
itu perilaku sendiri mbak , sering
ketempat karokean, tapi saya tau
juga dari teman – teman saya
mbak.

eemmm…

kesalahan

saya

tapi

ya

sndiri

120

ini

mbak

bukan orang lain .
P : setelah tau bahwa anda
terkena

HIV

pernahkah

anda

125

melakukan penyangkalan ?
S : Emmm ,, pernah sih mbak
cuman setelah meyangkal saya

89

berfikir lagi trus ya mau berbuat
apa gitu lho mbak, kalo memang
sudah

seperti

ini

ya

130

terima

keadaan aja mbak.
Seandainya saya tidak melakukan
hal seperti itu yaa mungkin tidak
mungkin terjadi seperti ini.

135

P : Apakah saat ini anda sudah
menerima keadaan ini, atau anda
masih merasakan ada sesuatu
yang

membuat

tidak

nyaman

seperti itu ?

140

S : yaa,,,waktu pertama si sempet
ga terima mbak , Cuman ya
setelah lama kemudian ya saya
bisa terima kenyataan.
P : jadi saat ini anda sudah bisa

145

terima keadaan anda ya ?
S : iya mbak saya udah ikhlas aja.
P : Bagaimana dengan keluarga
anda ? apakah keluarga anda
sudah mengetahui dan menerima

150

keadaan anda ?
S : belum mbak, keluarga saya
belum mengetauinya. Nanti mbak,
butuh waktu mbak.
P

:

alasan

menceritakan

anda

kepada

tidak

155

keluarga

anda apa ya mas ?
S : saya tu takut mengecewakan

90

keluarga

saya

mbak,

takut

keluarga dan lingkungan saya

160

tidak bisa menerimanya, saya
belum berani untuk cerita mbak.
P : baik saya kira wawancara hari
ini cukup sampai disini dulu ya
mas, nanti jika ada informasi yang

165

kurang saya hubungin mas T lagi.
Begitu ya mas ?
S : baik mbak, nanti kabari saja
kalo ada yang kurang.
P : terimakasih Mas T atas waktu

170

yang sudah di luangkan buat saya
dan

informasi

diberikan

yang

sudah

sangat

menarik.

Terimakasih Mas T
S : Ya mbak Ludwig.

175

Partisipan 3
P

:

Selamat

Pagi

Tema
Mas

Kode

A,

bagaimana kabarnya hari ini ?
S : Pagi juga Mbak. Alhamdulillah
sudah lebih baik mbak.
P : Sesuai dengan kesepakatan,
bahwa

saat

ini

kita

05

akan

mengadakan wawancara dalam
rangka

mencari

data

untuk

91

penelitian

tentang

Kedukaan

Respon

pasien

terdiagnosa

HIV

saat

positif.

10

Jadi

wawancara ini tentang apa saja
respon

kedukaan

mas

saat

terdiagnosa HIV. Sebelumnya apa
ada yang ditanyakan Mas?

15

S : ini respon saya setelah kena
itu ya?
P : Iya Mas
S : sedih banget awalnya mbak.
P

:

ya

Mas,

O

iya

mas

20

sebelumnya saya ingin tahu latar
belakang mas ya.
S : Yaa silahkan mbak
P

:

Pekerjaan

mas

apa

ya

sebelum terkena penyakit ini ?

25

S : saya kerja di Pabrik Mobil di
Jakarta Mbak.
P : itu kerjanya selama berapa
tahun Mas ?
S : baru,, di pabrik Mobil saya

25

baru 6 bulan mbak.
P : 6 bulan ya,, Apakah Mas
sudah menikah ?
S : Sudah mbak saya punya anak
2 hehe

30

P : Mas A udah nikah berapa
lama?
S : Sudah hampir 7 tahun ini

92

mbak. saya nikah tahun 2007
P : kalo Istri Mas kerja apa ?

35

S : kerja di pabrik sabun mbak.
P : di Jakarta atau beda mas ?
S : di Jakarta juga Mbak.
P : sama – sama dijakarta ya
mas..

Kalo

sebelum

kehidupan

terkena

penyakit

mas

40

ini,

sehari – harinya bagaimana ya?
S : gak ngapa – ngapain sih
mbak, ya kerja biasa di pabrik
Mbak.

45

P : apakah sebelumnya ada tanda
– tanda atau gejala atau keluhan
ga mas sebelum memberanikan
periksa ?
S : keluhan sakit ya mbak, Cuma

50

panas demam doank mbak .
Panas ntar ilang terus panas lagi
ntar ilang lagi gitu mbak
P :

keluhan itu sudah berapa

lama ya Mas.
S

:Gak

tentu

55
si

mbak,

ntar

sembuh sebulan nongol lagi , 2
minggu nongol lagi gak tentu
Mbak.
P : diare juga ga mas ?

60

S : enggak, saya si ga diare
mbak.
P : berarti keluhannya demam

93

saja selama ini ?
S : iyaa, demam doank mbak.

65

P : o iya tadi mas bilang kalau
udah punya anak 2 ya ? umurnya
berapa ya Mas ?
S : umurnya yang besar 4 tahun
yang kecil 2 tahun Mbak.

70

P : cewek cowok ya mas ?
S : ga mbak cew semua, hehe
P : cewek semua to mas, hehe
Mas A sudah tau penyakit HIV itu
seperti apa ?

75

S : HIV itu setau saya penyakit
yang

mematikan,

belum

ada

obatnya.
P

:

baik,

kalo

penularannya

bagaimana ?

80

S : yang pertama sex, jarum
suntik, kontak darah itu ya mbak .
P

:

iya,

bagaimana

dengan

pencegahannya ?
S : Pencegahannya ya jangan

85

sampai salah bergaul, gonta ganti
pasangan.
P :

Mas, apakah istri Mas juga

terkena HIV ?
S : Iya , Mbak. kenanya dari saya

90

mbak karena istri saya orang baik.
P : iya Mas. Mas, alasan pertama
mas

memberanikan

diri

buat

94

periksa apa ya Mas ?
S : Waktu saya dari Jakarta tu,

95

kondisi saya dah drop banget ya
mbak,udah

ga

sadar.

Saya

periksa di sini tu awalnya karena
TB mbak, saya TB +, na rumah
sakit ternyata juga memeriksa CD

100

4 saya dan saya dinyatakan
positif HIV mbak..
P : keluhannya mas memang
panas saja ya ga ada yang lain ?
S : iya mbak panas aja, ga pernah

105

sariawan,kan umumnya sariawan
juga mbak diare, tapi saya tu ga
mbak, saya cuma panas aja.
P : Mas sebelumnya pernah
memeriksakan diri ketempat lain

110

ga ?
S : ga pernah mbak, saya periksa
Cuma di sini aja
P

:

emm,,

ketika

Mas

tau,

tindakan yang mas lakukan apa ?

115

S : yaa,, saya kaget banget mbak,
udah kaya hilang semangat hidup
saya. Tapi apapun itu sudah jadi
beban hidup saya, ya saya dah
ikhlas mbak.

120

P: proses mas sampe menerima
itu berapa lama ya mas ?
S : hampir 2 minggu lah mbak,

95

soalnya saya sadar memang saya
salah mbak.

125

P : mas, sempet marah ga?
Setelah tau penyakit mas ?
S : ya, marah si iya mbak,rasanya
tu hidup saya sudah saya ati – ati
banget mbak,Cuma make jarum

130

suntik sekali itu ajaa
P : Apakah Mas pernah pake
narkoba ?
S : iya mbak, cuma pas tahun
2002 itu saya baru sekali mbak

135

pake narkoba suntik.
P

:

waktu itu,

mas lakukan

bersama dengan teman - teman
mas ya ?
S : iya mbak, saya bareng temen

140

– temen saya di vila mbak,
awalnya kita minum – minum
terus pake narkoba mbak. itu baru
pertama

kali

mbak

tapi

kok

dampaknya sampe kaya gini ya
mbak.

tapi

ya

udahlah

145

mau

diapain lagi mbak.
P

:

waktu

marah

tu,

mas

marahnya gimana?
S : diem si mbak, ga sampe yang

150

banting – banting barang atau
marah – marah ke orang, saya
cuma nyalahin diri sendiri mbak,

96

nyesel mbak sampe kaya gini ni.
P : mas sempet menyendiri ga

155

mas ?
S : sempet mbak tapi ya Cuma 1
– 2 hari karena masih kacau
waktu itu mbak. tapi sekarang
saya dah terima kok mbak. biar

160

sama Tuhan dikuatin aja mbak, di
beri ketabahan.
P

:

berarti

mas

tetap

berkomunikasi dengan lingkungan
sekitar mas ya ?
S:

Iya

mbak,

165
saya

tetap

berkomunikasi mbak, ya sebisa
mungkin saya tetap biasa aja
mbak.
P : apakah anggota keluarga mas

170

sudah tau kondisi Mas A ?
S : ini saya baru cerita mbak, baru
2 hari yang lalu saya cerita ke
kakak ipar yang tinggal sama
saya. Kalau istri saya dah cerita

175

lama mbak.
P : jadi awalnyanya mas ga cerita,
baru berani kemarin ya mas ?
awalnya

sampe

mas

memberanikan diri untuk cerita

180

apa ya mas ?
S : waktu saya drop yang ngantar
saya ke rumah sakit ini kakak

97

saya itu, dia kan yang ngambilin
obat mbak jadi saya yakin kalau di

185

sudah tau mbak, dia kan pasti
baca mbak. Itu mbak makanya
saya berani cerita mbak.
P : bagaimana dengan respon istri
Mas ?

190

S : Marah mbak, kalo istrikan ga
tau apa – apa ya mbak, marah,
nangis gitu mbak ya sekarang
sudah

terima

mbak

dia

tadi

telepon saya. Istri saya tu masih

200

bagus CD4 nya mbak, ga drop ga
sampe ada gejala – gejala seperti
saya.
P : sempet mas tawar menawar
dengan keadaan mas sekarang?

205

S : iya mbak sempet, seandainya
aja dulu saya ga ngelakuin itu ga
bakal sampe gini mbak, tapi ya
saya banyak doa mbak, minta
ampun sama Tuhan.

210

P : tapi Saat ini mas sudah dapat
menerimanya kan ?
S : Iya mbak, saya dah berserah
ma Tuhan kapan aja saya di
panggil saya sudah siap mbak,

215

saya ikhlas dengan semua ini, ya
kalau hidup saya masih panjang
saya bersyukur mbak, tapi kalau

98

ga ya saya terima semuanya.
Kalau saya sedih terus ya buat

220

apa mbak
P : bagaimana mas menjalani
hidup mas sekarang ini ?
S : sekarang kan saya diberi
kesempatan

kedua

saya

mau

225

berbuat baik ma semua orang,
pokoknya

ya

jangan

sampe

nularin ini ke siapapun mbak,
cukup saya aja.
P : Baik Mas A, saya kira
wawancaranya

cukup

230

sekian

untuk hari ini, apabila nanti ada
informasi yang kurang saya akan
hubungin mas lagi.
S : ya mbak, kalo ada perlu

235

hubungi saja mbak.
P : terimakasih Mas A atas
informasi yang diberikan, semoga
Tuhan selalu melindungi Mas A.
S

:

sama



sama

Mbak

240

Terimakasih.

99

Dokumen yang terkait

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN HIV/ AIDS DI RS PARU dr. ARIO WIRAWAN SALATIGA Gambaran Dukungan Keluarga Pada Pasien HIV/AIDS di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.

1 9 13

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN HIV/ AIDS DI RS PARU dr. ARIO WIRAWAN SALATIGA Gambaran Dukungan Keluarga Pada Pasien HIV/AIDS di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.

0 3 14

PENDAHULUAN Gambaran Dukungan Keluarga Pada Pasien HIV/AIDS di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.

0 6 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Perawat Mengenai Perannya sebagai Educator Bagi Pasien dan Keluarga di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Perawat Mengenai Perannya sebagai Educator Bagi Pasien dan Keluarga di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga

0 0 40

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Respon Kedukaan Pasien Saat Terdiagnosa HIV Positif di Rumah Sakit Paru Dr Ario Wirawan Salatiga T1 462009004 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Respon Kedukaan Pasien Saat Terdiagnosa HIV Positif di Rumah Sakit Paru Dr Ario Wirawan Salatiga T1 462009004 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Respon Kedukaan Pasien Saat Terdiagnosa HIV Positif di Rumah Sakit Paru Dr Ario Wirawan Salatiga T1 462009004 BAB IV

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Respon Kedukaan Pasien Saat Terdiagnosa HIV Positif di Rumah Sakit Paru Dr Ario Wirawan Salatiga T1 462009004 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Respon Kedukaan Pasien Saat Terdiagnosa HIV Positif di Rumah Sakit Paru Dr Ario Wirawan Salatiga

0 1 16