HIPERTENSI DERAJAT 1 Disusun oleh FAKULT
LAPORAN PENUGASAN PPK
HIPERTENSI DERAJAT 1
ditujukan guna memenuhi Tugas Penugasan Blok 3.3 Masalah Pada Dewasa II
Disusun oleh:
M. Faliq Khubbata
(14711145)
Faisal Majid
(14711143)
Cindy APD
(14711159)
Kelompok Tutorial 6
Tutor Pembimbing : dr. Riri, M.Sc
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Juni 2017
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Analisis data identitas
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Suku bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Status perkawinan
Pasien datang sendiri/rujukan
Waktu kunjungan awal
Alamat
Identitas Pasien
Bpk. S
53 tahun
Laki-laki
Islam
Jawa
SLTA
Pedagang
Sudah kawin
Pasien datang sendiri
Jln. Anyelir III, Perumnas Condong Catur No. 32
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg
dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Kemenkes, 2013).
Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia.
Hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan
primer dengan prevalensi sebesar 25.8%, sesuai dengan data Riskesdas 2013.
Hipertensi dipengaruhi beberapa faktor seperti usia dan jenis kelamin. Pada
masyarakat industri, tekanan darah sistolik akan meningkat secara progresif
seiring bertambahnya usia. Pada masyarakat non-industri yang mengkonsumsi
makanan rendah kalori dan rendah garam, tekanan darahnya akan rendah dan
tidak meningkat seiring bertambahnya usia. Pasien hipertensi diatas usia 50 tahun
sebagian besar akan mengalami hipertensi sistolik, dimana tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg, dan tekanan diastoliknya seringkali normal. Dengan
bertambahnya usia jaringan eslastin pada aorta akan digantikan jaringan kolagen
yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah (Goldman).
Sebelum usia 50 tahun, hipertensi lebih sering terjadi pada laki-laki daripada
perempuan, hal ini dikarenakan efek perlindungan estrogen. Tetapi setelah
2
menopause, prevalensi hipertensi meningkat dengan cepat pada wanita dan
melebihi prevalensi pada pria (Goldman).
Dari penjelasan diatas, pasien memiliki risiko mengalami hipertensi karena pasien
berjenis kelamin laki-laki dan usia pasien diatas 50 tahun. Data penelitian
menunjukkan bahwa dengan bertambahnya usia akan meningkatkan terjadinya
hipertensi, dan hipertensi lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan
perempuan pre menopause.
B. Analisis RPS, RPD, dan RPK
C. Analisis pemeriksaan fisisk dan pemeriksaan penunjang
Tinggi Badan
Berat Badan
Nadi
Nafas
Suhu
Tekanan Darah
Keadaan Umum
Status Gizi
Mata
Mulut
THT
Leher
Jantung
Pemeriksaan Fisik
166 cm
66 Kg
90 x/menit
19 x/menit
37 ℃
120/70 mmHg
Baik
IMT 23,95 kg/ m2 (normal)
Dalam batas normal
Dalam batas normal
Dalam batas normal
Dalam batas normal
dalam batas normal, tidak terdengar adanya
Paru
Abdomen
Ekstremitas
suara patologis
Suara vasikular
Dalam batas normal
Tidak ada edem ekstremitas, a. Femoralis
Palpasi arteri
teraba
Teraba
radialis
Pemeriksaan
Tidak dilakukan
Penunjang
Tinggi badan dan berat badan pasien digunakan untuk melihat status gizi
pasien. Status gizi dapat menjadi faktor resiko beberapa penyakit, khususnya
penyakit kardiovaskular. Karena pasien memiliki riwayat hipertensi, maka status
3
gizi sangat penting diketahui supaya pasien terhindar dari komplikasi penyakit
hipertensi. Pasien memiliki tinggi badan 166 cm dan berat badan 66 kg, sehingga
didapatkan IMT 23,95 kg/ m2 . Hasil IMT pasien tergolong normal karena
berada di rentang 18,5 – 25,0. Kategori IMT dapat dilihat di tabel dibawah ini
(Depkes 2011).
Kategori
Kekurangan berat badan tingkat berat
Kekurangan berat badan tingkat ringan
Kurus
IMT
< 17,0
17,0 –
Normal
18,4
18,5 –
Gemuk
Kelebihan berat badan tingkat ringan
25,0
25,1 –
Kelebihan berat badan tingkat berat
27,0
> 27,0
Status gizi terutama obesitas menjadi salah satu faktor meningkatnya
angka morbiditas dan mortalitas pada penyakit hipertensi. Berat badan
merupakan faktor determinan pada tekanan darah pada kebanyakan
kelompok etnik di semua umur. Prevalensi tekanan darah tinggi pada orang
dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) >30 (obesitas) adalah 38% untuk pria dan
32% untuk wanita, dibandingkan dengan prevalensi 18% untuk pria dan 17%
untuk wanita bagi yang memiliki IMT
HIPERTENSI DERAJAT 1
ditujukan guna memenuhi Tugas Penugasan Blok 3.3 Masalah Pada Dewasa II
Disusun oleh:
M. Faliq Khubbata
(14711145)
Faisal Majid
(14711143)
Cindy APD
(14711159)
Kelompok Tutorial 6
Tutor Pembimbing : dr. Riri, M.Sc
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Juni 2017
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Analisis data identitas
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Suku bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Status perkawinan
Pasien datang sendiri/rujukan
Waktu kunjungan awal
Alamat
Identitas Pasien
Bpk. S
53 tahun
Laki-laki
Islam
Jawa
SLTA
Pedagang
Sudah kawin
Pasien datang sendiri
Jln. Anyelir III, Perumnas Condong Catur No. 32
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg
dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Kemenkes, 2013).
Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia.
Hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan
primer dengan prevalensi sebesar 25.8%, sesuai dengan data Riskesdas 2013.
Hipertensi dipengaruhi beberapa faktor seperti usia dan jenis kelamin. Pada
masyarakat industri, tekanan darah sistolik akan meningkat secara progresif
seiring bertambahnya usia. Pada masyarakat non-industri yang mengkonsumsi
makanan rendah kalori dan rendah garam, tekanan darahnya akan rendah dan
tidak meningkat seiring bertambahnya usia. Pasien hipertensi diatas usia 50 tahun
sebagian besar akan mengalami hipertensi sistolik, dimana tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg, dan tekanan diastoliknya seringkali normal. Dengan
bertambahnya usia jaringan eslastin pada aorta akan digantikan jaringan kolagen
yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah (Goldman).
Sebelum usia 50 tahun, hipertensi lebih sering terjadi pada laki-laki daripada
perempuan, hal ini dikarenakan efek perlindungan estrogen. Tetapi setelah
2
menopause, prevalensi hipertensi meningkat dengan cepat pada wanita dan
melebihi prevalensi pada pria (Goldman).
Dari penjelasan diatas, pasien memiliki risiko mengalami hipertensi karena pasien
berjenis kelamin laki-laki dan usia pasien diatas 50 tahun. Data penelitian
menunjukkan bahwa dengan bertambahnya usia akan meningkatkan terjadinya
hipertensi, dan hipertensi lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan
perempuan pre menopause.
B. Analisis RPS, RPD, dan RPK
C. Analisis pemeriksaan fisisk dan pemeriksaan penunjang
Tinggi Badan
Berat Badan
Nadi
Nafas
Suhu
Tekanan Darah
Keadaan Umum
Status Gizi
Mata
Mulut
THT
Leher
Jantung
Pemeriksaan Fisik
166 cm
66 Kg
90 x/menit
19 x/menit
37 ℃
120/70 mmHg
Baik
IMT 23,95 kg/ m2 (normal)
Dalam batas normal
Dalam batas normal
Dalam batas normal
Dalam batas normal
dalam batas normal, tidak terdengar adanya
Paru
Abdomen
Ekstremitas
suara patologis
Suara vasikular
Dalam batas normal
Tidak ada edem ekstremitas, a. Femoralis
Palpasi arteri
teraba
Teraba
radialis
Pemeriksaan
Tidak dilakukan
Penunjang
Tinggi badan dan berat badan pasien digunakan untuk melihat status gizi
pasien. Status gizi dapat menjadi faktor resiko beberapa penyakit, khususnya
penyakit kardiovaskular. Karena pasien memiliki riwayat hipertensi, maka status
3
gizi sangat penting diketahui supaya pasien terhindar dari komplikasi penyakit
hipertensi. Pasien memiliki tinggi badan 166 cm dan berat badan 66 kg, sehingga
didapatkan IMT 23,95 kg/ m2 . Hasil IMT pasien tergolong normal karena
berada di rentang 18,5 – 25,0. Kategori IMT dapat dilihat di tabel dibawah ini
(Depkes 2011).
Kategori
Kekurangan berat badan tingkat berat
Kekurangan berat badan tingkat ringan
Kurus
IMT
< 17,0
17,0 –
Normal
18,4
18,5 –
Gemuk
Kelebihan berat badan tingkat ringan
25,0
25,1 –
Kelebihan berat badan tingkat berat
27,0
> 27,0
Status gizi terutama obesitas menjadi salah satu faktor meningkatnya
angka morbiditas dan mortalitas pada penyakit hipertensi. Berat badan
merupakan faktor determinan pada tekanan darah pada kebanyakan
kelompok etnik di semua umur. Prevalensi tekanan darah tinggi pada orang
dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) >30 (obesitas) adalah 38% untuk pria dan
32% untuk wanita, dibandingkan dengan prevalensi 18% untuk pria dan 17%
untuk wanita bagi yang memiliki IMT