Mikro Ekonomi Materi SI SIPAN
Microeconomic
Theory
MATERI SISIPAN
Ir. Ginanjar Syamsuar,
M.E.
Materi dapat
di download di:
https://ui.academia.edu/GinanjarSyamsuar
Basics
Supply & Demand
HUKUM
DEMAND
Semakin rendah harga suatu barang,
semakin banyak konsumen akan
membeli kuantitas barang tersebut.
Jadi kurva permintaan miring ke
bawah dari kiri-atas ke kanan-bawah.
SUPPLY
Semakin tinggi harga suatu barang,
semakin banyak kuantitas barang
yang akan diproduksi dan dijual oleh
suatu perusahaan.
Jadi kurva penawaran miring ke atas
kiri-bawahYG
ke BERPENGARUH
kanan-atas.
& dari
VARIABEL
FUNGSI (MODEL MATEMATIK)
SECARA UMUM:
QDx = F{(V.Strategis); (V.Pesaing); (V.Konsumen); (V.Lain)}
QSx = F{(V.Strategis); (V.Pesaing); (V.Produsen); (V.Lain)}
1. Variabel Strategis: (berpengaruh langsung)
Px: Harga Barang sendiri (x)
Ax: Advertensi barang sendiri (x),
Dx: Design barang sendiri (x), dan
Ox: Outlet barang –x / saluran distribusi
1. Variabel Strategis: (berpengaruh langsung)
Px: Harga Barang sendiri (x)
Ax: Advertensi barang sendiri (x),
Dx: Design barang sendiri (x), dan
Ox: Outlet barang –x / saluran distribusi
2. Variabel Pesaing:
Py: Harga Barang pesaing (y)
Ay: Advertensi barang pesaing (y),
Dy: Design barang pesaing (y), dan
Oy: Outlet barang pesaing (y) / saluran
distribusi pesaing.
2. Variabel Pesaing:
Py: Harga Barang pesaing (y)
Ay: Advertensi barang pesaing (y),
Dy: Design barang pesaing (y), dan
Ny: Jumlah pesaing (y).
3. Variabel Konsumen:
Yc: income konsumen
Tc: Selera konsumen
Ec: Ekspektasi konsumen (Harapan)
4. Variabel lain:
G: Kebijakan pemerintah, Industrial strategy
N: Jumlah penduduk
W: Cuaca
3. Variabel Konsumen:
Tp: Teknologi
Pi: Harga faktor input
Ep: Ekspektasi produsen (Tujuan)
4. Variabel lain:
G: Kebijakan pemerintah, Industrial strategy
N: Jumlah penduduk
W: Cuaca
FUNGSI (MODEL MATEMATIK) BERDASARKAN ASUMSI
CETERIS PARIBUS:
DEMAND
SUPPLY
QDx = F(PXX) = α + βPx
QSx = F(PXX) = α + βPx
Dimana:
Dimana:
QSx : adalah Jumlah barang X yang
QDx : adalah Jumlah barang X yang
ditawarkan
diminta
Px : Harga barang X
Px : Harga barang X
α
: konstanta akibat faktor
α
: konstanta akibat faktor
ceteris paribus
ceteris paribus
β
: slope/gradien / kemiringanβ
: slope/gradien / kemiringankurva, dimana β>0 (jadi β
kurva, dimana βQD
Tekanan
Harga
excess
supply
QD = QS
0
QD>QS
excess
demand
Ekuilibrium terjadi di mana kuantitas yang diminta sama
dengan kuantitas yang ditawarkan, yaitu di perpotongan
antara kurva penawaran dan kurva permintaan.
Contoh: Ekuilibrium Pasar
Apel
Harga apel
(ribu rupiah)
S
excess
supply
25
22
E(7;22)
20
Harga ekuilibrium 22
ribu & kuantitas
ekuilibrium 7 kilogram.
D
5.5
6
7
8
8.5
excess
demand
Kuantitas apel
(kilogram)
LATIHAN KASUS
Jika diasumsikan di sebuah pasar terdapat 10.000 individu
yang identik mempunyai fungsi permintaan individu
terhadap komoditi-X adalah
dan terdapat 1.000 produsen komoditi-X yang identik
dengan fungsi penawaran masing-masing:
a) Tentukan Model fungsi Permintaan dan Penawaran pasar
untuk komoditi X tersebut.
b) Buatlah skedul permintaan dan penawaran pasar untuk
komoditi X jika harga bergerak dari 0 (nol) sampai dengan
6 (enam) satuan.
c) Tentukan harga dan jumlah equilibrium pasar.
d) Tunjukan secara grafis.?
ELASTISITAS
DEFINISI & BESARAN
(0≤Є≤~)
ELASTISITAS
ELASTISITAS adalah suatu besaran ukuran yang menunjukan
ukuran kepekaan antar satu variabel dengan variabel lain.
Є < 1 Inelastis
Є = 0 Inelastis Sempurna
Є > 1 Elastis
Є = 1 Elastis Unitary
P
Є = ~ Elastis Sempurna
P
Єs=0
Єd=0
Makin
Inelastis
45o
Єs=1
Makin
Elastis
Єd=~
Єs=~
22
22
Makin
Elastis
Makin
Inelastis
DEMAND
45o
Єd=1
Q
SUPPLY
Q
MAKNA ELASTISITAS
1) Elastisitas Harga Permintaan:
Elastisitas Harga Permintaan adalah perubahan relatif jumlah barang yang
dibeli sebagai akibat perubahan relatif dari harga yang mempengaruhinya.
Price
INELASTIS:
Banyak perubahan yang
terjadi pada HARGA
menyebabkan perubahan
sedikit pada KUANTITASNYA
11
10
ELASTIS:
Sedikit perubahan yang terjadi
pada HARGA menyebabkan
perubahan banyak pada
KUANTITASNYA
De
Di
3
4.5
5
Quantity
MAKNA ELASTISITAS
2) Elastisitas Harga Penawaran:
Elastisitas Harga Penawaran adalah perubahan relatif jumlah barang yang
ditawarkan sebagai akibat perubahan relatif dari harga yang mempengaruhinya.
Price
INELASTIS:
Banyak perubahan yang terjadi
pada HARGA menyebabkan
perubahan sedikit pada
KUANTITASNYA
11
ELASTIS:
10
Sedikit perubahan yang terjadi
pada HARGA menyebabkan
perubahan banyak pada
KUANTITASNYA
Se
Si
5
5.5
7
Quantity
ELASTISITAS SILANG
Elastisitas Silang (Cross Elasticity)
Permintaan:
Elastisitas Silang dari permintaan komoditi X terhadap komoditi Y
(ЄXY) mengukur persentase perubahan jumlah komoditi X yang
dibeli per unit waktu (∆Qx/Qx) akibat adanya persentase perubahan
tertentu dalam harga Y (∆PY/PY). Maka rumusnya adalah:
Jika X dan Y adalah barang substitusi, maka ЄXY nilainya positif.
Di pihak lain, jika X dan Y barang komplemen, maka ЄXY nilainya
negatif. Bila komoditi-komoditi tidak saling berhubungan
(independen satu sama lain) maka nilai ЄXY = 0.
CONTOH 1:
Untuk memperoleh elastisitas silang dari permintaan antara Teh (X)
dan Kopi (Y) serta antara Teh (X) dan Lemon (Z) dengan data pada
tabel berikut:
Komoditi
Sebelum
Sesudah
Harga per
cangkir
Jumlah unit
per bulan
Harga per
cangkir
Jumlah unit
per bulan
Kopi (Y)
40
50
60
30
Teh (X)
20
40
20
50
Komoditi
Sebelum
Sesudah
Harga per
cangkir
Jumlah unit
per bulan
Harga per
cangkir
Jumlah unit
per bulan
Lemon (Z)
10
20
20
15
Teh (X)
20
40
20
35
Karena ЄXY positif, maka Teh dan Kopi merupakan barang substitusi,
sedangkan ЄXZ negatif, maka Teh dan Lemon merupakanbarang komplemen.
TEORI PERILAKU
KONSUMEN
KEPUASAN MAKSIMUM
TEORI
CARDINAL
KEPUASA
N
MAKSIMU
M
Consume
r
Equilibri
um
TEORI
ORDINAL
1. Kegunaan dapat dihitung secara
nominal
2. Keputusan
mengkonsumsi
berdasarkan perbandingan harga
dengan manfaat yang diperoleh
3. Total Utility merupakan kegunaan
yang diperoleh dari konsumsi dan
Marginal Utility adalah tambahan
kegunaan
karena
tambahan
konsumsi 1 unit.
4. Total uang yang dikeluarkan adalah
jumlah unit dikalikan harga satuan.
5.Kepuasan
Maksimum
dicapai
1. Kegunaan
dapatatau
dihitung
saat
MUx Tidak
=
0,
TUx
melainkan
hanya
dapat
maksimum.
dibandingkan menggunakan Kurva
Indiferen dengan Budget line.
2. Kurva Indiferen:
Konsumen mempunyai preferensi
terhadap barang yang dinyatakan
dalam indiferens map.
Konsumen memiliki Uang.
Konsumen
berusaha
memaksimumkan kepuasan.
3.Kepuasan
maksimum
dicapai
TEORI CARDINAL
Tabel
berikut
merupakan
Skedul Utilitas Total (TU)
hipotetis komoditi-X:
Px
QX
TUX
MUX
MUX/Px
25
1
50
2
25
2
125
5
0
7
25
3
185
25
4
225
25
5
250
25
6
225
25
7
175
5
6
0
4
0
2
-5
-25
50
3
2.
4
1.
6
1
-1
-2
TU M
U
25
0
20
0
15
0
10
TUMa
x
0
50
0
50
0
Kepuasa
n
Maksimu
m
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
7
6
7
Q
PERILAKU KONSUMEN
TUJUAN
KONSUM
EN
KEPUASA
N
MAKSIMU
M
ASUMSI UTAMA: (Dalam Mencapai Kepuasan Maksimum)
1) Komoditi: Makin banyak barang yang dikonsumsi semakin besar
manfaatnya.
2) Utility (Manfaat): digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan konsumen {Total Utility (TU) dan Marginal Utility (MU)}
3) The Law of Deminishing Marginal Utility
4) Transitivity (konsistensi preferensi): Bila barang X lebih
disukai dari barang Y dan Y lebih disukai dari barang Z, maka
barang X lebih disukai dari barang Z.
5) Perfect Knowledge: Konsumen memiliki pengetahuan yang
sempurna mengenai barang yang dikonsumsinya.
TEORI CARDINAL
Fungsi kepuasan total
• Kepuasan total (total utility) yang diperoleh konsumen dari
mengkonsumsi sutu produk merupakan penjumlahan
kepuasan yang diperoleh dari setiap unit mengkonsumsi
produk tersebut.
• TU = f (X)
• Marginal utility (MU) adalah tambahan kepuasan yang
diakibatkan dari penambahan satu unit konsumsi ( ∂ TU/ ∂
X).
• Kepuasan konsumen maksimum dicapai saat MUx=0.
• Kondisi keseimbangan konsumen dicapai pada saat MUx=Px.
• Kurva Permintaan dibentuk dengan cara menghubungkan
posisi keseimbangan (MUx=Px) dengan berbagai tingkat
harga yang sesuai dengan MUx.
TEORI CARDINAL
CONTOH KASUS-1:
Diketahui fungsi Total Utiliti sebagai berikut:
TU =f(x)= 16X - X²
Tentukan
a) Kondisi keseimbangan pasar jika diketahui harganya Rp4,-/unit
b) Tentukan kepuasan maksimum konsumen
c) Gambarkan kurva Total Utiliti.
d) Gambarkan kurva permintaan konsumen
SOLUSI:
e) Kondisi keseimbangan konsumen akan dicapai jika MUx=Px
Maka :
TEORI CARDINAL
b) Kepuasan maksimum konsumen dicapai saat MUx=0:
TEORI CARDINAL
c). Kurva kepuasan total
(TU) dan kepuasan
marjinal (MU)
d). Kurva MUx dan Kurva
permintaan X
MUx
TU
112
TU =16X – X²
8
4
0
MU
16
8
X
Px
8
0
X
4
6
8
4
MU = 16 – 2X
0
MUx = 16 – 2X
X
D
0
4
6
X
TEORI PERILAKU
PRODUSEN
(TEORI PRODUKSI)
TEORI PRODUKSI
Produksi dan Aspeknya:
Produksi
adalah Semua kegiatan untuk menambah daya
guna suatu barang.
Fungsi produksi adalah jumlah produksi maksimum yang dapat
dihasilkan dengan menggunakan sejumlah input.
Produktivitas
Ratio antara total output terhadap rata-rata
input. Kemampuan input “menghasilkan” output.
Total produksi keseluruhan barang yang dihasilkan oleh
sejumlah input.
Produksi marginal
tambahan produksi setiap menambah 1
unit input.
Rata-rata produksi ratio antara total produksi terhadap total
input.
MODEL PRODUKSI 1 VARIABEL INPUT
MP=0
● CONTOH: Schedul Produksi Jangka Pendek (Model 1 variabel input).
TPMaks
Produksi dengan satu input variabel
(Pada
Input =8)
Total
Marginal Product
TK (L)
(Input)
Modal (K)
0
10
0
1
10
10
2
10
30
3
10
60
4
10
80
5
10
95
6
10
108
7
10
112
8
10
112
9
10
108
10
10
100
Output (q)
(∆q/∆L)
-10
20
30
20
15
13
4
0
-4
-8
MP=APMa
ks
Average
Product (q/L)
-10
15
20
20
19
18
16
14
12
10
● Marginal product
Tambahan output ketika jumlah input bertambah satu unit.
● Average product
Output per unit input.
MODEL PRODUKSI 1 VARIABEL INPUT
● Kurva Produksi Jangka Pendek.
TPMaks
Kurva total product (gbr.a) menunjukkan output yang diproduksi pada
berbagai tingkat penggunaan input
(tenaga kerja)
Sedangkan kurva average dan
marginal products ditunjukkan pada
gbr.b.
Pada titik A, marginal product = 20,
yang merupakan tangent dari kurva
total product dengan slope = 20.
Pada titik B, average product of labor
= 20, yang merupakan slope dari garis
dari titik origin (0,0) ke titik B.
MPMaks
APMaks
Average product of labor pada titik C
merupakan slope dari garis 0C.
MP=0
TEORI BIAYA PRODUKSI
BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
JANGKA WAKTU BIAYA PRODUKSI
ang dikeluarkan atas pemanfaatan/penggunaan faktor produksi dalam proses pr
•
•
•
•
•
Land : rent/sewa
Tenaga kerja : upah, gaji, royalty
Modal : interest, deviden
Interpreneurship : laba, pajak
Bahan mentah dan bahan pembantu
Jangka waktu di mana untuk menambah hasil produksi
(output) tidak memerlukan penambahan keseluruhan
faktor produksi (input) sebagai cerminan biaya produksi,
karena masih ada faktor produksi yang under employmen
JANGKA PENDEK
BIAYA
PRODUKSI
Jangka waktu di mana untuk menambah hasil produksi
(output) sebagai cerminan biaya produksi harus dilakuka
penambahan keseluruhan faktor produksi (input), karena
faktor produksi yang tersedia sudah dimanfaatkan secara
Kapasitas penuh (full employment).
JANGKA PANJANG
BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK
BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK
BIAYA TETAP
(FC)
BIAYA
ANGKA PENDEK
Biaya uang yang dikeluarkan perusahaan,
yang tidak tergantung pada tingkat output
yang dihasilkan. Biaya ini akan tetap ada
meskipun perusahaan tidak berproduksi.
Dalam jangka pendek perusahaan tidak memiliki
kontrol terhadap biaya tetap, sehingga sering
disebut sebagai sunk cost.
Biaya
yang
dikeluarkan
perusahaan,
pada tingkat output yang
BIAYA VARIABELtergantung
(VC)
dihasilkan.
BIAYA TOTAL
(TC)
Total biaya perusahaan keseluruhan, yaitu
merupakan akumulasi dari Total biaya tetap
dengan Total biaya variabel.
Merupakan pertambahan total biaya sebagai
pertambahan produksi satu unit
BIAYA MARGINAL
akibat
(MC)
output.
BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK
ALISIS BIAYA PRODUKSI JANGKA PEND
Dalam analisis biaya, konsep-konsep yang lebih diutamakan adalah biaya
rata-rata dan marginal.
Biaya rata-rata dibedakan menjadi :
Perbandingan
antara
biaya
RATA-RATAtetap dengan kuantitas output.
BIAYA TETAP
(AFC)
Perbandingan
antara
biaya
dengan
kuantitas
AYA VARIABEL RATA-RATA
variabel
(AVC)
output.
Perbandingan antara biaya total
output yang
BIAYA TOTAL RATA-RATAdengan kuantitas
(ATC atau AC)
dihasilkan.
BIAYA MARGINAL
(MC)
Merupakan pertambahan total
biaya
sebagai
akibat
pertambahan produksi satu unit
output.
BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK
TC = TFC +
TVC
SOAL LATIHAN – 1:
AFC =
TFC/Q
AVC =
TVC/Q
MC =
∆TC/∆Q
ATC = TC/Q
Q
TFC
TVC
TC
AFC
AVC
ATC
0
100
0
100
-
-
-
1
100
90
190
100
90
190
90
2
100
170
270
50
85
135
80
3
100
240
340
33.3
80
113.3
70
4
100
300
400
25
75
100
60
5
100
370
470
20
74
94
70
6
100
450
550
16.7
75
91.7
80
7
100
540
640
14.3
77.1
91.4
90
8
100
650
750
12.5
81.3
93.8
110
9
100
780
880
11.1
86.7
97.8
130
10
100
930
1030
10
93
103
MC
150
BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK
SOAL LATIHAN-2:
Hubungan antara biaya produksi
dengan
jumlah
barang
X
yang
dihasilkan
ditunjukan
oleh
persamaan:TC = 100 + 20Q – 4Q2 + Q3.
Tentukan besarnya:
a. AC
b. AFC
c. AVC
d. MC
Jika jumlah barang X yang dihasilkan
sebanyak 5 unit
BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK
SOLUSI LATIHAN-2:
a) AC = TC/Q
= 100/Q + 20 – 4Q + Q2
= 100/5 + 20 – 4(5) + (5)2
= 20 + 20 – 20 + 25
TVC = 20Q – 40Q2 + Q3
= 45
b) TC = 100 + 20Q – 4Q2 + Q3 TC = TFC + TVC
TFC = 100
AFC = TFC/Q = 100/Q = 100/5 = 20
c) AVC = TVC/Q = 20 – 40Q + Q2
= 20 – 4(5) + (5)2
= 20 – 20 + 25
= 25
d) MC = ∂TC/∂Q = 20 – 8Q + 3Q2
MC = 20 – 8(5) +3(5)2
= 20 – 40 + 75
= 95
ANALISIS
PASAR PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
ATERISTIK PASAR PERSAINGAN SEMP
1. Banyak panjual dan banyak
pembeli
2. Produk yang dijual homogen
(identik)
3. Perusahaan sebagai price taker
(penerima harga)
4. Bebas keluar masuk industri
KURVA PERMINTAAN DAN KONSEP REVENUE
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
Berdasarkan Karakteristik (asumsi) yang
ke-3 (price taker) maka permintaan yang
dihadapi oleh satu perusahaan adalah :
Elastis sempurna (berbentuk
garis horizontal). Gambar 1.a
Sedangkan kurva permintaan
yang dihadapi industri memiliki
slope negatif (turun dari kiri
atas ke kanan bawah). Gambar
1.b
KURVA PERMINTAAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
Kurva PERMINTAAN Perusahaan & Industri
Harga
4
S
4
3
3
2
Dperusahaan
2
1
Dps
40
30
20
0
10
400
300
200
100
1.a. Kurva Permintaan Industri
1
Jumlah (Ton)
1.b. Kurva permintaan yang
dihadapi oleh perusahaan
KURVA PERMINTAAN DAN KONSEP REVENUE
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
Kurva Penerimaan untuk
Perusahaan PPS
P=AR=MR
TR
36
39
33
30
Rp per Unit
Harga
TR
15
13
11
5
1
0
0
Output
Kurva penerimaan total
D=P=AR=MR
3
Dperusahaan
0
5
10
Output
Kurva permintaan yang juga
merupakan kurva AR, MR dan
Harga
KURVA PENAWARAN DAN KONSEP BIAYA
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
Kurva PENAWARAN Pasar Persaingan Sempurna
Dalam jangka Pendek kurva Penawaran Perusahaan kompetitif adalah
bagian dari kurva biaya
marjinal perusahaan
yang terletak di
atas
biaya variabel rata-rata (AVC).
Dalam jangka panjang kurva Penawaran Perusahaan kompetitif adalah
bagian dari kurva biaya marjinal perusahaan yang terletak di atas biaya total
rata-rata (ATC).
Costs
Firms Short-run
’
supply curve
Costs
Firm’s long-run
supply curve
MC
ATC
MC = long-run S
ATC
AVC
0
Quantity
0
Quantity
KESEIMBANGAN PERUSAHAAN DAN KONSEP PROFIT
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
Keseimbangan Jangka Pendek Pasar Persaingan Sempurna
Keseimbangan Perusahaan Jangka Pendek Pasar Persaingan Sempurna
(PPS) akan dicapai pada saat:
P = MC Titik E
C
MC: S
ATC
E
P
AVC
0
QE
Q
MR=AR=P : D
KESEIMBANGAN PERUSAHAAN DAN KONSEP PROFIT
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
Perhitungan Laba/Rugi pada Kurva
Keseimbangan PPS
SUPER NORMAL PROFIT
Revenue, Cost
1.
MC
MC memotong ATC di
titik terendah
ATC
P
E
P = AR = MR
Perhitungan :
P1
TR = AR x Q
E1
OP x OQ
= Luasan OQEP
TC = ATC x Q
OP1 x OQ
PROFIT
0
Q
Quantity
= Luasan OQE1P1
=Luasan P1E1EP
KESEIMBANGAN PERUSAHAAN DAN KONSEP PROFIT
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
2.
NORMAL PROFIT
Revenue, Cost
y
MC
E
P
FREE
ENTRY
ATC
P = AR = MR
NORMAL PROFIT
Perhitungan :
TR = AR x Q
OP x OQ
TC = AC x Q
MC memotong ATC
pada titik terendah
0
OP x OQ
x
Q
Q
Quantity
= Luasan OQEP
PROFIT
= Luasan OQEP
= ZERO
KESEIMBANGAN PERUSAHAAN DAN KONSEP PROFIT
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
Revenue, Cost
3.
LOSSES
MC
P1
ATC
FIRM AKAN KELUAR
DARI INDUSTRI
E1
P = AR = MR
P
FREE
ENTRY
Perhitungan :
TR = AR x Q
E
OP x OQ
MC memotong ATC
pada titik terendah
TC = AC x Q
OP1 x OQ
LOSSES
0
Q
Quantity
= Luasan OQEP
= Luasan OQE1P1
= PEE1P1
LATIHAN SOAL: PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
SOAL LATIHAN (KASUS)
1. Soal :
Sebuah perusahaan jam, beroperasi dalam pasar persaingan sempurna. Biaya
produksi dinyatakan sebagai C = 100 + Q2, dimana C adalah biaya. Biaya tetap
(FC) Adalah 100. jika harga jual jam per unit adalah 60:
a) Berapa jumlah jam yang harus diproduksi untuk mencapai laba maksimal?
b) Berapa besar laba maksimal?
Jawab
Dalam pasar persaingan sempurna, produsen adalah penerima harga (price taker)
Karena itu fungsi penerimaan total TR = P x Q = 60Q
∂TR
MR = -------- = 60
∂Q
Jika C = 100 + 2Q maka biaya marjinal (MC) adalah
∂TC
MC = -------∂Q
MC = 2Q
LATIHAN SOAL: PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
Revenue, Cost
a) Laba maksimal tercapai pada saat MR = MC
60 = 2Q
Q = 30 unit
Jumlah jam yang harus diproduksi untuk mencapai laba maksimum
adalah 30 unit.
b) Besar laba maksimum (maks):
Jika C = 100 + Q2
MC
100 + Q2
AC = ---------E
Q
P = AR = MR
60
Pada saat Q = 30 maka
100 + 302
AC = ------------ = 33 1/3
30
Maks:
= Q (P- AC) = 30(60 - 33 1/3) = 800
0
30
Quantity
AC
ANALISIS
PASAR MONOPOLI
PASAR MONOPOLI
Karkateristik Pasar MONOPOLI
1. Panjual tunggal dan banyak pembeli
2. Penjual memproduksi suatu produk yang
tidak ada substitusinya.
3. Perusahaan
sebagai
price
maker
(penentu harga)
4. Adanya faktor penghambat (barrier to
entry) bagi perusahaan lain untuk bisa
bersaing, yaitu berupa Hambatan Teknis
(Technical barriers to entry) dan
Hambatan Legalitas (Legal barriers to
entry).
PERMINTAAN DAN PENERIMAAN PASAR MONOPOLI
PERMINTAAN
Permintaan terhadap output perusahaan (firm’s
demand) merupakan permintaan industri. Oleh
karena itu slope kurva permintaannya sama.
Dengan pengetahuan produsen tentang kurva
permintaan,
maka
produsen
dapat
mempengaruhi/menetapkan
harga
dimana
P=f(Q).
PENERIMAAN
Penerimaan marjinal perusahaan monopoli lebih
kecil dari harga jual (MR< P).
Jika diasumsikan kurva permintaannya linier,
maka kurva MR akan memiliki slope 2 x dari dan
intersep yang sama dengan kurva permintaan.
PERMINTAAN DAN PENERIMAAN PASAR MONOPOLI
Kurva PERMINTAAN dan MR Monopoli
Harga
4
4
3
3
2
2
1
1
Dps
40
30
20
0
10
400
300
200
100
1.a. Kurva Permintaan Industri
Dmonopoli = AR
MR
Jumlah (Ton)
1.b. Kurva permintaan yang
dihadapi oleh perusahaan
PERMINTAAN DAN PENERIMAAN PASAR MONOPOLI
Kurva TR dan MR Monopoli
4
εD>1
3
εD=1
2
1
Dmonopoli = AR
MR
40
30
20
10
0
εD
Theory
MATERI SISIPAN
Ir. Ginanjar Syamsuar,
M.E.
Materi dapat
di download di:
https://ui.academia.edu/GinanjarSyamsuar
Basics
Supply & Demand
HUKUM
DEMAND
Semakin rendah harga suatu barang,
semakin banyak konsumen akan
membeli kuantitas barang tersebut.
Jadi kurva permintaan miring ke
bawah dari kiri-atas ke kanan-bawah.
SUPPLY
Semakin tinggi harga suatu barang,
semakin banyak kuantitas barang
yang akan diproduksi dan dijual oleh
suatu perusahaan.
Jadi kurva penawaran miring ke atas
kiri-bawahYG
ke BERPENGARUH
kanan-atas.
& dari
VARIABEL
FUNGSI (MODEL MATEMATIK)
SECARA UMUM:
QDx = F{(V.Strategis); (V.Pesaing); (V.Konsumen); (V.Lain)}
QSx = F{(V.Strategis); (V.Pesaing); (V.Produsen); (V.Lain)}
1. Variabel Strategis: (berpengaruh langsung)
Px: Harga Barang sendiri (x)
Ax: Advertensi barang sendiri (x),
Dx: Design barang sendiri (x), dan
Ox: Outlet barang –x / saluran distribusi
1. Variabel Strategis: (berpengaruh langsung)
Px: Harga Barang sendiri (x)
Ax: Advertensi barang sendiri (x),
Dx: Design barang sendiri (x), dan
Ox: Outlet barang –x / saluran distribusi
2. Variabel Pesaing:
Py: Harga Barang pesaing (y)
Ay: Advertensi barang pesaing (y),
Dy: Design barang pesaing (y), dan
Oy: Outlet barang pesaing (y) / saluran
distribusi pesaing.
2. Variabel Pesaing:
Py: Harga Barang pesaing (y)
Ay: Advertensi barang pesaing (y),
Dy: Design barang pesaing (y), dan
Ny: Jumlah pesaing (y).
3. Variabel Konsumen:
Yc: income konsumen
Tc: Selera konsumen
Ec: Ekspektasi konsumen (Harapan)
4. Variabel lain:
G: Kebijakan pemerintah, Industrial strategy
N: Jumlah penduduk
W: Cuaca
3. Variabel Konsumen:
Tp: Teknologi
Pi: Harga faktor input
Ep: Ekspektasi produsen (Tujuan)
4. Variabel lain:
G: Kebijakan pemerintah, Industrial strategy
N: Jumlah penduduk
W: Cuaca
FUNGSI (MODEL MATEMATIK) BERDASARKAN ASUMSI
CETERIS PARIBUS:
DEMAND
SUPPLY
QDx = F(PXX) = α + βPx
QSx = F(PXX) = α + βPx
Dimana:
Dimana:
QSx : adalah Jumlah barang X yang
QDx : adalah Jumlah barang X yang
ditawarkan
diminta
Px : Harga barang X
Px : Harga barang X
α
: konstanta akibat faktor
α
: konstanta akibat faktor
ceteris paribus
ceteris paribus
β
: slope/gradien / kemiringanβ
: slope/gradien / kemiringankurva, dimana β>0 (jadi β
kurva, dimana βQD
Tekanan
Harga
excess
supply
QD = QS
0
QD>QS
excess
demand
Ekuilibrium terjadi di mana kuantitas yang diminta sama
dengan kuantitas yang ditawarkan, yaitu di perpotongan
antara kurva penawaran dan kurva permintaan.
Contoh: Ekuilibrium Pasar
Apel
Harga apel
(ribu rupiah)
S
excess
supply
25
22
E(7;22)
20
Harga ekuilibrium 22
ribu & kuantitas
ekuilibrium 7 kilogram.
D
5.5
6
7
8
8.5
excess
demand
Kuantitas apel
(kilogram)
LATIHAN KASUS
Jika diasumsikan di sebuah pasar terdapat 10.000 individu
yang identik mempunyai fungsi permintaan individu
terhadap komoditi-X adalah
dan terdapat 1.000 produsen komoditi-X yang identik
dengan fungsi penawaran masing-masing:
a) Tentukan Model fungsi Permintaan dan Penawaran pasar
untuk komoditi X tersebut.
b) Buatlah skedul permintaan dan penawaran pasar untuk
komoditi X jika harga bergerak dari 0 (nol) sampai dengan
6 (enam) satuan.
c) Tentukan harga dan jumlah equilibrium pasar.
d) Tunjukan secara grafis.?
ELASTISITAS
DEFINISI & BESARAN
(0≤Є≤~)
ELASTISITAS
ELASTISITAS adalah suatu besaran ukuran yang menunjukan
ukuran kepekaan antar satu variabel dengan variabel lain.
Є < 1 Inelastis
Є = 0 Inelastis Sempurna
Є > 1 Elastis
Є = 1 Elastis Unitary
P
Є = ~ Elastis Sempurna
P
Єs=0
Єd=0
Makin
Inelastis
45o
Єs=1
Makin
Elastis
Єd=~
Єs=~
22
22
Makin
Elastis
Makin
Inelastis
DEMAND
45o
Єd=1
Q
SUPPLY
Q
MAKNA ELASTISITAS
1) Elastisitas Harga Permintaan:
Elastisitas Harga Permintaan adalah perubahan relatif jumlah barang yang
dibeli sebagai akibat perubahan relatif dari harga yang mempengaruhinya.
Price
INELASTIS:
Banyak perubahan yang
terjadi pada HARGA
menyebabkan perubahan
sedikit pada KUANTITASNYA
11
10
ELASTIS:
Sedikit perubahan yang terjadi
pada HARGA menyebabkan
perubahan banyak pada
KUANTITASNYA
De
Di
3
4.5
5
Quantity
MAKNA ELASTISITAS
2) Elastisitas Harga Penawaran:
Elastisitas Harga Penawaran adalah perubahan relatif jumlah barang yang
ditawarkan sebagai akibat perubahan relatif dari harga yang mempengaruhinya.
Price
INELASTIS:
Banyak perubahan yang terjadi
pada HARGA menyebabkan
perubahan sedikit pada
KUANTITASNYA
11
ELASTIS:
10
Sedikit perubahan yang terjadi
pada HARGA menyebabkan
perubahan banyak pada
KUANTITASNYA
Se
Si
5
5.5
7
Quantity
ELASTISITAS SILANG
Elastisitas Silang (Cross Elasticity)
Permintaan:
Elastisitas Silang dari permintaan komoditi X terhadap komoditi Y
(ЄXY) mengukur persentase perubahan jumlah komoditi X yang
dibeli per unit waktu (∆Qx/Qx) akibat adanya persentase perubahan
tertentu dalam harga Y (∆PY/PY). Maka rumusnya adalah:
Jika X dan Y adalah barang substitusi, maka ЄXY nilainya positif.
Di pihak lain, jika X dan Y barang komplemen, maka ЄXY nilainya
negatif. Bila komoditi-komoditi tidak saling berhubungan
(independen satu sama lain) maka nilai ЄXY = 0.
CONTOH 1:
Untuk memperoleh elastisitas silang dari permintaan antara Teh (X)
dan Kopi (Y) serta antara Teh (X) dan Lemon (Z) dengan data pada
tabel berikut:
Komoditi
Sebelum
Sesudah
Harga per
cangkir
Jumlah unit
per bulan
Harga per
cangkir
Jumlah unit
per bulan
Kopi (Y)
40
50
60
30
Teh (X)
20
40
20
50
Komoditi
Sebelum
Sesudah
Harga per
cangkir
Jumlah unit
per bulan
Harga per
cangkir
Jumlah unit
per bulan
Lemon (Z)
10
20
20
15
Teh (X)
20
40
20
35
Karena ЄXY positif, maka Teh dan Kopi merupakan barang substitusi,
sedangkan ЄXZ negatif, maka Teh dan Lemon merupakanbarang komplemen.
TEORI PERILAKU
KONSUMEN
KEPUASAN MAKSIMUM
TEORI
CARDINAL
KEPUASA
N
MAKSIMU
M
Consume
r
Equilibri
um
TEORI
ORDINAL
1. Kegunaan dapat dihitung secara
nominal
2. Keputusan
mengkonsumsi
berdasarkan perbandingan harga
dengan manfaat yang diperoleh
3. Total Utility merupakan kegunaan
yang diperoleh dari konsumsi dan
Marginal Utility adalah tambahan
kegunaan
karena
tambahan
konsumsi 1 unit.
4. Total uang yang dikeluarkan adalah
jumlah unit dikalikan harga satuan.
5.Kepuasan
Maksimum
dicapai
1. Kegunaan
dapatatau
dihitung
saat
MUx Tidak
=
0,
TUx
melainkan
hanya
dapat
maksimum.
dibandingkan menggunakan Kurva
Indiferen dengan Budget line.
2. Kurva Indiferen:
Konsumen mempunyai preferensi
terhadap barang yang dinyatakan
dalam indiferens map.
Konsumen memiliki Uang.
Konsumen
berusaha
memaksimumkan kepuasan.
3.Kepuasan
maksimum
dicapai
TEORI CARDINAL
Tabel
berikut
merupakan
Skedul Utilitas Total (TU)
hipotetis komoditi-X:
Px
QX
TUX
MUX
MUX/Px
25
1
50
2
25
2
125
5
0
7
25
3
185
25
4
225
25
5
250
25
6
225
25
7
175
5
6
0
4
0
2
-5
-25
50
3
2.
4
1.
6
1
-1
-2
TU M
U
25
0
20
0
15
0
10
TUMa
x
0
50
0
50
0
Kepuasa
n
Maksimu
m
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
7
6
7
Q
PERILAKU KONSUMEN
TUJUAN
KONSUM
EN
KEPUASA
N
MAKSIMU
M
ASUMSI UTAMA: (Dalam Mencapai Kepuasan Maksimum)
1) Komoditi: Makin banyak barang yang dikonsumsi semakin besar
manfaatnya.
2) Utility (Manfaat): digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan konsumen {Total Utility (TU) dan Marginal Utility (MU)}
3) The Law of Deminishing Marginal Utility
4) Transitivity (konsistensi preferensi): Bila barang X lebih
disukai dari barang Y dan Y lebih disukai dari barang Z, maka
barang X lebih disukai dari barang Z.
5) Perfect Knowledge: Konsumen memiliki pengetahuan yang
sempurna mengenai barang yang dikonsumsinya.
TEORI CARDINAL
Fungsi kepuasan total
• Kepuasan total (total utility) yang diperoleh konsumen dari
mengkonsumsi sutu produk merupakan penjumlahan
kepuasan yang diperoleh dari setiap unit mengkonsumsi
produk tersebut.
• TU = f (X)
• Marginal utility (MU) adalah tambahan kepuasan yang
diakibatkan dari penambahan satu unit konsumsi ( ∂ TU/ ∂
X).
• Kepuasan konsumen maksimum dicapai saat MUx=0.
• Kondisi keseimbangan konsumen dicapai pada saat MUx=Px.
• Kurva Permintaan dibentuk dengan cara menghubungkan
posisi keseimbangan (MUx=Px) dengan berbagai tingkat
harga yang sesuai dengan MUx.
TEORI CARDINAL
CONTOH KASUS-1:
Diketahui fungsi Total Utiliti sebagai berikut:
TU =f(x)= 16X - X²
Tentukan
a) Kondisi keseimbangan pasar jika diketahui harganya Rp4,-/unit
b) Tentukan kepuasan maksimum konsumen
c) Gambarkan kurva Total Utiliti.
d) Gambarkan kurva permintaan konsumen
SOLUSI:
e) Kondisi keseimbangan konsumen akan dicapai jika MUx=Px
Maka :
TEORI CARDINAL
b) Kepuasan maksimum konsumen dicapai saat MUx=0:
TEORI CARDINAL
c). Kurva kepuasan total
(TU) dan kepuasan
marjinal (MU)
d). Kurva MUx dan Kurva
permintaan X
MUx
TU
112
TU =16X – X²
8
4
0
MU
16
8
X
Px
8
0
X
4
6
8
4
MU = 16 – 2X
0
MUx = 16 – 2X
X
D
0
4
6
X
TEORI PERILAKU
PRODUSEN
(TEORI PRODUKSI)
TEORI PRODUKSI
Produksi dan Aspeknya:
Produksi
adalah Semua kegiatan untuk menambah daya
guna suatu barang.
Fungsi produksi adalah jumlah produksi maksimum yang dapat
dihasilkan dengan menggunakan sejumlah input.
Produktivitas
Ratio antara total output terhadap rata-rata
input. Kemampuan input “menghasilkan” output.
Total produksi keseluruhan barang yang dihasilkan oleh
sejumlah input.
Produksi marginal
tambahan produksi setiap menambah 1
unit input.
Rata-rata produksi ratio antara total produksi terhadap total
input.
MODEL PRODUKSI 1 VARIABEL INPUT
MP=0
● CONTOH: Schedul Produksi Jangka Pendek (Model 1 variabel input).
TPMaks
Produksi dengan satu input variabel
(Pada
Input =8)
Total
Marginal Product
TK (L)
(Input)
Modal (K)
0
10
0
1
10
10
2
10
30
3
10
60
4
10
80
5
10
95
6
10
108
7
10
112
8
10
112
9
10
108
10
10
100
Output (q)
(∆q/∆L)
-10
20
30
20
15
13
4
0
-4
-8
MP=APMa
ks
Average
Product (q/L)
-10
15
20
20
19
18
16
14
12
10
● Marginal product
Tambahan output ketika jumlah input bertambah satu unit.
● Average product
Output per unit input.
MODEL PRODUKSI 1 VARIABEL INPUT
● Kurva Produksi Jangka Pendek.
TPMaks
Kurva total product (gbr.a) menunjukkan output yang diproduksi pada
berbagai tingkat penggunaan input
(tenaga kerja)
Sedangkan kurva average dan
marginal products ditunjukkan pada
gbr.b.
Pada titik A, marginal product = 20,
yang merupakan tangent dari kurva
total product dengan slope = 20.
Pada titik B, average product of labor
= 20, yang merupakan slope dari garis
dari titik origin (0,0) ke titik B.
MPMaks
APMaks
Average product of labor pada titik C
merupakan slope dari garis 0C.
MP=0
TEORI BIAYA PRODUKSI
BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
JANGKA WAKTU BIAYA PRODUKSI
ang dikeluarkan atas pemanfaatan/penggunaan faktor produksi dalam proses pr
•
•
•
•
•
Land : rent/sewa
Tenaga kerja : upah, gaji, royalty
Modal : interest, deviden
Interpreneurship : laba, pajak
Bahan mentah dan bahan pembantu
Jangka waktu di mana untuk menambah hasil produksi
(output) tidak memerlukan penambahan keseluruhan
faktor produksi (input) sebagai cerminan biaya produksi,
karena masih ada faktor produksi yang under employmen
JANGKA PENDEK
BIAYA
PRODUKSI
Jangka waktu di mana untuk menambah hasil produksi
(output) sebagai cerminan biaya produksi harus dilakuka
penambahan keseluruhan faktor produksi (input), karena
faktor produksi yang tersedia sudah dimanfaatkan secara
Kapasitas penuh (full employment).
JANGKA PANJANG
BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK
BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK
BIAYA TETAP
(FC)
BIAYA
ANGKA PENDEK
Biaya uang yang dikeluarkan perusahaan,
yang tidak tergantung pada tingkat output
yang dihasilkan. Biaya ini akan tetap ada
meskipun perusahaan tidak berproduksi.
Dalam jangka pendek perusahaan tidak memiliki
kontrol terhadap biaya tetap, sehingga sering
disebut sebagai sunk cost.
Biaya
yang
dikeluarkan
perusahaan,
pada tingkat output yang
BIAYA VARIABELtergantung
(VC)
dihasilkan.
BIAYA TOTAL
(TC)
Total biaya perusahaan keseluruhan, yaitu
merupakan akumulasi dari Total biaya tetap
dengan Total biaya variabel.
Merupakan pertambahan total biaya sebagai
pertambahan produksi satu unit
BIAYA MARGINAL
akibat
(MC)
output.
BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK
ALISIS BIAYA PRODUKSI JANGKA PEND
Dalam analisis biaya, konsep-konsep yang lebih diutamakan adalah biaya
rata-rata dan marginal.
Biaya rata-rata dibedakan menjadi :
Perbandingan
antara
biaya
RATA-RATAtetap dengan kuantitas output.
BIAYA TETAP
(AFC)
Perbandingan
antara
biaya
dengan
kuantitas
AYA VARIABEL RATA-RATA
variabel
(AVC)
output.
Perbandingan antara biaya total
output yang
BIAYA TOTAL RATA-RATAdengan kuantitas
(ATC atau AC)
dihasilkan.
BIAYA MARGINAL
(MC)
Merupakan pertambahan total
biaya
sebagai
akibat
pertambahan produksi satu unit
output.
BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK
TC = TFC +
TVC
SOAL LATIHAN – 1:
AFC =
TFC/Q
AVC =
TVC/Q
MC =
∆TC/∆Q
ATC = TC/Q
Q
TFC
TVC
TC
AFC
AVC
ATC
0
100
0
100
-
-
-
1
100
90
190
100
90
190
90
2
100
170
270
50
85
135
80
3
100
240
340
33.3
80
113.3
70
4
100
300
400
25
75
100
60
5
100
370
470
20
74
94
70
6
100
450
550
16.7
75
91.7
80
7
100
540
640
14.3
77.1
91.4
90
8
100
650
750
12.5
81.3
93.8
110
9
100
780
880
11.1
86.7
97.8
130
10
100
930
1030
10
93
103
MC
150
BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK
SOAL LATIHAN-2:
Hubungan antara biaya produksi
dengan
jumlah
barang
X
yang
dihasilkan
ditunjukan
oleh
persamaan:TC = 100 + 20Q – 4Q2 + Q3.
Tentukan besarnya:
a. AC
b. AFC
c. AVC
d. MC
Jika jumlah barang X yang dihasilkan
sebanyak 5 unit
BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK
SOLUSI LATIHAN-2:
a) AC = TC/Q
= 100/Q + 20 – 4Q + Q2
= 100/5 + 20 – 4(5) + (5)2
= 20 + 20 – 20 + 25
TVC = 20Q – 40Q2 + Q3
= 45
b) TC = 100 + 20Q – 4Q2 + Q3 TC = TFC + TVC
TFC = 100
AFC = TFC/Q = 100/Q = 100/5 = 20
c) AVC = TVC/Q = 20 – 40Q + Q2
= 20 – 4(5) + (5)2
= 20 – 20 + 25
= 25
d) MC = ∂TC/∂Q = 20 – 8Q + 3Q2
MC = 20 – 8(5) +3(5)2
= 20 – 40 + 75
= 95
ANALISIS
PASAR PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
ATERISTIK PASAR PERSAINGAN SEMP
1. Banyak panjual dan banyak
pembeli
2. Produk yang dijual homogen
(identik)
3. Perusahaan sebagai price taker
(penerima harga)
4. Bebas keluar masuk industri
KURVA PERMINTAAN DAN KONSEP REVENUE
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
Berdasarkan Karakteristik (asumsi) yang
ke-3 (price taker) maka permintaan yang
dihadapi oleh satu perusahaan adalah :
Elastis sempurna (berbentuk
garis horizontal). Gambar 1.a
Sedangkan kurva permintaan
yang dihadapi industri memiliki
slope negatif (turun dari kiri
atas ke kanan bawah). Gambar
1.b
KURVA PERMINTAAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
Kurva PERMINTAAN Perusahaan & Industri
Harga
4
S
4
3
3
2
Dperusahaan
2
1
Dps
40
30
20
0
10
400
300
200
100
1.a. Kurva Permintaan Industri
1
Jumlah (Ton)
1.b. Kurva permintaan yang
dihadapi oleh perusahaan
KURVA PERMINTAAN DAN KONSEP REVENUE
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
Kurva Penerimaan untuk
Perusahaan PPS
P=AR=MR
TR
36
39
33
30
Rp per Unit
Harga
TR
15
13
11
5
1
0
0
Output
Kurva penerimaan total
D=P=AR=MR
3
Dperusahaan
0
5
10
Output
Kurva permintaan yang juga
merupakan kurva AR, MR dan
Harga
KURVA PENAWARAN DAN KONSEP BIAYA
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
Kurva PENAWARAN Pasar Persaingan Sempurna
Dalam jangka Pendek kurva Penawaran Perusahaan kompetitif adalah
bagian dari kurva biaya
marjinal perusahaan
yang terletak di
atas
biaya variabel rata-rata (AVC).
Dalam jangka panjang kurva Penawaran Perusahaan kompetitif adalah
bagian dari kurva biaya marjinal perusahaan yang terletak di atas biaya total
rata-rata (ATC).
Costs
Firms Short-run
’
supply curve
Costs
Firm’s long-run
supply curve
MC
ATC
MC = long-run S
ATC
AVC
0
Quantity
0
Quantity
KESEIMBANGAN PERUSAHAAN DAN KONSEP PROFIT
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
Keseimbangan Jangka Pendek Pasar Persaingan Sempurna
Keseimbangan Perusahaan Jangka Pendek Pasar Persaingan Sempurna
(PPS) akan dicapai pada saat:
P = MC Titik E
C
MC: S
ATC
E
P
AVC
0
QE
Q
MR=AR=P : D
KESEIMBANGAN PERUSAHAAN DAN KONSEP PROFIT
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
Perhitungan Laba/Rugi pada Kurva
Keseimbangan PPS
SUPER NORMAL PROFIT
Revenue, Cost
1.
MC
MC memotong ATC di
titik terendah
ATC
P
E
P = AR = MR
Perhitungan :
P1
TR = AR x Q
E1
OP x OQ
= Luasan OQEP
TC = ATC x Q
OP1 x OQ
PROFIT
0
Q
Quantity
= Luasan OQE1P1
=Luasan P1E1EP
KESEIMBANGAN PERUSAHAAN DAN KONSEP PROFIT
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
2.
NORMAL PROFIT
Revenue, Cost
y
MC
E
P
FREE
ENTRY
ATC
P = AR = MR
NORMAL PROFIT
Perhitungan :
TR = AR x Q
OP x OQ
TC = AC x Q
MC memotong ATC
pada titik terendah
0
OP x OQ
x
Q
Q
Quantity
= Luasan OQEP
PROFIT
= Luasan OQEP
= ZERO
KESEIMBANGAN PERUSAHAAN DAN KONSEP PROFIT
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
Revenue, Cost
3.
LOSSES
MC
P1
ATC
FIRM AKAN KELUAR
DARI INDUSTRI
E1
P = AR = MR
P
FREE
ENTRY
Perhitungan :
TR = AR x Q
E
OP x OQ
MC memotong ATC
pada titik terendah
TC = AC x Q
OP1 x OQ
LOSSES
0
Q
Quantity
= Luasan OQEP
= Luasan OQE1P1
= PEE1P1
LATIHAN SOAL: PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
SOAL LATIHAN (KASUS)
1. Soal :
Sebuah perusahaan jam, beroperasi dalam pasar persaingan sempurna. Biaya
produksi dinyatakan sebagai C = 100 + Q2, dimana C adalah biaya. Biaya tetap
(FC) Adalah 100. jika harga jual jam per unit adalah 60:
a) Berapa jumlah jam yang harus diproduksi untuk mencapai laba maksimal?
b) Berapa besar laba maksimal?
Jawab
Dalam pasar persaingan sempurna, produsen adalah penerima harga (price taker)
Karena itu fungsi penerimaan total TR = P x Q = 60Q
∂TR
MR = -------- = 60
∂Q
Jika C = 100 + 2Q maka biaya marjinal (MC) adalah
∂TC
MC = -------∂Q
MC = 2Q
LATIHAN SOAL: PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PPS)
Revenue, Cost
a) Laba maksimal tercapai pada saat MR = MC
60 = 2Q
Q = 30 unit
Jumlah jam yang harus diproduksi untuk mencapai laba maksimum
adalah 30 unit.
b) Besar laba maksimum (maks):
Jika C = 100 + Q2
MC
100 + Q2
AC = ---------E
Q
P = AR = MR
60
Pada saat Q = 30 maka
100 + 302
AC = ------------ = 33 1/3
30
Maks:
= Q (P- AC) = 30(60 - 33 1/3) = 800
0
30
Quantity
AC
ANALISIS
PASAR MONOPOLI
PASAR MONOPOLI
Karkateristik Pasar MONOPOLI
1. Panjual tunggal dan banyak pembeli
2. Penjual memproduksi suatu produk yang
tidak ada substitusinya.
3. Perusahaan
sebagai
price
maker
(penentu harga)
4. Adanya faktor penghambat (barrier to
entry) bagi perusahaan lain untuk bisa
bersaing, yaitu berupa Hambatan Teknis
(Technical barriers to entry) dan
Hambatan Legalitas (Legal barriers to
entry).
PERMINTAAN DAN PENERIMAAN PASAR MONOPOLI
PERMINTAAN
Permintaan terhadap output perusahaan (firm’s
demand) merupakan permintaan industri. Oleh
karena itu slope kurva permintaannya sama.
Dengan pengetahuan produsen tentang kurva
permintaan,
maka
produsen
dapat
mempengaruhi/menetapkan
harga
dimana
P=f(Q).
PENERIMAAN
Penerimaan marjinal perusahaan monopoli lebih
kecil dari harga jual (MR< P).
Jika diasumsikan kurva permintaannya linier,
maka kurva MR akan memiliki slope 2 x dari dan
intersep yang sama dengan kurva permintaan.
PERMINTAAN DAN PENERIMAAN PASAR MONOPOLI
Kurva PERMINTAAN dan MR Monopoli
Harga
4
4
3
3
2
2
1
1
Dps
40
30
20
0
10
400
300
200
100
1.a. Kurva Permintaan Industri
Dmonopoli = AR
MR
Jumlah (Ton)
1.b. Kurva permintaan yang
dihadapi oleh perusahaan
PERMINTAAN DAN PENERIMAAN PASAR MONOPOLI
Kurva TR dan MR Monopoli
4
εD>1
3
εD=1
2
1
Dmonopoli = AR
MR
40
30
20
10
0
εD