PENGARUH KOMPETENSI TEKNIS, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BERKELANJUTAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN PENGAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN PADA APARAT PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH INSPEKTORAT KABUPATEN ACEH BARAT | Hasan Basri | Jurnal Administrasi Aku

Jurnal Megister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

ISSN 2302-0164
pp. 75 - 85

10 Pages

PENGARUH KOMPETENSI TEKNIS, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
BERKELANJUTAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN PENGALAMAN
KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN PADA APARAT
PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH INSPEKTORAT KABUPATEN ACEH
BARAT
Ruskanu Maarif1), Nadirsyah2), Hasan Basri3)
Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3)
Staf Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Diterima : 16/04/2016 Reviewer : 17/06/2016 Dipublish : 10/05/2017
1)

Abstract: This study examines the effects of auditors’ technical competence, level of education and

ongoing training, organizational commitment, and work experience on the audit quality of the
Government Internal Supervisory Authorities (AparatPengawas Internal Pemerintah known as APIP)
Aceh Barat. The study uses primary data obtained through questionnaires distributed directly to the
respondents. The subjects of this study consist of39 respondents fromthe Inspectorate Aceh Barat.
Multiple linear regressionis used for analysis of data. The results show that thetechnical competence
of auditors, level of education and ongoing training, organizational commitment, and work experience
havepositive effects on the quality of the examination results of APIP Inspectorate Aceh Barat both
partially and simultaneously.
Keywords: Technical Competence, Sustainable Education and Training, Organizational Commitment,
Work Experience, Quality Audit Inspectorate APIP West Aceh
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi teknis, pendidikan dan pelatihan
berkelanjutan, komitmen organisasi, dan pengalaman kerja terhadap kualitas hasil pemeriksaan pada
Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) Kabupaten Aceh Barat baik secara bersama-sama
maupun secara parsial. Penelitian ini menggunakan populasi sebanyak 39 responden pada Inspektorat
Kabupaten Aceh Barat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh melalui penyebaran kuesioner langsung ke responden penelitian. Metode analisis yang
digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi teknis,
pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, komitmen organisasi, dan pengalaman kerja secara bersamasama berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan APIP Inspektorat Kabupaten Aceh
Barat. Kompetensi teknis, pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, komitmen organisasi, dan
pengalaman kerja secara parsial berpengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan APIP

Inspektorat Kabupaten Aceh Barat.

Kata Kunci:

Kompetensi teknis, Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan, Komitmen Organisasi,
Pengalaman Kerja, Kualitas Hasil Pemeriksaan APIP Inspektorat Kabupaten Aceh
Barat.

.

PENDAHULUAN
Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor

birokrasi

saat

ini,

tuntutan


tersebut

publik terhadap terwujudnya tata kelola yang

menghendaki

baik semakin meningkat dalam era reformasi

pengawasan internal yang andal dan baik atas
penggunaan

-75

Volume 6, No 2, Mei ,2017

adanya

dana


pelaksanaan

untuk

fungsi

pelaksanaan

Jurnal Megister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

pemerintahan yang menjamin kegiatan yang

terdeteksi oleh Inspektorat Kabupaten Aceh

merata sesuai dengan kebijakan dan rencana

Barat, beberapa kasus yang tidak ditemukan

yang ditetapkan serta ketentuan yang berlaku


antara lain: (1) Pembayaran untuk jasa medis

secara

efektif

dana askeskin di sebelas puskesmas sebesar

Negara

Rp1.246.410.915,00. (2) Program bos kita

Pendayagunaan Aparatur Nomor 5 Tahun

Kabupaten Aceh Barat Tahun Anggaran 2009

2008).

ditemukan sejumlah Rp132.852.734,00. (3).


ekonomis,

(Lampiran

efisien

Peraturan

dan

Menteri

Peran dan fungsi Inspektorat Provinsi,

Jamkesmas pada RSUD Cut Nyak Dhien

Kabupaten/Kota secara umum diatur dalam

Meulaboh


pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

Rp2.233.787.050,00. (4) Bukti pertanggung

64 Tahun 2007 dimana dinyatakan Inspektorat

jawaban belanja bahan bakar minyak/gas dan

Provinsi, Kabupaten/Kota mempunyai fungsi

pelumas kendaraan adan engendalian ampak

perencanaan program pengawasan, pemeriksaan

lingkungan, bersihan dan Pertamanan sebesar

(Audit). Salah satu hasil audit Inspektorat

Rp443.754.000,00 tidak lengkap.(5) bok Dinas


Kabupaten Aceh Barat adalah memberikan

Kesehatan Kupaten Aceh Barat ditemukan

kesimpulan dan rekomendasi mengenai ada

sebesar Rp3.513.000,00, (6). Biaya Perjalanan

tidaknya indikasi tindak pidana ataupun perdata

Dinas Ganda sebesar Rp31.339.000,00. (LHP

yang menyebabkan kerugian keuangan dan

BPK, LHP BPKP dan LHP Inspektorat dari

kekayaan daerah maupun negara. Oleh karena

tahun 2006 sd 2014).


itu, audit yang dilakukan oleh APIP Inspektorat
Kabupaten Aceh Barat harus berkualitas.
Namun

pada

faktanya

kualitas

ditemukan

sejumlah

Penelitian ini bertujuan untuk menguji
pengaruh kompetensi teknis, pendidikan dan

hasil


pelatihan berkelanjutan, komitmen organisasi,

pemeriksaan APIP dalam hal ini Inspektorat

dan pengalaman kerja terhadap kualitas hasil

Kabupaten Aceh Barat dalam melakukan

pemeriksaan

pengawasan/pemeriksaan terhadap instansi di

Aceh

Kabupaten Aceh Barat saat ini masih belum

maupun parsial.

APIP


Barat.

Baik

Inspektorat Kabupaten
secara

bersama-sama

maksimal karena masih banyaknya temuan

Hipotesis dalam penelitian ini adalah

hasil pemeriksaan yang tidak terdeteksi oleh

kompetensi teknis, pendidikan dan pelatihan

APIP Inspektorat, akan tetapi ditemukan oleh

berkelanjutan,

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), maupun

pengalaman

Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan

kualitas

(BPKP). Hal ini terlihat pada Laporan Hasil

bersama-sama maupun parsial.

komitmen
kerja

hasil

organisasi

berpengaruh

pemeriksaan

dan

terhadap

baik

secara

Pemeriksaan BPK dan BPKP yang tidak
Volume 6, No. 2, Mei 2017

- 76

Jurnal Megister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Makalah ini disusun sebagai berikut:

telah ditetapkan, untuk auditor, kualitas kerja

bagian 2 membahas secara singkat tentang

dilihat dari kualitas audit yang dihasilkan yang

kajian pustaka, sedangkan bagian berikutnya

dinilai

adalah metodologi penelitian yang digunakan,

memberikan respon yang benar dari setiap

bagian 4 hasil penelitian dan pembahasan.

pekerjaan audit yang diselesaikan (Tan dan

Terakhir, bagian 5 kesimpulan dan saran.

Alison 1999).

dari

Untuk

seberapa

banyak

menghasilkan

auditor

kualitas

hasil

pemeriksaan yang mampu mengungkap dan

TINJAUAN PUSTAKA

melaporkan apabila terjadi pelanggaran yang
Audit

adalah

sebagai

proses

dilakukan oleh klien harus didukung dengan

sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi

faktor kompetensi auditor. Menurut Covey,

bukti secara obyektif mengenai pernyataan-

Roger dan Rebbeca Meril (1994) kompetensi

pernyataan tentang kegiatan dan kejadian

teknis yaitu pengetahuan dan keahlian untuk

ekonomis, dengan tujuan untuk menetapkan

mencapai hasil yang disepakati. Dalam konteks

tingkat

pernyataan-

penyelenggaraan Sistem Administrasi Negara

pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah

Kesatuan Republik Indonesia, (Sankri, 2003),

ditetapkan

Kompetensi Teknis (technical competence)

kesesuaian

serta

suatu

antara

penyampaian

hasil-hasil

kepada pemakai yang berkepentingan (Mulyadi

yaitu

2002). Kualitas audit merupakan pelaksanaan

menjadi tugas pokok organisasi. Definisi yang

audit yang dilakukan

sesuai dengan standar

sama dimuat dalam Peraturan Pemerintah

sehingga auditor mampu mengungkapkan dan

Nomor 101 Tahun 2000, bahwa kompetensi

melaporkan apabila terjadi pelanggaran yang

teknis adalah kemampuan PNS dalam bidang

dilakukan klien (Lowenshon, Johnson dan

teknis tertentu untuk pelaksanaan tugas masing-

Elder 2005). Kualitas audit dijelaskan sebagai

masing.

probabilitas atau kemungkinan dimana seorang
auditor akan menemukan dan
tentang
sistem

adanya

suatu

pelanggaran dalam

bidang

yang

Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
bagi APIP dapat meningkatkan kualitas hasil
pemeriksaan.

Pendidikan

dan

pelatihan

berkelanjutan dibutuhkan dalam pengembangan

pengetahuan dan keahlian auditor (De Angelo

kemampuan seseorang dalam meningkatkan

1981). Kualitas audit ini juga berhubungan

profesionalisme

dengan

baik sebuah pekerjaan

1997). Hal ini juga dikemukakan dalam

diselesaikan dibandingkan dengan kriteria yang

Permenpan nomor: PER/05/M.PAN/03/2008

seberapa

kliennya

mengenai

dengan

-77

akuntansi

melaporkan

kompetensi

Volume 6, No. 2, Mei 2017

dalam

bekerja

(Hasibuan

Jurnal Megister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

tanggal 31 Maret 2008, bahwa pendidikan dan

(2) Continuance

pelatihan berkelanjutan merupakan salah satu

apabila karyawan tetap bertahan pada pada

standar yang harus dimiliki oleh Aparat

suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan

Pengawasan

dalam

keuntungan- keuntungan lainnya atau karena

melakukan tugas pengawasan sebagaimana

karyawan tersebut tidak menemukan hal lain,

yang

dengan kata lain karena pegawai membutuhkan

Intern

diungkapkan

pendidikan

dan

Pemerintah

oleh

BPK-RI,

pelatihan

bahwa

berkelanjutan

commitment,

(need to). Dan (3) Normative

muncul

commitmen,

merupakan bagian dari program yang dapat

timbul

memelihara

bertahan menjadi anggota organisasi karena

kemampuan

auditor

dalam

peningkatan kualitas hasil pemeriksaan.

ada kesadaran bahwa berkomitmen terhadap

Selain pendidikan dan pelatihan yang
mampu

meningkatkan

kualitas

dari nilai-nilai karyawan, karyawan

hasil

pemerikasaan yang dilakukan oleh APIP,

organisasi

merupakan

seharusnya

hal

dilakukan,

yang

jadi

memang

karena dia

merasa berkewajiban.

komitmen organisasi terhadap organisasi juga

Begitu juga halnya dengan pengalaman

dapat meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan.

kerja APIP, semakin banyak pengalaman

Komitmen organisasi menurut Zafer (2012),

seorang APIP dalam melakukan pemeriksaan,

merupakan sebuah keyakinan yang kuat dalam

maka semakin baik kualitas hasil pemeriksaan

penerimaan

yang dihasilkannya. Pengalaman merupakan

organisasi,

dimana

seorang

memiliki kemauan dan usaha yang kuat dalam

ukuran

mencapai tujuan organisasi, serta berkeinginan

melaksanakan tugasnya. Menurut Libby dan

untuk mempertahankan keaggotaanya dalam

Frederick (1990) pengalaman yang dimiliki

organisasi tersebut. menjelaskan

komitmen

auditor akan mempengaruhi kualitas auditnya,

organisasi sebagai tingkat kepercayaan dan

mereka menemukan bahwa semakin banyak

penerimaan tentang kerja terhadap tujuan

pengalaman

organisasi dan mempunyai keinginan untuk

menghasilkan

tetap ada dalam organisasi tersebut (Mathis dan

menjelaskan

Jackson 2001). Komitmen organisasi yang

pengalaman didasarkan pada asumsi bahwa

kemukakan oleh Allen dan Meyer (1997),

tugas yang dilakukan secara berulang-ulang

yaitu ada tiga komponen tentang komitmen:

memberikan

(1) Affective Comitment, terjadi bila pegawai

melakukannya dengan yang terbaik.

lamanya

pekerjaan

auditor
berbagai
temuan

peluang

auditor

dalam

semakin

dapat

dugaan

dalam

audit.

Penggunaan

untuk

belajar

menjadi bagian organisasi karena adanya ikatan
emosional (emotional attacthment) jadi karena
pegawai memang menginginkannya (want to).
Volume 6, No. 2, Mei 2017

- 78

Jurnal Megister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian

ini

adalah

pengujian

hipotesis

(hypothesis testing), dimana menguji pengaruh
kompetensi teknis, pendidikan dan pelatihan
berkelanjutan,
pengalaman

komitmen
kerja

organisasi,

terhadap

kualitas

dan
hasil

pemeriksaan pada Inspektorat Kabupaten Aceh
Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh APIP Inspektorat Kabupaten Aceh
Barat yang berjumlah 39 orang. Sumber data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dengan menggunakan kuesioner yang
diberikan langsung kepada responden. Metode

Unstandardized
Coefficients
Std.
Β
Error
1,107
0,375
0,035
0,075

Variabel

Konstanta
Kompetensi teknis
(X1)
Pendidikan dan
0,569
Pelatihan
Berkelanjutan (X2)
Komitmen
0,092
Organisasi (X3)
Pengalaman Kerja
0,013
(X4)
Koefisien Korelasi (R)
= 0,820
Koefisien Determinasi (R 2)
= 0,672
Adjusted R Squere
= 0,633

0,085

0,121
0,099

Tabel 1 Hasil Analisis Regresi Linier
Berganda
Sumber: Data Primer diolah tahun 2016

analisis yang digunakan adalah regresi linier
berganda dengan perbantuan aplikasi SPSS

Berdasarkan Tabel 1, diketahui persamaan

versi 21, untuk menjawab semua hipotesis

regresi linier berganda sebagai berikut: Y=

antar variabel secara rinci.

1,107 + 0,035X1 + 0,569X2 + 0,092X3 +
0,013X4 + ε

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persamaan
menunjukkan

4.1 Hasil Penelitian

Regresi
bahwa

Linear

Berganda

keempat

variabel

independen (kompetensi teknis, pendidikan dan
pelatihan berkelanjutan, komitmen organisasi,

Pengujian hipotesis dengan model Regresi

dan pengalaman kerja memiliki pengaruh

Linier Berganda dapat dilihat berdasarkan hasil

positif terhadap variabel dependen (kualitas

output dengan bantuan program SPSS versi 21

hasil pemeriksaan).

pada Tabel 1.

Pengaruh

secara

bersama-sama

ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square
sebesar 0,672, artinya bahwa kualitas hasil
pemeriksaan

dipengaruhi

oleh

kompetensi

teknis, pendidikan dan pelatihan berkelanjutan,

-79

Volume 6, No. 2, Mei 2017

Jurnal Megister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

komitmen organisasi, dan pengalaman kerja
sebesar 67,2%. Selebihnya sebesar 32,8%

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1

dipengaruhi oleh faktor-faktor dari variabel lain

menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi i

yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

(i = 1,2,3,4) ≠ 0, sehingga dapat dinyatakan

Koefisien

0,820

bahwa kompetensi teknis, pendidikan dan

menunjukkan bahwa derajat hubungan antara

pelatihan berkelanjutan, komitmen organisasi,

variabel independen dengan variabel dependen

dan pengalaman kerja secara bersama-sama

sebesar 82,0% (lebih besar dari 50%). Artinya

berpengaruh

kompetensi teknis, pendidikan dan pelatihan

pemeriksaan APIP Inspektorat Kabupaten Aceh

berkelanjutan,

Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

korelasi

(R)

komitmen

sebesar

organisasi,

dan

terhadap

peningkatan

kuat

dibutuhkan peningkatan kompetensi teknis,

peningkatan

kualitas

hasil

pelatihan

pemeriksaan

pemeriksaan APIP Inspektorat Kabupaten Aceh

pendidikan

Barat.

komitmen organisasi, dan pengalaman kerja

Pengaruh parsial antara X1, X2, X3, X4,

dan

hasil

hasil

pengalaman kerja mempunyai hubungan yang
dengan

kualitas

kualitas

berkelanjutan,

secara bersamaan. Semakin tinggi kompetensi

terhadap Y sebagaimana yang ditampilkan pada

teknis,

Tabel 1 dapat dijelaskan sebagai berikut:

pelatihan berkelanjutan, komitmen terhadap

Pengaruh X1 terhadap Y diperoleh nilai sebesar

organisasi serta semakin tinggi pengalaman

koefisien regresi sebesar 0,035. Pengaruh X2

kerja audit, maka akan semakin baik pula

terhadap Y diperoleh nilai sebesar koefisien

kualitas hasil pemeriksaan yang dihasilkan oleh

regresi sebesar 0,569. Pengaruh X3 terhadap Y

APIP.

diperoleh nilai sebesar koefisien regresi sebesar

semakin

banyak

pendidikan

dan

Selanjutnya, pengaruh secara bersama-

0,092, dan Pengaruh X4 terhadap Y diperoleh

sama

ditunjukkan

oleh

dilai

koefisien

nilai sebesar koefisien regresi sebesar 0,013.

determinasi (R2) sebesar 0,672, artinya bahwa
kualitas hasil pemeriksaan dipengaruhi oleh
kompetensi teknis, pendidikan dan pelatihan

PEMBAHASAN

berkelanjutan,
Pengaruh kompetensi teknis, pendidikan
dan

pelatihan

berkelanjutan,

organisasi, dan pengalaman
bersama-sama
pemeriksaan
Aceh Barat.

terhadap
APIP

komitmen

organisasi,

dan

pengalaman kerja sebesar 67,2%. Selebihnya

komitmen

sebesar 32,8% disebabkan faktor-faktor lain

kerja secara

yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

kualitas

hasil

Inspektorat Kabupaten

Koefisien

korelasi

(R)

sebesar

0,820

menunjukkan bahwa derajat hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen
Volume 6, No. 2, Mei 2017

- 80

Jurnal Megister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
sebesar 82,0% (lebih besar dari 50%). Artinya

dimiliki oleh auditor antara lain keahlian untuk

kompetensi teknis, pendidikan dan pelatihan

melakukan wawancara, kemampuan membaca

berkelanjutan,

cepat, statistik, keterampilan menggunakan

komitmen

organisasi,

dan

pengalaman kerja mempunyai hubungan yang
kuat

terhadap

peningkatan

kualitas

hasil

pemeriksaan yang dihasilkan APIP.

komputer.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kompetensi teknis secara parsial berpengaruh
positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan.

4.2.1 Pengaruh kompetensi teknis terhadap
kualitas hasil pemeriksaan APIP
Inspektorat Kabupaten Aceh Barat.

Hasil peneliti an

ini

mendukung hasil

penelitian yang dilakukan Sulaiman (2005),
dimana kompetensi teknis berpengaruh positif

Kompetensi teknis merupakan kemampuan

terhadap kualitas hasil pemeriksaan, penelitian

spesifik yang harus dimiliki oleh petugas

Subhan (2012), menyatakan kompetensi teknis

pemeriksa atau APIP dalam melaksanakan

berpengaruh positif terhadap kualitas hasil

tugasnya.

pemeriksaan.

APIP

dalam

melakukan

tugas

pemeriksaan sangat terbantu jika penugasannya

Hasil penelitian ini sesuai dengan

teori

sesuai dengan keahlian yang dimiliki APIP

yang dikemukakan oleh Covey et al. (1994),

tersebut dan sebaliknya jika APIP yang

dimana

bertugas dalam melakukan pemeriksaan tidak

merupakan indikator dari kompetensi teknis

sesuai dengan kompetensi teknis yang dimiliki

dapat mendukung pemikiran auditor dalam

oleh masing-masing APIP akan berdampak

menyelesaikan permasalahan dan pengambilan

pada menurunnya kualitas audit. Kompetensi

keputusan dari objek pemeriksaan. Hal ini

teknis ini dapat dipenuhi melalui peningkatan

sebagaimana

pengetahuan dan keahlian dari APIP itu sendiri.

Permenpan nomor: PER/05/M.PAN/03/2008

Oleh karena itu seorang auditor harus memiliki

tanggal 31 Maret 2008, bahwa Kompetensi

pengetahuan umum untuk memahami entitas

teknis merupakan salah satu standar yang harus

yang diaudit dan membantu pelaksanaan audit.

dimiliki

Pengetahuan dasar ini meliputi kemampuan

Pemerintah dalam melakukan tugasnya.

pengetahuan

oleh

yang

Aparat

dan

keahlian

dikemukakan

Pengawasan

yang

dalam

Intern

untuk melakukan review analisis (analytical
review), pengetahuan teori organisasi untuk
memahami

suatu

organisasi,

pengetahuan

auditing, dan pengetahuan tentang sektor
publik. Sementara keahlian khusus yang harus

-81

Volume 6, No. 2, Mei 2017

4.2.2 Pengaruh pendidikan dan pelatihan
berkelanjutan terhadap kualitas hasil
pemeriksaan
APIP
Inspektorat
Kabupaten Aceh Barat.

Jurnal Megister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan

standar yang harus dimiliki oleh Aparat

merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk

Pengawasan

meningkatkan keterampilan kerja baik teknis

melakukan tugas pengawasan sebagaimana

maupun manajerial dari auditor. Hal ini dapat

yang diungkapkan oleh BPK RI, bahwa

mendukung

pendidikan

tugasnya

auditor
dibidang

dalam

melaksanakan

pengawasan

dan

Intern

dan

Pemerintah

pelatihan

dalam

berkelanjutan

merupakan bagian dari program yang dapat

pemeriksaan serta memiliki sertifikat yang

memelihara

kemampuan

auditor

dapat mendukung legalitasnya sebagai auditor.

peningkatan kualitas hasil pemeriksaan.

dalam

Dengan pendidikan dan update pengetahuan
melalui

pelatihan

mendukung

auditor

berkelanjutan
untuk

dapat

meningkatkan

kualitas hasil pemeriksaan yang baik.

4.2.3 Pengaruh komitmen organisasi terhadap
kualitas hasil pemeriksaan APIP
Inspektorat Kabupaten Aceh Barat.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

Komitmen organisasi merupakan bentuk

pendidikan dan pelatihan berkelanjutan secara

dari sikap dan perilaku APIP yang dapat

parsial berpengaruh positif terhadap kualitas

mendukung

hasil pemeriksaan APIP Inspektorat Kabupaten

Semakin mendukung sikap dan perilaku APIP

Aceh Barat. Hasil penelitian ini mendukung

dalam pencapai tujuan organisasi akan semakin

hasil penelitian yang dilakukan oleh Batubara

besar usaha yang dilakukan APIP untuk

(2008), dimana pendidikan berkelanjutan secara

meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan. Oleh

parsial berpengaruh terhadap kualitas hasil

karena itu APIP harus memiliki komitmen

pemeriksaan, hasil penelitian Subhan (2012),

organisasi yang tinggi dalam meningkatkan

dimana pendidikan dan pelatihan berkelanjutan

kualitas hasil pemeriksaan.

secara parsial berpengaruh terhadap kualitas
hasil pemeriksaan.

tercapainya

tujuan

organisasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
komitmen organisasi secara parsial berpengaruh

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori

positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan

yang dikemukakan oleh Hasibuan (1997),

APIP Inspektorat Kabupaten Aceh Barat. Hasil

dimana pendidikan dan pelatihan berkelanjutan

penelitian ini mendukung hasil penelitian yang

dibutuhkan dalam pengembangan kemampuan

dilakukan oleh Carollita dan Rahardjo (2012)

seseorang dalam meningkatkan profesionalisme

yang menyatakan bawah komitmen organisasi

dalam bekerja. Hal ini juga dikemukakan dalam

berpengaruh

Permenpan nomor: PER/05/M.PAN/03/2008

pemeriksaan. Hal ini sesuai dengan teori yang

tanggal 31 Maret 2008, bahwa pendidikan dan

dikemukakan oleh Allen dan Meyer (1997),

pelatihan berkelanjutan merupakan salah satu

dimana dengan komitmen organisasi auditor

terhadap

kualitas

Volume 6, No. 2, Mei 2017

hasil

- 82

Jurnal Megister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dapat meningkatkan potensi dalam penerimaan

yang menyatakan bahwa pengalaman kerja

tujuan organisasi, juga dapat meningkatkan

berpengaruh positif terhadap kualitas hasil

kemauan untuk berperilaku lebih baik atas

pemeriksaan

nama organisasi dalam mendukung pencapaian

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan oleh Libby dan Frederick

tujuan organisasi.

(1990) menemukan bahwa semakin banyak
4.2.4 Pengaruh pengalaman kerja terhadap
kualitas hasil pemeriksaan APIP
Inspektorat Kabupaten Aceh Barat.

Pengalaman
membantu
tugasnya

kerja

APIP
dengan

bagi

APIP

dalam
baik.

dapat

menyelesaikan

Semakin

banyak

pengalaman yang dimiliki oleh APIP akan
semakin

besar

meningkatkan

peluang

kualitas

APIP

hasil

dalam

pemeriksaan.

Dimana banyaknya tugas yang selalu dihadapi

pengalaman

auditor

menghasilkan

semakin

dapat

dugaan

dalam

berbagai

menjelaskan

temuan

audit.

Berdasarkan

pengalaman,

penelitian-penelitian di bidang

psikologi yang telah dikutip Tubbs (1992)
memperlihatkan bahwa seorang yang lebih
banyak

pengalaman

dalam

suatu

bidang

substantif memiliki lebih banyak hal yang
tersimpan

dalam

ingatannya

dan

dapat

mengembangkan suatu pemahaman yang baik.

oleh APIP akan memberikan kesempatan
belajar dari kegagalan dan keberhasilan yang

KESIMPULAN DAN SARAN

pernah dialami, semakin banyak pengalaman
audit

yang

meningkatkan

dilakukan
hasil

auditor

semakin

pemeriksaan

yang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kerja

APIP

secara

parsial

berpengaruh positif terhadap kualitas hasil
pemeriksaan APIP Inspektorat Kabupaten Aceh
Barat. Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Mabruri dan
Winarna (2010), dimana pengalaman kerja
berpengaruh positif terhadap kualitas hasil
pemeriksaan.

Senada

dengan

penelitian

Carollita dan Rahardjo (2012), Subhan (2012),

-83

data dalam penelitian ini, maka dapat ditarik
kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang telah

dilakukannya.

pengalaman

Setelah dilakukan pengujian dan analisis

Volume 6, No. 2, Mei 2017

dirumuskan sebagai berikut: (1) Kompetensi
teknis, pendidikan dan pelatihan berkelanjutan,
komitmen organisasi, dan pengalaman kerja
berpengaruh secara bersama-sama terhadap
kualitas hasil pemeriksaan. (2) Kompetensi
teknis berpengaruh positif terhadap kualitas
hasil pemeriksaan APIP Inspektorat Kabupaten
Aceh Barat. (3) Pendidikan dan pelatihan
berkelanjutan berpengaruh positif terhadap
kualitas hasil pemeriksaan APIP Inspektorat

Jurnal Megister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Kabupaten

Aceh

Barat.

organisasi

berpengaruh

(4)

Komitmen

positif

terhadap

kualitas hasil pemeriksaan APIP Inspektorat
Kabupaten Aceh Barat. (5) Pengalaman kerja
berpengaruh positif terhadap kualitas hasil
pemeriksaan

APIP

Inspektorat Kabupaten

Sumatera Utara, Medan.
Carollita, K. Metha dan Rahardjo, N. Shiddiq.
(2012). Pengaruh Pengalaman Kerja,
Independensi Objektifitas, Integritas,
Kompetensi, dan Komitmen Organisasi
Hasil Audit. Diponegoro journal of
accounting Volume 1, Nomor 2.
Semarang.

Aceh Barat.
Peneliti

menyarankan

kepada

APIP

Inspektorat Kabupaten Aceh Barat untuk
senantiasa meningkatkan kompetensi teknis
untuk menghasilkan kualitas hasil pemeriksaan
yang baik, memperbanyak Pendidikan dan
pelatihan

berkelanjutan

minimal

80

jam

pertahun, baik pelatihan dalam negeri maupun
luar negeri serta memaksimalkan pelatihan
kantor sendiri (PKS). Meningkatkan komitmen
terhadap

organisasi

untuk

Stepen R. Covey, A. Roger Merrill, Rebbeca R.
Merrill. (1994). First Thing First, Free
Press. 123 Avenue of the America,
Newyork. p.241
De Angelo, L.E. (1981). Auditor Size and audit
quality. Journal of Accounting and
Economics.
Hun Tong Tan, dan Alison Kao. (1999).
Accountability Effect on Auditor’s
Performance:
The
Influence
of
Knowledge, Problem Solving Ability and
Task Complexity, Journal of Accounting
Reseach 2, 209-223.

mendukung

tercapainya tujuan dan sasaran organisasi
dengan menanamkan rasa memiliki dalam
organisasi, serta menambah pengalaman kerja
pemeriksaan.

Lampiran
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Nomor 5 tahun
2008.
Libby, R. and David. M. Frederick. 1990.
Experience and Ability to Explain Audit
Finding.
Journal
of
Accounting
Research. Vol. 28. No. 2.

DAFTAR PUSTAKA
Allen,

N.J. dan J. P. Meyer. (1997).
Commitment in the Workplace Theory
Research
and
Aplication.
Sage
Publications, California.

Batubara, R. Iskandar. (2008). Analisis
Pengaruh Latar Belakang Pendidikan,
Kecakapan Profesional, Pendidikan
Berkelanjutan,
Dan
Independensi
Pemeriksa Terhadap Kualitas Hasil
Pemeriksaan (Studi Empiris Pada
Bawasko Medan). Tesis. Universitas

Lowenshon, S., E.L. Johnson. dan Elder J.R.
(2005). Auditor Specialization and
Perceived Audit Quality, Auditee
Satisfaction, and Audit Fees in the Local
Government Audit Market. Journal of
Public Budgeting, Accounting, &
Financial Management, Vol. 18
Melayu, S. P. Hasibuan. (1997). Manajemen
Sumber Daya Manusia. Gunung Agung,
Jakarta.
Mabruri, Havidz dan J. Winarna. (2010).
Analisis Faktor-Faktor Mempengaruhi
Volume 6, No. 2, Mei 2017

- 84

Jurnal Megister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah
daerah. Makalah. Simposium Nasional
Akuntansi XIII.
Mathis, Robert. L dan Jackson John. H.
( 2001). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi. (2002). Auditing. Buku I, Edisi 6,
Salemba Empat, Jakarta.
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia Nomor 01 Tahun 2007 tentang
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara,
Badan Pemeriksa Keuangan, Jakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 101 Tahun 2000 tentang Diklat
Jabatan PNS.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64
Tahun 2007 tentang tata cara kerja
Inspektorat.
Peraturan Menteri Negara penyalahgunaan apar
atur Negara Nomor PER/05/M. PAN/03/
2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang
Standar Audit Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah.

-85

Volume 6, No. 2, Mei 2017

Sistim Adiministrasi Negara Kesatuan Republik
Indonesia. 2003 (75-76)
Subhan. (2012). Analisis Variabel-Variabel
yang mempengaruhi kualitas hasil
pemeriksaan (studi pada Inspektorat
Pemakasan)
Makalah.
Universitas
Madura, Madura.
Sulaiman. (2005). Analisis pengaruh faktor
tehnis
terhadap
kualitas
hasil
pemeriksaan audit Studi Kasus Pada
Kantor Inspektorat Kabupaten Lombok
Timur Universitas Gunung Rinjani
GaneÇ Swara Vol. 9
Tubbs, Richard M. (1992). The Effect of
Experience on the Auditor’s Organization
and Amount of Knowledge. The
Accounting Review, 783-801.
Zafer, A. Acar. (2012). Organizational Culture,
Leadership Styles and Organizational
Commitment in Turkish Logistics
Industry. Journal Okan University, FEAS
, Int. Log.Dept., Istanbul, 34959 Turkey,
Procedia - Social and Behavioral
Sciences. 58, 217- 226.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan, Kecakapan Profesional, Pendidikan Berkelanjutan,Independensi, Kepatuhan Pada Kode Etik,Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Dan Pengalaman Kerja Sebagai Variabel Moderating Studi Empiris Pada Inspektorat Kab. Aceh Te

9 94 142

Pengaruh kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja aparat pengawas intern pemerintah terhadap kualitas hasil audit di pemerintah daerah: studi kasus pada Kantor Inspektorat Kabupaten Manggarai.

2 7 116

pengaruh pengan kerja independensi obyektifitas integritas dan kompetensi thd kualitas hasil pemeriksaan

0 0 38

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, KOMPETENSI APARATUR DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT KABUPATEN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ACEH JAYA | Mirna Indriani | Jurnal Administrasi Akunt

0 0 7

PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KEPUASAN KERJA DAN INTEGRITAS TERHADAP KINERJA APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (Studi pada Inspektorat Aceh)

0 0 7

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN TEKNIS, DAN PERENCANAAN PENUGASAN AUDIT TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK (Studi pada Inspektorat Aceh)

0 0 15

PENGARUH KOMPETENSI, OBJEKTIVITAS, DUE PROFESSIONAL CARE, DAN SKEPTISISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN (Studi pada Inspektorat Aceh)

0 0 11

PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH DI PROVINSI LAMPUNG

1 0 13

DINAMIKA PEMIKIRAN MAKNA EFEKTIVITAS PERAN APARAT PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH (Studi Pada Inspektorat Kabupaten Magetan)

0 0 15

DINAMIKA PEMIKIRAN MAKNA EFEKTIVITAS PERAN APARAT PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH (Studi Pada Inspektorat Kabupaten Magetan)

0 0 15