176766 ID pengembangan e modul matematika berbasis

PENGEMBANGAN E- MODUL MATEMATIKA BERBASIS
PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN GEOGEBRA
PADA MATERI BILANGAN BULAT
Muhamad Syarif Hidayatulloh1)
Pendidikan Matematika FPMIPA Universitas PGRI Semarang
Jl. Sidodadi Timur 24 Semarang
syariefsyafah@yahoo.com

1)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan e-modul matematika dengan model problem based
learning pada materi bilangan bulat kelas VII. Populasi yang digunakan adalah peserta didik kelas VII
MTs Miftahul Huda Kangkung. Penulis menggunakan teknik clusster random sampling untuk
menentukan sampel yang digunakan. Diperoleh kelas VII A sebagai kelas kontrol dan kelas VII B sebagai
kelas eksperimen. Variabel bebas yang digunakan adalah motivasi peserta didik ( ) yang diobservasi
selama proses pembelajaran, sedangkan variabel terikatnya berupa hasil belajar peserta didik ( ̂ ) yang
diperoleh melalui tes. Berdasarkan validator ahli media dan ahli materi diperoleh persentase rata-rata
sebesar 80% dan 85,65% hal ini menunjukkan bahwa e-modul matematika berbasis problem based pada
materi bilangan bulat kelas VII yang dikembangkan valid dan layak untuk digunakan dalam penelitian.
Hasil yang didapatkan menunjukkan rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 82,55 yang berarti hasil

belajar peserta didik sangat baik. Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol.. Hal
ini menunjukkan bahwa pengembangan e-modul matematika berbasis problem based learning pada
materi bilangan bulat kelas VII valid dan pembelajaran dengan e-modul matematika berbasis berbasis
problem based learning pada materi bilangan bulat kelas VII efektif.
Kata kunci: e-modul, problem based learning, dan hasil belajar.

terfokus pada ketercapaian target materi

PENDAHULUAN
Pendidikan

adalah

satu

menurut kurikulum atau buku ajar yang

proses transformasi siswa agar mencapai

dipakai sebagai buku wajib, bukan pada


hal-hal tertentu sebagai akibat proses

pemahaman materi yang dipelajari. Hal

pendidikan yang diikutinya. Pendidikan

ini

memegang

hanya

peran

salah

penting

dalam


mengakibatkan

siswa

menghafal

cenderung

konsep-konsep

menciptakan dan membentuk generasi

matematika, tanpa memahami maksud

muda yang maju, tangguh, terampil, dan

dan isinya (Somayasa, 2013 : 2).

terpelajar.


Seiring

perkembangan

Pendidikan

merupakan

pilar

teknologi, dunia pendidikan perlu adanya

penting bagi sebuah negara untuk maju

inovasi dalam berbagai bidang, termasuk

dan bersaing dengan negara lain di era

mengenai sarana dan prasarana yang


globalisasi

memadai untuk melakukan kegiatan

terisolasi dari perkembangan IPTEK

pembelajaran di sekolah.

tanpa

Namun, saat ini yang terjadi di
lapangan

umumnya

ini.

adanya


Masyarakat

pendidikan

akan

yang

berkualitas. Fungsi dan tujuan dari

pembelajaran

pendidikan nasional dituangkan dalam

matematika di sekolah masih cenderung

UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang
24

Sisdiknas pasal 3 yang berbunyi bahwa


dengan

pendidikan

matematika siswa yang jauh dari kriteria

nasional

mengembangkan
membentuk

berfungsi

serta

banyaknya

dan


ketuntasan minimal.

peradaban

Pembelajaran

kemampuan

watak

masih

bangsa yang bermartabat dalam rangka

penemuan,

mencerdaskan

mempertanyakan,dan


kehidupan

bangsa,

dengan

nilai

gagasan

berpikir

kritis,
kemampuan

bertujuan untuk berkembangnya potensi

memecahkan masalah adalah salah satu

peserta didik agar menjadi manusia yang


prinsip utama ilmu pengetahuan dan

beriman dan bertakwa kepada Tuhan

teknologi mengajar. Saat ini diyakini

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

bahwa

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

pendekatan konstruktivis dimana siswa

menjadi warga negara yang demokratis

belajar lebih efektif dengan membangun

serta bertanggung jawab.


pengetahuan

Berdasarkan

hasil

model

yang

sesuai

mereka

dengan

sendiri

harus

digunakan. Salah satu model ini adalah

wawancara

dengan Muhammad Faisol, S.Ip. sebagai

pembelajaran

salah satu guru di MTs Miftahul Huda

upaya yang harus diterapkan dalam

Kangkung,

masih

proses pembelajaran antara lain dengan

proses

mengakrabkan mata pelajaran tersebut

pembelajaran matematika terutama pada

kepada peserta didik sesuai dengan

pokok bahasan Bilangan Bulat. Dimana,

realitas

siswa

bangun-

mengaitkan

konsep-konsep

memahami

pengalaman

anak

terdapat

sampai
kendala

hanya

sekarang
dalam

menghafalkan

bangun ruang tapi kurang

penemuan.

kehidupan

Selain

sehari-hari

dan

itu

yaitu
dengan

memberi

dalam

kesempatan kepada peserta didik untuk

kehidupan nyata. Karena dalam proses

menemukan serta membangun idenya

belajar siswa belum dilengkapi dengan

sendiri.

aplikasinya

alat

serta

kaitannya

peraga dan pedoman

Menanggapi

buku atau

hal

tersebut,

yang

diharapkan adanya sebuah bahan ajar

inovatif. Serta masih banyak siswa yang

yang dapat membantu siswa dalam

belum aktif dalam proses pembelajaran

belajar matematika yaitu bahan ajar yang

dan banyak siswa yang belum mampu

dapat menciptakan pembelajaran yang

mengaplikasikan materi matematika ke

bermakna

dalam

mengalami

Lembar

Kerja

Siswa

kehidupan

(LKS)

sehari-hari.Terbukti

25

bagi

siswa

sendiri

dengan

cara

apa

yang

dipelajarinya bukan sekedar mengetahui.

perekayasaan masalah dan keaktifan

Model pembelajaran yang memenuhi

siswa dalam menyelesaikan masalah.

model

Penggunaan pembelajaran dengan

pembelajaran Problem Based Learning.

model Problem Based Learning ini juga

Hal ini dapat dilihat dari penelitian yang

harus

dilakukan oleh Dina Sofiana (2015) hasil

pembelajaran

belajar siswa yang menggunakan e-

tujuan

modul matematika berbasis Problem

Perangkat pembelajaran yang ada harus

Based

pendekatan

disesuaikan dengan kebutuhan siswa

matematika realistik pada pokok bahasan

sehingga diperlukannya pengembangan

aritmatika sosial lebih baik daripada

yang

prestasi belajar siswa yang menggunakan

penyusunannya. Perangkat pembelajaran

e-modul

belum

yang ditekankan di sini adalah perangkat

dikembangkan dengan model yang sama.

yang berupa sebuah e-modul matematika

Penerapan PBL berdasarkan hasil

berbasis Problem Based Learning yang

berbagai penelitian menunjukan hasil

dikembangkan untuk menunjang proses

positif.

belajar Problem Based Learning.

karakteristik

di

atas

Learning

adalah

dengan

matematikayang

Misalnya,

hasil

penelitia

didukung
yang

bersifat

perangkat

sesuai

sehingga

dapat

tercapai.

pembelajaran

E-Module

Gijselaers (1996) menunjukan bahwa

dengan

terstruktur

dapat

dalam

didefinisikan

penerapan PBL menjadikan pesrta didik

sebagai sebuah bentuk penyajian bahan

mampu mengidentifikasi informasi yang

belajar atau sarana pembelajaran yang

diketahui dan diperlukan serta strategi

berisi materi, metode, batasan-batasan,

yang diperlukan untuk menyelesaikan

dan cara mengevaluasi yang dirancang

masalah. Jadi, penerapan PBL, dapat

secara sistematis dan menarik untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik

mencapai kompetensi sesuai dengan

dalam menyelesaikan masalah (Hosnan,

tingkat

2014:298).

elektronik.

kompleksitasnya

Selain

Karena itu pembelajaran dengan

itu,

keberadaan

secara

media

model Problem Based Learning sangat

haruslah digunakan. Media pembelajaran

tepat diterapkan karena pembelajaran ini

meliputi alat yang secara fisik digunakan

dapat

untuk

dikatakan

menuntut

peran

pembelajaran

yang

guru

dalam

menyampaikan

isi

materi.

Mengingat mata pelajaran yang hendak
diajarkan adalah matematika yang bagi

26

kebanyakan

siswa

momok,

maka

haruslah

menarik

ketertarikan

menjadi

media

awal

yang

guna

Berdasarkan

sebuah

masalah,

tujuan dari penelitian ini adalah :

dipilih

1)Untuk

memberikan

siswa

rumusan

dengan

sehingga

mengembangakan
Model

E-Module

Pembelajaran

Based

pembelajaran dapat berlangsung dengan

Learning (PBL) Berbantuan Geogebra

baik. Pengembangan multimedia dengan

pada Pokok Bahasan Bilangan Bulatyang

menggunakan

tentunya

valid. 2)Untuk mengetahui ada atau

memanfaatkan aplikasi. Salah satunya

tidaknya perbedaan hasil antara siswa

adalah menggunakan Geogebra. Aplikasi

yang menggunakan E-Module yang valid

Geogebra dapat dimanfaatkan untuk

dengan

aplikasi media matematika.

Learning (PBL) Berbantuan Geogebra

komputer

Based

Based

Bahasan Bilangan Bulat.

(2015) penerapan modul matematika
Problem

Pembelajaran

padapembelajaran konvensional Pokok

Hasil penelitian Nur Fadhilah

berbasis

Model

Learning

berbantuan software cabri 3D pada

METODE
Populasi

pokok bahasan kubus dan balok lebih

yang diambil adalah

efektif digunakan daripada pembelajaran

seluruh siswa kelas VII semester I MTs

konvensional ditinjau dari hasil belajar.

Miftahul

Huda,

Kangkung.

Sampel

Bedasarkan pemaparan di atas,

diambil dengan teknik cluster random

dapat diambil beberapa permasalahan,

sampling, diperoleh 3 kelas, yaitu: kelas

yaitu :1) Bagaimana mengembangkan

VII A sebagai kelas kontrol, kelas VII B

video pembelajaran E-Module yang valid

sebagai kelas Eksperimen, dan kelas VII C

dengan

sebagai kelas Uji Coba.

Model

Pembelajaran

Based

Dalam suatu penelitian dibutuhkan

Learning (PBL) Berbantuan Geogebra
pada Pokok Bahasan Bilangan Bulat? 2)

suatu

Apakah

hasil

memperoleh data yang akurat diperlukan

pembelajaran penggunaanantara siswa

suatu teknik pengumpulan data yang

yang menggunakan E-Module Model

memadai. Teknik yang digunakan dalam

Pembelajaran Based Learning (PBL)

pengumpulan data pada penelitian ini

Berbantuan Geogebra

yaitu: a) teknik observasi, b) teknik tes,

ada

perbedaan

efektif dalam

data

yang

c) angket respon siswa.

proses pembelajaran matematika pada
pokok bahasan Bilangan Bulat?

27

akurat.

Untuk

Instrumen

penelitian

keseluruhan sebesar 82%, ini

yang

digunakan untuk mengumpulkan data

berarti

adalah berupa tes dan angket. Tes

memiliki kriteria baik, sehingga

diberikan kepada kedua kelas dengan alat

layak digunakan dengan revisi

Berdasarkan

digunakan untuk menguji kebenaran

instrumen

penelitian.
angket

validasi

ahli

materi yang meliputi aspek umum

Sedangkan

digunakan

pembelajaran

2. Hasil Validasi Ahli Materi

tes yang sama dan hasil pengolahan data

hipotesis

media

diperoleh

untuk

persentase

83,84%,

mengumpulkan data penilaian siswa

aspek substansi materi diperoleh

terhadap

yang

persentase 87,5%, dan aspek

dikembangkan. Sebelum diujikan kepada

desain pembelajaran diperoleh

sampel maka soal tersebut harus diuji

persentase

coba terlebih dahulu untuk mengetahui

persentase keseluruhan sebesar

kriteria validitas, reliabilitas, tingkat

85,65%,

kesukaran, dan daya pembeda soal. Uji

pembelajaran memiliki kriteria

hipotesis meliputi uji normalitas, uji

sangat

homogenitas.

digunakan dalam penelitian tanpa

modul

pembelajaran

97,5%

ini

dengan

berarti

baik,

sehingga

materi

layak

revisi.
B. Pembahasan Data Awal

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil perhitungan

A. Pembahasan Validasi Ahli
data

1. Hasil Validasi Ahli Media
Berdasarkan

validasi

awal

kelas

eksperimen

diperoleh L0 = 0,10769 kemudian

ahli

media yang meliputi aspek umum

dikonsultasikan

diperoleh

sebesar

pengujian dengan taraf signifikan

persentase

dengan

kriteria

82,14%,

aspek

rekayasa

5% dengan n1 = 26 diperoleh Ltabel =

perangkat

lunak

diperoleh

0,17376. Karena L0 < Ltabel yaitu

persentase sebesar 82,05%, aspek

0,10769 < 0,17376 maka dapat

kelayakan

diperoleh

disimpulkan

kelas

eksperimen

persentase sebesar 81,67%, dan

berdistribusi

normal.

Sedangkan

aspek

kegrafikan

kelas kontrol diperoleh L0 = 0,17217

sebesar

kemudian dikonsultasikan dengan

diperoleh
87,5%

bahasa

kelayakan
persentase
dengan

kriteria

persentase

28

pengujian

dengan

taraf

signifikan 5% dengan n2 = 23

dipilih 10 dari 11 soal valid yang

diperoleh Ltabel = 0,18474. Karena L0

didiskusikan dengan guru kelas.

< Ltabel yaitu 0,17217 < 0,18474
maka

dapat

kontrol

disimpulkan

berdistribusi.

D. Pembahasan Uji Data Akhir

kelas

Data

akhir

yang

sudah

Setelah

diperoleh dianalisis menggunakan

dilakukan uji normalitas, selanjutnya

uji normalitas, uji homogenitas, dan

dilakukan uji homogenitas untuk

uji t. Berdasarkan hasil perhitungan

mengetahui apakah kedua kelas

data

memiliki varians yang sama. Hasil

diperoleh L0 = 0,14692 kemudian

kelas

dikonsultasikan

= 0,03091

yang diperoleh

akhir

eksperimen

dengan

kriteria

untuk taraf signifikan 5%, dk = (2 –

pengujian dengan taraf signifikan

1) = 1, sehingga diperoleh

=

5% dengan n1 = 26 diperoleh Ltabel =

yaitu

0,17376. Karena L0 < Ltabel yaitu

3,84. Karena
0,03091

<

3,84

disimpulkan
eksperimen

maka

bahwa
dan

0,14692 < 0,17376 maka dapat

dapat
kelas

kelas

kontrol

soal

soal

maka

yang

kontrol

dapat

disimpulkan

berdistribusi.

kelas
Setelah

mengetahui apakah kedua kelas

uji taraf kesukaran butir diperoleh 7
11

taraf

dilakukan uji homogenitas untuk

dan 9 tidak valid, dilanjutkan dengan

mudah,

dengan

dilakukan uji normalitas, selanjutnya

uji validitas diperoleh 11 soal valid,

kategori

pengujian

< Ltabel yaitu 0,17261 < 0,18474

diujicobakan di kelas VII C melalui

soal

Sedangkan

diperoleh Ltabel = 0,18474. Karena L0

dengan

alokasi waktu 60 menit. Setelah
20

normal.

signifikan 5% dengan n2 = 23

memberikan 20 soal yang dikerjakan

dari

berdistribusi

kriteria

Uji coba soal dilakukan dengan

dianalisis

eksperimen

kemudian dikonsultasikan dengan

C. Pembahasan Soal Uji coba

kode

kelas

kelas kontrol diperoleh L0 = 0,17261

memiliki varians yang sama.

berdasarkan

disimpulkan

memiliki varians yang sama. Hasil

soal

yang diperoleh

kategori sedang, dan 2 soal kategori

= 2,880819

sulit, dengan daya pembeda 8 soal

untuk taraf signifikan 5%, dk = (2 –

kriteria jelek, 3 soal layak, dan 9

1) = 1, sehingga diperoleh

soal bagus. Penentuan soal evaluasi

3,84. Karena

29

=
yaitu

2,880819

<

3,84

disimpulkan
eksperimen

maka

dapat

bahwa
dan

DAFTAR PUSTAKA
Ariawan, I Putu Wisna. 2012.
pengembangan
Model
dan
Perangkat
Pembelajaran Geometri
Bidang Bantuan Open Software
Geogebra.
Jilid
45, Nomor 2, Juli 2012,
141-150. 24 Desember 2014.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi
Aksara.
Arsyad,
Azhar.
2011.
Media
Pembelajaran. Jakarta: Rajawali.
Budiyono. 2012. Statistika Untuk
Penelitian. Surakarta: Sebelas
Maret
University
press.
Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran
Efektif. Bandung: Yrama Widya.
Dimyanti dan Mudjiono. 2013. Belajar
dan
Pembelajaran.
Jakarta:
Rhineka
Cipta.
Fadhilah, Nur. 2015. Pengembangan
modul
matematika
berbasis
Problem
Based
Learning
berbantuan
software Cabri 3D pada pokok
bahasan
kubus
dan
balok.
Skripsi
:
UNIVERSITAS
PGRI
SEMARANG.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar
Mengajar. Bandung: Pustaka
Setia.
Hosnan. 2014. Pendidikan Saintifik dan
Kontekstual
Dalam
Pembelajaran
abad
21.
Bogor: Ghalia
Indonesia.
Lidinillah, Dindin Abdul Muiz. 2012.
Pembelajaran Berbasis Masalah
(
Problem
Based Learning ). 17
Desember 2014.

kelas

kelas

kontrol

memiliki varians yang sama.

KESIMPULAN
Berdasarkan
pengajuan

rumusan

hipotesis,

penelitian

dan

masalah,

analisis

pembahasan

data

masalah

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengembangan E-modul matematika
berbantuan Geogebra pada materi
bilangan

bulat

layak

(valid)

digunakan sebagai bahan ajar dengan
melihat penilaian dari validasi ahli
media sebesar 82%, ahli materi
sebesar 85,65% dan tanggapan siswa
sebesar 89,66%.
2. Hasil

belajar

siswa

yang

menggunakan E-modul matematika
berbantuan Geogebra lebih efektif
daripada hasil belajar siswa yang
menggunakan metode ekspositori,
dilihat dari perbedaan rata-rata hasil
belajar siswa pokok bahasan bilangan
bulat kelas VII MTs Miftahul Huda
Kangkung.

tahun

pelajaran

2015/2016 yang ditunjukkan dari
nilai

rata-rata

sebesar
sebesar

kelas
dan

eksperimen
kelas control

.

30

Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan
Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif
membuat bahan ajar Inovatif.
Jogjakarta:
DIVA Press.
Pribadi, Benny A. 2010. Model Desain
Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Dian
Rakyat.
Sagala. 2010. Konsep dan Makna
Pembelajaran.
Bandung:
Alfabeta.
Salamah, Ummi. 2014. Pengembangan emodul menggunakan Flipbook
maker
pro berbasis saintifik
melalui model problem based
learning
untuk
menumbuhkan
kemampuan berpikir kritis siswa
materi
eksponen
dan
logaritma. Skripsi :
UNIVERSITAS
PGRI
SEMARANG.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor –
Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta:
Rhineka Cipta.
Sofiana, Dina. 2015. Pengembangan Emodul
matematika
berbasis
Problem
Based Learning dengan
pendekatan matematika realistik
pada
pokok
bahasan
aritmatika
sosial. Skripsi :UNIVERSITAS
PGRI SEMARANG.
Sudjana. 2005. Metode Statistika.
Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan
Pendekatan
Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Sukirman. 2012. Pengembangan Media
Pembelajaran.
Yogyakarta:
Peagogja.

31