Tingkat Kandungan Logam Berat (Pb) dan Tembaga (Cu) pada Sungai Belawan di Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memacu
terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara.
Pencemaran air yang diakibatkan oleh dampak perkembangan industri harus dapat
dikendalikan, karena bila tidak dilakukan sejak dini akan menimbulkan
permasalahan yang serius bagi kelangsungan hidup manusia maupun alam
sekitarnya. Salah satu hal yang perlu dilakukan dalam pengendalian dan
pemantauan dampak lingkungan adalah melakukan analisis unsur-unsur pada air
sungai, seperti Pb, Cu, dan Cd. Pencemaran logam-logam tersebut dapat
mempengaruhi dan menyebabkan penyakit pada konsumen, karena di dalam
tubuh

unsur

yang

berlebihan

akan


mengalami

detoksifikasi

sehingga

membahayakan manusia.
Logam berat umumnya bersifat racunterhadap makhluk hidup, walaupun
beberapadiantaranya diperlukan dalam jumlah kecil.Melalui berbagai perantara,
seperti udara,makanan, maupun air yang terkontaminasi olehlogam berat, logam
tersebut

dapat

terdistribusike

bagian

tubuh


manusia

dan

sebagian

akanterakumulasikan. Jika keadaan ini berlangsungterus menerus, dalam jangka
waktu lama dapatmencapai jumlah yang membahayakankesehatan manusia.
Air sering tercemar oleh komponen-komponenanorganik antara lain
berbagailogam berat yang berbahaya. Beberapa logamberat tersebut banyak
digunakan dalamberbagai keperluan sehari-hari dan secaralangsung maupun tidak
langsung dapatmencemari lingkungan dan apabila sudahmelebihi batas yang
ditentukan berbahaya bagikehidupan. Logam-logam berat yang berbahayayang

Universitas Sumatera Utara

sering mencemari lingkungan antara lain Merkuri (Hg), Timbal (Pb), Arsenik
(As), Kadmium (Cd), Khromium (Cr), dan Nikel (Ni).
Sungai memiliki peranan penting dalam kehidupan setiap makhluk hidup.

Dengan

perannya,

air

akan

mempengaruhi

dan

dipengaruhi

oleh

kondisi/komponen lainnya. Fungsi sungai bagi sektor pertanian adalah sebagai
sarana irigasi bagi lahan pertanian seperti sawah, kebun dan sektor pertanian
lainnya. Sungai mempunyai kapasitas tertentu dan ini dapat berubah karena
aktivitas alami maupun antropogenik sehingga dibutuhkan pelestarian agar sungai

dapat berjalan sesuai dengan fungsinya.
Sungai

di

Sumatera

Utara

dan

khususnya

Sungai

Belawan

pemanfaatannya untuk irigasi, untuk air minum, untuk industri. Namun belum ada
kejelasan pengelolaan baik dari pemanfaatan dan pengelolaan maupun dari sudut
pemeliharaan. Karena itu perlu dilakukan penanganan sungai baik sebagai sumber

air, sebagai sumber air minum, irigasi dan serta keperluan industri.
Sungai Belawan melintasi Kabupaten Deli Serdang sebagai daerah
hulunya dan bagian hilirnya melintasi kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang
untuk selanjutnya bermuara ke pantai Timur/Selat Malaka. Peningkatan jumlah
dan

kesejahteraan

penduduk

serta

peningkatan

pembangunan

ekonomi

menyebabkan meningkatnya tekanan terhadap lahan. Kebutuhan lahan untuk
pemukiman, industri dan pariwisata misalnya, pada akhirnya akan merubah fungsi

daerah tangkapan air sehingga karena air tidak sempat meresap ke dalam tanah,
debit air sungai akan sangat berkurang pada musim kemarau dan menjadi banjir
pada musim hujan.

Universitas Sumatera Utara

Pada bagian hulu sungai ini mengalir melalui daerah hutan, pertanian dan
perkebunan serta beberapa pemukiman. Sejak dari hulu pada segmen pemukiman
air sungai dipergunakan untuk mandi maupun kebutuhan persawahan.
Sedangkan dari segi aspek pemanfaatannya air sungai Belawan digunakan
oleh penduduk sebagai air cuci dan mandi. Disamping itu dimanfaatkan oleh
berbagai kegiatan industri pertanian, peternakan baik sebagai sumber air proses
produksi maupun sebagai badan air penerima buangan limbah dan yang paling
penting adalah bahwa air sungai Belawan digunakan sebagai bahan baku PDAM
Tirtanadi Sunggal. Mulai dari Titi Kampung Lalang sungai ini dipergunakan
sebagai sumber air industri dan juga dimanfaatkan penduduk sebagai air mandi
dan cuci. Disamping air cuci dan mandi limbah industri dibuang juga ke dalam
sungai.
Limbah domestik/ sampah dibuang oleh penduduk yang bermukim
disepanjang Sungai Belawan dan anak-anaksungainya oleh penduduk yang

bermukim di pinggir sungai seperti Desa Kutalimbaru, Lau Bicik, Sukadame,
Tanjung Selamat dan lain-lain.Sejumlah penduduk mendiami pinggir sungai
maupunanak-anak sungai. Diperkirakan pendudukdan kegiatannya mempengaruhi
keberadaan sungai.
Berdasarkan dengan hal pencemaran air dan kualitas air, maka menteri
lingkungan hidup telah menetapkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 03 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri
dan Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pencemaran Air.

Universitas Sumatera Utara

Oleh karena itu maka perlu dilakukan penelitian mengenai kandungan
logam berat Timbal (Pb) dan Tembaga (Cu)di sungai untuk mengetahui tingkat
pencemaran air dan kualitas airpada Sungai Belawan Kecamatan Medan Sunggal,
Kota Medan.
Perumusan Masalah
Sungai Belawan merupakan salah satu sungai yang secara keseluruhan
mempunyai panjang ±74 km, yang mengalir dari hulu (Kutalimbaru) sampai hilir
(Selat Malaka). Disepanjang aliran Sungai Belawan Kecamatan Medan Sunggal

terdapat berbagai macam aktivitas manusia, seperti pemukiman penduduk,
pertanian, rekreasi, lalu lintas, PDAM Tirtanadi dan kegiatan industri. Dengan
adanya berbagai aktivitas tersebut dapat menimbulkan dampak negatif terhadap
kualitas perairan, diantaranya perubahan faktor fisik maupun kimia perairan.
Kualitas air sungai ditentukan berdasarkan keadaan air dalam kondisi
normal, dan bila terjadi penyimpangan dari keadaan normal disebut sebagai air
yang mengalami pencemaran, atau disebut air terpolusi. Analisis penentuan
kualitas air sangat penting bagi pengguna air sebagai informasi tentang
keberadaan senyawa kimia yang terkandung di dalam air (Situmorang, 2007).
Melihat aktifitas masyarakat memanfaatkan Sungai Belawan maka harus
ada

upaya-upaya

pengelolaan

berupa

pemanfaatan,


pengembangan

dan

perlindungan agar Sungai Belawan dapat dikembangkan dengan fungsi
peruntukannya paling sedikit dipertahankan pada kondisi sekarang.Berdasarkan
hal tersebut maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah : Berapa
kandungan logam Pb dan Cu serta apa pengaruhnya terhadap kualitas air Sungai
Belawan khususnya di daerah Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan ?

Universitas Sumatera Utara

Kerangka Pemikiran
Sungai mempunyai fungsi yang sangat penting dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat, yaitu sebagai sarana transportasi, mandi, mencuci, dan
sebagainya. Tetapi sungai dapat menjadi malapetaka apabila tidak dijaga, baik
dari segi manfaatnya maupun pengamanannya, misalnya dengan tercemarnya air
oleh zat-zat kimia akan mempengaruhi kehidupan yang ada disekitarnya dan
merusak lingkungan (Subagyo, 1992). Berdasarkan permasalahan di atas kerangka
pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.


Aktivitas
Manusia
Limbah

Pemukiman
Penduduk

Industri

Pertanian

Non

Logam
Sungai

Masuk ke aliran air
Penurunan Kualitas


Suhu

pH

Dissolved
Oxygen

Kekeruha
n

Analisis Kandungan Logam berat Timbal (Pb)
dan Tembaga (Cu) di aliran air Sungai
Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian

Universitas Sumatera Utara

Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kandungan
logam berat Timbal (Pb) dan Tembaga (Cu) pada Sungai Belawan di Kecamatan
Medan Sunggal serta menentukan kualitas air Sungai Belawan berdasarkan baku
mutu air.
Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaatdalam memberikan
informasi kepada individu maupun kelompok atau instansi terkait tingkat
pencemaran dan kualitas air Sungai Belawan ditinjau dari parameter kandungan
logam berat Timbal(Pb)dan Tembaga (Cu) serta diharapkan dapat menambah
pengetahuan tentang pentingnya tingkat kualitas air terhadap tingkat kesehatan
masyarakat.
Hipotesis
Pembuangan limbah yang mengandung logam berat (Pb dan Cu) yang
berasal dari industri, pemukiman penduduk dan pertanian akan menurunkan
kualitas air Sungai Belawan.

Universitas Sumatera Utara