Pemanfaatan Limbah Cangkang Telur Ayam sebagai Pengganti Kapur terhadap Produktivitas Rumput Paspalum notatum dan Digitaria milanjiana pada Tanah Ultisol

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ketersediaan pakan baik kuantitas, kualitas maupunkontinuitasnya
merupakan faktor penting dalammendukung keberhasilan pengembangan
peternakan. Hal ini menjadi tantangan bagi sub-sektor peternakan mengingat
lahan pertanian yang semakin menyusut dariwaktu ke waktu. Lahan sebagai basis
ekologi pendukung ketersediaan hijauan pakan semakin terbatas akibat terjadinya
alih fungsi lahan dimana sebagian besar lahan yang tersedia untuk pengembangan
produksi hijauan merupakan lahan-lahan marginal, seperti lahan kering pada jenis
tanah ultisol dengan tingkat kesuburan yang rendah sehingga diperlukan inovasi
teknologi untuk memperbaiki produktivitasnya (Prasetyo dan Suriadikarta, 2006).
Tanah Ultisol termasuk bagian terluas dari lahan kering yang ada di Sumatera
yaitu 9.469.000 ha di daerah Sumatera (Prasetyo dan Suriadikarta, 2006).
Tanah ultisol memiliki kendala kandungan bahan organik rendah,
mempunyai pH kurang dari 5,5, dan daya pegang air rendah (Saidi, 1994). Tanah
ultisol bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian potensial jika dilakukan
pengelolaan yang memperhatikan kendala yang ada (Munir, 1996). Oleh karena
itu untuk meningkatkan produktivitas tanah ultisol maka perlu dilakukan
penambahan bahan organik.
Salah satu bahan organik yang dapat dimanfaatkan untuk menangani
kendala pada tanah ultisol adalah cangkang telur.Kandungan kalsium yang sangat

tinggi dalam kulit telur dapat dimanfaatkan sebagai pengganti Ca (Kapur).Kulit
telur kering mengandung sekitar95% kalsium karbonat (CaCO3) dengan berat
5,5gram. Nurjayantiet al.(2012), menyatakan dalam penelitiannya bahwa

1
Universitas Sumatera Utara

cangkang telur dapat mengganti zat kapur pada tanah aluvial dan memberikan
pertumbuhan hasil tanaman cabai merah yang sama dengan penambahan
campuran kompos dan tepung cangkang telur. Ryan (2012), menyatakan bahwa
dalam penelitiannya dihasilkan tinggi tanaman cabai yang paling tinggi dengan
perlakuan pemberian pupuk organik yang mengandung ekstrak kulit telur
kering.Hal ini disebabkan karena ekstrak kulit telur kering mengandung calsium
(Ca) yang merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman selain nitrogen,
posfor, kalium, magnesium, dan belerang.
Di Indonesia produksi kulit telur akan terus berlimpah selama telur
diproduksi di bidang peternakan serta digunakan di restoran, pabrik roti dan mie
sebagai bahan baku pembuatan makanan. Menurut data Direktorat Jenderal
Peternakan (2009), produksi telur di Indonesia tahun 2009 sebesar 1.013.543 ton.
Jumlah cangkang telur terdapat di lingkungan dalam jumlah yang banyak dan

harga yang murah.
Penggunaan pupuk kimia dalam dosis tinggi yang bertujuan untuk
meningkatkan produksi dan produktifitas tanaman namun cenderung kurang
memperdulikan lingkungan. Kerasnya tanah disebabkan oleh pemupukan sisa atau
residu pupuk kimia, yang berakibat tanah sulit terurai atau hancur dibandingkan
dengan bahan organik.
Rumput berkualitas tinggi memegang peranan penting dalam penyediaan
pakan ternak ruminansia. Paspalum notatum merupakan rumput yang mampu
beradaptasi dalam berbagai jenis tanah, tahan terhadap asam/rendah kesuburan
tanah. Begitu juga dengan rumput Digitaria milanjiana yang sangat cocok
ditanam

sebagai

padang

pengembalaan

karena

sifatnya

yang

tahan

Universitas Sumatera Utara

penggembalaan dan pemotongan dan mempunyai palatabilitas yang sangat baik.
Berdasarkan uraian tersebut, kandungan cangkang telur diharapkan dapat menjadi
pupuk organik tanaman pengganti kapur untuk meningkatkan pH tanah yang
nantinya dapat meningkatkan produktivitas dari Hijauan Makanan Ternak.
Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh pemberian cangkang telur ayam sebagai pengganti
kapur terhadap produktivitas (produksi segar, produksi kering, jumlah anakan,
tinggi tanaman dan biomassa akar) Paspalum notatumdan Digitaria milanjiana di
Tanah Ultisol.
Hipotesis Penelitian
Kandungan kalsium yang cukup besar pada cangkang telur ayam
berpotensi sebagai pupuk organik bagi tanaman untuk meningkatkan pH tanah

pada tanah ultisol yang dapat meningkatkan produktivitas (produksi segar,
produksi kering, jumlah anakan, tinggi tanaman dan biomassa akar) Paspalum
notatumdan Digitaria milanjiana.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat melihat dampak dari penggunaan limbah
cangkang telur pengganti kapur pada tanah-tanah yang kekurangan unsur hara
terutama kalsium dan ber-pH rendah sehingga dapat digunakan oleh peneliti atau
peternak pada penanaman hijauan makanan ternak. Hasil penelitian ini juga di
harapkan sebagai sumber informasi bagi kalangan akademis, peneliti, praktisi, dan
menjadi rekomendasi bagi petani peternak.

Universitas Sumatera Utara