MAKALAH PSIKOLOGI PEKEMBANGAN TENTANG stres

MAKALAH PSIKOLOGI PEKEMBANGAN TENTANG
PENGARUH INTERNET DAN MEDIA SOSIAL PADA PERKEMBANGAN
ANAK

Disusun Oleh
Dwi Bagus Gotama
10050012183

Fakultas Psikologi
Universitas Islam Bandung
2016

KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT karena
berkat rahmat dan karunianya saya dapat meyelesaikan makalah ini sampai
selesai, tidak lupa saya ucapkan banyak terimakasih kepada kedua orang tua saya
yang selalu mendukung dan mendoakan agar mendapatkan hasil yang
memuaskan.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan saya, saya yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya mengaharapkan sekali
kritik dan saran yang sangat bermakna dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

BAB 1
PENDAHULUAN
Secara alamiah, setiap individu akan melalui tahapan pertumbuhan dan
perkembangannya dalam kehidupannya yaitu sejak masa embrio sampai akhir
hayatnya individu akan mengalami perubahan baik secara ukuran maupun
perkembangan. Kecepatan tumbuh kembang setiap individu satu dengan individu
lainnya bervariasi, tergantung faktor yang mempengaruhinya selama proses
tumbuh kembang tersebut berlangsung (Supartini, 2004 dalam Yulia, 2015)
Perhatian khusus kepada anak-anak sebagai individu yang masih dalam
usia perkembangan tentu tidak kalah pentingnya karena masa anak-anak
merupakan proses menuju kematangan. Beberapa kasus sering di jumpai di
masyarakat seperti peristiwa yang dapat menimbulkan trauma pada anak antara
lain cemas, marah, dan lain-lain. Apabila hal tersebut di biarkan secaa terus
menerus dapat berdampak terhadap psikologis anak dan tentunya akan
mengganggu perkembangan anak. Selain kebutuhan fisiologisnya, anak juga

individu yang membutuhkan kebutuhan pikologis, sosial dan spiritual. Sedangkan
anak dikatakan sejahtera jika anak tidak merasakan gangguan psikologis seperti
rasa cemas takut dan lain-lain (Hidayat, 2009 dalam Yulia, 2015).
Ditambah lagi semakin berkembangnya zaman bahwa perkembangan
teknologi dan komunikasi saat ini semakin pesat bahkan internet dan sosial media
bisa diakses di mana saja seperti handphone dan PC tablet lainnya, dan
penggunaannya telah telah menjangkau keberbagai kalangan kehidupan
masyarakat dari segala bidang usia dan tingkat pendidikan (Syahra, 2006 dalam
Yulia 2015).
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Rahman (2009) dalam Yulia (2015)
menyebutkan terdapat beberapa masalah perkembangan anak usia prasekolah
yang sering muncul yaitu ledakan amarah, takut, iri hati, dan ingin memiliki
barang tersebut yang di miliki oleh orang lain, adanya perasaan cemburu
umumnya anak terlihat malas dan pasif, jarang berpatisipasi secara aktif serta

muncul perbedaan pemahaman antara kepercayaan dan keinginan seorang anak
pada saat anak melakukan aktivitas bersama teman sebayanya.
Akibat sudah menyebar luasnya jarian internet dan media sosial yang bisa
di gunakan di berbagai macam gadget maka tidak jarang anak menjadi susah di
ajak berkomunikasi, tidak peduli dan kurang berespon pada saat orang tua

mengajaknya berbicara, hal tersebut di buktikan oleh hasil observasi yang di
lakukan peneliti yang bernama Anggrahini Dewi (2013) dalam Yulia (2015). Dan
apabila anak telah menggunakan internet dan media sosial bisa sampai berjamjam, itu lah yang membuat anak menjadi pasif dan terlihat agak malas, kurang
berpartiipasi, dan lain- lain.
Di tambah lagi aplikasi-aplikasi yang menghubungkan pada jaringan
iternet dan media sosial sudah sangat mudah di lakukan dan semakin mudah di
dapat hal itu juga yang membuat anak menjadi sangat susah melakukan sosialisasi
dengan lingkungan dan terdapat banyak sekali permainan-permainan yang
mengundang anak-anak untuk memainkanna, dan pada kenyataanny anak lebih
sering menggunakan gadgednya untuk bermain dari pada untuk belajar
(Nurrachmawati, 2014 dalam Yulia, 2015).
Bahkan di di Filipina 74 persen anak-anak usia 10 sampai 17 tahun
mengakses internet (Asian Institute of Journalism and Communication, 2009
dalam Puspita, 2013), Sehingga anggapan bahwa anak-anak adalah audiens pasif
yang menerima begitu saja isi media (McQuail, 1997:18, dalam Puspita 2014)
kemudian cenderung terkena dampak negatifnya menjadi tidak relevan jika
dilekatkan pada anak-anak era ini. Banyaknya pemberitaan yang mengungkap
dampak negatif internet pada anak-anak seolah mengabaikan kesadaran
mengontrol diri (sense of control) atau kemampuan diri (self-efficacy) yang
dimiliki anak-anak (Burn&Cranmer 2007:79). Ada pun anak yang berusia 6-12

tahun (late childhood) dikategorikan dalam usia anak-anak sekolah dasar
(Santrock, 2007:193) yang sudah sudah beranjak ke lingkungan yang lebih luas
dari keluarga dan mengenal media. Karena pada masa sekolah dasar inilah anak-

anak pertama-tama memiliki kemampuan dasar seperti membaca, menulis,
berhitung dan mengeksplor dunia yang lebih luas beserta kultur di dalamnya
(Santrock, 2007:43). Daya eksplorasi anak usia ini juga tidak lagi spontan, mereka
merencanakan eksplorasi ini dan mengatur peer group-nya untuk ikut
mengeskplor.

BAB 2
TINJAUAN TEORI
Pengertian Internet
Internet adalah sebuah solusi jaringan yang dapat menghubungkan
beberapa jaringan lokal yang ada pada suatu daeah,kota,atau bahkan pada sebuah
negara (Nugroho 2004, 3 dalam Beny 2008).
Pengertian Media Sosial
Sesuai dengan namanya, media sosial yang tergolong dalam media sosial
ini memiiki fungsi untuk mendukung interaksi sosial penggunaannya. Dalam
konteks ini, media sosial bisa di gunakan untuk mempertahankan atau

mengembangkan relasi atau interaksi sosial yang sudah ada dan bisa di gunakan
untuk mendapatkan teman yang baru. Menurut Van Dijk (2006;31) dalam Jandy
2010)
Media sosisal pun merambah sampai pada alat untuk menggerakan massa.
Masih terlintas bagaimana gerakan satu juta facebookers dan gerakan
mengumpulkan koin yang berhasil membuat massa melakukan tindakan kolektif.
Begitu pula dengan adanya komunitas-komunitas yang di bentuk di dalam media
sosial, yang baik komunitas yang telah ada maupun komunitas yang terbentuk
khusus karena adanya pertemuan di dunia maya dan kehadiran media sosial
membuat setiap orang berpotensi untuk menjadi komunikator massa. Setiap
individu berpotensi untuk menyampaikan berbagai kejadian di belahan bumi
tanpa arus membawa beritanya ke meja redaktur atau editor (Jandy, 2010).
Pengertian Perkembangan Anak
Banyak ahli memberikan pengertian yang berbeda secara redaksional dan
sudut pandang, namun dalam unsur-unsur perkembangannya mereka tetap
mengacu pada inti yang sama. Ikatan Dokter Anak Indonesia memberikan
pengertian perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur \ fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur, dapat di perkirakan dan diramalkan

sebagai hasil dari proses diferensiasi sel jaringan tubuh, organ-organ dan

sistemnya yang terorganisasi (IDAI,2002).
Teori piaget merupakan teori perkembangan yang utama. Teori
perkembangan lain yang berfokus kognisi anak-anak adalah Vygotsky. Seperti
Piaget, Vygotsky (1962) menekankan bahwa anak-anak secara aktif mebangun
pengetahuan dan pemahamannya. Dalam teori Piaget, anak-anak mengembangkan
cara berfikir dan memahami melalui tindakan dan interaksi mereka dengan dunia
secara fisik. Dalam teori Vygotsky, anak-anak lebih mendeskipsikan sebagai
makhluk sosial dari pada dalam teori Piaget. Anak-anak menyusun pemikiran dan
pemahamannya terutama melalui interaksi sosial. Perkembangan kognitif anakanak tergantung pada perangkat yang disediakan oleh lingkungan, dan pikiran
mereka di bentuk oleh konteks kultural di mana mereka tinggal (Gredler,2008 ;
Holzman, 2009 dalam Santrock:251).
Perkembangan memiliki karakteristik yang dapat di ramakan dan memiliki
ciri sehingga dapat di perhitungkan, ciri-ciri tersebut menurut Soetjiningsih (1995)
sebagai berikut :
a. Perkembangan adalah proses yang kontinu dari konsepsi sampai maturasi.
Perkembangan sudah terjadi sejak didalam kandungan, dan setelah
kelahiran merupakan suatu masa dimana perkembangan dapat dengan
mudah diamati
b. Dalam periode tertentu ada masa percepatan atau asa perlambatan terdapat
3 periode pertumbuhan cepat adalah pada masa janin, masa bayi 0-1 tahun

dan masa pubertas.
c. Perkembangan memiliki pola yang sama pada setiap anak tetapi
kecepatanna yang berbeda.
d. Perkembangan di pengaruhi maturasi system saraf pusat. Bayi akan
menggerakan seluruh tubuhnya, tangan dan kakinya kalau melihat sesuatu
yang menarik tetapi pada anak yang lebih besar reaksinya hanya tertawa
atau meraih benda tersebut
e. Arah perkembanan anak adalah sefalokaudal
BAB 3
ANALISA DAN PEMBAHASAN

Perkenalan anak-anak dengan internet dimulai saat mereka memasuki usia
sekolah. Responden yang mengenal internet ketika masih balita, yaitu pada umur
3-5 tahun, duduk di jenjang pendidikan play group atau taman kanak-kanak.
Ketika memasuki sekolah dasar adalah puncaknya mereka mencoba bermedia.
Hal ini berkolerasi dengan kemampuan dasar mereka yang sudah diajarkan
disekolah yaitu membaca, menulis dan aritmatik. Kemampuan kognitif mereka
juga bertambah (Santrock, 2007:550). Temuan data bahwa pada jenjang kelas 1
SD hingga 3D adalah (6-8 tahun) menjadi masa perkenalan karena pada tiga tahun
pertama inilah mereka berhenti bermain dan mengalihkan perhatian pada media

(Hurlock, 1990:326).
Menurut data yang telah di dapat bahwa pengaruh internet dan media
sosial sangat berpengaruh besar akan mempengaruhi perkembangan motoriknya
dan yang sering muncul adalah ledakan amarah, takut iri hati dan ingin memiliki
barang tersebut (Rahman, 2009 dalam Yulia, 2015)
Octahyuuga, (2009) Selain manfaat yang bisa dipetik dari penggunaan
internet, ternyata internet juga memiliki dampak yang tidak dapat dihindarkan
baik dampak positif maupun dampak negatif.
Beberapa dampak positif penggunaan internet bagi penggunanya atau masyarakat
pada umumnya adalah sebagai berikut.
1. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling
banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan
www (world wide web atau jaringan situs-situs web) para pengguna
internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan
murah.
3. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang
pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting
dan akurat.


4. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia
tahu apa saja yang terjadi.
5. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan,
kebudayaan, dan lain-lain
6. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan
sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan
Selain dampak positif, penggunaan internet juga memiliki dampak negative
yang tidak kalah banyak dengan dampak positifnya. Berikut adalah beberapa
dampak

negatif

penggunaan

internet

bagi

masyarakat


khususnya

para

penggunanya.
1. Mengurangi

sifat

sosial

manusia

karena

cenderung

lebih


suka

berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to
face).
2. Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola
masyarakat dalam berinteraksi.
3. Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet
(kejahatan juga ikut berkembang).
4. Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut
pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani
kecanduan tersebut
5. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan (yang dapat
dibuka oleh siapapun tanpa ada pembatasnya) yang bisa mengakibatkan
dorongan kepada seseorang untuk menirubertindak kriminal.
6. Penipuan juga banyak terjadi melalui jaringan internet ini. Banyak cara
yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk
mengeruk keuntungannya sendiri dengan merugikan orang atau pihak lain.
Termasuk pula penipuan dengan penggunaan kartu kredit maupun
kejahatan perbankan lainnya.
7. Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang
tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi

keinginannya. Situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak
persetujuan dari pengunjungnya.
8. Masalah hak cipta atau perlidungan hak cipta di internet juga merupakan
salah satu dampak penggunaan internet. Hal ini dapat terjadi karena
mudahnya seseorang membuka lalu memperbanyak suatu materi. Oleh
karenanya hal ini perlu memperoleh perhatian mengingat segala sesuatu
dikomunikasikan dalam sebuah Bulletin Board System (BBS) yang tunduk
pada aturan perlindungan hak cipta, sifat medium tersebut meskipun
beroperasi secara virtual, namun hal tersebut merupakan ekspresi dari ide
seseorang yang kemudian difikasi dalam sebuah medium yang berwujud
(tangible medium) dan oleh karenanya berhak untuk memperoleh
perlindungan berkaitan dengan masalah ini ada beberapa contoh aktivitas
di Internet yang memiliki implikasi adanya perlindungan hak cipta.
9. Dampak lainnya adalah pencemaran nama baik. Suatu tindakan
digolongkan sebagai “Defamation” adalah apabila mempublikasikan
materi/berita yang cenderung merugikan seseorang, profesionalisme atau
merusak repputasi bisnis seseorang atau sebuah perusahaan yang
menyebabkan yang bersangkutan dijauhi oleh lingkunganya. Hakikat dari
“Defamation” itu adalah perusakan terhadap reputasi atau privacy
seseorang bukan disebabkan karena berita itu tidak benar. Masalah
defamation ini perlu memperoleh perhatian karena intensitasnya akan
lebih meningkat dan semakin canggih dengan menggunakan media
Internet.

Selain dampak tersebut, terdapat beberapa dampak yang dapat diidentifikasi
terhadap anak usia dini khususnya anak yang berusia 5–8 tahun. Dampak tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut.
Dampak positif yang dapat diidentifikasi diantaranya adalah:

1. Generasi multitasking. Dengan mengenal dan memanfaatkan internet,
anak-anak dapat menjadi generasi multitasking yang dapat lebih aktif dan
kreatif serta mampu melaksanakan tugas dengan baik.
2. Kolaboratif. Anak akan belajar untuk menjalin pertemanan dengan lebih
luwes dan bebas. Mereka tidak memilih-milih teman dan dapat belajar
bekerjasama dengan siapapun.
3. Anak belajar menentukan sendiri apa yang menjadi keinginannya. Melalui
internet anak belajar memilih menu sesuai engan bakat dan minatnya.
4. Mengembangkan kreativitas. Misalnya saat anak bermain permainan
(game) mereka belajar menyusun, mengukur, menata, mengatur dan
merencanakan dan mengembangkan sesuatu sesuai dengan daya imajunasi
dan fantasinya.
5. Selain itu, saat bermain dengan internet anak juga belajar berkonsentrasi
dalam jangka waktu yang relatif lebih lama. Kesabaran mereka juga dilatih
saat menunggu menu yang diharapkan keluar di layar monitor.
6. Anak juga dapat menyelesaikan tugas-tugas dari sekolah dengan lebih
cepat dan lebih mudah. Melalui internet, anak dapat mencari dan
menemukan berbagai informasi yang dibutuhkannya dalam penyelesaian
tugas sekolah.
Selain dampak positif tersebut, terdapat beberapa dampak negatif yang
mungkin terjadi pada anak akibat penggunaan internet. Diantaranya adalah
sebagai berikut.
1. Waktu belajar anak kadang menjadi tidak teratur . Anak usia tersebut
biasanya masih belum dapat menyusun jadwal belajar sendiri dan
seringkali belum dapat menepati jadwal yang telah disusunkan orang tua
untuknya. Apalagi jika waktu untuk anak bermain dengan internet tidak
dibatasi maka kemungkinan besar anak akan kehabisan waktu untuk
belajar materi di sekolahnya.

2. Di kelas atau sekolah anak cenderung tidak dapat berkonsentrasi dengan
baik karena pikirannya masih terfokus pada penggunaan internet yang
ditekuninya.
3. Kemungkinan besar anak akan kehilangan aktivitas social secara nyata
karena saat bermain dengan internet anak hanya berhadapan dengan
computer dan muose.
4. Anak yang seringg menggunakan internet dan computer biasanya
kemampuan membaca dan menulis yang kurang baik karena mereka tidak
terbiasa menulis dengan bolpoin dan tangan namun hanya biasa menekan
tombol-tombol huruf pada keyboard. Mereka juga cenderung kurang dapat
melakukan komunikasi dengan baik karena jarang berhubungan dengan
manusia lainnya secara fisik. Mereka terbiasa berhubungan dengan orang
lain melalui layar kaca dan cenderung bersifat semu.
5. Perkembangan fisik anak juga dapat terganggu karena anak kurang
bergerak atau berolahraga.
6. Anak seringkali tidak memahami tentang sopan santun atau kurang
menghargai milik orang lain. Hal ini mungkin terjadi karena melalui
internet kita dapat mengunduh atau mengcopy materi tanpa harus meminta
ijin pada pemiliknya.
7. Anak juga kurang terasah simpati dan empatinya karena mereka tidak
mengalami atau melihat suatu kejadian dengan lebih nyata sehingga
mereka cenderung kurang peduli pada orang lain.
8. Anak aktif dalam situs jejaring sosial cenderung berkikap narsistis
(memiliki kebanggaaan yang berlebihan terhadap dirinya sendiri)
(Octahyuuga, 2009. Dampak Negatif dan Positif dari Internet. 13 Oktober 2009)

BAB 4

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang didapat bahwa pengaruhnya internet dan media
sosial cukup besar terhadap perkembangan anak hal tersebut di bktikan oleh
penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dilakukan bahwa anak yang terlalu
sering menggunakan internet dan media sosial dengan menggunakan gadged
sebagian besar anak tersebut menjadi pasif, tidak semangat, terlihat agak malas,
dan kurang kooperatif, dan seagian besar juga internet di gunakan oleh anak-anak
sebagai sarana bermain game bukan di gunakan sebagai sarana belajar,
Lebih banyak juga anak menghabiskan waktu dengan menggunakan
internet dibandingkan menghabiskan waktu bermain dengan teman sebayanya di
luar rumah, dan dari hasil data yang di dapat bahwa anak yang menggunakan
interne di mulai dari anak usia prasekolah atau umur 3 – 6 tahun samapai usia
sekolah atau 6 – 12 tahun di tambah lagi penggunaan internet lebih di permudah
sehingga anak-anak usia dini pun dengan mudah dapat mengakses internet.
Tetapi internet pun mempunyai dampak positif tidak hanya dampak
negatifnya saja yang di miliki oleh pengaruh internet dan edia sosial seperti
Generasi multitasking, kolaboratif, anak belajar menentukan apa yang menjadi
keinginannya, mengembangan kreativitas, selain itu saat bermain dengan internet
anak juga belajar berkonsentrasi dalam jangka waktu yang lebih lama, anak juga
dapat enyelesaikan tugas-tugas dari sekolah dengan lebih cepat dan lebih mudah.

DAFTAR PUSTAKA

Supartini, Y. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC
Hidayat, A. A (2009). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta : Salemba
Medika.
Syahra, R. (2006). Informatika Sosial Peluang dan Tantangan. Bandung : LIPI
Anggrahini, S. A (2013). Dinamika Komunikasi Keluarga Pengguna Gadged,
Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora,
Yogyakarta, (Skripsi)
Nurrachmawati. (2014). Pengaruh Sistem Operasi Mobile Android Pada Anak
Usia Dini. Makasar: Universitas Hasanuddin
Studi Asian Institute of Journalism and Communication (AIJC), Manila, 2009
McQuail, Dennis. 1997. Audience Analysis. California, USA : SAGE Publication
Santrock,John W. 2007 edisi kesebelas. Perkembangan anak jilid 2. Jakarta :
Erlangga
Van Dijk, J. (2006). The Network Society, second edition. London, SAGE
Publications
Jandy E. Luik. 2010 Media Sosial dan Presentasi Diri, Prodi Ilmu Komunikasi,
UK Petra – Surabaya
Hurlock, Elizabeth B. 1990 edisi keenam. Perkembangan Anak jilid 1. Jakarta :
Erlangga
Rahman, U (2009). Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini. Lentera
Pendidikan, Vol 12 : 46-57
Octahyuuga, 2009. Dampak Negatif dan Positif dari Internet. Jakarta 13 Oktober
2009