IDENTIFIKASI RISIKO SPAM otorita JATILUHUR

IDENTIFIKASI RISIKO SPAM JATILUHUR
1.1 Framework
1. Identifikasi Risiko
Pengelompokkan variabel risiko yang akan dijadikan faktor menggunakan pendekatan waterrelated risks yang dikemukakan oleh United Nation of Environment Protection Finan ce Initiative
(UNEPFI) yang dikemukan di Geneva pada tahun 2006.
Variabel-variabel risiko yang berhubungan dengan air, di kelompokkan dalam klasifikasi sebagai
berikut berikut :
a) Commercial. Faktor-faktor yang tergolong dalam kelompok Risiko Komersial ini
meliputi Resistensi atas tarif,daya serap air, daya serap tarif, profil cashflow
proyek, Risiko Kredit, Risiko Kontraktual, risiko Performans (Operasional), Risiko
serapan oleh pelanggan, Risiko Pasar yang memyerap produk, Teknologi yang
tidak memadai, Gap atas informasi, Biaya tersembunyi.
b) Political. Berkenaan dengan entitas : Pengambilan paksa lahan oleh pemerintah,
interfensi politis, Munculnya standar dan peraturan baru, penguasa lokal, reaksi
masyarakat lokal, Devaluasi mata uang
c) Regulatory, legal, and contractual. Otoritas arbitrary yang lemah, framework
legal yang lemah
d) Water Resources issues. Variabel ini berhubungan dengan Kelangkaan Air, Biaya
mendapatkan Air baku, Kualitas, Kehandalan Debit, Polusi, Perubahan Iklim dan
Variabelnya, , Hak guna Air penduduk sekitar.
e) Reputational. Persepsi Masyarakat Lokal terhadap Institusi penyelenggara

Infrastruktur Air.
2. Pengukuran Risiko
Risiko yang telah diidentifikasi akan mendapatkan pembobotan berdasarkan Dampak dan
Sebaran Risiko Kemungkinan. Pembobotan Dampak menggunakan Parameter Kuat (Strong),
Cukup (Acceptable), Lemah (Weak). Untuk Sebaran Risiko Kemungkinan menggunakan
pembobotan Sering Terjadi (High) , Cukup Sering (Moderate), Jarang Terjadi (low).
Dampak dalam pengukuran Risiko didefinisikan sebagai berikut :
- Kuat : Menyebabkan turunnya tingkat efisiensi produksi pada angka > 20%.
- Sedang : Menyebabkan turunnya tingkat efisiensi produksi 15% hingga 20%.
- Rendah : Menyebabkan turunnya tingkat efisiensi produksi pada angka dibawah
15%.
Sedangkan Sebaran Risiko Kemungkinan dalam hal ini didefinisikan dengan parameter sebagai
berikut :
-

Sering Terjadi : Terjadi lebih dari sekali perminggu dalam hitungan 52 minggu
kalender.

-


Cukup Sering : Terjadi lebih dari sekali perbulan dalam hitungan 12 bulan pertahun
Jarang terjadi : Terjadi kurang dari 5 kali dalam hitungan satu tahun.

3. Pengambilan Keputusan
Keputusan atas Faktor risiko yang telah diidentifikasi dikelompokkan dalam gambar dibawah
berikut ini :

Avoid

Transfer

Control

Retain

• Menghindar
dari Risiko
• Prioritaskan
Actio s
guna

menghindari

• Melibatkan
jasa ahli
pihak ketiga
• Menetapkan
kendali
Scope of
Work
• Minimalkan
Eksposure

• Mengurangi
Risiko
melalui
rekayasa
proses atau
teknologi.
• Menetapkan
Rencana

Darurat

• No Action

Bentuk monitoring atas identifikasi faktor-faktor risiko diwujudkan dalam bentuk Matriks Risiko yang di
perlihatkan dalam gambar berikut ini

Kuat

Transfer

Avoid
“eri g
Terjadi

Jara g Terjadi

Retain

Control

Le ah

1.2 Analisa Risiko atas SPAM Jatiluhur
Pemaparan Faktor-faktor risiko berikut ini dilakukan berdasarkan deep interview dengan nara sumber
yang pernah bekerja di sebuah SPAM selama 5 tahun.
Berdasarkan hasil wawancara , didapatkan faktor-faktor risiko yang teridentifikasi adalah sebagai berikut
No

Item Risiko

Dampak

Kemungkinan

Jenis Penanganan
berdasarkan
Matriks Risiko

1


Ketersediaan Air Baku yang tidak
memenuhi standar

Kuat

Sering Terjadi

Avoid

2

Menurunnya Kualitas Air Baku

Kuat

Sering Terjadi

Avoid

3


Pompa Rusak

Kuat

Jarang Terjadi

Transfer

4

Blower Rusak

Kuat

Jarang Terjadi

Transfer

5


Kompresor Rusak

Kuat

Jarang Terjadi

Transfer

6

Pencurian air lebih dari 20%

Lemah

Jarang Terjadi

Retain

7


Pengendalian Residual Chlorine
agar sama dengan atau
mendekati 0,2 ppm

Kuat

Sering Terjadi

Avoid

8

Kesalahan pencatatan meter

Kuat

Jarang Terjadi

Transfer


No

Item Risiko

Dampak

Kemungkinan

Jenis
Penanganan
dalam Matriks
Risiko

9

Kehilangan Air di Instalasi

Kuat


Sering Terjadi

Avoid

10

Kehilangan Air pada jaringan
distribusi

Kuat

Jarang Terjadi

Transfer

11

Sulitnya penyediaan bahan kimia
untuk pengolahan air

Kuat

Sering Terjadi

Avoid

12

Penanganan Lumpur hasil proses
pengolahan

Lemah

Sering Terjadi

Control

14

Tidak tepatnya pencampuran dosis
optimum kimia

Kuat

Sering Terjadi

Avoid

15

Serapan air yang rendah dan
fluktuatif dari pihak offtaker

Kuat

Sering Terjadi

Avoid

Faktor faktor Risiko diatas, berdasarkan table diatas dapat ditampilkan dalam bentuk Matriks risiko
sebagai berikut :

Kuat

Transfer

Avoid

(3, 4, 5, 8,
10)

(1,2,7,9,11
, 14, 15)

Jara g Terjadi

“eri g Terjadi

Retain

Control

(6)

(12)

Le ah