Manajemen Berdasarkan Aktivitas manajemen laba

Haekhal Arif K.A
12010116140183
A4

Manajemen berdasarkan aktivitas
Akuntansi aktivitas adalah factor penting untuk mengoprasionalkan perbaikan berkelanjutan.
Perusahhan seperti. Yang mengalami peningkatan persaingan harus terus mencari berbagai cara untuk
mengeliminasi pemborosan dan meningkatkan efisien seperti yang sangat disarankan Michele-Dawan
dalam proposalnya, sroses diperusahaan adalah sumber dari plung-peluang perbaikan yang juga bagi
banyak perusahaan-dalam hal itu. Memperbaiki berbagai proses berarti memperbaiki cara berbagai
aktivitas terkait dilakukan.

Menejemen Berdasarkan Aktivitas (Activity based management ABM)
Adalah pendektan untuk keseluruhan system yang terintegrasi dan berfokus pada perhatian menajemen
atas berbagai aktivitas dengan tujuan menngkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dicapai dengan
mewujudkan nilai ini.

Perencanaan Sistem
perencaanan system memberikan justifikasi untuk implementasi ABM dan menjawab berbagai masalah
berikut ini ;
1.


Sasaran dan tujuan sisitem ABM

2.

Posisi persaingan perusahaan saat ini dan yang diinginkan

3.

Proses bisnis dan bauran produk perusahaan

4.

Jadwal, tanggunng jawab yang di bebankan, dan sumber daya yang di butuhkan untuk

implementasi.
5.

Kemampuan perusahan untuk mengimplemetasikan mempelajarii dan menggunakan informasi.


Untuk mendapatkan staf operasional yang tepat, tujuan system abm harus di indentifikasi dengan hatihati serta di hubungan dengan posisi bersaingan yang diinginkan, proses bisnis, dan bauran produk
perusahaan. Tujuaan umumnya adalah meningkatkan akurassi dan perbaikan berkelanjutan. Akan tetapi,
mengembangkan hasil tertentu yang dikaitkan, dengan setiap tujuan tersebut merupakan hal pnting.

Contohnya, salah satu hasil spesifik, adalah perubahan bauran peroduk berdasarkan pada biaya yang
lebih akurat dengan harapan laba akan meningkat. Hasil lain yang lebih spesifik, perbaikan atas posisi
bersaing perusahaan melalui peningkatan efiensensi proses karana adanya aliminasi aktifitas yang tidak
bernilai tambah.

Indentivikasi, Difinisi, dan Klasifikasi Aktivitas
Indentifikasi definisi dan klasifikasi menumbhkan perhatian lebih banyak ABM dari pada ABC. Kamus
aktifitas haruslah meliputi perincian daftar berbagai pekerjaan yang membentuk setiap aktifitas.
Mengetahui pekerjan apa saja yang membentukan suatu aktifitas merupakan hal yang sangat berguna
untuk meningkatakan efisien aktifitas yang bernilai tambahan. Klasifikasi berbagai aktifitas juga
memungkinkan ABM untuk terhubung berbagai usaha perbaiakan berkenlanjutan, sepertti proses
manufaktur, manajemen kualitas total, dan manajemn biaya kualitass lingkungan keseluruhaan.

Penyebab Kegagalan Implenatasi ABM
Sebagai system, ABM bisa saja kegagalan karna berbagi alasan. Salah satu alsan utamanya adlah
kurangnya dokumen dari manajemn tingkat atas. Dukungan ini tak hanya harus dapat sebelum

melakukan proyek implementasi, tetapi juga harus di pertahankan hilangnya dukungan bisa terjadi jika
implementasi membutuhkan waktu yang terlalu lama atau hasil yang di harapkan tidak tanpa nyata.

ABM dan Akuntasi Pertanggung Jawaban
Akuntasi pertanggung jawaban adalah alat fundamental untuk pengendalian manajemen dan ditentukan
melalui 4 elemen penting, yaitu pemberian tanggung jawab, pembuatan ukuran kinerja atau bench
marking,

pengepaluasian

kinerja,

dan

pemberian

penghargaan.

Akutansi


pertanggung

jawaban bertujuan memengaruhi perilaku dalam cara tertentu sehingga seseorang atau kegiatan
perusahaan akan disesuaikan untuk mencapai tujuan bersama. Akutansi pertanggung jawaban
berdasarkan aktuvitas adalah siste akutansi pertanggungjawaban yang di kembangkan untuk perusahaan
yang beroprasi dalam lingkungan yang mengalami perbaaikan berkelanjutan system akutansi ini
mengukur kinerja sehingga menekankan pada pandangan keuangan

Pertanggung Jawaban Berdasarkan Keuangan di Bandingkan Dengan Pertanggung Jawaban
Berdasarkan Aktivitas
Akutansi pertnggung jawaban berdasarkan keuangan berfokus pada unit pungsional perusahaan dan
berbagai indifidu. Pertama,sebuah pusat pertanggung jawaban akan di identifikasi. Fusat ini biasnya
adalah unit perusahaan seperti pabrik, departemen, atau lini produksi. Apapun unit pungsionalnya,
tanggung jawab diberikan kepada individu yang bertanggung jawab. Tanggung jawab diidentivikasikn
dalam bentuk keangan.

Penetapan Ukuran Kinerja
Setelah tanggung jawab ditetapkan, ukuran kinerja harus di identivikasikan dan setandar harus
ditetapkan untuk berfungsi sebagai bench marking untuk ukuran kinerja. Hal ini tentu berarti ukuran
kinerja brsifat objektif dan relative setabil sepanjang waktu. Pertama, ukuran kinerja beroriientai pda

proses sehingga harus memperhatikan sebagai antribut proses, seperti waktu proses, kualitas, dan
evisien.

Benchmarking
Pendekatan lain untuk penetapan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi peluang perbaikan
aktifitas disebut sebagai Benchmarking. Benchmarking menggunakan praktik terbaik sebagai standar
untuk mengevaluasi kinerja aktivitas. Contohnya asumsikan bahwa output dari aktifitas pembelian
diukur melalui jumlah pesanan pembelian. Benchmarking internal tidak harus terbatas pada manajemen
biaya.

Pengaruh Penggerak dan Perilaku
Ukuran output aktivitas dibutuhkan untuk menghitung dan menelusuri berbagai biaya tak bernilai
tambah. Mengurangi aktivitas tak bernilai tambah seharusnya menghasilkan pengurangan kebutuhan
aktifitas tersebut hingga menimbulkan pengurangan dalam ukuran output aktivitasnya. Contohnya jika
ukuran output yang dipilih untuk biaya penyetelan adalah waktu penyetelan, maka ada insentif bagi para
pekerja untuk mengurangi waktu penyetelan.

Manajemen Kapasitas Aktifitas

Kapasitas aktivitas adalah jumlah frekuensi suatu aktivitas dapat dilakukan. Penggerak aktifitas mengukur

kapasitas aktivitas. Contohnya bayangkan aktivitas pengawasan untuk berbagai batch silinder hidrolik
yang diproduksi. Contoh dari tiap batch diambil untuk menentukan kualitas seluruh batch. Pemerintah
atas aktivitas pengawasan menentukan jumlah kapasitas aktivitas yang dibutuhkan.

Perhitungan Biaya Pelanggan dan Pemasok Berdasarkan Aktivitas
Dalam system perhitunngan biaya berdasarkan aktivitas, keakuratan perhitungan harga pokok produk di
perbaiki dengan penelusuran biaya aktivitas pada produk yang memakai aktivits. ABC juga dapat di
gunakan untuk menentukan keakuratan biaya pelanggan dan pemasok. Pengetahuaan biaya pelanggan
dan pemasok dapat menjadi informasi penting untuk memperbaiki probalitas suatu perusahaan.

Perhitungan Biaya Pelanggan Berdasarkan Aktivitas
Para pelanggan adalah objek biaya yang cukup berpengaruh. Sebagaimana diilustrasikan pada
pengalaman, manajemen atas pelanggan menghasilkan pendapat signifikan dalam laba. Memiliki
keaneka ragaman pelanggan merupakan hal yang mungkin. Sebagai mana kemungkinan uuntuk memiliki
keaneka ragaman produk. Para pelanggan dapat mengonsumsi aktivitas penggerakan pelanggan dalam
proporsi yang berbeda. Sumber-sumber keaneka ragaman pelanggan meliputi beberapa hal, seperti
frekuensi pesanan, frekuensi pengiriman,jarak geografis, dukungan penjualan dan promosi, serta
kebutuhan dukungan rekayasa teknik.