Laporan Praktikum Isolasi DNA Kromosom d

ISOLASI DNA KROMOSOMAL DAN PLASMID DARI BAKTERI Escherichia coli
Rois Muqsith Fatawy 1)
drh. Bhintarti S.Hastari, M.Biomed2), Festy Aulyaur Rahmah, S.Si2)
Nugroho Adi Maulana3) ,Indhina Reihannisha3)
1)

Mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta
2)

Dosen Praktikum Biologi Molekuler
3)

Asisten Dosen Biologi Molekuler

Jl. Ir. Djuanda, Tangerang Selatan 15412, Indonesia
Email : rois.muqsith@gmail.com
Oktober 2014

ABSTRAK
DNA merupakan senyawa yang mengandung informasi genetik makhluk hidup dari satu generasi ke

generasi selanjutnya. DNA organisme prokariot dan eukariot mempunyai perbedaan bentuk. Organisme
prokariot memiliki DNA berbentuk sirkular, sedangkan organisme eukariotik mempunyai DNA berbentuk
linier. Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel
disimpan. sekuens DNA yang terletak pada kromosom disebut DNA Kromosomal. Plasmid sebagai DNA
ekstrakromosomal merupakan molekul DNA pada sel bakteri, berbentuk bulat kecil yang berbeda dan
merupakan tambahan dari molekul DNA utama pada kromosom bakteri. Isolasi DNA merupakan langkah
yang tepat untuk mempelajari DNA. Prinsipnya ada dua, yaitu sentrifugasi dan presipitasi. Isolasi DNA
dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan DNA dari bahan lain seperti protein, lemak, dan karbohidrat.
Prinsip utama dalam isolasi DNA ada tiga yakni penghancuran (lisis), ektraksi atau pemisahan DNA dari
bahan padat seperti selulosa dan protein, serta pemurnian DNA.
Kata Kunci : Isolasi, Plasmid, Dna Kromosomal
I.

DASAR TEORI
Deoxyribonucleic acid (DNA) merupakan

senyawa kimia yang paling penting dalam
makhluk hidup. DNA merupakan senyawa yang
mengandung informasi genetik makhluk hidup
dari satu generasi ke generasi selanjutnya (Suryo

2004).
Keseluruhan DNA dalam suatu sel akan
membentuk genom. Genom meliputi bagian gen

yang fungsional maupun non-fungsional dalam sel
organisme. DNA genom meliputi gen dan
intergen(Campbell dkk.2004).
DNA organisme prokariot dan eukariot
mempunyai perbedaan bentuk. Organisme
prokariot memiliki DNA berbentuk sirkular,
sedangkan organisme eukariotik mempunyai DNA
berbentuk linier. DNA eukariot terletak dalam inti

sel, sedangkan DNA prokariot terletak dalam

inang. Biasanya, plasmid membawa gen yang

sitoplasma (Jusuf, 2001).

menjadi enzim yang pada keadaan tertentu


Kromosom adalah suatu struktur

menguntungkan sel inang, di antaranya resisten

makromolekul yang berisi DNA di mana informasi

terhadap antibiotik, produksi antibiotik, degradasi

genetik dalam sel disimpan. sekuens DNA yang

senyawa organic kompleks, produksi kolkisin,

terletak pada kromosom disebut DNA

produksi enterotoksin, enzim restriksi, dan enzim

Kromosomal. Kata kromosom berasal dari kata

modifikasi (Sudjadi, 2008).


khroma yang berarti warna dan soma yang berarti
badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu
sentromer / kinekthor yang merupakan pusat
kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom
yang mengandung kromonema & gen berjumlah
dua buah (sepasang)(Godam, 2008).
Kromosom adalah pembawa gen yang
terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom
terdiri dari DNA, RNA (asam ribo nukleat) dan
protein. Kromosom homolog (2n) adalah
kromosom yang terdapat berpasangan dan
memiliki struktur dan komposisi yang sama. sel
yang memiliki 2n kromosom (kromosom
homolog) disebut sel diploid. Bila tidak
berpasangan kromosom diberi simbol n
kromosom. Sel dengan n kromosom adalah sel
haploid, misalnya sel kelamin jantan saja atau sel
kelamin betina saja (Desrizal, 2012).
Plasmid bekteri yang biasanya merupakan

molekul DNA untai ganda dengan ukuran dari 1
kb sampai dengan lebih dari 200 kb. Plasmid ini
terdapat dalam berbagai spesies bakteri dan
merupakan satuan genetik tambahan yang
bereplikasi dengan tidak tergantung pada
kromosom bakteri dan diturunkan kepada anakan.
Akan tetapi, dalam replikasi dan transkripsi tetap
tergantung pada enzim yang terdapat pada sel

Plasmid sebagai DNA ekstrakromosomal
merupakan molekul DNA pada sel bakteri,
berbentuk bulat kecil yang berbeda dan merupakan
tambahan dari molekul DNA utama pada
kromosom bakteri. Kebanyakan plasmid adalah
sirkular dan tersusun dari beberapa ribu pasangan
basa. Plasmid mempunyai titik ori (origin of
replication) sehingga mampu mereplikasi diri
tanpa pengaturan dari DNA kromosom. Replikasi
dimulai dari titik ori hingga semua plasmid
tereplikasi (Pierce, 2005)

Berbagai tipe plasmid telah ditemukan
pada sel bakteri. Distribusi plasmid pada bakteri
bersifat sporadis karena ada bakteri yang
mengandung plasmid tetapi ada juga yang tidak,
misalnya pada sel E.coli terdapat plasmid F yang
menyebabkan bakteri ini mempunyai sifat
konjugatif tertentu. Plasmid F biasa digunakan
sebagai vector untuk membawa DNA yang akan
disisipkan pada genom sel target. Plasmid juga
merupakan alat yang efisien untuk
mengamplifikasi klon DNA karena memiliki kopi
yang sangat banyak per selnya.
Isolasi DNA dilakukan dengan tujuan
untuk memisahkan DNA dari bahan lain seperti
protein, lemak, dan karbohidrat. Prinsip utama
dalam isolasi DNA ada tiga yakni penghancuran

(lisis), ektraksi atau pemisahan DNA dari bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini


padat seperti selulosa dan protein, serta pemurnian

adalah kultur bakteri Escherichia coli, EDTA 50

DNA.

mM, larutan sukrosa 25%, EDTA 0,5 M pH 8,
Isolasi DNA merupakan langkah yang

lisozim 10 mg/ml, NaCL 5 M, SDS 20%,

tepat untuk mempelajari DNA. Prinsipnya ada

proteinase-K 5 mg/ml, kloroform, etanol dingin,

dua, yaitu sentrifugasi dan presipitasi. Sentrifugasi

bufer TE, yellow tips, blue tips, bufer PD1,


merupakan teknik untuk memisahkan campuran

RNAse A, bufer PD2, bufer PD3, buffer W1, bufer

berdasarkan berat molekul komponennya. Molekul

wash, Ethanol absolut, bufer elusi, tabung mikro

yang mempunyai berat molekul besar akan berada

1,5 mL, PD column, 2 ml collection tube, blue tips

di bagian bawah tabung dan molekul ringan akan
berada pada bagian atas tabung.
Hasil sentrifugasi akan menunjukkan dua

2.1 METODE
II.1.1. Isolasi

bagian atas dan pelet pada bagian bawah

langkah yang dilakukan untuk mengendapkan
suatu komponen dari campuran (Alberts, 1994).
Praktikum ini bertujuan supaya mahasiswa
mampu melakukan isolasi DNA kromosomal
bakteri dan juga melakukan isolasi DNA plasmid
sengan metode spin column.
II.

MATERI DAN METODE

2.1. MATERI
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium
Biologi Dasar, Pusat Laboratorium Terpadu,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2014.

Kromosmal

Bakter


Escherichia coli

macam fraksi yang terpisah, yaitu supernatan pada
(Campbell dkk. 2002). Presipitasi merupakan

DNA

Sebanyak 1,5 ml kultur bakteri
Escherichia coli di sentrifugasi dengan kecepatan
4300 rpm selama 20 menit. Kemudian pelet yang
didapat disuspensikan lagi dengan 60 µL EDTA
50 mM, lalu disentrifugasi dengan kecepatan 4300
rpm

selama

15

menit.


Pelet

kemudian

ditambahkan dengan 40 µL larutan sukrosa 25%
dan 10,5 EDTA 0,5 M pH 8. Setelah itu
ditambahkan dengan 1,5 µL lisozim 10 mg/ml dan
diinkubasi pada suhu 37 ◦C selama 1 jam. Tahap
selanjutnya yaitu ditambahkan 18 µL NaCL 5 M;
10,5 µL EDTA 0,5 M; 22,5 µL SDS 20%, dan 1,5
µL proteinase-K 5 mg/ml kemudian divortex.
Sediaan di inkubasi pada suhu 50 ◦C selama 1 jam,
kemudian tambahkan klorofom (1:1) dan kocok
pelan selama 20 menit. Selanjutnya sentrifugasi

Alat- alat yang di digunakan dalam praktikum

dengan kecepatan 4300 rpm selama 30 menit.

ini yaitu sentrifuga, mikropipet, vortex, waterbath,

Supernatan dipindahkan (larutan yang terlihat

freezer,dan inkubator.

bening) ke tabung baru yang berisi 2x volume
etanol dingin.

Sentrifugasi dengan kecepatan

10.000 rpm selama 5 menit (jika tidak ada

kecepatan 10.000 rpm bisa dengan menggunakan

Tahap ini dilakukan dengan cara tempatkan

penggandaan waktu, misal 5000 rpm selama 10

PD column dalam pada 2 ml collection tube.

menit). Selanjutnya ditambahkan pelet dengan 30

Kemudian supernata dituang dari tahap setelah

µL bufer TE. Simpan pada suhu -20 ◦C.

neutralisasi, selanjutnya disentrifuga pada 14.000

II.1.2. Isolasi DNA Plasmid dengan Metode
Spin
II.1.2.1.

1,5

2 ml collection tube, kemudian pasang kembali PD
column pada 2 ml collection tube.

Harvesting

Sebanyak

– 16.000 x g selama 30 detik. Cairan dibuang pada

mL

kultur

sel

bakteri

II.1.2.6.

disiapkan dalam tabung mikro 1,5 mL. Kemudian

Tahap ini dilakukan dengan menambahkan

disentrifuga pada 14.000 – 16.000 x g selama 2

600 µL was buffer (pastikan etanol telah

menit kemudian dibuang supernatan.

ditambahkan) ke dalam PD column kemudian

II.1.2.2.

disentrifuga pada 14.000 – 16.000 x g selama 20

Resuspension

detik. Kemudian buang cairan dalam 2 ml

200 µL bufer PD1 Resuspensi dilakukan

collection tube, selanjutnya sentrifuga pada 14.000

dengan menambahkan (pastikan RNAse A telah

– 16.000 g selama 3 menit untuk mengeringkan

ditambahkan I ) kedalam tabung mikro kemudian

PD column.

divortex.
II.1.2.3.

II.1.2.7.
Lysis

Tahap ini dilakukan dengan menambahkan 50 µL

Proses lisis dilakukan dengan menambahkan

bufer elusi kebagian tengah PD column mantrix.

200 µL bufer PD2 (pastikan pelet sudah larut

Setelah itu dibiarkan minimal 2 menit agar bufer

dalam bufer PD 1 ) kemudian dibolak – balik

elusi terserap sempurna. Sentrifuga kembali cairan

tabung 10x dengan hati-hati (jangan gunakan

dalam 2 ml collection tube ke bagian tengah PD

vortex). Selanjutnya di inkubasi dalam suhu ruang

column matrix. Kemudian disentrifuga pada

minimal 2 menit.

14.000 – 16.000 x g selama 2 menit untuk

II.1.2.4.

mendapatkan DNA murni.

Neutralization
Neutralisasi

dilakukan

dengan

menambahkan 300 µL bufer PD3 kemudian
dibolak – balik tabung 10x (jangan gunakan
vortex). Setelah itu disentrifugasi pada 14.000 –
16.000 x g selama 3 menit.
II.1.2.5.

DNA Binding

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1. HASIL
Praktikum
isolasi
plasmid

biologi

DNA
dari

molekuler

kromosomal
bakteri

tentang

dan

Eschericia

didapatkan hasil sebagai berikut.

DNA
coli

No

Tahapan

Gambar

Keterangan

Isolasi DNA Kromosom
1.

Penamba

Terdapat

han 60

bakteri

kultur

EDTA
2.

50 mM
Penamba

Terbentuknya

han

lapisan

3

klorofor
m
3.

Penamba

Terbentuknya

han

lapisan

2

etonol
dingin
Isolasi DNA Plasmid
1.

Neutraliz

Terdapat DNA

ation

2.

Wash

Terdapat senyawa
kontaminan

3.

DNA

Terdapat

elution

murni

DNA

PEMBAHASAN
Isolasi DNA memiliki beberapa tahapan,
yaitu: (1)Isolasi sel; (2)Lisis dinding dan membran
sel; (3)Ekstraksi dalam larutan; (4)Purifikasi; dan
(5)Presipitasi. Prinsip-prinsip dalam melakukan

isolasiDNA

ada

2,

yaitu

sentrifugasi

dan

presipitasi. Prinsip utama sentrifugasi adalah
memisahkan substansi berdasarkan berat jenis

dipisahkan

dari

DNA

melalui

sentrifugasi

(Suharsono,2006).
SDS

dan

Proteinase-k

berfungsi

untuk

molekul dengan cara memberikan gaya sentrifugal

mempermudah isolasi DNA. Tahap lysis tetap

sehingga substansi yang lebih berat akan berada di

menggunakan pelet hasil sentrifuge pada tahap

dasar, sedangkan substansi yang lebih ringan akan

sebelumnya. Pellet ini diresuspensikan ke dalam

terletak di atas. Teknik sentrifugasi tersebut

buffer lisis yang terdiri dari: SDS 20% untuk

dilakukan di dalam sebuah mesin yang bernama

menghancurkan membran sel dan denaturasi

mesin

protein, NaCl untuk mendenaturasi DNA dan

sentrifugasi

dengan

kecepatan

yang

bervariasi, contohnya pada praktikum ini kultur

mulai

bakteri

menghancurkan

disentrifuge

dengan

kecepatan

4300

selama 20 menit.

Proteinase-K

Setelah disentrifuge didapatkan pelet (hasil
dari

pemisahan

menghidrolisis

berat

molekul

oleh

RNA,

dinding
5

enzim

sel

mg/mL

lisosim

bakteri,

berfungsi

dan
untuk

memotong-motong atau memutus ikatan peptida

gaya

dari protein-protein sel bakteri tersebut, lalu

sentrifugal) disuspensikan kembali dan timbahkan

campuran tersebut dihomogenkan menggunakan

EDTA yang berfungsi EDTA berfungsi sebagai

vortex agar pemutusan ikatan-ikatan peptida

pengkelat magnesium kalsium yang berperan

tersebut lebih cepat terjadi. Selanjutnya suspensi

dalam menjaga stabilitas membran plasma serta

diinkubasi pada suhu 50oC selamat 1 jam. Hal

menghambat DNAse sehingga molekul DNA tidak

tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan kerja

terdenaturasi. Penambahan sukrosa 25% juga

enzim yang sangat dipengaruhi oleh suhu.

diperlukan untuk meningkatkan tekanan osmotik

Presipitasi

di luar sel yang mampu membantu proses pelisisan

organik

(Suharsono,2006).

menghilangkan sisa protein (Triwibowo,2005).

Kemudian dilanjutkan pada ekstraksi DNA

menggunakan
seperti

Lisozim

fenol

kloroform
ditambahkan

atau

pelarut

berguna

untuk

guna

untuk

dengan tujuan agar didapat ekstrak dari nukleus.

perusakan atau pembuangan dinding sel yang telah

DNA yang telah diekstraksi dari dalam sel

dilisiskan oleh larutan sukrosa dan EDTA. NaCl

selanjutnya perlu dipisahkan dari kontaminan

berfungsi untuk penggabungan kembali pelet

komponen

dengan larutan yang telah ditambahkan pada cara

polisakarida

penyusun
dan

sel

protein

lainnya
agar

DNA

seperti
yang

kerja

sebelumnya,

SDS

berfungsi

untuk

didapatkan memiliki kemurnian yang tinggi. Fenol

melarutkan protein pada membran sel darah putih

seringkali

pendenaturasi

dan larutan EDTA berfungsi melindungi DNA dari

protein, ekstraksi dengan menggunakan fenol

aktivitas DNAse sehingga DNA tidak rusak

menyebabkan protein kehilangan kelarutannya dan

sementara proteinase-K merupakan salah satu

digunakan

sebagai

mengalami presipitasi yang selanjutnya dapat

enzim yang digunakan untuk merusak protein
yang ada (Triwibowo,2005).

Lisis sel dalam isolasi DNA plasmid
digunakan

DNA plasmid mempunyai ukuran yang

buffer

P1

dan

P2.

Buffer

P1

sebelumnya telah ditambah dengan enzim RNAse

jauh lebih kecil daripada DNA kromosom. Untuk

A untuk perusakan dinding dan lisis sel. Pada pH

memisahkan DNA plasmid, maka memerlukan

12-12,5 ikatan hidrogen dari DNA kromosom non

perlakuan yang sedikit berbeda dengan prosedur

supercoiled akan terdenaturasi, heliks ganda

isolasi DNA kromosom. Setelah proses kultur

terurai dan kedua rantai polipeptida memisah.

bakteri di sentrifuge 14000-16000 rpm yang

Penambahan P2 akan memperjelas proses ini

kemudian dibuang supernatannya. Setelah itu pada

untuk mengecek apakah denaturasi ini telah

tahapan resuspensi ditambahkan RNAse berfungsi

berhasil dengan baik atau tidak (Sudjadi,2008).

untuk mendegradasi RNA

Hasil isolasi DNA yang didapat dari

Kemudian dilakukan penambahan etanol

percobaan ini adalah seperti benang-benang halus

absolut berguna untuk mengendapkan kromosom

yang berwarna putih. Benang-benang tersebut

karena

yang

merupakan kumpulan DNA yang berbentuk

ditambahkan harus dingin agar lebih banyak lagi

kromatin. Kromatin terdiri dari sejumlah molekul

DNA kromosom yang mengendap. Kromosom

DNA yang beruntai ganda yang sangat panjang

yang didapatkan berupa pellet ditambahkan bufer

dan massa protein dasar yang agak kecil serta

TE.

hampir sama besarnya yang dinamakan histon

perbedaan

polaritas,

etanol

Pemurnian atau isolasi DNA plasmid
menggunakan

metode

lebih sedikit (sebagian diantaranya bersifat asam

pemurnian berdasarkan konformasi DNA (dengan

dan berukuran lebih besar daripada histon) dan

denaturasi alkali). Kebanyakan DNA plasmid

sejumlah kecil RNA. Heliks DNA berantai ganda

berada dalam sel sebagai molekul yang sangat

dalam setiap kromosom memiliki panjang yang

berlilitan (supercoiled) atau disebut covalently

besarnya ribuan kali diameter nukleus sel. Salah

closed circular (CCC) DNA. DNA kromosom jauh

satu tujuan molekul ini, khususnya histon adalah

lebih longgar ikatan kedua untainya. Molekul

untuk memadatkan DNA.

supercoiled

kit

ini

ini

jauh

menggunakan

disamping protein non histon dalam jumlah yang

lebih

tahan

terhadap

Presipitasi adalah sentrifuge supernatan beserta

denaturasi apabila dibandingkan dengan DNA

campurannya dengan kecepatan 6000 rpm selama

kromosom dan dapat dipisahkan dengan dua cara

20 menit. Hasil yang diperoleh adalah pelet yang

yaitu: denaturasi dengan alkali, dan pemurnian

mengandung DNA plasmid dan supernatan yang

berdasarkan kerapatan apung (bouyant density)

mengandung larutan NaOAc dan ethanol absolut.

atau dikenal dengan istilah equilibrium density

Sehingga, yang diambil pada tahap ini adalah

gradient centrifugation atau sentrifugasi isopiknik

bagian pellet dan yang dibuang adalah bagian

(Sudjadi,2008).

supernatan.

KESIMPULAN
Prinsip utama dalam isolasi DNA ada tiga
yakni penghancuran (lisis), ektraksi atau
pemisahan DNA dari bahan padat seperti selulosa
dan protein, serta pemurnian DNA.

Suharsono dan Widyastuti. 2006. Penuntun
Praktikum Pelatihan Teknik Pengklonan
Gen. Pusat Penelitian Sumber Daya Hayati
dan Bioteknologi. IPB.
Triwibowo, Y. 2005. Biologi Molekular. Erlangga.
Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A. 2002. Biologi 5th ed. Erlangga.
Jakarta
Jusuf. 2001. Genetika I: Struktur dan Ekspresi
gen. Sagung Seto. Jakarta

Sudjadi. 2008. Bioteknologi Kesehatan. Kasinius.
Yogyakarta.

Triwibowo, Y. 2005. Biologi Molekular. Erlangga.
Jakarta
Wolfe, S. L. 1993. Molecular and cellular
biology. Wodsworth Publishing Company.
Belmont

LAMPIRAN

Kultur bakteri di sentrifuse
50 μl, ditetesi ke Pd colum

KIT

Pengambilan supernatan

Pengambilan bufer elusi

Pelet

pengambilan bufer

wash

Kultur di sentrifuse slma 1 mnt
kloroform
Etanol dingin

lpisan Dna, protein,

Kromosomal+kloroform
plasmid+Pd3+sentrifuse

Krmsomal+klofrom+dikocok 20menit

Pengambilan supernatan

Lapisan DNA, protein, kloroform

Pellet

Kromosomal+kloroform+dikocok 20 menit

Plasmid+PD3+sentrifuge