6 hal menarik yang perlu Anda ketahui te

6 hal menarik yang perlu Anda ketahui
tentang Alibaba
1Comment




Lina Noviandari3:09 PM on Sep 19, 2014

o


3






Belakangan ini ranah bisnis dan teknologi diramaikan dengan IPO (Initial Public Offering) –
atau penjualan saham ke publik – Alibaba yang merupakan IPO terbesar dalam sejarah

Amerika Serikat. Nilai IPO yang diperkirakan mencapai USD 25 miliar (sekitar Rp 300,1
triliun) ini bahkan mengalahkan IPO Facebook pada tahun 2012 silam, yang sebesar USD 16
miliar (sekitar Rp 192,1 triliun). Namun, banyak orang yang mungkin tidak tahu tentang
perusahaan internet terbesar di China ini – atau mereka mungkin lebih tahu tentang Ali Baba
yang lain (cerita dongeng anak-anak). Kali ini, Tech in Asia merangkum enam fakta menarik
tentang Alibaba:

1. Didirikan oleh mantan guru bahasa Inggris

Alibaba

didirikan pada tahun 1999 oleh Jack Ma dan 17 rekannya. Ia merupakan tokoh

penting di balik kesuksesan Alibaba, bahkan semacam pemimpin ‘spiritual’ bagi perusahaan
ini. Sejak kecil, Jack Ma mempunyai ketertarikan yang besar terhadap Bahasa Inggris dan
akhirnya menempuh pendidikan di Hangzhou Teacher’s Institute untuk mendapat gelar
sarjana bahasa Inggris. Sebelum memutuskan untuk mendirikan perusahaan internet, Jack Ma
pernah bekerja sebagai guru bahasa Inggris dan membuat perusahaan layanan dalam bidang
terjemahan.
Meskipun saat ini sudah tidak menjabat sebagai CEO, Jack Ma masih mempunyai kontrol

pada perusahaan ini dan bertindak sebagai executive chairman. Dengan Alibaba, Jack Ma kini
merupakan salah satu orang paling kaya di China.

2. Mengalahkan Amazon

Dengan nilai IPO sekitar USD 25 miliar, Alibaba akan mempunyai kapitalisasi pasar sekitar
USD 165 miliar. Angka tersebut melampaui kapitalisasi pasar Amazon yang sekitar USD
152,4 miliar. Dengan menyalip Amazon, Alibaba akan menjadi perusahaan internet terbesar
ketiga di dunia, di belakang Google dan Facebook.
Baca juga: Setelah IPO, Alibaba akan menjadi perusahaan internet terbesar ketiga di
dunia dan mengalahkan Amazon

3. Menyelamatkan Yahoo

Yahoo mempunyai sekitar 23 persen saham di Alibaba

. Dengan kepemilikan saham ini,

Alibaba bisa dibilang menjadi salah satu sumber pendapatan Yahoo. Menariknya, pendapatan
Alibaba di kuartal terakhir 2013 dua kali lipat lebih besar dari pendapatan Yahoo. Bantuan

revenue dari Alibaba memungkinkan Yahoo untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan
internet lain dan terus bertumbuh. Ya, bisa dibilang bahwa Alibaba menyelamatkan Yahoo.

4. Membeli klub sepak bola

Sumber: Wikimedia Alexchen4836
Alibaba punya hampir semua hal, mulai dari marketplace, search engine, e-payment, aplikasi
chatting, media hiburan, dan masih banyak lagi. Hal-hal tersebut mungkin wajar jika dimiliki
sebuah perusahaan internet, tapi bagaimana dengan memiliki sebuah klub sepak bola? Ya,
pada Juni lalu, Alibaba membeli 50 persen saham di salah satu klub sepak bola ternama di
China Guangzhou Evergrande F.C. seharga USD 192 juta. Klub yang menjadi juara liga
domestik China ini dilatih oleh mantan pelatih tim nasional Italia Marcello Lippi.

5. Film Crocodile in the Yangtze

Kisah tentang perjalanan Jack Ma mendirikan Alibaba

dari sebuah apartemen kecil

miliknya hingga kini menjadi perusahaan internet ternama di China ditampilkan dalam

sebuah film dokumenter berjudul Crocodile in the Yangtze. Film dokumenter berdurasi
sekitar 75 menit ini disutradarai oleh Porter Erismen, mantan vice president di Alibaba yang
bekerja selama 10 tahun di perusahaan ini. Crocodile in the Yangtze memenangkan beberapa
penghargaan seperti pemenang di Silicon Valley film festival dan pemenang Audience Award
San Fransisco di United film festival.
Baca juga: 7 film dan serial TV yang dapat menginspirasi Anda dalam membangun
sebuah startup

6. Alimama

Sumber: Chinainternetwatch
Jack Ma menamai perusahaan internetnya “Alibaba” bukan tanpa alasan. Suatu hari ketika ia
berada di sebuah kedai kopi di San Fransisco dan mulai mendapatkan ide nama Alibaba, ia
bertanya kepada pramusaji, “Apakah kamu tahu tentang Alibaba?” Pramusaji menjawab,
“Ya.” Jack Ma kembali bertanya, “Apa yang kamu ketahui tentang Alibaba?” “Alibaba dan
40 pencuri”, jawabnya. Sontak Jack Ma berkata, “Ya, ini namanya!” Jack Ma kemudian
bertanya kepada beberapa orang tentang Alibaba, dan semua orang tahu tentang itu. Ia
mengambil nama Alibaba karena nama itu banyak diketahui orang, mudah diingat, dan
mencerminkan sosok entrepreneur yang baik hati, cerdas, dan membantu orang-orang tidak
mampu.

Secara kebetulan, kata “baba” berarti ayah dalam bahasa China. Jack Ma akhirnya juga
mendaftarkan nama “Alimama” sebagai pasangan Alibaba. Akhirnya, nama tersebut dipakai
setelah Alibaba Group mendirikan sebuah platform marketing online bernama Alimama.
(Diedit oleh Bambang Kartika)

About Lina
Lina adalah seorang pengamat hidup. Ia senang berdiskusi mengenai sepak bola, film, dan
sastra. Penggemar berat Liverpool FC ini bisa Anda hubungi melalui Twitter.

o


3






Review buku Alibaba’s World: Cerita di

Balik Raksasa E-commerce Besutan Jack
Ma
0Comments




Charlie Custer12:45 PM on Jun 3, 2015

o






2

September lalu, Alibaba


mengejutkan ranah teknologi global dengan memecahkan rekor

IPO. Namun perusahaan raksasa yang didirikan Jack Ma ini tidak selalu menjadi “raksasa”.
Dalam memoar mantan VP Alibaba, Porter Erisman, Alibaba’s World: How a Remarkable
Chinese Company is Changing the Face of Global Business, Anda bisa mengetahui sekilas
cerita di balik salah satu perusahaan terbesar di dunia ini.
Sebagian besar isi buku Porter berisi sejarah Alibaba

, atau setidaknya cerita yang mana

Porter juga ikut terlibat. Bergabung di masa-masa awal Alibaba, Porter menjadi bagian dari
tim pemasaran internasional yang berbasis di Hong Kong; yang menurut Porter, seolah
menjadi bagian lain dari kantor pusat di Hangzhou dan bahkan tidak terpikat oleh Jack Ma.
Ketika tim tersebut dibubarkan, Porter menjadi satu-satunya yang bertahan, mengelola
sendirian PR internasional Alibaba.
Karena posisinya, Porter menghabiskan banyak waktu dengan Jack Ma, dan bagian lain buku
ini berisi banyak anekdot dari pria berwajah aneh itu. Sosoknya digambarkan sebagai pribadi
yang passionate dan hangat, terkadang salah jalan, namun disukai banyak orang. Sebagai
contoh: setelah pertemuan yang memaksa Jack Ma memberhentikan karyawan di kantor
Alibaba di Silicon Valley, dengan bercucur air mata Jack Ma bertanya apakah ia “orang yang

jahat.” Contoh lainnya: pada tahun 2005 ketika seorang eksekutif Taobao terlalu terbawa
suasana berbicara tentang eBay dan mengatakan bahwa Alibaba akan membunuh para “iblis
asing,” Jack Ma langsung naik ke atas panggung. Ia menyela orang tersebut dan
mengingatkan semua orang bahwa Alibaba adalah perusahaan global, dan mengusung
nasionalisme tidak dibenarkan di perusahaan ini.
Tentu saja Jack Ma tak luput dari kekurangan. Porter mengkritisi penanganan yang dilakukan
Alibaba
terhadap Yahoo China yang saat itu dipimpin Zhou Hongyi. Menurut Porter,
meski Zhou keluar dari layanan tersebut dan menarik banyak karyawannya, itu bukan
masalah terbesar yang dihadapi Alibaba, namun lebih kepada kurang pahamnya Jack Ma
terhadap layanan pencarian. Commerce, bahkan e-commerce, adalah hal yang sosial dan
memungkiknkan pengguna berinteraksi dengan pengguna lain. Tapi layanan pencarian berarti
pengguna berinteraksi dengan algoritma. Kegagalan Jack Ma untuk benar-benar memahami
pentingnya perbedaan ini dan pilihannya untuk bersengketa dengan Zhou dianggap sebagai
penyebab utama jatuhnya Yahoo China di ranah situs search di China.
Selain cerita mengenai Jack Ma, buku ini juga berisi bagian yang menghibur, seperti saat
Porter bercerita tentang persaingan PR Alibaba dan eBay untuk merebut posisi di pasar
China. Ada satu kesempatan dimana kepala PR eBay dengan sombongnya mengirim e-mail
kepada Porter bahwa ia berencana mengkonsolidasikan posisi eBay di puncak pasar China.
Porter kemudian membalas e-mail tersebut dengan menyarankan kepala PR eBay untuk

membaca The Search for Modern China dan Building a Website for Dummies. Kemudian,
ketika eBay “menendang” Alibaba dari acara eBay! Live secara mendadak, Alibaba memesan
hotel di dekat venue acara tersebut berlangsung, membanjiri acara tersebut dengan logo
Alibaba, dan mencoba menarik tamu eBay untuk menghadiri seminar mereka.

Karena Porter memilih untuk meninggalkan perusahaan setelah IPO pertama (IPO Alibaba
di Bursa Efek Hong Kong pada tahun 2007), tidak ada banyak cerita setelah masa itu
yang ditulis di buku. Ia langsung membahas keadaan Alibaba di masa sekarang dan berlanjut
ke bagian tentang Alibaba Group dan spekulasi masa depan perusahaan ini. Jika Anda
mengikuti ranah industri teknologi China, Anda mungkin sudah mengetahui sebagian besar
informasi tersebut, tapi bagi mereka yang kurang akrab dengan Alibaba dan keadaan pasar
saat ini, bagian ini memberikan gambaran yang sangat baik.
Buku ini diakhiri dengan bagian yang disebut “Alibaba and the 40 Lessons,”. Pada bagian ini
Porter mengumpulkan 40 kutipan bisnis, dan secara singkat menjelaskan teori di balik
masing-masing kutipan tersebut. Beberapa di antaranya sudah cukup jelas, seperti “Make
sure you have a great idea”, namun ada juga yang menyelipkan pesan tersirat, seperti “Don’t
change rabbits.”
Anda bisa membaca buku ini untuk mengerti apa maksud dari kutipan-kutipan tersebut.
Porter menulis dengan gaya bahasa yang ringan dan sederhana, sehingga membuat pembaca
lebih mudah paham. Hal ini pula memungkinkan saya untuk menyelesaikan buku ini kurang

dari 24 jam. Bagaimanapun, pembaca harus tahu bahwa ini adalah buku bisnis tentang
langkah strategi dan PR Jack Ma dan Alibaba, bukan tentang seperti apa kehidupan seharihari di Alibaba. Porter tidak menyampaikan apa rasanya bekerja di perusahaan raksasa itu. Ia
berusaha menyampaikan bagaimana perusahaan ini tumbuh dari startup kecil yang dimulai di
apartemen Jack Ma menjadi salah satu perusahaan terbesar di planet ini.
Sebagai penutup, Alibaba’s World adalah bacaan berharga bagi siapa pun yang tertarik pada
pasar China atau startup pada umumnya. Karena Porter tidak bergabung dari awal dan telah
meninggalkan perusahaan beberapa tahun yang lalu, buku ini tidak sepenuhnya lengkap
(suatu hari nanti saya berharap kita akan mendengar cerita lengkap dari Jack Ma sendiri).
Bagaimanapun Alibaba’s World masih bisa memberikan gambaran bagaimana Jack Ma dan
manajernya membangun perusahaan mereka menjadi raksasa seperti sekarang ini.
Baca juga: 6 hal menarik yang perlu Anda ketahui tentang Alibaba
Cukup banyak pelajaran yang bisa dipetik dari buku ini. Namun jika Anda hanya mencari
cerita menarik tentang Jack Ma, sudah ada beberapa buku lain yang membahas tentang itu.
Sama seperti film Crocodile in the Yangtze garapan Porter, Alibaba’s World juga layak
menjadi salah satu referensi Anda.
(Diterjemahkan oleh Lina Noviandari dan diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

About Charlie
Charlie Custer adalah pendiri dan editor ChinaGeeks.org. Ia juga pembuat film dokumenter
sekaligus penulis lepas, reporter, penerjemah, dan produser video di China. Anda bisa

mengikuti dia di Twitter di akun @ChinaGeeks.


o


2






10 Aturan untuk Sukses dari Jack Ma
3Comments




Lina Noviandari5:01 PM on Jun 23, 2015

o


0






Founder Alibaba

, Jack Ma, adalah seorang yang fenomenal. Sosoknya yang karismatik

sekaligus eksentrik, membuatnya menjadi panutan bagi banyak orang. Perjalanan
kewirausahaannya dari menjadi guru bahasa Inggris hingga membuat Alibaba
sukses,
juga menjadikannya seorang entrepreneur yang sangat disegani.

Tech in Asia sendiri sering mengulas berbagai hal tentang Jack Ma, seperti isi pidatonya,
kutipan inspiratif, dan masih banyak lagi. Kali ini, kami akan mengulas sebuah kompilasi
video yang dibuat oleh Evan Carmichael – seorang entrepreneurial expert yang juga
membuat kompilasi video tentang banyak entrepreneur terkenal lainnya – tentang 10 aturan
untuk sukses dari Jack Ma.

1. Terbiasa dengan penolakan
Sebelum menjadi sukses seperti sekarang, Jack Ma dulunya mengalami banyak penolakan.
Jack mengatakan bahwa setelah lulus kuliah, ia mencoba melamar pekerjaan sebanyak 30
kali dan semuanya ditolak. Bahkan ia juga mengatakan bahwa ketika KFC mulai masuk ke
China, ia juga mendaftar sebagai pelayan di restoran cepat saji tersebut. Hasilnya, dari 24
orang yang mendaftar, dia lah satu-satunya orang yang ditolak.
Entrepreneur harus bisa melihat penolakan dan kegagalan sebagai pijakan untuk bangkit dan
dorongan untuk menjadi lebih baik.

2. Terus jaga mimpi Anda
“Kami punya kode rahasia untuk kesuksesan Alibaba,” ujar Jack Ma. Uniknya, kode tersebut
juga berlaku untuk semua orang. Apakah kode itu? Terus jaga mimpi Anda. “Karena mimpi
tersebut mungkin akan terwujud suatu hari nanti,” ujarnya.

3. Fokus pada kultur perusahaan
Jack Ma mengatakan bahwa kultur perusahaan merupakan nilai utama dari Alibaba. Ia juga
mengatakan bahwa teknologi bukanlah nilai utama, teknologi hanyalah alat. Jack mengatakan
bagaimana Alibaba berfokus pada nilai, kultur, dan misi; telah membuat perusahaan ini
sukses. “Semua orang bekerja untuk membantu orang lain, daripada hanya untuk
mendapatkan uang,” ujar Jack.

4. Jangan pedulikan orang yang meremehkan Anda
Jack menceritakan pengalaman saat ia menyampaikan ide Alipay. Banyak orang mengatakan,
“Ini [Alipay] adalah ide terbodoh yang pernah kamu punya.” Namun Jack Ma tidak
mempedulikan cemoohan mereka dan terus maju dengan Alipay. Ia tidak masalah idenya
disebut bodoh asalkan banyak orang yang akan menggunakan produknya tersebut.

5. Mengambil inspirasi dari banyak hal
Mengambil pelajaran dari berbagai hal yang ada di lingkungan sekitar merupakan hal yang
sangat penting bagi entrepreneur. Jack Ma menceritakan bagaimana dirinya belajar banyak
hal dari film. Ia mengatakan telah belajar berpidato dari film Bodyguard, pada film tersebut
Whitney Houston bernyanyi dari hati dan menjadi dirinya sendiri. Itulah yang diterapkan
Jack pada pidato-pidatonya. Film favorit Jack Ma adalah Forrest Gump.

6. Tetap fokus

Jack Ma menolak banyak ide bisnis yang diajukan padanya. Menurutnya ia hanya akan
mempertimbangkan ide yang sesuai dengan misi perusahaannya. Sebagai entrepreneur, Anda
harus fokus pada misi perusahaan Anda dan belajar untuk berkata “tidak”.

7. Memilih nama yang bagus
Jack Ma menamai perusahaan internetnya Alibaba

” bukan tanpa alasan. Suatu hari

ketika ia berada di sebuah kedai kopi di San Fransisco dan mulai mendapatkan ide nama
Alibaba, ia bertanya kepada pramusaji, “Apakah kamu tahu tentang Alibaba?” Pramusaji
menjawab, “Ya.” Jack Ma kembali bertanya, “Apa yang kamu ketahui tentang Alibaba?”
“Alibaba dan 40 pencuri”, jawabnya. Sontak Jack Ma berkata, “Ya, ini namanya!”
Jack Ma kemudian bertanya kepada beberapa orang tentang Alibaba, dan semua orang tahu
tentang itu. Ia mengambil nama Alibaba karena nama itu banyak diketahui orang, mudah
diingat, dan mencerminkan sosok entrepreneur yang baik hati, cerdas, dan membantu orangorang tidak mampu.

8. Pelanggan prioritas nomor 1
“Kami percaya pelanggan nomor satu, karyawan nomor dua, dan pemegang saham nomor
tiga,” ujar Alibaba
. Memprioritaskan pelanggan bisa dibilang merupakan salah satu
“mantra” Alibaba. Jack berpendapat bahwa pelanggan lah yang menjadi sumber penghasilan
bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha sebaik mungkin memenuhi
kebutuhan mereka.

9. Jangan mengeluh, cari peluang
Jack Ma mengatakan bahwa di mana ada masalah, maka di situ ada peluang. Dan seyogyanya
orang tidak mengeluh jika ada masalah, melainkan melihat dan memanfaatkan peluang yang
tersaji di hadapannya.

10. Punya passion
Kita harus punya passion yang kuat untuk mewujudkan tujuan dan mimpi kita. Sesulit dan
sekeras apapun usaha yang harus kita lakukan untuk mewujudkan mimpi tersebut, kita harus
melakukannya. Jack Ma mengatakan kepada timnya, “Kita harus bersusah-susah dahulu
selama 3 hingga 5 tahun, itulah satu-satunya cara kita bisa sukses.” Jika tidak memiliki
passion yang kuat, kita tidak akan bertahan, bahkan satu hari pun.
Jack Ma: “Kami tidak lebih pintar atau bekerja lebih keras, lalu kenapa kami bisa
menjadi miliuner?”
Anda bisa menonton video lengkapnya di sini.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

About Lina
Lina adalah seorang pengamat hidup. Ia senang berdiskusi mengenai sepak bola, film, dan
sastra. Penggemar berat Liverpool FC ini bisa Anda hubungi melalui Twitter.

o


0






Dampak keberhasilan IPO Alibaba bagi
ekosistem startup di Asia Tenggara
0Comments




David Corbin2:17 PM on Sep 26, 2014

o






10

Sebagian besar Anda mungkin sudah tahu bahwa Alibaba kini menjadi perusahaan internet
terbesar ketiga di dunia. Menyusul keberhasilan IPO Alibaba yang bersejarah, banyak yang
memperkirakan bahwa Alibaba akan bergerak dengan cepat dan agresif untuk ekspansi
global. Lalu apa artinya ini bagi startup di Asia Tenggara?
Baca juga: 6 hal menarik yang perlu Anda ketahui tentang Alibaba
Alibaba sudah tidak asing lagi dengan investasi. Menurut The Wall Street Journal, Alibaba
telah secara aktif berinvestasi pada tahun 2014 dengan mengucurkan uang sebesar USD 1
miliar (sekitar Rp 12 triliun) di berbagai perusahaan.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang dampak potensial dari Alibaba ini, Tech in Asia
menghubungi Melissa Guzy, founder Arbor Ventures dan Vinnie Lauria, founder Golden Gate
Ventures, keduanya sangat aktif di Asia Tenggara. Berikut pendapat mereka.

Bagaimana dampak IPO Alibaba terhadap ekosistem
startup di Asia?
MG: Sebuah kesuksesan akan melahirkan kesuksesan berikutnya dan tentu saja rekor nilai
IPO Alibaba
telah membuat para entrepreneur muda terkesan dan telah menunjukkan
kepada mereka nilai dari sebuah kerja keras bertahun-tahun.
VL: Cukup positif, karena menarik lebih banyak perhatian ke Asia, terutama karena dengan
menjadi IPO terbesar dalam sejarah, Alibaba telah membuat lebih banyak investor Amerika
Serikat dan global melirik kawasan ini. Telah ada kabar bahwa Alibaba akan secara agresif
berekspansi ke luar Asia.

Apakah nantinya Alibaba akan melakukan pendekatan
kerjasama atau mandiri dengan pesaing potensial di Asia?
MG: Alibaba sudah berinvestasi secara agresif di luar China dan kemungkinan akan terus
melakukannya, terutama dengan bekal yang besar. Alibaba mampu mengakuisisi perusahaan
teknologi mutakhir dan orang-orang berbakat di bidang engineering.
VL: Saya pikir di beberapa kawasan di Asia Tenggara, Alibaba akan melakukan pendekatan
campuran yang kompetitif, dan juga pendekatan M&A (merger dan akuisisi) – ini adalah
kesempatan yang baik untuk exit bagi beberapa startup. Di luar Asia, saya pikir Alibaba akan
melakukan pendekatan mandiri untuk menciptakan B2B yang memungkinkan pedagang
China terhubung dengan khalayak global.

Manakah industri utama Alibaba (pembayaran, ecommerce, dll) yang kemungkinan besar akan bertumbuh
baik di Asia Tenggara?

MG: Di Arbor Ventures, kami percaya bahwa Alibaba

akan berekspansi ke Asia

Tenggara di banyak ranah. Mereka baru-baru ini berinvestasi pada sektor logistik yakni di
SingPost dan tentu saja Alipay juga akan berekspansi secara regional.
Baca juga: Sejarah Alibaba dalam 9 foto
VL: Saya pikir layanan B2B Alibaba.com memiliki peluang besar untuk bertumbuh cepat
karena hanya melawan sedikit kompetisi. Saya rasa yang paling sulit untuk masuk Asia
Tenggara adalah aplikasi chatting Laiwang – yang akan menghadapi persaingan serius dari
WeChat, LINE, dan FB messenger.

Di negara Asia Tenggara manakah kemungkinan besar
Alibaba akan sukses?
MG: Ini tergantung pada segmen pasar apa yang dimasuki dan di negara mana. Ada beberapa
pasar di Asia Tenggara yang cukup besar untuk berdiri sendiri dan membutuhkan usaha yang
signifikan. Pasar tunggal terbesar adalah Indonesia dan sulit diabaikan untuk perusahaan
seperti Alibaba.
VL: Indonesia, Thailand, dan Vietnam tampaknya akan menjadi peluang besar bagi Alibaba
. Indonesia karena ukuran pasarnya yang besar, Thailand karena pertumbuhan
ecommerce-nya yang pesat sekarang, dan Vietnam karena memiliki pasar lokal kuat yang
sulit dimasuki perusahaan asing, tapi saya pikir Alibaba akan mampu berekspansi dengan
baik di Vietnam.

Apakah ada pelajaran relevan yang bisa diambil Alibaba
dari ekspansi global Rakuten?
MG: Saya pikir Rakuten telah belajar bahwa perbedaan budaya itu berpengaruh dan untuk
itu, lokalisasi adalah hal yang penting. Ini adalah pelajaran serupa yang diterapkan oleh
perusahaan-perusahaan internet di Amerika Serikat ketika mereka memasuki China.
VL: Bekerjasama dengan penyedia solusi pembayaran lokal – jangan mencoba untuk
melakukannya sendiri. Membeli pemain global yang lebih besar yang dapat membantu dalam
hal distribusi, kemitraan, dan akses ke pelanggan.

Seberapa mendesakkah Alibaba harus berekspansi?
Mengapa tidak beroperasi di China saja?
MG: Alibaba bisa tumbuh di China selama bertahun-tahun karena semakin banyak orang
yang masuk golongan kelas menengah. Alibaba memiliki ambisi global, yang tidak berbeda
dengan Google dan Facebook dan sangat populer di Asia Tenggara.

VL: Saya pikir tidak begitu mendesak, tapi saya rasa perusahaan Amerika Serikat ingin
memiliki pertumbuhan agresif yang berkelanjutan. Alibaba
bisa terus melakukan itu di
China untuk sementara waktu, tetapi perusahaan ini perlu membuat langkah-langkah besar di
pasar lain agar bisa bersaing dengan investor AS yang mendambakan pertumbuhan agresif
dari tahun-ke-tahun yang umum bagi perusahaan teknologi. Inilah yang membuat Alibaba
berekspansi entah ke sektor baru, lini produk baru, atau wilayah baru.
Baca juga: Berkat IPO, pendiri Alibaba jadi orang terkaya di China

Pendapat Khailee Ng
KhaiLee Ng, venture partner di 500 Startups, juga menyampaikan pendapatnya. Ia melihat
bahwa IPO Alibaba merupakan keuntungan bagi ekosistem teknologi di Asia Tenggara secara
keseluruhan. Ia mengatakan kepada Tech in Asia:
Jack Ma telah mengingatkan dunia bahwa perjalanan membangun raksasa teknologi global
tidak hanya bisa dilakukan oleh Silicon Valley. Dan keberhasilan Alibaba datang tepat pada
waktunya karena pasar lain di luar Amerika Serikat dan China telah matang. Apakah kita
akan melihat raksasa multi-miliar dollar muncul dari Asia Tenggara beberapa tahun yang
akan datang? Biarkan kisah Alibaba membangkitkan keberanian dalam diri founder di
negara-negara berkembang untuk berkata “HELL YEAH”.