Kriminologi II&III2013

Sejarah Perkembangan
Kriminologi

Alur Perkembangan
Kriminologi
Zaman Kuno

Abad
Pertengahan

Renaissance

Abad 19

Revolusi
Perancis

Abad 18

1. Zaman Kuno
Pada umumnya, cabang-cabang ilmu

berkembang pada zaman kuno, kecuali
Kriminologi. Kriminologi sebagai ilmu yang
mempelajari tentang kejahatan tumbuh dari
reaksi atas kekacauan dan penyimpangan di
negara-negara Eropa.
(Lihat Richard Quinney, 1975:4)

1. Zaman Kuno (lanjutan)
Pada zaman kuno, kejahatan adalah suatu
fenomena yang terjadi dalam masyarakat dan
sudah merupakan bagian dari peradaban,
sehingga manusia dan ilmuwan cenderung
lebih tertarik untuk mempelajari hal-hal yang
tidak umum.
(Lihat Bonger, 1982:44)

1. Zaman Kuno (lanjutan)
Plato dan Aristoteles merupakan dua tokoh
ternama pada zaman kuno. Baik Plato maupun
Aristoteles tidak menyinggung langsung tentang

kriminologi.
Menurut Plato, emas dan manusia adalah sumber
kejahatan, sedangkan Aristoteles berpendapat,
Kejahatan ditimbulkan karena kemiskinan
(Lihat Topo Santoso & Eva Achzani, 2001: 1)

1. Zaman Kuno (lanjutan)
Perkembangan kriminologi pada era ini disebut
juga dengan era Pre kriminologi.
Pada era ini kejahatan tidak dianggap sebagai
suatu gejala sosial yang patut untuk diteliti
atau dikaji secara mendalam, sebaliknya
kejahatan dianggap sebagai suatu bentuk
keadaan yang biasa di dalam masyarakat.

2. Abad Pertengahan
Di dalam perkembangan kriminologi, abad
pertengahan disebut juga dengan istilah
abad kegelapan (darkness age)
Disebut dengan abad kegelapan karena

pada masa ini, dunia (khususnya Eropa)
mengalami masa kemunduran dalam hal
ilmu pengetahuan.

2. Abad Pertengahan
(lanjutan)
Seperti halnya di era pre kriminologi, pada
era ini manusia belum merumuskan faktorfaktor penyebab kejahatan sebagai sebuah
ilmu atau sebagai objek kajian.
Kejahatan dinilai sebagai suatu akibat dari
adanya keadaan masyarakat, yaitu
kemiskinan. Kejahatan sebagai reaksi atas
upaya untuk bertahan hidup.

2. Abad Pertengahan
(lanjutan)
Thomas van Aquinas menilai, bahwa dalam
keadaan mendesak, seseorang diperbolehkan
untuk melakukan kejahatan.
Thomas van Aquinas menuliskan dalam dua

bukunya Summa contra gentiles dan Summa
Theologica. Kedua buku tersebut membahas
tentang sifat dan karya tuhan, kearifan dan
kebahagiaan manusia, juga kontabilitas agama
dengan akal.

Renaissance
Secara sederhana Renaissance adalah suatu
gerakan pembaruan atau pencerahan setelah
era abad kegelapan. Berawal dari Italia sekitar
abad 15 kemudian menyebar ke seluruh Eropa
dan mengakhiri zaman atau abad
pertengahan/ kegelapan.

Renaissance (lanjutan)
Di dalam sejarah perkembangan kriminologi,
era renaissance merupakan permulaan sejarah
baru. Setelah mengalami zaman kegelapan,
dimana ilmu pengetahuan tidak mengalami
perkembangan, dan manusia berkutat dengan

mistis dan perang (crussade), maka muncullah
suatu titik balik, ke arah abad pencerahan.

Renaissance (lanjutan)
Thomas More adalah salah seorang tonggak
masuknya sejarah baru dalam dunia kriminologi,
karena untuk kali pertama terdapat penelitian
yang mengkaitkan antara kejahatan dalam
hubungannya dengan masyarakat.
Dalam bukunya, UTOPIA , Thomas More
menyatakan, terdapat banyak penyebab orang
berbuat jahat.

Renaissance (lanjutan)
Thomas More menyebutkan, bahwa dari sekian
banyak faktor-faktor penyebab tersebut dapat
digeneralisir ke dalam dua kelompok besar, yaitu:
1. Ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya sendiri (perang dan revolusi agraria
yang menyebabkan munculnya revolusi

industri);
2. Hukuman yang terlampau berat
(Lihat Topo Santoso & Eva Achjani, 2001:37)

Abad 18
Thomas More dikatakan sebagai tonggak
berkembangnya kriminologi ke arah yang benar.
Pada abad 18, perkembangan kriminologi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Adanya penentangan terhadap hukum pidana
materiil dan formil;
2. Sebab-sebab sosial dari kejahatan;
3. Sebab-sebab antropologi dari kejahatan.

Revolusi Perancis
Pada tahun-tahun yang hampir bersamaan,
dibeberapa belahan dunia mengalami banyak
sekali perubahan secara cepat (revolusi).
Inggris mengalami revolusi agraria yang
berlanjut ke revolusi industri. Di Amerika

terjadi revolusi Amerika yang membawa
imbas secara tidak langsung terhadap
munculnya revolusi Perancis.

Revolusi Perancis (lanjutan)
Setidaknya ada dua garis besar penyebab
Revolusi Perancis, yaitu faktor umum dan
faktor khusus.
• Faktor Umum
: ada kecemburuan sosial
terkait dengan klas sosial di Perancis
• Faktor Khusus
: ketidaksukaan
masyarakat Perancis dengan gaya keluarga
kerajaan

Revolusi Perancis (lanjutan)
Salah satu akibat paling penting dalam
revolusi Perancis adalah berubahnya sistem
pemerintahan dari monarkhi menjadi

demokrasi.
Perubahan tersebut membawa pengaruh
terhadap sistem hukum.

Revolusi Perancis (lanjutan)
Perubahan sistem hukum, termasuk juga
dalam code penal nya yang tidak
memberlakukan pidana mati dan penafsiran
analogi dalam memutus perkara.
Di dalam perkembangannya, code penal mulai
memberlakukan kembali pidana mati,
sehingga adanya kekacauan dalam hukum
pidana materiil maupun formil.

Revolusi Perancis (lanjutan)
Pada era ini muncul tokoh-tokoh yang sangat
mempengaruhi berkembangnya kriminologi
sampai saat ini. Bahkan tokoh-tokoh tersebut
sangat berpengaruh terhadap lahirnya aliranaliran dalam kriminologi yang kemudian
dipertegas dengan munculnnya teori-teori

dalam kriminologi.
Tokoh-tokoh tersebut antara lain, JJ.
Rosseau, Voltaire, Beccaria dll.

Revolusi Perancis (lanjutan)
Pada era Revolusi Perancis banyak
perkembangan dalam ilmu pengetahuan yang
turut membantu perkembangnya kriminologi,
seperti diantaranya anthropologi, phrenologi,
psyognomy dll.
Perkembangan ilmu pengetahuan baru
tersebut secara konkrit memunculkan aliranaliran dan teori-teori baru dalam kriminologi

Abad 19
Dampak dari terjadinya revolusi industri dan
revolusi Perancis yang sedemikian besar
terhadap ilmu pengetahun dan sistem hukum
turut mempengaruhi apa yang terjadi di
dunia baru, Amerika.
Koloni-koloni di Amerika turut serta

membawa peradaban dan segala
perkembangan yang terjadi di Eropa,
termasuk diantaranya kriminologi

Abad 19 (lanjutan)
Di Amerika, muncul aliran-aliran dan teoriteori baru yang sama sekali berbeda dengan
apa yang pernah ada di Eropa.
Perkembangan kriminologi di Amerika
membuat polarisasi aliran dan teori
kriminologi tersendiri yang berbeda bahkan
beberapa diantaranya bertentangan dengan
apa yang muncul dan berkembang di Eropa

Abad 19 (lanjutan)
Perkembangan abad 19 di Amerika menjadi
satu bagian dalam sejarah perkembangan
kriminologi karena sampai sekarang teoriteori dari aliran Chicago maupun kriminologkriminolog Amerika menjadi salah satu acuan
dalam mempelajari kriminologi.

Daftar Bacaan

1. B. Simandjuntak, Pengantar Kriminologi dan Patologi
Sosial, 1981
2. Richard Quinney, Criminology: Analysis and Critique of
Crime in America, 1975
3. Topo Santoso dan Eva Achjani Z, Pengantar Kriminologi,
2001
4. WA. Bonger, diperbaharui oleh Th. Kempe terjemahan RA.
Koesnoen, Pengantar Tentang Kriminologi, 1982