LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TATA CARA KERJA
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK TATA CARA KERJA
ACARA IV
ANALISIS BERAT PENGANGKATAN BEBAN
Kelompok A2.1
Adiatma Kurniawan P.
(12/329516/TP/10305)
Ita Mitayani
(12/329526/TP/10313)
Yustinus Bagus P.A.N. (12/329564/TP/10341)
Meita Pratiwi
(12/329624/TP/10361)
Co. Asisten:
Tisya Alifa Putri
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Praktikan dapat melakukan analisis berat pengangkatan beban oleh pekerja
saat bekerja.
B. Latar Belakang
Perkembangan industri di Indonesia saat ini cukup pesat. Hal Ini menuntut
pekerja dan pemilik perusahaan bekerja sama dengan baik, agar dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas berproduksi. Salah satu faktor penting yang
mempengaruhi produktivitas adalah masalah keselamatan dan kesehatan
kerja(K3).
Demi peningkatan produktivitas kerja, pekerjaan harus dilakukan dengan
memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan. Jika persyaratan tersebut tidak
terpenuhi, maka terjadi ketidaknyamanan kerja, gangguan kesehatan, penyakit dan
kecelakaan. Permasalahan tersebut juga disebabkan oleh ketidakseimbangan
antara beban kerja dengan kapasitas atau kemampuan kerja yang dimilki pekerja.
Risiko kecelakaan tersebut disebabkan karena adanya sumber-sumber bahaya
akibat dari aktifitas kerja yang terdiri dari mengangkat, menurunkan, mendorong,
menarik dan membawa merupakan sumber utama komplain karyawan di industri.
Tenaga kerja merupakan aset perusahaan yang sangat penting dalam proses
produksi, sehingga perlu diupayakan agar derajat kesehatan tenaga kerja selalu
dalam keadaan optimal.
Sumber-sumber bahaya perlu dikendalikan untuk mengurangi kecelakaan,
salah satunya aktivitas Manual Material Handling (MMH) yang tidak tepat dapat
menimbulkan kerugian bahkan kecelakaan pada karyawan. Akibat yang
ditimbulkan dari aktivitas Manual Material Handling (MMH) yang tidak benar
salah satunya adalah keluhan musculoskeletal. Keluhan musculoskeletal adalah
keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai
dari keluhan yang sangat ringan sampai sangat sakit. Dari kegiatan tersebut maka
diusahakan suatu pengendalian sampai tingkat yang aman untuk tenaga kerja
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan.
Apabila otot
menerima beban statis secara berulang dalam jangka waktu yang lama akan dapat
menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon. Keluhan
inilah yang biasanya disebut sebagai Muskoloskeletal disorder (MSDs) atau
cedera pada sistem musculoskeletal.
Untuk menciptakan proses pengangkutan yang aman, maka dapat dibuat
dan dihitung RWL (Recommended Weight Limit) dan juga LI (Lifting Index).
RWL (Recommended Weight Limit) dihitung agar diketahui berapa berat benda
yang dapat direkomendasikan untuk diangkut oleh seorang pekerja, sedangkan LI
(Lifting Index) dihitung agar diketahui apakah proses pengangkutan yang
dilakukan aman untuk dilakukan atau tidak.
Oleh karena itu, dalam suatu industri sangat diperlukan analisis berat
pengangkatan beban yang dikerjakan oleh pekerja melalui perhitungan RWL dan
juga LI agar dapat diketahui berat beban yang direkomendasikan dan juga dapat
diketahui tafsiran stres fisik terkait pekerjaan pengangkutan yang dilakukan aman
atau tidak. Dengan demikian, industri dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
dalam berproduksi. Dalam praktikum ini dilakukan analisis dengan melakukan
simulasi pemindahan bahan pada stasiun 4 yaitu stasiun kerja pengepakan
kerupuk mentah. Melalui simulasi ini mahasiswa dapat melakukan perhitungan
RWL dan LI sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan
atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam
berkreativitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia
baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi
lebih baik (Tarwaka, 2004).
Dalam hal penciptaan ergonomi kerja dengan melakukan penanganan
aktivitas angkat–angkut secara manual metode kerja atau sikap dalam
penyelesaian pekerja atau tugas. Pengamatan tersebut meliputi pada : individu
(ukuran metode operasional seperti : kecepatan, ketepatan, dan cara / postur
memindahkan), organisasi, dan administrasi. Aktivitas angkat – angkut manual
banyak digunakan karena memiliki fleksibilitas yang tinggi, murah, dan mudah
diaplikasikan. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas angkat–
angkut secara manual dapat menimbukkan resiko ovexertion apabila diterapkan
pada kondisi lingkungan kurang memadai dengan alat yang kurang mendukung
dan sikap kerja yang salah (Bambang, 2008).
Recommended Weight Limit (RWL) merupakan rekomendasi batas beban
yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cidera meskipun dilakukan
secara repetitive dan dalam jangka waktu yang lama. RWL ditetapkan oleh
NIOSH. Syarat-syarat NIOSH agar dalam mengangkat dan menurunkan beban
(Suhendar dan Simanjuntak, 2008).:
• Mengangkat dan menurunkan dengan kedua tangan.
• Mengangkat dan menurunkan lebih dari 8 jam.
• Mengangkat dan menurunkan ketika tidak sedang duduk atau berlutut.
• Mengangkat dan menurunkan didaerah yang ruangnya terbatas.
• Mengangkat dan menurunkan tidak stabil.
• Mengangkat dan menurunkan dengan tidak menarik atau mendorong.
• Mengangkat dan menurunkan tidak dengan kecepatan yang cepat.
Berdasarkan sikap dan kondisi sistem kerja pengangkatan dalam proses
pengangkatan barang yang dilakukan para pekerja. Maka langkah yang ditempuh
untuk melakukan pengukuran faktor-faktor yang mempengaruhi maka digunakan
pendekatan ketetapan NIOSH (Waters, et al, 1993).
NIOSH (National For Occupational Safety and Health) adalah suatu
lembaga yang menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika,
telah melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang bepengaruh terhadap
biomekanika yaitu (Muslimah, 2006):
1.
Berat dari benda yang dipindahkan, hal ini ditentukan oleh pembebanan
langsung.
2.
Posisi pembebanan dengan mengacu pada tubuh, dipengaruhi oleh:
a. Jarak horisontal beban yang dipindahkan dari titik berat tubuh.
b. Jarak vertikal beban yang dipindahkan dari lantai.
c. Sudut pemindahan beban dari posisi sagital (posisi pengangkatan tepat
didepan tubuh).
3.
Frekuensi pemindahan dicatat sebagai rata-rata pemindahan/menit untuk
pemindahan berfrekuensi tinggi.
4.
Periode (durasi) total waktu yang diberlakukan dalam pemindahan pada
suatu pencatatan.
NIOSH
dikembangkan
direkomendasikan
untuk
untuk
seseorang
menghitung
yang
sedang
batas
beban
melakukan
yang
pekerjaan
mengangkat dan menurunkan beban untuk mencegah dan mengurangi sakit dan
cedera pada tulang belakang (Allender et al, 1988).
RWL
dalam sistem pemindahan bahan secara manual sederhana
didefinisikan dengan persamaan berikut (Anonim, 2014):
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
Keterangan :
RWL : Batas beban yang direkomendasikan
LC
: Konstanta pembebanan
= 23 kg
DM
: Faktor pengali perpindahan
= 0.82 + 4.5/D (D dalam cm)
AM
: Faktor pengali asimetrik
= 1 – (0.0032 A) (A dalam derajat)
FM
: Faktor pengali frekuensi (lihat tabel)
CM
: Faktor pengali kopling (lihat tabel)
VM
: Faktor pengali vertikal
Horizontal Location (H)
= (1-(0.003[V-75])) (V dalam cm)
: Jarak dari telapak tangan ke titik tengah
antara tumit (diproyeksikan pada lantai).
Vertical Location (V)
: Jarak antara kedua tangan dengan lantai.
Vertical Travel Distance (D)
: Jarak perbedaan ketinggian vertikal antara
destination
dan
origin
pada
pengangkatan.
Lifting Frequency (F)
:
Angka
rata-rata
pengangkatan/menit
selama periode 15 menit
Angle (A)
: Sudut asimetrik merupakan sudut yang
dibentuk
antara
garis
pertengahan garis sagital.
asimetrik
dan
Berikut ini merupakan tabel penentuan CM yang disajikan dalam bentuk
tabel :
Tabel 1. Penentuan CM (Anonim, 2014).
Gambar 1. Gambar sudut asimetri (Marraw dan Karwowski, 2006).
Gambar 2. Lokasi tangan (Marraw dan Karwowski, 2006).
Tabel 2. Penentuan FM (Colombini et al, 2013).
Lifting Index merupakan tafsiran stress fisik dikaitkan dengan pekerjaan
pengangkatan manual sebagai berikut (Mulyati dan Ushada, 2014):
Li > 1
:
Berat
beban
yang
melebihi
batas
pengangkatan
yang
direkomendasikan, maka aktifitas tersebut memiliki resiko cedera
tulang belakang.
Li = 1
: Berat beban sesuai dengan pengangkatan yang direkomendasikan,
dan merupakan kondisi optimal.
Li < 1
: Berat beban yang diangkat tidak melebihi batas pengangkatan yang
direkomendasikan, maka aktifitas tersebut memiliki resiko kecil
cedera tulang belakang.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Rak
Troly
2. Bahan
Kerupuk yang telah dikemas dan dimasukkan ke dalam kardus.
B. Prosedur Praktikum
Dilakukan simulasi pemindahan bahan pada stasiun krja 4, yaitu
stasiun kerja pangepakkan. Bahan yang dipindahkan adalah kardus
yang berisi kerupuk mentah sebanyak 6 buah terdiri dari 3
tumpukan.
Bahan dipindahkan dari troli ke rak penyimpanan
dengan membandingkan antara pemindahan karton
dari:
Handtruck dari tumpukan terbawah
Handtruck dari tumpukan tengah
Handtruck dari tumpukan teratas
Diambil gambar, posisi kaki dan tangan pekerja diukur pada
saat bekerja dengan menggambarkannya dilantai
RWL dan LI dihitung
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
a. Rak A
1. Foto Rak A
A1.1.2 Meletakkan kardus
A1.1.1 Mengambil kardus
A1.2.1 Mengambil Kardus
A2.1.1 Mengambil
Kardus
A.2.2.1 Mengambil Kardus
A1.2.2 Meletakkan Kardus
A2.1.2 Meletakkan Kardus
A2.2.2 Meletakkan Kardus
A3.1.1 Mengambil Kardus
2.
A3.1.2 Meletakkan Kardus
Tabel Rak A
Faktor
1
2
Tj
As
Tj
As
23
0,45
23
0,3
23
0,41
23
0,38
23
0,45
VM
0,91
8
0,8
0,91
0,86
0,86
23 A3.2.1
23 Mengambil
23
23
23
23
23
Kardus
0,3 0,41 0,39
0,45
0,3A3.2.20,41
0,34 Kardus
Meletakkan
9
4
0,8 0,86 0,86 0,812 0,8 0,812 0,86
DM
3
0,96
2
0,9
3
1,12
8
1,12
5
1,12
2
1,1
5
5,32
8
5,32
5
2,62
2
2,6
5
1,06
8
1,06
AM
0,78
6
0,9
0,71
0,94
0,78
2
0,9
0,71
0,98
0,78
2
0,9
0,71
0,91
0,37
4
0,3
0,37
8
0,3
0,37
1
0,3
0,37
0,37
0,9
7
0,9
0,9
7
0,9
0,9
7
0,9
0,9
0,9
Pengal
i
LC
HM
FM
CM
0,37
0,9
0,37
0,9
Tj
3
As
As
0,37
0,9
Tj
0,37
0,9
3. Perhitungan
A.1.1
RWL asal = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,45 x 0,913 x 0,96 x 0,78 x 0,37 x 0,9
= 2,356
LI =
5
2,356
= 2,122
RWL tujuan = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,38 x 0,82 x 0,96 x 0,94 x 0,37 x 0,9
= 2,153
As
Tj
As
Tj
LI =
5
2,153
A.1.2
RWL asal
LI =
= 2,322
= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,41 x 0,913 x 1,12 x 0,71 x 0,37 x 0,9
= 2,279
5
2,279
= 2,193
RWL tujuan = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,38 x 0,868 x 1,12 x 0,94 x 0,37 x 0,9
= 2,659
LI =
5
2,659
= 1,880
A.2.1
RWL asal= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,45 x 0,865 x 1,12 x 0,78 x 0,37 x 0,9
= 2,604
5
LI =
= 1,920
2,604
RWL tujuan =LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,39 x 0,82 x 1,12 x 0,98 x 0,37 x 0,9
= 2,689
LI =
5
2,689
= 1,859
A.2.2
RWL asal= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,41 x 0,865 x 5,32 x 0,71 x 0,37 x 0,90
= 10,259
LI =
5
10,259
= 0,487
RWL tujuan = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,39 x 0,868 x 5,32 x 0,98 x 0,37 x 0,90
= 13,517
LI =
A.3.1
5
13,517
= 0,369
RWL asal= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,45 x 0,8125 x 2,62 x 0,78 x 0,37 x 0,90
= 5,722
LI =
5
5,722
= 0,873
RWL tujuan = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,34 x 0,82 x 2,62 x 0,91 x 0,37 x 0,90
= 5,091
LI =
5
5,091
= 0,982
A.3.2
RWL asal = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,41 x 0,8125 x 1,06 x 0,71 x 0,37 x 0,9
= 1,920
LI =
5
1,920
= 2,604
RWL tujuan = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,34 x 0,868 x 1,06 x 0,91 x 0,37 x0,9
= 2,180
5
LI =
= 2,293
2,180
b. Rak B
1. Foto Rak B
B1.1.1 Mengambil kardus
B1.1.2 Meletakkan kardus
B1.2.1 Mengambil kardus
B1.2.2 Meletakkan kardus
B2.1.1 Mengambil kardus
B2.2.1 Mengambil kardus
B2.1.2 Meletakkan kardus
B3.1.1 Mengambil kardus
B3.2.1 Mengambil kardus
B2.2.2 Meletakkan kardus
B3.1.2 Meletakkan kardus
B3.2.2 Meletakkan kardus
2.
Tabel Rak B
Faktor
Penggal
1
2
As
Tj
As
As
Tj
As
Tj
As
Tj
As
Tj
LC
HM
23
0.45
23
0.3
23
23
0.4 0.38
23
0.4
23
0.3
23
0.4
23
0.3
23
0.4
23
0.3
23
0.4
23
0.34
VM
0.91
8
0.9
1
0.9 0.99
5
0.8
9
0.9
1
0.8
9
0.9
5
0.8
4
0.9
1
0.8
0.99
1.12
6
1.1
1
0.9 0.96
6
0.9
6
0.9
6
0.9
9
0.9
1
0.9
6
0.9
1
0.8
0.89
0.78
2
0.9
6
0.7 0.94
6
0.7
6
0.9
4
0.7
4
0.9
1
0.7
1
0.9
9
0.7
0.91
FM
0.45
4
0.4
1
0.4 0.45
8
0.4
8
0.4
1
0.4
8
0.4
8
0.4
1
0.4
1
0.4
0.45
CM
0.9
5
0.9
5
0.9
5
0.9
5
0.9
5
0.9
5
0.9
5
0.9
5
0.9
5
0.9
0.9
i
DM
AM
3.
Tj
3
0.9
Perhitungan
RWL=LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
LI =
Load of weig h t
RWL
B 1.1
RWLasal=23 x 0.45 x 0.91 x 1.12 x 0.78 x 0.45 x 0.9=3.33
LI asal=
5
=1.50
3.33
RWLtujuan=23 x 0.38 x 0.96 x 1.12 x 0.94 x 0.45 x 0.9=3.58
LI tujuan=
5
=1.40
3.58
B 1.2
RWLasal=23 x 0.41 x 0.91 x 0.96 x 0.71 x 0.45 x 0.9=2.25
LI asal=
5
=2.22
2.25
RWLtujuan=23 x 0.38 x 0.99 x 0.96 x 0.94 x 0.45 x 0.9=3
5
LI tujuan= =1.67
3
B2.1
RWL asal = 23 x 0.45 x 0.86 x 0.96 x 0.98 x 0.45 x 0.9 = 2.70
LI asal=
5
=1.85
2.70
RWL tujuan = 23 x 0.39 x 0.96 x 0.96 x 0.98 x 0.45 x 0.9 = 3.28
LI tujuan=
5
=1.52
3.28
B 2.2
RWL asal = 23 x 0.41 x 0.86 x 0.94 x 0.71 x 0.45 x 0.9 = 2.19
LI asal=
5
=2.28
2.19
RWL tujuan = 23 x 0.39 x 0.99 x 0.94 x 0.98 x 0.45 x 0.9 = 3.33
LI tujuan=
5
=1.50
3.33
B 3.1
RWL asal = 23 x 0.45 x 0.81 x 0.91 x 0.78 x 0.45 x 0.9 = 2.52
LI asal=
5
=1.98
2.52
RWL tujuan = 23 x 0.34 x 0.96 x 0.91 x 0.91 x 0.45 x 0.9 = 2.52
LI tujuan=
5
=1.98
2.52
B 3.2
RWL asal = 23 x 0.41 x 0.81 x 0.89 x 0.71 x 0.45 x 0.9 = 1.95
LI asal=
5
=2.56
1.95
RWL tujuan = 23 x 0.34 x 0.99 x 0.89 x 0.91 x 0.45 x 0.9 = 2.54
LI tujuan=
5
=1.97
2.54
c. Rak C
1. Foto Rak C
C1.1 Mengambil Kardus
C2.1 Mengambil Kardus
C3.1 Mengambil Kardus
C1.2 Meletakkan Kardus
C2.2 Meletakkan Kardus
C3.2 Meletakkan Kardus
C4.1 Mengambil Kardus
C4.2 Meletakkan Kardus
C5.1 Mengambil Kardus
C5.2 Meletakkan Kardus
C6.1 Mengambil Kardus
C6.2 Meletakkan Kardus
2. Tabel Rak C
Faktor
1
2
3
As
Tj
As
Tj
As
Tj
As
Tj
As
Tj
As
Tj
i
LC
HM
23
0,427
23
0,429
23
0,465
23
0,429
23
0,42
23
0,425
23
0,46
23
0,425
23
0,42
23
0,37
23
0,46
23
0,377
VM
0,175
0,046
1
0,147
0,851
7
0,86
0,904
5
0,86
0,851
7
0,81
7
0,90
5
0,81
0,851
0,896
5
0,878
5
0,878
8
0,87
6
0,879
8
0,86
5
0,868
7
0,86
5
0,86
7
0,86
5
0,861
0,795
9
1
0,696
8
1
0,696
8
0,92
8
0.79
1
0,92
0,795
2
0,37
0,9
0,37
0,9
0,37
0,9
0,37
0,9
0,37
0,9
0,37
0,9
5
0,37
0,9
0,37
0,9
0,37
0,9
Pengal
DM
0,896
AM
0,913
0,795
4
0,413
FM
CM
6
0,37
0,9
2
0,37
0,9
6
0,37
0,9
3. Perhitungan
C1.1
RWLasal =LC × HM × VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,427 × 0,175× 0,896 ×0,9136 ×0,37 × 0,9
¿ 0,4685
Load of weig ht
5
=
=10,672
RWL
0,4685
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
RWLt ujuan=LC × HM × VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,429 ×0,046 × 0,896 ×0,7952 ×0,37 × 0,9
¿ 0,1077
Load of weig ht
5
=
=46,425
RWL
0,1077
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
C1.2
RWLasal =LC × HM × VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,4651 ×0,4175 ×0,8784 × 0,7952× 0,37 ×0,9
¿ 1,039
Load of weig ht
5
=
=4,812
RWL
1,039
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
RWLtujuan =LC × HM ×VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,429 ×0,8515 × 0,878× 0,7952× 0,37 ×0,9
¿ 1,953
Load of weig ht
5
=
=2,560
RWL
1,953
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
C.2.1
RWLasal =LC × HM × VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,427 × 0,868× 0,879× 1× 0,37 ×0,9
¿ 2,495
Load of weig ht
5
=
=2,004
RWL
2,495
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
RWLtujua n=LC × HM ×VM × DM × AM × FM × CM
¿ 23 ×0,425 ×0,9046 × 0,879× 0,696 ×0,37 × 0,9
¿ 1,801
Load of weig ht
5
=
=2,776
RWL
1,801
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
C.2.2
RWLasal =LC × HM × VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,465 ×0,868 × 0,868× 1× 0,37 ×0,9
¿ 2,683
Load of weig ht
5
=
=1,863
RWL
2,683
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
RWLtujuan =LC × HM ×VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,425 ×0,8515 × 0,868× 0,696 ×0,37 × 0,9
¿ 1,674
Load of weig ht
5
=
=2,987
RWL
1,674
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
C.3.1
RWLasal =LC × HM × VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,427 × 0,817× 0,868 ×0,92 ×0,37 × 0,9
¿ 2,133
Load of weig ht
5
=
=2,344
RWL
2,133
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
RWLtujuan =LC × HM ×VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,377 × 0,905× 0,868× 0,795 ×0,37 × 0,9
¿ 1,803
Load of weig ht
5
=
=2,773
RWL
1,803
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
C.3.2
RWLasal =LC × HM × VM × D M × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,465 ×0,817 × 0,861× 0,92× 0,37 ×0,9
¿ 2,305
Load of weig ht
5
=
=2,169
RWL
2,305
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
RWLtujuan =LC × HM ×VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,377 × 0,8515× 0,861× 0,795× 0,37 ×0,9
¿ 1,683
Load of weig ht
5
=
=2,970
RWL
1,683
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
d. Rak D
1. Foto Rak D
D1.1 Mengambil Kardus
D1.1 Meletakkan Kardus
D1.2 Mengambil Kardus
D1.2 Meletakkan Kardus
D2.1 Mengambil Kardus
D2.1 Meletakkan Kardus
D2.2 Mengambil Kardus
D2.1 Meletakkan Kardus
D3.1 Mengambil Kardus
D3.1 Meletakkan Kardus
D3.2 Mengambil Kardus
D3.2 Meletakkan Kardus
1. Tabel Rak D
1
Faktor
Pengali As
Tj
As
LC
23
23
23
HM
0,427 0,427 0,465
VM
0,9175 0,769 0,9175
DM
0,863 0,863 0,857
AM
0,9136 0,792 0,9136
FM
0,37 0,37 0,37
CM
0,9
0,9
0,9
CM
0,9
0,9
0,9
2
Tj
23
As
23
Tj
23
3
As
23
Tj
23
As
23
0,37
0,9
0,9
0,37
0,9
0,9
0,37
0,9
0,9
0,37
0,9
0,9
0,37
0,9
0,9
0,37
0,9
0,9
RWL tujuan = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,427 x 0,769 x 0,863 x 0,792 x 0,37 x 0,9
= 1,719
5
= 2,909
1,719
LI>1
D.1.2
RWL asal
LI =
= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,465 x 0,9175 x 0,857 x 0,9136 x 0,37 x 0,9
= 2,558
5
2,558
= 1,955
LI>1
RWL tujuan = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,429 x 0,721 x 0,857x 0,795 x 0,37 x 0,9
= 1,614
5
LI =
= 3,10
1,614
LI>1
D.2.1
As
23
Tj
23
0,429 0,427 0,426 0,465 0,429 0,427 0,377 0,465 0,377
0,721 0,868 0,769 0,868 0,721 0,817 0,769 0,817 0,721
0,857 0,857 0,857 0,853 0,853 0,853 0,853 0,849 0,849
1
1
0,795
0,696
0,696 0,92 0,795 0,92 0,795
2. Perhitungan
D.1.1
RWL asal = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,427 x 0,9175 x 0,863 x 0,9136 x 0,37 x 0,9
= 2,366
5
LI =
= 2,113
2,366
Li > 1
LI =
Tj
23
0,37
0,9
0,9
0,37
0,9
0,9
0,37
0,9
0,9
RWL asal= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,427 x 0,868 x 0,857 x 1 x 0,37 x 0,9
= 2,433
5
LI =
= 2,055
2,433
LI>1
RWL tujuan= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,426 x 0,769 x 0,857 x 0,696 x 0,37 x 0,9
= 1,496
5
LI =
= 3,342
1,496
LI>1
D.2.2
RWL asal = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,465 x 0,868 x 0,853 x 1 x 0,37 x 0,90
= 2,637
5
LI =
= 1,896
2,637
LI>1
RWL tujuan= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,429 x 0,721 x 0,853 x 0,696 x 0,37 x 0,90
= 1,406
5
LI =
= 3,556
1,406
LI>1
D.3.1
RWL asal= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,427 x 0,817 x 0,853 x 0,92 x 0,37 x 0,90
= 2,097
5
LI =
= 2,384
2,097
LI>1
RWL tujuan= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,377 x 0,769 x 0,853 x 0,795 x 0,37 x 0,90
= 1,506
5
LI =
= 3,320
1,506
LI>1
D.3.2
RWL asal= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,465 x 0,817 x 0,849 x 0,92 x 0,37 x 0,9
= 2,273
LI =
5
2,273
= 2,199
LI>1
RWL tujuan= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,377 x 0,721 x 0,849 x 0,795 x 0,37 x0,9
= 1,405
5
LI =
= 3,560
1,405
LI>1
B. Pembahasan
Praktikum Teknik Tata Cara Kerja (TTCK) acara 4 ini berjudul Analisis
Berat Pengangkatan Beban. Tujuan dari praktikum ini supaya praktikan mampu
melakukan analisis berat pengangkatan beban oleh pekerja saat bekerja. Metode
untuk melakukan analisis ini menggunakan Recommended Weight Limit (RWL).
Ada beberapa langkah untuk melakukan analisis berat pengkatan beban
oleh pekerja saat bekerja. Pertama, praktikan melakukan simulasi pekerjaan
pemindahan bahan di masing-masing tingkatan rak pada stasiun kerja
pengepakan. Lalu, praktikan lain melakukan pengambilan gambar posisi kaki dan
tangan pekerja pada saat bekerja. Kemudian menggambaran letak kaki pekerja di
lantai, penggambaran dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan
pengukuran karena titik-titik pengukurannya sudah ditentukan pada gambar yang
telah digambar. Praktikan lain melakukan perhitugan jarak vertikal maupun
horizontal dari kaki ke rak tempat peletakan barang, menghitung sudut
kemiringan pekerja ketika mengangkat dan meletakkan kardus dengan demikian
maka nilai Horisontal, Vertical, Distance, dan Asymetric pada masing-masing
tingkatan rak. Selain itu juga dilakukan pencarian nilai Frequency dan Counpling
berdasarkan data yang diperoleh dengan cara melihat tabel yang telah ada. Untuk
mengetahui
Frequency
pengangkatan
kardus
maka
dilakukan
simulasi
pengangkutan dalam 1 menit praktikan dapat mengangkat berapa kardus. Setelah
itu, dilakukan perhitungan RWL dan Lifting Index (LI). Dilakukan pembandingan
antara pemindahan karton dari handtruck ke rak terbawah, dari hand truck ke rak
tengah, dari hand truck ke rak teratas, rak terbawah ke handtruck, rak tengah ke
handtruck, dan rak teratas ke handtruck. Hasil hari perhitungan ini berupa nilai
LI, kemudian dilakukan rekomendasi tentang beban kerja yang ditanggung
pekerja.
RWL (Recommended Weight Limit) adalah batas beban yang dapat
diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cidera ekstrim meskipun pekerjaan
tersebut dilakukan berulang, dalam durasi kerja normal (8jam/hari), dan dalam
jangka waktu yang cukup lama. Batasan ini untuk mengurangi terjadinya nyeri
sendi, pegal linu, dan nyakit otot lainnya. Batasan ini sangat penting terutama
untuk mengatasi ketidaknyamanan kerja bagi operator untuk pekerjaan berat.
RWL ini berfungsi untuk bahan kajian ketika merekomendasikan berat
yang dianggap aman bagi suatu pengangkatan yang ideal dan kemudian
mengurangi berat tersebut apabila suatu tugas mulai memberikan tekanan yang
tinggi pada pekerja.
Persamaannya adalah sebagai berikut:
RWL=LC∗HM∗VM∗DM∗AM∗FM∗CM
Keterangan
Faktor Pengali
LC
HM
VM
DM
AM
FM
CM
Keterangan
Load Constant
Horizontal Multiplier
Vertical Multiplier
Distance Multiplier
Asymetric Multiplier
Frequency Multiplier
Coupling Multiplier
Metrik
23 kg
(25/H)
1-0,003 | V -75 |
0,82 + 4,5/D
1 – 0.0032 A
Tabel
Bervariasi dari 0,9 - 1,0
H (Horizontal) = Lokasi horisontal yang diukur sebagai jarak dari titik tengah
antara pergelangan kaki pekerja ke titik proyeksi pada lantai yang
langsung lurus dibawah titik tengah kedua tangan yang
menggenggam benda.
V (Vertical)
= Lokasi vertikal diukur dari lantai ke titik tengah vertikal kedua
tangan.
D (Distance) = Jumlah jarak tempuh atau perpindahan beban selama kerja
mengangkat berlangsung ditentukan dengan mengurangkan lokasi
vertikal kedua tangan pada akhir kerja pengangkatan.
A (Asymetric) = Sudut asimetris adalah jumlah derajat dimana tenaga kerja harus
memutar badan dan bahu untuk melaksanakan kerja angkatan dan
diukur sebagai sudut antara garis lancip dan garis simetris.
F (Frequency)
=
Tingkat
rata-rata
frekuensi
ditentukan
dengan
melaksanakan pengamatan selama periode kerja.
C (Coupling) = Keberhasilan memegang ditentukan dengan menggunakan skala
berikut :
a. Baik (1,0) adalah ada pegangan yang nyaman ketika tangan dengan mudah
merangkul benda atau pegangan atau cengkeraman optimal.
b. Cukup (0,95 – 1,0) adalah pegangan yang memungkinkan tangan tertekuk
membentuk sekitar 90 derajat merangkul benda atau pegangan atau
genggaman kurang optimal.
c. Buruk (0,90) adalah pegangan benda yang tidak beraturan, yang
merupakan benda-benda yang besar dan sisinya tajam, dan tidak rigid.
Lifting Index (LI) merupakan bentuk penerjemahan stres fisik ketika
dikaitkan dengan pekerjaan manual.
Lifting Index ( LI )=
Load of Weig h t
RWL
Keterangan:
a. Bila LI>1 maka berat beban yang diangkat dinyatakan melebihi batas
pengangkatan yang direkomendasikan, sehingga aktivitas tersebut dapat
menciderai tulang belakang. Beban yang diangkat perlu dikurangi supaya
aman.
b. Bila LI = 1 maka berat beban telah sesuai dengan batas pengangkatan yang
direkomendasikan dan merupakan kondisi optimal.
c. Bila LI < 1, maka berat beban yang diangkat tidak melebihi batas
pengangkatan yang direkomendasikan. Meskipun kemungkinan terkena
risiko cidera terhadap tulang belakang kecil, namun beban ini tidak
direkomendasikan karena efisiensi pengangkatan rendah. Oleh karena itu,
perlu dilakukan penambahan beban yang diangkat.
Fungsi dari perhitungan LI ini untuk mendapatkan perkiraan relatif untuk
tingkat tekanan fisik yang dikaitkan dengan tugas pengangkatan manual yang
spesifik. Perkiraan dari tingkat tekanan fisik ditetapkan berdasarkan hubungan
antara berat beban yang diangkat dan batas berat yang direkomendasikan.
Pada percobaan ini diperoleh beberapa hasil berupa rekomendasi tentang
beban pengangkatan yang disimulasikan oleh rekan praktikan. Pekerja melakukan
pengangkatan kardus air kemasan dari hand-truck ke rak penyimpanan. Jumlah
kardus yang ada sebanyak 6 kardus, dimana kardus tersebut ditumpuk dengan
tinggi 3 tumpukan. Kardus dipindahkan dari troli ke 4 tingkatan rak (rak A, B, C,
dan D) penyimpanan dengan membandingkan antara pemindahan karton dari:
a. Handtruck dari tumpukan terbawah
b. Handtruck dari tumpukan tengah
c. Handtruck dari tumpukan teratas.
Pada rak pertama (Rak A) praktikan melakukan pengangkatan dari
tumpukan teratas (Gb.A3.2.2 dan Gb.A3.1.2) pada hand-truck lalu meletakkan
ke rak penyimpanan (Gb.A3.2.1 dan Gb.A3.1.1). Praktikan mengulangi kembali
untuk layer kedua (Gb.A2.2.2 dan Gb. A2.1.2), lalu meletakkan kardus ke rak
penyimpanan yang sama (Gb.A2.2.1 dan Gb. A2.1.1). Kardus pada layer terakhir
(Gb.A1.2.2 dan Gb.A1.1.2) juga dipindahkan ke dalam rak penyimpanan yang
sama pada tingkat satu, rak A (Gb. A1.2.1 dan Gb. A1.1.1).
Berdasarkan dari hasil pengamatan dan analisis dalam simulasi
pengangkutan dan peletakan kardus pada rak pertama (Rak A) diperoleh skor FM
sebesar 0,37 dan skor CM 0,9. Skor FM dapat diperoleh dengan nilai tersebut
berdasarkan melihat tabel FM, dimana tenaga kerja melakukan pengangkatan tiap
menit sebanyak 12 box, bekerja kurang dari 1 jam, dan nilai V 1 sehingga aktivitas tersebut juga
berbahaya bagi tulang belakang karena beban kerja melebihi batas pengangkatan
yang direkomendasikan. Berbeda dengan skor LI pada A.2.2 asal dan tujuan yang
kurang dari 1 (LI < 1), hal tersebut menunjukan bahwa berat beban yang diangkat
tidak melebihi batas pengangkatan yang direkomendasikan. Untuk A.3.1 asaltujual dan A.3.2 asal-tujuan memiliki masing-masing skor sebesar 0,873 dan
0,982 serta 2,604 dan 2,293. Skor pada A.3.1 asal-tujuan menunjukan LI < 1, hal
tersebut menunjukan bahwa berat beban yang diangkat tidak melebihi batas
pengangkatan yang direkomendasikan. Sedangkan pada A.3.2 asal-tujuan
skornyapun menunjukkan LI > 1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh
kegiatan pada rak pertama (Rak A) yang dilakukan tenaga kerja dalam
memindahkan barang dari hand-tracktor ke rak penyimpanan bervariasi nilai LInya ada yang berbahaya bagi tulang belakang dan ada yang beresiko kecil cedera
tulang belakang. Sebaiknya beban kerja harus disesuaikan hingga skor LI
mendekati 1.
Pada rak kedua (Rak B) praktikan melakukan pengangkatan dari
tumpukan teratas (Gb.B1.1.1 dan Gb.B1.2.1) pada hand-truck lalu meletakkan
ke rak penyimpanan (Gb.B1.1.2 dan Gb.B1.2.2). Praktikan mengulangi kembali
untuk layer kedua (Gb.B2.1.1 dan Gb. B2.2.1), lalu meletakkan kardus ke rak
penyimpanan yang sama (Gb.B2.1.2 dan Gb. B2.2.2). Kardus pada layer terakhir
(Gb.B3.1.1 dan Gb.B3.2.1) juga dipindahkan ke dalam rak penyimpanan yang
sama pada tingkat kedua, rak B (Gb. B3.1.2 dan Gb. B3.2.2).
Dalam simulasi pengangkutan dan peletakan kardus pada rak kedua (Rak
B) diperoleh skor FM sebesar 0,45 dan skor CM 0,9. Skor FM dapat diperoleh
dengan nilai tersebut berdasarkan
melihat tabel FM, dimana tenaga kerja
melakukan pengangkatan tiap menit sebanyak 10 box, bekerja kurang dari 1 jam,
dan nilai V 1) sehingga berbahaya bagi tulang belakang. Sebaiknya beban
kerja yang dikerjakan oleh pekerja harus dikurangi hingga skor LI mendekati 1.
Pada rak ketiga (Rak C) praktikan melakukan pengangkatan dari
tumpukan teratas (Gb.C.1.1 dan Gb.C2.1) pada hand-truck lalu meletakkan ke
rak penyimpanan (Gb.C1.2 dan Gb.C2.2). Praktikan mengulangi kembali untuk
layer kedua (Gb.C3.1 dan Gb. C4.1), lalu meletakkan kardus ke rak penyimpanan
yang sama (Gb.C3.2 dan Gb. C4.2). Kardus pada layer terakhir (Gb.C5.1 dan
Gb.C6.1) juga dipindahkan ke dalam rak penyimpanan yang sama pada tingkat
tiga, rakC (Gb. 5.2 dan Gb. C6.2).
Hasil pengamatan yang diperoleh dari rak ketiga dapat diperoleh skor FM
sebesar 0,37 dan skor CM 0,9 dari hasil pengamatan dan analisis. Skor FM
tersebut diperoleh karena tenaga kerja melakukan pengangkatan tiap menit
sebanyak 12 box, bekerja kurang dari 1jam, dan nilai V 1.
Aktivitas tersebut juga berbahaya bagi tulang belakang. Untuk C3.1 asal-tujual
dan C3.2 asal-tujuan memiliki masing-masing skor sebesar 2,344 dan 2,773;
2,302 dan 2,970. Skornyapun menunjukkan LI > 1. Sehingga dapat disimpulkan
seluruh kegiatan yang dilakukan tenaga kerja dalam memindahkan barang dari
hand-tracktor ke rak penyimpanan berbahaya bagi tulang belakang. Sebaiknya
beban kerja dikurangi hingga skor LI mendekati 1.
Terakhir adalah rak keempat (Rak D) praktikan melakukan pengangkatan
dari tumpukan teratas (Gb.D1.1 dan Gb.D1.2 bagian kiri) pada hand-truck lalu
meletakkan ke rak penyimpanan (Gb.D1.1 dan Gb.D1.2 bagian kanan). Praktikan
mengulangi kembali untuk layer kedua (Gb.D2.1 dan Gb. D2.2 bagian kiri), lalu
meletakkan kardus ke rak penyimpanan yang sama (Gb.D2.1 dan Gb. D2.2 bagian
kanan). Kardus pada layer terakhir (Gb.D3.1 dan Gb.D3.2 bagian kiri) juga
dipindahkan ke dalam rak penyimpanan yang sama pada tingkat empat, rak D
(Gb. D3.1 dan Gb. D3.2 bagian kanan).
Hasil pengamatan yang diperoleh dari rak keempat dapat diperoleh skor
FM sebesar 0,37 dan skor CM 0,9 dari hasil pengamatan dan analisis. Skor FM
tersebut diperoleh karena tenaga kerja melakukan pengangkatan tiap menit
sebanyak 12 box, bekerja kurang dari 1jam, dan nilai V 1. Aktivitas tersebut juga berbahaya bagi tulang
belakang. Dengan nilai LI yang diperoleh secara keseluruhan dapat disimpulkan
seluruh kegiatan yang dilakukan tenaga kerja dalam memindahkan barang dari
hand-tracktor ke rak penyimpanan keempat beresiko berbahaya bagi tulang
belakang. Dengan itu, beban kerja perlu dikurangi sesuai aktivitas yang dilakukan
hingga skor LI mendekati 1.
Posisi ideal yang praktikan rekomendasikan untuk meningkatkan
kenyamanan tenaga kerja dan mengurangi kemungkinan cidera tulang belakang
yakni dengan memperbesar nilai RWL untuk menurunkan nilai LI hingga
mendekati skor satu. Caranya dengan memperbesar lokasi tangan horizontal
hingga panjang 63 cm sehingga nilai HM dapat lebih kecil. Lokasi tangan pekerja
secara vertikal diusahakan pada posisi 75 cm. Posisi pekerja dibuat sedemikian
rupa dengan mendekatkan hand-tractor dan rak penyimpanan pada posisi yang
berdekatan sehingga pekerta tidak perlu untuk memutar badan. Apabila pekerja
tidak melakukan putaran badan yang besar, makan nilai faktor pengali AM dapat
lebih besar, maka nilai RWL semakin besar dan LI semakin mendekati satu
ataupun dibawahnya. Saran lain yakni dengan memberi pegangan yang nyaman
sehingga pekerja dapat lebih mudah saat memindahkan kardus dan skor CM bisa
bernilai 1, maka skor RWL juga besar. Bila semua saran telah dipenuhi namun
masih memiliki skor LI > 1, sebaiknya frekuensi pengangkatan atau durasi
pengangkatan tersebut bisa dikurangi untuk memperbesar nilai FM. Beberapa
saran posisi itulah yang bisa praktikan rekomendasikan untuk mencapai posisi
ideal.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam praktikum ini dapat diperoleh hasil analisis berat pengangkatan
beban oleh pekerja pada saat melakukan simulasi dengan tingkatan rak yang
berbeda-beda mulai dari tingkatan pertama sampai keempat, hal ini diketahui
dengan perhitungan RWL (Recommended Weight Limit) dan LI (Lifting Index).
a. Pada Rak A
RWL asal
A.1.1 = 2,356
RWL tujuan
A.1.1 = 2,153
A.1.2 = 2,279
A.1.2 = 2,659
A.2.1 = 2,604
A.2.1 = 2,689
A.2.2 = 10,259
A.2.2 =13,517
A.3.1 = 5,722
A.3.1 = 5,091
A.3.2 = 1,920
A.3.2 = 2,180
LI asal
A.1.1 = 2,122
LI tujuan
A.1.1 = 2,322
A.1.2 = 2,193
A.1.2 = 1,880
A.2.1 = 1,920
A.2.1 = 1,859
A.2.2 = 0,487
A.2.2 = 0,369
A.3.1 = 0,873
A.3.1 = 0,982
A.3.2 = 2,604
A.3.2 = 2,293
b. Pada Rak B
RWL asal
B1.1
= 3,33
B1.2
RWL tujuan
B1.1
= 3,58
= 2,25
B1.2
=3
B2.1
= 2,70
B2.1
= 3,28
B2.2
= 2,19
B2.2
= 3,33
B3.1
= 2,52
B3.1
= 2,52
B3.2
LI asal
= 1,95
B1.1
B3.2
= 1,50
LI tujuan
= 2,54
B1.1
= 1,40
B1.2
= 2,22
B1.2
= 1,67
B2.1
= 1,85
B2.1
= 1,52
B2.2
= 2,28
B2.2
= 1,50
B3.1
= 1,98
B3.1
= 1,98
B3.2
= 2,56
B3.2
= 1,97
C1.1
= 0,2685
C1.1
= 0,1077
C1.2
= 1,039
C1.2
= 1,953
C2.1
= 2,495
C2.1
= 1,801
C2.2
= 2,683
C2.2
= 1,674
C3.1
= 2,133
C3.1
= 1,803
C3.2
= 2,305
C3.2
= 1,683
c. Pada Rak C
RWL asal
LI asal
C1.1
RWL tujuan
= 10,672
LI tujuan
C1.1
=
46,425
d. Pada Rak D
C1.2
= 4,812
C1.2
= 2,560
C2.1
= 2,004
C2.1
= 2,776
C2.2
= 1,863
C2.2
= 2,987
C3.1
= 2,344
C3.1
= 2,773
C3.2
= 2,169
C3.2
= 2,970
RWL asal
D1.1
= 2,366
D1.2
D1.1
= 1,719
= 2,558
D1.2
= 1,614
D2.1
= 2,433
D2.1
= 1,496
D2.2
= 2,637
D2.2
= 1,406
D3.1
= 2,097
D3.1
= 1,506
D3.2
= 2,273
D3.2
= 1,405
LI asal
D1.1
RWL tujuan
= 2,113
LI tujuan
D1.1
= 2,909
D1.2
= 1,955
D1.2
= 3,10
D2.1
= 2,055
D2.1
= 3,342
D2.2
= 1,896
D2.2
= 3,556
D3.1
= 2,384
D3.1
= 3,320
D3.2
= 2,199
D3.2
= 3,560
Berdasarkan nilai LI yang diperoleh secara keseluruhan dapat disimpulkan
seluruh kegiatan yang dilakukan tenaga kerja dalam memindahkan barang dari
hand-tracktor ke
beberapa tingkatan rak penyimpanan ada yang beresiko
berbahaya bagi tulang belakang karena berat beban yang diangkat melebihi batas
pengangkatan yang direkomendasikan (untuk LI > 1) dan ada yang beresiko kecil
cedera tulang belakang karena berat beban yang diangkat tidak melebihi batas
angkat yang direkomendasikan (untuk LI < 1) dimana LI < 1 hanya ada pada rak
A bagian A.2.2 asal dan tujuan serta A.3.1 asal dan tujuan. Dengan itu, beban
kerja perlu disesuaikan sesuai aktivitas yang dilakukan hingga skor LI mendekati
1. Selain itu juga praktikan dapat memberikan analisa posisi yang ideal untuk
pekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Allender et al. 1988. Designing Soldier System : Current Issues in Human
Factors. Ashgate Publishing Limited. Burlington, USA.
Anonim, 2011. Cara Menghitung (Apa Itu) Pengertian RWL (Recommended
Weight
Limit).
Dalam
HTTP://BELAJAR-
INDUSTRI.BLOGSPOT.COM/2011/09/CARA-MENGHITUNG-APA-
ITU-PENGERTIAN-RWL.HTML Diakses pada tanggal 18 April 2014
pukul 19.00 WIB.
Bambang, Suhardi. 2008. Buku Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi. Jakarta
: Direktorat Pembinaan Sekolah menengah Kejuruan.
Colombini et al. 2013. Manual Lifting A Guide to The Study of Simple and
Complex Lifting Tasks. CRC Press. New York.
Marras and Karwowski. 2006. The Occupation Ergonomics Handbook Second
Edition, Fundamentalas and Assessment Tools for Occupational
Ergonomics. CRC Press. New York.
Mulyati dan Ushada. 2014. Petunjuk Praktikum Teknik Tata Cara Kerja TPI
2504. Laboratorium Sistem Produksi Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Muslimah dkk. 2006. Analisis Manual Material Handling dengan Menggunakan
NIOSH equation. Dalam Jurnal Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 5 No. 2,
Des 2006, hal 53 – 60.
Suhendar dan Simanjuntak. 2008. Evaluasi Kemampuan Fisik Berdasarkan Job
Severity Index Guna Keselamatan Pekerja. Dalam jurnal Seminar
Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta.
Tarwaka, dkk, 2004. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Produktivitas. Surakarta : Uniba Press.
Waters, Thomas R., Vern Putz Anderson, Arun Garg, 1994. Aplications Manual
for The Revised NIOSH Lifting Equation. Dalam www.cdc.gov/NIOSH/
html. diakses tanggal 20 April 2014 pukul 15.03 WIB.
LAMPIRAN
TEKNIK TATA CARA KERJA
ACARA IV
ANALISIS BERAT PENGANGKATAN BEBAN
Kelompok A2.1
Adiatma Kurniawan P.
(12/329516/TP/10305)
Ita Mitayani
(12/329526/TP/10313)
Yustinus Bagus P.A.N. (12/329564/TP/10341)
Meita Pratiwi
(12/329624/TP/10361)
Co. Asisten:
Tisya Alifa Putri
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Praktikan dapat melakukan analisis berat pengangkatan beban oleh pekerja
saat bekerja.
B. Latar Belakang
Perkembangan industri di Indonesia saat ini cukup pesat. Hal Ini menuntut
pekerja dan pemilik perusahaan bekerja sama dengan baik, agar dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas berproduksi. Salah satu faktor penting yang
mempengaruhi produktivitas adalah masalah keselamatan dan kesehatan
kerja(K3).
Demi peningkatan produktivitas kerja, pekerjaan harus dilakukan dengan
memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan. Jika persyaratan tersebut tidak
terpenuhi, maka terjadi ketidaknyamanan kerja, gangguan kesehatan, penyakit dan
kecelakaan. Permasalahan tersebut juga disebabkan oleh ketidakseimbangan
antara beban kerja dengan kapasitas atau kemampuan kerja yang dimilki pekerja.
Risiko kecelakaan tersebut disebabkan karena adanya sumber-sumber bahaya
akibat dari aktifitas kerja yang terdiri dari mengangkat, menurunkan, mendorong,
menarik dan membawa merupakan sumber utama komplain karyawan di industri.
Tenaga kerja merupakan aset perusahaan yang sangat penting dalam proses
produksi, sehingga perlu diupayakan agar derajat kesehatan tenaga kerja selalu
dalam keadaan optimal.
Sumber-sumber bahaya perlu dikendalikan untuk mengurangi kecelakaan,
salah satunya aktivitas Manual Material Handling (MMH) yang tidak tepat dapat
menimbulkan kerugian bahkan kecelakaan pada karyawan. Akibat yang
ditimbulkan dari aktivitas Manual Material Handling (MMH) yang tidak benar
salah satunya adalah keluhan musculoskeletal. Keluhan musculoskeletal adalah
keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai
dari keluhan yang sangat ringan sampai sangat sakit. Dari kegiatan tersebut maka
diusahakan suatu pengendalian sampai tingkat yang aman untuk tenaga kerja
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan.
Apabila otot
menerima beban statis secara berulang dalam jangka waktu yang lama akan dapat
menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon. Keluhan
inilah yang biasanya disebut sebagai Muskoloskeletal disorder (MSDs) atau
cedera pada sistem musculoskeletal.
Untuk menciptakan proses pengangkutan yang aman, maka dapat dibuat
dan dihitung RWL (Recommended Weight Limit) dan juga LI (Lifting Index).
RWL (Recommended Weight Limit) dihitung agar diketahui berapa berat benda
yang dapat direkomendasikan untuk diangkut oleh seorang pekerja, sedangkan LI
(Lifting Index) dihitung agar diketahui apakah proses pengangkutan yang
dilakukan aman untuk dilakukan atau tidak.
Oleh karena itu, dalam suatu industri sangat diperlukan analisis berat
pengangkatan beban yang dikerjakan oleh pekerja melalui perhitungan RWL dan
juga LI agar dapat diketahui berat beban yang direkomendasikan dan juga dapat
diketahui tafsiran stres fisik terkait pekerjaan pengangkutan yang dilakukan aman
atau tidak. Dengan demikian, industri dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
dalam berproduksi. Dalam praktikum ini dilakukan analisis dengan melakukan
simulasi pemindahan bahan pada stasiun 4 yaitu stasiun kerja pengepakan
kerupuk mentah. Melalui simulasi ini mahasiswa dapat melakukan perhitungan
RWL dan LI sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan
atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam
berkreativitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia
baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi
lebih baik (Tarwaka, 2004).
Dalam hal penciptaan ergonomi kerja dengan melakukan penanganan
aktivitas angkat–angkut secara manual metode kerja atau sikap dalam
penyelesaian pekerja atau tugas. Pengamatan tersebut meliputi pada : individu
(ukuran metode operasional seperti : kecepatan, ketepatan, dan cara / postur
memindahkan), organisasi, dan administrasi. Aktivitas angkat – angkut manual
banyak digunakan karena memiliki fleksibilitas yang tinggi, murah, dan mudah
diaplikasikan. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas angkat–
angkut secara manual dapat menimbukkan resiko ovexertion apabila diterapkan
pada kondisi lingkungan kurang memadai dengan alat yang kurang mendukung
dan sikap kerja yang salah (Bambang, 2008).
Recommended Weight Limit (RWL) merupakan rekomendasi batas beban
yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cidera meskipun dilakukan
secara repetitive dan dalam jangka waktu yang lama. RWL ditetapkan oleh
NIOSH. Syarat-syarat NIOSH agar dalam mengangkat dan menurunkan beban
(Suhendar dan Simanjuntak, 2008).:
• Mengangkat dan menurunkan dengan kedua tangan.
• Mengangkat dan menurunkan lebih dari 8 jam.
• Mengangkat dan menurunkan ketika tidak sedang duduk atau berlutut.
• Mengangkat dan menurunkan didaerah yang ruangnya terbatas.
• Mengangkat dan menurunkan tidak stabil.
• Mengangkat dan menurunkan dengan tidak menarik atau mendorong.
• Mengangkat dan menurunkan tidak dengan kecepatan yang cepat.
Berdasarkan sikap dan kondisi sistem kerja pengangkatan dalam proses
pengangkatan barang yang dilakukan para pekerja. Maka langkah yang ditempuh
untuk melakukan pengukuran faktor-faktor yang mempengaruhi maka digunakan
pendekatan ketetapan NIOSH (Waters, et al, 1993).
NIOSH (National For Occupational Safety and Health) adalah suatu
lembaga yang menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika,
telah melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang bepengaruh terhadap
biomekanika yaitu (Muslimah, 2006):
1.
Berat dari benda yang dipindahkan, hal ini ditentukan oleh pembebanan
langsung.
2.
Posisi pembebanan dengan mengacu pada tubuh, dipengaruhi oleh:
a. Jarak horisontal beban yang dipindahkan dari titik berat tubuh.
b. Jarak vertikal beban yang dipindahkan dari lantai.
c. Sudut pemindahan beban dari posisi sagital (posisi pengangkatan tepat
didepan tubuh).
3.
Frekuensi pemindahan dicatat sebagai rata-rata pemindahan/menit untuk
pemindahan berfrekuensi tinggi.
4.
Periode (durasi) total waktu yang diberlakukan dalam pemindahan pada
suatu pencatatan.
NIOSH
dikembangkan
direkomendasikan
untuk
untuk
seseorang
menghitung
yang
sedang
batas
beban
melakukan
yang
pekerjaan
mengangkat dan menurunkan beban untuk mencegah dan mengurangi sakit dan
cedera pada tulang belakang (Allender et al, 1988).
RWL
dalam sistem pemindahan bahan secara manual sederhana
didefinisikan dengan persamaan berikut (Anonim, 2014):
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
Keterangan :
RWL : Batas beban yang direkomendasikan
LC
: Konstanta pembebanan
= 23 kg
DM
: Faktor pengali perpindahan
= 0.82 + 4.5/D (D dalam cm)
AM
: Faktor pengali asimetrik
= 1 – (0.0032 A) (A dalam derajat)
FM
: Faktor pengali frekuensi (lihat tabel)
CM
: Faktor pengali kopling (lihat tabel)
VM
: Faktor pengali vertikal
Horizontal Location (H)
= (1-(0.003[V-75])) (V dalam cm)
: Jarak dari telapak tangan ke titik tengah
antara tumit (diproyeksikan pada lantai).
Vertical Location (V)
: Jarak antara kedua tangan dengan lantai.
Vertical Travel Distance (D)
: Jarak perbedaan ketinggian vertikal antara
destination
dan
origin
pada
pengangkatan.
Lifting Frequency (F)
:
Angka
rata-rata
pengangkatan/menit
selama periode 15 menit
Angle (A)
: Sudut asimetrik merupakan sudut yang
dibentuk
antara
garis
pertengahan garis sagital.
asimetrik
dan
Berikut ini merupakan tabel penentuan CM yang disajikan dalam bentuk
tabel :
Tabel 1. Penentuan CM (Anonim, 2014).
Gambar 1. Gambar sudut asimetri (Marraw dan Karwowski, 2006).
Gambar 2. Lokasi tangan (Marraw dan Karwowski, 2006).
Tabel 2. Penentuan FM (Colombini et al, 2013).
Lifting Index merupakan tafsiran stress fisik dikaitkan dengan pekerjaan
pengangkatan manual sebagai berikut (Mulyati dan Ushada, 2014):
Li > 1
:
Berat
beban
yang
melebihi
batas
pengangkatan
yang
direkomendasikan, maka aktifitas tersebut memiliki resiko cedera
tulang belakang.
Li = 1
: Berat beban sesuai dengan pengangkatan yang direkomendasikan,
dan merupakan kondisi optimal.
Li < 1
: Berat beban yang diangkat tidak melebihi batas pengangkatan yang
direkomendasikan, maka aktifitas tersebut memiliki resiko kecil
cedera tulang belakang.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Rak
Troly
2. Bahan
Kerupuk yang telah dikemas dan dimasukkan ke dalam kardus.
B. Prosedur Praktikum
Dilakukan simulasi pemindahan bahan pada stasiun krja 4, yaitu
stasiun kerja pangepakkan. Bahan yang dipindahkan adalah kardus
yang berisi kerupuk mentah sebanyak 6 buah terdiri dari 3
tumpukan.
Bahan dipindahkan dari troli ke rak penyimpanan
dengan membandingkan antara pemindahan karton
dari:
Handtruck dari tumpukan terbawah
Handtruck dari tumpukan tengah
Handtruck dari tumpukan teratas
Diambil gambar, posisi kaki dan tangan pekerja diukur pada
saat bekerja dengan menggambarkannya dilantai
RWL dan LI dihitung
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
a. Rak A
1. Foto Rak A
A1.1.2 Meletakkan kardus
A1.1.1 Mengambil kardus
A1.2.1 Mengambil Kardus
A2.1.1 Mengambil
Kardus
A.2.2.1 Mengambil Kardus
A1.2.2 Meletakkan Kardus
A2.1.2 Meletakkan Kardus
A2.2.2 Meletakkan Kardus
A3.1.1 Mengambil Kardus
2.
A3.1.2 Meletakkan Kardus
Tabel Rak A
Faktor
1
2
Tj
As
Tj
As
23
0,45
23
0,3
23
0,41
23
0,38
23
0,45
VM
0,91
8
0,8
0,91
0,86
0,86
23 A3.2.1
23 Mengambil
23
23
23
23
23
Kardus
0,3 0,41 0,39
0,45
0,3A3.2.20,41
0,34 Kardus
Meletakkan
9
4
0,8 0,86 0,86 0,812 0,8 0,812 0,86
DM
3
0,96
2
0,9
3
1,12
8
1,12
5
1,12
2
1,1
5
5,32
8
5,32
5
2,62
2
2,6
5
1,06
8
1,06
AM
0,78
6
0,9
0,71
0,94
0,78
2
0,9
0,71
0,98
0,78
2
0,9
0,71
0,91
0,37
4
0,3
0,37
8
0,3
0,37
1
0,3
0,37
0,37
0,9
7
0,9
0,9
7
0,9
0,9
7
0,9
0,9
0,9
Pengal
i
LC
HM
FM
CM
0,37
0,9
0,37
0,9
Tj
3
As
As
0,37
0,9
Tj
0,37
0,9
3. Perhitungan
A.1.1
RWL asal = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,45 x 0,913 x 0,96 x 0,78 x 0,37 x 0,9
= 2,356
LI =
5
2,356
= 2,122
RWL tujuan = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,38 x 0,82 x 0,96 x 0,94 x 0,37 x 0,9
= 2,153
As
Tj
As
Tj
LI =
5
2,153
A.1.2
RWL asal
LI =
= 2,322
= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,41 x 0,913 x 1,12 x 0,71 x 0,37 x 0,9
= 2,279
5
2,279
= 2,193
RWL tujuan = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,38 x 0,868 x 1,12 x 0,94 x 0,37 x 0,9
= 2,659
LI =
5
2,659
= 1,880
A.2.1
RWL asal= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,45 x 0,865 x 1,12 x 0,78 x 0,37 x 0,9
= 2,604
5
LI =
= 1,920
2,604
RWL tujuan =LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,39 x 0,82 x 1,12 x 0,98 x 0,37 x 0,9
= 2,689
LI =
5
2,689
= 1,859
A.2.2
RWL asal= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,41 x 0,865 x 5,32 x 0,71 x 0,37 x 0,90
= 10,259
LI =
5
10,259
= 0,487
RWL tujuan = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,39 x 0,868 x 5,32 x 0,98 x 0,37 x 0,90
= 13,517
LI =
A.3.1
5
13,517
= 0,369
RWL asal= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,45 x 0,8125 x 2,62 x 0,78 x 0,37 x 0,90
= 5,722
LI =
5
5,722
= 0,873
RWL tujuan = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,34 x 0,82 x 2,62 x 0,91 x 0,37 x 0,90
= 5,091
LI =
5
5,091
= 0,982
A.3.2
RWL asal = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,41 x 0,8125 x 1,06 x 0,71 x 0,37 x 0,9
= 1,920
LI =
5
1,920
= 2,604
RWL tujuan = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,34 x 0,868 x 1,06 x 0,91 x 0,37 x0,9
= 2,180
5
LI =
= 2,293
2,180
b. Rak B
1. Foto Rak B
B1.1.1 Mengambil kardus
B1.1.2 Meletakkan kardus
B1.2.1 Mengambil kardus
B1.2.2 Meletakkan kardus
B2.1.1 Mengambil kardus
B2.2.1 Mengambil kardus
B2.1.2 Meletakkan kardus
B3.1.1 Mengambil kardus
B3.2.1 Mengambil kardus
B2.2.2 Meletakkan kardus
B3.1.2 Meletakkan kardus
B3.2.2 Meletakkan kardus
2.
Tabel Rak B
Faktor
Penggal
1
2
As
Tj
As
As
Tj
As
Tj
As
Tj
As
Tj
LC
HM
23
0.45
23
0.3
23
23
0.4 0.38
23
0.4
23
0.3
23
0.4
23
0.3
23
0.4
23
0.3
23
0.4
23
0.34
VM
0.91
8
0.9
1
0.9 0.99
5
0.8
9
0.9
1
0.8
9
0.9
5
0.8
4
0.9
1
0.8
0.99
1.12
6
1.1
1
0.9 0.96
6
0.9
6
0.9
6
0.9
9
0.9
1
0.9
6
0.9
1
0.8
0.89
0.78
2
0.9
6
0.7 0.94
6
0.7
6
0.9
4
0.7
4
0.9
1
0.7
1
0.9
9
0.7
0.91
FM
0.45
4
0.4
1
0.4 0.45
8
0.4
8
0.4
1
0.4
8
0.4
8
0.4
1
0.4
1
0.4
0.45
CM
0.9
5
0.9
5
0.9
5
0.9
5
0.9
5
0.9
5
0.9
5
0.9
5
0.9
5
0.9
0.9
i
DM
AM
3.
Tj
3
0.9
Perhitungan
RWL=LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
LI =
Load of weig h t
RWL
B 1.1
RWLasal=23 x 0.45 x 0.91 x 1.12 x 0.78 x 0.45 x 0.9=3.33
LI asal=
5
=1.50
3.33
RWLtujuan=23 x 0.38 x 0.96 x 1.12 x 0.94 x 0.45 x 0.9=3.58
LI tujuan=
5
=1.40
3.58
B 1.2
RWLasal=23 x 0.41 x 0.91 x 0.96 x 0.71 x 0.45 x 0.9=2.25
LI asal=
5
=2.22
2.25
RWLtujuan=23 x 0.38 x 0.99 x 0.96 x 0.94 x 0.45 x 0.9=3
5
LI tujuan= =1.67
3
B2.1
RWL asal = 23 x 0.45 x 0.86 x 0.96 x 0.98 x 0.45 x 0.9 = 2.70
LI asal=
5
=1.85
2.70
RWL tujuan = 23 x 0.39 x 0.96 x 0.96 x 0.98 x 0.45 x 0.9 = 3.28
LI tujuan=
5
=1.52
3.28
B 2.2
RWL asal = 23 x 0.41 x 0.86 x 0.94 x 0.71 x 0.45 x 0.9 = 2.19
LI asal=
5
=2.28
2.19
RWL tujuan = 23 x 0.39 x 0.99 x 0.94 x 0.98 x 0.45 x 0.9 = 3.33
LI tujuan=
5
=1.50
3.33
B 3.1
RWL asal = 23 x 0.45 x 0.81 x 0.91 x 0.78 x 0.45 x 0.9 = 2.52
LI asal=
5
=1.98
2.52
RWL tujuan = 23 x 0.34 x 0.96 x 0.91 x 0.91 x 0.45 x 0.9 = 2.52
LI tujuan=
5
=1.98
2.52
B 3.2
RWL asal = 23 x 0.41 x 0.81 x 0.89 x 0.71 x 0.45 x 0.9 = 1.95
LI asal=
5
=2.56
1.95
RWL tujuan = 23 x 0.34 x 0.99 x 0.89 x 0.91 x 0.45 x 0.9 = 2.54
LI tujuan=
5
=1.97
2.54
c. Rak C
1. Foto Rak C
C1.1 Mengambil Kardus
C2.1 Mengambil Kardus
C3.1 Mengambil Kardus
C1.2 Meletakkan Kardus
C2.2 Meletakkan Kardus
C3.2 Meletakkan Kardus
C4.1 Mengambil Kardus
C4.2 Meletakkan Kardus
C5.1 Mengambil Kardus
C5.2 Meletakkan Kardus
C6.1 Mengambil Kardus
C6.2 Meletakkan Kardus
2. Tabel Rak C
Faktor
1
2
3
As
Tj
As
Tj
As
Tj
As
Tj
As
Tj
As
Tj
i
LC
HM
23
0,427
23
0,429
23
0,465
23
0,429
23
0,42
23
0,425
23
0,46
23
0,425
23
0,42
23
0,37
23
0,46
23
0,377
VM
0,175
0,046
1
0,147
0,851
7
0,86
0,904
5
0,86
0,851
7
0,81
7
0,90
5
0,81
0,851
0,896
5
0,878
5
0,878
8
0,87
6
0,879
8
0,86
5
0,868
7
0,86
5
0,86
7
0,86
5
0,861
0,795
9
1
0,696
8
1
0,696
8
0,92
8
0.79
1
0,92
0,795
2
0,37
0,9
0,37
0,9
0,37
0,9
0,37
0,9
0,37
0,9
0,37
0,9
5
0,37
0,9
0,37
0,9
0,37
0,9
Pengal
DM
0,896
AM
0,913
0,795
4
0,413
FM
CM
6
0,37
0,9
2
0,37
0,9
6
0,37
0,9
3. Perhitungan
C1.1
RWLasal =LC × HM × VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,427 × 0,175× 0,896 ×0,9136 ×0,37 × 0,9
¿ 0,4685
Load of weig ht
5
=
=10,672
RWL
0,4685
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
RWLt ujuan=LC × HM × VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,429 ×0,046 × 0,896 ×0,7952 ×0,37 × 0,9
¿ 0,1077
Load of weig ht
5
=
=46,425
RWL
0,1077
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
C1.2
RWLasal =LC × HM × VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,4651 ×0,4175 ×0,8784 × 0,7952× 0,37 ×0,9
¿ 1,039
Load of weig ht
5
=
=4,812
RWL
1,039
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
RWLtujuan =LC × HM ×VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,429 ×0,8515 × 0,878× 0,7952× 0,37 ×0,9
¿ 1,953
Load of weig ht
5
=
=2,560
RWL
1,953
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
C.2.1
RWLasal =LC × HM × VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,427 × 0,868× 0,879× 1× 0,37 ×0,9
¿ 2,495
Load of weig ht
5
=
=2,004
RWL
2,495
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
RWLtujua n=LC × HM ×VM × DM × AM × FM × CM
¿ 23 ×0,425 ×0,9046 × 0,879× 0,696 ×0,37 × 0,9
¿ 1,801
Load of weig ht
5
=
=2,776
RWL
1,801
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
C.2.2
RWLasal =LC × HM × VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,465 ×0,868 × 0,868× 1× 0,37 ×0,9
¿ 2,683
Load of weig ht
5
=
=1,863
RWL
2,683
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
RWLtujuan =LC × HM ×VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,425 ×0,8515 × 0,868× 0,696 ×0,37 × 0,9
¿ 1,674
Load of weig ht
5
=
=2,987
RWL
1,674
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
C.3.1
RWLasal =LC × HM × VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,427 × 0,817× 0,868 ×0,92 ×0,37 × 0,9
¿ 2,133
Load of weig ht
5
=
=2,344
RWL
2,133
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
RWLtujuan =LC × HM ×VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,377 × 0,905× 0,868× 0,795 ×0,37 × 0,9
¿ 1,803
Load of weig ht
5
=
=2,773
RWL
1,803
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
C.3.2
RWLasal =LC × HM × VM × D M × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,465 ×0,817 × 0,861× 0,92× 0,37 ×0,9
¿ 2,305
Load of weig ht
5
=
=2,169
RWL
2,305
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
RWLtujuan =LC × HM ×VM × DM × AM × FM ×CM
¿ 23 ×0,377 × 0,8515× 0,861× 0,795× 0,37 ×0,9
¿ 1,683
Load of weig ht
5
=
=2,970
RWL
1,683
Li> 1 ( Bebantidak melebi h ibatas )
Li =
d. Rak D
1. Foto Rak D
D1.1 Mengambil Kardus
D1.1 Meletakkan Kardus
D1.2 Mengambil Kardus
D1.2 Meletakkan Kardus
D2.1 Mengambil Kardus
D2.1 Meletakkan Kardus
D2.2 Mengambil Kardus
D2.1 Meletakkan Kardus
D3.1 Mengambil Kardus
D3.1 Meletakkan Kardus
D3.2 Mengambil Kardus
D3.2 Meletakkan Kardus
1. Tabel Rak D
1
Faktor
Pengali As
Tj
As
LC
23
23
23
HM
0,427 0,427 0,465
VM
0,9175 0,769 0,9175
DM
0,863 0,863 0,857
AM
0,9136 0,792 0,9136
FM
0,37 0,37 0,37
CM
0,9
0,9
0,9
CM
0,9
0,9
0,9
2
Tj
23
As
23
Tj
23
3
As
23
Tj
23
As
23
0,37
0,9
0,9
0,37
0,9
0,9
0,37
0,9
0,9
0,37
0,9
0,9
0,37
0,9
0,9
0,37
0,9
0,9
RWL tujuan = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,427 x 0,769 x 0,863 x 0,792 x 0,37 x 0,9
= 1,719
5
= 2,909
1,719
LI>1
D.1.2
RWL asal
LI =
= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,465 x 0,9175 x 0,857 x 0,9136 x 0,37 x 0,9
= 2,558
5
2,558
= 1,955
LI>1
RWL tujuan = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,429 x 0,721 x 0,857x 0,795 x 0,37 x 0,9
= 1,614
5
LI =
= 3,10
1,614
LI>1
D.2.1
As
23
Tj
23
0,429 0,427 0,426 0,465 0,429 0,427 0,377 0,465 0,377
0,721 0,868 0,769 0,868 0,721 0,817 0,769 0,817 0,721
0,857 0,857 0,857 0,853 0,853 0,853 0,853 0,849 0,849
1
1
0,795
0,696
0,696 0,92 0,795 0,92 0,795
2. Perhitungan
D.1.1
RWL asal = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,427 x 0,9175 x 0,863 x 0,9136 x 0,37 x 0,9
= 2,366
5
LI =
= 2,113
2,366
Li > 1
LI =
Tj
23
0,37
0,9
0,9
0,37
0,9
0,9
0,37
0,9
0,9
RWL asal= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,427 x 0,868 x 0,857 x 1 x 0,37 x 0,9
= 2,433
5
LI =
= 2,055
2,433
LI>1
RWL tujuan= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,426 x 0,769 x 0,857 x 0,696 x 0,37 x 0,9
= 1,496
5
LI =
= 3,342
1,496
LI>1
D.2.2
RWL asal = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,465 x 0,868 x 0,853 x 1 x 0,37 x 0,90
= 2,637
5
LI =
= 1,896
2,637
LI>1
RWL tujuan= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,429 x 0,721 x 0,853 x 0,696 x 0,37 x 0,90
= 1,406
5
LI =
= 3,556
1,406
LI>1
D.3.1
RWL asal= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,427 x 0,817 x 0,853 x 0,92 x 0,37 x 0,90
= 2,097
5
LI =
= 2,384
2,097
LI>1
RWL tujuan= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,377 x 0,769 x 0,853 x 0,795 x 0,37 x 0,90
= 1,506
5
LI =
= 3,320
1,506
LI>1
D.3.2
RWL asal= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,465 x 0,817 x 0,849 x 0,92 x 0,37 x 0,9
= 2,273
LI =
5
2,273
= 2,199
LI>1
RWL tujuan= LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
= 23 x 0,377 x 0,721 x 0,849 x 0,795 x 0,37 x0,9
= 1,405
5
LI =
= 3,560
1,405
LI>1
B. Pembahasan
Praktikum Teknik Tata Cara Kerja (TTCK) acara 4 ini berjudul Analisis
Berat Pengangkatan Beban. Tujuan dari praktikum ini supaya praktikan mampu
melakukan analisis berat pengangkatan beban oleh pekerja saat bekerja. Metode
untuk melakukan analisis ini menggunakan Recommended Weight Limit (RWL).
Ada beberapa langkah untuk melakukan analisis berat pengkatan beban
oleh pekerja saat bekerja. Pertama, praktikan melakukan simulasi pekerjaan
pemindahan bahan di masing-masing tingkatan rak pada stasiun kerja
pengepakan. Lalu, praktikan lain melakukan pengambilan gambar posisi kaki dan
tangan pekerja pada saat bekerja. Kemudian menggambaran letak kaki pekerja di
lantai, penggambaran dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan
pengukuran karena titik-titik pengukurannya sudah ditentukan pada gambar yang
telah digambar. Praktikan lain melakukan perhitugan jarak vertikal maupun
horizontal dari kaki ke rak tempat peletakan barang, menghitung sudut
kemiringan pekerja ketika mengangkat dan meletakkan kardus dengan demikian
maka nilai Horisontal, Vertical, Distance, dan Asymetric pada masing-masing
tingkatan rak. Selain itu juga dilakukan pencarian nilai Frequency dan Counpling
berdasarkan data yang diperoleh dengan cara melihat tabel yang telah ada. Untuk
mengetahui
Frequency
pengangkatan
kardus
maka
dilakukan
simulasi
pengangkutan dalam 1 menit praktikan dapat mengangkat berapa kardus. Setelah
itu, dilakukan perhitungan RWL dan Lifting Index (LI). Dilakukan pembandingan
antara pemindahan karton dari handtruck ke rak terbawah, dari hand truck ke rak
tengah, dari hand truck ke rak teratas, rak terbawah ke handtruck, rak tengah ke
handtruck, dan rak teratas ke handtruck. Hasil hari perhitungan ini berupa nilai
LI, kemudian dilakukan rekomendasi tentang beban kerja yang ditanggung
pekerja.
RWL (Recommended Weight Limit) adalah batas beban yang dapat
diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cidera ekstrim meskipun pekerjaan
tersebut dilakukan berulang, dalam durasi kerja normal (8jam/hari), dan dalam
jangka waktu yang cukup lama. Batasan ini untuk mengurangi terjadinya nyeri
sendi, pegal linu, dan nyakit otot lainnya. Batasan ini sangat penting terutama
untuk mengatasi ketidaknyamanan kerja bagi operator untuk pekerjaan berat.
RWL ini berfungsi untuk bahan kajian ketika merekomendasikan berat
yang dianggap aman bagi suatu pengangkatan yang ideal dan kemudian
mengurangi berat tersebut apabila suatu tugas mulai memberikan tekanan yang
tinggi pada pekerja.
Persamaannya adalah sebagai berikut:
RWL=LC∗HM∗VM∗DM∗AM∗FM∗CM
Keterangan
Faktor Pengali
LC
HM
VM
DM
AM
FM
CM
Keterangan
Load Constant
Horizontal Multiplier
Vertical Multiplier
Distance Multiplier
Asymetric Multiplier
Frequency Multiplier
Coupling Multiplier
Metrik
23 kg
(25/H)
1-0,003 | V -75 |
0,82 + 4,5/D
1 – 0.0032 A
Tabel
Bervariasi dari 0,9 - 1,0
H (Horizontal) = Lokasi horisontal yang diukur sebagai jarak dari titik tengah
antara pergelangan kaki pekerja ke titik proyeksi pada lantai yang
langsung lurus dibawah titik tengah kedua tangan yang
menggenggam benda.
V (Vertical)
= Lokasi vertikal diukur dari lantai ke titik tengah vertikal kedua
tangan.
D (Distance) = Jumlah jarak tempuh atau perpindahan beban selama kerja
mengangkat berlangsung ditentukan dengan mengurangkan lokasi
vertikal kedua tangan pada akhir kerja pengangkatan.
A (Asymetric) = Sudut asimetris adalah jumlah derajat dimana tenaga kerja harus
memutar badan dan bahu untuk melaksanakan kerja angkatan dan
diukur sebagai sudut antara garis lancip dan garis simetris.
F (Frequency)
=
Tingkat
rata-rata
frekuensi
ditentukan
dengan
melaksanakan pengamatan selama periode kerja.
C (Coupling) = Keberhasilan memegang ditentukan dengan menggunakan skala
berikut :
a. Baik (1,0) adalah ada pegangan yang nyaman ketika tangan dengan mudah
merangkul benda atau pegangan atau cengkeraman optimal.
b. Cukup (0,95 – 1,0) adalah pegangan yang memungkinkan tangan tertekuk
membentuk sekitar 90 derajat merangkul benda atau pegangan atau
genggaman kurang optimal.
c. Buruk (0,90) adalah pegangan benda yang tidak beraturan, yang
merupakan benda-benda yang besar dan sisinya tajam, dan tidak rigid.
Lifting Index (LI) merupakan bentuk penerjemahan stres fisik ketika
dikaitkan dengan pekerjaan manual.
Lifting Index ( LI )=
Load of Weig h t
RWL
Keterangan:
a. Bila LI>1 maka berat beban yang diangkat dinyatakan melebihi batas
pengangkatan yang direkomendasikan, sehingga aktivitas tersebut dapat
menciderai tulang belakang. Beban yang diangkat perlu dikurangi supaya
aman.
b. Bila LI = 1 maka berat beban telah sesuai dengan batas pengangkatan yang
direkomendasikan dan merupakan kondisi optimal.
c. Bila LI < 1, maka berat beban yang diangkat tidak melebihi batas
pengangkatan yang direkomendasikan. Meskipun kemungkinan terkena
risiko cidera terhadap tulang belakang kecil, namun beban ini tidak
direkomendasikan karena efisiensi pengangkatan rendah. Oleh karena itu,
perlu dilakukan penambahan beban yang diangkat.
Fungsi dari perhitungan LI ini untuk mendapatkan perkiraan relatif untuk
tingkat tekanan fisik yang dikaitkan dengan tugas pengangkatan manual yang
spesifik. Perkiraan dari tingkat tekanan fisik ditetapkan berdasarkan hubungan
antara berat beban yang diangkat dan batas berat yang direkomendasikan.
Pada percobaan ini diperoleh beberapa hasil berupa rekomendasi tentang
beban pengangkatan yang disimulasikan oleh rekan praktikan. Pekerja melakukan
pengangkatan kardus air kemasan dari hand-truck ke rak penyimpanan. Jumlah
kardus yang ada sebanyak 6 kardus, dimana kardus tersebut ditumpuk dengan
tinggi 3 tumpukan. Kardus dipindahkan dari troli ke 4 tingkatan rak (rak A, B, C,
dan D) penyimpanan dengan membandingkan antara pemindahan karton dari:
a. Handtruck dari tumpukan terbawah
b. Handtruck dari tumpukan tengah
c. Handtruck dari tumpukan teratas.
Pada rak pertama (Rak A) praktikan melakukan pengangkatan dari
tumpukan teratas (Gb.A3.2.2 dan Gb.A3.1.2) pada hand-truck lalu meletakkan
ke rak penyimpanan (Gb.A3.2.1 dan Gb.A3.1.1). Praktikan mengulangi kembali
untuk layer kedua (Gb.A2.2.2 dan Gb. A2.1.2), lalu meletakkan kardus ke rak
penyimpanan yang sama (Gb.A2.2.1 dan Gb. A2.1.1). Kardus pada layer terakhir
(Gb.A1.2.2 dan Gb.A1.1.2) juga dipindahkan ke dalam rak penyimpanan yang
sama pada tingkat satu, rak A (Gb. A1.2.1 dan Gb. A1.1.1).
Berdasarkan dari hasil pengamatan dan analisis dalam simulasi
pengangkutan dan peletakan kardus pada rak pertama (Rak A) diperoleh skor FM
sebesar 0,37 dan skor CM 0,9. Skor FM dapat diperoleh dengan nilai tersebut
berdasarkan melihat tabel FM, dimana tenaga kerja melakukan pengangkatan tiap
menit sebanyak 12 box, bekerja kurang dari 1 jam, dan nilai V 1 sehingga aktivitas tersebut juga
berbahaya bagi tulang belakang karena beban kerja melebihi batas pengangkatan
yang direkomendasikan. Berbeda dengan skor LI pada A.2.2 asal dan tujuan yang
kurang dari 1 (LI < 1), hal tersebut menunjukan bahwa berat beban yang diangkat
tidak melebihi batas pengangkatan yang direkomendasikan. Untuk A.3.1 asaltujual dan A.3.2 asal-tujuan memiliki masing-masing skor sebesar 0,873 dan
0,982 serta 2,604 dan 2,293. Skor pada A.3.1 asal-tujuan menunjukan LI < 1, hal
tersebut menunjukan bahwa berat beban yang diangkat tidak melebihi batas
pengangkatan yang direkomendasikan. Sedangkan pada A.3.2 asal-tujuan
skornyapun menunjukkan LI > 1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh
kegiatan pada rak pertama (Rak A) yang dilakukan tenaga kerja dalam
memindahkan barang dari hand-tracktor ke rak penyimpanan bervariasi nilai LInya ada yang berbahaya bagi tulang belakang dan ada yang beresiko kecil cedera
tulang belakang. Sebaiknya beban kerja harus disesuaikan hingga skor LI
mendekati 1.
Pada rak kedua (Rak B) praktikan melakukan pengangkatan dari
tumpukan teratas (Gb.B1.1.1 dan Gb.B1.2.1) pada hand-truck lalu meletakkan
ke rak penyimpanan (Gb.B1.1.2 dan Gb.B1.2.2). Praktikan mengulangi kembali
untuk layer kedua (Gb.B2.1.1 dan Gb. B2.2.1), lalu meletakkan kardus ke rak
penyimpanan yang sama (Gb.B2.1.2 dan Gb. B2.2.2). Kardus pada layer terakhir
(Gb.B3.1.1 dan Gb.B3.2.1) juga dipindahkan ke dalam rak penyimpanan yang
sama pada tingkat kedua, rak B (Gb. B3.1.2 dan Gb. B3.2.2).
Dalam simulasi pengangkutan dan peletakan kardus pada rak kedua (Rak
B) diperoleh skor FM sebesar 0,45 dan skor CM 0,9. Skor FM dapat diperoleh
dengan nilai tersebut berdasarkan
melihat tabel FM, dimana tenaga kerja
melakukan pengangkatan tiap menit sebanyak 10 box, bekerja kurang dari 1 jam,
dan nilai V 1) sehingga berbahaya bagi tulang belakang. Sebaiknya beban
kerja yang dikerjakan oleh pekerja harus dikurangi hingga skor LI mendekati 1.
Pada rak ketiga (Rak C) praktikan melakukan pengangkatan dari
tumpukan teratas (Gb.C.1.1 dan Gb.C2.1) pada hand-truck lalu meletakkan ke
rak penyimpanan (Gb.C1.2 dan Gb.C2.2). Praktikan mengulangi kembali untuk
layer kedua (Gb.C3.1 dan Gb. C4.1), lalu meletakkan kardus ke rak penyimpanan
yang sama (Gb.C3.2 dan Gb. C4.2). Kardus pada layer terakhir (Gb.C5.1 dan
Gb.C6.1) juga dipindahkan ke dalam rak penyimpanan yang sama pada tingkat
tiga, rakC (Gb. 5.2 dan Gb. C6.2).
Hasil pengamatan yang diperoleh dari rak ketiga dapat diperoleh skor FM
sebesar 0,37 dan skor CM 0,9 dari hasil pengamatan dan analisis. Skor FM
tersebut diperoleh karena tenaga kerja melakukan pengangkatan tiap menit
sebanyak 12 box, bekerja kurang dari 1jam, dan nilai V 1.
Aktivitas tersebut juga berbahaya bagi tulang belakang. Untuk C3.1 asal-tujual
dan C3.2 asal-tujuan memiliki masing-masing skor sebesar 2,344 dan 2,773;
2,302 dan 2,970. Skornyapun menunjukkan LI > 1. Sehingga dapat disimpulkan
seluruh kegiatan yang dilakukan tenaga kerja dalam memindahkan barang dari
hand-tracktor ke rak penyimpanan berbahaya bagi tulang belakang. Sebaiknya
beban kerja dikurangi hingga skor LI mendekati 1.
Terakhir adalah rak keempat (Rak D) praktikan melakukan pengangkatan
dari tumpukan teratas (Gb.D1.1 dan Gb.D1.2 bagian kiri) pada hand-truck lalu
meletakkan ke rak penyimpanan (Gb.D1.1 dan Gb.D1.2 bagian kanan). Praktikan
mengulangi kembali untuk layer kedua (Gb.D2.1 dan Gb. D2.2 bagian kiri), lalu
meletakkan kardus ke rak penyimpanan yang sama (Gb.D2.1 dan Gb. D2.2 bagian
kanan). Kardus pada layer terakhir (Gb.D3.1 dan Gb.D3.2 bagian kiri) juga
dipindahkan ke dalam rak penyimpanan yang sama pada tingkat empat, rak D
(Gb. D3.1 dan Gb. D3.2 bagian kanan).
Hasil pengamatan yang diperoleh dari rak keempat dapat diperoleh skor
FM sebesar 0,37 dan skor CM 0,9 dari hasil pengamatan dan analisis. Skor FM
tersebut diperoleh karena tenaga kerja melakukan pengangkatan tiap menit
sebanyak 12 box, bekerja kurang dari 1jam, dan nilai V 1. Aktivitas tersebut juga berbahaya bagi tulang
belakang. Dengan nilai LI yang diperoleh secara keseluruhan dapat disimpulkan
seluruh kegiatan yang dilakukan tenaga kerja dalam memindahkan barang dari
hand-tracktor ke rak penyimpanan keempat beresiko berbahaya bagi tulang
belakang. Dengan itu, beban kerja perlu dikurangi sesuai aktivitas yang dilakukan
hingga skor LI mendekati 1.
Posisi ideal yang praktikan rekomendasikan untuk meningkatkan
kenyamanan tenaga kerja dan mengurangi kemungkinan cidera tulang belakang
yakni dengan memperbesar nilai RWL untuk menurunkan nilai LI hingga
mendekati skor satu. Caranya dengan memperbesar lokasi tangan horizontal
hingga panjang 63 cm sehingga nilai HM dapat lebih kecil. Lokasi tangan pekerja
secara vertikal diusahakan pada posisi 75 cm. Posisi pekerja dibuat sedemikian
rupa dengan mendekatkan hand-tractor dan rak penyimpanan pada posisi yang
berdekatan sehingga pekerta tidak perlu untuk memutar badan. Apabila pekerja
tidak melakukan putaran badan yang besar, makan nilai faktor pengali AM dapat
lebih besar, maka nilai RWL semakin besar dan LI semakin mendekati satu
ataupun dibawahnya. Saran lain yakni dengan memberi pegangan yang nyaman
sehingga pekerja dapat lebih mudah saat memindahkan kardus dan skor CM bisa
bernilai 1, maka skor RWL juga besar. Bila semua saran telah dipenuhi namun
masih memiliki skor LI > 1, sebaiknya frekuensi pengangkatan atau durasi
pengangkatan tersebut bisa dikurangi untuk memperbesar nilai FM. Beberapa
saran posisi itulah yang bisa praktikan rekomendasikan untuk mencapai posisi
ideal.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam praktikum ini dapat diperoleh hasil analisis berat pengangkatan
beban oleh pekerja pada saat melakukan simulasi dengan tingkatan rak yang
berbeda-beda mulai dari tingkatan pertama sampai keempat, hal ini diketahui
dengan perhitungan RWL (Recommended Weight Limit) dan LI (Lifting Index).
a. Pada Rak A
RWL asal
A.1.1 = 2,356
RWL tujuan
A.1.1 = 2,153
A.1.2 = 2,279
A.1.2 = 2,659
A.2.1 = 2,604
A.2.1 = 2,689
A.2.2 = 10,259
A.2.2 =13,517
A.3.1 = 5,722
A.3.1 = 5,091
A.3.2 = 1,920
A.3.2 = 2,180
LI asal
A.1.1 = 2,122
LI tujuan
A.1.1 = 2,322
A.1.2 = 2,193
A.1.2 = 1,880
A.2.1 = 1,920
A.2.1 = 1,859
A.2.2 = 0,487
A.2.2 = 0,369
A.3.1 = 0,873
A.3.1 = 0,982
A.3.2 = 2,604
A.3.2 = 2,293
b. Pada Rak B
RWL asal
B1.1
= 3,33
B1.2
RWL tujuan
B1.1
= 3,58
= 2,25
B1.2
=3
B2.1
= 2,70
B2.1
= 3,28
B2.2
= 2,19
B2.2
= 3,33
B3.1
= 2,52
B3.1
= 2,52
B3.2
LI asal
= 1,95
B1.1
B3.2
= 1,50
LI tujuan
= 2,54
B1.1
= 1,40
B1.2
= 2,22
B1.2
= 1,67
B2.1
= 1,85
B2.1
= 1,52
B2.2
= 2,28
B2.2
= 1,50
B3.1
= 1,98
B3.1
= 1,98
B3.2
= 2,56
B3.2
= 1,97
C1.1
= 0,2685
C1.1
= 0,1077
C1.2
= 1,039
C1.2
= 1,953
C2.1
= 2,495
C2.1
= 1,801
C2.2
= 2,683
C2.2
= 1,674
C3.1
= 2,133
C3.1
= 1,803
C3.2
= 2,305
C3.2
= 1,683
c. Pada Rak C
RWL asal
LI asal
C1.1
RWL tujuan
= 10,672
LI tujuan
C1.1
=
46,425
d. Pada Rak D
C1.2
= 4,812
C1.2
= 2,560
C2.1
= 2,004
C2.1
= 2,776
C2.2
= 1,863
C2.2
= 2,987
C3.1
= 2,344
C3.1
= 2,773
C3.2
= 2,169
C3.2
= 2,970
RWL asal
D1.1
= 2,366
D1.2
D1.1
= 1,719
= 2,558
D1.2
= 1,614
D2.1
= 2,433
D2.1
= 1,496
D2.2
= 2,637
D2.2
= 1,406
D3.1
= 2,097
D3.1
= 1,506
D3.2
= 2,273
D3.2
= 1,405
LI asal
D1.1
RWL tujuan
= 2,113
LI tujuan
D1.1
= 2,909
D1.2
= 1,955
D1.2
= 3,10
D2.1
= 2,055
D2.1
= 3,342
D2.2
= 1,896
D2.2
= 3,556
D3.1
= 2,384
D3.1
= 3,320
D3.2
= 2,199
D3.2
= 3,560
Berdasarkan nilai LI yang diperoleh secara keseluruhan dapat disimpulkan
seluruh kegiatan yang dilakukan tenaga kerja dalam memindahkan barang dari
hand-tracktor ke
beberapa tingkatan rak penyimpanan ada yang beresiko
berbahaya bagi tulang belakang karena berat beban yang diangkat melebihi batas
pengangkatan yang direkomendasikan (untuk LI > 1) dan ada yang beresiko kecil
cedera tulang belakang karena berat beban yang diangkat tidak melebihi batas
angkat yang direkomendasikan (untuk LI < 1) dimana LI < 1 hanya ada pada rak
A bagian A.2.2 asal dan tujuan serta A.3.1 asal dan tujuan. Dengan itu, beban
kerja perlu disesuaikan sesuai aktivitas yang dilakukan hingga skor LI mendekati
1. Selain itu juga praktikan dapat memberikan analisa posisi yang ideal untuk
pekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Allender et al. 1988. Designing Soldier System : Current Issues in Human
Factors. Ashgate Publishing Limited. Burlington, USA.
Anonim, 2011. Cara Menghitung (Apa Itu) Pengertian RWL (Recommended
Weight
Limit).
Dalam
HTTP://BELAJAR-
INDUSTRI.BLOGSPOT.COM/2011/09/CARA-MENGHITUNG-APA-
ITU-PENGERTIAN-RWL.HTML Diakses pada tanggal 18 April 2014
pukul 19.00 WIB.
Bambang, Suhardi. 2008. Buku Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi. Jakarta
: Direktorat Pembinaan Sekolah menengah Kejuruan.
Colombini et al. 2013. Manual Lifting A Guide to The Study of Simple and
Complex Lifting Tasks. CRC Press. New York.
Marras and Karwowski. 2006. The Occupation Ergonomics Handbook Second
Edition, Fundamentalas and Assessment Tools for Occupational
Ergonomics. CRC Press. New York.
Mulyati dan Ushada. 2014. Petunjuk Praktikum Teknik Tata Cara Kerja TPI
2504. Laboratorium Sistem Produksi Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Muslimah dkk. 2006. Analisis Manual Material Handling dengan Menggunakan
NIOSH equation. Dalam Jurnal Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 5 No. 2,
Des 2006, hal 53 – 60.
Suhendar dan Simanjuntak. 2008. Evaluasi Kemampuan Fisik Berdasarkan Job
Severity Index Guna Keselamatan Pekerja. Dalam jurnal Seminar
Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta.
Tarwaka, dkk, 2004. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Produktivitas. Surakarta : Uniba Press.
Waters, Thomas R., Vern Putz Anderson, Arun Garg, 1994. Aplications Manual
for The Revised NIOSH Lifting Equation. Dalam www.cdc.gov/NIOSH/
html. diakses tanggal 20 April 2014 pukul 15.03 WIB.
LAMPIRAN