Tugas Makalah Pengantar Ilmu Politik AND

Tugas Makalah Pengantar Ilmu Politik

“ ANDAI SAYA MENJADI PRESIDEN : Apa Yang Akan Saya Lakukan
Dalam Menciptakan Kehidupan Politik Yang Bermoral”
Dosen : Agus Subagyo, S.IP., M.Si.

NAMA

: MikeWulandary

NIM

: 6211151006

UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PRAGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
CIMAHI
2015
BAB I
PENDAHULUAN


1.1

Latar Belakang

IndonesiaadalahNegaraKesatuanyangberbentukRepublik.Republikadalahkeadaansuatunegara
dimanapemerintahanberasaldarirakyatdanbukanberdasarkanketurunandaribangsawan.Negarar
epublikdipimpinolehPresiden.
Jadi,apayangandapikirkanketikamendengarkata"Presiden"?
Siapayangandapikirkanmendengarkata"Presiden"?
Presidenadalahorangyangmemimpinsuatunegara.PresidenIndonesiasaatiniadalahIr.H.JokoWid
odoyangdilantikpadatanggal20Oktober2014danakanmenjabatselamalimatahunkedepan.
PresidendalammelaksanakantugasnyasebagaikepalanegaradibantuolehWakilPresiden(pasal4a
yat2UUD1945)besertamenteridalamkabinetyangmemegangkekuasaaneksekutifuntukmelaksa
nakantugaspemerintahansehari-hari.
1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkandarilatarbelakangmasalahdiatas,makarumusanmasalahdalammakalahiniadalah:

1.
2.
3.
4.

Apa tugas Presiden sebagai Kepala NegaradanKepalaPemerintahan?
BagaimanacontohmasalahpolitikyangtidakbermoraldiNegaraIndonesia?
Apa sajafaktormendasardaripolitiktidakbermoral?
Apaupayayang saya lakukan jika menjadi Presidendalam menciptakan kehidupan
politik yang bermoral?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1Apa tugas Presiden sebagai Kepala NegaradanKepalaPemerintahan?
Kepala Negara adalah jabatan yang dilaksanakan secara individu maupun kolektif, namun
tetap

memiliki


peranan

sebagai

ketua

atau

pemimpin

tertinggi

dari

sebuah

Negara.Sedangkan,Kepala Pemerintahan adalah pemimpin kabinet atau pemerintah, yang
mana harus memastikan berjalannya suatu pemerintahan suatu Negara.

Tugas Presiden sebagai Kepala Negara

Sebagai Kepala Negara, Presiden tentu memiliki tugas-tugas khusus yang harus dilakukan
oleh Presiden selaku Kepala Negara. Untuk menentukan tugas-tugas tersebut, perlu suatu
peraturan perundangan-undangan dasar yang telah disusun sebelumnya agar dapat menjadi
pedoman seorang Presiden untuk menjalankan tugasnya sebagai Kepala Negara. Maka dari
itu di dalam sebuah Negara, peran Undang-Undang Dasar sangat penting untuk menentukan
tugas Presiden sebagai Kepala Negara. Tugas Presiden sebagai Kepala Negara tercantum
dalam peraturan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai berikut :

UUD 1945 Pasal 10: Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat,
Angkatan Laut dan Angkatan Udara.

UUD 1945 Pasal 13 ayat 1: Presiden mengangkat duta dan konsul.

UUD 1945 Pasal 13 ayat 3: Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.

UUD 1945 Pasal 29 Ayat 2: Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu


UUD 1945 Pasal 31 Ayat 4: Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurangkurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
nasional

UUD 1945 Pasal 32 Ayat 1: Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya.

UUD 1945 Pasal 32 Ayat 2: Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai
kekayaan budaya nasional.

UUD 1945 Pasal 34 Ayat 1: Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

UUD 1945 Pasal 34 Ayat 2: Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh
rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan

UUD 1945 Pasal 34 Ayat 3: Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak


Tugas Presiden sebagai Kepala Pemerintahan
Dalam menjalankan tugasnya sebagai Kepala Pemerintahan, seorang Presiden
tentu memerlukan landasan atau dasar sebagai pedoman dalam menjalankan
pemerintahan suatu Negara. Maka dari itu, di dalam sebuah Negara, pastilah
memiliki landasan atau aturan dasar untuk menentukan pedoman tersebut.
Aturan dasar tersebut terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945. Di
Indonesia, tugas Presiden sebagai Kepala Pemerintahan tertuang dalam
peraturan perundangan-undangan sebagai berikut :

UUD 1945 Pasal 4 ayat 1: Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.

UUD 1945 Pasal 5 ayat 2: Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk
menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.

UUD 1945 Pasal 17 ayat 2: Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan
oleh Presiden.

UUD 1945 Pasal 18B Ayat 1: Hubungan wewenang antara pemerintah pusat
dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau provinsi dan

kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerah

UUD 1945 Pasal 18B Ayat 2: Hubungan keuangan, pelayanan umum,
pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras
berdasarkan undang-undang.

UUD 1945 Pasal 20 Ayat 4: Presiden mengesahkan rancangan undang-undang
yang telah disetujui bersama untuk menjadi undang-undang.

UUD 1945 Pasal 23 Ayat 2: Rancangan undang-undang anggaran pendapatan
dan belanja negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan
Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan
Daerah.

UUD 1945 Pasal 23F Ayat 1: Anggota Badan Pemeriksa Keuangan dipilih
oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh Presiden.


UUD 1945 Pasal 24A Ayat 3: Calon Hakim Agung diusulkan Komisi Yudisial
kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk mendapatkan persetujuan dan
selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden

UUD 1945 Pasal 24B Ayat 3: Anggota Yudisial diangkat dan diberhentikan
oleh Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat

UUD 1945 Pasal 24C Ayat 3: Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan
orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan
masing-masing tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang oleh Dewan
Perwakilan Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden.

UUD 1945 Pasal 28I Ayat 4: Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan
pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama
pemerintah.

UUD 1945 Pasal 31 Ayat 2: Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan
dasar dan pemerintah wajib membiayainya

UUD 1945 Pasal 31 Ayat 3: Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan

satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan
serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang-undang

UUD 1945 Pasal 31 Ayat 5: Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa
untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

2.2BagaimanacontohmasalahpolitikyangtidakbermoraldiNegaraIndonesi
a
Masalah – masalah politik yang tak bermoral dikaji dengan beberapa contoh
berikut :
v Gaya – gaya pemimpin yang bercorak “ Manusia Robot “ artinya pemimpin
yang ingin menang dan semua ingin agar kelompoknya memegang tampuk
kekuasaan, dengan segala taktik kotor ( intrique ) sehingga tidak terpikirkan
secuilpun dibenak mereka bagaimana menciptakan masyarakat yang damai,
adil, aman, makmur dan sejahtera serta demokratis.
v Pemimpin memiliki satu penampakan tamak kuasa ( gila kuasa ) akibatnya
pemimpin terlalu mudah mengumbar nafsu, serta akhirnya menghalalkan
segala cara untuk mencapai tujuan walaupun mengakibatkan kerugian dan

tidak efisiennya penggunaan anggaran daerah. Ketika pemimpin terlalu
berpikir bagaimana harus mempertahankan kekuasaan tentu rakyat dilihat
semu, sementara pemimpin bermakna karena ada rakyat.
v

Banyaknya Parpol di Indonesia tidak

menjamin akan menyelesaikan

sebuah permasalahannya, malah justru menambah yang harus diselesaikan,
Parpol sebenarnya alat untuk mensejahterakan golongan, lupa akan
kepentingan masyarakat banyak, Prpol bukannya memberantas korupsi tetapi
malah melahirkan para koruptor.
v

Setelah 14 tahun reformasi tak lantas mampu membawa perubahan

mendasar sesuai cita – cita reformasi 1998. Sebaliknya kehidupan berbangsa
dan bernegara semakin terpuruk karena wajah politik Indonesia tak bermoral.
v Permainan politik uang dilakukan oleh banyak pihak agar lolos dalam

seleksi sebagai caleg atau berbagai praktek tidak sehat dalam pencalonan
DPD. Masyarakat publik pun semakin kehilangan kepercayaan tarhadap wakil
– wakil mereka yang cendrung lebih mementingkan dirinya sendiri melalui

berbagai tindakan tidak terpuji. Orang semakin ragu bahwa praktek politik dan
kekuasaan bisa dicerahi moral sehingga menjadi lebih sehat dan bersih

2. 3 Faktor – faktor Politik Tak Bermoral
Faktor – faktor yang mempengaruhi adanya praktek politik yang tidak
bermoral adalah :
v Politik Indonesia tidak bermoral, karena dijalankan dengan sistem dan
konsep yang tidak baik.
v Politik cendrung dijadikan mata pencarian , tidak sekedar untuk mengabdi
kepada rakyat.
v Para politisi dan penyelenggara negara saat ini dalam merefleksikan politik
praktis, lebih banyak dipengaruhi nilai – nilai buruk daripada nilai – nilai
luhur masyarakat bangsa.
v Perilaku para politisi dan penyelenggara di negeri ini, bukan lagi sebagai
proses pencapaian kebajikan bersama, tetapi lebih pada perjuangan merebut
kekuasaan untuk berkuasa. Mereka tidak lagi mempertimbangkan nilai moral
dalam menjalankan perpolitikan dan kekuasaan.
v Moral dan politik berada pada dua kutub yang berbeda, ibarat terpisahnya
air dengan minyak sulit untuk bisa disatukan. Etika lebih mengedepankan nilai
moral atau spiritual agama dalam merefleksikan, sedangkan politik bisa
menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

2.4Apaupayayang saya lakukan jika menjadi Presiden dalam menciptakan kehidupan
politik yang bermoral?
Upayayangakansayalakukanuntuk menciptakan kehidupan politik yang bermoral tentu
harus dimulai dari
dirisayasendirisebagaiseorangpemimpin.Karenasemuatidakakanberjalanbaiksesuaikeinginanji
kasifatdankepribadianpemimpinitusendiritidakbaik.Menjadiseorangpemimpinmempunyaitang

gungjawabyangsangatbesar,untukituseorangpemimpinharuslahdipilihkarenakemampuandank
ompetennyayangbaiksertamempunyaisifatkepemimpinantanpamendahulukankepentinganprib
adi.Jikasayamenjadiseorangpresidensayaakanmencopotjabatanparapejabatyangmelakukankor
upsidanmemintanyauntukmengembalikanuangnegara,danmenggunakanuangbtersebutuntukm
emperbaikifasilitasumum.Karenamajunyasuatunegarabisadilihatdarifasilitasumumyangbisadi
gunakanolehmasyarakatnya.DansayaakanmeratakanpembangunandisetiapdaerahdiseluruhInd
onesiaagarmasyarakatdaerahterutamadipedalamandapatmerasakankemerdekaansesungguhnya
danmemberikanlapangankerjasertapendidikangratisbagianakanakIndonesiayangselamainikurangataubahkanbelummencicipibangkupendidikan.Karenayan
gselamainisayalihatpembangunandiIndonesiahanyadilakukanditempattempatyangsudahbanyakpenduduksehinggamasihbanyakdaerahdaerahpelosokIndonesiayangbelummenikmatikemajuanzamansaatini.
Tidakhanyaituuntukmenciptakankehidupanpolitikyangbermoralsetiap pemimpin
partai politik harus dapat mempunyai azas atau ciri, aspirasi, dan program tersendiri
tyangtidak bertentangan dengan nilai pancasila sehingga akan tercipta kehidupan politiok
yang bermoral di negara Indonesia ini. Lembaga perwakilan rakyat harusmenampung aspirasi
atau keinginanmasyarakat yangkemudian aspirasi itu disalurkan melalui lembaga perwakilan
rakyatdandisampaikan kepada pemerintah untuk ditindaklanjuti.
Saling berpartisipasi dan menjalankan kehidupan politik yang berlandaskan pancasila,
UUD 1945.Negara memerlukan visi politik baru yang penuh dengan etika dan nilai – nilai
moral agama. Tanpavisi politik baru yang lebih mengedepankan etika dan nilai – nilai moral
agama dalam menyelenggarakan pemerintahan, negara ini sudah diambang kehancuran
karena korupsi sudah merasuk kedalam seluruh sendi kehidupan.

PENUTUP
BAB III
1. KESIMPULAN
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan dalam tugas Pengantar Ilmu
Politik ini, Sayaakan melaksanakantugassaya sebgai seorangPresiden dengan baik dan
benar.
DanapapunkeputusanyangsayaambilhanyauntukkebaikandankemajuanbangsatercintaRepu
blikIndonesainitanpamementingkanurusandankeuntunganpribadi.Saya akan
menjadikanIndonesialebihdikenaldimataduniatanpadipandanghanyasebelahmata.Menjadi
kanNegaraIndonesialebihmajulagisertamensejahterakanmasyaraktIndonesiadanmemajuka
npendidikandiIndonesiaagartumbuhbibitbibitpenerusbangsayangberkualitas,bermatabat,danbermoraltinggi.

2. REKOMENDASI
Saya menyarankan,agarPresidenterpilihdapatmelaksanakanjanjijanjinyasaatdalamkampanyesehinggamasayarakatyangtelahmemilihtidakkecewa.Sertalebi
hmementingkankepentinganrakyatdaripadakepentinanpribadi,kelompokataupartaipenduk
unghanyademieksistensiparpolsaja.Lebihmemperlihatkankerjanyatabukanhanyajanjijanjisemata.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ciputra-uceo.net/blog/2015/2/17/tugas-presiden-sebagai-kepala-negaradan-kepala-pemerintahan
http://wolfgangcemi.blogspot.co.id/2013/04/httppolitikyangbermoralaonse.html?m=1