PELAKSANAAN SHARIA COMPLIANCE PADA BANK SYARIAH (STUDI KASUS PADA BANK SYARIAH MANDIRI, JAKARTA)

PELAKSANAAN SHARIA COMPLIANCE PADA BANK SYARIAH (STUDI KASUS PADA BANK SYARIAH MANDIRI, JAKARTA)

Ade Sofyan Mulazid

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jl. Ir. H. Juanda No.95 Ciputat Jakarta 15412 Indonesia E-mail: adesofyanmulazid@yahoo.com

Abstract: The Implementation of Sharia Compliance at Islamic Bank (Case Study on Mandiri Syariah Bank,

Jakarta). This study is aimed at finding out the controlling system and the implementation of supervision of compliance of Bank Indonesia (BI) and Sharia Supervisory Board toward the Mandiri Syariah Bank; how is the implementation and its internal audit, what are the roles and responsibilities of the director of compliance for all stakeholders of compliance unit of Bank Syariah Mandiri. The design of this study is qualitative approach. The result shows that the system of supervision of compliance toward sharia has been done based on the rules. The functions of sharia by the director of compliance to all employees of Mandiri Syariah Bank normatively has been implemented in accordance with the principles of compliance, the compliance culture, management risk and the values of Mandiri Syariah Bank.The implementation of internal audit at Bank Syariah Mandiri has not been effective, the roles of compliance director and compliance unit were crucial in controling compliance culture to gain better achievements of Bank Syariah Mandiri.

Keywords: compliance function; internal auditor; director of compliance.

Abstrak: Pelaksanaan Sharia Compliance Pada Bank Syariah (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri, Jakarta).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengawasan kepatuhan syariah pada Bank Indonesia dan pada Dewan Pengawas Syariah kepada Bank Syariah Mandiri, pelaksanaan fungsi kepatuhan syariah direktur kepatuhan pada seluruh jajaran Bank Syariah Mandiri, pelaksanaan audit internal Bank Syariah Mandiri serta peran dan tanggung jawab direktur kepatuhan dan satuan kerja kepatuhan pada Bank Syariah Mandiri. Dalam Penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengawasan terhadap kepatuhan syariah telah dilaksanakan dengan baik. Fungsi kepatuhan syariah oleh direktur kepatuhan kepada seluruh jajaran Bank Syariah Mandiri secara normatif telah dilaksanakan sesuai prinsip-prinsip kepatuhan, budaya kepatuhan, manajemen risiko dan kode etik kepatuhan Bank Syariah Mandiri. Pelaksanaan audit internal di Bank Syariah Mandiri belum berjalan efektif. Selanjutnya direktur kepatuhan dan satuan kerja kepatuhan memiliki peran strategis dalam mengawasi jalannya budaya kepatuhan, sehingga kinerja Bank Syariah Mandiri menjadi semakin baik.

Kata Kunci : fungsi kepatuhan; auditor internal; direktur kepatuhan

Pendahuluan

Indonesia, diantaranya BI meminta agar praktik Seiring dengan perkembangan bank

perbankan syariah senantiasa mengacu kepada syariah di Indonesia yang semakin pesat, Bank 2 prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).

Indonesia (BI) telah berusaha keras untuk Organization for Economic Cooperation mendorong tumbuhnya bank syariah yang kuat

and Development (OECD) mengatakan bahwa secara finansial dan selalu berpedoman kepada

ketentuan-ketentuan syariah. 1 Berbagai fasilitas

2 Dalam cetak biru pengembangan perbankan syariah

kebijakan telah dikeluarkan oleh BI dalam rangka

disebutkan bahwa tujuan dari perbankan syariah yaitu: terwujudnya sistem perbankan syariah yang kompetitif, efisien,

mewujudkan cetak biru perbankan syariah

dan memenuhi prinsip kehati-hatian serta mampu mendukung sektor riil secara nyata melalui kegiatan pembiayaan berbasis bagi hasil dan transaksi riil dalam kerangka keadilan, tolong

1 Bank Indonesia, Cetak Biru Perbankan Syariah Indonesia, menolong dan menuju kebaikan guna mencapai kemaslahatan (Jakarta: Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, 2002).

masyarakat.

MADANIA Vol. 20, No. 1, Juni 2016

GCG adalah suatu mekanisme penting yang Syafei menunjukkan bahwa Bank Syariah Mandiri diharapkan mendorong praktik bisnis yang sehat. 3 adalah bank syariah terbaik di Indonesia yang

Menurut OECD melalui GCG, bisnis memiliki suatu mengungkapkan pelaksanaan GCG Bisnis Syariah mekanisme yang mengatur mengenai peran dan

dengan rata-rata sekitar 92.06% dari total 42 item kewajiban seluruh elemen perusahaan mulai dari

pelaksanaan GCG Bisnis Syariah. Akan tetapi, rata- dewan komisaris, dewan direksi sampai seluruh

rata bank syariah sudah cukup mengungkapkan

indikator penerapan GCG Bisnis Syariah, dengan bahwa pelaksanaan GCG untuk bank syariah tidak

stakeholders lainnya. 4 Bank Indonesia menyadari

rata-rata pengungkapan 36 dari 42 indikator. 8 dapat hanya berlandasakan kepada prinsip-prinsip

Berdasarkan data tersebut, tingkat penerapan GCG, namun juga harus berpedoman kepada

sharia governance mengindikasi bahwa tingkat ketentuan-ketentuan syariah. Untuk itu, Bank

penerapan GCG paling berpengaruh dalam Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia

mendorong para pengelola bank syariah (PBI) No.11/33/PBI/2009 mengenai Good Corporate

mejalankan aktivitas bisnisnya dengan merujuk Governance untuk Bank Syariah. 5 kepada kepatuhan pada prinsip-prinsip dan nilai-

Bank Indonesia menjelaskan bahwa dalam

nilai syariah.

mendorong praktik perbankan syariah yang kuat Perbedaan implementasi GCG pada perbankan dan sehat secara finansial dan senantiasa mengacu

syariah dan konvensional terletak pada sharia kepada prinsip-prinsip syariah, maka bank syariah

compliance, yaitu kepatuhan pada syariah. diharapkan dapat melaksanakan prinsip-prinsip

Sedangkan prinsip-prinsip transparansi, kejujuran, GCG berupa transparansi, akuntabilitas, tanggung

kehati-hatian, kedisiplinan merupakan prinsip jawab, kebebasan dan kewajaran dan kepatuhan

universal yang juga terdapat dalam aturan GCG kepada ketentuan-ketentuan syariah. 6 konvensional. Hasil penelitian Idat menunjukkan

Penerapan GCG terbukti di dalam penelitian bahwa terjadi penurunan kepatuhan bank syariah di beberapa lembaga keuangan syariah di dunia

terhadap prinsip syariah. 9 Berdasarkan survey dan Muslim dapat meningkatkan reputasi dan

penelitian mengenai preferensi masyarakat yang kepercayaan masyarakat kepada bank syariah.

dilakukan oleh BI bekerjasama dengan lembaga Menurut Capra, kegagalan dalam penerapan

penelitian Perguruan Tinggi ditemukan adanya prinsip syariah akan membuat nasabah pindah

keraguan masyarakat terhadap kepatuhan syariah

oleh bank syariah. Komplain yang sering muncul penerapan GCG dan penerapan prinsip-prinsip

ke bank lain sebesar 85%, 7 oleh karena itu,

adalah aspek pemenuhan kepatuhan terhadap syariah menjadi keharusan bagi perbankan syariah

prinsip-prinsip syariah (sharia compliance). 10 di Indonesia dalam upaya memperbaiki reputasi

Salah satu pilar penting dalam pengembangan dan kepercayaan pada perbankan syariah, serta

bank syariah adalah sharia compliance. Pilar melindungi kepentingan stakeholders dalam

inilah yang menjadi pembeda utama antara rangka mencitrakan sistem perbankan syariah

bank syariah dengan bank konvensional. Untuk yang sehat dan terpercaya.

menjamin teraplikasinya prinsip-prinsip syariah Hasil penelitian Jumansyah dan Ade Wirman

di lembaga perbankan, diperlukan pengawasan syariah yang diperankan oleh Dewan Pengawas

3 Organization for Economic Cooperation and Development,

Syariah (DPS). 11 Namun demikian, peran DPS ini

OECD Principles on Coporate Governance, (Paris: Organization for Economic Cooperation and Development: 2004)

4 Organization for Economic Cooperation and 8 Jumansyah dan Ade Wirman Syafei, “Analisis Penerapan Development, OECD Principles...,

Good Governance Business Syariah dan Pencapaian Maqashid 5 Bank Indonesia, PBI No.11/33/2009 Tentang Pelaksanaan

Shariah Bank Syariah di Indonesia”, dalam Jurnal Al-Azhar Good Corporate Governance pada Bank Umum Syariah dan Unit

Indonesia Seri Pranata Sosial, Vol . 2, No.1, Maret 2013. Usaha Syariah, (Jakarta: Bank Indonesia, 2009).

9 Dhani Gunawan Idat, Trend Bank Syariah: Penurunan 6 Bank Indonesia, PBI No.11/33/2009 Tentang Pelaksanaan

Terhadap Kepatuhan Prinsip Syariah, (Media Akuntansi, 2002), Good Corporate...,

edisi 33, h. 30-31.

7 M. Umer Chapra and Ahmed Habib. Corporate 10 Bank Indonesia, Potensi, Preferensi dan Perilaku Governance in Islamic Financial Institutions, Occasional Paper No.

Masyarakat terhadap Bank Syariah di Jawa Barat, (Jakarta, Bank 6, (Islamic Research and Training Institute/Islamic Development

Indonesia, 2001).

Bank: Jeddah , 2002), h. 12-13. 11 Rahman El Junusi, “Implementasi Syariah Governance,

Ade Sofyan Mulazid: Pelaksanaan Sharia Compliance Pada Bank Syariah

belum optimal sehingga menjadi kendala dalam tradisinya dalam transaksi keuangan dan perbankan meningkatkan kualitas audit kepatuhan syariah

serta bisnis lain yang terkait.” 13 Di mana budaya dan pengembangan produk. Permasalahan

kepatuhan tersebut adalah nilai, perilaku dan tersebut semakin bertambah ketika anggota

tindakan yang mendukung terciptanya kepatuhan DPS merangkap sekaligus sebagai anggota DPS

bank syariah terhadap seluruh ketentuan Bank di institusi lembaga keuangan yang lain dengan 14 Indonesia. Kepatuhan syariah memiliki standar

jumlah kantor cabang yang mencapai ratusan internasional yang disusun dan ditetapkan oleh unit. Selain itu, tidak sedikit dari anggota DPS

Islamic Financial Service Board (IFSB) di mana yang merangkap sebagai Dewan Syariah Nasional

kepatuhan syariah merupakan bagian dari tata (DSN) tersebut yang memiliki kesibukan sebagai

kelola lembaga (corporate governance). 15 Kepatuhan dosen di beberapa perguruan tinggi dan menjadi

syariah tersebut secara konsisten dijadikan sebagai pengurus di beberapa organisasi kemasyarakatan.

kerangka kerja bagi sistem dan keuangan bank Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

syariah dalam alokasi sumber daya, manajemen, dan Bank Indonesia (BI) perlu merestrukturisasi

produksi, aktivitas pasar modal dan distribusi peraturan dan persyaratan untuk menjadi seorang

kekayaan. 16

DPS agar tidak terjadi tumpang tindih dengan DPS Menurut Adrian Sutedi, kepatuhan syariah linstitusi lembaga keuangan lain maupun DSN.

dalam operasional bank syariah tidak hanya Pokok-pokok hasil penelitian BI menyatakan

meliputi produk saja, akan tetapi meliputi bahwa nasabah yang menggunakan jasa bank

sistem, teknik dan identitas perusahaan. Karena syariah, sebagian memiliki kecenderungan

itu, budaya perusahaan yang meliputi pakaian, untuk berhenti menjadi nasabah antara lain

dekorasi dan image perusahaan merupakan salah karena keraguan akan konsistensi penerapan

satu aspek kepatuhan syariah dalam bank syariah. prinsip syariah. Kepatuhan dan kesesuaian bank

Tujuannya, tidak lain untuk menciptakan suatu terhadap prinsip syariah sering dipertanyakan

moralitas dan spiritual kolektif, yang apabila oleh para nasabah. Secara implisit, hal tersebut

digabungkan dengan produksi barang dan jasa, menunjukkan bahwa praktik perbankan syariah

maka akan menopang kemajuan dan pertumbuhan selama ini kurang memperhatikan prinsip-prinsip

jalan hidup yang islami. 17

syariah. 12 Ditinjau dari sudut pandang masyarakat, Berdasarkan uraian di atas, pelaksanaan Sharia

khususnya pengguna jasa bank syariah, Compliance pada Bank Syariah menjadi relevan untuk diteliti, terutama yang berkaitan dengan

13 Zainal Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah

(1) pengawasan terhadap kepatuhan syariah oleh

(Tangerang: Aztera Publisher, 2009), h. 2. Lihat: http://digilib.

Bank Indonesia dan Dewan Pengawas Syariah uinsby.ac.id/1558/5/Bab%202.pdf

14 Bank Indonesia, PBI No. 13/2/PBI/2011 Tentang Pelaksanaan

kepada Bank Syariah Mandiri, (2) pelaksanaan

Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Tanggal 12 Januari 2011.

fungsi kepatuhan syariah oleh Direktur Kepatuhan 15 IFSB adalah organisasi penetapan standar internasional,

diresmikan 3 November 2002 dan mulai beroperasi pada 10

kepada seluruh jajaran Bank Syariah Mandiri,

Maret 2003. Organisasi ini mempromosikan, meningkatkan

(3) pelaksanan audit internal pada Bank Syariah

performance dan stabilitas industri jasa keuangan Islam dengan

Mandiri, dan (4) peran dan tanggung jawab

menerbitkan standar global prinsip kehati-hatian dan panduan bagi industri secara luas yang mencakup perbankan, pasar

direktur kepatuhan dan satuan kerja kepatuhan

modal dan sektor asuransi. Standar disusun oleh IFSB mengikuti

pada Bank Syariah Mandiri.

proses hukum yang dituangkan dalam Pedoman dan Tata Cara Penyusunan Standar/Pedoman, yang meliputi penerbitan draft paparan dan penyelenggaraan lokakarya. Jika diperlukan, dengar

Kajian Pustaka

pendapat publik. IFSB juga melakukan inisiatif penelitian dan koordinat pada industri-isu terkait, serta roundtables, seminar

Kepatuhan syariah dalam bank syariah adalah

dan konferensi bagi regulator dan pemangku kepentingan

“penerapan prinsip-prinsip Islam, syariah dan

industri, Lihat: Islamic Financial Service Board (IFSB), Guiding Principles on Shariah Governance Systems for Institutions Offering Islamic Financial Services, December 2009, h. 3.

serta Implikasinya Terhadap Reputasi dan Kepercayaan Bank 16 Adrian Sutedi, Perbakan Syariah, Tinjauan dan Beberapa Syariah”, dalam Annual International Conference on Islamic

Segi Hukum (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), h. 145; Lihat: Studies (AICIS XII), h. 1831.

http://digilib.uinsby.ac.id/1558/5/Bab%202.pdf. 12 Rahman El Junusi, “Implementasi Syariah Governance...”,

17 Adrian Sutedi, Perbakan Syariah...,”

MADANIA Vol. 20, No. 1, Juni 2016

kepatuhan syariah merupakan inti dari integritas dasar penilaian dalam menentukan apakah suatu

perusahaan layak untuk dijadikan mitra kerjasama. syariah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan

dan kredibilitas bank syariah. 18 Eksistensi bank

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ganesan masyarakat muslim akan pelaksanaan ajaran

(1994) menemukan pengaruh positif antara Islam secara menyuluruh (kâffah) termasuk

reputasi dengan kepercayaan yang pada akhirnya dalam kegiatan penyaluran dana melalui bank

akan mengarah pada terciptanya hubungan syariah. Kepercayaan dan keyakinan masyarakat

jangka panjang antara bank dengan nasabah. 22 pada bank syariah didasarkan dan dipertahankan

Hasil penelitian Saxton (1997) menunjukkan hasil melalui pelaksanaan prinsip hukum Islam yang

bahwa reputasi berhubungan positif dengan diadaptasi dalam aturan operasional institusi

kepercayaan. 23

tersebut. 19 Tanpa adanya kepatuhan terhadap Urgensi kepatuhan berimplikasi pada prinsip syariah, masyarakat akan kehilangan

keharusan pengawasan terhadap pelaksanaan keistimewaan yang mereka cari sehingga akan

kepatuhan tersebut. Pengawasan terhadap berpengaruh pada keputusan mereka untuk

kepatuhan syariah merupakan tindakan untuk memilih ataupun terus melanjutkan pemanfaatan

memastikan bahwa prinsip syariah yang merupakan jasa yang diberikan oleh bank syariah. pedoman dasar bagi operasional bank syariah

Berdasarkan hasil penelitian Chapra dan telah diterapkan dengan tepat dan menyeluruh. Ahmad menandaskan hal ini, di mana sejumlah

Melalui tindakan pengawasan, diharapkan semua 288 nasabah (62%) responden dari 463 nasabah

pelaksanaan kegiatan oleh bank syariah tetap yang terlibat dalam survei tata kelola yang

mendasarkan diri pada ketentuan syariah. Reputasi dilakukannya (berasal dari 14 bank syariah di

bank syariah dapat menunjukkan seberapa jauh Bahrain, Bangladesh dan Sudan) menjawab akan

bank syariah dipercaya oleh masyarakat. memindahkan dananya ke bank syariah yang lain

Pengawasan terhadap kepatuhan syariah jika ditengarai terjadi “pelanggaran syariah” dalam

dijalankan oleh lembaga pengawas yang

beranggotakan orang-orang dengan kompetensi bahwa aspek kepatuhan terhadap prinsip syariah

operasional bank syariah. 20 Hal ini menunjukan

tertentu. Para pengawas tersebut harus mampu amat signifikan mempengaruhi perilaku nasabah

memahami ketentuan fikih sebagai sumber dalam memilih bank syariah. Oleh karena itu,

hukum Islam sekaligus memahami hukum positif penerapan sharia governance bank syariah

nasional yang keduanya menjadi landasan hukum merupakan keharusan agar dapat meningkatnya

operasional bank syariah. Pemahaman terhadap reputasi dan kepercayaan masyarakat terhadap

fikih memberikan kemampuan bagi mereka untuk bank syariah.

mengimplementasikan prinsip-prinsip Islam dalam Reputasi memegang peran yang penting

ketentuan operasional bank syariah, sedangkan dalam menjalin hubungan kemitraan antara

pemahaman mengenai hukum positif nasional bank syariah dengan nasabah. 21 Reputasi menjadi

khususnya hukum perbankan memberikan kemampuan untuk mengimplementasikan

prinsip syariah ke dalam aturan legal formal yang

Point 47 Islamic Financial Services Board- Guiding Principles on Corporate Governance for Institutions Offering Only

mempunyai kekuatan hukum dan mengikat para

Islamic Financial Services (Excluding Islamic Insurance Takaful)

pelaku usaha dalam bidang perbankan syariah.

Institutions and Islamic Mutual Funds, Islamic Financial Services Board;Lihat: Haniah Ilhami, “Pertanggungjawaban Dewan

Lembaga yang memiliki otoritas pengawasan

pengurus Syariah sebagai Otoritas Pengawas Kepatuhan

kepatuhan syariah dalam sistem hukum perbankan

Syariah bagi Bank Syariah”, Mimbar Hukum, Volume 21 Nomor

syariah Indonesia adalah DPS. 24 Pada umunya,

3, 2009, h. 409-628. 19 Lihat Penjelasan Umum Undang-undang No.21 Tahun

2008 tentang Perbankan Syariah; Lihat: Haniah Ilhami, 22 Shankar Ganesan, ”Determinants of Long-term Pertanggungjawaban Dewan pengurus..., h. 409-628.

Orientation in Buyer-Seller Relationship”, Journal of Marketing, 20 M. Umar Chapra and Ahmed Habib, Corporate

No.58, April, 1994, h. 1-19.

Governance in Islamic..., 23 Todd Saxton, “The Effects of Partner and Relationship 21 Patricia M Doney, dan Joseph P. Cannon, “An

Characteristic on Alliance Outcomes”, Academy of Management Examination of the Nature of Trust in Buyer-Seller

Journal, Vol. 40, No.2, 1997, h. 443-461. Relationship”, Journal of Marketing, Vol. 61, April 1997, h. 35-51.

24 Pasal 32 ayat (3) Undang-undang No.21 Tahun

Ade Sofyan Mulazid: Pelaksanaan Sharia Compliance Pada Bank Syariah

semua bentuk perseroan yang menjalankan Fatwa DSN-MUI ini menjadi rujukan bagi kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah wajib

Bank Indonesia sebagai pemegang kebijakan memiliki DPS. 25 Eksistensi DPS dalam perseroan

perbankan di Indonesia dalam membuat PBI adalah untuk melengkapi tugas pengawasan yang

yang mengatur aspek syariah bagi perbankan diberikan pada otoritas pengawas persero, yaitu

syariah. Tujuan formalisasi fatwa DSN menjadi komisaris. Sesuai dengan karakteristik perusahaan

PBI dalam aspek kepatuhan syariah adalah untuk yang menjalankan prinsip syariah, pengawasan

menciptakan keseragaman norma-norma dalam oleh komisaris tidak menyentuh pada kepatuhan

aspek syariah untuk keseluruhan produk bank. 28 syariah sehingga perlu ada lembaga yang memiliki

Dengan diadopsiannya fatwa DSN ke dalam PBI, kompetensi khusus di bidang fikih yakni DPS.

menurut pendapat peneliti kedudukan fatwa ini Berdasarkan uraian tersebut, maka kedudukan

menjadi urgen dan tentunya memberikan dampak DPS adalah sebagai lembaga pengawas khusus

positif bagi perkembangan industri syariah, pada pemenuhan prinsip-prinsip dalam pengelolaan

khususnya perbankan syariah di Indonesia. 29 kegiatan perseroan. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kepatuhan syariah merupakan

Metode Penelitian

pemenuhan terhadap nilai-nilai syariah di perbankan Penelitian ini menggunakan pendekatan syariah yang menjadikan fatwa Dewan Syariah

kualitatif. Objek penelitian ini adalah syaria Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dan

compliance pada Bank Syariah Mandiri. Dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) sebagai alat ukur

metode ini, data dibiarkan mengalir tanpa pemenuhan prinsip syariah, baik dalam produk,

dibatasi framework dari teori tertentu. Dengan transaksi maupun operasional bank syariah.

mengadopsi pendapat Miles dan Huberman 30 , Fungsi DSN-MUI adalah mengkaji, menggali

penelitian kualitatif seperti ini dapat dianalisis dan merumuskan nilai dan prinsip hukum Islam

dengan model alir sebagai berikut; yaitu reduksi dalam bentuk fatwa untuk dijadikan pedoman

data, penyajian data, penarikan simpulan, dalam kegiatan transaksi dan analisis produk dan

dan verifikasi data. Dengan kata lain, apabila

proses pengumpulan data telah selesai maka DSN-MUI adalah: (1) menumbuhkembangkan

jasa di lembaga keuangan syariah. 26 Adapun tugas

akan dilanjutkan reduksi terhadap semua data penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan

yang terkumpul untuk memisahkan data yang perekonomian pada umunya dan sektor keuangan

dapat sesuai dengan aspek yang ingin diungkap. pada khususnya; (2) mengeluarkan fawa atas

Kemudian data tersebut disajikan dalam tema- jenis-jenis kegiatan keuangan; (3) mengeluarkan

tema yang relevan dengan masalah peneletian. fatwa atas produk dan jasa keuangan syariah; dan (4) mengawasi penerapan fatwa. 27

Sistem Pengawasan Terhadap Kepatuhan Syariah

2008 tentang Perbankan Syariah;Lihat: Haniah Ilhami, “Pertanggungjawaban Dewan pengurus..., h. 409 – 628.

BI sebagai bank sentral memiliki kewenangan

25 Lihat Undang-undang No.40 Tahun 2007 Pasal 109

dan berkewajiban untuk membina, serta

tentang Perseroan Terbatas: (a) Perseroan yang menjalankan

melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah selain mempunyai Dewan Komisaris wajib mempunyai Dewan Pengawas Syariah;

perbankan. Tujuan pembinaan dan pengawasan

(b) Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas seorang ahli syariah atau lebih yang diangkat oleh RUPS atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia; (c) Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas

27; Lihat: Khotibul Umam, “Urgensi Standarisasi Dewan...”, memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi

Lihat Maslihati Nur Hidayati, “Dewan Pengawas Syariah dalam kegiatan Perseroan agar sesuai dengan prinsip syariah.

Sistem Hukum Perbankan: Studi Tentang Pengawasan Bank 26 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah,

Berlandaskan pada Prinsip-prinsip Islam”, dalam Lex Jurnalica (Jakarta: Kencana, 2009), h. 42; Lihat: Khotibul Umam, “Urgensi

Vol. 6 No.1, Desember 2008.

Standarisasi Dewan Pengawas Syariah dalam Meningkatkan 28 Adrian Sutedi, Perbankan Syariah...,” Kualitas Audit Kepatuhan Syariah”, dalam Jurnal Perhimpunan

29 Ade Sofyan Mulazid, Kedudukan Sistem Pegadaian Mahasiswa Hukum Indonesia Cabang Daerah Istimewa

Syariah dalam Sistem Hukum Nasional Indonesia, (Jakarta: Yogyakarta, Panggung Hukum, Vol.1, No.2, Juni 2015.

Litbang Kementerian Agama RI, 2012). 27 Rizal Yahya, dkk, Akuntansi Perbankan Syariah Teori

30 B.M. Miles & Huberman, A.M, An Expended Source Book: dan Praktik Kontemporer, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), h.

Qualitative Data Analysis (London: SAGE Publication, 1994), h. 18.

MADANIA Vol. 20, No. 1, Juni 2016

perbankan oleh BI mencakup empat aspek 31 , Dalam hal ini, BI berwenang mewajibkan bank yaitu (1) power to licence, yakni kewenangan

untuk menyampaikan laporan, keterangan, dalam mengatur perizinan bank sebagai proses

dan penjelasan sesuai dengan tata cara yang pengawasan paling awal; (2) power to regulate,

ditetapkan oleh BI, di mana hal ini dapat dilakukan yakni otoritas pengawas untuk mengatur kegiatan

terhadap perusahaan induk, perusahaan anak, operasi bank dalam bentuk ketentuan-ketentuan

pihak terkait dan pihak terafiliasi dari bank. 35 sehingga dapat mendorong terciptanya sistem

Hal ini sangat penting untuk dilakukan agar perbankan yang sehat, sekaligus dapat memenuhi

prudential regulation yang diterapkan dapat kebutuhan masyarakat akan dana yang cukup dan

secara efektif dengan melakukan transparansi kualitas pelayanan jasa perbankan; (3) power to

dan akuntabilitas melalui accounting dan auditing control, yakni kewenangan dasar yang dimiliki oleh

serta good corporate governance. BI untuk melakukan pengawasan, dengan batas-

Terkait dengan laporan keuangan, Bank batas pengawasan yang jelas dengan tujuan agar

Syariah Mandiri telah mengungkapkan indikator bank-bank yang berada dalam pengawasannya

kinerja keuangan syariah. Indikator tersebut juga merasakan adanya pengawasan terhadap

tercermin dalam financial highlights yang ada mereka, dan (5) power to impose sunction, yakni

di laporan tahunan. 36 Dalam financial highlights kewenangan dalam menetapkan dan menjatuhkan

tercermin rasio-rasio penting dalam laporan sanksi kepada bank yang tidak mematuhi hal-hal

keuangan. Dengan demikian, pengaturan dan yang telah diatur dalam ketiga aspek di atas.

pengawasan keuangan yang efektif sangat Keempat aspek pengawasan yang menjadi

diperlukan bagi keamanan dan kesehatan lembaga otoritas BI berlaku bagi semua jenis bank sesuai

keuangan, tak terkecuali bank syariah. Regulasi Undang-Undang tentang Perbankan, termasuk di

tidak akan memiliki peran yang cukup berarti dalamnya bank syariah. Esensi pengawasan itu

tanpa disertai sistem monitoring yang tepat. Oleh juga tampak relevan dengan misi dan nilai-nilai

karena itu, efektivitas pengawasan keuangan ekonomi Islam untuk menegakkan hukum keadilan,

oleh BI merupakan suatu keharusan.

Selain itu, Bank Syariah Mandiri juga telah kemudian diatur dalam UU No. 23 Tahun 1999

profesionalitas dan tanggungjawab. 32 Hal tersebut

mengungkapkan transparansi mengenai produk tentang Bank Indonesia yang mengamanatkan BI

bank syariah dalam laporan keuangan. 37 Dengan sebagai otoritas yang melakukan pengaturan dan

adanya penjelasan terkait dengan transparansi pengawasan bank. Dalam rangka melaksanakan

mengenai produk bank syariah, tentunya akan tugasnya, BI menetapkan peraturan, memberikan

memberikan informasi kepada para stakeholders dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan

khususnya calon nasabah tentang berbagai usaha tertentu bank, melaksanakan pengawasan

produk yang ada di bank syariah sehingga calon bank, serta mengenakan sanksi terhadap bank. 33 nasabah mempunyai gambaran tentang jenis-

Selain itu, BI berwenang menetapkan ketentuan-

jenis produknya.

ketentuan perbankan yang memuat prinsip kehati- Pada dasarnya pengawasan keuangan dan

hatian. transparansi produk ini dimaksudkan untuk

Pengawasan yang dilakukan oleh BI meliputi

pengawasan langsung dan tidak langsung. 34

terutama dalam bentuk pengawasan dini melalui penelitian, analisis, dan evaluasi laporan bank, dan pengawasan langsung

31 Choirul Anwar, “Mekanisme Pengawasan Dewan dalam bentuk pemeriksaan yang disusul dengan tindakan- Pengawas Syariah Dan Bank Indonesia Terhadap Bank Jateng

tindakan perbaikan.

Syariah di Surakarta”, Tesis Program Magister Ilmu Hukum 35 Pasal 28 Undang-undang No.23 Tahun 1999 tentang Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010.

Bank Indonesia. Bank dan pihak lain tersebut wajib memberikan 32 Ali Syukron, “Pengaturan dan Pengawasan pada Bank

kepada pemeriksa berupa keterangan dan data yang diminta, Syariah”, dalam Economic: Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam,

kesempatan untuk melihat semua pembukuan, dokumen, dan Vol. 2, No.1, 2012, h. 23.

sarana fisik yang berkaitan dengan kegiatan usahanya, hal-hal 33 Pasal 24 Undang-undang No.23 Tahun 1999 tentang

lain yang diperlukan seperti salinan dokumen yang diperlukan Bank Indonesia.

dan lain-lain.

34 Dalam Pasal 27 Undang-undang No.23 Tahun 1999 36 PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan Tahun 2015, h. 20. tentang Bank Indonesia dijelaskan pengawasan tidak langsung

37 PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan...2015, h. 25.

Ade Sofyan Mulazid: Pelaksanaan Sharia Compliance Pada Bank Syariah

meningkatkan keyakinan dari setiap orang yang 41 tersebut patuh terhadap prinsip syariah. Ada- mempunyai kepentingan dengan bank, bahwa

nya DPS ini merupakan salah satu hal pokok Bank Syariah Mandiri dari segi finansial tergolong

yang membedakan antara bank konvensional sehat dan sesuai dengan ajaran Islam, serta di

dengan bank syariah. Tugas utama DPS adalah dalam bank tidak terkandung segi-segi yang

mengawasi pelaksanaan operasional bank dan merupakan ancaman terhadap kepentingan

produk-produknya supaya tidak menyimpang dari masyarakat yang menyimpan dananya di

aturan syariah. 42

bank. Berdasarkan kerangka keuangan Islam Menurut Standar AAOIFI, anggota DPS pengawasan setidaknya harus mencakup dua

setidaknya harus terdiri atas tiga orang dimensi utama, yakni (1) patuh terhadap standar

cendekiawan syariah. 43 yang diangkat berdasarkan yang telah ditentukan oleh Basel Committee 38 dan

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan (2) ketentuan hukum tentang bank dan keuangan

dalam keadaan tidak merangkap jabatan sebagai di negara masing-masing; patuh terhadap norma-

konsultan di seluruh Bank Umum Syariah dan Unit norma syariah untuk memberikan kepercayaan

Usaha Syariah. 44 Hal ini perlu dilakukan karena kepada masyarakat bahwa produknya tidaklah

DPS sebagai badan independen dapat terlepas sama dengan produk yang ditawarkan sistem

dari konflik kepentingan. Dalam pelaksanaan konvensional. 39 tugasnya, diatur dalam Pasal 46 PBI No.11/33/

Secara umum, pengawasan bank syariah PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank dilakukan oleh BI sebagai otoritas pembina dan

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Berikut pengawas bank. Namun secara khusus dilakukan

adalah tugas dan tanggungjawab DPS. oleh DPS yang ada pada tiap bank yang menjalan-

1. DPS wajib melaksanakan tugas dan tanggung kan usahanya berdasarkan prinsip syariah. DPS

jawab sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. merupakan badan independen yang bertugas

2. Tugas dan tanggungjawab DPS adalah melakukan pengarahan (directing), pemberian

memberikan nasihat dan saran kepada Direksi konsultasi (consulting), melakukan evaluasi

serta mengawasi kegiatan bank agar sesuai (evaluating), dan pengawasan (supervising) terhadap

dengan prinsip syariah. kegiatan bank syariah dalam rangka memastikan

3. Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab bahwa kegiatan usaha bank syariah tersebut DPS meliputi: (a) menilai dan memastikan mematuhi terhadap prinsip syariah sebagaimana

40 telah ditentukan oleh fatwa DSN-MUI. pemenuhan prinsip syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan oleh

DPS merupakan keunikan tersendiri yang bank; (b) mengawasi proses pengembangan

dimiliki oleh lembaga keuangan syariah. Organisasi produk baru bank agar sesuai dengan fatwa ini terdiri dari cendekiawan syariah yang bertugas

DSN-MUI; (c) meminta fatwa kepada DSN mengawasi dan memantau kegiatan lembaga

untuk produk baru bank yang belum ada keuangan untuk memastikan bahwa lembaga

fatwanya; (d) melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah

38 Dalam Basel Committee dijelaskan tiga pilar, yaitu kecukupan modal, proses tinjauan pengawasan, dan

41 Hennie van Grunieng dan Zaid Iqbal dalam Simon Archer disiplin pasar yang sama-sama relevan dengan bank syariah.

dan Rifaat Ahmed Abdel Karim, Islamic Finance: The Regulatory Penerapan sistem baru tersebut diharapkan dapat membantu

Challenge (Singapura: John willey & Son, 2007), h. 28. menumbuhkan budaya manajemen risiko yang efektif di bank

42 Ari Kristin Prasetyoningrum, “Analisis Pengaruh Faktor syariah melalui penilaian internal dan sistem kontrol yang

Ekonomi dan Religiusitas Terhadap Persepsi Supervisor dan tepat. Lihat, M. Umer Chapra and Tariqullah Khan, Regulation

Manajer Menganai Independensi Dewan Pengawas Syariah and Supervision of Islamic Banks, (Islamic Research and Training

(Studi Kasus Bank Syariah di Indonesia”, Tesis, Program Studi Institute: Jeddah, 2000)

Magister Sains Akuntansi Program Pascasarjana Universitas 39 M. Umer Chapra dan Habib Ahmed, Corporate

Diponegoro Semarang, 2004.

Governance Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara, 43 Muhammad Ayub, Understanding Islamic Finance , 2008), h. 101.

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 590. 40 Pedoman Good Corporate Governance Perbankan

44 Pasal 51 Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 Indonesia, dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan

tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit Corporate Governance, Januari 2004

Usaha Syariah.

MADANIA Vol. 20, No. 1, Juni 2016

terhadap mekanisme penghimpunan dana dari DSN-MUI dan memiliki kompetensi yang dan penyaluran dana, serta pelayanan jasa

memadai. Dalam laporan tahunan, BSM sudah bank, dan; (e) meminta data, serta informasi

mengungkapkan jumlah rapat yang dilakukan oleh terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja

DPS dan jumlah kehadiran anggota DPS dalam bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.

rapat. 48 Rapat yang diadakan oleh DPS serta Apabila dalam pelaksanaan produk baru yang

kehadiran anggota DPS dalam rapat tersebut, telah ditawarkan ternyata tidak memenuhi

mencerminkan usaha DPS dalam melaksanakan prinsip syariah, maka dalam hal ini DPS tidak

tugasnya. Rapat-rapat tersebut tentunya memiliki wewenang untuk menghentikan

digunakan untuk membahas permasalahan dan produk tersebut karena ini merupakan

tugas DPS selaku pengawas atas kepatuhan BSM otoritas Bank Indonesia sebagai bank sentral

terhadap ketentuan syariah. yang menghentikan produk yang dimaksud. 45 Selain itu, BSM telah mengungkapkan

4. DPS wajib menyampaikan Laporan Hasil mekanisme dan kriteria self assessment tentang Pengawasan DPS secara semesteran yang

kinerja DPS. Pada laporan tahunan disebutkan disampaikan kepada Bank Indonesia paling

bahwa DPS telah melakukan pengarahan, lambat dua bulan setelah periode semester

pemberian konsultasi, melakukan evaluasi, dimaksud berakhir. Dalam laporannya dibuat

pengawasan serta memastikan bahwa kegiatan pernyataan bahwa bank yang diawasinya

operasional bank telah mematuhi prinsip-prinsip telah berjalan sesuai dengan ketentuan

syariah yang telah ditentukan oleh fatwa DSN- syariah. Pernyataan ini kemudian dimuat

MUI. 49 BI mensyaratkan seluruh transaksi dalam laporan keuangan bank. 46 perbankan syariah harus sesuai dengan prinsip

5. Dari segi kinerja bisa jadi tugas DPS lebih berat syariah dan DPS yang akan menilai kesyariahan dari Dewan Komisaris. Hal ini bisa dilihat dari

produk dan operasional bank syariah. jumlah rapat yang wajib dilakukan oleh DPS

Di sinilah pentingnya peranan BI dan DPS dibandingkan oleh Dewan Komisaris. Dalam

dalam menjaga sharia compliance yang berkaitan Pasal 49 ayat 1 PBI No.11/33/PBI/2009 tentang

erat dengan pengelolaan perusahaan dari sisi Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah

kebenaran syariah, dan hal ini akan menjadi sangat dan Unit Usaha Syariah disebutkan bahwa

penting ketika perusahaan akan mengeluarkan rapat DPS wajib diselenggarakan paling

produk-produk perbankan. Dengan demikian kurang satu kali dalam satu bulan. Sedangkan

dapat disimpulkan, selain tata kelola yang baik bagi Dewan Komisaris wajib diselenggarakan

dari sisi manajemen perusahaan, tata kelola paling kurang satu kali dalam dua bulan.

pengawasan dan pengembangan yang dilakukan Terkait dengan peran dan tugas DPS, Bank

oleh BI dan DPS menjadi tolok-ukur mendasar Syariah Mandiri telah mengungkapkan nama

dalam kesuksesan penerapan sharia governance anggota DPS. Pengungkapan nama anggota

pada bank syariah di Indonesia. DPS dalam laporan tahunan BSM adalah salah

satu bagian dari penerapan prinsip GCG, yaitu

Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Internal

transparansi. 47 Dengan diungkapkannya nama

dan Direktur Kepatuhan

DPS, stakeholders mengetahui siapa yang menjadi

1. Penerapan Fungsi Kepatuhan

a. Komitmen Kepatuhan

DPS yang akan menjamin kesyariahan operasional

dan kehalalan produk dan operasional. Tentunya, Pelaksanaan fungsi kepatuhan oleh direktur seluruh pihak yang sudah ditetapkan menjadi

kepatuhan kepada seluruh jajaran Bank Syariah anggota DPS sudah mendapatkan rekomendasi

Mandiri telah sesuai dengan prinsip-prinsip kepatuhan, budaya kepatuhan, manajemen

risiko dan kode etik kepatuhan Bank Syariah

Pasal 8 ayat (1) Peraturan Bank Indonesia No.10/17/ PBI/2008 tentang Produk Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah.

46 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktek (Jakarta: Gema Insani, 2001).

48 PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan...2015, h. 5. 47 PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan...2015, h. 12.

49 PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan...2015, h. 15.

Ade Sofyan Mulazid: Pelaksanaan Sharia Compliance Pada Bank Syariah

Mandiri. 50 Hal ini ditunjukkan oleh seluruh jajaran pembuatan atau penyesuaian sistem dan prosedur BSM yang telah melaksanakan tugas secara

kegiatan bank dengan pokok-pokok aturan baru prudent, compliant, clean dan mencegah atau

atau perubahan manaati regulasi yang di keluarkan antisipatif atas terjadinya penyimpangan maupun

oleh regulator. (2) pengujian melalui Keputusan pelanggaran sedini mungkin. Selain itu, jajaran

Komite Sistem dan Prosedur (KSS). Sebagai tindak BSM telah melaksanakan tugas secara lurus sesuai

lanjut atas kajian kepatuhan yang dibuat, maka kebijakan, sistem dan prosedur kepatuhan bank

bank melakukan internalisasi atas ketentuan baru dan telah melaksanakan tugas sesuai dengan

yang berlaku dalam ketentuan internal bank syariah prinsip-prinsip perbankan syariah. Ditambah lagi

melalui mekanisme KKS. BSM dalam menetapkan seluruh jajaran BSM telah melaksanakan tugas

setiap rancangan kebijakan, ketentuan dan memenuhi komitmen dan perjanjian antarbank

pedoman internal yang akan diterbitkan harus dengan BI maupun dengan regulator lainnya dan

mendapat persetujuan dari keputusan KKS yang melaksanakan tugas dengan memahami, serta

terdiri dari unit kerja (Kepala dan Person in mensosialisasikan ketentuan yang berlaku. 51 charge sistem dan prosedur unit kerja) terkait

Dengan demikian, komitmen pelaksanaan termasuk SKK, sebelum diputuskan oleh direksi. kepatuhan pada BSM sudah efektif dan efisien.

Hasil ketentuan internal yang telah disetujui KKS, Hal ini tercermin pada kepatuhannya terhadap

maka akan disosialisasikan melalui berbagai media prinsip-prinsip kepatuhan, budaya kepatuhan,

internal bank; (3) compliance opinion. Prosedur manajemen risiko dan kode etik kepatuhan BSM.

pemberian pendapat atau opini yang dilakukan oleh Selain itu juga tercermin dalam pelaksanaan

Direktur Kepatuhan melalui SKK kepada Direksi, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan

baik diminta ataupun inisiatif sendiri atau dilakukan Direksi BSM telah sesuai dengan Peraturan Bank

langsung oleh SKK kepada unit kerja terkait, baik Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan

diminta ataupun inisiatif sendiri terhadap rencana GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

pengeluaran produk baru atau pengembangan Syariah. 52

produk bank syariah sebelum produk tersebut diimplementasikan bank dan kebijakan strategis

b. Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-

tertentu yang memerlukan pendapat atau

Undangan

masukan aspek kepatuhan terhadap prinsip kehati- Sebagai tindakan preventif untuk menjamin

hatian; dan (4) compliance review. Bank syariah bank syariah telah memenuhi peraturan perundang-

menetapkan bahwa pemberian pembiayaan, undangan yang berlaku, maka BSM melalui Satuan

penempatan dana, serta pengadaan barang dan Kerja Kepatuhan (SKK) telah melakukan upaya:

jasa, dilakukan pengujian kepatuhan terhadap (1) kajian kepatuhan. Setiap regulasi perbankan

ketentuan yang berlaku, dengan perangkat yang dikeluarkan oleh otoritas dilakukan sosialisasi

dan sistem pengujian yang dikembangkan oleh secara fast track melalui email kepada manajemen

SKK (self assesment dan oleh SKK dan Direktur bank syariah (Direksi, Komisaris dan Pejabat

Kepatuhan). Hasil review dapat berupa sertifikat Eksekutif). Sedangkan kajian kepatuhan atas

kepatuhan ataupun penggunaan compliance self regulasi tersebut disampaikan oleh satuan kerja

assesment oleh masing-masing unit pembiayaan; kepatuhan kepada Direktur Kepatuhan. Hasil kajian

dan (5) penerapan program anti pencucian uang akan diteruskan oleh SKK kepada unit kerja terkait,

dan pencegahan pendanaan terorisme (APU dan

untuk diinternalisasikan secara bersama melalui

PPT) .

Terkait dengan kepatuhan terhadap peraturan

50 PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Pelaksanaan Good

perundang-undangan, Bank Syariah Mandiri dalam

Corporate Governance Tahun 2015. 51 PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Pelaksanaan

laporan tahunan telah mengungkapkan Batas

Good...2015.

Maksimum Penyaluran Kredit (BMPK) kepada

52 Secara konprehensif mekanisme pengawasan di bank syariah meliputi komposisi, karakteristik, struktur, dan

mekanisme dasar yang harus dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Lihat Mal An Abdullah, Corporate Governance Perbankan

53 PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Pelaksanaan Good Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), h. 75.

Corporate Governance Tahun 2014.

MADANIA Vol. 20, No. 1, Juni 2016

pihak terkait. 54 Bank Indonesia, dalam hal ini penyaluran dana. Selain itu juga tercermin dalam sebagai pemeriksa telah mengungkapkan bahwa

pengungkapan nama dan susunan mengenai dalam penyaluran kredit, BSM tidak melakukan

komite-komite penunjang Dewan Komisaris, fungsi

dan mekanisme kerja masing-masing komite itu, BSM juga telah mengungkapkan nama dan

pelanggaran dalam penyaluran dana. 55 Selain

penunjang Dewan Komisaris, rapat-rapat yang susunan mengenai komite-komite penunjang

dilakukan oleh komite-komite penunjang Dewan Dewan Komisaris. Adapun komite yang membantu

Komisaris, serta laporan kinerja komite penunjang pelaksanaan tugas Dewan Komisaris adalah

Dewan Komisaris.

Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Setiap komite

c. Pemenuhan Komitmen Kepada Otoritas Berwenang

mempunyai fungsinya masing-masing dalam Bentuk perwujudan komitmen dari membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.

jajaran Bank Syariah Mandiri, di antaranya: (1) Selanjutnya BSM telah mengungkapkan fungsi dan

melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan mekanisme kerja masing-masing komite penunjang

yang berlaku, memenuhi ketentuan yang berlaku Dewan Komisaris. Dalam pelaksanaan tugasnya,

dan memenuhi prinsip kehati-hatian; (2) setiap komite-komite penunjang Dewan Komisaris perlu

unit kerja terkait yang memiliki kewajiban/ mengadakan rapat untuk membahas masalah-

pelaporan/action plan kepada BI atau otoritas masalah yang harus dipecahkan. BSM juga telah

pengawas lain yang berwenang wajib memenuhi mengungkapkan rapat-rapat yang dilakukan oleh

komitmen sesuai batas waktu yang ditetapkan komite-komite penunjang Dewan Komisaris, begitu

oleh regulator; (3) wajib menjalankan rencana pula jumlah kehadiran rapat para anggota komite-

bisnis bank sesuai yang telah disampaikan oleh komite tersebut. Adapun mekanisme dan kriteria

bank kepada regulator. 57

penilaian kinerja para komite dapat dilihat salah Terkait dengan pemenuhan komitmen

satunya dari rapat-rapat yang telah dilakukan oleh kepada otoritas berwenang, Bank Syariah Mandiri anggota komite-komite tersebut. Komite-komite telah mengungkapkan visi, misi serta nilai-nilai penunjang Dewan Komisaris dalam melaksanakan perusahaan dalam laporan tahunannya. 58 Selain tugasnya, melaporkan apa saja yang telah itu, BSM juga telah mengungkapkan pemegang dilakukan oleh komite-komite tersebut. Berbagai saham pengendali perusahaan. Selanjutnya hal yang telah dilakukan oleh komite penunjang pengungkapan investor berbasis profit and loss Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tugasnya sharing. BSM juga telah mengungkapkan transaksi diwujudkan dalam laporan kerja masing-masing dengan pihak yang memiliki benturan kepentingan komite. BSM juga telah mengungkapkan laporan dengan bank. Transaksi yang mengandung kinerja komite penunjang Dewan Komisaris. benturan kepentingan perlu diungkap agar Laporan Kinerja Komite diungkapkan untuk stakeholders mengetahui dengan siapa saja memberitahukan kepada stakeholders tentang bank sedang memiliki benturan kepentingan. apa saja yang telah dilakukan oleh komite-komite Kemudian hasil penilaian GCG Bisnis Syariah dalam pelaksanaan tugasnya dalam membantu dilaporkan dalam bagian GCG kepada BI dalam Dewan Komisaris. 56

laporan tahunannya.

Dengan demikian, kepatuhan terhadap Pengaturan dan pengawasan yang efektif peraturan perundang-undangan yang dijalan sangat diperlukan bagi keamanan dan kesehatan Bank Syariah Mandiri sudah efektif. Hal ini lembaga keuangan, tak terkecuali BSM. Regulasi dijelaskankan oleh BI yang menyatakan bahwa tidak akan memiliki peran yang cukup berarti BSM tidak melakukan pelanggaran dalam tanpa disertai sistem monitoring yang tepat. Oleh

karena itulah, efektivitas pengawasan merupakan

PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Pelaksanaan Good...2014, h. 25. 55 Jumansyah dan Ade Wirman Syafei, “Analisis Penerapan Good...”

57 PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Pelaksanaan 56 PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Pelaksanaan

Good...2014.

Good...2014, h. 24. 58 PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan..., h. 25.

Ade Sofyan Mulazid: Pelaksanaan Sharia Compliance Pada Bank Syariah

suatu keharusan. 59 Agar pengawasan bisa berjalan Selain membangun budaya kepatuhan, BSM secara efektif, maka tujuannya harus dinyatakan

juga perlu membangun budaya manajemen risiko secara jelas dengan mekanisme yang tepat. 60 sehingga bank memiliki daya saing dan tetap

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa bisa bertahan dalam kondisi perekonomian yang sistem keuangan bisa berjalan secara aman

penuh dengan ketidakpastian atau bahkan krisis. dan sehat, sesuai dengan ajaran Islam dan bisa

Kondisi ini tidak mungkin dapat terwujud tanpa menyesuaikan dengan ketentuan internasional

adanya kerjasama aktif antara senior manajemen, serta mampu bersaing dalam tataran domestik

ulama dan pengawas bank syariah. 63 Untuk atau di pasar keuangan internasional.

mendukung efektivitas implementasi budaya kepatuhan dan pengawasan berbasis risiko, BSM

d. Upaya Membangun Budaya Kepatuhan

telah menyediakan beberapa persyaratan yang Dalam upaya membangun budaya kepatuhan, 61 wajib dipenuhi. Pertama, tersedianya kerangka

Bank Syariah Mandiri telah melakukan langkah- ketentuan (regulatory framework). 64 Kedua, langkah untuk mendukung terciptanya budaya

terjalinnya komunikasi dan sinergi antara pengawas kepatuhan, di antaranya: (1) penerbitan piagam

dengan manajemen bank yang memungkinkan kepatuhan, yakni dokumen kepatuhan yang

tercapainya kesamaan cara pandang mengenai bersifat strategis dan berisi panduan, peraturan,

penilaian dan risiko dan tindak lanjut. Ketiga, kaidah dan kebijakan bank yang wajib dipatuhi

adanya transparansi dan kesadaran manajemen oleh seluruh jajaran bank syariah; (2) penerbitan

bank terhadap pentingnya manajemen risiko. kebijakan kepatuhan, yakni rangkaian asas yang

Melalui pendekatan ini akan lebih memungkinkan menjadi garis besar dan dasar pelaksanaan fungsi

otoritas pengawasan bank untuk proaktif dalam kepatuhan bank; (3) sistem kepatuhan bank, yakni

melakukan pencegahan terhadap permasalahan perangkat pendukung yang telah ditetapkan

yang potensial timbul di bank. oleh bank dalam bentuk standar manual kerja

maupun yang berbasis teknologi untuk mendukung

2. Penerapan Audit Internal

pelaksanaan kepatuhan bank syariah. Sistem

a. Struktur Organisasi Auditor Internal

kepatuhan bank syariah meliputi: standar prosedur Design struktur organisasi auditor internal, kerja, ketersediaan unit pelaksana fungsi kepatuhan

jelas megatur aspek-aspek berkaitan dengan bank dan tersedianya sistem informasi kepatuhan

pembagian kerja di antara auditor, pengelompokan atau media pendukung pelaksana kepatuhan

auditor dan rentang kendali serta pendelegasian bank syariah; dan (4) kerangka berpikir, yakni

wewenang dari kepala auditor internal. 65 cara pandang dan perilaku jajaran bank dalam

Menurut Tjukria P. Tawaf bahwa audit internal menjalankan tugas sehari hari untuk senantiasa

bertanggungjawab kepada Direktur Utama dan mengedepankan prudensialitas, ketaatan pada

berkomunikasi secara langsung dengan Komite kepatuhan dan menghindarkan penyimpangan,

Audit untuk menginformasikan berbagai hal tidak mengorbankan kualitas dengan kuantitas,

yang berhubungan dengan audit. Kedudukan tidak menyalahi wewenang, tidak melemahkan

Komite Audit itu sendiri dalam konsep Standar pengendalian internal dan tidak mengabaikan risiko

Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) kepatuhan dengan eksepsi yang berlebihan. 62 harus independen terhadap manajemen. Oleh

karena itu, Komite Audit bertanggungjawab

59 M. Umer Chapra dan Habib Ahmed, Corporate

kepada Dewan Komisaris bank. 66

Governance..., h. 70.

Terkait dengan struktur organisasi auditor

Ali Syukron, Pengaturan dan Pengawasan..., h. 23. 61 Peraturan Bank Indonesia No.13/2/PBI/2011 Tentang

Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum menyebutkan bahwa budaya kepatuhan adalah nilai, prilaku dan tindakan yang

63 Ali Syukron, “Pengaturan dan Pengawasan...”. mendukung terciptanya kepatuhan terhadap ketentuan BI dan

64 Ali Syukron, “Pengaturan dan Pengawasan...”.. peraturan perundang undangan yang berlaku, termasuk prinsip

65 PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Pelaksanaan syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Good...2014

62 PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Pelaksanaan 66 Tjukria P. Tawaf, Audit Intern Bank: Penelaahan serta Good...2014.

Petunjuk Pelaksanaanya, (Jakarta: Salemba Empat, 1999), 56.

MADANIA Vol. 20, No. 1, Juni 2016

internal di atas, Bank Syariah Mandiri telah

3. Tugas dan Tanggung Jawab Auditor Internal

mengungkapkan nama dan status Dewan Komisaris Auditor internal melakukan audit dalam

rangka (1) membantu Direktur Utama dan pengungkapan nama dan status Dewan Komisaris

dalam laporan tahunannya. 67 Menurut peneliti,

Dewan Komisaris dalam melakukan pengendalian pada setiap laporan tahunan merupakan salah

terhadap kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan satu wujud penerapan prinsip Good Governance

pemantauan operational bank melalui pemberian termasuk dalam berbisnis syariah, yaitu transparansi