Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 104 – 110 .

  PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR DENGAN SISWA YANG TIDAK MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR SISWA KELAS XII IPS SMA N 3 BANDA ACEH

  1

  2

  3 Yuni Yusrianti , Anwar Yoesoef , Zainal Abidin

  Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

  Email: anwar@unsyiah.ac.id

  zainailabidin195524@yahoo.com ABSTRAK

  Keberadaan lembaga bimbingan belajar atau les sangat memberikan peran bagi peningkatan prestasi siswa SMA N 3 Banda Aceh. Keberadaan lembaga ini bertujuan meningkatkan tingkat kemampuan siswa terutama dalam aspek kognitif atau pengetahuan. Penelitian ini berjudul Perbandingan Prestasi Belajar Antara Siswa yang Mengikuti Bimbingan Belajar dengan Siswa yang Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar Siswa Kelas XII IPS SMA N 3 Banda Aceh. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Untuk menganalisis perbandingan prestasi belajar mata pelajaran sejarah siswa kelas XII IPS SMA N 3 Banda Aceh antara siswa yang mengikuti bimbingan belajar dengan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitiannya ialah penelitian komparatif. Populasi dalam penenlitian ini ialah seluruh siswa kelas XII/IPS yang berjumlah 68 orang yang terdiri dari 2 kelas. Sampel pada penelitian ini adalah 46 orang siswa, diambil secara acak atau random. Metode yang digunakan kuantitatif yang menekan analisisnya pada angka. Teknik pengumpulan data penelitian ini dengan dokumentasi dan pengolahan data menggunakan SPSS statistik uji t disusun dalam tabel yang disajikan dalam laporan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai correlation 0,288 dan nilai Sig 0,183, sehingga dapat di ketahui nilai P-value = 0,000 maka dalam penelitian ini terdapat perbedaan antara siswa yang mengikuti bimbingan belajar dengan yang tidak mengikuti bimbingan belajar (BIMBEL), pada mata pelajaran sejarah siswa kelas tiga SMA N 3 Kota Banda Aceh.

  Kata Kunci : Perbandingan, Prestasi Belajar, Bimbingan Belajar (BIMBEL)

  1 2 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah. 3 Dosen Pembimbing Pertama.

  Dosen Pembimbing Kedua.

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 104 – 110 .

  PENDAHULUAN

  Lembaga informal banyak memberikan kontribusi bidang pendidikan di Kota Banda Aceh. Masuk BIMBELdi Kota Banda Aceh sudah dimulai sejak pertengahan tahun 1990- an yang ditandai dengan berdirinya bimbingan belajar Primagama dan GO di Kota Banda Aceh. Kemudian terus diikuti oleh bimbingan belajar lain seperti BIMAFIKA dan lain-lain mulai dikenal karena begitu agresif memperkenalkan lembaganya sebagai tempat bimbingan belajar yang berhasil membawa peserta kursus masuk ke sekolah favorit, promosi yang dilakukan memang luar biasa. Pengelola bisnis kursus pelajaran sekolah tersebut tahu benar masalah yang satu ini. Mulai dari tidak pede (percaya diri)nya para orang tua terhadap pelajaran disekolah.

  Perkembangan BIMBEL tampaknya tidak terlepas dari keinginan orang tua siswa untuk meningkatkan hasil belajar anaknya dengan cara menambah jadwal belajar dengan mengikuti bimbingan belajar. Namun apakah dengan bimbingan belajar prestasi siswa akan lebih baik? hal ini bisa jadi dikarenakan proses pembelajaran tidak bisa dengan cara satu kali sajauntuk bisa memahami sebuah ilmu, melainkan pemahaman terhadap sebuah ilmu itu terjadi lewat proses pembelajaran secara terus menerus.

  Usaha meningkatkan prestasi belajar siswa ini dilakukan terhadap berbagai mata pelajaran, tidak hanya mata pelajaran yang akan keluar pada Ujian Nasional UN), melaikan juga pada mata pelajaran yang akan di ujiankan pada Unjian Akhir Semester

  (UAS) yang salah satunya ialah mata pelajaran sejarah. Mata pelajaran sejarah sebagai salah satu mata pelajaran wajib untuk dipelajari oleh siswa kelas XII SMA dan diujiankanpada setiap Ujian Akhir Semester(UAS) yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkat-kan kualitas pendidikan. Meskipun praktik ujian akhir dapat digunakan untuk memenuhi kualitas pendidikan, namun pada umumnya sering bertentangan dengan kenyataan.Sebagaimana diketahui bahwa realitas pendidikan di Tanah Air sangat beragam, baik itu sarana-prasarana pendidikan, sumber daya guru, dan school

  leadership atau kepemimpinan.

  Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran di SMA N 3 Banda Aceh, bisa digolongkat sudah baik terutama dapat dilihat dari segi gurunya maupun fasilitas yang sudah memadai. Tingginya minat siswa-siswi sekolah formal SMA N 3 Banda Aceh dalam rangka mengikuti bimbingan belajar merupakan gambaranbahwa semangat siswa dan orangtua siswa untuk terus meningkat kanprestasi belajar serta dapat melanjutkan pendidikannya ke berbagai perguruan tinggi paforit di Indonesia dan Aceh khususnya.

  Pernyataan di atas sebagaimana diungkapkan oleh pengamat pendidikan yang juga seorang pendidik, Kartono dalam Indriyani (2010:2), mengungkapkan dengan mengikuti bimbingan belajar, berarti siswa maupun orang tua siswa cenderung bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajarnya dan mengurangi hal-hal di luar sekolah yang tidak

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 104 – 110 .

  bermanfaat bagi siswa bersangkutan. Jika siswa lalai dengan kegiatan di luar persekolahan yang tidak menguntungkan, maka itu jelas sangat disayangkan karena beban biaya pendidikan antara lain melalui biaya sumbangan pendidikan yang ditanggung orangtua siswa semakin tinggi, sementara peningkatan prestasi anak-anak mereka tidak kunjung naik kearah yang lebih baik.

  Di Kota Banda Aceh, siswa yang ikut bimbingan belajar kebanyakan justru dari sekolah-sekolah yang paforit yang kemampuan akademiknya justru relatif baik, seperti SMA N 1 Kota Banda Aceh, SMA N

  2 Kota Banda Aceh, SMA N 3 Banda Aceh, MAN Model Banda Aceh, SMA Harapan Bangsa dan lain-lain. Ini berarti para siswa belum puas atau belum mengerti sama sekali apa yang mereka pelajari di sekolah bahkan ada di kalangan siswa yang kurang cocok dengan sistem atau metode pengajaran dan akhirnya siswa mengikuti bimbingan belajar agar tetap dapat menjaga prestasi mereka melalui materi yang diberikan bimbingan belajar dengan metode-metode baru.

  Bagaimana perbandingan prestasi belajar siswa kelas XII IPS SMA N 3 Banda Aceh antara siswa yang mengikuti bimbingan belajar dengan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar ?

  Tujuan Penelitian

  Untuk menganalisis perbandingan prestasi belajar siswa kelas XII IPS SMA N 3 Banda Aceh antara siswa yang mengikuti bimbingan belajar dengan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar.

  Anggpan Dasar

  Anggapan Dasar ialah pernyataan yang dapat digunakan sebagai landasar pikiran yang pasti untuk mengembangkan teori-teori dalam ilmu-ilmu sosial dan penelitian- penelitian ilmiah (Cholid Narbuko & Abu Ahmadi, 2010:23). Lembaga Bimbingan Belajaran (BIMBEL) merupakan lembaga pendidikan informal di Kota Banda Aceh yang bergerak dalam bidang pendidikan bagi kalangan siswa di Kota Banda Aceh”.

  Hipotesis

  Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini ialah “terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mengkuti bimbingan belajar dengan yang tidak mengikuti bimbingan belajar”.

  Kajian Pustaka

  Kajian mengenai keterkaitan bimbingan belajar dengan pendidikan sekolah terutama di kota Banda Aceh masih kurang mendapat perhatian mahasiswa pendidikan. Bahkan setelah penulis mengadakan pengecekan hampir tidak ada. Sehingga penulis mengambil kajian sebelumnya atas penelitian-penelitian sarjana luar, seperti:

  Desti Kurnia Sarasweni mahasiswa PGSD Universitas Negeri Yogyakarta dalam karyanya yang berjudul “Pengaruh

  Bimbingan Belajar Terhadap PrestasiBelajar Matematika Siswa Kelas V Se-Kecamatan Kebasen”berdasarkan hasil penelitian ini

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 104 – 110 .

  disimpulkan bahwa bimbingan belajar berpengaruhsignifikan terhadap prestasi belajar matematika sebesar 55%. Hal ini ditunjukkandari perhitungan Analisis Regresi yang memperoleh Fhitug = 5,49 > F = 3,89.Hal tersebut dibuktikan dari hasil perhitungan Analisis Regresi yang memperoleh Fh (5,49) lebih besar dari pada Ft (3,89) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak (Desti Kurnia Sarasweni, 2012:73).

  Vitrie Maulani dengan karyanya berjudul “Perbedaan Kemandirian Siswa

  Sekolah Dasar Ditinjau Dari Keikutsertaan Dalam Bimbingan Belajar”. Berdasarkan

  hasil penelitiannya disebutkan bahwa terdapat perbedaan kemandirian yang nyata antara siswa yang mengikuti bimbingan belajar (65.6204) dan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar (67.2073). Nilai t hitung (2.326) lebih besar dari t tabel (1.973) atau nilai signifikansi (0.021) lebih kecil dari alpha 5% (0.050) menjadikan perbedaan kedua kelompok tersebut sebesar 97.9%. 16 Ketiga, siswa yang terbiasa mendapatkan bantuan dari instruktur bimbingan belajar menunjukkan sikap kemandirian yang lebih sedikit dibandingkan siswa yang belajar sendiri dan mendapatkan bantuan belajar dari anggota keluarga (Vitrie Maulani, 2014:15-16).

  METODE Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:14) bahwa penelitian secara kuntitatif ialah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, teknik pengambilan sample biasanya dilakukan secara random, pengumpulan data mengunakan intrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

  Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif dengan mengambil perbandingan data penelitian siswa kelas XII

  IPS yang mengikuti bimbingan belajar dengan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar dari sekolah SMA N 3 Kota Banda Aceh.Hadari Nawawi (2007:67), mengemukakan bahwa metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak, atau sebagaimana adanya.

  Populasi dan Sampel

  Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini ialah seluruh siswa kelas XII-

  IPS SMA N 3 Kota Banda Aceh tahun ajaran 2016/2017 yang yang mengikuti bimbingan belajar dan yang tidak mengikuti bimbingan belajar (BIMBEL) dengan jumlah keseluruhan 68 siswa dan siswi yang terdiri dari 2 kelas.

  Sample dalam penelitian ini ialah 46 siswa kelas XII-IPS SMA N 3 Kota Banda Aceh. Yang terdiri dari 23 siswa yang mengikuti BIMBEL dan 23 siswa yang tidak mengikuti BIMBEL. Penarikan sample

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 104 – 110 .

  berdasarkan RondomSampling. Menurut Sugiyono (2001:57) dinyatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

  Teknik Pengumpulan Data

  Metode dokumentasi ialah suatu cara pengumpulan data yang menghasilakan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan (Basrowi & Suwandi, 2008:158). Adapun dokumentasi yang digunakan data nilai hasil belajar siswa yang mengikuti bimbingan belajar dengan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar dari hasil ujian semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 yang diadakan oleh guru yang masih murni dalam artian hasil belajar dari siswa itu sendiri tanpa tambahan niali lainya

  Teknik Analisa Data

  Dalam pengumpulan data siswa dibagi ke dalam dua variable yaitu siswa yang mengikuti bimbingan belajar dengan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar.Dalam pengolahan atau analisis data penulis menggunakan SPSS statistik uji t disusun dalam tabel yang disajikan dalam laporan penelitia. Bentuk penyajian dan interpretasi.

  PEMBHASAN

  Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis mencoba menerangkan suatu analisis terhadap penelitian tentang perbandingan prestasi belajar mata pelajaran sejarah siswa kelas XII IPS SMA N 3 Banda Aceh antara siswa yang mengikuti bimbingan belajar dengan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar. Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan SPSS statistik Uji t ternyata sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah yang homogen, artinya bahwa sampel tersebut berasal dari populasi yang sama dan dapat mewakili populasinya. Jika ditinjau menurut teori dan pengertiannya, siswa yang mengikuti bimbingan belajar lebih baik hasil belajarnya dengan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar, karena di bimbingan belajar mengutamakan kenyamanan siswa dalam belajar dan memfukuskan siswa pada aspek kognitif atau pengetahuan saja serta menggunakan metode mengajar yang fleksibel dan juga diupayakan membantu siswa menghadapi dan memecahkan masalah-masalah belajar dan cara-cara belajar, sehingga siswa dapat penyesuaian yang baik dalam belajar dan efesien sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga mencapai perkembangan yang opsimal.

1) Dokumentasi

  Telah dikatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan atau skill yang dimiliki siswa setelah mengalami aktivitas belajarnya. Secara nyata berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar dipengaruhi dua faktor utama yaitu (1) fakror internal (dari dalam) yaitu faktor jasmaniah

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 104 – 110 .

  kesehatan tubuh, faktor psikologis meliputi: PENUTUP intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

  Kesimpulan

  kemetengan dan kesiapan. (2) faktor Berdasarkan hasil penelitian dapat eksternal (dari luar) yaitu: faktor keluarga, disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil bagaimana orang tua mendidik, relasi antara belajar siswa yang mengikuti bimbingan anggota keluarga, suasana rumah, keadaan belajar dengan siswa yang tidak mengikuti ekonomi keluarga serta latar belakang bimbingan belajar (BIMBEL) pada mata budaya. Faktor sekolah yang meliputi metode pelajaran sejarah siswa kelas XII IPS SMA N mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

  3 Banda Aceh. siswa, keadaan gedung dan lain-lain. Faktor

  Perbedaan dari hasil belajar siswa masyarakat yang meliputi: kegiatan siswa yang mengikuti bimbingan belajar dengan dalam masyarakat, media dan teman bergaul yang tidak mengikuti bimbingan belajar dapat (Slameto, 2003:54-71). terlihat jelas pada nilai tabel paired samples

  Hasil penelitian ini menunjuk-kan statistics yaitu 76,91 siswa yang mengikuti bahwa ada perbedaan hasi belajar antara bimbingan belajar dan 65,87 bagi siswa yang siswa yang mengikuti bimbingan belajar tidak mengikuti bimbingan belajar. dengan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar (BIMBEL). Hal ini

  Saran-Saran

  disebabkan oleh faktor seperti tingkat Dari hasil penelitian dan kesimpulan intelegensi siswa, kemampuan belajar dan di atas, maka dapat diajukan saran-saran keseriusan belajar. Jika siswa memiliki sebagai berikut: intelegensi yang baik, maka siswa dengan

  1. Bagi sekolah, diharapkan untuk cepat dan baik menerima dan memahami meningkatkan kualitas pembelajaran, pelajaran yang diberikan oleh guru, motivasi siswa agar lebih aktif dengan sebaliknya kurangnya intelegensi siswa, meningkatkan sarana dan prasarana maka semakin lambat menerima dan pembelajaran yang dapat mendukung memahami pelajaran yang disampaikan oleh aktivitas belajar. guru.

  2. Bagi lembaga bimbingan belajar, Bimbingan belajar adalah satu pilihan suapaya dalam memberi tambahan agar anak belajar lebih baik dan pelajaran lebih menyesuaikan dengan menghasilkan hasil belajar yang baik pula kondisi pelajaran yang dipelajari oleh dan jika hal yang dijelaskan tadi ada pada siswa di sekolah sepaya siswa yang siswa itu sendiri, maka bimbingan belajar mengikuti bimbingan belajar semakin akan menjadi salah satu pilihan yang tepat giat dalam belajar. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

  Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 104 – 110 .

DAFTAR PUSTAKA

  Bumi Aksara. Alqinafaizi (2014) Hubungan Minat Belajar

  Pembelajaran . Jakarta: PT. Bumi

  Malang: Universitas Brawijaya.

  Kemandirian Siswa Sekolah Dasar Ditinjau Dari Keikutsertaan Dalam Bimbingan Belajar . Jurnal Publikasi.

  Jurnal. Banda Aceh: Majelis Pendidikan Daerah Aceh. Maulani, Vitrie (2014). Perbedaan

  Majid, Shabri. Abd. (2014). Analisis Tingkat Pendidikan dan Kemiskinan di Aceh .

  Penelitian Masyarakat . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

  Koentjaraningrat (1997). Metode-Metode

  Pembelajaran. Bandung: PT. Refika Aditama.

  Aksara, Hanafiah, Nanang (2010). Konsep Strategi

  Hamalik, Oemar (2001). Kurikulum dan

  dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar . Banda Aceh: Unsyiah.

  Achmadi, Abu dan Narbuko Cholid (2010), Metodologi Penelitian . Jakarta: PT.

  Dimyati dan Mudjiono (2002). Belajar dan Pembelajaran . Jakarta: Rineka Cipta. Djufri,dkk, (2016). Pedoman Penulisan

  Rineka Cipta. Budiningsih, Arsi (2008). Belajar dan Pembelajaran . Jakarta: Rineka Cipta.

  Basrowi & Suwandi, (2008:21). Memahami Penelitian Kualitatif . Jakarta: PT.

  Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

  Jakarta: Rineka Cipta. Baharuddin dan Esa Nur (2008). Teori

  Arikunto Suharsimi, (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik .

  Tindakan Kelas Untuk Guru SMP, SMA, SMK. Bandung: CV. Yrama Widya.

  Aqib, Zainal. Dkk. (2009). Penelitian

  Skripsi . Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.

  

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

Volume 2, Nomor 4, November 2017, hal. 104 – 110 .