Perbedaan Filsafat dan Filsafat Ilmu

Perbedaan Filsafat dan Filsafat Ilmu
Zein M Muktaf
Tahun 2016

Definisi filsafat cenderung agak membingungkan. Dalam buku berjudul Filsafat Ilmu:
Sebuah Pengantar Populer karya Jujun S Suriasumantri tidak menjelaskan dengan spesifik apa
itu definisi filsafat.
Namun sebelum jauh menjelaskan apa itu filsafat, ada baiknya kita memposisikan diri
kita dahulu pada konteks kajian filsafat Barat, yang berakar dari filsafat Yunani. Maka jika
mengacu pada filsafat Barat, maka filsafat pada dasarnya adalah “cinta akan kebijaksanaan”
(Osborne, 2001). Kebijaksanaan berarti pandai atau ingin tahu dengan lebih mendalam. Definisi
lain seperti apa yang dijelaskan oleh Bertrand Russel menjelaskan bahwa filsafat adalah tanah
tak bertuan antara sains dan teologi, yang terbuka terhadap serangan dari kedua belah pihak
(Osborne, 2001).
Walaupun definisi filsafat cenderung tidak tetap dan masih menjadi perdebatan, namun
karakter filsafat bisa diterima secara umum. Mengacu apa yang ditulis oleh Jujun S
Suriasumantri (1982), menjelaskan bahwa karakter filsafat ada 3, yakni menyeluruh, mendasar
dan spekulatif.
Jika Suriasumantri (1982) hanya menyebutkan 3 unsur dalam filsafat, maka dalam Loren
Bagus (1996) dalam Wahyudin (2016), menjelaskan bahwa filsafat banguna utama filsafat ada 5,
yakni 1). Filsafat merupakan upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik

serta lengkap tentang suatu realitas, 2). Merupakan upaya melukiskan hakekat realitas akhir dan
dasar serta nyata, 3). Filsafat merupakan upaya menentukan batas-batas dan jangkauan dari
pengetahuan baik itu tentang sumber, hakekat, keabsahan dan nilainya, 4). Penyelidikan kritis
atas pengandaian-pengandaian dan pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang
pengetahuan, 5). Filsafat merupakan disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu melihat apa
yang dikatakan dan untuk mengatakan apa yang dilihat.

1

Maka pada hakekatnya filsafat itu adalah sesuatu hal tentang cinta dan kebijaksanaan.
Cinta dan kebijaksanaan tersebut kemudian diaplikasikan melalui pandangan yang sistematik dan
mendasar dalam menjelaskan realitas, mencoba menjawab kebenaran pengetahuan (dengan
pendekatan spekulatif) dengan menjangkau semua aspek kehidupan, yang mengkaitkan dengan
sumber, nilai, hakekat dan keabsahan.
Lalu apa perbedaannya dengan filsafat ilmu? Filsafat ilmu merupakan bagian dari
epistimologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakekat ilmu (pengetahuan
ilmiah)(Suriasumantri, 1982). Seperti definisi di atas, bahwa filsafat ilmu adalah bagi dari filsafat
pengetahuan (Wahyudin, 2016), dimana ilmu merupakan cabang yang mempunyai ciri-ciri
tertentu.
Pengetahuan dan ilmu adalah hal yang berbeda, pengetahuan bisa saja ilmiah, namun

pengetahuan tidak dibangun dalam konstruk keilmiahan melalui tahap-tahap yang dilakukan
melalui ciri pencapaian ilmu.
Pengetahuan yang mengacu pada konteks keilmiahan pada dasarnya mengacu pada dasar
pertanyaan; apa yang dikaji oleh pengetahuan itu (ontologi), bagaimana caranya mendapatkan
pengetahuan tersebut (epistimologi) dan untuk apa pengetahuan tersebut digunakan (aksiologi).
Dengan menggunakan dasar pertanyaan tersebut kita bisa tahu dan mampu membedakan
pengetahuan dalam konteks kehidupan manusia.

Perbedaan Filsafat dan Ilmu
Ilmu adalah anak dari filsafat. Walaupun secara teknis lepas dari filsafat, namun ilmu
masih tetap kembali ke induknya yakni filsafat, dengan tetap menggunakan norma-norma filsafat
(Suriasmumantri, 1982).

2

Hal yang membedakan ilmu dan filsafat dalam konteks ciri dan karakternya adalah
sebagai berikut ;
Filsafat

Ilmu


Sifatnya holistic (menyeluruh)

Sektoral

Mengacu pada nilai dan moral

Sifatnya bebas nilai

Subjektif

Objektif

Hakekat alam

Alamiah

Normatif dan deduktif

Logico-hypothetico-verifikatif


Disadur dari Jujun Suriasumantri (1982)

Jika melihat dari tabel di atas, maka kita bisa melihat bahwa ilmu dan filsafat mempunyai
perbedaan yang mencolok. Walaupun pada dasarnya ilmu adalah bagian dari filsafat yang
berkembang. Dan ilmu yang pertama kali ada adalah filsafat.

Pengetahuan yang merupakan ilmu
Kita sering mendengar “ilmu pengetahuan”, lalu apakah pengetahuan dan ilmu adalah hal
yang sama? Mengacu pada pengertian yang dikemukakan Uud Wahyudin (2016), bahwa
pengetahuan dan ilmu adalah hal yang berbeda. Perbedaan yang hakiki antara ilmu dan ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan itu bersifat umum dan didasarkan atas pengalaman.
Lalu bagaimana sebuah pengetahuan dikatakan sebagai ilmu? Pada dasarnya ilmu
berangkat dari pengetahuan-pengetahuan. Sebuah pengetahuan bisa dikatakan sebagai ilmu jika
telah memenui objek material dan objek formal.
Objek material adalah objek yang menjadi objek pemikiran, menjadi objek pengamatan
dan sebagainya. Bentuknya bisa dalam bentuk abstrak maupun konkrit. Sedangkan objek formal
adalah cara pandang dalam mengamati sebuah objek material melalui prinsip-prinsi dasar
pengamatan dan cara pandang yang diyakininya. Dengan menggunakan objek fomal suatu ilmu
akan lebih utuh, dan disisi lain objek formal dalam cara pandang dan pengamatan yang khas

membuat ilmu terbedakan dalam bidang-bidang ilmu yang bermacam-macam (Wahyudin, 2016).

3

Berikut dalam bentuk tabel ;
Pengetahuan

Ilmu

Berangkat dari keingintahuan

Keingintahuan melalui tahap formal ilmiah

Pengamatan sederhana

Pengamatan melalui prinsip-prinsip ilmiah

bersifat sporadic

Melakukan penggolongan berdasar pada taat

asas untuk mencapai kebenaran

Sifatnya local

Untuk mencapai generalisasi

DAFTAR PUSTAKA

Osborn Richard, 2001, (terj), Filsafat untuk Pemula, Yogyakarta, Penerbit Kanisius
Wahyudin, Uud, Dr. (2016), Hubungan penelitian, Metodologi dan filsafat Ilmu, Bandung,
Universitas Pandjadjaran, slide power point, tidak dipublikasikan.
(2016), Filsafat Ilmu, Bandung, Universitas Pandjadjaran, slide power point, tidak
dipublikasikan.
(2016), Filsafat, Bandung, Universitas Pandjadjaran, slide power point, tidak
dipublikasikan.
Suriasumantri, Jujun (1982), Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, Jakarta, Penerbit Sinar
Harapan
Yin, Robert K, (2006), (Terj), Studi Kasus, Desain dan Metode, Jakarta, Rajawali Press.
Creswell, John W (2013), (terj) Penelitian Kualitatif dan Desain Riset, Yogyakarta, Pustaka
Pelajar.

Kuswarno, Engkus, Prof (2008), Fenomenologi, Bandung, Widya Padjadjaran.
(2009), Etnografi Komunikasi, Bandung, Widya Padjadjaran.
Griffin, EM, (2003), A First look at Communication Theory, USA, The McGraw-Hill
Denzin , Norman K dan Lincoln, Yvonna S, (2009), (terj), Handbook of Qualitative Research,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

4

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2