EVALUASI EFEKTIVITAS E MODULE UNTUK MENI

EVALUASI EFEKTIVITAS E MODULE UNTUK MENINGKATKAN
SOFT SKILLS MAHASISWA
Ni Kadek Sinarwati1
(Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja)
1

Email: kadeksinar20@gmail.com

ABSTRAK
Soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang
lain (termasuk dengan dirinya sendiri). Soft skills dibedakan menjadi dua yaitu
intrapersonal skills dan interpersonal skills. Berdasarkan hasil penelitian penyebab
kesuksesan seseorang hanya 20% oleh kecerdasan intelektualnya (IQ/hard skills)
dan 80% merupakan bagian dari faktor pendukung lainnya, termasuk kecerdasan
emosi/soft skills. Soft skills mahasiswa dalam pembelajaran masih perlu ditingkatkan,
karena peningkatan soft skills merupakan penyebab kesuksesan mereka. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan soft skills mahasiswa adalah
dengan mengimplementasikan e module.
Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan(tahun 2) dimana pada tahun
sebelumnya telah berhasil di kembangkan prototype e module, sehingga pada
tahun ini, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas e module dalam

meningkatkan soft skills mahasiswa serta mengetahui tanggapan mahasiswa
terhadap pengimplementasian e module.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (kuasi eksperimental).
Populasi penelitian adalah mahasiswa jurusan akuntansi semester 2 yang sedang
mengampu mata kuliah pengantar akuntansi 2. Pengambilan sampel dilakukan
secara simple random sampling. Data yang dikumpulkan adalah soft skills dan
tanggapan mahasiswa, yang dikumpulkan melalui metode observasi dan kuesioner.
Data dianalisis dengan teknik analis deskriptif dan Analisis of Variance (ANOVA).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa E-module
akuntansi keuangan
diimplementasikan dalam pembelajaran efektif meningkatkan soft skills mahasiswa.
Hal ini dapat dilihat dari perbedaan signiikan nilai soft skills mahasiswa yang
mengikuti perkuliahan dengan menggunakan e module dibandingkan dengan yang
menggunakan modul konvensional/cetak. Mahasiswa memberikan respon positif
terhadap perkuliahan dengan menggunakan e module dan merekomendasikan
menggunakan e module pada perkuliahan akuntansi lainnya, selain akuntansi
keuangan.
Kata Kunci: e module, soft skills

I.


PENDAHULUAN
Soft skills adalah keterampilan
seseorang dalam berhubungan dengan
orang lain (termasuk dengan dirinya
sendiri). Soft skills dibedakan menjadi dua yaitu intrapersonal skills dan interpersonal skills. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh negara-negara
Vol.06 No.4,September 2016

Inggris, Amerika dan Kanada, ada 23
atribut soft skills yang dominan di lapangan kerja. Kedua puluh tiga atribut
tersebut, diurut berdasarkan prioritas
kepentingan di dunia kerja yaitu: Inisiatif, Etika/integritas, Berpikir kritis,
Kemauan belajar, Komitmen, Motivasi,
Bersemangat, Dapat diandalkan, KomuJurnal Riset Akuntansi

JUARA

85

nikasi lisan, Kreatif, Kemampuan analitis, Dapat mengatasi stres, Manajemen

diri, Menyelesaikan persoalan, Dapat
meringkas, Berkoperasi, Fleksibel, Kerja dalam tim, Mandiri, Mendengarkan,
Tangguh, Beragumentasi logis dan Manajemen waktu (Sailah, 2007).
Berdasarkan hasil penelitian Dr.
Goleman penyebab kesuksesan sesorang
hanya 20% oleh kecerdasan intelektualnya (IQ/hard skills) dan 80% merupakan
bagian dari faktor pendukung lainnya,
termasuk kecerdasan emosi/soft skills
(Ghozally, 2005). Selain itu menurut
temuan Mitsubishi Research Institute
(dalam Endrotomo, 2010) faktor yang
memberi kontribusi keberhasilan dalam
dunia kerja adalah iansial 10%, keahlian bidangnya 20%, net working 30%
dan soft skills 40%.
Fakta empiris di atas menunjukkan bahwa soft skills lebih perlu untuk
ditingkatkan dibandingkan dengan hard
skills. Namun sayangnya sistem pendidikan kita saat ini, soft skills hanya
diberikan rata-rata 10% dalam kurikulumnya (Sailah, 2007). Terjadi kesenjangan persepsi antara dunia pendidikan
tinggi dengan industri. Perguruan tinggi
memandang bahwa lulusan yang high

competence adalah lulusan dengan IPK
tinggi dan lulus dalam waktu cepat (<
4 tahun), sedangkan menurut industri
yang dimaksud dengan lulusan yang high
competence adalah mereka yang memiliki kemampuan dalam aspek teknis dan
perilaku yang baik (Sriartha dan Sudiana, 2008). Begitu pentingnya soft skills
ditingkatkan dalam rangka meraih kesusksesan, namum bukan berarti hard
skills tidak diperlukan.
Mahasiswa jurusan akuntansi memerlukan soft skills selain hard skills
agar kelak mampu menjadi akuntan yang
sukses. Sebagai calon akuntan, mahasiswa akuntansi seharusnya tidak hanya
handal dalam berhitung atau handal dalam menyusun laporan keuangan (hard

86

skills) tetapi yang lebih penting dari itu
adalah kemampuan dalam mengkomunikasikan laporan keuangan, berpikir
kreatif, dan memiliki inisiatif (soft skills).
Berdasarkan pengalaman peneliti mengampu mata kuliah di jurusan
akuntansi program S1 Universitas Pendidikan Ganesha ditemukan bahwa soft

skills mahasiswa khususnya dalam pembelajaran masih sangat perlu untuk ditingkatkan. Selama ini dalam proses pembelajaran mahasiswa kurang mampu
dalam berkomunikasi lisan, hal tersebut
terlihat dari bahasa mereka yang kurang
terstruktur dan terkadang apa yang mereka sampaikan tidak sesuai dengan apa
yang sebenarnya dimaksudkan. Selain
itu tingkat inisiatif mahasiswa juga masih rendah hal ini terlihat dari rendahnya kesadaran mahasiswa yang mengerjakan latihan soal yang ada dibuku latihan. Kemauan belajar mahasiswa juga
masih rendah, ketika mahasiswa diberikan kesempatan untuk membahas sebuah materi, pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan sekedar pertanyaan yang
terkadang tidak terkait dengan materi
yang dibahas saat itu, ini menunjukkan
mahasiswa tidak membaca materi, indikator lain rendahnya kemauan belajar
adalah ketika sebelum melanjutkan pada
materi selanjutnya peneliti selalu memberikan kuis untuk mengingatkan mahasiswa pada materi sebelumnya. Pada
kondisi tersebut jumlah mahasiswa yang
mampu menjawab dengan tepat hanya
5% saja.
Pada proses pembelajaran peneliti
telah melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan soft skills mahasiswa misalnya dengan memberikan buku acuan
yang lengkap dengan pertanyaan diskusi

dan latihan soal, memberikan kesempatan kepada mereka untuk mempresen
tasikan materi secara berkelompok yang
disertai dengan adanya kelompok pembahas, namun seperti yang dipaparkan
di atas, soft skills mahasiswa masih jauh
dari harapan.

EVALUASI EFEKTIVITAS E MODULE UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILLS MAHASISWA

Upaya peningkatan soft skills mahasiswa
penting untuk segera dilakukan. Salah
satu upaya yang bisa dilakukan adalah
dengan mengimplementasikan e learning.
Melalui e learning akuntansi ini, mahasiswa bisa belajar secara on line, mahasiswa bisa mengunduh kemudian membaca materi atau mengerjakan latihan soal
dan membahas pertanyaan diskusi. Jika
terdapat materi yang tidak dipahami mahasiswa bisa menanyakan kepada dosen
ataupun rekan sejawatnya melalui itur diskusi. Dengan demikian e learning akuntansi selain sebagai media pembelajaran
yang berisi materi pelajaran dan bahan
assestmen, e learning juga merupakan
forum diskusi antara dosen dengan mahasiswa, mahasiswa dengan mahasiswa,
sehingga dengan demikian soft skills mahasiswa dapat dtingkatkan.

Penelitian evaluasi efektivitas e module untuk meningkatkan soft skills mahasiswa ini merupakan tindak lanjut penelitian-penelitian tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 Sinarwati dan Trisna Herawaty
melakukan penelitian tentang penerapan
pembelajaran kooperatif dengan strattegi
TTAR berdasarkan Tri Kaya Parisudha untuk meningkatkan soft skills mahasiswa,
sedangkan di tahun 2013 Sinarwati, dan
Trisna Herawaty melakukan penelitian
penerapan pembelajaran koopertaif tipe
STAD untuk meningkatkan soft skills dan
hard skills mahasiswa. Kedua penelitian
ini menghasilkan modul akuntansi cetak
yang ternyata belum mampu menjadikan
soft skills mahasiswa berada pada kategori sangat baik. Selanjutnya pada tahun
2015, Sinarwati dan Kertiasih melakukan
pengembangan e module akuntansi, sehingga pada tahun 2016, dilakukan evaluasi efektiitas e modul.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: Mengevaluasi efektivitas
e module untuk meningkatkan soft skills
mahasiswa untuk perkuliahan akuntansi
keuangan khususnya mata kuliah pengantar akuntansi 2 dan mengetahui reVol.06 No.4,September 2016

spon mahasiswa terhadap implementasi

e module untuk meningkatkan soft skills
mahasiswa untuk perkuliahan akuntansi
keuangan khususnya mata kuliah pengantar akuntansi 2.
Terdapat beberapa alasan peneliti mengimplementasikan e learning pada
mata kuliah akuntansi keuangan khususnya mata kuliah pengantar akuntansi 2 yakni: Soft skills mahasiswa nampak
masih perlu ditingkatkan ketika mengikuti perkuliahan pengantar akuntansi 2,
kondisi ini diketahui pada saat beberapa
semester mengampu mata kuliah tersebut, Mata kuliah pengantar akuntansi 2
berisikan materi yang bersifat full aplicatedable, penelitian tahun 2012 dan 2013
menghasilkan modul cetak, dan penelitian
tahun 2015 telah dibangun purwarupa e
module akuntansi keuangan 1, sehingga
dengan merivisi judul dan isi, penelitian
ini mengimplementasikan e module pada
mata kuliah pengantar akuntansi 2.
Penelitian ini urgent untuk dilakukan
mengingat penelitian ini melakukan aksi
dukungan terhadap program e-learning
yang disertai dengan upaya peningkatan
soft skills mahasiswa dalam proses pembelajaran. Peningkatan soft skills mahasiswa merupakan hal yang harus segera

dilakukan, karena seperti yang diketahui
bahwa soft skills merupakan penyumbang
terbesar bagi kesuksesan (Ghozaly, 2005).
Dengan demikian temuan yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah terjadinya
peningkatan soft skills mahasiswa dengan
adanya perbedaan signiikan soft skills antara mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dengan e module dengan soft skills
mahasiswa yang mengikuti perkuliahan
konvensional dengan menggunakan modul cetak.
II.

KAJIAN PUSTAKA
Modul adalah suatu cara pengorganisasian materi pelajaran yang memperhatikan fungsi pendidikan. (Santyasa,
2009). Modul dapat berbentuk cetak atau
Jurnal Riset Akuntansi

JUARA

87

elektronik (e-module). E-module akuntansi keuangan dimaksudkan sebagai bahan ajar modul yang ditampilkan dengan

menggunakan piranti elektronik.
Tidak jauh berbeda dengan modul
pada umumnya, dalam e-module terdapat
tiga komponen, yaitu mencakup (1) bagian
pendahuluan, (2) bagian kegiatan belajar,
dan (3) daftar pustaka. Bagian pendahuluan mengandung (1) penjelasan umum
mengenai modul, (2) indikator pembelajaran. Bagian Kegiatan Belajar mengandung (1) uraian isi pembelajaran, (2) rangkuman, (3) tes, (4) kunci jawaban, dan (5)
umpan balik. (Susilowati E, Indriyanti N,
2010)
Penelitian tentang pemanfaatan
media pembelajaran berbasis ICT telah
dilakukan di luar dan di dalam negeri dengan menunjukkan hasil terjadi peningkatan kualitas pembelajaran.
Media pembelajaran berbasis ICT
memungkinkan proses pembelajaran
dapat memperoleh capaian berupa “complex skills” yang dibutuhkan di era global
sekaligus memungkinkan adanya student
centered learning (Mills, 2006).
Chong et al (2005) telah mengembangkan dan mengevaluasi e-module untuk teknologi pneumatiks, dan melaporkan bahwa penerapan e-module efektif
dalam meningkatkan proses pembelajaran
dan pencapaian pemahaman konseptual.

Sementara itu Talib et al (2005) melaporkan bahwa animasi konstruktivisme untuk perubahan konseptual merupakan
strategi yang efektif dalam pencapaian
hasil belajar, utamanya menyangkut konsep-konsep sains dinamis, abstrak, dan
kompleks.
Sujanem Rai dkk, (2009) menemukan terdapat perbedaan pemahaman
konsep antara mahasiswa yang menggunakan modul kontekstual interaktif berbasis web dengan yang menggunakan yang
menggunakan modul kontekstual konvensional. Mahasiswa yang menggunakan
modul kontekstual interaktif berbasis web

88

menunjukkan pemahaman konsep yang
lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan modul kontekstual konvensional.
Candiasa dkk, (2010) menemukan
bahwa penerapan modul hipertek mampu
mengatasi masalah keterbatasan dosen
dan keterbatasan sarana praktikum yang
selama ini menjadi hambatan. Sementara
itu Candiasa dkk, (2011) menyatakan bahwa secara umum modul hiperteks dengan
evaluasi on-line yang dikembangkan dengan model ADDIE untuk mata kuliah Metodologi Penelitian berada dalam kategori
cukup bagus.
Sabar (2011) menemukan penggunaan media pembelajaran berbasis ICT tidak hanya menguntungkan karena interaktivitas dan aksesibilitasnya saja, namun
juga dapat meningkatkan kemandirian
aktif mahasiswa dalam belajar.
Rochintaniawati, dkk (2012) menemukan e-book yang dikembangkan dengan
format lash, secara umum direspon positif
oleh mahasiswa. Penggunaan variasi penyajian seperti gambar, animasi, permainan (puzzle) dan kuis dalam e-book menjadi
hal yang menarik bagi mahasiswa. Penyajian konsep secara tematik membuat
mahasiswa lebih memahami sains secara
terintegrasi dan penggunaan bahasa Inggris dinilai dapat memotivasi mahasiswa
untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Inggris.
Berthal dalam Sailah (2007) menyebutkan bahwa soft skills dideinisikan sebagai
”personal and interpersonal behaviours that develop and maximize human
perfomance (e.g coaching, team building,
initiative, decision making, etc). Soft skills
does not includetechnical skills such as inancial, computing and assembly skills”.
Soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan
orang lain (termasuk dengan dirinya
sendiri).

EVALUASI EFEKTIVITAS E MODULE UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILLS MAHASISWA

Dengan demikian, atribut soft
skills tersebut meliputi nilai yang dianut,
motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter,
dan sikap.
Soft skills atau people skills dapat
dipilah menjadi dua bagian, yaitu intrapersonal skills dan interpersonal skills.
Intrapersonal skills adalah keterampilam
seseorang dalam ”mengatur” diri sendiri. Sedangkan intrapersonal skills adalah
keterampilan seseorang yang diperlukan
dalam berhubungan dengan orang lain.
Dua jenis keterampilan tersebut dirinci
sebagai berikut (Sailah, 2007):
Intrapersonal skills, dipahami sebagai kecakapan pribadi atau berhubungan dengan diri sendiri, yang terdiri dari:
a.Transforming character (kemampuan
mewujudkan karakter/watak)
b.Transforming beliefs (kemampuan
mewujudkan keyakinan)
c.Change management (kemampuan
menghadapi dan mengelola perubahan)d. Stress management (kemampuan pengelolaan stress)
e.Time management (kemampuan mengelola waktu)
f.Goal setting & Life purpose (kemampuan menentukan dan mencapai tujuan)
g.Accelerated learning techniques (kemampuan melakukan percepatan belajar)
Interpersonal skills, secara mudah
dapat dipahami sebagai kecakapan bergaul atau berhubungan dengan orang
lain yang terdiri dari:
a.Communication skills (keterampilan
berkomunikasi)
b.Relationship building (kemampuan
membangun hubungan)
c.Leadership skills (kecakapan memimpin)
d.Self-marketing
skills
(kecakapan
mempromosikan diri)
e.Negotiation skills (kecakapan bernegosiasi)
f.Motivation skills (keterampilan memotivasi)
Vol.06 No.4,September 2016

g.Presentation skills (kecakapan presentasi atau menjelaskan pikiran)
h.Public speaking skills (kecakapan
berbicara di depan umum)
Kecakapan bergaul atau interpersonal skills merupakan kecakapan yang
bisa diasah dalam pembelajaran. Melalui
kegiatan pembelajaran peserta didik didorong untuk berkomunikasi aktif dengan teman dan guru untuk membangun
relasi antar sesama. Melalui penugasan
yang bersifat kelompok, peserta didik
dapat berlatih kepemimpinan, saling
tawar-menawar untuk menyepakati suatu keputusan. Untuk mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan/tugas peserta
didik dapat diberi kesempatan untuk
berlatih berbicara di depan umum melalui presentasi yang sekaligus dapat
menjadi wahana promosi diri dalam menampilkan kemampuannya. Melalui berbagai aktivitas yang mendorong peserta
didik untuk mengembangkan diri dalam
kelompok juga akan menjadi ajang pemotivasian bagi masing-masing dalam
menuntaskan tugas mereka. (Endang
dan Nuryata, 2011)
III.

METODE PENELITIAN
Fishbone Diagram untuk memaparkan apa yang sudah, sedang dan
akan dilakukan sehubungan penelitian
ini disajikan pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Diagram Fishbone penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian
eksperimen semu (kuasi eksperimental)
karena tidak semua variabel yang
muncul dan kondisi eksperimen dapat
diatur dan dikontrol secara ketat
(full randomize).
Dalam
penelitian
ini eksperimennya berupa kelas dan
perlakuannya berupa penggunaan media
pembelajaran software pembelajaran e
Jurnal Riset Akuntansi

JUARA

89

module kelompok akuntansi keuangan
khususnya sub pengantar akuntansi
2.
Terkait dengan jenis penelitian
tersebut, maka rancangan penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah postest only control group design
(Tuckman, 1999) seperti yang disajikan
pade tabel 3.1
Tabel 3.1
Rancangan Penelitian
Kelas
Kontrol
Eksperimen

Perlakuan
X1
X2

Post-test
O
O

Sumber: Tuckman, 1999
Keterangan:
X1:
Perlakuan
pembelajaran
dengan media belajar berupa
modul konvensional (cetak)
X2:
Perlakuan
pembelajaran
dengan media belajar berupa
e module
O:
Menyatakan
pengamatan
akhir
pada
kelompok
eksperimen dan kontrol.
Kelompok pertama merupakan
kelas kontrol diberikan perlakuan
berupa
penerapan
pembelajaran
konvensional dengan menggunakan
modul cetak, sedangkan kelompok
kedua yang juga kelas, merupakan kelas
eksperimen yang diberikan perlakuan
berupa implementasi e module, Model
pembelajaran yang digunakan pada
kedua kelas adalah model pembelajaran
kooperatif. Kelas dipilih sebagaimana
adanya dan tidak dilakukan pengacakan
individu. Pengambilan sampel dilakukan
secara undian sehingga semua kelompok
(kelas) akan mendapatkan peluang
yang sama untuk menjadi sampel
penelitian. Data soft skills mahasiswa
pada penelitian ini diambil dalam proses
pembelajaran dalam satu tahap.
Populasi
penelitian
adalah
mahasiswa jurusan akuntansi semester
2 yang sedang mengampu mata kuliah

90

pengantar akuntansi 2 . Pengambilan
sampel dilakukan secara simple random
sampling, sehingga nanti diperoleh satu
kelas sebagai kelas yang mendapat
perlakukan dan satu kelas yang menjadi
kelas kontrol.
Subjek penelitian adalah mahasiswa
akuntansi semester 2 sebanyak 2 kelas
dan masing-masing kelas terdiri dari 34
dan 35 orang orang, sehingga total subjek
sebanyak 69 orang. Objek atau aspekaspek yang diteliti, meliputi: (1). soft
skills yang terdiri dari inisiatif, kemauan
belajar, komunikasi lisan, kejujuran,
partisipasi dan kreativitas.
Metode Pengumpulan Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi dan kuesioner. Observasi
atau pengamatan merupakan suatu
cara pengumpulan data dengan jalan
melakukan
pengamatan
terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung.
Tujuan observasi adalah melakukan
pengamatan secara wajar dan tanpa ada
dengan sengaja untuk mempengaruhi,
mengatur dan memanipulasi. Pada
penelitian ini peneliti dibantu oleh dua
orang observer mahasiswa semester
akhir yang sedang mengambil mata
kuliah skripsi, sedangkan peneliti
berperan sebagai pengampu mata
kuliah. Data yang dikumpulkan melalui
metode observasi adalah perkembangan
soft skills mahasiswa selama proses
pembelajaran. Angket adalah alat
pengumpul data berupa pertanyaan
yang ditujukan kepada responden.
Responden dalam penelitian ini adalah
mahasiswa
akuntansi
semester
2
program S1, sebanyak 64 orang. Data
yang dikumpulkan dengan metode
kuesioner adalah tanggapan mahasiswa
terhadap implementasi e module untuk
meningkatkan soft skills mahasiswa.
Pertanyaan dibuat dengan rentang 5
point dengan ketentuan sebagai berikut:
STS =1, TS=2, TT=3, S=4, SS=5.

EVALUASI EFEKTIVITAS E MODULE UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILLS MAHASISWA

Teknik analisis data menggunakan
analisis deskriftif dan analisis of variance
(ANOVA). Analisis deskriptif digunakan
untuk mendeskripsikan nilai soft skills.
Analisis deskriftip dilakukan dengan
melakukan penskoran terhadap atribut
soft skills. Analisis of Variane (ANOVA)
digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian. Sebelum ANOVA digunakan
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
homogenitas varian antar kelompok, dan
homogenitas matiks-matriks varian. Uji
normalitas sebaran data menggunakan
statistik
Kolmogorv-Smirnov.
Uji
homogenitas varian antar kelompok
digunakan Kevene’s Test of Quality Error
Variance, dan uji homogenitas matriksmatriks varian-kovarian menggunakan
Box’s Test Of Equality of Covariance
Matrices (Norusis, 1990:74-75, Hair,
et al, dalam Santyasa, 2003: Santosa,
2002).
Sebagai tindak lanjut ANOVA,
adalah uji signiikansi perbedaan nilai
rata-rata variabel dependen antar
kelompok. Uji signiikansi perbedaan
rata-rata antar kelompok menggunakan
Least Signiicant Difference (LSD) (Hair,
at el, dalam Santyasa, 2004). Kriteria
yang digunakan adalah tolak Ho, artinya
terdapat perbedaan nilai rata-rata
variabel dependen antar kelompok jika
harga mutlak (µi- µj)>LSD. Keseluruhan
analisis statistik menggunakan program
SPSS V.19 for Windows. Semua
pengujian hipotesis nol dilakukan pada
taraf signiikansi 5%.
IV.
4.1

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis
Hasil statistik deskriptif data
yang menunjukkan nilai mean, standar
deviasi,
minimum
dan
maximum
disajikan di tabel 4.1

Vol.06 No.4,September 2016

Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
Soft Skill

Sumber: Hasil pengolahan SPSS

Data di tabel 4.1 menunjukkan
bahwa jumlah responde (N) adalah 69
orang yang dibedakan menjadi dua
kelompok. Kelompok pertama sebanyak
35 orang mahasiswa semester 2 kelas
E yang merupakan kelas kontrol
yang mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan media belajar berupa
modul konvensional (cetak), sedangkan
kelompok kedua adalah mahasiswa
semester dua kelas G yang merupakan
kelas perlakuan yang mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan
media belajar berupa e-module.
Nilai
soft
skills
terendah
(minimun) pada kelas kontrol adalah
12 dan nilai tertinggi (maximum) kelas
kontrol adalah 24. Rata-rata nilai kelas
kontrol adalah 17,40 dengan standar
deviasi 3,238. Nilai soft skills terendah
(minimun) pada kelas perlakuan/
eksperimen adalah 18 dan nilai
tertinggi (maximum) kelas perlakuan/
eksperimen adalah 29. Rata-rata nilai
kelas perlakuan/eksperimen adalah
21,18 dengan standar deviasi 2,758.
Penelitian ini menggunakan One
Way Analysis Of Variance (Anova) untuk
menguji hipotesis yang menyatakan
bahwa terdapat perbedaan signifikan
nilai soft skills antara sekelompok
mahasiswa
yang
mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan e
module dengan sekelompok mahasiswa
yang mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan modul cetak. Hasil
analisis Anova disajikan di tabel 4.2

Jurnal Riset Akuntansi

JUARA

91

tanggapan mahasiswa terhadap angket
tertutup disajikan di tabel 4.3.

Tabel 4.2
Hasil Pengujian
Pengujian Hipotesis
Hipotesis
Hasil
Test
of
Between-Subjects
Effects
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Soft
Variable:Soft Skill
Dependent
Skill

Source
Corrected
Model
Intercept
Media Belajar
Error
Total
Corrected
Total

Type III
Sum of
Squares
245,963a
25665,094
245,963
607,341
26451,000
853,304

Df

1
1
1
67
69
68

Mean
Square
245,963
25665,094
245,963
9,065

F
27,134

Sig.
,000

2831,294
27,134

,000
,000

Tabel 4.3
Respon Mahasiswa Terhadap E Module Akuntansi Keuangan Sub Mata Kuliah Pengantar
Akuntansi 2 Untuk Meningkatkan Soft Skills
Mahasiswa. Angket Tertutup (n=34)

a. R Squared = ,288 (Adjusted R Squared = ,278)
Sumber: Hasil pengolahan SPSS

Hasil pengolahan SPSS memberikan nilai F hitung sebesar 2831,294 untuk intercept dan signiikan pada 0,05,
begitu juga dengan variabel media pembelajaran dengan nilai F 27,134 dan
signiikan pada 0,05. Nilai signiikansi
media pembelajaran sebesar 0,00 mengandung makna bahwa terdapat perbedaan signiikan nilai soft skills antara
mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media belajar
berupa e module dengan nilai soft skills
antara mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media
belajar berupa modul konvensional (cetak).Besarnya nilai adjusted R square
0,278 mempunyai arti bahwa variabilitas
soft skills dapat dijelaskan oleh variabilitas media belajar sebanyak 27,8%.
Mahasiswa memberikan respon
positif terhadap implementasi e module akuntansi keuangan(sub pengantar
akuntansi 2). Sebagian besar mahasiswa
menyatakan senang mengikuti perkuliahan dengan menggunakan e module. Tanggapan mahasiswa terhadap E
Module Akuntansi Keuangan Sub Mata
Kuliah Pengantar Akuntansi 2 Untuk
Meningkatkan Soft Skills Mahasiswa, diperoleh dengan angket. Data yang diperoleh dari hasil angket ini dapat mencerminkan sikap dan persepsi mahasiswa.
Angket terdiri dari 13 pernyataan yang
telah disiapkan 5 jawaban dengan Skala Likert (angket tertutup). Hasil tabulasi

92

Sumber: Rekapitulasi jawaban mahasiswa
terhadap kuesioner yang disebar

4.2

Pembahasan
Hasil analisis deskriptif terhadap
mean (rerata) soft skills antara kelompok
kontrol dengan kelompok eksperimen
menunjukkan bahwa rerata kelompok
eksperimen yang melakukan pembelajaran dengan media e module memiliki nilai 21,18 lebih tinggi dibandingkan
dengan nilai rerata kelompok kontrol
yang melakukan pembelajaran dengan
media konvensional(cetak) dengan nilai
rerata 17,40.
Hasil uji Anova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signiikan
soft skills antara kelompok eksperimen
yang melakukan pembelajaran dengan
media e module dibandingkan dengan

EVALUASI EFEKTIVITAS E MODULE UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILLS MAHASISWA

kelompok kontrol yang melakukan
pembelajaran dengan media konvensional (cetak). Test of between-subjects efeect
menghasilkan nilai statistik F sebesar
27,134 dengan signiikansi 0,00. Angka
signiikansi ini lebih kecil dari taraf signiikan 0,05. Secara statistik hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan signiikan nilai soft skills
kelompok mahasiswa yang melakukan
proses pembelajaran dengan media cetak dibandingkan dengan nilai soft skills
kelompok mahasiswa yang melakukan proses pembelajaran dengan media
e-module.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis Anova satu jalur (one
way anova), maka dapat diambil justiikasi bahwa e-module memberikan pengaruh yanh lebih baik pada soft skills
mahasiswa dibandingkan dengan modul
konvensional(cetak). Terdapat beberapa
alasan yang dapat dijadikan dasar justiikasi bahwa e-module lebih baik dalam
meningkatkan soft skills dibandingkan
dengan modul konvensional(cetak) yaitu:
Pertama: penggunaan internet dalam pembelajaran, paling tidak memberikan tiga dampak positif yakni peserta
didik dapat dengan mudah mengambil
mata kuliah di mana pun, peserta didik
dapat dengan mudah berguru pada para
ahli di bidang yang diminatinya, dan
kuliah dapat dengan mudah dilakukan
tanpa bergantung pada universitas tempat si mahasiswa belajar (Purbo, 2008).
Kedua: soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk dengan dirinya
sendiri). Dengan demikian, atribut soft
skills tersebut meliputi nilai yang dianut,
motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter,
dan sikap (Sailah, 2007). Belajar dengan media e module dapat meningkatkan
sikap positif mahasiswa.
Ketiga: lingkungan belajar online
memungkinkan mahasiswa mengeksplorasi informasi dari berbagai sumber
Vol.06 No.4,September 2016

dengan cepat dan mudah. Hal ini akan
mendorong sikap inisiatif dan meningkatkan kreatiitas mahasiswa. Kreativitas dari segi kognitif merupakan kemampuan berikir yang memiliki kelancaran,
keluwesan, keaslian dan perincian. Sedangkan dari segi afektifnya kreativitas
ditandai dengan motivasi yang kuat,
rasa ingin tahu, tertarik dengan tugas
majemuk, berani menghadap risiko dan
tidak mudah putus asa. Karya-karya
kreatif ditandai dengan orisinalitas dan
memiliki nilai. Kreativitas sebagai salah
satu indikator soft skills dalam penelitian ini diukur dengan pemberian tugas
yang mengimajinasikan mahasiswa sebagai pemilik perusahaan yang membeli
dan mengelola assets dengan cermat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
temuan Mertasari (2010) yang menyatakan bahwa penggunaan modul web dan
pembelajaran bermedia akan menjamin
kontrol mahasiswa, leksibiitas, bebas
konteks dan juga relatif bebas konvensi
sosial.
Keempat: forum diskusi online yang
mendorong semua mahasiswa berpendapat sehingga mereka terlatih untuk
menanggapi atau mengkritisi pendapat
teman mereka yag kurang sesuai dengan
pemahaman mereka. Hal ini sejalan dengan temuan Suarsana dan Mahayukti
(2012) yang menyatakan bahwa penggunaan e modul memberikan kesempatan bertanya dan menanggapi di forum
diskusi online sangat terbuka lebar dan
luas sehingga mendorong terbentuknya
komunitas belajar.
Hasil analisis terhadap tanggapan
mahasiswa yang diperoleh dengan metode kuesioner, mahasiswa memberikan
tanggapan yang positif kepada implementasi e module dalam pembelajaran
akuntansi. Sebagian besar mahasiswa
(lebih dari 70%) menyatakan bahwa e
module yang digunakan dapat meningkatkan soft skills (inisiatif, kemauan
belajar, kemampuan komunikasi lisan,
Jurnal Riset Akuntansi

JUARA

93

kejujuran, partisipasi dan kreativitas)
mereka. Hasil ini sejalan dengan temuan Rochintaniawati, dkk (2012) menemukan e-book yang dikembangkan dengan format lash, secara umum direspon
positif oleh mahasiswa.
Berdasarkan pembahasan tersebut,
maka pembelajaran berbantuan e-module dapat diacu sebagai pasilitas pembelajaran alternatif untuk mengoptimalkan pembelajaran akuntansi, khususnya
akuntansi selain akuntansi keuangan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan soft skills mahasiswa.
V.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, simpulan dari penelitian ini
adalah: 1). E-module akuntansi keuangan diimplementasikan dalam pembelajaran efektif meningkatkan soft skills
mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan signiikan nilai soft skills mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dengan
menggunakan e module dibandingkan
dengan yang menggunakan modul konvensional/cetak. 2). Mahasiswa memberikan respon positif terhadap perkuliahan dengan menggunakan e module dan
merekomendasikan menggunakan e module pada perkuliahan akuntansi lainnya,
selain akuntansi keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Candiasa, I Made., Sri Mertasari, Ni
Made., Setemen Komang,
2011.
Modul Hiperteks Dengan Evaluasi
On-Line Sebagai Suplemen Pembelajaran Reguler Di SMA Dalam Upaya
Peningkatan Dan Pemerataan Mutu
Pendidikan. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Pendidikan. Volume
5, Nomor 1, April 2011. Hal 18-35.
Lembaga Penelitian Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.
Candiasa, I Made., Sukajaya, Nyoman.,
Ratnaya, Gede., 2010. Modul Hip-

94

erteks Dengan Pendekatan Heuristik
Untuk Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Sekolah
Menengah. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Pendidikan. Volume
4, Nomor 1, April 2010. Hal 17-32.
Lembaga Penelitian Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.
Chong, J. L., Yunos, J. M., & Spahat, G.
2005. The development and evaluation of an E-Module for pneumatics
technology. Malaysian Online Journal of Instructional Technology. 2(3).
25-33. Tersedia pada http://pppjj.
usm.my/mojit/. Diakses pada tanggal 1 Maret 2013.
Purbo, OW. 2002. Technology e-learning
berbasis php dan sysql. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Rochintaniawati Diana, Ari Widodo dan
Tuszie Widhiyanti, 2012. Pengembangan Buku Elektronik untuk
Sains di SMP SBI dan RSBI. Jurnal
Pendidikan. Volume 13, No. 2 September 2012. Hal 89-93. LPPM Universitas Terbuka.
Endang Rahayu Sadbhudy, Nuryata I
Made. 2011. Pengembangan Soft
Skills di SMK. Bandung: Sekarmita
Endrotomo. 2010. Implementasi Pembelajaran Student Center Learning.
Makalah diseminarkan dalam rangka Implementasi PHK-I.di STIE Triatma Mulya Badung.
Ghozally, Fitri R. 2005. Kecerdasan Emosi
dan Kualitas Hidup. Jakarta : Edsa
Mahkota.
Sailah Illah. 2007. Pengembangan Soft
skills di Perguruan Tinggi. Makalah
di sampaikan dalam rangka Sosialisasi Soft Skills di Undiksha. Singaraja.
Mertasari, N.M.S. 2010. Modul Web dengan Pola Insentif untuk meningkatkan Kemampuan Memahami Materi
Bahasa Inggris. Jurnal Pendidikan
dan Pengajaran.Jilid 43 Nomor 3.
Hal 246-252.

EVALUASI EFEKTIVITAS E MODULE UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILLS MAHASISWA

Mills, C Steven. 2006. Using the Internet
for Active Teaching and Learning.
Ohio: Pearson Merrill Prentice Hall.
Http://www.wikipedia.com. Diakses
tanggal 1 Maret 2013.
Montgomery, D. C. 1984. Design and analysis of experiment. Second edition.
New York: John Wiley & Sons.
Sabar Nurohman. 2011. Pengembangan
Modul Elektronik Berbahasa Inggris
menggunakan ADDIE Model Sebagai
Alat Bantu Pembelajaran Berbasis
Student Centered Learning Pada Kelas bertaraf Internasional. Prosiding
Seminar Nasional Penelitian. Pendidikan dan Penerapan MIPA. Fakultas
MIPA. Universitas Negeri Yogyakarta.
14 Mei 2011. Http://www.wikipedia.
com. Diakses tanggal 1 Maret 2013.
Sujanem Rai, dkk. 2009. Pengembangan
Modul Fisika Kontekstual Interaktif
Berbasis Web Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA di Singaraja.
Laporan Penelitian Hibah Bersaing.
Lembaga Penelitian Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
Santyasa, I Wayan 2006. Pembelajaran
Inovatif: Model Kolaboratif, Basis
Proyek, dan Orientasi NOS. Makalah Disajikan dalam Seminar di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2
Semarapura. Tanggal 27 Desember
2006, di Semarapura.
Santyasa, I Wayan. 2009. Metode Penelitian dan Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul. Makalah
Disajikan dalam Pelatihan Bagi Para
Guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK
Tanggal 12-14 Januari 2009, Di Kecamatan Nusa Penida Kabupaten
Klungkung.
Sinarwati, Ni Kadek dan Trisna Herawati, Nyoman. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan
Strategi TTAR Berdasarkan Tri Kaya
Parisudha
Dalam
Pembelajaran
Akuntansi Untuk Meningkatkan Soft
Vol.06 No.4,September 2016

Skills Mahasiswa. Laporan Penelitian
Pemula. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
--------------------------------------------------------------- 2013. Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Dalam Pembelajaran Akuntansi Untuk Meningkatkan Soft Skills dan
Hard Skills Mahasiswa. Laporan Penelitian Pemula. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Sinarwati, Ni Kadek dan Kertiasih, Ni
Ketut. 2015. E-Module Akuntansi
Keuangan Dengan Setting Pembelajaran Kolaboratif Untuk Meningkatkan Soft Skills Mahasiswa. Laporan
Kemajuan Penelitian Hibah Bersaing
Institusi. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Sriartha, I Putu dan Sudiana, I Ketut.
2008. Buku Panduan Pengembangan Soft Skills Mahasiswa Undiksha
Melalui Multilevel Role Model Berlandaskan TriKaya Parisudha. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Suarsana, I Made dan Mahayukti Gusti
Ayu, 2012. Pengembangan E module Berorientasi Pemecahan Masalah
untuk Meningkatkan Keterampilan
Berpikir Kritis Mahasiswa. Laporan
Penelitian Institusional PPKP. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Susilowati E., Indriyanti N. 2010. Pengembangan Modul. Diberikan dalam
Pelatihan Pembuatan E-module bagi
Guru-Guru IPA Biologi SMP se-Kota
Surakarta MenujuOpen Education
Resources. Pada tanggal 7 Agustus
2010. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat. Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat. Universitas
Sebelas Maret.
Tuckman, B. W. 1999. Conducting educational research. Fifth edition. New
York: Harcourt Brace College Publisher.

Jurnal Riset Akuntansi

JUARA

95