Laporan Observasi Yayasan Sadar Hati M

PROFIL ORGANISASI KESEHATAN
YAYASAN SADAR HATI
KOTA MALANG
LAPORAN OBSERVASI
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat
yang dibina oleh Ibu Septa Katmawanti, S.Gz, M.Kes dan Ibu
Kurniati Rahayuni

Disusun Oleh:
Ahmad Al-Haris

130612607885

Dwi Rakhmatun Laili

130612607849

Gebby Dwi Puspitarini

130612607881


Hazrina Annisafitri

130612607850

M. Dwi Hidayatullah

130612607888

Putri Ines Anggraini

130612607824

Rahma Ismayanti

130612607891

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Maret 2015

DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 4
1.3 Tujuan ............................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gambaran Umum LSM ..................................................... 6
2.2 Jenis LSM .......................................................................... 7
2.3 Dasar Hukum..................................................................... 8
2.4 Peran LSM ........................................................................ 8
2.5 Tugas Pokok LSM ............................................................. 9
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Singkat Yayasan Sadar Hati ................................. 10
3.2 Profil Yayasan Sadar Hati ................................................. 11
3.3 Struktur Organisasi Yayasan Sadar Hati ............................ 16
3.4 Fasilitas Yayasan Sadar Hati ............................................. 19
3.5 Program dan Kegiatan Yayasan Sadar Hati ...................... 19
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ....................................................................... 39
4.2 Saran.................................................................................. 42

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap tahunnya pengguna narkoba (Narkotika, Psikotropika dan
Zat adiktif lalinnya) semakin meningkart, sementara fenomena
narkoba itu sendiri seperti gunung es (ice berg) yang artinya tampak
dipermukaan lebih kecil di bandingkan dengan yang tidak tampak.
Penyebaran narkoba sudah hampir tidak bisa dicegah, menginggat
hampir seluruh penduduk dunia dengan mudah mendapatkan
narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab (Hawari,
2009)

Pada akhir tahun 2003 diperkirakan terdapat 13,2 juta pengguna
narkoba suntik di dunia. Sekitar 22% di antaranya hidup di negara
maju, sedangkan sisanya berada di negara yang sedang berkembang
atau sedang mengalami transisi (Djauzi, 2007)
Di indonesia sendiri jumlah pengguna narkoba suntik cenderung
meningkat. Sejak 3 tahun terakhir mengalami peningkatan, dari
22,2% pada tahun 2001 mengalami peningkatan menjadi 46,9% pada
tahun 2002, dan meningkat kembali menjadi 61,8% pada 2003.
Indonesia ternyata telah merupakan salah satu negara di kawasan
Asia Selatan dan Asia Tenggara dengan jumlah pengguna narkoba
suntik yang cukup tinggi melampaui 100.000 orang selain
Bagladesh, India, Iran, Pakistan, Malaysia, Myanmar, dan Vietnam.
Pengguna narkoba suntik di Indonesia pada mulanya tidak banyak
hal ini karena kebanyakan dari pengguna narkoba suntik hanya
1

terdapat di kota-kota besar saja, tetapi saat ini sudah didapati
pengguna narkoba suntik di kota-kota kecil seluruh wilayah
Indonesia. Saat ini lebih dari 50% pengidap HIV adalah juga
pengguna narkoba. Setiap bulannya ada 30-50 pengidap HIV baru

datang untuk konsultasi atau mengacek kesehatan mereka dan
sebagian besar dari mereka adalah pengguna narkoba dan berusia
remaja 12-25 tahun baik laki-laki maupun perempuan, dari 1.200
orang yang menggunakan narkoba terdapat 200 orang yang
menjalani test HIV didapatkan hasil test yang mengejutkan,
sebanyak 93% atau 163 orang positif terkena HIV (Dewi, 2006)
Pada pengguna narkoba sebenarnya sangat memerlukan
perhatian semua pihak baik dari orang tua, masyarakat, maupun
pemerintah, karena menyangkut masa depan setiap orang, dampak
penyalahgunaan

narkoba

pada

setiap

oarang

berbeda-beda


tergantung jenis yang digunakan (Hawari, 2009)
Secara umum narkoba berdampak pada sosial, psikis, dan fisik.
Pada dampak sosial dapat dilihat dari gangguan mental, anti-sosial
dan asusila. Pada dampak psikis dapat dilihat dari sikap ceroboh,
sering tegang dan gelisah, tidak percaya diri, perasaan tidak aman,
sering kesal, apatis, sulit konsentrasi. Sedangkan pada dampak
fisiknya, dapat menyebabkan gangguan pada jantung, kulit, paruparu, khusu pada sistem reproduksi. Bagi pria dapat mengakibatkan
terjadinya penurunan kadar hormon testosteron, penurunan dorongan
sex, disfungsi ereksi, hambatan ejakulasi, pengecilan ukuran penis,
pembesaran payudara dan gangguan sperma. Sedangkan pada wanita
terjadi penurunan dorongan sex, gangguan pada hormon estrogen
2

dan

progesteron,

kegagalan


orgasme,

hambatan

menstruasi,

pengecilan payudara, gangguan sel telur, hambatan menjadi hamil
dan kecacatan pada bayi (Lin, 2007)
Menginggat dampak yang ditimbulkan narkoba sangatlah serius
karena dapat menggangu fisik, psikis dan sosial pemakainya maka
pada tanggal 1 Februari 2002 didirikanlah Yayasan Sadar Hati, yang
di landasi pemikiran untuk berbuat sesuatu bagi orang lain. Tidak
bisa dipungkiri, bahwa latar belakang para penggagas dan pengurus
waktu itu perna menjadi pengguna narkoba. Ada yang sudah pulih
dan ada yang sedang ketergantungan dengan zat narkoba (PROFIL)
Dengan bekal tekad yang Kuat disertai dengan data hasil analisa
yang sudah ditemukan timbullah gagasan untuk melakukan aksi
perubahan, untuk menyampaikan pesan – pesan perubahan perilaku
dan agar mengurangi resiko dari penggunaan narkoba dan
HIV/AIDS. Yang pertama kali dilakukan awalnya menemui rekan –

rekan yang pernah dan sedang menggunakan narkoba pada waktu
itu, memberikan komunikasi, informasi dan edukasi tentang
penularan HIV/AIDS. Dengan menunjukkan data kasus HIV/AIDS
yang terjadi di global, nasional dan lokal.
Dengan modal sosial yang apa adanya maka para penggagas
mendaftarkan organisasi Yayasan Sadar Hati kepada pihak Dinas
Sosial dan Bakesbang Kota Malang, kemudian mengurus legal
formalnya Yayasan Sadar Hati kepada notaris dan keluarnya Akte
Notaris No: 02/10 Februari 2004 di Notaris Rachmat Praptono. SH.
Dalam masa waktu dua tahun antara tahun 2002 s/d 2004 adalah
masa – masa yang penuh perjuangan bagi para penggagas dalam
3

membangun komitmen dan konsolidasi agar idealisme yang bangun
ini bisa bertahan. Pada tahun 2012, legal formal Yayasan Sadar Hati
sudah sesuai seperti yang diamanatkan dalam UU Yayasan dengan
telah terdaftarnya dan mendapatkan SK Menteri Hukum dan HAM
dengan nomor sertifikat AHU – 7327.01.04 Tahun 2012 (PROFIL)
Demi mencapai tujuannya, Yayasan Sadar Hati selalu (1)
menjunjung tinggi nilai kearifan lokal dalam aspek kemanusiaan

dengan semangat satu hati satu rasa, (2) melakukan kerja yang
produktif dengan membuat peluang kemandirian usaha sebagai alat
penunjang bergeraknya organisasi. (3) meningkatkan kapasitas
sumber daya manusia (SDM) sebagai pelaksana program, (4)
mengurangi dampak HIV AIDS dan narkotika melalui program
pendidikan kesehatan, pendampingan, konseling, serta perawatan
dan pengobatan, (5) mengupayakan tersedianya sasaran pendidikan
dan ujia ketrampilan dan (6) mengembangkan pola kerjasama
dengan bebagai pihak guna mencapai visinya yaitu Mandiri dan
Sehat Di Tahun 2022 (PROFIL)
1.2 Rumusan Masalah
a.

Bagaimana sejarah pendirian Yayasan Sadar Hati Malang ?

b.

Bagaimana profil dari Yayasan Sadar Hati Malang ?

c.


Seperti apa struktur organisasi dari Yayasan Sadar Hati Malang
?

d.

Apasajakah fasilitas yang tersedia di Yayasan Sadar Hati
Malang ?

e.

Program apa saja yang di jalankan di Yayasan Sadar Hati
Malang ?
4

1.3 Tujuan
a.

Mengetahui latar belakang dan sejarah pendirian Yayasan
Sadar Hati


b.

Mengetahui profil dari Yayasan Sadar Hati kota Malang

c.

Mengetahui gambaran strukur organisasi dari Yayasan Sadar
Hati

d.

Mengetahui macam-macam fasilitas yang ada di Yayasan Sadar
Hati

e.

Mengetahui Program kerja yang dijalankan oleh Yayasan Sadar
Hati

5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum LSM
Lembaga swadaya masyarakat (disingkat LSM) adalah
sebuah

organisasi

yang

didirikan

oleh

perorangan

ataupun

sekelompok orang yang secara sukarela yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat umum

tanpa

bertujuan

untuk

memperoleh

keuntungan dari kegiatannya.
Organisasi ini dalam terjemahan harfiahnya dari Bahasa
Inggris

dikenal

juga

sebagai

Organisasi

(disingkat ornop atau ONP (Bahasa

non

pemerintah

Inggris: non-governmental

organization; NGO). Organisasi tersebut bukan menjadi bagian
dari pemerintah, birokrasi ataupun negara. Maka secara garis besar
organisasi non pemerintah dapat di lihat dengan ciri sebagai berikut :
a.

Organisasi ini bukan bagian dari pemerintah, birokrasi ataupun
negara

b.

Dalam melakukan kegiatan tidak bertujuan untuk memperoleh
keuntungan (nirlaba)

c.

Kegiatan dilakukan untuk kepentingan masyarakat umum, tidak
hanya untuk kepentingan para anggota seperti yang di
lakukan koperasi ataupun organisasi profesi
Berdasarkan

Undang-undang

No.16

tahun

2001

tentang yayasan, maka secara umum organisasi non pemerintah di
indonesia berbentuk yayasan.

6

2.2 Jenis LSM
Secara garis besar dari sekian banyak organisasi non
pemerintah yang ada dapat di kategorikan sebagai berikut :
a.

Organisasi donor, adalah organisasi non pemerintah yang
memberikan dukungan biaya bagi kegiatan ornop lain.

b.

Organisasi mitra pemerintah, adalah organisasi non pemerintah
yang melakukan kegiatan dengan bermitra dengan pemerintah
dalam menjalankan kegiatanya.

c.

Organisasi profesional, adalah organisasi non pemerintah yang
melakukan kegiatan berdasarkan kemampuan profesional
tertentu seperti ornop pendidikan, ornop bantuan hukum, ornop
jurnalisme, ornop kesehatan, ornop pengembangan ekonomi
dll.

d.

Organisasi oposisi, adalah organisasi non pemerintah yang
melakukan

kegiatan

dengan

memilih

untuk

menjadi

penyeimbang dari kebijakan pemerintah. Ornop ini bertindak
melakukan kritik dan pengawasan terhadap keberlangsungan
kegiatan pemerintah
Sebuah

laporan PBB tahun

1995

mengenai pemerintahan

global memperkirakan ada sekitar 29.000 ONP internasional. Jumlah
di tingkat nasional jauh lebih tinggi: Amerika Serikat memiliki kirakira

2

juta

ONP,

kebanyakan

dibentuk

dalam

30

tahun

terakhir. Russia memiliki 65.000 ONP. Lusinan dibentuk per
harinya. Di Kenya, sekitar 240 NGO dibentuk setiap tahunnya.

7

2.3 Dasar Hukum
a.

Organisasi Massa, yakni berdasarkan Pasal 1663-1664 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), serta UU No.
8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan ("UU
Ormas").

b.

Badan Hukum, yakni berdasarkan Staatsblad 1870 No. 64, serta
UU No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan sebagaimana telah
diubah dengan UU No. 28 Tahun 2004 ("UU Yayasan").

c.

Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang organisasi
kemasyarakatan

2.4 Peran LSM
a.

Mengidentifikasi kebutuhan kelompok local dan taktik-taktik
untuk memenuhi kebutuhan ini.

b.

Melakukan mobilisasi dan agitasi untuk usaha aktif mengejar
kebutuhan-kebutuhan yang telah diidentifkasi tersebut

c.

Merumuskan kegiatan jangka panjang untuk mengejar sasaransasaran pembangunan lebih umum

d.

Menghasilkan dan memobilisasi sumberdaya local atau
eksternal untuk kegiatan pembangunan

e.

Pengaturan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan ini
Untuk mewujudkan peran-peran ini, keberadaan pekerja

lapangan atau tenaga lapangan menjadi sangat penting. Melalu
mereka LSM akan melakukan supervise yang sinambung kepada
kelompok-kelompok sasaran. Pekerja lapangan merupakan wakil
LSM di lokasi binaan, sehingga tidak berlebihan jika dikatakan

8

bahwa pekerja lapangan merupakan penentu keberhasilan proyek
LSM.

2.5 Tugas Pokok LSM
a.

Ikut serta menciptakan suasana yang kondusif

b.

Menumbuhkan

semangat

dalam

masyarakat

dalam

pembangunan
c.

Mendengar dan melaksanakan semua aspirasi masyarakat

2.6 Prinsip – Prinsip LSM
a.

Anti kekerasan

b.

Independen

c.

Transparan

d.

Integritas

e.

Kesetaraan gender

f.

Keuangan

2.7 Keunggulan LSM
a.

LSM dekat dengan kaum miskin dan punya organisasi terbuka
yang memudahkan informasi keatas

b.

LSM mempunyai staff yang bermotivasi tinggi

c.

LSM mempunyai efektifitas biaya serta bebas dari korupsi

d.

LSM cukup kecil, terdesentralisasi, luwes dan mapan menerima
feedback dari proyek yang dipromosikan

e.

LSM

lebih

mampu

mendorong

penggunaan

jasa-jasa

pemerintah yang lebih baik

9

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Singkat Yayasan Sadar Hati
Yayasan Sadar Hati berdiri pada tgl 01 Februari 2002, yang
dilandasi pemikiran untuk berbuat sesuatu bagi orang lain. Awal kali
pemikiran ini muncul, ketika kami melihat laju pertumbuhan korban
narkoba, terutama kasus HIV/AIDS yang semakin lama semakin
mengkuatirkan. Tidak bisa dipungkiri, bahwa latar belakang para
penggagas dan pengurus waktu itu pernah menjadi pengguna
narkoba. Ada yang sudah pulih dan ada yang sedang ketergantungan
dengan zat narkoba. Sudah tidak terhitung juga rekan – rekan kami
yang telah meninggal dunia dan berperkara hukum dan hidup di
penjara yang disebabkan oleh penggunaan nakoba dan terjangkit
HIV/AIDS.
Dengan bekal tekad yang Kurt disertai dengan data hasil analisa
yang kami temukan bahwa sudah selayaknya kami melalukan aksi
perubahan, untuk menyampaikan pesan – pesan perubahan perilaku
dan agar mengurangi resiko dari penggunaan narkoba dan
HIV/AIDS. Yang kami lakukan awalnya menemui rekan – rekan
yang pernah dan sedang menggunakan narkoba pada waktu itu,
memberikan komunikasi, informasi dan edukasi tentang penularan
HIV/AIDS. Dengan menunjukkan data kasus HIV/AIDS yang terjadi
di global, nasional dan lokal.

10

3.2 Profil Yayasan Sadar Hati
Yayasan sadar hati adalah yayasan sosial yang bergerak di
bidang pencegahan, penanganan dan penanggulangan HIV/AIDS,
berkantor di Jl. Ogan No. 9 Malang.
“Dengan

modal

sosial

yang

apa

adanya

maka

kami

mendaftarkan organisasi Yayasan Sadar Hati kepada pihak Dinas
Sosial dan Bakesbang Kota Malang, kemudian kami mengurus legal
formalnya Yayasan Sadar Hati kepada notaris dan keluarnya Akte
Notaris No: 02/10 Februari 2004 di Notaris Rachmat Praptono. SH.
Dalam masa waktu dua tahun antara tahun 2002 s/d 2004 adalah
masa – masa yang penuh perjuangan bagi kami dalam membangun
komitmen dan konsolidasi agar idealisme yang kami bangun ini bisa
bertahan. Pada tahun 2012, legal formal Yayasan Sadar Hati sudah
sesuai seperti yang diamanatkan dalam UU Yayasan dengan telah
terdaftarnya dan mendapatkan SK Menteri Hukum dan HAM dengan
nomor

sertifikat

AHU



7327.01.04

Tahun

2012.”

(www.sadarhati.org)

3.2.1 Program dan Kegiatan sekilas
Program dan Kegiatan Yayasan Sadar Hati dalam kurun
waktu 9 tahun adalah:
a.

Penjangkauan dan pendampingan kepada kelompok pengguna
narkoba suntik dan perempuan pasangan seks pengguna
narkoba suntik. Baik itu yang berada dalam lingkup dalam
komunitas maupun di dalam kalangan mahasiswa. Kegiatan ini
ada di 5 wilayah program yaitu Kota dan Kab Malang, Kota
dan Kab Pasuruan serta Kotamadya Batu.
11

b.

Pemetaan

populasi

pengguna

narkoba

suntik.

Untuk

mengetahui perkembangan pertumbuhan dan update sosial,
ekonomi serta kesehatan. Kegiatan ini dilakukan bersamaan
ketika dalam penjangkauan dan pendampingan.
c.

Mengorganisir komunitas pengguna narkoba suntik, perempuan
pasangan seksnya, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) agar
mampu merespons permasalahan dan kebutuhannya secara
mandiri.

d.

Fokus group diskusi dengan pengguna narkoba suntik,
perempuan pasangan seksnya dan ODHA serta masyarakat
umum

e.

Layanan alat suntik steril (LASS)

f.

Memberikan rujukan ke unit layanan kesehatan, seperti :
Rumatan Methadone, Terapi Buprenorfine, Terapi rehabilitasi
narkoba, kesehatan dasar, TB, Test HIV, dll

g.

Layanan konseling HIV, Kesehatan reproduksi dan Adiksi
narkoba

h.

Pemberdayaan untuk life skill misal membuat produk kerajinan
tangan, kue, produk daur ulang, salon, bengkel motor dll.
Kerjasama dengan Dinas Sosial maupun pihak donor.

i.

Pelatihan peer edukator dan relawan

j.

Program pendidikan HIV/AIDS, Narkoba dan TB bagi warga
binaan di Lapas Lowokwaru, Lapas Wanita Malang, Rutan
Bangil dan Lapas Klas II Pasuruan

k.

Manajemen kasus HIV/AIDS dan Adiksi. Mengelola kasus
HIV/AIDS pada kelompok pengguna narkoba, masyarakat
umum, anak dengan HIV/AIDS dengan memberikan dukungan
dan fasilitasi kasus – kasus yang dipunyai kelompok tersebut.
12

l.

Program Pemulihan adiksi berbasis masyarakat (PABM)

m. Pendidikan Hukum dan HAM melalui pelatihan dan konsultasi
hukum
n.

Pelatihan HIV/AIDS kepada ibu PKK di Kota Malang, serta
masyarakat umum lainnya agar terbentuk warga peduli AIDS

o.

Pendidikan kesehatan seksual kepada perempuan pasangan
seksual pengguna narkoba suntik dan ODHA.

p.

Membindani adanya perpustakaan komunitas sebagai wadah
akses buku bacaan dan sarana belajar bagi anak – anak dari
keluarga yang kurang mampu. Ada 2 perpustkaan yang sudah
berdiri,

yaitu

Perpustkaan

Sehati

di

lingkungan

balai

penampungan sosial di Kecamatan Sukun – Kota Malang dan
Rumah Baca Lintang di kelurahan Ngelom, Sepanjang –
Kabupaten Sidoarjo.

3.2.2 Mitra Kerja
Mitra kerja program dan pendanaan Yayasan Sadar Hati :
a.

Pada

tahun

2004



2010

dengan

Familiy

Health

International/FHI dengan program AKSI STOP AIDS (ASAFHI). Sumber pendanaan dari USAID
b.

Pada tahun 2011 – 2012 dengan SUM 2 Project. Sumber
pendanaan dari USAID

c.

Pada tahun 2010 – sekarang dengn HIV Cooperation program
for Indonesia (HCPI). Sumber pendanaan dari AusAID

d.

Pada tahun 2005 – 2007 dengan Dinas Kesehatan Kota Malang
sebagai Implementing unit (IU) program Global Fund.

e.

Pada tahun 2008 – sekarang dengan Yayasan Paramitra sebagai
Implementing unit (IU) program Global Fund
13

f.

Pada tahun 2013, dengan Komisi Penanggulangan AIDS
Nasional (KPAN) untuk program Pemulihan Adiksi Berbasis
Masyarakat (PABM). Sumber pendanaan dari Global Fund.

g.

Pada tahun 2011 dengan Badan Narkotika Nasional (BNN)
untuk program penjangkauan dan konseling adiksi.

3.2.3 Pengembangan Isu
Seiring dengan berjalannya waktu Yayasan Sadar Hati juga
telah merespons isu-isu lainnya yang sedang terjadi di tengah
masyarakat, misalnya pada kelompok perempuan yang berada dalam
relasi sosial pengguna narkoba suntik dan orang dengan HIV/AIDS
yang selama ini belum mempunyai kesetaraan peran sosialnya dan
hak atas kesehatan seksualnya. Respons yang telah dilakukan oleh
Yayasan Sadar Hati adalah memberikan beberapa pelatihan untuk
pemberdayaan

kelompok

perempuan

ini

agar

mampu

memperjuangkan hak politik dan sosialnya. Termasuk juga dengan
pembekalan pelatihan keterampilan untuk menunjang life skill-nya,
dimana ini merupakan salah satu sarana untuk membantu
peningkatan ekonominya.
Tidak hanya terkait dengan isu di atas saja, Yayasan Sadar
Hati juga telah mengembangkan

program untuk membantu

kelompok masyarakat lainnya terutama pada anak – anak yang
kurang mampu dalam mendapatkan akses buku bacaan. Mengingat
tidak semua masyarakat, terutama pada anak – anak yang bisa
dengan mudah mendapatkan buku bacaan. Seperti yang kita ketahui
bahwa buku adalah jendela pengetahuan. Dengan mengedepankan
filosofi tersebut maka Yayasan Sadar Hati telah menginisiasi
14

berdirinya perpustakaan komunitas Sehati di kampung penampungan
sosial di kecamatan Sukun, kota Malang dan Rumah Baca Lintang di
Sepanjang , Sidoarjo. Inisiasi pendirian perpustakaan komunitas dan
rumah baca ini dengan memberikan donasi buku beserta rak
bukunya. Kemudian dilanjutkan penggalangan donasi buku untuk
menambah jumlah koleksi buku. Buku yang ada di Perpustakaan dan
Rumah Baca ini disewakan gratis. Dengan memfasiltasi sarana buku
bacaan, harapannya ini bisa membantu meningkatkan kecerdasan
dan pengetahuan anak bangsa Indonesia.

3.2.4 Visi dan Misi
A. Visi
Mandiri dan Sehat di Tahun 2022
B. Misi

1) Menjunjung tinggi nilai kearifan lokal dalam aspek
kemanusiaan dengan semangat satu hati satu rasa.

2) Melakukan kerja yang produktif dengan membuat peluang
kemandirian usaha sebagai alat penunjang bergeraknya
organisasi.

3) Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) sebagai
pelaksana program guna menunjang tujuan organisasi serta
berjalannya pelayanan program.

4) Mengurangi dampak HIV AIDS dan narkotika melalui program
pendidikan

kesehatan

yang

disertai

dengan

melakukan

penjangkauan dan pendampingan, layanan konseling, serta
perawatan dan pengobatan.

15

5) Mengupayakan tersedianya sarana pendidikan dan uji
ketrampilan pada masyarakat terutama korban narkotika dan
kelompok

perempuan

rentan,

agar

bisa

meningkatkan

kehidupan yang sejahtera.

6) Mengembangkan pola kerjasama dengan berbagai pihak dalam
hal advokasi, koordinasi, informasi dan penelitian untuk
tersedianya dukungan kebijakan maupun operasional program
sebagai penunjang pelaksanaan program di masyarakat serta
untuk keberlangsungan organisasi.

3.3 Struktur Organisasi

Direktur
Program Manager SE

Program Manager PABM

Program Manager HR

KORLAP

KORLAP

KORLAP

Petugas Lapangan

Petugas Lapangan

Petugas Lapangan

Profil Staf
a.

Ibnu

Sattar

bertanggungjawab

yang

sekarang

sebagai

Program

Manager

Yayasan

bergabung

di

YSH

Sadar

Hati

sejak

awal

berdirinya yayasan pada tahun 2003.
Dimulai dari masa pendirian, peresmian lembaga di notaris
16

hukum, kemudian beliau menjadi bendahara di awal-awal
tahun, kemudian koordinator lapangan dan petugas lapangan
untuk menjangkau LAPAS. Hingga akhirnya di tahun 2011
beliau dipercaya menjabat sebagai Direktur dan untuk masa
jabatan sekarang sebagi Program manager. Keahlian beliau
adalah advokasi, monitoring program, pembukuan, hingga audit
keuangan program.
b.

Talyta Dini Yulianti atau Che-che
sebutan akrabnya, bergabung di YSH
dari awal diresmikannya yayasan di
tahun 2004. Dari awal bergabung beliau
dipercaya

sebagai

staff

administrasi

keuangan hingga sekarang. Ia memiliki keahlian membuat dan
merevisi anggaran, serta memonitor pengeluaran program,
pembukuan, hingga audit keuangan program.
c.

Imam Gozali bekerja di Yayasan Sadar
Hati sejak tahun 2005. Kondisi kesehatan
komunitas yang semakin memburuk dan
bahkan banyak rekan seangkatannya
yang

meninggal

mengantarkannya

bergabung dengan Sadar Hati. Sebelum bergabung di yasasan,
beliau aktif dalam dunia rehabilitasi kerohanian, dan juga
sering mengajak komunitas untuk hidup sehat. Tahun 2006
beliau aktif di dunia MK sampai sekarang. Beberapa pelatihan
yang pernah diikutinya diataranya: MK 2006 FHI, ILOM 2007
FHI, ILOM 2009 FHI, TB-HIV 2008 FHI, HomeBaseCare
2009 FHI, MK+Pendamping HIV AIDS 2009 Dinsos Prov,
Care

Giver

2007

Dinkes.Prov

dan

RS.dr.

Soetomo,
17

Pembentukan KDS 2007 Spiritia, Pemulasaraan Jenazah 2007
Dinkes, pelatihan konselor adiksi PABM 2011 dan ILOM
2012. Saat ini beliau juga bertanggungjawab sebagai ketua
umum MK & konselor se-Malang raya yang beranggotakan
MK & Konselor dari berbagai LSM dan layanan kesehatan.
d.

Jefri Fandorous bergabung di Yayasan
Sadar Hati sejak 2006. Berawal sebagai
relawan

dan

sekarang

menjadi

Koordinator Lapangan. Ia mempunyai
keahlian dalam design grafis, melukis
dan pengorganisasian komunitas. Dalam perjalanannya selama
bergabung di YSH, dia berhasil membuat kelompok yang
dinamakan KPK (Kita Peduli Kami: 2010) yang beranggotakan
seluruh Penasun di Malang. Kemudian berkembang kedalam
kelompok pemulasaraan jenazah yang baru-baru ini dibentuk.
Beberapa pelatihan yang pernah diikutinya diantaranya, ILOM
1, ILOM 2, Pelatihan Kespro dan ILOM 2012.
e.

Haniati menjadi relawan Sadar Hati
sejak tahun 2007. Aktif dalam kegiatankegiatan pemberdayaan pasangan di
kota Batu dan Malang serta aktif dalam
kegiatan

pendampingan

ODHA.

Selanjutnya aktif menjadi staff YSH dari tahun 2011
sampai dengan sekarang. Pelatihan yang pernah diikutinya
diantaranya: ILOM 2012 dan pelatihan GF 2012.

18

3.4 Fasilitas
a.

Tong : Tempat pembuangan jarum suntik bekas pakai

b.

Lemari tempat penyimpanan Kondom Gratis

c.

Almari Display : tempat penyimpanan hasil karya kerajinan dari
komunitas

d.

Alat Sablon : digunakan menyablon kaos

e.

Sekertariat : jl. Ogan nomor. 09 malang

f.

Sketsel : Tempat gantungan baju dan souvenir

g.

Tempat sampah

h.

Lemari tempat penyimpanan berkas-berkas yayasan

3.5 Program dan Kegiatan Yayasan Sadar Hati
Yayasan Sadar Hati adalah sebuah LSM yang bertujuan untuk
mereduksi angka penyebaran HIV/AIDS di Malang raya, khususnya
sebagai akibat penggunaan Napza (narkotika, psikotropika, zat
adiktif lainnya) yang disuntik dengan sasaran utama adalah Penasun
(pengguna narkoba suntik). Yayasan ini lebih berfokus pada
pencegahan tersier, yaitu mencegah terjadinya keparahan atau
komplikasi yang mungkin terjadi akibat dari penggunaan Napza.
Program utama Yayasan Sadar Hati adalah Program Harm Reduction
atau pengurangan dampak buruk akibat penggunaan Napza suntik.
Program ini sangat efektif untuk menekan penyebaran virus HIV,
mengurangi faktor resiko, dan memperpanjang angka harapan hidup.
Bagian dari program Harm Reduction ini adalah : Penyediaan jarum
suntik steril, kondom, HCT (HIV Counseling and Testing), edukasi,
juga terkait dengan terapi bagi pengguna Narkoba yang ingin pulih
seperti PTRM (Program Terapi Rumatan Metadon) dan support
group baik untuk Penasun, ODHA, ataupun pasangan mereka.
19

3.5.1 Program Harm Reduction Yayasan Sadar Hati
Epidemi HIV AIDS semakin tahun semakin meningkat.
Prosentase tertinggi oleh perilaku seks tidak aman, selanjutnya
diikuti oleh penggunaan jarum suntik tidak steril oleh pengguna
Narkoba suntik (Penasun). Jawa Timur menduduki peringkat ke dua
untuk pelaporan kasus HIV setelah Jakarta, kemudian diikuti Papua
pada urutan ke tiga (Laporan Triwulan I Kemenkes, 2012). Di Kota
Malang sendiri, berdasarkan laporan Komisi Penanggulangan AIDS
(KPA) kota Malang, didapatkan prosentase kumulatif kasus HIV
AIDS tertinggi dikarenakan Injection Drug User (IDU) yang
mencapai angka 40,47 %.

Hal di atas menunjukkan bahwa

penyumbang terbanyak kasus HIV AIDS adalah kelompok pengguna
Napza suntik melalui perilaku tidak aman yang mereka lakukan
seperti penggunaan jarum suntik tidak steril secara bersama-sama
atau bergantian.
Yayasan Sadar Hati sebagai mitra pemerintah membantu
pencegahan HIV dengan menjalankan program Harm Reduction atau
pengurangan dampak buruk akibat penggunaan Napza suntik.
Prinsip kerjanya serupa dengan penggunaan sabuk pengaman untuk
mengurangi resiko fatal saat terjadi kecelakaan mobil, namun bukan
untuk mencegah kecelakaan itu sendiri.
Sabuk pengaman serupa dengan program Harm Reduction yang
dijalankan oleh Sadar Hati, yakni mengurangi dampak buruk dari
penggunaan napza suntik dengan meminimalisir faktor resikonya
dan meningkatkan perubahan perilaku pada kelompok pengguna
Napza suntik (Penasun). Program ini sangat efektif untuk menekan
penyebaran virus HIV, khususnya di kalangan Penasun yang
memiliki faktor resiko ganda menularkan virus HIV yakni melalui
20

jarum suntik dan juga melalui hubungan seksual tidak aman. Oleh
karenanya sebagai bagian dari program Harm Reduction, tidak hanya
berfokus pada perilaku menyuntik penasun saja melainkan juga pada
perilaku seksualnya.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Sadar Hati sebagai bagian
dari Program Harm Reduction ini meliputi:
a.

Penjangkauan dan pendampingan kepada elompok pengguna
narkoba suntik, pasangan penasun dan masyarakat.

b.

Meninggkatkan pendidikan dan pengetahuan tentang HIV
AIDS dan Narkoba melalui komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE).

c.

Mendorong adanya perubahan perilaku dengan melakukan
konseling dan upaya pengurangan resiko melalui Layanan
Jarum & Alat Suntik Steril (LJASS), kondom serta material
pencegahan lainnya dan penilaian resiko pribadi dan kelompok.

d.

Memberikan sistem dukungan dan perawatan kesehatan yang
berkelanjutan sebagai upaya mempertahankan perubahan
perilaku, melalui rujukan pemeriksaan kesehatan dasar, HCT
(HIV konseling testing), rujukan CST, MMT, konseling adiksi
dan pemulihan ketergantungan napza dan pertemuan kelompok
dukungan bagi pengguna narkoba suntik, perempuan pasangan
penasun, ODHA dan pertemuan keluarga serta kegiatan kreatif
untuk pemberdayaan keterampilan dan peningkatan ekonomi.

e.

Melibatkan kelompok dampingan dalam advokasi pencegahan
dengan merekrutnya menjadi staf dan relawan. Yang diawali
dengan pelatihan relawan dan pertemuan rutinnya.

21

3.5.2 Kegiatan Yayasan Sadar Hati Lainya
1. BENGKEL DINAS SOSIAL
YSH bekerjasama dengan
DINSOS kota Malang untuk
melakukan kegiatan vokasional
berupa

pemberdayaan

komunitas dengan melatih dan
memberi modal bantuan untuk
mendirikan bengkel. Dengan
mendayagunakan kemampuan komunitas dan dengan bantuan dinsos
diharapkan kegiatan ini bermanfaat bagi komunitas.

2. CLEAN UP DAY

Salah satu program yang dilakukan Yayasan Sadar Hati
bekerjasama dengan pusat layanan adalah clean up day. Program ini
juga melibatkan komunitas dan masyarakat sekitar. Dimana
komunitas

dan

masyarakat

bersama-sama

mencari

dan

mengumpulkan jarum bekas pakai yang banyak ditemukan di
tempat-tempat tongkrongan tertentu (pos, sungai) dan kemudian
dikumpulkan dan selanjutnya di proses di incinerator Rumah sakit.
Keterlibatan komunitas dalam kegiatan ini menunjukkan komunitas
merupakan bagian dari solusi permasalah penggunaan jarum suntik
itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sebagai komunitas
22

juga tetap peduli terhadap lingkungan. Harapan ke depan tidak
terdapat lagi jarum sunti yang berserakan seperti sebelumnya.
3. DISKUSI KELOMPOK SUKUN
Dalam diskusi kelompok
ini setiap peserta berdiskusi
tentang masalah yang kerap
mereka hadapi dan bagaimana
menyelesaikan.

Diskusi

kelompok dilakukan 1-2 kali
dalam

1

bulan.

pelaksanaannya,

Dalam

biasanya

bertempat

di

tempat

tongkrongan

komunitas. di wilayah Sukun ini, tempat untuk tempat diskusi
diambil di rumah salah satu satelit, tempat biasanya komunitas
berkumpul. Dalam diskusi kelompok ini, para petugas lapangan
mengajak para dampingan untuk berkumpul dan mendiskusikan
permasalahan

mereka,

walaupun

tidak

menemukan

solusi,

setidaknya mereka bisa bercerita tentang permasalahan mereka.
Diskusi kelompok juga membuat para dampingan lebih solid dalam
mengatasi permasalahan pokok mereka yang menyangkut kesehatan,
dan membangun kepedulian sesama Penasun sehingga mereka dapat
saling mengingatkan.

23

4. BANTUAN EKONOMI PRODUKTIF DINSOS
YSH
dengan

berkerjasama
DINSOS

untuk

menyalurkan bantuan kepada
pasangan. Hal ini dilakukan
untuk memberdayakan potensi
komunitas yang ada. Dalam
hal ini DINSOS membantu
modal

untuk

usaha

kecil

(warung

gorengan),

alat

yang

disumbangkan berupa penggorengan (wajan) dan peralatan masak
lainnya. Pengkoordinir bantuan biasanya dilakukan oleh Manajer
Kasus YSH.
5. DISKUSI KELOMPOK BNN
YSH

bekerjasama

dengan BNN untuk melakukan
diskusi
diskusi

kelompok.
ini

permasalahan

membahas
seputar

kehidupan
komunitas

Dalam

sehari-hari
yang

meliputi

pemahaman adiksi dan kesehatan. Diharapakan para peserta
mempunyai kesadaran akan kondisi mereka dan terjadi perubahan
tingkah laku. Pesertanya 10 orang dan pelaksanaannya 8x dalam 3
bulan. Selain tujuan diatas diskusi ini juga salah satu sarana untuk
membentuk pendidik sebaya.

24

6. MOBILE IMS, PUSKESMAS DINOYO
Sadar Hati bekerjasama
dengan

Puskesmas

Dinoyo

untuk melakukan pemeriksaan
IMS,

dimana

petugas

puskesmas datang ke DIC
dengan beberapa staf dan
peralatan medis untuk melakukan pemeriksaan berbasis pada
komunitas. Hal ini dalam upaya mendekatkan dampingan kepada
layanan kesehatan. Pemeriksaan IMS sangatlah penting karena hal
ini berkaitan langsung dengan kesehatan para pecandu dan juga
pasangannya. Beberapa jenis IMS tidak memiliki tanda ataupun
gejala. Walaupun pasangan kita kelihatan sehat, bisa saja dia sudah
terkena IMS. Resiko terkena IMS adalah resiko bagi semua orang
yang sudah melakukan hubungan seks dan juga menggunakan jarum
suntik bekas secara bergantian. Oleh karenanya pemeriksaan rutin
IMS dirasa perlu dan dilakukan setiap 2 bulan sekali.
7. PELATIHAN KELOMPOK DUKUNGAN SEBAYA 2
Pelatihan Kelompok
Dukungan ini selain sebagai
media bagi pasangan untuk
saling menguatkan, bertukar
pendapat
memberi
pemahaman

juga

merupakan

informasi
terkait

dan
dengan

masalah yang mereka hadapi sehari-hari. Menghadirkan professional
seperti psikolog, dokter, atau ahli hukum juga kerap dilakukan
25

sebagai pengayaan bagi pasangan penasun terkait dengan kondisi
psikologis mereka. Dalam kegiatan tersebut melanjutkan hal yang
telah dibahas dari pelatihan KDS yang pertama yaitu mengenai
pentingnya membentuk kelompok dukungan di wilayah masingmasing. YSH bekerjasama dengan psikolog yaitu Adib Asrori,
M.Psi.

8. PELATIHAN KELOMPOK DUKUNGAN SEBAYA 1
YSH

bekerjasama

dengan KDS MAHAMERU
untuk melaksanakan pelatihan
kelompok

dukungan

Pelatihan

ini.

Kelompok

Dukungan ini selain sebagai
media bagi pasangan untuk
saling menguatkan, bertukar pendapat juga merupakan memberi
informasi dan pemahaman terkait dengan masalah yang mereka
hadapi sehari-hari. Dalam pelatihan ini, membahas mengenai
pentingnya membentuk kelompok didaerah masing-masing. Dimana
tujuannya

supaya

informasi

mengenai

kebutuhan

kesehatan

komunitas bisa tersampaikan dalam kelompok dukungan tersebut.

26

9. KPK (KITA PEDULI KAMI)
KPK adalah salah satu
kelompok

yang

awalnya

terbentuk

oleh

komunitas

pengguna

terapi

metadhon

(PTRM) di kendalsari pada
tahun

2010.

Akan

tetapi

sekarang meluas tidak hanya
komunitas metadhon kendalsari saja, tetapi juga para penasun seMalang Raya. KDS ini biasanya berkumpul rutin setiap hari Sabtu,
mereka mengadakan diskusi terkait dengan isu-isu disekitar
mengenai mereka.

10. MEDIA PENCEGAHAN
Paket media pencegahan
yang

tersedia

diantaranya,
alkohol
kondom.

di

KIE,

swab

jarum,

dan

Media

memudahkan

YSH

para

juga

KIE

ini

petugas

lapangan dalam melakukan
penjangkauan

dan

pendampingan.

Sehingga

informasi

yang

disampaikan lebih jelas dan mudah dimengerti. Pemberian KIE ini
dilakukan

secara

berkelanjutan

dan

berkesinambungan.

Pendistribusian jarum dan kondom juga disertakan informasi dan
edukasi bagi penasun. Bagaimana mengenai perawatan pembuluh
darah, penggunaan jarum, pembungan jarum yang aman, bagaimana
27

penggunaaan kondom dll. Media KIE ini juga dapat diakses oleh
masyarakat luas seperti brosur atau poster terkait dengan Napza dan
HIV AIDS. Masyarakat yang memerlukan informasi secara langsung
juga dapat mengajukan permohonan untuk diberikan seminar atau
penyuluhan terkait dengan Napza dan HIV.
11. MOBILE VCT SUKUN
YSH

bekerjasama

dengan RSI (Rumah Sakit
Islam)

untuk

mengadakan

mobile VCT. Hal ini bertujuan
untuk mendekatkan komunitas
dengan layanan yang tersedia
di pusat-pusat layanan yang
sesuai dengan kebutuhan mereka. Konselor VCT YSH dalam hal ini
yang berperan serta dalam pre-test dan post tes yakni memberikan
konseling dan penguatan sebelum tes HIV dilakukan. Selanjutnya
untuk tindakan Tes nya dilakukan oleh pihak RSI. Kegiatan ini juga
dibantu oleh PO dan MK. Untuk pemilihan tempat, dipilih oleh
komunitas biasanya tempat mereka sering berkumpul dan merasa
nyaman di sana.

28

12. PERTEMUAN PASANGAN PENASUN
Penjangkauan

dan

pendampingan yang dilakukan
YSH salah satunya juga ke
pasangan

penasun. Support

Group atau
Dukungan

Kelompok
bagi

inilah sebagai

pasangan

media

bagi

pasangan untuk saling menguatkan, bertukar perndapat, atau berbagi
informasi terkait dengan masalah yang mereka hadapi sehari-hari.
Menghadirkan professional seperti psikolog, dokter, atau ahli hukum
juga kerap dilakukan sebagai pengayaan bagi pasangan penasun
terkait dengan kondisi psikologis pasangan mereka, juga hak dan
kewajiban mereka ketika mendapatkan kekerasan dari pasangan
mereka.
12. PERTEMUAN PENASUN KPA
YSH
dengan

bekerjasama
KPA

(Komisi

Penanggulangan AIDS) untuk
melakukan

kegiatan

ini.

Kegiatan ini rutin dilakukan
sebulan

sekali

menghadirkan

nara

dengan
sumber

yang kompeten di bidangnya. Selain dihadiri oleh komunitas, peserta
juga berasal dari staff LSM sebagai pendamping dan juga petugas
layanan kesehatan. Hal ini juga sebagai wadah dimana Dinas terkait,
petugas layanan kesehatan, petugas LSM dan komunitas bisa duduk
29

bersama membahas permasalahan ataupun untuk mendapatkan
informasi terbaru.
13. SEMINAR HIV AIDS BAGI KADER PKK KOTA
MALANG
Terdiagnosa HIV bagi
kelompok resiko tinggi seperti
Penasun atau pekerja

seks

mungkin bukan suatu hal yang
mengagetkan
sebab

bagi

mereka

mereka,
melakukan

perilaku beresiko. Namun jika
hal ini terjadi pada ibu rumah tangga baik-baik yang tidak pernah
keluar rumah atau melakukan perilaku beresiko, pastilah sangat
mengagetkan bagi mereka.Inilah beberapa kasus pada perempuan
yang ditemukan oleh Sadar Hati , mereka tidak tahu apa-apa,
kemudian terdiagnosa HIV saat kondisi telah drop. Seminar inilah
dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada ibu-ibu kader PKK
agar lebih paham mengenai HIV AIDS, cara penularan, dan upaya
konkrit

yang

dapat

dilakukan

untuk

mencegah

penularan.

Mengurangi stigma dan diskriminasi bagi ODHA juga menjadi
sasaran dalam kegiatan ini.

30

14. SUPPORT GROUP LAPAS
Sadar Hati sebagai mitra
LP

menyediakan

edukasi,
kesehatan

juga

layanan
layanan

seperti

konseling

HCT, penyediaan obat ARV
bagi mereka yang telah positif
HIV, juga manajemen kasus.
Program ini dilakukan setiap bulan, atau sesuai dengan kebutuhan di
LP. Pemberian informasi seperti ini menambah wawasan dan
pengetahuan warga binaan Lapas mengenai HIV AIDS dan
pencegahannya. Hal ini juga sebagai sarana berkumpulnya
komunitas yang di lapas untuk saling menguatkan, memotivasi
sesama komunitas.
15. SUPPORT GROUP PASANGAN
Penjangkauan

dan

pendampingan yang dilakukan
YSH salah satunya juga ke
pasangan

penasun. Support

Group atau
Dukungan
inilah

Kelompok
bagi

sebagai

pasangan

media

bagi

pasangan untuk saling menguatkan, bertukar perndapat, atau berbagi
informasi terkait dengan masalah yang mereka hadapi sehari-hari.
Informasi terkait kondisi psikologis pasangan mereka, juga hak dan
kewajiban mereka ketika mendapatkan kekerasan dari pasangan
mereka, juga menjadi kajian dalam kegiatan ini.
31

16. SOSIALISASI KEPADA WARGA SUKUN
Permasalahan

adiksi

adalah permasalah bersama
buakan hanya permasalahan
individu

yang

mengalami

kondisi adiksi tersebut. YSH
selain

melakukan

penjangkauan

kepada

penasun, pasangan dan keluarganya, akan tetapi juga melakukan
penjangkauan kepada masyarakat sekitar. Mengenai bagaimana
menyikapi permasalahan adiksi, dan pemahaman mengenai HIV
AIDS. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk
mendapatkan dukungan masyarakat terhadap prigram dan juga
sebagai

sarana

untuk

meminimalisir

terjadinya

stigma

dan

diskriminasi di masyarakat.
17. PELATIHAN Tuberculosis (TB)
Salah satu permasalahan
yang berada di komunitas
adalah

mengenai

masalah

kesehatan. YSH bekerjasama
dengan

pusat

layanan

kesehatan (PKM Kendalsari)
untuk memberi penyuluhan
dan pemahaman terhadap komunitas mengenai TB. Hal ini bertujuan
selain menumbuhkan kesadaran komunitas akan kesehatan akan
tetapi juga sebagai sarana mendekatkan komunitas dengan para
petugas kesehatan.
32

18. AKSI TURUN JALAN, TBC DAY
Aksi turun jalan yang di
lakukan YSH ini bertujuan
untuk mensosialisasikan TBC
kepada

masyarakat.

Peringatan hari TBC pada
tanggal 24 Maret menjadi
momen

yang

tepat

untuk

melakukan hal ini. Komunitas diajak bergabung dalam aksi ini.
Pembagian dan pemberian KIE kepada masyarakat yang dilakukan
dengan harapan bahwa masyarakat akan lebih sadar akan bahaya
TBC yang berada di sekitar mereka.
19. VOCATIONAL TRAINING PASANGAN
Kegiatan ini dilakukan
YSH untuk memberdayakan
pasangan komunitas. Seperti
hal

yang

dilakukan

sebelumnya, yaitu pembuatan
telur

asin

yang

akhirnya

sukses menjadi usaha salah
satu dampingan YSH, kali ini YSH mencoba memberikan pelatihan
untuk mendaur ulang sampah plastic yang bisa digunakan untuk
kerajinan tangan seperti tikar, tempat tisu dan juga tas. Bahannya
diperoleh dari sumbangan komunitas yang berusaha menyisihkan
sampah plastic (bungkus mie, sabun cuci, kopi, snack, pampers dll).
Proses awal bahan dasar tersebut dibersihkan, lalu memasuki proses
pembuatan kerajinan.
33

3.5.3 Layanan di Yayasan Sadar Hati
Yayasan Sadar Hati juga menyediakan beberapa layanan, yaitu:
a. Pusat Informasi NAPZA dan HIV/AIDS: Online dapat melalui
website atau facebook Sadar Hati. Offline kami sediakan dalam
bentuk poster,

leaflet atau

brosur yang

diberikan

secara

gratis. Penyuluhan atau edukasi bagi remaja, atau masyarakat
umum terkait dengan Napza dan HIV AIDS juga dapat dilayani
oleh Yayasan Sadar Hati
b. Konsultasi: Teman-teman IDU, ODHA, OHIDHA, dan siapa aja
yang memiliki masalah terkait dengan HIV AIDS dan adiksi
dapat berbagi masalah dengan umpan balik dari web Yayasan
Sadar

Hati

www.sadarhati.org

dengan

cara

menuliskan

permasalahan pada kolom komentar dengan atau tanpa nama.
Bisa juga dengan mengirimkan keluhan atau masalah melalui
email konsultasi@sadarhati.org
c. Konseling Adiksi: Yayasan Sadar Hati telah memiliki Konselor
Adiksi yang terlatif dan bersertifikat nasional untuk membantu
para pecandu lepas dari ketergantungannya. Masyarakat atau
siapa saja yang memiliki masalah terkait dengan ketergantungan
zat atau Napza dapat menghubungi Yayasan Sadar Hati atau ke
kesekretariatan untuk mendapatkan layanan ini. Jika Anda merasa
belum nyaman untuk bertemu langsung atau menginginkan kami
menghubungi Anda, silahkan layangkan surat kepada kami
melalui alamat email konsultasi@sadarhati.org. Kami akan
segera membantu Anda.
d. Konseling dan Tes HIV: HCT (HIV Counseling and Testing)
adalah proses konseling dan testing untuk mengetahui status HIV
34

kita. Untuk mendapat pelayanan ini dapat langsung berkonsultasi
dahulu dengan dating ke kantor kesekretariatan
e. Paket Pencegahan: Paket pencegahan ini diberikan secara gratis
sebagai upaya mencegah penularan HIV AIDS di kalangan
Penasun dan relasi seksualnya. Paket pencegahan yang dapat
diakses oleh Penasun antara lain jarum suntik steril dan alkohon
swab, serta tempat yang disediakan untuk menyimpan jarum
bekas pakai agar tidak dibuang sembarangan. Tersedia juga
kondom baik untuk pria dan wanita, lengkap dengan pelumas dan
juga panduan informasi penggunaanya. Semua itu kami berikan
secara gratis, dan dapat di ambil di DIC (Drop In Center)
Yayasan Sadar Hati.
f. Terapi Metadhon: Terapi Methadon atau PTRM (Program Terapi
Rumatan Metadhon) saat ini merupakan salah satu obat substitusi
oral yang legal untuk membantu Penasun mengatasi rasa sakit
akibat putus zat (sakaw). Bagi Anda yang membutuhkan layanan
ini, dapat langsung datang ke Puskesmas Kendalsari atau RSU
Saiful Anwar, atau bagi Anda yang membutuhkan dampingan
atau membutuhkan informasi terkait dengan program terapi
rumatan methadone, silahkan datang ke DIC Yayasan Sadar Hati
(Jl Ogan No 9 Malang)
g. Klinik

Kesehatan

Dasar:

Pengobatan

tradisional

seperti

akupunktur atau tusuk jarum, dan bekam juga kami sediakan di
Klinik Kesehatan Sadar Hati. Bagi Anda yang membutuhkan
layanan ini, silahkan datang ke DIC Yayasan Sadar Hati, jalan
Menur No. 5 Malang.

35

36

3.5.4 Volunteer (Relawan)
Yayasan Sadar Hati membuka kesempatan seluas-luasnya
kepada siapa saja yang ingin bergabung sebagai Tenaga Sukarela
(Volunteer) untuk terlibat dalam program Harm Reduction yang
dijalankan. Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai bagian dari
Program Harm Reduction untuk membantu masyarakat luas, antara
lain:
a)

Pusat informasi dan edukasi terkait dengan HIV AIDS dan
NAPZA yang dapat diakses melalui websites, facebook, brosur/
leaflet, poster, atau penyuluhan langsung di masyarakat,
sekolah, lembaga pemasyarakatan, kantor, atau perusahaan.
Volunteer dapat terlibat sebagai tenaga penyuluh, memberikan
informasi, atau update beberapa informasi online melalui
facebook atau websites kami.

b) Membantu distribusi paket pencegahan HIV AIDS seperti
Kondom (pria & wanita) dan Jarum Suntik Steril yang
diberikan secara cuma-cuma (gratis) dan terlibat langsung
dengan para Petugas Lapangan.
c)

Membantu konselor adiksi untuk melakukan Konseling Adiksi
kepada pecandu.

d) Membantu pasien untuk mengakses layanan HCT (Konseling
dan Tes HIV) dan pendampingan.
e)

Manajemen Kasus, membantu manajer kasus untuk memanage
kasus-kasus HIV AIDS dan Adiksi di bawah wilayah kerja
Sadar Hati.

f)

Bagi yang memiliki keahlian analisa data dan statistik dapat
membantu Monitoring dan Evaluasi data kasus HIV AIDS dan
Napza di Kota Malang.
37

g) Bagi yang memiliki keahlian informasi dan teknologi dapat
membantu mengelola websites Yayasan Sadar Hati.
Silahkan mengisi Form Aplikasi secara online untuk masuk
dalam

database

www.sadarhati.org

kami,
dan

atau download
mengirimkan

form
ke

aplikasi di

alamat

email

info@sadarhati.org dengan cc pm@sadarhati.org

38

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Lembaga swadaya masyarakat (disingkat LSM) adalah sebuah
organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok
orang

yang

secara

sukarela

kepada masyarakat umum

tanpa

yang

memberikan

bertujuan

untuk

pelayanan
memperoleh

keuntungan dari kegiatannya. Secara garis besar dari sekian banyak
organisasi non pemerintah yang ada dapat di kategorikan sebagai
berikut, organisasi donor, organisasi mitra pemerintah, organisasi
profesional, organisasi oposisi. Sebuah laporan PBB tahun 1995
mengenai pemerintahan global memperkirakan ada sekitar 29.000
ONP internasional. Jumlah di tingkat nasional jauh lebih tinggi:
Amerika Serikat memiliki kira-kira 2 juta ONP, kebanyakan
dibentuk dalam 30 tahun terakhir. Russia memiliki 65.000 ONP.
Lusinan dibentuk per harinya. Di Kenya, sekitar 240 NGO dibentuk
setiap tahunnya. Dasar hukum LSM ini yaitu undang – undang
nomor 17 tahun 2013 tentang organisasi kemasyarakatan.
Peran LSM salah satunya yaitu mengidentifikasi kebutuhan
kelompok local dan taktik-taktik untuk memenuhi kebutuhan ini dan
lain-lain Untuk mewujudkan peran LSM, keberadaan pekerja
lapangan atau tenaga lapangan menjadi sangat penting. Melalu
mereka LSM akan melakukan supervise yang sinambung kepada
kelompok-kelompok sasaran. Pekerja lapangan merupakan wakil
LSM di lokasi binaan, sehingga tidak berlebihan jika dikatakan
39

bahwa pekerja lapangan merupakan penentu keberhasilan proyek
LSM.
LSM yang kami observasi yaitu Yayasan Sadar Hati berdiri
pada tgl 01 Februari 2002, yang dilandasi pemikiran untuk berbuat
sesuatu bagi orang lain. Awal kali pemikiran ini muncul, ketika kami
melihat

laju

pertumbuhan

korban

narkoba,

terutama

kasus

HIV/AIDS yang semakin lama semakin mengkuatirkan. Tidak bisa
dipungkiri, bahwa latar belakang para penggagas dan pengurus
waktu itu pernah menjadi pengguna narkoba. Ada yang sudah pulih
dan ada yang sedang ketergantungan dengan zat narkoba. Sudah
tidak terhitung juga rekan – rekan kami yang telah meninggal dunia
dan berperkara hukum dan hidup di penjara yang disebabkan oleh
penggunaan nakoba dan terjangkit HIV/AIDS.
Dengan bekal tekad yang Kurt disertai dengan data hasil analisa
yang kami temukan bahwa sudah selayaknya kami melalukan aksi
perubahan, untuk menyampaikan pesan – pesan perubahan perilaku
dan agar mengurangi resiko dari penggunaan narkoba dan
HIV/AIDS. Yang kami lakukan awalnya menemui rekan – rekan
yang pernah dan sedang menggunakan narkoba pada waktu itu,
memberikan komunikasi, informasi dan edukasi tentang penularan
HIV/AIDS. Dengan menunjukkan data kasus HIV/AIDS yang terjadi
di global, nasional dan lokal.
Dengan

modal

sosial

yang

apa

adanya

maka

kami

mendaftarkan organisasi Yayasan Sadar Hati kepada pihak Dinas
Sosial dan Bakesbang Kota Malang, kemudian kami mengurus legal
formalnya Yayasan Sadar Hati kepada notaris dan keluarnya Akte
Notaris No: 02/10 Februari 2004 di Notaris Rachmat Praptono. SH.
Dalam masa waktu dua tahun antara tahun 2002 s/d 2004 adalah
40

masa – masa yang penuh perjuangan bagi kami dalam membangun
komitmen dan konsolidasi agar idealisme yang kami bangun ini bisa
bertahan. Pada tahun 2012, legal formal Yayasan Sadar Hati sudah
sesuai seperti yang diamanatkan dalam UU Yayasan dengan telah
terdaftarnya dan mendapatkan SK Menteri Hukum dan HAM dengan
nomor sertifikat AHU – 7327.01.04 Tahun 2012.
Yayasan Sadar Hati adalah sebuah LSM yang bertujuan untuk
mereduksi angka penyebaran HIV/AIDS di Malang raya, khususnya
sebagai akibat penggunaan Napza (narkotika, psikotropika, zat
adiktif lainnya) yang disuntik dengan sasaran utama adalah Penasun
(pengguna narkoba suntik). Yayasan ini lebih berfokus pada
pencegahan tersier, yaitu mencegah terjadinya keparahan atau
komplikasi yang mungkin terjadi akibat dari penggunaan Napza.
Program utama Yayasan Sadar Hati adalah Program Harm Reduction
atau pengurangan dampak buruk akibat penggunaan Napza suntik.
Kegiatan yayasan sadar hati lainya yaitu bengkel dinas sosial, clean
up day, diskusi kelompok sukun, bantuan ekonomi produktif dinsos,
diskusi kelompok bnn, mobile ims, puskesmas dinoyo, pelatihan
kelompok dukungan sebaya 2, pelatihan kelompok dukungan sebaya
1, KPK (kita peduli kami), media pencegahan, mobile vct sukun,
pertemuan pasangan penasun, pertemuan penasun kpa, seminar hiv
aids bagi kader pkk kota malang, support group lapas, support group
pasangan, sosialisasi kepada warga sukun, dan pelatihan tuberculosis
(TB), aksi turun jalan, TBC day, dan vocational training pasangan.

41

4.2 Saran

1) Kegiatan LSM harus selalu didukung dan dibantu dalam proses
administrasi dan pelaksanaannya programnya.

2) Laporan ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam membantu
pemahaman pembaca mengenai Yayasan Sadar Hati.

3) Perlu diadakan diskusi, penelitian dan penulisan lebih lanjut
mengenai kajian ini.

42

LAMPIRAN

Gb.