Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model CTL (Contextual Teaching and Learning) pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Manding Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB II Kajian Pustaka

2.1 Kajian Teori

  2.1.1 Hakekat IPA IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta

  dengan segala isinya”(Hendro Darmojo 1992:3 dalam Samatowa 2010:2) Menurut Winaputra 1992 (dalam Samatowa 2010: 3) bahwa

  ”IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur ”.

  Menurut Samatowa 2010: 3 Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) adalah ”ilmu tentang alam”. Dari beberapa pendapat tersebut IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam dengan segala isinya yang disusun secara sistematis.

  2.1.2 Hasil Belajar

2.1.2.1 Definisi Hasil belajar

  Menurut Sudjana (dalam Supraktinya 2012: 1) “hasil belajar adalah kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan pengajaran telah dicapai atau dikuasai oleh murid dalam bentuk hasil belajar yang bisa mereka tunjukkan setelah menjalani kegiatan belajar- mengajar”

  Menurut Purwanto 2009: 54 “Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dari proses belajar mengajar sesuai dengan tu juan pendidikan”. Menurut Winkel (dalam Purwanto 2009: 45), “hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya, perubahan itu mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik”.

  Berdasarkan beberapa pendapat para ahli,hasil belajar adalah melihat pencapaian tujuan pembelajaran siswa dalam megikuti proses belajar mengajar untuk mencapai perubahan yang mencakup aspek kognitif,aspek afektif dan aspek psikomotorik.

  Menurut Bloom (dalam Sudjana,2010: 22) terdapat tiga ranah yang merupakan hasil belajar:

  Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang mencakup 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman,aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

  b.

  Ranah Afektif Berhubungan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif terdiri dari lima jenjang kemampuan yaitu penerimaan,jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi c.

  Ranah Psikomotorik Berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak.

  Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yang hasilnya dapat di ketahui melalui tes tertulis setelah proses belajar - mengajar selesai.

2.1.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi hasil Belajar

  Slameto (2003: 54) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern,dengan penjelasan sebagai berikut: a.

  Faktor – faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang yang berasal dari diri siswa. Faktor intern terbagi menjadi 3 faktor yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan.

  1. Faktor Jasmaniah Pertama adalah faktor kesehatan. Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

  Kedua adalah cacat tubuh yaitu sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh.Kecacatan tubuh juga bisa memepebgaruhi hasil belajar.

  2. Faktor Psikologis Terdapat tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor

  • – faktor itu adalah:

  a) Intelegensi yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

  b) Perhatian yaitu keaktifan siswa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek atau sekumpulan objek.

  c) Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan d) Bakat adalah kemampuan untuk belajar.

  e) Motif harus diperhatikan agar dapat belajar dengan baik saat belajar.

  f) Kematangan adalah suatu tingkat pertumbuhan seseorang.

  g) Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau reaksi.

3. Faktor Kelelahan

  Kelelahan seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat praktis). Kelelahan jasmani dapat dilihat dari lemah lunglainya tubuh dan timbul untuk membaringkan tubuh.

  b.

  Faktor – faktor ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar siswa. Faktor ini meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

  1.Faktor Keluarga Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik,relasi antar anggota keluarga,suasana rumah,keadaan ekonomi keluarga,pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

  2.Faktor Sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakupmetode megajar,kurikulum,relasi guru dengan siswa,relasi siswa dengan siswa,disiplin sekolah,pelajaran dan waktu sekolah,standar pelajaran,keadaan gedung,metode belajar dan tugas rumah.

  3.Faktor Masyarakat Faktor yang mempengaruhi belajar siswa dalam masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat,mass media,teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

2.1.3 Pengertian Model Pembelajaran

  Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku,film,komputer,kurikulum dan lain-lain( Joyce,1992 dalam Prof.Hamruni 2012:5 ).

  Menurut Soekamto (dalam Prof.Hamruni 2012:5) model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

  Menurut Joyce & Weil (dalam Rusman 2011: 2) model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum dan pembelajaran jangka panjang,merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran dkelas atau diluar kelas. Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu kerangka yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yang tersusun secara teratur dan sistematis.

2.1.4 Pengertian Pembelajaran CTL

  Menurut Prof.Hamruni 2012:173 Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata,sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

  Menurut Muslich (2007:41) atau Contextual

  

Teaching and Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru

  mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

  Menurur Jhonson (dalam Rusman 2011: 191) mengatakan bahwa “CTL memungkinkan siswa menghubungkan isi mata pelajaran akademik dengan konteks kehidupan sehari-hari untuk menemukan makna

  ”. Dari uraian tersebut dapat diuraikan bahawa CTL merupakan suatu pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi yang dipelajari dengan menghubungkan dalam kehidupan sehari-hari.

  Menurut Prof.Hamruni 2012:183 terdapat 7 komponen yang melandasi pelaksanaan pembelajaran CTL, yaitu:

1. Konstruktivisme 2.

  Inkuiri 3. Bertanya ( Questining ) 4. Masyarakat belajar (Learning community) 5. Permodelan (Modelling) 6. Refleksi 7. Penilaian nyata (Autentic assessment)

  Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan bahwa langkah-langkah pembelajaran CTL adalah sebagai berikut:

  1.Melaksanakan kegiatan kontruktivme dengan cara mengembangkan pemikiran siswa dengan cara membangun dan menyusun pengetahuan baru

  3.Melaksanakan kegiatan rasa ingin tahu dengan tanya jawab untuk merangsang menemukan pengetahuan

  4.Melakukan masyarakat belajar dengan cara membuat kelompok belajar 5.Melaksanakn permodelan untuk memberikan contoh dan hasil pekerjaannya.

  6.Melakukan refleksi apa yang telah telah dipelajari 7.Melakukan penilaian yang sebenarnya.

2.2 Kajian Hasil Yang Relevan

  Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian sistematis tentang hasil- hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang relevan sesuai dengan substansi yang diteliti. Fungsinya untuk memposisikan peneliti yang sudah ada dengan penelitian yang akan dilakukan. beberapa penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian ini, diantaranya adalah :

  Heribertus Ari Irawan (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas 5 SDN 2 Ngenden Ampel Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013,menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar kognitif dan afektif IPA Siswa.Hal ini nampak pada hasil perbandingan antar siklus yakni skor rata-rata pada kondisi pra siklus sebesar 59,26 siklus I meningkat menjadi 71,67 dan pada siklus II meningkat menjadi 83,57. Adapun ketuntasan belajar klasikal pada kondisi pra siklus 42,86%, siklus I meningkat menjadi 76,16% dan pada siklus II meningkat menjadi 100%.

  Lias ( 2013 ) dalam penelitiannya “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa di kelas 4 di Sekolah Dasar Negeri Dukuh I Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2013 menujukkan adanya peningkatan hasil belajar IPA Siswa ini ditunjukkan dengan hasil penelitian pada kondisi awal siswa yang tuntas 32 siswa ( 86%) yang tidak tuntas 5 siswa (14%),siklus I menunjukkan peningkatan dengan siswa yang tuntas 33 siwa (89%) yang tidak tuntas 1 siswa (11%) kemudian di siklus II dari 37 siswa tuntas semua dengan persentase 100%.

2.3 Kerangka Berpikir

   Hasil belajar siswa kelas 5 SDN Manding Kabupaten Temanggung, pada

  mata pelajaran IPA rendah. Hal itu terlihat dari hasil belajar IPA siswa dalam satu kelas yang berjumlah 35 anak,terdapat 15 siswa atau 42,86% belum memenuhi batas nilai KKM dan 20 siswa atau 57,14% yang tuntas diatas KKM yaitu 70,hal ini menunjukan bahwa guru dalam proses pembelajaran belum maksimal.

  Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar tersebut antara lain,guru dalam mengajar khususnya mata pelajaran IPA masih monoton,artinya guru dalam mengajar belum menggunakan metode yang bervariasi tetapi yang digunakan guru dalam mengajar lebih sering menggunakan metode ceramah,hal tersebut mengakibatkan guru kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif dan kreatif.Selain itu guru belum dapat memberi contoh-contoh yang kongkret dalam pembelajaran dan kurangnya penggunaan alat peraga IPA yang sangat pokok dalam pembelajaran IPA,akibatnya siswa tidak bersemangat dan cepat bosan dalam kegiatan belajar di kelas.Hal ini berdampak terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN Manding Kabupaten Temanggung

  Perlu diadakan penelitian tindakan kelas agar hasil belajar siswa meningkat dan ketuntasan belajar dalam satu kelas juga meningkat.Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan model CTL ( Contextual Teaching and Learning ) diharapkan melalui model ini siswa dapat saling bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.Setiap kelompok melakukan kegiatan percobaan yang diberikan oleh guru dan menjawab pertayaan yang terdapat dalam LKS.Kemudian siswa mempresentasikan hasil percobaannya.Melalui kegiatan pembelajaran yang seperti ini siswa akan lebih mudah dalam memahami materi.Karena siswa lebih mudah dalam memahami materi, maka hasil belajar siswa juga akan meningkat.Adapun kerangka berfikir peneliti dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir

  Tindakan

  Kondisi Akhir

  Guru belum menerapkan model pembelajaran CTL, guru masih menggunakan metode ceramah

  Hasil belajar IPA rendah

  Dalam pembelajaran guru menerapkan model pembelajaran CTL

  Langkah-langkah pembelajaran CTL 1. Melaksanakan kegiatan kontruktivisme .

  2. Melaksanakan kegiatan inkuiri

  3. Melaksanakan kegiatan sifat ingin tahu dengan tanya jawab .

  4. Melakukan masyarakat belajar .

  5. Melaksanakn permodelan .

  6. Melakukan refleksi 7. Melakukan penilaian yang sebenarnya.

  Kondisi Awal Penerapan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa

2.4 Hipotesis Tindakan

  Hipotesis dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah melalui model Pembelajaran CTL( Contextual Teaching and Learning ) dapat meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas 5 SDN Manding Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Keefektifan Model Inquiry Learning dengan Discovery Learning dalam Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Kelas IV Gugus Kartika Bawen Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2014/

0 0 136

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran STAD Siswa Kelas V SD Negeri Tegalrejo 02 Kecamatan Tengaran Semester II Tahun 20

0 0 7

2.1.2. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran STAD Siswa Kelas V SD Negeri Tegalrejo 02 Kecamatan Tengaran Semester II Tahun

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran STAD Siswa Kelas V SD Negeri Tegalrejo 02 Kecamatan Tengaran Semester II Tahun 2014/2015

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Kontrol Lampu Menggunakan Arduino Melalui Website dan Notifikasi Pesan

0 1 14

BAB II DASAR TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rancang Bangun Monitoring Suhu Aquascape Berbasis Arduino dan Smartphone Menggunakan Enkripsi Simon Secara Nirkabel

0 0 16

BAB III PERANCANGAN ALAT - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rancang Bangun Monitoring Suhu Aquascape Berbasis Arduino dan Smartphone Menggunakan Enkripsi Simon Secara Nirkabel

0 0 18

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rancang Bangun Monitoring Suhu Aquascape Berbasis Arduino dan Smartphone Menggunakan Enkripsi Simon Secara Nirkabel

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rancang Bangun Monitoring Suhu Aquascape Berbasis Arduino dan Smartphone Menggunakan Enkripsi Simon Secara Nirkabel

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Buku Pengenalan Pedoman Gizi Seimbang untuk Anak Sekolah Dasar Kelas 1 Umur 6-8 Tahun Berbasis Augmented Reality

0 0 22