BPKP Bahasa 2A Buku Panduan Guru
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA
PASAL 72 KETENTUTAN PIDANA SANKSI PELANGGARAN
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu Ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000 (lima milyar rupiah)
2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suat Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah)
ii
Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan.
iii
Buku Paket Kontekstual Papua
Untuk mencapai Tujuan Nasional Pendidikan
Hak Cipta © 2016 pada Yayasan Kristen Wamena
Judul
Buku Paket Kontekstual Papua Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia
Kelas 2 Semester 1
Edisi II
Tim Penyusun
Tim Buku Paket Kontekstual Papua
Martijn van Driel
Koordinator
Penyusun Utama Buku Ini
Ruth Moria, M.Pd, Sintike Bahabol, S.Pd,
Angota Tim Penyusun
T. Puji Suryanti, M.pd, L. Sri Rejeki Haulian Ginting, S.Pd Ravita Devi, S.TP, , Rita Christina Oktaviani, SH (Akta IV)
Penggambar
Jefri Loho, Kefas Hubi, Maria Tifany Yonasta, S.Pd, Roy Kombian, Yanto Gombo
Editor
Donny Dwi. H. Mandabayan, Fangnania T Rumthe, M.Pd, Netha Valentin Boseren, Sulastri Ambarita, Amd, Yesaya
Ompusunggu
Dilarang keras mengutip, menjiplak atau memfotokopi baik sebagian atau
seluruh isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis dari
Yayasan Kristen Wamena .
© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
Penerbit
: Yayasan Kristen Wamena (YKW)
ISBN buku ini
: 978-602-7772-03-8
ISBN Buku Siswa
: 978-602-7772-08-3
ISBN Buku Tes
: 978-602-7772-13-7
iv
DAFTAR ISI
Prakata Gubernur Papua Rekomendasi Dinas P&K Provinsi Papua Kata pengantar Cara penggunaan Buku Paket Kontekstual Papua Isi dan tujuan
Bulan 1 - Garis besar - Dinding bahasa - Rencana pembelajaran
Bulan 2 - Garis besar - Dinding bahasa - Rencana pembelajaran
Bulan 3 - Garis besar - Dinding bahasa - Rencana pembelajaran
Bulan 4 - Garis besar - Dinding bahasa - Rencana pembelajaran
Bulan 5 - Garis besar - Dinding bahasa - Rencana pembelajaran
Lampiran-lampiran Daftar pustaka
PRAKATA GUBERNUR PAPUA
Pertama-tama saya mengajak kita semua untuk memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kasih dan Penyayang karena atas karunia dan rahmat- Nya kita bisa mempersembahkan Buku Paket Kontekstual Papua yang konten maupun konteksnya sudah diselaraskan dan diadaptasikan dengan latar belakang sosial budaya, tingkat perkembangan dan kebutuhan belajar peserta didik di kelas
1, 2 dan 3 pada jenjang Pendidikan Dasar di Tanah Papua. Penyelarasan dan pengadaptasian konten serta konteks buku ini telah dilakukan secara cermat dan tepat dengan tetap mengacu pada Standar Kompetensi Kelulusan (Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar) yang dipersyaratkan bagi kelulusan setiap peserta didik pada kelas awal Sekolah Dasar sebagaimana tercantum dalam Standar Nasional Pendidikan.
Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) merupakan terobosan dan menjadi sebuah langkah strategis dalam mendukung penyelenggaraan program strategis
Selaku Gubernur Papua pendidikan, terutama dalam rangka “Tuntas Baca,
menyarankan Tulis dan Hit ung (CALISTUNG)” kelas awal pada
saya
agar Kabupaten/Kota
jenjang Sekolah Dasar yang menjadi salah satu
menyediakan
BPKP indikator mutu pendidikan di Provinsi Papua. Melalui
untuk
mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi kegiatan belajar para Papua; maka Tuntas Baca, Tulis dan Hitung telah
peserta didik kelas 1, 2
ditetapkan sebagai salah satu indidkator kunci
dan 3 SD dengan tujuan
mutu pendidikan dapat keberhasilan
penyelenggaraan
pembangunan
ditingkatkan.
pendidikan di Provinsi Papua pada tahun 2018. Peneribitan BPKP ini sudah sangat sejalan dan
mendukung kebijakan Gubernur Papau dalam rangka pengembangan Sekolah Model pada satuan pendidikan jenjang PAUD, SD dan SMP melalui Gerakan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera Harapan Seluruh Masyarakat Papua (GERBANG MAS HASRAT
PAPUA). BPKP merupakan salah satu solusi yang tepat dalam rangka peningkatan presentasi
vi vi
Selain Buku Siswa, telah diterbitkan juga Buku Pegangan Bagi Guru kelas 1, 2 dan 3 SD yang telah disusun cukup lengkap, sederhana, serta sangat praktis dan akan membantu para guru SD dalam menyusun perencanaan pelajaran yang interaktif, inovatif dan kontekstual. Standar Pelayanan Minimal (SPM) mengisyaratkan bahwa setiap peserta didik SD wajib memiliki buku Bahasa Indonesia dan Matematika. Selaku Gubernur Papua saya menyarankan agar Kabupaten/Kota menyediakan BPKP untuk mendukung kegiatan belajar para peserta didik kelas 1, 2 dan 3 SD dengan tujuan mutu pendidikan di wilayah pedalaman, pinggiran dan terpencil dapat ditingkatkan.
Selamat dan sukses dalam penggunaan Buku Paket Kontekstual Papua bagi kelas 1,
2 dan 3 SD di Provinsi Papua. Tuhan memberkati.
Jayapura, 2 Mei 2016
vii
Rekomendasi Dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua
Nomor : 421/33
Sebagai salah satu upaya untuk terus meningkatkan akses dan mutu pendidikan di Provinsi Papua, khususnya untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran di kelas awal (kelas 1, 2 dan 3) Sekolah Dasar (SD) di Provinsi Papua, melalui kerja sama yang sangat intensif dengan berbagai pemangku kepentingan pendidikan, khususnya Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayawijaya, Yayasan Kristen Wamena melalui Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen Wamena, USAID-Serasi tahun 2011-2012, USAID PRIORITAS, UNICEF dan fasilitasi yang berkelanjutan dari program ACDP Indonesia di Tanah Papua, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua telah berhasil mengembangkan Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP). Penulisan awal dan pengembangan buku tersebut dimulai sejak tahun 2011. Penyusunan BPKP ini memenuhi syarat Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 2 Tahun 2013, Pasal 30 ayat 3, “bahwa kurikulum dan bahan ajar pendidikan bagi anak Papua dipadukan dan disesuaikan dengan keanekaragaman fisik, hayati, bahasa, dan sosial budaya Papua.
Menurut hemat kami, buku tersebut sangat relevan dengan kebutuhan anak-anak di kelas awal, yang belum mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahasa Melayu-Papua yang sangat dipahami dengan baik oleh anak-anak asli Papua, khususnya mereka yang berada di wilayah pedalaman, akan sangat membantu dalam memahami isi dan makna dari setiap wacana di dalam buku tersebut. Terlebih lagi materi dan contoh-contoh maupun gambar yang ditampilkan, benar-benar telah disesuaikan dengan lingkungan hidup dan kebutuhan anak- anak. Oleh sebab itu, kami pun akan terus mendukung agar BPKP ini juga dapat digunakan oleh anak-anak di kelas awal di seluruh Papua, baik di wilayah perkotaan, pinggiran dan di pedalaman. Dalam pelaksanaannya para pengguna buku tersebut secara kreatif dapat menyesuaikan materi dan isi pelajarannya dengan kebutuhan dan bahasa daerah/ibu masing-masing.
Kebijakan Pendidikan Multi-Bahasa Berbasis Bahasa Ibu, dijamin oleh Pemerintah Provinsi Papua, melalui Peraturan Daerah Khusus Nomor 3 - 2013, tentang Pelayanan Pendidikan Bagi Komunitas Adat Terpencil, Pasal 22 Ayat 1, “bahwa bahasa pengantar Pendidikan Dasar untuk Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Papua adalah Bahasa Indonesia ”, dan pada Pasal 22 Ayat 2, “Namun sejauh Bahasa Indonesia belum dapat digunakan sebagai pengantar dalam penyelenggaraan pendidikan maka sekolah-sekolah formal dan nonformal dapat menggunakan bahasa daerah/ibu”. Kami berharap upaya ini akan menjadi dukungan dan kontribusi positif usaha dan pemikiran kita bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui pelajaran membaca, menulis dan berhitung (CALISTUNG) bagi para peserta didik yang duduk di kelas awal (kelas 1, 2 dan 3) tersebut.
Oleh sebab itu, dengan bangga kami mendukung keberadaan Buku Paket Kontekstual Papua ini yang penyusunannya mengaca pada Kompetensi Dasar Kurikulum Nasional (Standar Pendidikan Nasional), menggunakan bahasa Melayu Papua, yang secara adaptif telah disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dan pengembangan pendidikan di Provinsi Papua baik materi pembelajaran, maupun bahasanya. Upaya tersebut ditempuh untuk menarik dan membangkitkan minat belajar anak agar dengan cepat memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh gurunya.
Buku Paket Kontekstual Papua dilengkapi juga dengan Buku Panduan Guru yang sekaligus dapat digunakan sebagai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP. Sehingga BPKP ini menjadi sangat praktis dan mudah digunakan serta sangat membantu guru dalam menyusun perencanaan pelajaran yang terperinci, interaktif dan kontekstual.
Kami percaya keberadaan BPKP ini akan menjadi pilihan utama bagi para guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan orang tua serta masyarakat luas, khususnya bagi mereka yang bertugas dan berada di sekolah-sekolah di wilayah pedesaan dan desa terpencil, di mana mereka sangat sulit untuk memperoleh buku-buku pelajaran di kelas awal, sesuai dengan tingkat perkembangan jiwa dan kebutuhan anak serta masyarakat setempat. Selamat dan sukses selalu, Tuhan Memberkati, amin.
viii
Kata Pengantar
Tim Penyusun Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi kekuatan dan hikmat selama proses penyusunan BPKP. Kami terus berdoa agar hasil dari program ini akan menjadi berkat bagi guru dan siswa di Indonesia, khususnya di Papua.
BPKP disusun karena melihat kondisi pendidikan di Papua yang memprihatinkan. Persentase buta huruf dan siswa putus sekolah semakin meningkat serta partisipasi siswa di sekolah semakin menurun. Banyak guru kurang bisa mengadopsi dan mengimplementasikan buku paket dari pusat dalam proses pembelajaran. Latar belakang pendidikan guru dan kondisi siswa yang kurang menguasai Bahasa Indonesia serta tidak mengikuti pendidikan di Taman Kanak-Kanak menjadi faktor penghambat.
BPKP ingin membantu menjawab permasalahan di atas. Metode BPKP yang banyak menggunakan permainan, lagu-lagu dan pengulangan materi diharapkan dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Disamping itu, penjelasan yang bertahap melalui langkah-langkah kecil di dalam panduan guru akan sangat membantu guru dalam mengajar. Kecepatan dalam belajar memang lebih lambat dibandingkan buku paket lainnya. Namun, pada akhirnya akan mencapai tujuan-tujuan Pendidikan Nasional.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Yayasan Kristen Wamena (YKW) yang menaungi program BPKP.
2. Kepada Dinas P & K Provinsi Papua beserta staf yang memberi masukan dan dukungan kepada Tim.
3. USAID, melalui partnernya SERASI sebagai donatur untuk edisi yang pertama. USAID mencetak edisi pertama untuk 350 sekolah di Pegunungan Tengah pada tahun 2012.
4. UNICEF, melalui dinas P & P Jayawijaya dan Stichting HOP (Belanda) yang mendanai revisi edisi pertama menjadi buku edisi kedua yang ada di depan anda sekarang.
Edisi kedua BPKP menjawab kepada tujuan Pendidikan Nasional seperti contohnya dicantumkan di Kurikulum 2013. Kompetensi Dasar dicantumkan pada bab “Isi dan Tujuan” dan di setiap RPP.
Besar harapan kami, BPKP dapat menjadi salah satu alat yang membantu guru dan siswa dalam menciptakan proses pembelajaran yang lebih kondusif. Akhirnya, kondisi pendidikan di Papua pun berubah dan potensi setiap siswa dapat dimaksimalkan.
Wamena, 2016
Tim Penyusun BPKP
ix
Cara Penggunaan Buku Paket
Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) bertujuan agar dapat digunakan dan dimengerti oleh para guru dan siswa, secara khusus di daerah Papua. Tata bahasa yang digunakan disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak-anak di Papua, khususnya di daerah pinggiran kota dan di pedalaman. Melihat tingkat kemampuan anak-anak di Papua, khususnya di pinggiran kota dan pedalaman maka tata bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup sederhana. Anda tidak akan menemui kata “memperkenalkan” di dalam buku siswa kelas 1 atau 2! Kata tersebut terlalu rumit serta membutuhkan tingkat kemampuan membaca dan pemahaman kata yang tinggi.
Tata bahasa yang digunakan dalam buku panduan guru juga sederhana dan mudah dimengerti. Bahasa memang sederhana bahkan hampir tidak baku tetapi langkah demi langkah dijabarkan dan sudah dalam bentuk Rencana Proses Pembelajaran yang terbagi dalam P1 (Pembukaan), P2 (Penjelasan), P3 (Pelatihan), P4 (Penutup). Walaupun buku ini menggunakan bahasa yang sederhana, sampai kadang tidak baku, namun memiliki cara penjelasan yang sangat unik dibandingkan dengan buku paket lainnya di Indonesia!
Pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia merupakan pelajaran inti di tingkat Sekolah Dasar. Oleh karena itu, pelajaran tersebut perlu mendapat jam pelajaran lebih banyak dari pelajaran lain. Tiap pelajaran di BPKP (Matematika dan Bahasa Indonesia) memuat 100 pelajaran per semester dan membutuhkan waktu 70 menit per pelajaran. Jumlah jam tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan di luar negeri. Hal ini untuk membantu siswa dalam menguasai pelajaran dengan lebih baik.
Cara ini dapat menolong guru untuk menjelaskan dengan lebih baik dan menyediakan latihan yang sesuai untuk anak. Guru hanya perlu satu buku saja, karena buku kerja untuk anak juga dicetak dalam buku panduan guru. Buku panduan guru juga sudah memiliki kunci jawaban dari setiap latihan untuk anak.
Setiap pelajaran kesepuluh adalah tes untuk anak. Hal ini bertujuan membantu guru dalam mengetahui anak-anak yang membutuhkan bimbingan. Setiap tahun guru punya catatan tentang tes anak. Selain itu, hal ini juga menolong untuk standarisasi tes. Keberhasilan anak di tahun sekarang dapat dibandingkan dengan keberhasilan anak di tahun ajaran lalu. Standar penilaian akan menolong guru dalam membandingkan siswa dengan siswa di tempat yang lain atau di tingkat gugus sekolah. Pada akhirnya, setiap tahun sekolah dapat terus mencapai keberhasilan proses pembelajaran.
Di sisi lain, tes tersebut juga dapat dijadikan tolak ukur untuk kenaikan kelas. Siswa bisa naik kelas jika dapat mencapai tingkat prestasi 60 ke atas dengan tes yang tersedia dalam buku tes. Jika siswa belum mencapai tingkat prestasi tersebut, sebaiknya mengulang materi daripada naik kelas. Siswa yang naik kelas dengan kemampuan di bawah standar, membuat siswa tersebut sulit mengikuti pelajaran di kelas selanjutnya. Siswa akan merasa rendah diri dan cenderung putus sekolah.
Pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia memiliki kegiatan khusus, yaitu “Dinding Bahasa” dan “Dinding Matematika”. Isi kegiatan ini adalah mengulang hal-hal dasar dan melatih hal-hal yang baru. Selain itu, guru mengajukan pertanyaan “Mengapa” tentang materi yang dipelajari. Dalam kegiatan ini terjalin banyak interaksi dan pembicaraan antara guru dan siswa.
Para guru disarankan untuk melibatkan orang tua dalam latihan membaca dan matematika dasar. Guru juga diharapkan dapat membantu anak menyelesaikan lembar latihan di kelas sebelum dia pulang. Hal ini dilakukan jika orang tua tidak dapat menolong anaknya di rumah.
Siswa perlu mengikuti perintah guru dengan penuh perhatian. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus guru saat memberi penjelasan (pada bagian P2). Anak akan belajar dengan lebih baik pada lingkungan yang teratur dan nyaman. Karena itu, guru perlu membuat suasana belajar yang positif. Di kelas 1 kami sarankan menggunakan “kapten” sebagai tokoh identifikasi yang bisa membawa anak- anak ke arah yang positif. Sila kan sesuaikan kata “kapten” kalau ada kata lain yang lebih kontekstual di daerah Anda.
Siswa-siswi SD perlu melihat hal-hal yang ada di lingkungan mereka termuat dalam buku karena akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Buku Paket Kontekstual Papua mencoba memenuhinya dengan: - penggunaan bahasa yang sederhana - pemakaian gambar dari kehidupan sehari-hari - diambil dari kehidupan sehari-hari anak - membangun nilai-nilai positif - pengulangan hal dasar dengan cara yang menyenangkan
Walaupun anak-anak perlu belajar bahasa yang digunakan di sekolah, menurut penelitian tetap lebih baik anak-anak kelas 1 belajar membaca dalam bahasa ibu. Kalau ada program seperti itu, sebaiknya digunakan.
Setiap buku punya format yang sama:
Kompetensi Dasar (KD)
Tujuan dari setiap RPP
TUJUAN MENDENGAR
: Anak dengar dan mengerti cerita yang dibaca guru (KD: 3.4) Kosakata : Anak mendengar dan mengerti kosakata baru yang ada
yang
dalam cerita
dipelajari
KOSAKATA
: nama, saya, masuk, sekolah, ramai, sampai, dengar, suara,
Alat & bahan
lonceng, bunyi, guru, kelas, berdiri, depan, minta, kami, baris,
yang
dalam, lihat, atas, kecil, duduk, senang, panggil, malu
diperlukan
untuk
ALAT & BAHAN : Bacaan “Pergi ke Sekolah” & poster kosakata bulan 1. Guru
mengajar
siapkan papan tulis dengan kosakata baru.
WAKTU : Dinding bahasa (35 menit) + pelajaran selanjutnya (35 menit)
Waktu yang diperlukan
untuk mengajar
P3. PELATIHAN
Setiap
RPP 4
MENIT
pelajaran dibagi dalam
minta
empat bagian
mau sesuatu Simbol untuk (P1 – P4)
baris
berdiri rapi klip: Guru bisa lihat rekaman
dalam
tidak di luar video untuk cara
mengajar. Latar belakang
lihat
pakai mata untuk
perhatikan Guru lihat nomor video
hitam, tulisan
atas
tempat lebih tinggi klip yang
putih : Guru disebut dalam
tidak besar simbol (contoh sebelum
tulis di papan kecil
duduk
taruh tubuh di bangku RPP 4)
pelajaran
mulai senang
tidak sedih Latar
belakang Latar
panggil
sebut nama
hitam, tulisan
belakang
malu
rasa tidak enak kuning:
abu-abu: Penanganan Guru bicara
sambil tulis di
kelas atau papan tulis
masukan - Kosakata baru ditulis urut ke bawah.
organisasi untuk guru Tulis kosakata baru di bagian kiri.
Warna biru : Tulis arti di bagian kanan.
Langkah- langkah
Warna merah: * Guru minta anak sebut kosakata baru dalam cerita
proses
Hal yang
pembelajaran harus guru
-Guru, “Lihat kata-kata yang ada di papan!
ucapkan,
Itu adalah kata baru dari cerita. Tolong sebut kata baru dari cerita
yaitu kata
tadi.”
kunci
-Guru tunjuk kata baru yang ada di papan saat anak jawab
Warna hitam: * Guru minta anak sebut arti dari kosakata baru dalam cerita
Tulisan
-Guru, ”Sekarang coba sebut arti kata itu!”
tentang hal umum untuk
-Guru catat arti yang anak sebut di papan (di sebelah kosakata)
guru -Guru dapat buat gerakan untuk beri tahu arti ke anak
xi
Standar Penilaian
Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) sudah menyediakan standar minimal untuk penilaian, yaitu 60. Kami memberi rekomendasi untuk tetap menggunakan standar tersebut. Sekolah-sekolah di kota bisa menggunakan standar yang lebih tinggi.
Menurut penelitian tim BPKP standar tersebut harus digunakan untuk mengukur perkembangan prestasi murid. Jika ada murid yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan di tes-tes, artinya murid tersebut memang belum bisa menghadapi pelajaran di bulan selanjutnya. Terus terang, Anda bisa dongkrak nilai, tetapi tidak bisa dongkrak pengetahuan. Kalau murid anda tidak lolos di tes pertama, maka murid tersebut belum siap menghadapi tes selanjutnya, karena tes selanjutnya lebih susah dipahami dari pada yang sebelumnya.
Tabel-tabel yang dicetak di buku tes murid menjadi pegangan untuk guru. Guru hanya perlu menghitung berapa yang benar, dan melihat jumlah poin-poin yang dihasilkan oleh murid. Contoh:
benar
10 9 8 7 6 5 4-0
poin
Kalau murid mampu menjawab 9 soal dengan benar dari 10 soal, maka dia dapat 40 poin untuk pertanyaan itu. Kalau murid mampu menjawab 7 soal dengan benar dari 10 soal, maka dia dapat 25 poin untuk pertanyaan itu. Kalau murid hanya mampu menjawab 4 soal dengan benar dari 10 soal, maka dia hanya mendapatkan 0 poin untuk pertanyaan itu.
Dari warna merah anda bisa melihat, bahwa 7 soal yang benar dari 10 sudah berarti „kurang‟. Disebut kurang, karena soal-soal di tes memang sesuai dengan apa yang murid pelajari. Yang berarti, dia seharusnya sudah terampil dan memahaminya. Dari penelitihan tim BPKP sudah terbukti bahwa ini standar yang memang bisa dicapai murid-murid, kalau guru mengajar sesuai dengan buku paket tersebut.
Jumlah poin dari setiap soal dijumlahkan untuk menentukan nilai total dari tes murid. Contoh:
Soal 1:
benar 20 19 18 17
16 15 14 13 12 11 10-0
Benar 17
poin
Soal 2:
benar 10 9 8 7 6 5 4 3 2-0
Benar 8
poin
Soal 3:
benar 10 9 8 7 6 5 4 3 2-0
Benar 5
poin
xii
Isi dan Tujuan Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1 Sesuai Tujuan Pendidikan Nasional
Standar kompetensi/Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar telah ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) disusun untuk mencapai Tujuan Pendidikan Nasional. Menurut tim penulis, perlu ada tujuan yang lebih detil dan spesifik. Tujuan yang lebih detil di dalam BPKP diwujudkan dalam kolom Kegiatan Pembelajaran dengan kode. Contoh (KD: 3.6, 4.6)
Dapat terlihat bahwa Buku Paket Khusus Papua bertujuan untuk mencapai keterampilan yang lebih dalam dan spesifik dibandingkan dengan yang terdapat dalam
buku yang lain. Tabel berikut sesuai Kompetensi Dasar Kurikulum 2013.
Kompetensi Dasar
Kegiatan Pembelajaran
Mengidentifikasi ungkapan, ajakan, perintah, ajakan, perintah,
3.1 Memahami ungkapan,
penolakan yang terdapat dalam teks cerita atau lagu yang penolakan yang terdapat
menggambarkan sikap hidup rukun
dalam teks cerita atau lagu Mengucapkan kembali ungkapan, ajakan, perintah, yang menggambarkan
penolakan dalam cerita atau lagu anak-anak dengan bahasa sikap hidup rukun
yang santun sesuai yang dicontohkan guru
Membuat kalimat berisi ungkapan, ajakan, perintah, penolakan dengan bahasa yang santun
Detil/Tambahan BPKP: -Memohon dengan sopan
4.1 Menirukan
ungkapan, ajakan,
-Buat akhir cerita
perintah, penolakan dalam
-Cerita kembali isi cerita dengan urut
cerita atau lagu anak-anak
-Bermain drama
dengan bahasa yang
-Mengerti bacaan berita di radio
santun
-Mengerti instruksi
3.2 Memahami kosakata Mengamati kosakata dan konsep tentang keragaman dan konsep tentang
benda berdasarkan bentuk dan wujudnya yang disajikan keragaman benda
melalui teks tulis, lisan dan visual dalam bahasa Indonesia berdasarkan bentuk dan
atau bahasa daerah
wujudnya dalam bahasa
Mengidentifikasi kosakata dan konsep tentang Indonesia atau bahasa
keragaman benda berdasarkan bentuk dan wujudnya yang daerah melalui teks tulis,
disajikan melalui teks tulis, lisan dan visual dalam bahasa lisan dan visual (gambar,
Indonesia atau bahasa daerah
film)
Menggunakan kosakata yang tepat dalam
4.2 Melaporkan menyampaikan hasil pengamatan tentang keragaman benda penggunaan kosakata
berdasarkan bentuk dan wujudnya dalam bentuk teks tulis, Bahasa Indonesia yang
lisan, dan visual (gambar, film)
tepat atau bahasa daerah
Detil/Tambahan BPKP:
hasil pengamatan tentang
-Sinonim
keragaman benda
-Buat akhir cerita
berdasarkan bentuk dan
-Bermain drama
wujudnya dalam bentuk
-Menulis jurnal
teks tulis, lisan, dan visual -Mengerti bacaan berita di radio (gambar, film)
-Pilih arti kata/kalimat yang tepat -Mengerti instruksi
3.3 Memahami kosakata Mengamati kosakata dan konsep tentang lingkungan dan konsep tentang
geografis, kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di lingkungan geografis,
lingkungan sekitar melalui teks tulis, lisan, dan visual kehidupan ekonomi, sosial (gambar, film) dan budaya di lingkungan
Mengidentifikasi kosakata dan konsep tentang sekitar dalam bahasa
lingkungan geografis, kehidupan ekonomi, sosial dan budaya Indonesia atau bahasa
di lingkungan sekitar melalui teks tulis, lisan, dan visual daerah melalui teks tulis,
(gambar, film)
lisan, dan visual xiii
Menggunakan kosakata yang tepat dalam penggunaan kosakata
4.3 Melaporkan
menyampaikan laporan hasil pengamatan tentang lingkungan Bahasa Indonesia yang
geografis, kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di tepat atau bahasa daerah
lingkungan sekitar dalam bentuk teks tulis, lisan, dan visual hasil pengamatan tentang
(gambar, film)
lingkungan geografis,
Detil/Tambahan BPKP:
kehidupan ekonomi, sosial
-Sinonim
dan budaya di lingkungan
-Buat akhir cerita
sekitar dalam bentuk teks
-Bermain drama
tulis, lisan, dan visual
-Mengerti bacaan berita di radio
(gambar, film)
-Cerita kembali isi cerita dengan urut -Pilih arti kata/kalimat yang tepat -Mengerti instruksi
3.4 Memahami kosakata Mengamati kosakata dan konsep tentang lingkungan dan konsep tentang
sehat dan lingkungan tidak sehat di lingkungan sekitar serta lingkungan sehat dan
cara menjaga kesehatan lingkungan melalui teks tulis, lisan, lingkungan tidak sehat di
dan visual (gambar, film)
lingkungan sekitar serta
Mengidentifikasi kosakata dan konsep tentang cara menjaga kesehatan
lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat di lingkungan lingkungan dalam Bahasa
sekitar serta cara menjaga kesehatan lingkungan melalui teks Indonesia atau bahasa
tulis, lisan, dan visual (gambar, film)
daerah melalui teks tulis,
Menggunakan kosakata yang tepat dalam lisan, dan visual (gambar,
menyampaikan hasil pengamatan tentang lingkungan sehat film)
dan lingkungan tidak sehat di lingkungan sekitar serta cara
4.4 Menyajikan menjaga kesehatan lingkungan dalam bentuk teks tulis, penggunaan kosakata
lisan, dan visual (gambar, film)
bahasa Indonesia yang
Detil/Tambahan BPKP:
tepat atau bahasa daerah
-Sinonim
hasil pengamatan tentang
-Buat akhir cerita
lingkungan sehat dan
-Bermain drama
lingkungan tidak sehat di
-Cerita kembali isi cerita dengan urut
lingkungan sekitar serta
-Pilih arti kata/kalimat yang tepat
cara menjaga kesehatan
-Mengerti instruksi
lingkungan dalam bentuk
teks tulis, lisan, dan visual (gambar, film)
Mengamati puisi anak melalui teks tulis dan lisan anak dalam bahasa
3.5 Memahami puisi
Membacakan teks puisi anak tentang alam dan Indonesia atau bahasa
lingkungan dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat daerah melalui teks tulis
sebagai bentuk ungkapan diri
dan lisan
4.5 Membacakan teks puisi anak tentang alam dan lingkungan dalam bahasa Indonesia dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri
3.6 Memahami budaya Mengamati budaya santun (permintaan maaf/tolong) santun (permintaan
sebagai gambaran sikap hidup rukun dalam kemajemukan maaf/tolong) sebagai
masyarakat Indonesia melalui ungkapan yang disajikan gambaran sikap hidup
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
rukun dalam Mengulang kembali ungkapan-ungkapan santun kemajemukan masyarakat
(menggunakan kata “maaf”, “tolong”) untuk hidup rukun Indonesia melalui
dalam kemajemukan sesuai yang dicontohkan guru ungkapan dalam bahasa
Menggunakan ungkapan-ungkapan santun Indonesia lisan dan tulis
xiv
4.6 Menirukan (menggunakan kata “maaf”, “tolong”) dalam kehidupan ungkapan-ungkapan
sehari-hari
santun (menggunakan kata Detil/Tambahan BPKP: “maaf”, “tolong”) untuk
-Belajar kosakata baru
hidup rukun dalam
-Bermain drama
kemajemukan
-Menulis jurnal -Buat akhir cerita
Mengidentifikasi tulisan tegak bersambung dalam tegak bersambung dalam
3.7 Memahami tulisan
cerita dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital cerita dengan
(awal kalimat, nama bulan dan hari, nama orang) serta memperhatikan
mengenal tanda titik pada kalimat berita dan tanda tanya penggunaan huruf kapital pada kalimat tanya (awal kalimat, nama bulan
Menyajikan tulisan tegak bersambung dengan dan hari, nama orang)
menggunakan huruf kapital (awal kalimat, nama bulan, hari, serta mengenal tanda titik
dan nama diri) serta tanda titik pada kalimat berita dan pada kalimat berita dan
tanda tanya pada kalimat tanya dengan benar tanda tanya pada kalimat
Menggunakan huruf kapital (awal kalimat, nama tanya bulan, hari, dan nama diri) serta tanda titik pada kalimat
4.7 Menulis dengan tulisan berita dan tanda tanya pada kalimat tanya dalam setiap tegak bersambung
sajian tertulis
menggunakan huruf
Detil/Tambahan BPKP:
kapital (awal kalimat, nama -Menulis huruf kapital dan tanda titik (latihan tulis, nama bulan, hari, dan nama diri) orang, tempat, hari, bulan, hari raya) serta tanda titik pada kalimat berita dan tanda tanya pada kalimat tanya dengan benar
3.8 Memahami informasi Mengamati dongeng binatang (fabel) yang dari dongeng binatang
menggambarkan sikap hidup rukun dari teks lisan dan tulis (fabel) yang
dengan tujuan untuk kesenangan
menggambarkan sikap
Menjelaskan alur dongeng binatang (Fabel) hidup rukun dari teks lisan berdasarkan waktu atau peristiwanya secara runtut
Menceritakan kembali isi dongeng binatang (fabel) yang untuk kesenangan
dan tulis dengan tujuan
menggambarkan sikap hidup rukun yang telah dibaca secara nyaring sebagai bentuk ungkapan diri
4.8 Menceritakan
Detil/Tambahan BPKP:
kembali teks dongeng
-Cerita kembali cerita dengan urut
binatang (fabel) yang
-Buat akhir cerita
menggambarkan sikap
-Bermain drama
hidup rukun yang telah dibaca secara nyaring sebagai bentuk ungkapan diri
Mengamati kata sapaan dalam dongeng secara lisan sapaan dalam dongeng
3.9 Memahami kata
dan tulis
secara lisan dan tulis
Membandingkan ciri kata sapaan dan yang bukan kata sapaan dalam dongeng
lisan dan tulis
Menggunakan kata sapaan dalam dongeng secara
4.9 Menirukan kata
sapaan dalam dongeng
Detil/Tambahan BPKP:
secara lisan dan tulis
-Cerita kembali cerita dengan urut -Buat akhir cerita -Bermain drama
xv
Mengidentifikasi huruf kapital (nama Tuhan, nama penggunaan huruf kapital
3.10 Memahami
orang, nama agama) serta tanda titik dan tanda tanya dalam (nama Tuhan) nama orang, kalimat yang disajikan nama agama serta tanda
Menggunakan huruf kapital (nama Tuhan, nama titik dan tanda tanya
agama, nama orang), serta tanda titik dan tanda tanya pada dalam kalimat yang benar
akhir kalimat dengan benar
Detil/Tambahan BPKP:
4.10 Menulis teks dengan -Menulis huruf kapital dan tanda titik (latihan tulis, nama, menggunakan huruf
tempat, hari, bulan, hari raya)
kapital (nama Tuhan,
-Menulis jurnal
nama agama, nama orang), serta tanda titik dan tanda tanya pada akhir kalimat dengan benar
Kompetensi Tambahan Membedakan kata kerja dan bukan kata kerja BPKP:
Awalan mem-, meng- dan men-
3.11 Mencermati tata
Membuat kalimat dengan kata ulang
bahasa dalam kalimat/teks Belajar fungsi akhiran –nya Mencermati isi teks
Mengerti kata dengan akhiran –an Mengerti awalan ter-
4.11 Menyajikan tata
Belajar kata ganti orang
bahasa yang benar
Kata tunjuk (ini, itu, di sana, begini)
Mengeja kata-kata Menyajikan tentang isi teks Belajar kata penghubung Membaca cepat
Belajar antonim Mengeja kata dengan au/ai/ny/ng
Membedakan hal penting/kurang penting Sebut urutan kejadian Menebak/menjelaskan perasaan tokoh cerita Mengaitkan pengalaman sendiri dengan cerita dan refleksi Menilai teks, apakah suka, dan beri alasan Memberi pendapat tentang peristiwa Menulis penjelasan di samping gambar Menukar informasi Cara diskusi yang baik Melatih wawancara Menulis hasil wawancara Membuat kesimpulan cerita Mengerti sebab-akibat Sebut langkah-langkah prosedur melakukan sesuatu Membaca pesan pendek Mampu membaca 30 kata per menit pada akhir semester 1 Mampu membaca 45 kata per menit pada akhir semester 2
xvi
Dinding Bahasa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Selamat Mengajar
xvii
Bulan Pertama
ahasa Indonesia Kelas 2 Semester 1 B
Garis Besar Bahasa Indonesia Bulan Pertama (RPP 1 – 20)
Tema: Sekolah
Minggu 1 & 3
Minggu 2 & 4
Fokus = kata kerja dan bukan kata kerja, Fokus = kata kerja dan bukan kata kerja,
menulis jurnal, cerita kembali
awalan me- dan ber-
RPP 1 & 11
RPP 6 & 16
dinding bahasa
dinding bahasa
mendengar cerita
mendengar cerita
belajar kosakata baru
belajar kosakata baru
RPP 2 & 12
RPP 7 & 17
mendengar dan membaca cerita cerita kembali isi cerita dengan urut menjawab pertanyaan lisan
menulis kosakata baru dengan ejaan
cerita kembali isi cerita dengan
yang benar
urut
melatih menulis me- dan ber-
sebut dan buat kalimat dari kosakata
baru
menulis kosakata baru dengan
ejaan yang benar
RPP 3 & 13
RPP 8 & 18
dinding bahasa
dinding bahasa
mendengar dan membaca cerita
membaca cerita
menjawab pertanyaan lisan menjawab pertanyaan lisan menulis jawaban dari pertanyaan
menulis jawaban dari pertanyaan
cerita
cerita
belajar kata kerja dan bukan
kata kerja
RPP 4 & 14
RPP 9 & 19
belajar kata kerja dan bukan kata bermain drama dan sebut kosakata
kerja
baru
bermain drama dan sebut
menulis ejaan kosakata baru dengan
kosakata baru
benar
belajar kata kerja dan bukan kata belajar kata kerja dan bukan kata
kerja
kerja belajar awalan me- dan ber-
RPP 5 & 15
RPP 10 & 20
membaca cerita
tes kecil (RPP 10)
menjawab pertanyaan lisan tes bulan pertama (RPP 20) menulis kalimat
menulis jurnal
Bahasa Indonesia Kelas 2 Semester 1 2
BULAN 1 DINDING BAHASA
TUJUAN:
Mendengar cerita
Belajar kosakata baru Kata kerja
Kelompok kata
Wawancara ejaan kata pakai –ng-
tanda baca
ejaan kata pakai –ny-
(KD: 3.1, 3.2, 4.2, 3.7, 4.7, 3.11, 4.11)
KOSAKATA: : Kosakata bulan 1
ALAT & BAHAN : Potongan kertas/ kartu dengan sinonim (mama=ibu, segera=cepat, baik,=bagus, saya=aku, pas=cocok)
WAKTU : Setiap h ari Senin dan Rabu selama 35 menit
Guru pilih 2 atau 3 hal yang mau dilakukan saat dinding bahasa.Tidak semua anak harus mengerti pada
pertemuan pertama. Guru buat suasana yang positif dan bangun percaya diri anak.
1. MENDENGAR CERITA
TUJUAN:
- Guru dorong anak untuk senang membaca.
- Guru mendorong anak untuk membuat cerita sendiri.
* Guru membaca cerita
- Guru pilih cerita dari buku. Kalau tidak ada buku, ambil dari RPP yang sudah lewat. - Guru, “Guru akan baca cerita. Kalian dengar cerita yang guru baca. Nanti guru akan tanya
urutan kejadian , perasaan tokoh di cerita, kalian harus beri pendapat tentang cerita dan kalian
juga akan cerita tentang pengalaman kalian.” - Guru membaca cerita dengan suara jelas.
* Anak sebut urutan kejadian dari cerita
- Guru, “Siapa tahu arti urutan?” (Apa yang terjadi pertama, lalu yang berikut, sampai terakhir.) - Guru,
“Kita akan sebut urutan cerita. Siapa tahu? Urutan kejadian dari cerita yang guru baca?” - Anak-anak jawab urutan kejadian yang mereka dengar dari cerita.
* Anak jelaskan perasaan tokoh dalam cerita
- Guru, “Siapa tahu arti tokoh dalam cerita? (Orang-orang yang ada dalam cerita.) Bagus, siapa
saja yang ada dalam cerita yang guru baca?”
- Anak-anak sebut nama-nama tokoh dalam cerita.
- Guru, “Siapa tahu perasaan punya arti apa?” (Apa yang orang pikir/rasa.)
- Guru, “Siapa bisa jelaskan perasaan tokoh dari cerita yang guru baca?” (Anak-anak jelaskan perasaan tokoh sedih/senang.)
- Guru tanya, “Mengapa dia sedih/ bahagia?”
* Anak beri pendapat dan alasan tentang cerita - Guru, “Siapa tahu pendapat punya arti apa?” (Kita beri tahu apa yang kita pikir.)
- Guru, “Bagaimana pendapat kalian tentang cerita yang guru baca?”
- Anak-anak beri pendapat mereka. Anak beri alasan kenapa dia suka atau tidak suka.
* Anak cerita pengalaman sehari-hari
- Guru, “Baik, pengalaman punya arti apa? (Semua hal yang kami sudah alami.) Benar, guru sudah baca cerita dan kita sudah belajar beberapa hal dari cerita. Siapa mau cerita? Apakah ada yang pernah alami kejadian yang sama dengan cerita yang guru baca?”
- Satu anak cerita pengalaman pribadi. - Guru bisa tanya anak yang lain tentang perasaan, urutan kejadian dari cerita yang teman baca.
3 Bahasa Indonesia kelas 2 semester 1
2. KOSAKATA
TUJUAN:
- Anak ingat dan pakai kosakata yang telah dipelajari. - Anak bisa buat kaliamat dan cerita pakai kosakata baru.
* Guru ajak anak baca kosakata baru - Guru sudah tempel atau tulis kosakata baru
selama satu minggu.
- Guru, “Hari ini kita akan belajar tentang kosakata baru . Kosakata kalian pelajari bulan ini .”
- Guru ajak anak baca kosakata baru.
* Guru minta anak tebak kata
- Guru, “Hari kita akan main tebak kata. Satu
anak akan maju dan pilih kosakata. Teman-
teman punya tugas untuk bertanya. Contoh; siapa mau pilih kata di depan (saya) Bagus, pilih dan tidak sebut guru akan coba tebak
kata apa itu. Contoh anak pilih kata lonceng.
Guru akan tebak kata itu. Apakah kita bisa
makan? (tidak) Apakah bisa diinjak? (tidak)
Apakah orang bisa buat itu? (bisa) apakah
ada bunyi? (ada) Apakah itu lonceng?” (ya)
- Guru, “Terima kasih, sekarang siapa mau maju dan pilih kata dan teman-teman akan tebak
kata apa itu?”
- Satu maju dan anak pikir 1 kata dari kosakata baru. Contoh anak pikir kata “duduk”.
- Anak yang pikir kata “duduk” hanya boleh jawab dengan ya atau tidak.
- Guru beri kesempatan pada anak lain. - Anak lain harus tebak kata itu dengan pertanyaan.
Anak lain di kelas bisa tanya: Contoh pertanyaan anak. 1. Apa orang bisa buat itu? 2. Itu buat sakit?
* Guru ajak anak-anak main
- Guru, “Kita akan main kosakata baru. Satu kelompok 5 anak. Guru minta satu kelompok pilih satu
kosakata dan buat satu cerita pakai kosakata itu. Kalau sudah buat satu cerita, masing-masing
main drama dengan cerita yangb kalian buat. Jadi sebentar kalau kalian buat cerita kalian juga
harus pikir tentang cara main drama. Terakhir kelompok yang duduk harus tebak kata apa yang teman-teman pakai untuk main drama. Apakah s udah jelas?”
* Guru minta anak-anak untuk buat satu kalimat - Guru, “Kalian sudah baca kosa kata baru. Pilih satu kata dan buat satu kalimat pakai kata itu.” - Anak-anak buat satu kalimat. - Guru, “Sudah selesai? Siapa mau baca kalimat?” - Anak-anak membaca kalimat.
Contoh: 1. Nama saya Ronal. 2. Saya senang makan telur. 3. Setiap pagi Salo ke sekolah.
* Guru minta anak untuk cerita kembali
- Guru, “Kalian masih ingat cerita yang guru baca? Siapa mau cerita kembali untuk kita semua?”
- Satu anak maju dan cerita kembali.
Bahasa Indonesia kelas 2 semester 1 4
3. KATA KERJA TUJUAN:
- Anak dapat bedakan kata kerja dengan bukan kata kerja.
* Guru jelaskan kata kerja
- Guru, “Ada kata kerja. Kata kerja punya arti: kata yang bisa buat gerak atau aksi. Contoh: guru
tulis di papan. Artinya guru tidak tinggal diam. Semua kata yang kita bisa buat aksi atau gerak kita
sebut sebagai kata kerja. Contoh: makan, minum, lari, main, tendang. Siapa bisa sebut kata yang
lain?” (mandi, gali, bakar, cuci, tanam, dayung, tulis, hapus, sapu)
* Guru ajak anak main kata kerja dan bukan kata kerja - Guru, “Anak-anak, kita akan main. Main kata kerja dan bukan kata kerja. Cara main: saat guru
sebut kata kerja kalian harus lompat satu kali. Kalau guru sebut bukan kata kerja kalian tidak perlu
lompat. Apakah sudah jelas?” Cara main: - Anak berbaris rapi di garis mulai/ tempat awal. - Anak harus dengar dengan baik kata yang guru sebut. - Setiap anak harus lompat 1 kali kalau guru sebut kata kerja
dan diam di tempat kalau guru sebut yang bukan kata kerja. - Anak yang salah harus kembali dari garis mulai / tempat awal.
- Anak yang sampai di garis paling jauh itu menang
dan guru bisa beri ces ke anak itu. - Guru siapkan daftar kata kerja dan bukan kata kerja.
- Guru bisa pakai kata kerja di bawa ini!
kata kerja
bukan kata kerja
batu
masak
makan
baju
baik
minum
petik
katu
bawa
daun
main
rambut
angkat
bola
sepatu
belajar
lari
pensil
tendang
bunga
tangkap
pohon
jalan
tanah
rumput
buka
buang
buku
lompat
topi
nyanyi
meja
jatuh
tomat
jeruk
buang
bakar
pohon
mandi
tulis
baca
gali
tanam petik
5 Bahasa Indonesia kelas 2 semester 1
4. KELOMPOK KATA
* Guru jelaskan kelompok kata
- Guru, “Kita akan belajar hal baru. Kita belajar kelompok kata Kelompok kata punya arti; Ada
hubungan antara kata. Kita belajar ini supaya nanti bisa tulis cerita dengan baik.
Cara begini: Kita buat gambar macam pohon. Bagian pohon ada apa saja? (Ada batang, ada
cabang, ada ranting, ada daun, ada buah, dan ada bunga.) Benar, kalau kita lihat hasil gambar
kelompok kata, itu seperti pohon. Kita akan buat macam pohon. yang ada batang, ada cabang,
ada ranting, ada daun. Mari kita sama-sama buat kelompok kata dari kata „kelas‟.”
ranting
pensil
siswa
guru
alat tulis
buku
daun
bolpoin
baca
cabang
daun
alat-alat dalam kelas
orang-orang dalam kelas
kelas
batang
Catatan untuk guru: abu-abu guru tidak perlu tulis di papan, tetapi itu hanya untuk ingatkan anak bahwa
kelompok kata yang kita buat adalah macam pohon. Ada batang yang tebal, ada cabang, ada ranting,
dan ada daun.
- Guru, “Siapa mau maju isi di daun alat tulis?” (Anak-anak maju tulis pensil dan bolpoin.)
- Guru, “Siapa mau tulis di daun orang-orang dalam kelas?” (Anak maju tulis siswa.)
* Guru ajak periksa sama-sama
- Guru, “Kita akan periksa sama sama. Anak-anak di batang ada kata apa? (kelas) Betul, cabang
ada berapa? (ada dua) Ada apa di cabang? (Ada orang-orang dalam kelas dan alat-alat
dalam kelas.) Benar, ranting alat-alat dalam kelas ada berapa? (Ada dua: alat tulis dan buku.)
Bagus, ada berapa daun dari ranting alat-alat tulis? (Ada dua: pensil dan bolpoin.) Bagus, di daun
orang- orang dalam kelas ada apa saja?” (siswa dan guru)
Kalau ada waktu. Guru, “Terima kasih, siapa punya ide buat kelompok kata?”
Anak-anak ambil satu kata dan bersama-sama bentuk kelompok kata.
5. WAWANCARA
* Guru jelaskan tentang wawancara
- Guru, “Kita akan belajar tentang wawancara. Wawancara: tanya kepada orang. Tanya dengan
kalimat tanya. Contoh: guru tanya kepada kalian: Siapa yang tadi pagi sudah makan? (saya)
Bagus, siapa yang tadi pagi sudah mandi? (saya) Bagus, Siapa yang tadi pagi sudah berdoa?
(saya) Bagus, jadi saat guru tanya kalian jawab, itu kita sebut apa? (wawancara) Saat tanya kita
harus pakai kata tanya. Kata tanya ada: siapa, di mana, apa, mengapa, kapan, dan
bagaimana ?”
- Guru, “Sekarang kalian punya tugas untuk wawancara teman. Guru tulis pertanyaan dan guru
minta kalian untuk tanya teman, pakai pertanyaan itu. Guru juga akan bagi kertas. Kertas untuk tulis jawaban teman. Pertanyaan adalah:”
1. Siapa nama kamu?
2. Di mana rumah kamu?
3. Tadi pagi mama masak apa?
- Guru minta anak untuk duduk berdua dan tanya teman. - Kalau sudah selesai minta dua anak untuk maju dan tanya jawab dengan teman di depan.
- Guru, “Terima kasih, jadi wawancara punya arti apa? (Tanya kepada orang.) Benar, ada orang
yang tanya dan ada orang yang jawab.”
Bahasa Indonesia kelas 2 semester 1 6
6. EJAAN KATA PAKAI –ng-
TUJUAN: - Anak mengerti ejaan kata pakai –ng-. - Anak bisa baca kata dengan ejaan –ng-.
* Guru ajar hal baru: ejaan kata pakai –ng-
- Guru sudah tempel atau tulis kata-kata dengn ejaan –ng-. - Guru, “Hari ini kita akan belajar hal baru tentang ejaan kata pakai –ng- . Siapa tahu
bagaimana bunyi huruf n ? (Anak-anak sebut
bunyi huruf n.) Bagus, bagaimana bunyi huruf
g ? (Anak-anak sebut bunyi huruf g.) Bagus,
kalau digabung bunyi bagaimana?” (Anak-
anak sebut bunyi huruf ng kalau digabung.)
Bunyi huruf -ng- digabung bunyi huruf keluar dari leher. Kadang ada yang baca eng, tetapi yang benar tidak ada bunyi huruf e di depan.
- Guru, “Kalian sering dengar kata-kata pakai -
ng-. Siapa bisa sebut?” (jagung, yang, bangku, bawang, bunga)
- Guru, “Terima kasih, ejaan kata pakai -ng- biasa ada di depan, ada di tengah dan akhir kata. Contoh; jagung . Kata dengan -ng ada di mana?
(ada di belakang) Benar, kalau guru tulis bangku
–ng- ada di mana?” (ada di tengah) - Guru ajak anak baca kata dengan ejaan -ng-. - Guru, “Di depan ada kata-kata dengan ejaan -ng-. mari kita baca sama-sama.”
* Guru baca cerita - Guru bisa baca cerita dari RPP sebelumnya atau dari RPP yang sudah leawat. - Guru, “Anak-anak, guru akan baca cerita. Saat guru baca cerita, kalau kalian dengar kata yang
ada ejaan –ng- tolong angkat tangan. Tidak boleh bersuara. Kalian hanya angkat tangan dan sebut kata yang kalian dengar. Apakah sudah jelas ?”
- Guru baca cerita.
7. TANDA BACA
* Guru jelaskan tentang tanda baca
- Guru, “Siapa ingat cara baca tanda titik . ?” (Hitung 1, 2 dalam hati, tarik nafas, baru lanjut baca
kalimat berikut.) - Guru, “Siapa ingat cara baca tanda koma?” (Hitung 1 dalam hati, lalu baca sisa kalimat.)
- Guru, “Siapa ingat cara baca kalimat kalau ada ,tanda ? , di kalimat?” (Kalau baca kalimat ini, harus pakai suara bertanya. Nada bertanya.)
* Anak membaca satu cerita - Guru pilih satu cerita dari buku kerja. Minta anak untuk membuka cerita itu. - Guru minta anak-anak untuk membaca cerita. - Guru, “Semua baca cerita. Ingat kalau ada tanda baca.” - Guru bisa minta satu anak untuk maju baca cerita. - Guru, “Siapa mau maju membaca cerita untuk kita semua?” - satu anak maju membaca cerita.
7 Bahasa Indonesia kelas 2 semester 1
8. EJAAN KATA PAKAI –ny-
TUJUAN: - Anak mengerti ejaan kata pakai –ny-. - Anak bisa baca kata dengan ejaan –ny-.
* Guru ajar hal baru: ejaan kata pakai –ny-
- Guru sudah tempel atau tulis kata-kata dengn ejaan –ny-. - Guru, “Hari ini kita akan belajar hal baru tentang ejaan kata pakai –ny- . Siapa tahu
bangaimana bunyi huruf n ? (Anak-anak sebut
bunyi huruf n.) Bagus, bagaimana bunyi huruf y ? (Anak-anak sebut bunyi huruf g.) Bagus,
kalau digabung bunyi bagaimana?” (Anak-
anak sebut bunyi huruf ng kalau digabung.)
Bunyi huruf -ny- digabung bunyi huruf keluar dari leher. Kadang ada yang baca eng, tetapi yang benar tidak ada bunyi huruf e di depan.
- Guru, “Kalian sering dengar kata-kata pakai -
ng- .Siapa bisa sebut?” (jagung, yang, bangku, bawang, bunga)
- Guru, “Terima kasih, ejaan kata pakai -ng- biasa ada di depan, ada di tengah dan akhir kata. Contoh; jagung . Kata dengan -ng ada di mana? (ada di belakang) Benar, kalau guru
tulis bangku –ng- ada di mana?” (ada di
tengah) - Guru ajak anak baca kata dengan ejaan -ng-. - Guru, “Di depan ada kata-kata dengan ejaan -
ng-. mari kit abaca sama- sama.”
* Guru baca cerita - Guru bisa baca cerita dari RPP sebelumnya atau dari RPP yang sudah lewat. - Guru juga bisa minta anak baca cerita yang ada dalam buku kerja anak. - Guru, “Anak-anak, guru akan baca cerita. Saat guru baca cerita, kalau kalian dengar kata yang
ada ejaan –ng- tolong angkat tangan. Tidak boleh bersuara. Kalian hanya angkat tangan dan sebut kata yang kalian dengar. Apakah sudah jelas ?”
- Guru baca cerita.
Bahasa Indonesia kelas 2 semester 1 8
RPP 1 BULAN 1 MENDENGAR CERITA + KOSAKATA
TUJUAN MENDENGAR
: Anak mendengar dan mengerti cerita yang dibaca guru
KOSAKATA
: Anak mendengar dan mengerti kosakata baru yang ada dalam cerita
KOSAKATA : nama, saya, masuk, sekolah, ramai, sampai, dengar, suara, lonceng, bunyi, guru, kelas,
(KD: 3.1, 4.1, 3.3, 4.3, 3.6, 4.6, 3.11, 4.11)
berdiri, depan, minta, kami, baris, dalam, lihat, atas, kecil, duduk, senang, panggil, malu
ALAT & BAHAN : Bacaan “Pergi ke Sekolah” & poster kosakata bulan 1. Guru siapkan papan tulis dengan
kosakata baru
WAKTU : Dinding Bahasa (35 menit) + pelajaran selanjutnya (35 menit)
35 P1. PEMBUKAAN MENIT
* Guru beri salam ke anak-anak
Disiplin: Guru ingatkan anak-anak untuk melipat tangan dan kunci mulut.
* Guru mengajar Dinding Bahasa selama 35 menit
Hari ini guru mengajar pokok: 1 (mendengar cerita), 2 (kosakata baru), dan 7 (tanda baca)
10 P2. PENJELASAN
MENIT
RPP 1
-Guru tulis kosakata baru di papan sebelum pelajaran mulai. Kata tidak dihapus selama 1 minggu. Tujuan: anak-anak akan ingat dan mengerti kosakata baru.
-Guru lihat P3 untuk cara tulis kosakata baru di papan.
* Guru baca cerita “Pergi ke Sekolah” dengan suara jelas dan lambat * Guru baca sebanyak 2 kali
- Guru, “Anak-anak, guru akan baca cerita. Cerita ini tentang anak yang pergi ke sekolah. Tolong
dengarkan cerita ini dengan baik!”
Pergi ke Sekolah
Nama saya Ronal. Saya masuk sekolah hari ini. Sekolah sudah ramai saat saya
sampai. Saya dengar suara lonceng sekolah bunyi. Itu tanda masuk sekolah. Guru
kelas dua sudah berdiri di depan kelas. Dia minta kami baris sebelum masuk kelas.