KEBIJAKAN UMUM KETAHANAN PANGAN 2006 – 2009

Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2006 1(1): 57-63

KEBIJAKAN UMUM KETAHANAN PANGAN 2006 – 2009
( General Pol icy on Food Securit y, 2006 – 2009)
Dewan Ket ahanan Pangan1
Ket ahanan1 pangan t erwuj ud apabil a
secara umum t elah t erpenuhi dua aspek sekaligus. Pert ama adalah t ersedianya pangan yang
cukup dan merat a unt uk seluruh penduduk.
Kedua, set iap penduduk mempunyai akses
f isik dan ekonomi t erhadap pangan unt uk
memenuhi kecukupan gizi guna menj alani
kehidupan yang sehat dan produkt if dari hari
ke hari.
Ket ahanan pangan pada t ingkat rumah
t angga merupakan l andasan bagi ket ahanan
pangan masyarakat , yang selanj ut nya menj adi
pilar bagi ket ahanan pangan daerah dan
nasional. Berdasarkan pemahaman t ersebut
maka salah sat u priorit as ut ama pembangunan ket ahanan pangan adalah memberdayakan
masyarakat agar mereka mampu menanggulangi masalah pangannya secara mandiri sert a
mewuj udkan ket ahanan pangan rumaht angganya secara berkelanj ut an.

Melalui proses pemberdayaan, masyarakat dit ingkat kan kapasit asnya agar semakin
mampu meningkat kan produkt ivit as, produksi
dan pendapat annya, baik melalui usahat ani
maupun usaha lainnya. Peningkat an pendapat an akan menambah kemampuan daya bel i,
sehingga menambah kel el uasaan masyarakat
unt uk memilih pangan yang beragam unt uk
memenuhi kebut uhan gizinya. Peningkat an
produksi komodit as pangan ol eh masyarakat ,
di samping meningkat kan ket ersediaan pangan dalam rumah t angga j uga akan memberikan kont ribusi t erhadap ket ersediaan pangan di daerah yang bersangkut an, yang
selanj ut nya merupakan kont ribusi t erhadap
ket ersediaan pangan nasional .
Bagi kelompok masyarakat t ert ent u
yang rent an t erhadap masalah kerawanan pangan sepert i golongan miskin, ibu hamil dan
anak balit a, pemerint ah waj ib mengupayakan
j aminan akses pangan bagi mereka, agar
t erpenuhi haknya unt uk memperol eh pangan
yang cukup.
Arah Kebij akan

Pada t at aran nasional, int i persoal an

dalam mewuj udkan ket ahanan pangan selama
1

Dikut ip dari hlm. 59 – 71 dokumen Kebij akan
Umum Ket ahanan Pangan 2006 – 2009.
Dewan Ket ahanan Pangan, Jakart a, 2006

lima t ahun t erakhir t erkait dengan adanya
pert umbuhan permi nt aan pangan yang lebih
cepat dari pert umbuhan penyediaannya.
Permint aan pangan meningkat sej alan dengan
laj u pert umbuhan penduduk, pert umbuhan
ekonomi dan daya beli masyarakat , sert a
perkembangan sel era. Dinamika sisi permint aan ini menyebabkan kebut uhan pangan secara
nasional meningkat dengan cepat , baik dalam
j uml ah, mut u, dan keragamannya. Sement ara
it u, kapasit as produksi pangan nasional t erkendala oleh adanya kompet isi pemanf aat an
dan penurunan kualit as sumberdaya alam.
Apabila persoal an i n i t idak dapat diat asi,
maka kebut uhan akan impor pangan akan

t erus meningkat , dan ket ergant ungan t erhadap pangan impor akan semakin t inggi.
Ket ergant ungan impor pangan yang t inggi menimbulkan kerent anan yang dapat berimplikasi
negat if t erhadap kedaulat an nasional .
Pada t at aran rumah t angga, persoal an
yang menonj ol dalam pemant apan ket ahanan
pangan adalah masih besarnya proporsi kel ompok masyarakat yang mempunyai daya
beli rendah, at aupun yang t idak mempunyai
akses at as pangan karena berbagai sebab,
sehingga mereka mengalami kerawanan pangan kronis maupun t ransien. Jika kondisi
yang mereka alami ini berkelanj ut an, maka
bangsa ini akan kehilangan pot ensi t erbaik dari
sebagian sumberdaya manusianya.
Pada sisi lain, Indonesia mempunyai
keunggulan komparat if (comparat ive advant age) sebagai negara agraris dan marit im.
Keunggulan komparat if t ersebut merupakan
f undament al perekonomian yang perlu didayagunakan mel al ui pembangunan ekonomi sehingga menj adi keunggulan bersaing (compet it ive advant age). Dengan pendekat an demikian, perekonomian yang dikembangkan di
Indonesia memiliki landasan yang kokoh pada
sumberdaya domest ik, memiliki kemampuan
bersaing yang t inggi. Dalam kait an ini, pembangunan ekonomi di bidang pangan, baik
yang berbasis t anaman, pet ernakan, perikanan maupun kehut anan, akan sekal igus memperkuat ket ahanan pangan nasional . Ol eh

sebab it u pembangunan ekonomi di bidang
pangan ini merupakan priorit as st rat egis
dalam pembangunan nasional .
Memperhat ikan permasalahan dan pot ensi sebagaimana didiskusikan di muka, ma-

57

Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2006 1(1): 57-63

ka pembangunan ket ahanan pangan diarahkan
guna mewuj udkan kemandirian pangan, unt uk
menj amin ket ersediaan pangan di t ingkat nasional , daerah hingga rumaht angga, sert a
menj amin konsumsi pangan yang cukup,
aman, bermut u, dan bergizi seimbang di
t ingkat rumah t angga sepanj ang wakt u; melal ui pemanf aat an sumberdaya dan budaya lokal, t eknologi inovat if dan pel uang pasar,
peningkat an ekonomi kerakyat an dan pengent asan kemiskinan. Dengan arahan umum t ersebut maka kebij akan pembangunan ket ahanan pangan adalah sebagai berikut .
Pada sisi ket ersediaan, kebij akan ket ahanan pangan diarahkan unt uk: (a) meni ngkat kan kual i t as l ingkungan dan kual i t as sumberdaya al am dan air; (b) menj amin kelangsungan produksi pangan ut amanya dari produksi dalam negeri; (c) mengembangkan kemampuan pengel ol aan cadangan pangan
pemeri nt ah dan masyarakat ; dan (d) meningkat kan kapasit as produksi nasional dengan
menet apkan l ahan abadi unt uk produksi
pangan.

Pada aspek dist ribusi, kebij akan ket ahanan pangan diarahkan unt uk: (a) meningkat kan sarana dan prasarana dist ribus pangan
unt uk meningkat kan ef isiensi perdagangan,
t ermasuk di dal amnya mengurangi kerusakan
bahan pangan dan kerugi an akibat di st ribusi
yang t idak ef eisien; (b) mengurangi dan/ at au
menghil angkan perat uran daerah yang menghambat dist ribusi pangan ant ar daerah; dan
(c) mengembangkan kel embagaan pengolahan dan pemasaran di pedesaan dal am rangka
meningkat kan ef isiensi dan ef ekt ivit as dist ribusi pangan sert a mendorong peni ngkat an
nil ai t ambah.
Dal am hal konsumsi, kebij akan ket ahanan pangan diarahkan unt uk: (a) menj amin
pemenuhan pangan bagi set iap rumah t angga
dalam j umlah dan mut u yang memadai , aman
dikonsumsi dan bergizi seimbang; (b) mendorong, mengembangkan dan membangun sert a
memf asil it asi peran sert a masyarakat dal am
pemenuhan pangan sebagai implement asi
pemenuhan hak at as pangan; (c) mengembangkan j aringan ant ar lembaga masyarakat
unt uk pemenuhan hak at as pangan; dan (d)
meningkat kan ef isiensi dan ef ekt ivit as int ervensi bant uan pangan/ pangan bersubsi di kepada gol ongan masyarakat t ert ent u (gol ongan miskin, ibu hamil , bal i t a gizi bur uk, dsb).
Tuj uan Pembangunan Ket ahanan Pangan


Pembangunan ket ahanan pangan dit uj ukan unt uk memperkuat ket ahanan pangan di
t ingkat mikro/ t ingkat rumaht angga dan indi-

58

vidu sert a di t ingkat makro/ nasional , sebagai
berikut :
1. Mempert ahankan ket ersediaan energi per
kapit a minimal 2 200 Kil okal ori/ hari , dan
penyediaan prot ein perkapit a minimal 57
gram/ hari.
2. Meningkat kan konsumsi pangan perkapit a
unt uk memenuhi kecukupan energi minimal 2 000 Kil okal ori/ hari dan prot ein
sebesar 52 gram/ hari .
3. Meningkat kan kual it as konsumsi pangan
masyarakat dengan skor Pol a Pangan Harapan (PPH) minimal 80 (padi-padian 275
g, umbi-umbian 100 g, pangan hewani
150 g, kacang-kacangan 35 g, sayur dan
buah 250 g).
4. Meningkat kan keamanan, mut u dan higiene pangan yang dikonsumsi masyarakat .

5. Mengurangi j uml ah/ persent ase penduduk
rawan pangan kronis (yang mengonsumsi
kurang dari 80% AKG) dan penduduk
miskin minimal 1 persen pert ahun; t ermasuk di dal amnya i bu hami l yang mengal ami anemi a gi zi dan bal i t a dengan gi zi
kurang.
6. Meningkat kan kemandiri an pangan mel al ui pencapai an swasembada beras berkel anj ut an, swasembada j agung pada t ahun
2007, swasembada kedel ai pada t ahun
2015, swasembada gul a pada t ahun 2009
dan swasembada daging sapi pada t ahun
2010; sert a membat asi impor pangan
ut ama di bawah 10 persen dari kebut uhan pangan nasi onal .
7. Meningkat nya rasio l ahan per orang
( l and-man r at i o) mel al ui penet apan l ahan abadi beririgasi minimal 15 j ut a ha,
dan l ahan kering minimal 15 j ut a ha.
8. Meningkat nya kemampuan pengel ol aan
cadangan pangan pemeri nt ah daerah dan
pemerint ah pusat .
9. Meningkat nya j angkauan j aringan di st ribusi dan pemasaran pangan ke sel uruh
daerah.
10. Meningkat nya kemampuan nasional dalam mengenali, mengant isipasi dan menangani secara dini sert a dalam melakukan

t anggap darurat t erhadap masalah kerawanan pangan dan gizi.
St rat egi Umum

Berdasarkan arah dan t uj uan t ersebut ,
st rat egi unt uk mewuj udkan ket ahanan pangan yang akan di l aksanakan adal ah st r at egi
j al ur ganda (t wi n-t r ack st r at egy) , yait u: (a)
membangun ekonomi berbasis pendapat an;
dan (b) memenuhi pangan bagi kel ompok
masyarakat miskin dan r awan pangan mel al ui
pemberian bant uan l angsung agar t idak se-

Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2006 1(1): 57-63

makin t erpuruk, sert a pemberdayaan agar
mereka semakin mampu mewuj udkan ket ahanan pangannya secar a mandiri. Kedua
st rat egi t ersebut dij al ankan dengan menggerakkan sel ur uh komponen bangsa, yait u pemerint ah, masyarakat t ermasuk LSM, organisasi prof esi , organi sasi massa, koperasi ,
organisasi sosial , sert a pel aku usaha, unt uk
mel aksanakan akt ivit as ekonominya secara
ef esien dan bert anggungj awab, mel aksanakan kewaj iban sosial nya sert a, membant u
memenuhi kebut uhan pangan masyarakat

miskin, rawan pangan dan gizi, gol ongan usia
l anj ut dan cacat ganda.

d.

Kebij akan Umum

Kebij akan umum ket ahanan pangan t erdiri dari 14 el emen pent ing, yang diharapkan
menj adi panduan bagi pemerint ah, swast a
dan masyarakat unt uk bersama-sama mewuj udkan ket ahanan pangan di t i ngkat rumah
t angga, t ingkat wilayah dan t ingkat nasional .
Selain memberikan arah kebij akan yang lebih
j elas dan mudah dicerna, pemerint ah berperan dalam menj abarkan secara rinci kebij akan-kebij akan l ain yang mampu memberikan
insent if kepada pet ani dan konsumen ser t a
secara komprehensif dari hul u sampai hil ir .

e.

f.


Adapun el emen-el emen pent ing dal am
kebij akan umum ket ahanan pangan adal ah
sebagai beri kut :

1. Menj amin Ket er sediaan Pangan
Kebi j akan unt uk menj ami n ket er sedi aan pangan di l aksanakan ant ar a l ai n mel al ui
kegi at an sebagai ber i kut .
a.

b.

c.

Pengembangan Lahan Abadi 15 j ut a ha
Beririgasi dan 15 j ut a ha Lahan Kering.
Kegiat an i ni mencakup penet apan kawasan pert anian dan pengendal ian al ih f ungsi l ahan mel al ui penegakan perat uran
secara l ebih t egas, penat aan inf rast r ukkt ur dan penerapan regul asi at as inf rast rukt ur pert anian, dan penguat an st at us
kepemil ikan l ahan.
Pengembangan Konservasi dan Rehabilit asi Lahan. Kegiat an ini mel iput i penyebar l uasan penerapan t eknol ogi konservasi dan rehabil it asi pada usaha-usaha
berbasis pert anian, pet ernakan, perkebunan, peri kanan dan kehut anan, dan

peningkat an kesadaran dan part isipasi
masyarakat dal am pencegahan kerusakan, ser t a rehabil it asi l ahan-l ahan usaha
pert anian dan per kebunan secara l uas.
Pelestarian Sumberdaya Air dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Kegiat an ini
dilaksanakan melalui penegakan perat uran
unt uk menj amin kegiat an pemanf aat an

g.

h.

sumberdaya alam secara ramah lingkungan, rehabilit asi daerah aliran sungai dan
lahan krit is, konservasi air dalam rangka
pemanf aat an curah huj an dan aliran permukaan,
pengembangan
inf rast rukt ur
pengairan unt uk meningkat kan ef esiensi
pemanf aat an air, sert a penyebarluasan penerapan t eknologi ramah lingkungan pada
usaha-usaha yang memanf aat kan sumberdaya air dan daerah aliran sungai.
Pengembangan dan Penyediaan Benih,
Bibit Unggul dan Alsintan. Kebij akan ini
dilaksanakan melalui pengembangan benih
/ bibit induk unggul berkualit as spesif ik
lokasi, perakit an sert a pengembangan produksi alat dan mesin pert anian unt uk meningkat kan ef isiensi budidaya pert anian.
Pengaturan Pasokan Gas untuk Produksi
Pupuk. Kegiat an ini dimaksudkan unt uk
memberi j aminan pasokan dan harga gas
unt uk memproduksi pupuk kepada indust ri
dalam negeri, melal ui regulasi yang
t epat .
Pengembangan Skim Permodalan yang
Kondusif bagi Petani dan Nelayan.
Kegiat an ini meliput i upaya-upaya unt uk
mengat asi hambat an yang dialami pet ani/
nelayan dal am mengakses permodalan dari lembaga keuangan perbankan dan non
perbankan, baik dalam hal t eknis administ rasi maupun beban f inansial yang harus
dit anggung pet ani/ nelayan. Berbagai kegiat an yang t elah dilaksanakan sepert i
pinj aman langsung bergulir kepada kelompok pet ani/ nel ayan, pengembangan usaha
kredit mikro, pengembangan koperasi
simpan pinj am, dikembangkan dan dit ingkat kan kualit asnya agar lebih ef ekt if dal am membant u menyediakan modal usaha
dan mendidik kedisiplinan mengelola pinj aman pada pet ani/ nelayan.
Peningkatan Produkt ivitas Melalui Perbaikan Genet is dan Teknologi Budaya.
Kegiat an ini mencakup perakit an t eknol ogi unt uk menghasilkan variet as unggul
spesif ik lokasi unt uk meningkat kan kualit as dan produkt ivit as usaha pert anian,
perikanan dan kehut anan, sert a unt uk
perbaikan t eknologi budidaya unt uk menekan senj ang hasil ant ara t ingkat penelit ian dan t ingkat pet ani, meningkat kan
ef esiensi ke arah zero wast e, memperrbaiki/ mempert ahankan kesuburan lahan
dan meningkat kan pendapat an pet ani.
Peningkatan Efesiensi Penangan Pasca
Panen dan Pengolahan. Kegiat an ini ant ara lain t erdiri at as perakit an dan
pengembangan t eknologi pasca panen dan
pengolahan t epat guna spesif ik lokasi
unt uk meningkat kan ef esiensi dan kualit as

59

Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2006 1(1): 57-63

i.

j.

produk, mendorong pemanf aat an t eknologi dan peralat an t ersebut melal ui penyediaan insent if bagi pelaku usaha, khususnya skala kecil .
Penyediaan Insentif Investasi di Bidang
Pangan. Kegiat an ini meliput i pemberian
berbagai kemudahan pada invest or unt uk
mengurangi biaya dan wakt u di bidang
t anaman pangan, pet ernakan, perkebunan, perikanan, ant ara l ain dalam hal
perizinan, penyediaan inf ormasi pot ensi
dan t eknologi, kepast ian hukum at as
penguasaan l ahan/ konsesi, perpaj akan
dan pungut an l ainnya, sert a keamanan
usaha dari t indak kriminal .
Penguatan Penyuluhan, Kelembagaan
Petani/ Nelayan dan Kemit raan. Kegiat an
ini meliput i penyusunan dan sosial isasi
perat uran penyuluhan, penat aan kel embagaan penyul uhan pert anian, peningkat an mut u penyelenggaraan penyul uhan
pert anian, dan penerapan secara meluas
pendekat an pemberdayaan/ pendampingan kepada kelompok masyarakat pet ani/
nelayan.

an perat uran dan penerapannya secara
t egas bidang perpaj akan at as lahan at au
usaha yang dapat menghambat / memberat kan set iap upaya mengkonversi lahan pert anian subur, dan at au membiarkan lahan
pert anian t erlant ar.

3. Pengembangan Cadangan Pangan
a.

b.

2. Menat a Pert anahan dan T at a Ruang/
Wilayah
a.

b.

c.

d.

60

Pengembangan Reforma Agraria. Kegiat an ini adalah penat aan kembali kepemilikan, penguasaan, sert a pemanf aat an lahan usaha dan lahan pert anian unt uk
memenuhi sebesar-besarnya kesej aht eraan
masyarakat , keadilan sosial dan kelest arian sumberdaya alam. Hal ini dilaksanakan
dengan penyusunan kebij akan operasional
dan pet unj uk pelaksanaan Undang-Undang
Pokok Agraria, sert a melaksanakannya
secara t erdesent ralisasi dan part isipat if
mengikut sert akan unsur-unsur masyarakat .
Penyusunan Tata Ruang Daerah dan
Wilayah. Kegiat an ini meliput i perbaikan
Rencanan Tat a Ruang Daerah dan Wilayah
secara t erkoordinasi ant ar daerah/ wilayah
dengan mempert imbangkan unsur-unsur
sosial, ekonomi, budaya dan kelest arian
sumberdaya alam, disert ai penerapannya
secara t egas dan konsist en, dengan penerapan sanksi t erhadap pelanggaran.
Perbaikan Administrasi Pertanahan dan
Sertifikasi Lahan. Kegiat an ini meliput i
perbaikan sist em pel ayanan sert if ikasi
l ahan, f asilit asi/ dukungan proses sert if ikasi lahan bagi masyarakat kurang mampu
dan percepat an penyelesaian masalah
administ rasi pert anahan secara hukum.
Penerapan Sist em Perpaj akan Progresif
Bagi Pelaku Konversi Lahan Pertanian
Subur dan Pembiaran Lahan Pertanian
Terlantar. Kegiat an ini meliput i penyusun-

Pengembangan Cadangan Pangan Pemerint ah. Kegiat an ini dit it ikberat kan pada
f asilit asi pengembangan cadangan pemerint ah provinsi, kabupat en dan desa agar
set iap j enj ang pemerint ahan mampu
mengat asi masal ah kerawanan pangan sesuai kewenangan dan t anggungj awab ot onominya. Pengembangan sist em cadangan pangan pemerint ah secara berj enj ang
ini dipriorit askan pada daerah-daerah
rent an kerawanan pangan, dengan j enis
pangan sert a sist em pengelolaan yang
sesuai budaya masyarakat set empat .
Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat . Kegiat an ini meliput i f asilit asi
pengembangan sist em cadangan pangan
masyarakat , di daerah rawan pangan
kronismaupun rawan pangan darurat , agar
masing-masing kelompok masyarakat mampu memanf aat kan dan mengelola sist em
cadangan pangannya unt uk mengat asi masalah kerawanan pangannya secara mandiri
dan berkelanj ut an. Fasilit asi dilakukan dalam aspek manaj emen kelompok maupun
aspek t eknis pengelolaan pangan sehingga
kualit as dan nilai ekonominya dapat
dit ingkat kan.

4. Mengembangkan Sist em Dist ribusi Pangan
yang Efesien
a.

b.

c.

Pembangunan dan Rehabilit asi Sarana
dan Prasarana Distribusi. Kegiat an ini
mel iput i rehabil it asi dan pembangunan
j alan, j embat an, pelabuhan, t empat pendarat an, sert a pengembangan sist em angkut an umum yang menj angkau daerahdaerah t erpencil dan rawan gangguan
bencana. Pemerint ah mel aksanakan pembangunan pada segmen-segmen yang t idak mampu dilaksanakan oleh swast a, dan
memf asilit asi peran swast a unt uk mengembangkan segmen-segmen yang mengunt ungkan.
Penghapusan Ret ribusi Produk Pertanian
dan Perikanan. Kegiat an ini meliput i
penet apan at uran penghapusan ret ribusi
produk pert anian dan perikanan, penelaahan t erhadap perat uran pemerint ah dan
pemerint ah daerah dan membat alkannya
bila masih ada.
Pemberian Subsidi Transportasi bagi
Daerah Sangat Rawan dan Daerah

Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2006 1(1): 57-63

d.

Terpencil. Kegiat an ini ant ara lain dapat
berupa penyediaan pelayanan t ransport asi bersubsidi ol eh pemerint ah, bekerj a
sama dengan pemerint ah daerah at au
dengan swast a unt uk menj amin st abilit as
dan kont inuit as pasokan pangan pada
daerah-daerah rawan pangan, rawan t erisolasi dan daerah t erpencil, dengan
harga yang t erj angkau oleh masyarakat di
daerah t ersebut .
Pengawasan Sist em Persaingan Perdagangan yang Tidak Sehat . Kegiat an ini
mel iput i pengkaj ian dan penerapan regul asi perdagangan yang menj amin proses
yang adil dan bert anggungj awab, sert a
melindungi para pelaku ekonomi dari persaingan yang t idak sehat , baik ant ar pel aku di dalam negeri maupun ant ara pel aku
dalam negeri dengan luar negeri.

5.

Menj aga St abilit as Harga Pangan

a.

Pemant auan Harga Pangan Pokok Secara
Berkala. Kegiat an ini meliput i pemant auan
harga beberapa bahan pangan t ert ent u
yang bersif at pokok dan st rat egis, khususnya pada bulan-bulan t ert ent u saat produksi menurun dan kebut uhan meningkat .
Dat a hasil pemant auan dapat memberikan
indikasi st abilit as harga. Apabila t erj adi
gej olak harga yang meresahkan masyarakat , maka pemerint ah melakukan t indakan
int ervensi unt uk menst abilkan kembali
pada t ingkat yang dapat dit erima. Pada
musim panen, pemant auan harga bermanf aat unt uk mencegah agar harga gabah/
beras t idak j at uh hingga di bawah harga.
Pengelolaan Pasokan Pangan dan Cadangan Penyangga untuk Stabilisasi Harga.
Kegiat an ini meliput i penyediaan cadangan
beras pemerint ah, sert a kerj a sama dengan badan-badan usaha pemerint ah dan
swast a dalam penyediaan cadangan penyangga bahan pangan lainnya, unt uk
dimanf aat kan/ dimobilisasi apabila t erj adi
kelangkaan pasokan at au gej olak harga.

b.

b.

c.

7. Melaksanakan Diversifikasi Pangan
a.

b.

6. Meningkat kan Aksesibilit as Rumaht angga
Terhadap Pangan
a.

Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan
Rawan Pangan. Kegiat an ini meliput i
pendampingan unt uk meningkat kan kapasit as masyarakat agar mampu memahami
pel uang dan mendayagunakan sumberdaya yang dimilikinya unt uk meningkat kan
produkt ivit as ekonomi kel uarga. Peningkat an kapasit as melipit i kemampuan berorganisasi, bekerj a sama dan pembent ukan modal , ket erampilan mengolah
sumberdaya alam, sert a mengelola usaha
dan mengembangkan j aringan usaha. Di

samping it u diberikan pula bant uan unt uk
menambah aset kelompok unt uk mempercepat pengembangan usahanya. Tahap
selanj ut nya adalah peningkat an kesadaran gizi sert a sanit asi dan higiene dal am
l ingkungan rumah t angga.
Peningkatan Efektivit as Program Raskin.
Kegiat an ini meliput i perbaikan met ode
penent uan kelompok sasaran menggunakan inf ormasi t erkini, mel ibat kan masyarakat desa unt uk menaj amkan proses
seleksi kelompok sasaran, memant au dan
mengawasi proses penyaluran, dan memberikan saran/ umpan balik t erhadap ef ekt ivit as program Raskin. Di samping it u j uga kont ribusi pemerint ah set empat dalam
penyediaan biaya dist ribusi dari t ingkat
desa ke t it ik bagi.
Penguatan Lembaga Pengelola Pangan di
Pedesaan. Kegiat an ini memf asilit asi berbagai l embaga sosial masyarakat di pedesaan yang bergerak di bidang pangan agar
mampu meningkat kan perannya dalam t urut sert a mengat asi masal ah pangan dan
gizi di lingkungannya, dan dapat menj adi
inspirasi bagi masyarakat di sekelilingnya
unt uk berperan serupa.

c.

Peningkat an Diversifikasi Konsumsi Pangan dan Gizi Seimbang. Kegiat an ini
mel iput i peningkat an penget ahuan dan
kesadaran pangan dan gizi, ket erampilan
mengelola pangan dan konsumsi dengan
gizi seimbang, sanit asi dan higiene di
bidang pangan, dan sumberdaya keluarga
unt uk meningkat kan gizi.
Pengembangan
Teknologi
Pangan.
Kegiat an ini meliput i perekayasaan at au
inovasi t erhadap t eknologi/ kearif an lokal
di bidang pangan, unt uk meningkat kan
kualit as f isik maupun kandungan gizi,
daya simpan, dan daya saing komodit as
pangan. Teknologi t epat guna spesif ik
l okasi ini membant u masyarakat dalam
kegiat an produksi, cadangan, dist ribusi
dan perdagangan pangan hingga akt ivit as
j asa boga unt uk meningkat kan ket ersediaan pangan sert a pendapat an masyarakat .
Diversifikasi Usahatani dan Pengembangan Pangan Lokal. Kegiat an ini ant ara
l ain
adalah
memf asilit asi
kel ompok
masyarakat mel al ui pendampingan, inovasi t erhadap kearif an l okal dan dukungan
input at au permodalan unt uk melakukan
diversif ikasi usahat ani. Hal ini unt uk
memperkenal kan berbagai peluang peningkat an pendapat an mel al ui pendayagunaan sumber-sumber pangan l okal menj adi bahan pangan yang sehat dan bergizi,

61

Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2006 1(1): 57-63

sert a t idak kalah menarik dengan bahan
pangan produk indust ri.

8. Meningkat kan Mut u dan Keamanan Pangan
a.

b.

c.

Pengembangan dan Penerapan Sist em
Mutu Pada Proses Produksi, Olahan dan
Perdagangan Pangan. Kegiat an ini meliput i perumusan dan penet apan sist em
mut u, penyul uhan, pel ayanan dan f asilit asi penerapan sist em mut u, pemant auan
penerapan sist em mut u sert a penghargaan t erhadap produsen, pengol ah dan
pedagang di bidang pangan yang t el ah
menerapkan sist em mut u dengan baik.
Peningkatan
Kesadaran
Mutu
dan
Keamanan Pangan Pada Konsumen.
Kegiat an ini meliput i pendidikan dan
penyul uhan
kepada
sel uruh
l apisan
masyarakat , baik mel al ui j alur f ormal
maupun non f ormal unt uk meningkat kan
pemahaman t erhadap mut u dan keamanan pangan sert a dampaknya t erhadap
kesehat an t ubuh, sert a kemampuan unt uk
menyeleksi pangan yang bermut u dan
aman dikonsumsi.
Pencegahan Dini dan Penegakan Hukum
Terhadap Pelanggaran Aturan Mutu dan
Keamanan Pangan. Kegiat an ini ant ara
l ain adalah kampanye peningkat an kesadaran masyarakat at as berbagai at uran
t ent ang mut u dan keamanan pangan,
penerapan sist em pemant auan t erhadap
produk pangan yang berpot ensi pelang
pelanggaran dan membahayakan, sert a
penerapan sanksi t erhadap pelanggaran.
Kesadaran masyarakat at as bahaya pada
bahan pangan yang dikonsumsi akan memberikan kont ribusi yang signif ikan t erhadap pencegahan dini dan pengawasan.

9. Mencegah dan Menangani Keadaan Rawan
Pangan dan Gizi
a.

b.

62

Pengembangan Isyarat Dini dan Penanggulangan Keadaan Rawan Pangan dan
Gizi (SKPG). Kegiat an ini mel iput i peningkat an kepedul ian pemerint ah dan masyarakat khususnya di kabupat en, t erhadap
manf aat sist em isyarat dini sert a memf asilit asi penerapannya sesuai kondisi set empat . Di samping it u j uga memf asilit asi
pemerint ah daerah unt uk membangun kemampuan unt uk merespon isyarat t ersebut secara t epat dan cepat unt uk mencegah dan mengat asi t erj adinya kerawanan
pangan.
Peningkatan
Keluarga
Sadar
Gizi.
Kegiat an ini ant ara lain meliput i penyul uhan dan bimbingan sosial kepada kel uarga yang membut uhkan melaui sist em
komunikasi, inf ormasi dan edukasi yang

c.

d.

sesuai dengan sit uasi sosial budaya dan
ekonomi set empat .
Pemanfaat an Lahan Pekarangan untuk
Peningkat an Gizi Keluarga. Kegiat an ini
ant ara l ain adalah penyuluhan, bimbingan
dan f asil it asi kepada kelompok masyarakat unt uk memanf aat kan pekarangan
sebagai sumber pangan dan gizi kel uarga.
Pemanfaatan Cadangan Pangan Pemerintah untuk Penanggulangan Keadaan
Rawan Pangan dan Gizi. Kegiat an ini
berupa pengel uaran cadangan beras pemerint ah, yang dikelola Perum Bulog,
oleh Ment eri Sosial at as permint aan
pemerint ah daerah, unt uk menanggulangi
masal ah kerawanan pangan dan gizi di
daerahnya.

10. Memfasilit asi Penelit ian dan Pengembangan
a.

b.

Alokasi Anggaran yang Memadai unt uk
Penelitian dan Pengembangan. Kegiat an
ini meliput i peningkat an kepedul ian berbagai l embaga t erkait dalam pemerint ah
dan pemerint ah daerah unt uk mengalokasikan anggaran memadai unt uk penelit ian
dan pengembangan unt uk menghasilkan
t eknologi, inf ormasi, peralat an yang menunj ang t erwuj udnya ket ahanan pangan
dan gizi.
Peningkatan Kerj asama Kemitraan Antar
Lembaga Penelitian. Kegiat an ini adalah
mengkoordinasikan subst ansi dan memadukan sumberdaya penel it ian unt uk menj amin ef esiensi dan ef ekt ivit as penelit ian,
sert a t erlayaninya kebut uhan masyarakat
yang beragam oleh sumberdaya penelit ian
yang t erbat as.

11. Meningkat kan Peran Sert a Masyarakat .
Hal ini dilakukan dengan menerapkan
sist em penghargaan t ingkat nasional kepada mereka yang t elah memberikan kont ribusi yang signif ikan t erhadap pembangunan di bidang pangan dan gizi,
unt uk memot ivasi dan memperluas peran
sert a lembaga-lembaga pemerint ah daerah, l emabga non pemerint ah, organisasi
masyarakat maupun perorangan unt uk
mel akukan hal serupa.
12. Melaksanakan Kerj asama Int ernasional
a.

Penggalangan Kerj asama Internasional
dalam Melawan Kelaparan dan Kemiskinan. Kegiat an ini dimulai dengan membangun Aliansi Nasional Mel awan Kel aparan, unt uk membangun kepedulian, memperkuat komit men dan mendorong aksiaksi nyat a mencegah dan mengat asi
masal ah kelaparan, membangun Kemit ra-

Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2006 1(1): 57-63

b.

an ant ara pemerint ah, organisasi pemerint ah, pelaku usaha dal am rangka meningkat kan kemampuan dan kreat ivit as
mengat asi masal ah, dan mel akukan pert ukaran inf ormasi pengal aman berharga dari
masing-masing lembaga.
Perbaikan Kinerj a Diplomasi Ekonomi,
Politik, Sosial, dan Budaya untuk Meningkat kan Ketahanan Pangan. Kegiat an
ini meliput i pembekalan t erhadap para
diplomat dengan inf ormasi yang memadai
t ent ang sit uasi dan peluang kerj asama
dengan berbagai negara dan l embagal embaga int ernasional unt uk mendukung
peningkat an ket ahanan pangan, dan berdasarkan inf ormasi t ersebut meningkat
kan int ensit as diplomasi dengan f okus
yang spesif ik dan ef ekt if .

sungguh-sungguh kebij akan waj ib belaj ar
sembilan t ahun, dengan penaj aman priorit as pada perempuan dan anak-anak di
pedesaan. Dana alokasi khusus bidang
pendidikan, dikombinasikan dengan dana
pemerint ah daerah dan dana sumbangan
masyarakat , digunakan sepenuhnya unt uk
penyel enggaraan pendidikan dasar dan
menengah dan membebaskan biaya pendidikan bagi masyarakat yang kurang
mampu.

14. Kebij akan Makro dan Perdagangan yang
Kondusif
a.

13. Mengembangkan Sumberdaya Manusia
a.

b.

c.

Perbaikan Program Pendidikan, Pelat ihan dan Penyuluhan di Bidang Pangan.
Kegiat an ini meliput i penat aan kembali
kel embagaan, peningkat an kualif ikasi t enaga pengelol a dan pelaksana, peningkat an mut u penyel enggaraan, sert a pengembangan j aringan kerj asama pendidikan,
pelat ihan dan penyul uhan.
Pemberian Muat an Pangan dan Gizi pada
Pendidikan Formal. Kegiat an ini meliput i
penyusunan program dan kurikul um yang
t epat unt uk masing-masing segmen dan
t ingkat an, sosialisasi kepada pihak t erkait
dan penerapan secara part isipat if dengan
seluruh pemangku kepent ingan.
Pemberian Jaminan Pendidikan Dasar
dan Menengah Khususnya bagi Perempuan dan Anak-anak di Pedesaan. Hal ini
dilakukan dengan peningkat an kepedulian
dan f asilit asi kepada pemerint ah daerah
kabupat en unt uk melaksanakan secara

b.

c.

Kebij akan Fiskal yang Memberikan
Insentif bagi Usaha Pertanian. Hal ini
dilakukan dengan pemberian keringanan
paj ak bagi para pel aku usaha di bidang
pert anian dan pengol ahan pangan unt uk
mendorong pert umbuhan invest asi usaha
berbasis pert anian dan pangan.
Alokasi APBN dan APBD yang Memadai
untuk Pengembangan Sektor Pert anian
dan Pangan. Hal ini dil akukan dengan
peningkat an kepedulian dan pemberian
pemahaman sert a umpan balik kepada
lembaga pemerint ah yang berkompet en
t ermasuk lembaga l egislat if , unt uk memberikan anggaran memadai bagi sekt or
pert anian dan pangan.
Kebij akan Perdagangan yang Memberikan Proteksi dan Promosi bagi Produk
Pertanian St rategis. Hal ini mencakup
penerapan berbagai inst rumen dan regul asi perdagangan secara arif unt uk mel indungi dari persaingan yang t idak mengunt ungkan dan memberikan dukungan
t erhadap peningkat an daya saing produk
pert anian st rat egis nasional .

63