PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN TENAGA AN
PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN TENAGA
ANGIN DAN SURYA DI DESA NGENTAK
KABUPATEN BANTUL
RATIH PURNAMASARI
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH
UNIVERSITAS GADJAH MADA
SEMINAR NASIONAL
PROSIDING PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PEDESAAN DAN
KEARIFAN LOKAL BERKELANJUTAN III
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWEKERTO
SELASA, 26 NOVEMBER 2013
LATAR BELAKANG
Sumber Gambar: UN HABITAT and I.C.L.E.I
Local Government For Sustainability,
2013
• Konsumsi energi meningkat
hingga 7% tahun.
• Indonesia
dalam
tahap
pembangunan
sehingga
membutuhkan energi dalam
jumlah besar
• Data departemen energi dan
sumber daya mineral (ESDM)
potensi panas bumi meningkat
28.000 MW menjadi 29.038
MW
• Faktanya hanya sekitar 4%
potensi panas bumi yang
dimanfaatkan
Kerangka permasalahan. Sumber: buah piikir penulis,2013
LOKASI PENELITIAN
PERMASALAHAN
?
a. Proses pengembangan pembangkit tenaga listrik angin dan matahari
di desa Ngentak
b. Manfaat di bidang perekonomian
c. Hambatan pengembangan sumber daya energi terbarukan
KAJIAN PUSTAKA
a. Sektor energi (batubara/fosil) dianggap sebagai penyumbang
terbesar dalam peningkatan CO2, penyebab utama gas rumah
kaca (Wijayanti,2009:9).
b. Kadir (2010:183), dari berbagai substansi yang terdapat dalam
emisi yang berasal dari pembangkitan tenaga listrik adalah
nitroginoksida (NOx) dan sulforoksida (Sox).
c. Energi angin tersebut bisa diubah menjadi listrik (Budiarto,
2011:122)
d. Peran serta masyarakat dalam pembangunan pedesaan
merupakan aktualisasi dari kesediaan dan kemampuan anggota
masyarakat untuk berkorban dan berkontribusi dalam
implementasi program/proyek yang dilaksanakan (Adisasmita,
2006:34)
METODE PENELITIAN
• Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data
sekunder.
• Dari teknik wawancara dengan snow ball dari informan
tersebut, maka ditetapkan informan yang bertujuan untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan dari informan kunci dan
informan biasa.
• analisis data kualitatif dipadukan hasil interpretasi data
kuantitatif, dimana menggambarkan secara konkrit terhadap
hasil interpretasi analisis data kuantitatif
PEMBAHASAN
A. Potensi Angin di Desa Ngentak, Bantul
• Dari aspek fisik wilayah potensi kecepatan angin sebesar 2-5 m/det (siang
hari) dan 8-5 m/det (sore-malam hari), dinilai mampu untuk
menggerakkan kincir angin.
• Terdapat 39 menara kincir angin. Pembangunan kincir ini dilaksanakan
oleh Menristek (Menteri Riset dan Teknologi) dan Lapan
• Menristek dan Lapan juga mengembangkan sumber energi dari panel
surya
Sumber: Bappeda Kab.Bantul, Litbang, 2013
POTENSI ENERGI SURYA
• Potensi energi surya di Indonesia sangat tingggi.
Intensitas
radiasi
rata-rata
4-5
kW/h/M2.
pemanfaatan energi surya baru mencapai 5 MWP
Sumber: Bappeda Bantul,Litbang,2013
Sumber: Survey lapangan,Oktober 2013
Kinerja Program SIDA (SISTEM INOVASI DAERAH)
Sumber: Bappeda Kab.Bantul, bidang LITBANG,2013
MODEL SISTEM INOVASI DAERAH
Sumber: Bappeda Kab.Bantul, bidang LITBANG,2013
KEADAAN MASYARAKAT DESA NGENTAK SEBELUM
PEMBANGUNAN PLTA
•
Sebelum pembangunan PLTA kawasan
pantai Baru, Ngentak, kawasan ini belum
menjadi kawasan wisata.
•
Perekonomian masih bergantung pada
sektor perikanan
•
Jumlah pedagang di Pantai Baru masih
sedikit,
dan
jadwal
berjualan
hanya
sampai sore hari.
•
Usaha lain yang dikembangkan dibidang
perikanan
adalah
sistem akuaponik
budidaya
nila
best
MANFAAT PENGEMBANGAN PLTA BAGI MASYARAKAT DESA NGENTAK
•
Omset penjualan meningkat sejak pembangkit
listrik tenaga angin dikembangkan di desa Ngentak
•
Peningkatan jumlah pengunjung wisatawan, dan
peneliti
•
Fungsi paguyuban kembali aktif, mengembangkan
usaha dagang masyarakat Ngentak
•
Mencedaskan masyarakat desa dengan
mengenalkan teknologi terapan untuk
menghasilkan energi
•
Meningkatkan partisipasi mansyarakat dalam
pembangunan desa
•
Beberapa warga desa ada yang ikut bekerja
sebagai teknisi PLTA dan PLTS
Sumber gambar: Bappeda,
LITBANG 2013
HAMBATAN PENGEMBANGAN ENERGI BERKELANJUTAN DI DESA
NGENTAK
• Listrik tenaga angin di Desa Ngentak mampu
memenuhi pasokan kebutuhan listrik untuk
100 warung yang berada di pantai
Pandansimo
• Setiap warung mendapatkan jatah 1
ampere/hari.
• Pasokan listrik dibatasi 1 ampere
• Sebagian masyrakat ada yang beralih
menggunakan listrik PLN
• Maintanance, pemeliharaan. Contoh
keruskaan peralatan seperti inverter
KUTIPAN WAWANCARA
Pak Ruswanto, Teknisi PLTA (5 Oktober 2013)
KESIMPULAN
PELAJARAN :
• Mengajak masyarakat untuk
berbagi, membahas
masalah bersama, sebagai
wujud partipasi masyarakat
• Manajemen yang bersih dan
baik akan meningkatkan
pengembangan program
pembangunan masyarakat
• Mengembangkan
kemampuan jaringan sosial
antar masyarakat dan
pemerintah
• Membangun perekonomian
desa secara bersama-sama
ANGIN DAN SURYA DI DESA NGENTAK
KABUPATEN BANTUL
RATIH PURNAMASARI
MAGISTER PERENCANAAN KOTA DAN DAERAH
UNIVERSITAS GADJAH MADA
SEMINAR NASIONAL
PROSIDING PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PEDESAAN DAN
KEARIFAN LOKAL BERKELANJUTAN III
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWEKERTO
SELASA, 26 NOVEMBER 2013
LATAR BELAKANG
Sumber Gambar: UN HABITAT and I.C.L.E.I
Local Government For Sustainability,
2013
• Konsumsi energi meningkat
hingga 7% tahun.
• Indonesia
dalam
tahap
pembangunan
sehingga
membutuhkan energi dalam
jumlah besar
• Data departemen energi dan
sumber daya mineral (ESDM)
potensi panas bumi meningkat
28.000 MW menjadi 29.038
MW
• Faktanya hanya sekitar 4%
potensi panas bumi yang
dimanfaatkan
Kerangka permasalahan. Sumber: buah piikir penulis,2013
LOKASI PENELITIAN
PERMASALAHAN
?
a. Proses pengembangan pembangkit tenaga listrik angin dan matahari
di desa Ngentak
b. Manfaat di bidang perekonomian
c. Hambatan pengembangan sumber daya energi terbarukan
KAJIAN PUSTAKA
a. Sektor energi (batubara/fosil) dianggap sebagai penyumbang
terbesar dalam peningkatan CO2, penyebab utama gas rumah
kaca (Wijayanti,2009:9).
b. Kadir (2010:183), dari berbagai substansi yang terdapat dalam
emisi yang berasal dari pembangkitan tenaga listrik adalah
nitroginoksida (NOx) dan sulforoksida (Sox).
c. Energi angin tersebut bisa diubah menjadi listrik (Budiarto,
2011:122)
d. Peran serta masyarakat dalam pembangunan pedesaan
merupakan aktualisasi dari kesediaan dan kemampuan anggota
masyarakat untuk berkorban dan berkontribusi dalam
implementasi program/proyek yang dilaksanakan (Adisasmita,
2006:34)
METODE PENELITIAN
• Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data
sekunder.
• Dari teknik wawancara dengan snow ball dari informan
tersebut, maka ditetapkan informan yang bertujuan untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan dari informan kunci dan
informan biasa.
• analisis data kualitatif dipadukan hasil interpretasi data
kuantitatif, dimana menggambarkan secara konkrit terhadap
hasil interpretasi analisis data kuantitatif
PEMBAHASAN
A. Potensi Angin di Desa Ngentak, Bantul
• Dari aspek fisik wilayah potensi kecepatan angin sebesar 2-5 m/det (siang
hari) dan 8-5 m/det (sore-malam hari), dinilai mampu untuk
menggerakkan kincir angin.
• Terdapat 39 menara kincir angin. Pembangunan kincir ini dilaksanakan
oleh Menristek (Menteri Riset dan Teknologi) dan Lapan
• Menristek dan Lapan juga mengembangkan sumber energi dari panel
surya
Sumber: Bappeda Kab.Bantul, Litbang, 2013
POTENSI ENERGI SURYA
• Potensi energi surya di Indonesia sangat tingggi.
Intensitas
radiasi
rata-rata
4-5
kW/h/M2.
pemanfaatan energi surya baru mencapai 5 MWP
Sumber: Bappeda Bantul,Litbang,2013
Sumber: Survey lapangan,Oktober 2013
Kinerja Program SIDA (SISTEM INOVASI DAERAH)
Sumber: Bappeda Kab.Bantul, bidang LITBANG,2013
MODEL SISTEM INOVASI DAERAH
Sumber: Bappeda Kab.Bantul, bidang LITBANG,2013
KEADAAN MASYARAKAT DESA NGENTAK SEBELUM
PEMBANGUNAN PLTA
•
Sebelum pembangunan PLTA kawasan
pantai Baru, Ngentak, kawasan ini belum
menjadi kawasan wisata.
•
Perekonomian masih bergantung pada
sektor perikanan
•
Jumlah pedagang di Pantai Baru masih
sedikit,
dan
jadwal
berjualan
hanya
sampai sore hari.
•
Usaha lain yang dikembangkan dibidang
perikanan
adalah
sistem akuaponik
budidaya
nila
best
MANFAAT PENGEMBANGAN PLTA BAGI MASYARAKAT DESA NGENTAK
•
Omset penjualan meningkat sejak pembangkit
listrik tenaga angin dikembangkan di desa Ngentak
•
Peningkatan jumlah pengunjung wisatawan, dan
peneliti
•
Fungsi paguyuban kembali aktif, mengembangkan
usaha dagang masyarakat Ngentak
•
Mencedaskan masyarakat desa dengan
mengenalkan teknologi terapan untuk
menghasilkan energi
•
Meningkatkan partisipasi mansyarakat dalam
pembangunan desa
•
Beberapa warga desa ada yang ikut bekerja
sebagai teknisi PLTA dan PLTS
Sumber gambar: Bappeda,
LITBANG 2013
HAMBATAN PENGEMBANGAN ENERGI BERKELANJUTAN DI DESA
NGENTAK
• Listrik tenaga angin di Desa Ngentak mampu
memenuhi pasokan kebutuhan listrik untuk
100 warung yang berada di pantai
Pandansimo
• Setiap warung mendapatkan jatah 1
ampere/hari.
• Pasokan listrik dibatasi 1 ampere
• Sebagian masyrakat ada yang beralih
menggunakan listrik PLN
• Maintanance, pemeliharaan. Contoh
keruskaan peralatan seperti inverter
KUTIPAN WAWANCARA
Pak Ruswanto, Teknisi PLTA (5 Oktober 2013)
KESIMPULAN
PELAJARAN :
• Mengajak masyarakat untuk
berbagi, membahas
masalah bersama, sebagai
wujud partipasi masyarakat
• Manajemen yang bersih dan
baik akan meningkatkan
pengembangan program
pembangunan masyarakat
• Mengembangkan
kemampuan jaringan sosial
antar masyarakat dan
pemerintah
• Membangun perekonomian
desa secara bersama-sama