PENGERTIAN SUMBER DAYA MANUSIA 1

PENGERTIAN SUMBER DAYA MANUSIA
Secara umum, pengertian sumber daya manusia dapat dibagi menjadi dua, yakni sumber daya
manusia secara makro dan mikro. Pengertian sumber daya manusia makro adalah jumlah
penduduk usia produktif yang ada di sebuah negara, sedangkan pengertian sumber daya manusia
mikro lebih mengerucut pada individu yang bekerja pada sebuah institusi.
Sementara itu, pengertian sumber daya manusia menurut para ahli memiliki arti yang lebih
beragam. Menurut Malayu Hasibuan, sumber daya manusia merupakan kemampuan terpadu dari
daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Kemampuan sumber daya manusia tidak dapat
dilihat dari satu sisi saja, namun harus mencangkup keseluruhan dari daya pikir dan juga daya
fisiknya.
Seorang karyawan misalnya, sebagai sumber daya manusia yang bekerja di kantor, kemampuan
pikir tentunya harus ia gunakan untuk memecahkan segala persoalan pada pekerjaannya.
Kegiatan ini harus juga didukung dengan kemampuan fisiknya untuk bisa mengatasi rasa lelah
ketika harus duduk selama lebih kurang 8 jam menghadap komputer.
Hampir sama dengan Malayu Hasibuan, Veithzal Rivai mendefinisikan sumber daya manusia
sebagai seorang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan
organisasi. Setiap organisasi atau perusahaan tentunya memiliki tujuan yang berbeda-beda, maka
dari itu kemampuan sumber daya manusia yang dibutuhkan pun akan berbeda pada tiap-tiap
perusahaan.
Meskipun kemampuan sumber daya manusia bersifat fleksibel, namun kata-kata ‘siap’ dan ‘mau’
dari definisi Rivai di atas harus menjadi poin yang digarisbawahi. Sebaik apapun kemampuan

sumber daya manusia tidak akan mampu menghasilkan output maksimal jika kemampuannya
tersebut tidak bersifat praktis atau dengan kata lain ‘tidak siap pakai’. Selain itu, kemampuan
juga tidak akan berarti apa-apa jika individu sebagai sumber daya manusia dalam sebuah
perusahaan tidak mau memberikan sumbangan usahanya di tempat tersebut.
Masih menurut Veithzal Rivai, sumber daya manusia ia sebut sebagai salah satu unsur masukan
(input) yang nantinya akan diubah menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa untuk
mencapai tujuan perusahaan. Sebagai input, sumber daya manusia tidak dapat menjadi unsur
tunggal, melainkan harus dikombinasikan pula bersama unsur lainnya seperti modal, bahan,
mesin, metode dan juga teknologi.
Selain menurut para ahli, terminologi sumber daya manusia juga telah didefinisikan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pengertian sumber daya manusia menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. Potensi
sumber daya manusia berbeda-beda pada tiap individu. Untuk bisa mengembangkan potensi
sumber daya manusia yang berbeda-beda tersebut, dibutuhkan suatu sistem manajemen unik
yang dinamakan manajemen sumber daya manusia.

Tujuan dan Manfaat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tujuan pengembangan sumber daya manusia menurut Martoyo (1992) adalah dapat
ditingkatkannya kemampuan, keterampilan dan sikap karyawan/anggota organisasi sehingga
lebih efektif dan efisien dalam mencapai sasaran-sasaran program ataupun tujuan organisasi.

Menurut Manullang (1980), tujuan pengembangan pegawai sebenarnya sama dengan tujuan
latihan pegawai. Sesungguhnya tujuan latihan atau tujuan pengembangan pegawai yang efektif,
adalah untuk memperoleh tiga hal yaitu :
1. menambah pengetahuan
2. menambah ketrampilan
3. merubah sikap
Sedangkan manfaat dan tujuan dari kegiatan pengembangan sumber daya manusia menurut
Schuler (1992), yaitu :
a) Mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk
Dalam hal ini kegiatan pengembangan akan meningkatkan kinerja pegawai saat ini, yang
dirasakan kurang dapat bekerja secara efektif dan ditujukan untuk dapat mencapai efektivitas
kerja sebagaimana yang diharapkan oleh organisasi.
b) Meningkatkan produktivitas
Dengan mengikuti kegiatan pengembangan berarti pegawai juga memperoleh tambahan
ketrampilan dan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi pelaksanaan pekerjaan mereka. Dengan
semikian diharapkan juga secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas kerjanya.
c) Meningkatkan fleksibilitas dari angkatan kerja
Dengan semakin banyaknya ketrampilan yang dimiliki pegawai, maka akan lebih fleksibel dan
mudah untuk menyesuaikan diri dengan kemungkinan adanya perubahan yang terjadi
dilingkungan organisasi. Misalnya bila organisasi memerlukan pegawai dengan kualifikasi

tertentu, maka organisasi tidak perlu lagi menambah pegawai yang baru, oleh Karena pegawai
yang dimiliki sudah cukup memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut.
d) Meningkatkan komitmen karyawan
Dengan melalui kegiatan pengembangan, pegawai diharapkan akan memiliki persepsi yang baik
tentang organisasi yang secara tidak langsung akan meningkatkan komitmen kerja pegawai serta
dapat memotivasi mereka untuk menampilkan kinerja yang baik.
e) Mengurangi turn over dan absensi

Bahwa dengan semakin besarnya komitmen pegawai terhadap organisasi akan memberikan
dampak terhadap adanya pengurangan tingkat turn over absensi. Dengan demikian juga berarti
meningkatkan produktivitas organisasi.
Jika disimak dari pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pengembangan
pegawai, pada umumnya adalah sebagai berikut :
1. Agar pegawai dapat melakukan pekerjaan lebih efisien.
2. Agar pengawasan lebih sedikit terhadap pegawai.
3. Agar pegawai lebih cepat berkembang.
4. Menstabilisasi pegawai.
Manfaat dari pengembangan pegawai dapat dilihat dalam dua sisi yaitu :
A. Dari sisi individu pegawai yang memberi manfaat sebagai berikut :
1) Menambah pengetahuan terutama penemuan terakhir dalam bidang ilmu pengetahuan yang

bersangkutan, misalnya prinsip-prinsip dan filsafat manajemen yang terbaik dan terakhir.
2) Menambah dan memperbaiki keahlian dalam bidang tertentu sekaligus memperbaiki cara-cara
pelaksanaan yang lama.
3) Merubah sikap.
4) Memperbaiki atau menambah imbalan/balas jasa yang diperoleh dari organisasi tempat
bekerja.
B. Dari sisi organisasi, pengembangan pegawai dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1) Menaikkan produktivitas pegawai.
2) Menurunkan biaya.
3) Mengurangi turnover pegawai
4) Kemungkinan memperoleh keuntungan yang lebih besar, karena direalisirnya ketiga manfaat
tersebut terlebih dahulu.

PENGERTIAN BANK
Pengertian bank secara umum ialah suatu badan usaha yang mempunyai wewenang serta fungsi
menghimpun dana dari masyarakat umum dalam bentuk simpanan lalu kemudian
menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya sebagai rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Jenis-jenis Bank

1. Bank Sentral, yaitu bank yang tugasnya dalam menerbitkan uang kertas dan logam sebagai
alat pembayaran yang sah dalam suatu negara dan mempertahankan konversi uang dimaksud
terhadap emas atau perak atau keduanya.
2. Bank Umum, yaitu bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau menginvestasikan berbagai
jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat memberikan pinjaman dari menciptakan
sendiri uang giral.
3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.
4. Bank Syariah, yaitu bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil (sesuai kaidah ajaran
islam tentang hukum riba).

LEMBAGA KEUANGAN
Suatu perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana atau
keduanya.
1. Pasar Modal
Pasar tempat pertemuan & melakukan transaksi antara para pencari dana (emiten) dengan
penanam modal (investor). Cth : saham & obligasi (jangka panjang).
2. Pasar Uang
Pasar tempat memperoleh dana dan investasi dana (jangka pendek)

3. Koperasi Simpan Pinjam
Menghimpun dana dari para anggotanya kemudian kemudian menyalurkan kembali dana
tersebut kepada para anggota koperasi dan masyarakat umum
4. Perusahaan Pegadaian
Lembaga keuangan yang menyediakan fasilitas pinjaman dengan jaminan tertentu

5. Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing)
Pembiayaan barang-barang modal yang diinginkan nasabahnya.
6. Perusahaan Asuransi
Perusahaan yang bergerak dalam usaha pertanggungan yang usahanya merupakan kegiatan
menanggung resiko yang dikaitkan dengan keuangan antara polis yang harus dibayar & klaim
yang yang diterimanya.
7. Perusahaan Anjak Piutang (Factoring)
Perusahaan yang usahanya mengambil alih pembiayaan kredit suatu perusahaan dengan cara
membeli kredit bermasalah perusahaan lain atau dapat pula mengelola penjualan kredit
perusahaan yang membutuhkan (bentuk fee)
8. Perusahaan Modal Ventura
Pembiayaan oleh perusahaan yang usahanya mengandung resiko tinggi (tanpa jaminan)
9. Dana Pensiun
Kegiatannya mengelola dana pensiun suatu perusahaan pemberi kerja atau perusahaan itu

sendiri.

Hambatan-hambatan Dalam Melakukan Bisnis Internasional
Keberhasilan perusahaa dalam pasar luar negeri sebagian besar ditentukan oleh cara-cara bisnis
tersebut dalam menanggapi hambatan sosial ekonomi, hukum dan politik yang terdapat dalam
perdagangan internasional.
1. Perbedaan Sosial dan Budaya
Setiap perusahaan yang menjalankan bisnis di negara lain harus memahami perbedaan
masyarakat sekaligus budaya negara tersebut dengan negara asalnya. Beberapa produk harus
melakukan penyesuaian menurut bahasa, kebiasaan, adat istiadat dan budaya negara
bersangkutan.
2. Perbedaan Ekonomi
Setiap negara memiliki sistem ekonomi tersendiri dan perbedaan sistem ekonomi dapat
memengaruhi operasional bisnis internasional. Sebagai contoh negara Perancis menganut
ekonomi campuran, akan berperan sangat besar dalam industri penerbangan dimana mereka ikut
terlibat dalam aspek rancangan pesawat sekalipun. Di Indonesia sendiri yang menganut sistem
ekonomi Pancasila pemerintah tidak mengizinkan swasta asing untuk menguasai bisnis yang
menguasai hajat hidup dan kepentingan orang banyak.

3. Perbedaan Hukum dan Politik

Pemerintah suatu negara dapat memengaruhi kegiatan bisnis internasional dalam beberapa hal.
Mereka dapat menciptakan kondisi (persyaratan) tertentu untuk melakukan bisnis di wilayah
hukum mereka atau bahkan melarang suatu jenis bisnis sama sekali.

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Nama : Oktovin Matatula
Kelas : 1A ABT D4
Tugas : Agama
Nim : 1317134014