ANALISIS BERBAGAI INDEKS KEANEKARAGAMAN (1)

ANALISIS BERBAGAI INDEKS KEANEKARAGAMAN (DIVERSITAS)
TUMBUHAN DI BEBERAPA UKURAN PETAK CONTOH PENGAMATAN
Mariana S. Moy (E351120131), Novriyanti (E351120061), Rudi Hermawan (E351120181), Siva Devi
Azahra (E351124031)
Mahasiswa Pascasarjana, Konservasi Biodiversitas Tropika, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor

PENDAHULUAN
Keanekaragaman hayati spesies diamati
dengan berbagai macam teknik analisis. Ada
banyak panduan yang dapat menuntun interpretasi
hasil analisis sesuai dengan metode atau indeks
keanekaragaman, kekayaan yang digunakan (lihat
juga Smith & van Belle (1984) dan Magurran
(1988)). Masing-masing indeks
memiliki
sensitivitas tersendiri bergantung pada metode
teknis yang digunakan oleh penemu indeks
tersebut.
Indeks keanekaragaman didekati melalui
pendekatan kekayaan jenis (species richness) dan
kelimpahan jenis (species abudance)1. Kekayaan

jenis ditentukan oleh banyaknya jumlah spesies di
dalam suatu komunitas dimana semakin banyak
jenis yang teridentifikasi maka kekayaan
spesiesnya pun tinggi. Kelimpahan spesies adalah
jumlah individu dari tiap spesies. Kajian
kelimpahan spesies dapat juga diteruskan pada
kajian kemerataan spesies dimana kajian ini
menujukkan kelimpahan spesies yang tersebar
antar spesies tersebut. Semakin merata jumlah
individu masing-masing spesies ditemukan di
berbagai tempat, maka semakin merata dan
melimpah spesies tersebut.
Tulisan ini mencoba untuk mengulas dan
menganalisis kekayaan dan kelimpahan spesies
dari beberapa tipe petak contoh pengamatan
dengan menggunakan beberapa tipe indeks
keanekaragaman dan menganalisis kepekaan dari
indeks yang digunakan.

METODE ANALISIS

Ukuran petak contoh yang akan dianalisis
yaitu 10 x 10 m2, 20 x 20 m2, 30 x 30 m2, 40 x 40
m2, 50 x 50 m2, dan 60 x 60 m2. Data jenis
tumbuhan di masing-masing petak contoh yang
akan dianalisis disajikan dalam Tabel 1. Tingkat
keanekaragaman spesies dari data tersebut (Tabel
1) akan diolah dalam kurva minimum spesies dan
1

Magurran menggunakan istilah ini, dimana awalnya
dipakai heterogeneity namun oleh Maguran diganti
menjadi species abundance.

juga dari data yang sama akan dianalisis dengan
menggunakan beberapa metode dan/atau indeks
berikut:
A. Penentuan Kurva Minimum Species Area
Kegiatan
penilaian
keanekaragaman

tumbuhan seringkali berbenturan dengan seberapa
banyak dan besar ukuran petak contoh yang
digunakan. Jenis tumbuhan tidak akan bertambah
pada kondisi hutan yang sedikit homogen
sedangkan pada hutan
yang heterogen
pertambahan jumlah jenis mengikuti ukuran
petak. Semakin besar ukuran petak, maka dugaan
bertambahnya jumlah jenis baru semakin besar.
Dugaan pertambahan jumlah jenis yang
sebanding dengan besarnya ukuran petak dapat
memperkecil efektivitas penghitungan dan
penilaian. Dengan demikian, kemudian muncul
asumsi bahwa pertambahan jumlah jenis akan
kembali stabil sehingga tidak perlu penambahan
ukuran petak pengamatan. Penentuan petak
minimal untuk mendapatkan hasil tersebut
digunakan metode Kurva Minimum Spesies Area.
B. Indeks Keanekaragaman/ Kelimpahan
Spesies (Heterogenity)

Terdapat beberapa indeks yang biasa
digunakan untuk menilai tingkat keanekaragaman
jenis (tumbuhan atau hewan) di suatu tempat.
Berikut formulasi masing-masing indeks:
1. Indeks Shannon-Wiener




� = − ∑ �� �� ��
�=

Keterangan:
N: Total individu dari seluruh spesies,
ni: Banyaknya individu pada spesies
ke-i
Indeks Shannon yang dinyatakan dalam jumlah
jenis:
� = � �′


Tabel 1 Hasil Pengukuran Jenis Tumbuhan di Berbagai Ukuran Pengamatan
Jumlah individu per Ukuran petak (m2)
No

Spesies

1

Altingia excelsa

2

Intsia bijuga

3

Cungit-1

4


Vitex coffasus

5

Cungit-2

6

Shorea siminis

7

Cungit-3

8

Cungit-4

9


Maesopsis eminii

10

Meranti sp3

11

Dipterocarpus sp

12

Meranti sp1

13

Scorodocarpus borneensis

14


Cungit-5

15

Lucuma sp

16

Cungit-6

17

Cungit-7

18

Schima wallichi

19


Cungit-8

20

Cerbera manghas

21

Terminalia catappa

22

Pinus merkusii

23

Macaranga sp

24


Agathis dammara

25

Tectona grandis

26

Ceiba pentandra

27

Meranti sp4

28

Cananga odorata

29


Gmelina arborea

30

Shorea pinanga

31

Shorea stenoptera

32

10 x 10

1

20 x 20

1

1

2

3

1

1

1

1

1

1

30 x 30

40 x 40

Jumlah

50 x 50

60 x 60

3

3

6

2

2

1

1

1

3

1

1

1

1

6

1

1

1

1

4

1

1

1

1

5

1

2

3

1

1

1

1

4

6

8

10

13

42

1

1

1

1

4

1

1

2

1

1

1

1

5

1

1

1

1

4

1

1

1

1

5

1

1

2

2

2

2

6

1

1

1

1

6

1

1

2

2

6

1

1

1

1

6

1

1

1

3

2

1

1

4

1

1

1

2

2

7

1

1

1

1

1

1

6

1

1

1

1

1

1

6

1

1

1

3

1

1

1

1

1

1

1

6

1

1

1

1

1

5

3

4

7

1

1

1

1

1

6

1

1

1

1

1

5

1

2

2

2

7

Ficus ribes

2

3

5

33

Pometia pinnata

3

4

7

34

Maniltoa grandiflora

2

2

35

Cungit-9

2

4

7

36

Lagerstomea/Bungur

1

2

3
210

1

Jumlah Individu (N)

9

Jumlah Spesies (S)

8

16
14

*) hanya ditemukan di satu plot contoh saja.

25

36

55

69

20

26

34

36

Jumlah
Spesies
Unik*




2

2.

3. Indeks Menhinick

Indeks Simpson
= ∑ ��

Nilai Pi diperoleh dengan menggunakan rumus:
��
�� =

Keterangan:
N : Total individu dari seluruh spesies
ni : Banyaknya individu pada spesies ke-i
3. Indeks Brillouin
�� =

ln �! − ∑ ln �� !


Keterangan:
N : Total individu dari seluruh spesies,
ni : Banyaknya individu pada spesies ke-i



DMn Menhinick =

√�

Keterangan:
S : jumlah spesies yang terhitung di dalam
plot contoh
N : Jumlah individu keseluruhan
4. Indeks JackKnife
Indeks Jackknife merupakan formulasi yang
menunjukkan kekayaan suatu jenis tumbuhan di
tempat tertentu. Jn(S) menurut Smith and van
Belle (1984) sebagai berikut:
Jn S =

+



�−


�=



C. Indeks
Kekayaan
Spesies
(Species
Richness)
Indeks kekayaan jenis ini terdiri dari :

Keragaman Pendugaan IJ

1.

Keterangan:
S0 : jumlah total spesies teramati yang terdapat
dalam kuadrat
ri: Jumlah spesies yang hanya ditemukan di plot
ke-i
n : jumlah plot

Indeks Hulbert (Rarefaction)

Indeks Hulbert digunakan untuk mengetahui
kekayaan spesies di suatu habitat berdasarkan
jumlah kelimpahan individu terkecil. Index
Hulbert dihitung dengan rumus:
N − Ni
S
n
E Sn = ∑ [ −
]
N
i−
n
Keterangan:
E(Sn) = nilai harapan jumlah spesies
N
= jumlah total individu teramati
Ni
= jumlah individu jenis ke-i
n
= ukuran sample yang distandardkan
(jumlah N terkecil)

Var S =

dihitungdengan:

�−

∑��=




− ∑��=




Pendugaan selang Jn (S) dicari dengan:
S ± �⁄ ; n-1 √var s

D.

Indeks Kemerataan Jenis (Species
Eveness)
=

�′

����

=

�′

ln �

=

�� �
ln �

HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Indeks Margalef
DMg Margalef =

�−
ln �

Keterangan:
N : Total individu dari seluruh spesies yang
tercatat,
S : Banyaknya spesies

Kurva Minimum Species Area
Hasil analisis Tabel 1 menunjukkan adanya
pertambahan jumlah jenis setiap pertambahan
ukuran petak pengamatan (Gambar 1).

J
u
m
l
a
h

J
e
n
i
s

40
35
30
25
20
15
10
5
0
10X10

20X20

30x30
40x40
Ukuran Petak (m2)

50x50

60x60

Gambar 1 Pertambahan Jumlah Jenis di Masing-masing Plot Pengamatan
Gambar 1 juga menunjukkan pertambahan
jumlah jenis tersebut pada akhirnya akan
berkurang dan mencapai garis datar. Dengan kata
lain pertambahan yang terjadi tidak terlalu
signifikan. Saat kurva menunjukkan garis yang
hampir
mendatar,
kegiatan
penghitungan
sebaiknya dihentikan sebab hasil yang diperoleh
akan mendekati atau bahkan telah mencapai
jumlah jenis maksimum. Jika jumlah jenis yang
diidetifikasi telah mencapai jumlah maksimum
maka tidak akan diperoleh lagi pertambahan jenis
yang berarti. Dalam kajian ini, ukuran petak 60 x
60 m2 sudah termasuk petak optimal di dalam
teori Kurva Minimum Spesies Area.

Indeks-indeks
Keanekaragaman/Kelimpahan Jenis
(Heterogenity)
1.

Shannon-Wienner
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
Indeks
Keanekaragaman
Shannon-Wiener
tertinggi terjadi pada petak pada petak 50x50
sebesar 3,258 dan terendah pada petak 10x10
sebesar 2,043. Magurran (1988) menjelaskan
bahwa nilai indeks keanekaragaan (H') ini
berhubungan dengan kekayaan spesies pada
lokasi tertentu, tetapi juga dipengaruhi oleh
distribusi kelimpahan spesies. Jika diasumsikan
distribusi menyebar normal, maka pada kisaran
100 spesies akan didapatkan nilai H' ≈ 3, dan
untuk mendapatkan H' > 5 diperlukan 105 spesies.
Berdasarkan Wilhm & Dorris (1968) dalam
Masson (1981) bahwa nilai H' ≤ 1 termasuk
keanekaragaman rendah dan nilai 1≤ H' ≤ 3
termasuk keanekaragaman sedang dan kestabilan
komunitas sedang. Berdasarkan interpretasi
tersebut,
dapat
pula
dikatakan
bahwa
keanekaragaman pada petak 10x10, 20x20, 30x30

dan 40x40 tergolong sedang. Implikasinya di
dalam konservasi keanekaragaman hayati ialah
indeks ini cukup peka untuk menduga dan
menggambarkan keanekaragaman spesies di suatu
tempat. Kendati perubahan pertambahan ukuran
petak tidak signifikan terhadap pertambahan
keanekaragaman spesies.
2.

Indeks Shimpson
Indeks
Simpson
digunakan
untuk
menunjukkan proporsi individu di dalam spesies
(Magurran 1988). Di dalam teori dasarnya, D
(Simpson’s
Index)
menginginkan
adanya
peningkatan keanekaragaman setiap kenaikan
ukuran petak. Dalam hal ini, peningkatan yang
dimaksud dibantu dengan peningkatan dan
pemerataan individu spesies-spesies yang diukur.
Tabel 2 merupakan hasil perhitungan Indeks
Simpson
pada
beberapa
ukuran
petak
pengamatan.
Tabel 2 Hasil indeks Simpson pada beberapa
petak pengamatan
Petak

Indeks Simpson
(kenaikan Diversitas)

Penurunan
Diversitas

10 x 10

0,061

0.939

20 x 20

0,058

0.942

30 x 30

0,076

0.924

40 x 40

0,088

0.912

50 x 50

0,086

0.914

60 x 60

0,136

0.864

Tabel 2 menunjukkan bahwa kenaikan nilai
D tidak signifikan sehingga sulit diduga
kelimpahan jenis spesies di dalamnya. Dengan
kata lain nilai D yang diperoleh jauh sekali dari
selang 0 – 1 yang diberikan. Implikasinya dalam
konservasi keanekaragaman spesies ialah indeks
ini kurang sensitif untuk menggambarkan
kelimpahan spesies. Indeks Simpson ini lebih
cocok diterapkan pada spesies dengan kelimpahan
tinggi.

3.

Indeks Indeks Brillouin
Sama dengan Indeks Shannon-Wiener,
Indeks Brillouin diperoleh dari hubungan yang
simple antara kekayaan (richness) dan kemerataan
(evenness) spesies. Diketahui bahwa dari 69
spesies dan 36 spesies dari petak ukur 60m x 60m
diperoleh nilai indeks Brillouin adalah sebagai
berikut:
ln �! − ∑ ln �� !
�� =

ln
! − [ln + ln + ⋯ + ln ]
�� =
�� =
�� =

ln , �

�� = ,

,

^

−4 ,

−4 ,

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa
nilai Indeks Brillouin jarang, bahkan tidak akan
pernah menyentuh angka lebih dari 4. Biasanya,
nilai keanekaragaman jenis berada dalam selang 1
– 4. Pada petak yang sama, nilai Brillouin lebih
kecil dibandingkan dengan Shannon-Wienner.
Hal ini menunjukkan bahwa Indeks Brillouin
tidak cukup signifikan untuk menentukan
keanekaragaman spesies. Indeks Brillouin lebih
mudah mengalami penurunan apabila jumlah
individu di dalam spesies tersebut lebih sedikit.
Dengan demikian, indeks ini disebut sebagai
indeks yang sensitif untuk keseluruhan ukuran
sampel. Semakin besar ukuran sampel/individu di
dalam jenis, semakin tinggi nilai indeks, dan
sebaliknya.

Indeks-indeks Kekayaan Jenis (Species
Richness)
Kepekaan kekayaan jenis dapat dihitung
dengan beberapa beberapa indeks, seperti Indeks
Hulbert, Margalef, Indeks Menhinick, dan Indeks
Jackknife.
1.

Indeks Hulbert
Indeks Hulbert digunakan untuk menduga
seberapa besar pertambahan jumlah jenis dan
memastikan sensitivitas kesamaan jenis pada
petak yang satu dengan petak sebelumnya. Hasil
perhitungan Indeks Hulbert disajikan dalam Tabel
3.

Tabel 3 Hasil indeks Hulbert pada petak petak
ukur 60x60 m2 dan petak ukur 40x40 m2
Petak Ukur
Jumlah Spesies (S)
Individu Spesies (N)
Indeks Hulbert E(s)

40 x 40 m2
26
36

60 x 60 m2
36
69
23,33

Tabel 3 memberikan informasi bahwa
sebenarnya pertambahan ukuran petak tidak
berpengaruh signifikan terhadap pertambahan
jumlah jenis. Misalnya, sebelum dilakukan
penghitungan diketahui bahwa pada petak 40 x 40
terdapat 26 spesies yang bertambah sebanyak 10
jenis menjadi 36 pada petak 60 x 60 m2.
Pertambahan jumlah jenis (semakin kaya jenis)
tersebut mendekati angka jumlah individu pada
petak sebelumnya. Dengan kata lain, kekayaan
jenis tersarang pada jumlah individu. Dengan
demikian, hasil perhitungan menurut indeks
Hulbert (Es) pada petak 60 x 60 m2 dengan nilai
sebesar 23,33 mengandung makna bahwa jumlah
jenisnya yang mirip dengan petak sebelumnya
sangat banyak, yaitu hampir 23 spesies.
2.

Indeks Margalef dan Indeks Menhinick
Berdasarkan hasil analisis, terdapat dua
kecenderungan yang dihasilkan dari pertambahan
S dan N di dalam penggunaan Indeks Margalef,
yaitu sebagai berikut:
a. Nilai indeks diversitas Margalef akan
meningkat apabila nilai N (jumlah total
individu yang teramati) semakin bertambah,
disertai dengan pertambahan nilai S (jumlah
jenis yang teramati).
b. Nilai indeks diveristas Margalef akan
bervariasi jika hanya salah satu dari kedua S
dan N meningat. Contoh:
- nilai S tetap dan nilai N semakin
bertambah  Dmg Rendah
- nilai N tetap dan nilai S meningkat 
Dmg tinggi.
Hasil penghitungan menujukkan bahwa pada
petak 40 x 40 (n=36, s=26) dan 60 x 60 (n=69,
s=36), indeks kekayaan jenis yang dihitung
dengan Metode Margalef memiliki angka
berturut-turut 6,98 dan 8,27. Kedua nilai tersebut
di dalam tingkatan kekayaan jenis menurut
Margalef termasuk kedalam kelompok petak
dengan kekayaan jenis yang tinggi. Diketahui
bahwa kategori penetapan kekayaan jenis untuk
Indeks Kekayaan Margalef:
- Dmg <
3,5 maka kekayaan jenis rendah

- 3,5 < Dmg < 5 maka kekayaan jenis sedang
- Dmg > 5 maka kekayaan jenis tinggi.
Jika mengacu pada panjang selang yang tidak
sama dari kategori tersebut maka dapat dikatakan
bahwa indeks diversitas Margalef tidak cukup
peka dalam menilai kekayaan jenis. Penilaian
terhadap tingkat kekayaan jenis yang rendah
memiliki selang yang pendek. Sementara itu,
tingkat kekayaan tinggi memiliki jarak selang
yang lebih panjang sehingga kategori kekayaan
jenis yang tinggi sangat lebih memungkinkan
diperoleh dibandingkan kategori sedang dan
rendah.
Kedua indeks baik Margalef maupun
Menhinick menggunakan notasi dan makna yang
sama untuk menghitung kekayaan jenis.
Perbedaanya terletak pada pembagi. Indeks
Margalef membagi jumlah spesies dengan fungsi
logaritma natural yang bermakna bahwa
kenaikan jumlah spesies berbanding terbalik
dengan pertumbuhan dan pertambahan jumlah
individu. Hal ini memberikan gambaran bahwa
pada ekosistem yang memiliki banyak spesies
akan memiliki sedikit jumlah individunya pada
setiap spesies tersebut.

indeks kekayaan ini 37,667 ± 6,058. Selang
kepercayaan ini berari bahwa indeks kekayaan
jenis yang dihitung masuk dalam selang 31,609
sampai dengan 43,725. Dalam hal ini ditunjukkan
bahwa sebenarnya Indeks Jack-Knifing tidak
disarankan untuk menduga keanekaragaman dari
sistem random sampling dengan jumlah n yang
sedikit. Ini disebabkan bias yang dihasilkan akan
besar. Sebagai contoh, varian yang diperoleh dari
hasil penghitungan cukup besar sehingga
ketelitian semakin rendah [ditunjukkan pada
selang kepercayaan yang besar].

Indeks Kemerataan Jenis (Species
Eveness)
Indeks kemerataan jenis dihitung pada
petak berukuran 40x40 m2 dan 60x60 m2. Hasil
perhitungannya disajikan dalam Tabel 5.
Tabel 5 Hasil perhitungan kemerataan jenis pada
petak ukur 40x40 m2 dan 60x60 m2.
Pada Petak Ukuran 60 x 60 m2
J' =

3,253499

= 0,91

ln 36
Pada Petak Ukuran 40 x 40 m2

Tabel 4 Perbandingan Indeks Margalef Kekayaan
Spesies antara petak ukur 60x60 m2
dengan petak ukur 40x40 m2
Indeks

Margalef
Menhinick

Petak
ukur
60x60
8,266
4,333

Petak
ukur
40x40
6,976
4,333

Perbedaan
nilai
1,29
0

Hasil perhitungan pada Tabel 4
menunjukkan bahwa Indeks Margalef memiliki
nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan
Indeks Menhinick. Berdasarkan perbedaan nilai
kedua Indeks tersebut maka Indeks Margalef
lebih sensitif terhadap perubahan jumlah spesies
dan jumlah individu dibandingkan dengan Indeks
Menhinick. Indeks Margalef memiliki perbedaan
nilai 1.29 sedangkan Indeks Menhinick tidak
memiliki perbedaan nilai. Sebagaimana menurut
Magurran (1988) indeks Margalef memiliki
kemampuan merespon perbedaan spesies yang
baik dan sensitivitas tinggi.
3.

Indeks JackKnife
Berdasarkan formulasi pada metode, indeks
Jackknife diketahui sebesar 37,667 dan variannya
5,556. Selang kepercayaan dalam penghitungan

J' =

3,005896

= 0,92

ln 26

Tabel 5 menginformasikan bahwa petak 40 x
40 m2 memiliki nilai 0,92 sedangkan pada petak
60 x 60 m2 diperoleh nilai 0,91. Menurut konsep
kemerataan, jika nilai indeks yang diperoleh
mendekati 1 (satu) berarti penyebarannya
semakin merata. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa penyebaran spesies pada kedua
petak ukur tersebut hampir sama rata.

DAFTAR PUSTAKA
Smith E, van Belle G. 1984. Nonparametric
estimation
of
species
richness.
Biometrics 40: 119–129.
Schmera D. 2002. Comparison of species richness
of
light
trap-collected
caddisfly
assemblages (Insecta: Trichoptera) using
rarefaction. Plant Protection Institute ot
the Hungarian Academy of Science
34:77-83.
Magurran AE. 1988. Ecological Diversity and Its
Measurement. New Jersey: Princeton
University Press.

LAMPIRAN
Lampiran 1. Tabel Perhitungan Indeks Hulbert
Indeks Hulbert Petak 40 x 40
N
o

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Jenis

Altingia excelsa
Intsia bijuga
Cungit-1
Vitex coffasus
Cungit-2
Shorea siminis
Cungit-3
Cungit-4
Maesopsis eminii
Meranti sp3
Dipterocarpus sp
Meranti sp1
Scorodocarpus
borneensis
Cungit-5
Lucuma sp
Cungit-6
Cungit-7
Schima wallichi
Cungit-8
Cerbera manghas
Terminalia catappa
Pinus merkusii

Jumla
h

N
i

(NNi )

0

0

36

0

0

36

1

1

35

1

1

35

1

1

35

1

1

35

0

0

36

1

1

35

8

8

28

1

1

35

0

0

36

1

1

35

1

1

35

1

1

35

0

0

36

2

2

34

1

1

35

1

1

35

1

1

35

1

1

35

1

1

35

2

2

34

Indeks Hulbert Petak 60x60

n
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6

36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
35!/36!(3536)!
35!/36!(3536)!
35!/36!(3536)!
35!/36!(3536)!
36!/36!(3636)!
35!/36!(3536)!
28!/36!(2836)!
35!/36!(3536)!
36!/36!(3636)!
35!/36!(3536)!
35!/36!(3536)!
35!/36!(3536)!
36!/36!(3636)!
34!/36!(3436)!
35!/36!(3536)!
35!/36!(3536)!
35!/36!(3536)!
35!/36!(3536)!
35!/36!(3536)!
34!/36!(3436)!

1
1
0,0278
0,0278
0,0278
0,0278
1
0,0278
-5E-19
0,0278
1
0,0278
0,0278
0,0278
1
0,0004
0,0278
0,0278
0,0278
0,0278
0,0278
0,0004

36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!

Jumla
h

Ni

(NNi )

1

1

0

3

3

66

1

1

0

2

2

67

1

-0,0278

1,0278

1

1

68

1

-0,0278

1,0278

1

1

68

1

-0,0278

1,0278

1

1

68

1

-0,0278

1,0278

1

1

68

1

1

0

2

2

67

1

-0,0278

1,0278

1

68

1

-5E-19

1

13

1
1
3

1

-0,0278

1,0278

1

1

68

1

1

0

1

1

68

1

-0,0278

1,0278

1

1

68

1

-0,0278

1,0278

1

1

68

1

-0,0278

1,0278

1

1

68

1

1

0

1

1

68

1

-0,0004

1,0004

2

2

67

1

-0,0278

1,0278

1

1

68

1

-0,0278

1,0278

2

2

67

1

-0,0278

1,0278

1

1

68

1

-0,0278

1,0278

1

1

68

1

-0,0278

1,0278

1

1

68

1

-0,0004

1,0004

2

2

67

56

n
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6

66!/36!(6636)!
67!/36!(6736)!
68!/36!(6836)!
68!/36!(6836)!
68!/36!(6836)!
68!/36!(6836)!
67!/36!(6736)!
68!/36!(6836)!
56!/36!(5636)!
68!/36!(6836)!
68!/36!(6836)!
68!/36!(6836)!
68!/36!(6836)!
68!/36!(6836)!
68!/36!(6836)!
67!/36!(6736)!
68!/36!(6836)!
67!/36!(6736)!
68!/36!(6836)!
68!/36!(6836)!
68!/36!(6836)!
67!/36!(6736)!

5,5E+1
8
1,2E+1
9
2,5E+1
9
2,5E+1
9
2,5E+1
9
2,5E+1
9
1,2E+1
9
2,5E+1
9
7,9E+1
4
2,5E+1
9
2,5E+1
9
2,5E+1
9
2,5E+1
9
2,5E+1
9
2,5E+1
9
1,2E+1
9
2,5E+1
9
1,2E+1
9
2,5E+1
9
2,5E+1
9
2,5E+1
9
1,2E+1
9

69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!

5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9

0,104134
1
0,225063
9
0,478260
9
0,478260
9
0,478260
9
0,478260
9
0,225063
9
0,478260
9
1,483E05
0,478260
9
0,478260
9
0,478260
9
0,478260
9
0,478260
9
0,478260
9
0,225063
9
0,478260
9
0,225063
9
0,478260
9
0,478260
9
0,478260
9
0,225063
9

0,895866
0,774936
0,521739
0,521739
0,521739
0,521739
0,774936
0,521739
0,999985
0,521739
0,521739
0,521739
0,521739
0,521739
0,521739
0,774936
0,521739
0,774936
0,521739
0,521739
0,521739
0,774936

23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Macaranga sp
Agathis dammara
Tectona grandis
Ceiba pentandra
Meranti sp4
Cananga odorata
Gmelina arborea
Shorea pinanga
Shorea stenoptera
Ficus ribes
Pometia pinnata
Maniltoa grandiflora
Cungit-9
Lagerstomea/Bungur

1

1

35

1

1

35

1

1

35

1

1

35

1

1

35

0

0

36

1

1

35

1

1

35

2

2

34

0

0

36

0

0

36

0

0

36

1

1

35

0

0

36

3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6

35!/36!(3536)!
35!/36!(3536)!
35!/36!(3536)!
35!/36!(3536)!
35!/36!(3536)!
36!/36!(3636)!
35!/36!(3536)!
35!/36!(3536)!
34!/36!(3436)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
35!/36!(3536)!
36!/36!(3636)!

0,0278
0,0278
0,0278
0,0278
0,0278
1
0,0278
0,0278
0,0004
1
1
1
0,0278
1

36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!
36!/36!(3636)!

1

-0,0278

1,0278

1

1

68

1

-0,0278

1,0278

1

1

68

1

-0,0278

1,0278

1

1

68

1

-0,0278

1,0278

1

1

68

1

-0,0278

1,0278

1

1

68

1

1

0

4

4

65

1

-0,0278

1,0278

1

1

68

1

-0,0278

1,0278

1

1

68

1

-0,0004

1,0004

2

2

67

1

1

0

3

3

66

1

1

0

4

4

65

1

1

0

2

2

67

1

-0,0278

1,0278

4

4

65

1

1

0

2

2

67

N

36

69

S

26

36

n

36

E(s) 40 x 40

3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6
3
6

68!/36!(6836)!
68!/36!(6836)!
68!/36!(6836)!
68!/36!(6836)!
68!/36!(6836)!
65!/36!(6536)!
68!/36!(6836)!
68!/36!(6836)!
67!/36!(6736)!
66!/36!(6636)!
65!/36!(6536)!
67!/36!(6736)!
65!/36!(6536)!
67!/36!(6736)!

2,5E+1
9
2,5E+1
9
2,5E+1
9
2,5E+1
9
2,5E+1
9
2,5E+1
8
2,5E+1
9
2,5E+1
9
1,2E+1
9
5,5E+1
8
2,5E+1
8
1,2E+1
9
2,5E+1
8
1,2E+1
9

69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!
69!/36!(6936)!

5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9
5,2977E+1
9

26,612

0,478260
9
0,478260
9
0,478260
9
0,478260
9
0,478260
9
0,047333
7
0,478260
9
0,478260
9
0,225063
9
0,104134
1
0,047333
7
0,225063
9
0,047333
7
0,225063
9

E(s) 60 x 60

0,521739
0,521739
0,521739
0,521739
0,521739
0,952666
0,521739
0,521739
0,774936
0,895866
0,952666
0,774936
0,952666
0,774936

23,32747

Lampiran 3. Tabel Perhitungan Indeks Shannon-Winer
60x60

N
o

Jenis

1

Altingia excelsa

3

2

Intsia bijuga

2

3

Cungit-1

1

4

Vitex coffasus

1

5

Cungit-2

1

6

Shorea siminis

1

7

Cungit-3

2

n

��

0.04
3
0.02
9
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.02

50x50

ln ��

-3.135

��
× ln ��

-3.541

-0.103

-4.234

-0.061

1

-4.234

-0.061

1

-4.234

-0.061

1

-4.234

-0.061

1

-3.541

-0.103

1

-0.136

n
3

��

0.05
5

0.01
8
0.01
8
0.01
8
0.01
8
0.01

40X40

ln ��

-2.909

��
× ln ��

-4.007

30X30

n

��

ln ��

��
× ln ��

-0.073

1

0.027

-3.611

-0.098

-4.007

-0.073

1

0.027

-3.611

-0.098

1

-4.007

-0.073

1

0.027

-3.611

-0.098

1

-4.007

-0.073

1

0.027

-3.611

-0.098

1

-4.007

-0.073

-0.159

n

��

0.04
0
0.04
0
0.04
0

20X20

ln ��

��
× ln ��

-3.219

-0.129

-3.219

-0.129

-3.219

-0.129

10X10

��

ln ��

��
× ln ��

1

0.06
3

-2.773

-0.173

1

0.06
3

-2.773

-0.173

n

n

1

��

ln ��

��
× ln ��

0.11
1

-2.197

-0.244

9
8

Cungit-4

1

9

Maesopsis eminii

1
3

10

Meranti sp3

1

11

Dipterocarpus sp

1

12

Meranti sp1

1

13

Scorodocarpus
borneensis

1

14

Cungit-5

1

15

Lucuma sp

1

16

Cungit-6

2

17

Cungit-7

1

18

Schima wallichi

2

19

Cungit-8

1

20

Cerbera manghas

1

21

Terminalia catappa

1

22

Pinus merkusii

2

23

Macaranga sp

1

24

Agathis dammara

1

25

Tectona grandis

1

26

Ceiba pentandra

1

27

Meranti sp4

1

28

Cananga odorata

4

29

Gmelina arborea

1

30

Shorea pinanga

1

0.01
4
0.18
8
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.02
9
0.01
4
0.02
9
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.02
9
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.01
4
0.05
8
0.01
4
0.01
4

8
-4.234

-0.061

1

-1.669

-0.314

1
0

-4.234

-0.061

1

-4.234

-0.061

1

-4.234

-0.061

1

-4.234

-0.061

1

-4.234

-0.061

1

-4.234

-0.061

1

-3.541

-0.103

2

-4.234

-0.061

1

-3.541

-0.103

2

-4.234

-0.061

1

-4.234

-0.061

1

-4.234

-0.061

1

-3.541

-0.103

2

-4.234

-0.061

1

-4.234

-0.061

1

-4.234

-0.061

1

-4.234

-0.061

1

-4.234

-0.061

1

-2.848

-0.165

3

-4.234

-0.061

1

-4.234

-0.061

1

0.01
8
0.18
2
0.01
8
0.01
8
0.01
8
0.01
8
0.01
8
0.01
8
0.03
6
0.01
8
0.03
6
0.01
8
0.01
8
0.01
8
0.03
6
0.01
8
0.01
8
0.01
8
0.01
8
0.01
8
0.05
5
0.01
8
0.01
8

-4.007

-0.073

1

0.027

-3.611

-0.098

1

-1.705

-0.310

8

0.216

-1.531

-0.331

6

-4.007

-0.073

1

0.027

-3.611

-0.098

1

-4.007

-0.073

-4.007

-0.073

1

0.027

-3.611

-0.098

1

-4.007

-0.073

1

0.027

-3.611

-0.098

1

-4.007

-0.073

1

0.027

-3.611

-0.098

1

-4.007

-0.073

-3.314

-0.121

2

0.054

-2.918

-0.158

-4.007

-0.073

1

0.027

-3.611

-0.098

1

-3.314

-0.121

1

0.027

-3.611

-0.098

1

-4.007

-0.073

1

0.027

-3.611

-0.098

1

-4.007

-0.073

1

0.027

-3.611

-0.098

-4.007

-0.073

2

0.054

-2.918

-0.158

-3.314

-0.121

1

0.027

-3.611

-0.098

1

-4.007

-0.073

1

0.027

-3.611

-0.098

1

-4.007

-0.073

1

0.027

-3.611

-0.098

1

-4.007

-0.073

1

0.027

-3.611

-0.098

-4.007

-0.073

1

0.027

-3.611

-0.098

1

-4.007

-0.073

1

0.027

-3.611

-0.098

1

-2.909

-0.159

-4.007

-0.073

1

0.027

-3.611

-0.098

1

-4.007

-0.073

1

0.027

-3.611

-0.098

1

0.04
0
0.24
0
0.04
0

0.04
0
0.04
0
0.04
0

0.04
0
0.04
0
0.04
0

0.04
0
0.04
0
0.04
0

0.04
0
0.04
0

0.04
0
0.04
0

-3.219

-0.129

-1.427

-0.343

-3.219

-0.129

-3.219

-0.129

-3.219

-0.129

-3.219

3

0.18
8

-1.674

-0.314

1

0.06
3

-2.773

-0.173

-0.129

1

0.06
3

-2.773

-0.173

-3.219

-0.129

1

0.06
3

-2.773

-3.219

-0.129

-3.219

-0.129

1

0.06
3

-3.219

-0.129

1

-3.219

-0.129

1

-3.219

-0.129

1

-3.219

-0.129

1

-3.219

-0.129

1

-3.219

-0.129

1

-3.219

-0.129

1

0.06
3
0.06
3
0.06
3

0.06
3
0.06
3

0.06
3
0.06
3

2

0.22
2

-1.504

-0.334

-0.173

1

0.11
1

-2.197

-0.244

-2.773

-0.173

1

0.11
1

-2.197

-0.244

-2.773

-0.173

-2.773

-0.173

1

-2.197

-0.244

-2.773

-0.173

1

-2.197

-0.244

-2.773

-0.173

1

0.11
1

-2.197

-0.244

-2.773

-0.173

-2.773

-0.173

1

0.11
1

-2.197

-0.244

-2.773

-0.173

0.11
1
0.11
1

31

Shorea stenoptera

2

32

Ficus ribes

3

33

Pometia pinnata

4

34

Maniltoa grandiflora

2

35

Cungit-9

4

36

Lagerstomea/Bungur

2
6
9

Indeks Shannon
Wiener
H'=-∑PixlnPi

0.02
9
0.04
3
0.05
8
0.02
9
0.05
8
0.02
9
1.00
0

-3.541

-0.103

2

-3.135

-0.136

2

-2.848

-0.165

3

-3.541

-0.103

-2.848

-0.165

2

-3.541

-0.103

1

137.96
2

-3.253

5
5

3.253

0.03
6
0.03
6
0.05
5

0.03
6
0.01
8
1.00
0

-3.314

-0.121

-3.314

-0.121

-2.909

-0.159

-3.314

-0.121

-4.007

-0.073

126.49
2

-3.258

3.258

2

0.054

-2.918

-0.158

1

0.027

-3.611

-0.098

3
6

0.9729
73

89.72
5

-2.951

2.951

1

0.04
0

-3.219

-0.129

2
5

1.00
0

62.58
6

-2.789

2.789

1
6

1.00
0

37.71
8

-2.567

2.567

9

1.00
0

16.88
5

-2.043

2.043