BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem - Perancangan Sistem Pakar Upaya Pengobata Diri Sendiri (Upds) Atau Swamedikasi

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

  Dalam membangun sebuah perangkat lunak perancangan sistem pakar upaya pengobatan diri sendiri (upds) atau swamedikasi dilakukan beberapa tahap analisis yaitu: 1.

  Menentukan masalah yang akan dibangun untuk sebuah perangkat lunak sistem pakar. Sistem yang akan dibangun merupakan sebuah perangkat lunak sistem pakar upaya pengobatan diri sendiri (upds) atau swamedikasi.

  2. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membangun sistem, yaitu berupa informasi tentang jenis-jenis penyakit dan obat-obatannya melalui literatur dan observasi yang digunakan sebagai base knowledge.

  3. Mempersentasikan pengetahuan kedalam tabel gejala yang telah di analisis, aturan pakai serta pohon pelacakan, penelusuran gejala dan jenis penyakit.

  4. Ulasan sistem yang dibuat.

  3.1.1 Analisis Masalah

  Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah membuat suatu sistem yang dapat memiliki kepastian berdasarkan data yang diambil dari buku pedoman penggunaan obat bebas dan bebas terbatas. Penerapan sistem pakar dalam permasalahan pemberian obat-obatan yang benar meliputi pengumpulan data jenis- jenis penyakit, defenisi penyakit dan solusi dalam menangani penyakit tersebut.

  3.1.2 Identifikasi Masalah

  Langkah pertama dalam mengembangkan sistem pakar adalah mendefenisikan masalah yang akan dikaji, dalam hal ini adalah dengan mengidentifikasi permasalahan yang akan dibuat terlebih dahulu, adapun masalah-masalah yang akan diambil dalam pembangunan sistem pakar ini untuk mendiagnosa penyakit pada seseorang serta cara penanganannya.

  Jenis-jenis penyakit, defenisi penyakit dan gejala-gejalanya adalah sebagai berikut:

  1. Batuk Batuk merupakan refleks yang terangsang oleh iritasi paru-paru atau saluran pernapasan. Bila terdapat benda asing selain udara yang masuk atau merangsang saluran pernapasan, otomatis akan batuk untuk mengeluarkan atau pernapasan atas (misalnya batuk-pilek, flu) dimana sekresi hidung dan dahak merangsang saluran pernapasan. Ada dua jenis batuk yaitu batuk berdahak dan batuk kering. Batuk berdahak adalah batuk yang disertai dengan keluarnya dahak dari batang tenggorokan. Batuk kering adalah batuk yang tidak disertai keluarnya dahak.

  Gejala-gejala penyakit batuk adalah pengeluaran udara dari saluran pernapasan secara kuat, yang mungkin disertai dengan pengeluaran dahak, tenggorokan sakit dan gatal.

  2. Flu Flu adalah suatu infeksi saluran pernapasan atas. Orang dengan daya tahan tubuh tinggi biasanya sembuh sendiri tanpa ada obat. Pada anak-anak, lanjut usia dan orang yang memiliki daya tubuh rendah lebih cenderung menderita komplikasi saperti infeksi bakteri sekunder. Gejala-gejala flu adalah Demam, sakit kepala, nyeri otot, mata berair, batuk, bersin, hidung berair, Sakit tenggorokan.

  3. Demam Demam bukan suatu penyakit , tetapi hanyalah merupakan gejala dari suatu penyakit. Suhu tubuh normal 37

  C. Apabila suhu tubuh labih dari kenaikan shuh 37,2 C pagi hari dan lebih dari 37,7 C pada sore hari berarti demam. Kenaikan suhu

  38 C pada anak-anak dibawah lima tahun dapat menyebabkan kejang dengan gejala antara lain: tangan dan kaki kejang, mata melihat ke atas, gigi dan ,ulut tertutup rapat, serta penurunan kesadaran. keadaaan demikian segera dibawa kedokter. Gejala-gejala demam adalah Kepala, leher dan tubuh akan terasa panas , sedang tangan dan kaki dingin, mungkin merasa kedinginan dan menggigil bila suhu meningkat dengan cepat.

  4. Nyeri Nyeri merupakan suatu gejala yang menunjukan adanya gangguan-gangguan di tubuh seperti peradangan, infeksi dan kejang otot.

  Contoh : nyeri karena sakit kepala, nyeri haid, nyeri otot, nyeri karena sakit gigi, dan lain-lain. Obat nyeri adalah obat yang mengurangi nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.

  5. Sakit maag Sakit maag adalah peningkatan produksi asam lambung sehingga terjadi iritasi lambung. Maag atau sakit lambung memiliki gejala khas berupa rasa nyeri atau pedih pada ulu hati meskipun baru selesai makan. Namun kalau rasa pedih hanya terjadi sebelum makan atau di waktu lapar dan hilang setelah makan, biasanya karena produksi asam lambung berlebihan dan belum menderita sakit maag. Gejala- gejala sakit maag adalah Nyeri serta rasa panas pada ulu hati dan dada, mual, kadang disertai muntah dan perut kembung.

  6. Kecacingan Kecacingan adalah penyakit dimana seseorang memiliki cacing didalam ususnya dan menimbulkan gejala atau tanpa gejala. Gejala-gejala kecacingan adalah mengeluarkan cacing pada saat buang air besar atau muntah, Badan kurus dan perut buncit, kehilangan nafsu makan, lemas, lelah, pusing, nyeri kepala, gelisah, dan sukar tidur, gatal-gatal disekitar dubur terutama pada mala hari, gangguan lambung,kejang perut disertai diare, kehilangan berat badan, demam, gangguan saluran pencernaan, pusing nyeri kepala, gatal didaerah masuknya cacing.

  7. Diare Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam sehari, biasanya disertai sakit dan kejang perut.

  Jenis-jenis diare antara lain: a. Diare akut disebabkan oleh infeksi virus, infeksi bakteri, obat-obat tertentu atau penyakit lain. Gejala diare akut adalah tinja cair, terjadi mendadak, badan lemas kadang demam dan muntah, berlangsung beberapa jam sampai bebarapa hari.

  b. Diare kronik, yaitu diare yang menetap atau berulang dalam jangka waktu lam, berlangsung selama 2 minggu atau lebih.

  c. Disentri adalah diare disertai dengan darah dan lendir.

  Gejala-gejala diare adalah frekuensi buang air lebih besar melebihi normal, kotoran cair, sakit/kejang perut, demam, muntah-muntah.

  Gejala pada anak-anak: a. dehidrasi ringan/sedang, gelisah, rewel, mata cekung, mulut kering, sangat haus, kulit kering.

  b.

  Dehidrasi berat, lesu, tak sadar, mata sangat cekung, mulut sanagt kering, malas/tidak bisa minum, kulit sangat kering.

  8. Biang keringat Biang keringat adalah masalah kulit yang biasa terjadi pada cuaca panas dan lembab, tetapi tidak berbahaya. Gejala-gejala biang keringat adalah bintil-bintil halus kemerahan, terutama pada daerah-daerah lipatan tubuh seperti leher, lipat tangan, lipat saku, di bawah payudara,(pada wanita), lipatan paha, lipatan kulit kaki (bayi) dan lipatan lutut, kemerahan, lembab, gatal.

  9. Jerawat Jerawat adalah istilah awam untuk Acne vulgaris, yang biasa terjadi pada usia remaja ketika terjadi perubahan hormon sehingga menghasilkan lebih banyak minyak. Gejala jerawat adalah bintik merah menonjol dan sakit, dapat berisi nanah, biasa di bagian, wajah. bisa juga timbul di bagian kulit kepala, leher, punggung dan dada bagian atas, bintik putih/hitam yang menonjol dan tidak sakit.

  10. Kadas/kurap dan panu Kadas atau kurap merupaka infeksi jamur pada kulit. Penyakit ini bisa mengenai semua bagian kulit tetapi biasa ditemukan di bagian kepala, kuku, lipatan lengan, lipatan paha atau kaki.

  Panu juga merupakan suatu infeksi jamur pad kulit. Penyakit ini biasanya tidak memberikan keluhan yang berarti . munculnya ditadnai dengan bercak bersisik halus yang berwanra putih kingga kecoklatan.

  Gejal-gejala kadas/kurap adalah lesi berbentuk bulat dengan pinggir meninggi dan bersisik, bagian tengah agak cekung dan sering bebas dari peradangan, sangat gatal,terutama saat berkeringat, peradangan kulit, biasanya akibat garukan, pada kepala: lesi berupa bercak-bercak kebotakan kadang-kadang beradang jelas, kadang-kadang tidak beradang, pada kuku: penebalan kuku/jaringan dibawah kuku, lama-lama kuku akan rusak dan lepas

  Gejala-gejala panu adalah bercak putih pada kulit dengan batas tegas, bersisik halus, gatal terutama bila keringat.

  11. Ketombe Ketombe adalah pengelupasan kulit kepala dalam jumlah kecil dari kulit kepala yang kelihatan normal. Ketombe bukan disebabkan oleh kulit kepala yang kotor, namun apabial kulit kepala jarang dicuci makan akan menambah penumpukan kulit kepala yang terkelupas. Gejala-gejala ketombe adalah kepala gatal, dan terdapat pengelupasan kulit, kulit kepala kering/agak berminyak, kotoran putih(kulit yang terkelupas) dengan mudah bisa di hilangkan masalah ketombe kadang di ketahui setelah kotoran putih jatuh di bahu.

  12. Kudis Kudis merupakan suatu penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit. Meskipun tidak berbahaya, rasa gatal yang hebat dapat mengganggu. Kudis dapat menular ke orang lain. Gejala-gejala kudis adalah terdapat bintil kecil berwarna merah pada kulit, biasanya pada tangan, lipat siku, sekitar alat kelamin, dan lipatan tubuh lainnya, garis berwarna putih/merah di kulit (merupakan liang pada kulit yang dibuat oleh tungau unutk menaruh telurnya, rasa gatal yang hebat, luka/koreng yang disebabkan oleh garukan.

  13. Kutil Kutil adalah jaringan yang tumbuh yang disebabkan oleh virus. Kutil dapat tumbuh dimana saja bagian tubuh terutama dibagian tangan dan kaki. Gejala-gejala kuti adalah saat berjalan terasa nyeri, adanya penebalan jaringan kulit permukaan tidak rata, kulit dikaki bisa terasa sakit bila tertekan saat berdiri.

  14. Luka bakar Luka bakar adalah cedera pada jaringan kulit yang disebabkan oleh api (panas kering) ataupun oleh cairan panas (panas basah). Derajat rasa sakit tidak berhubungan dengan derajat cedera. Gejala-gejala tergantung kepada derajat kegawatan luka bakar a.

  Luka bakar permukaan : kemerahan, sangat kesakitan, b. Luka bakar sedang : kulit melepuh, terkelupas, bengkak, sangat kesakitan c. Luka bakar dalam : kulit warna putih dan seperti lilin/hitam dan hangus, tidak terasa sakit.

  15. Luka iris dan luka serut Luka iris adalah luka karena benda tajam dengan pinggiran-pinggiran luka yang rapi. Luka serut (gesekan/abrasi) adalah suatu cedera pada permukaan kulit. Gejala- gejala sobekan pada kulit yang mungkin membuat cedera jaringan kulit di bawahnya, pendarahan yang sedikit samapi sedang yang akan berhenti sendiri, sakit/nyeri.

3.2 Perancangan Sistem

  Diagram konteks atau sering juga disebut juga dengan model sistem fundamental memepersentasikan seluruh sisitem sebagai sebuah bubble tunggal dengan data input output yang di tunjuk oleh anak panah yang masuk dan keluar secara beraturan.

Gambar 3.1 Konteks Diagram

3.2.1 Data Flow Diagram (DFD)

  Dari diagram konteks diatas, aliran data yang ada pada sistem digambarkan dengan lebih rinci menggunakan data flow diagram.

3.2.2.1 DFD Level 0

  Data penyakit

USER

  Info penyakit Data relasi Data penyakit Pakar

  1.0 Pengolahan Data

  Data penyakit Info gejala yang telah dihapus, ditamabah Info kerusakan yang dihapus ,diubah,dan ditamba

  Info penyakit Info relasi yang telah dihapus, diubah, dan ditambah Yang di olah Info pakar yang telah dihapus, diubah dan ditambah Data gejala yang telah dihapus, ditambah

  Data penyakit yang telah dihapus, diubah dan ditambah Data penyakit yang telah dihapus,diubah dan ditambah Data pakar yang telah dihapus, diubah dan tambah Info relasi Penyakit

  Yang diolah Info penyakit relasi Data gejala Info gejala

Yang diolah

Info penyakit Gejala

2.0 Diagnosa Penyakit pakar

Gambar 3.2 DFD Level 0

3.2.2.2 DFD Level 1 Proses Pengolahan Gejala

  Id pakar valid Info gejala yang sudah ditambah data gejala yang akan ditambah 3.1.1 info gejala yang sudah ditambah

  Tambah Id pakar valid Data gejala yang diedit Data gejala yang akan info gejala yang sudah diedit diubah

  Pakar Gejala

  3.1.2 info gejala yang akan diubah

  Edit Id pakar valid Data gejala yang akan Dihapus

  Data gejala yang dihapus

  3.1.3 Hapus Info gejala yang sudah dihapus

Gambar 3.3 DFD Level 1

3.2.2.3 DFD Level 1 Proses Pengolahan Obat

  Id pakar valid Info obat yang sudah ditambah data obat yang akan ditambah 3.1.1 info obat yang

  Tambah sudah ditambah Id pakar valid Data obat yang diedit Data obat yang akan info obat yang sudah diedit diubah

  Pakar Obat info obat yang akan diubah

  3.1.2 Edit Id pakar valid Data Obat yang akan

  Dihapus Data Obat yang dihapus

  3.1.3 Hapus Info obat yang sudah dihapus

Gambar 3.4 DFD Level 2

3.2.2.4 DFD Level 1 Proses Pengolahan penyebab

  Id pakar valid Info penyebab yang sudah ditambah data obat yang akan ditambah 3.1.1 info penyebab yang Tambah sudah ditambah

  Id pakar valid Data penyebab yang diedit Data penyebab yang akan info penyebab yang sudah diedit diubah Pakar penyebab

  3.1.2 info penyebab yang Edit akan diubah Id pakar valid

  Data penyebab yang akan Dihapus Data penyebab yang dihapus

  3.1.3 Hapus Info penyebab yang sudah dihapus

Gambar 3.5 DFD Level 3

3.2.2.5 DFD Level 1 Proses Pengolahan penanganan

  Id pakar valid Info penanganan yang sudah ditambah data penanganan yang akan ditambah 3.1.1 info penanganan yang sudah ditambah

  Tambah Id pakar valid Data penanganan yang diedit Data penangana yang akan info penanganan yang sudah diedit diubah

  Pakar penanganan

  3.1.2 info penanganan yang akan diubah Edit

  Id pakar valid Data penanganan yang akan Dihapus Data penanganan yang dihapus

  3.1.3 Hapus Info penanganan yang sudah dihapus

Gambar 3.6 DFD Level 4

3.2.2.6 DFD Level 1 Proses Pengolahan Penyakit

  Id pakar valid Info Penyakit yang sudah ditambah data Penyakit yang akan ditambah 3.1.1 info Penyakit yang

  Tambah sudah ditambah Id pakar valid Data Penyakit yang diedit Data Penyakit yang akan info Penyakit yang sudah diedit diubah

  Pakar penyakit

  penyaki t

  info Penyakit yang

  3.1.2 Edit akan diubah Id pakar valid Datar Penyakit yang akan

  Dihapus Data Penyakit yang dihapus

  3.1.3 Hapus Info Penyakit yang sudah dihapus

Gambar 3.7 DFD Level 5

3.2.2.7 DFD Level 1 Proses Pengolahan Relasi

  Id pakar valid Info Relasi yang sudah ditambah data Relasi yang akan ditambah 3.1.1 info Relasi yang sudah ditambah

  Tambah Id pakar valid Data Relasi yang diedit Data Relasi yang akan diubah info Relasi yang sudah diedit

  Pakar relasi

  3.1.2 info relasi yang akan diubah Edit

  Id pakar valid Datar Relasi yang akan Dihapus Data Relasi yang dihapus

  3.1.3 Hapus Info Relasi yang sudah dihapus

Gambar 3.8 DFD Level 6

3.2.2.8 DFD Level 1 Proses Pengolahan Pakar

  Id pakar valid Info Pakar yang sudah ditambah data Pakar yang akan ditambah 3.1.1 info Pakar yang

  Tambah sudah ditambah Id pakar valid Data Pakar yang diedit Data Pakar yang akan diubah info Pakar yang sudah diedit

  Pakar pakar info Pakar yang

  3.1.2 Edit akan diubah Id pakar valid Datar Pakar yang akan dihapus Data Pakar yang dihapus

  3.1.3 Hapus Info Pakar yang sudah dihapus

Gambar 3.9 DFD Level 7

3.3 Perancangan Data

  Perancangan data terdirir dari table Relasi dan struktur table yang terdapat pada ERD dari sistem pakar untuk mendeteksi upaya pengobatan diri sendiri.

3.3.1 Sekema Relasi

  Proses relasi antara file merupakan gabungan antar file yang mempunyai kunci utama yang sama, shingga file-file tersebut emnajdi kesatuan yang dihubungkan oleh field kunci tersebut. Pada proses ini elemen-elemen data dikelompokan menajdi suatu file database beserta entitas dan hubungannya. Berikut adalah skema relasi sistem pakar upaya pengobatan diri sendiri.

Gambar 3.10 Skema Relasi

  3.3.2 Struktur Tabel

  Table merupakan tempat penyimpanan informasi dari sebuah aliran data dalam sebuah sistem. Berikut dari beberapa tabel sistem yang akan dibangun.

  1. Tabel penyakit

  Nama Table : penyakit Fungsi : menginputkan data penyakit

   Table 3.1

Field Type Ket

  Id Int(3) Primary key Kode-penyakit Varchar(5) Primary key

  Nama_penyakit text

  2. Tabel Obat

  Nama Tabel : obat Fungsi : menginputkan data obat

  Table 3.2

Field Type Ket

  Id Int(3) Primary key Kode_obat varchar(5) Primary key

  Kode-penyakit Varchar(5) Nama_obat text keterangan text

  2. Tabel Gejala

  Nama Tabel : gejala Fungsi : menginputkan data gejala

  Table 3.3

Field Type Ket

  Id Int(3) Primary key Kode_gejala varchar(5) Primary key

  Kode-penyakit Varchar(5) Nama_gejala Text

  3. Tabel Penyebab

  Nama Tabel : penyebab Fungsi : menginputkan data penyebab

  Table 3.4

Field Type Ket

  Id Int(3) Primary key Kode_penyebab varchar(5) Primary key

  Kode-penyakit Varchar(5) Nama_penyebab Text

  4. Tabel Penanganan

  Nama Tabel : penanganan Fungsi : menginputkan data penanganan

  Table 3.5

Field Type Ket

  Id Int(3) Primary key Kode_penanganan varchar(5) Primary key

  Kode-penyakit Varchar(5) Nama_penanganan text

  5. Tabel Pakar

  Nama Tabel : pakar Fungsi : menginputkan data pakar

  Table 3.6

Field Type Ket

  Username Varchar(200) Password Varchar(200)

  Email Varchar(200)

3.3.3 ERD (Entity Relationship Diagram)

  E-R merupakan cara untuk mengorganisasikan data, dimana diagram ini akan memperlihatkan hubungan entitas yang terdapat dalam sistem. E-R yang diusulkan untuk sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar 3.9.

Gambar 3.11 ERD Sistem Pakar Upaya Pengobatan Diri Sendiri

3.3 Flowchart

  Perancangan prosedural pada sistem ini menggunakan flowchart yang berguna untuk menggambarkan tahap penyelesaian suatu masalah dengan menggunakan simbol-simbol.

  1. Flowchart login pakar Mulai Email dan password Pengecekan email Isi ulang data login pakar

  Dan password login gagal, username dan password tidak cocok ` Where Email_pakar=email AND Password pakar=password tidak AND status_pakar=masuk

  Ya halaman akun pakar selesai

Gambar 3.12 Flowchart Login Pakar

  2. Flowchart pengolahan data Penyakit Mulai

  Tampil form penyakit Iskan penyakit yang isikan kerusakan akan diinput Pengecekan inputan y Apakah form== ?

  Masuk T database

  Penyakit berhasil di input Selesai

Gambar 3.13 Flowchart Pengolahan Data Penyakit isikan obat

  3. Flowchart pengolahan data Obat Mulai

  Tampil form obat Isikan obat yang akan diinput Pengecekan inputan y Apakah form == ?

  Masuk T database obat berhasil di input selesai

Gambar 3.14 Flowchart Pengolahan Data Obat

  4. Flowchart pengolahan data Gejala Mulai

  Tampil form gejala Isikan gejala yang isikan gejala akan diinput Pengecekan inputan

  Y Apakah form == ?

  Masuk T database gejala berhasil di input selesai

Gambar 3.15 Flowchart Pengolahan Data Gejala isikan penyebab

  5. Flowchart pengolahan data Penyebab Mulai

  Tampil form penyebab Isikan penyebab yang akan diinput Pengecekan inputan y Apakah form == ?

  Masuk T database penyebab berhasil di input selesai

Gambar 3.16 Flowchart Pengolahan Data Penyebab

  Isikan penanganan

  Flowchart pengolahan data Penanganan

  Mulai Tampil form penanganan

  Isikan penanganan yang akan diinput Pengecekan inputan y Apakah form == ?

  Masuk T database penanganan berhasil di input selesai

Gambar 3.17 Flowchart Pengolahan Data Penanganan

  6. Flowcahart Diagnosa Penyakit

Gambar 3.18 Flowchart Diagnosa Kerusakan

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Pengertian Implementasi Sistem

  Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan sistem yang ada dalam dokumen rancangan sistem yang telah disetujui dan telah diuji, menginstal dan memulai menggunakan sistem baru yang telah dibuat. Adapun langkah-langkah yang dibutuhkan dalam implementasi sistem adalah:

  1. Mendapatkan software dan hardware yang tepat/sesuai untuk merancang website .

  2. Menyelesaikan rancangan sistem.

  3. Menulis, menguji, mengontrol dan mendokumentasikan website.

  4. Mendapatkan persetujuan.

4.1.1 Komponen Utama Dalam Sistem

  Dalam pembuatan program sistem pakar ini, dan data lainnya yang sudah dirancang membutuhkan perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan Brainware yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

  a. Perangkat Keras (Hardware)

  Hardware yang digunakan untuk mendukung sistem ini adalah : 1.

  Prosesor Dual Core.

  2. Hardisk untuk tempat rogram beroperasi dan sebagai media penyimpanan data.

  3. Memori minimal 2Gb.

  4. Monitor super VGA.

  5. Keyboard.

  6. Mouse.

  7. Dan lain-lain.

  b. Perangkat lunak (Software)

  Hardware tidak akan memecahkan suatu masalah tanpa adanya komponen software. Adapun software yang sering digunakan dalam pembuatan website ini adalah: 1.

  Minimal sistem operasi Windows xp 2. Browser untuk menjalakan sistem ini seperti Mozila firefox, Google chrome , Opera, dan lain-lain.

  3. XAMPP Version 1.6.4 software yang merangkum Apache 2.2.8 sebagai

  web server , PHP 5.2.4 sebagai web programming dan MySQL 5.0.45 sebagai database server.

  4. Macromedia Dreamweaver 8, Sublime Text, Notepad ++ sebagai web editor.

  5. Adobe Photoshop CS5 sebagai desain layout. c. Pemakai (Brainware) Dalam mengolah dan menggunkan sistem ini diperlukan tenaga dan sumber daya manusia untuk menjalankan program ini. Pemakai pertama adalah user yang berkonsultasi dengan sistem pakar ini dan yeng kedua adalah sistem pakar itu sendiri atau admin yang mengolah data masukan dari user ataupun dari pakar itu sendiri.

4.2 Tujuan Implementasi Sistem

  Adapun tujuan dari implementasi sistem adalah: 1.

  Memberi rangkaian sistem baik dari segi software maupun hardware sebagai sarana pengolahan data dan penyajian informasi.

2. Menyelesaikan rancangan sistem yang ada didalam dokumen sistem yang baru atau yang telah disetujui.

4.3 Tampilan Akhir Website

4.3.1 Halaman index.php Merupakan halaman utama yang akan diakses pertama kali ketika situs dibuka.

  Pada halaman ini berisi menu utama beranda, tata cara, syarat dan ketentuan, sistem penilaian dan tentang kami. Halaman ini juga berisi menu pencarian dan login.

  Halaman index yang penulis bangun dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

1.Halaman index.php untuk user Merupakan halaman yang dapat diakses oleh user yang mengunjungi situs tersebut.

  User dapat melihat informasi penyakit.

Gambar 4.1 Halaman index.php untuk user

4.3.2 Halaman index.php untuk admin

  Merupakan halaman yang dikhususkan untuk administrator situs, yang jika ingin masuk ke halaman ini harus melakukan login terlebih dulu. Di halaman ini administrator bisa melakukan penambahan, pengeditan maupun penghapusan terhadap data penyakit, gejala, obat, penyebab dan penanganan.

Gambar 4.2 Halaman index.php untuk admin

4.3.3 Halaman tampilpenyakit.php

  Halaman ini berisi tentang daftar penyakit yang terdapat website, serta sebagai pembantu bagi user yang kurang mengerti dengan daftar penyakit.

Gambar 4.3 Halaman tampilpenyakit.php

4.3.4 Halaman tampilkriteriapenyakit.php

  Halaman ini berisi tentang obat, penyebab, gejala, penanganan. Yang di tujukan untuk pengguna.

Gambar 4.3 Halaman tampilkriteriapenyakit.php

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

  Dalam penulisan tugas akhir ini telah diuraikan bagaimana perancangan sistem pakar upaya pengobatan diri sendiri (upds) atau swamedikasi dapat disimpulkan bahwa: 1.

  Sistem pakar ini didesain untuk upaya pengobatan diri sendiri (upds) atau swamedikasi.

  2. Untuk menjalankan sistem ini seorang pengguna harus terkoneksi dengan internet terlebih dahulu.

  3. Pengguna bisa langsung menjalankan sistem ini tanpa harus login.

  4. Jenis penyakit, gejala, obat, penyebab dan penanganan dapat diubah, ditambah dan dihapus sesuai dengan kebutuhan pakar dari website ini.

5.2 Saran

  Dengan selesainya perancangan sistem pakar upaya pengobatan diri sendir (upds) atau swamedikasi ini, penulis memiliki beberapa saran dalam pengembangan yang lebih lanjut : 1.

  Perancangan sistem pakar upaya pengobatan diri sendir (upds) atau swamedikasi dikemudian hari dapat dikembangkan lebih lanjut, tidak hanya dalam bentuk website, tetapi dalam bentuk aplikasi yang bisa di instal pada android, windows phone dan komputerdan dapat diakses tanpa harus terkoneksi dengan internet.