FILSAFAT ILMU S2 [Compatibility Mode]

KULIAH FILSAFAT ILMU KULIAH FILSAFAT ILMU

PADA PROGRAM S2 DI PADA PROGRAM S2 DI UNIVERSITAS LAMPUNG. UNIVERSITAS LAMPUNG. UNIVERSITAS LAMPUNG. UNIVERSITAS LAMPUNG. OLEH OLEH

SUPOMO KANDAR SUPOMO KANDAR

FILSAFAT ILMU FILSAFAT ILMU

ARTI FILSAFAT: ARTI FILSAFAT: ASAL KATA ASAL KATA SECARA BEBAS. SECARA BEBAS.

ASAL KATA ASAL KATA

PHILO = CINTA PHILO = CINTA SOPI= KEBIJAKSANAAN SOPI= KEBIJAKSANAAN BERRFILSAFAT=MENCINTAI BERRFILSAFAT=MENCINTAI KEBIJAKSANAAN. KEBIJAKSANAAN. KEBIJAKSANAAN. KEBIJAKSANAAN. KEBIJAKSANAAN= KEBENARAN, KEBIJAKSANAAN= KEBENARAN, KEADILAN, KEBAIKAN, KEADILAN, KEBAIKAN, KEADILAN, KEBAJIKAN DLL. KEADILAN, KEBAJIKAN DLL.

SECARA BEBAS SECARA BEBAS

BERFIKIR SECARA BERFIKIR SECARA MENDALAM=SAMPAI KE MENDALAM=SAMPAI KE AKARNYA, SAMPAI KE HAKEKAT, AKARNYA, SAMPAI KE HAKEKAT, SAMPAI KE INTI SARI, SAMPAI SAMPAI KE INTI SARI, SAMPAI KE ESENSI, SAMPAI KE HAL YG KE ESENSI, SAMPAI KE HAL YG KE ESENSI, SAMPAI KE HAL YG KE ESENSI, SAMPAI KE HAL YG HAKIKI, MENYELURUH, HAKIKI, MENYELURUH, MENDASAR. MENDASAR. YG HAKIKI BERSIFAT ABSTRAK YG HAKIKI BERSIFAT ABSTRAK UMUM UNIVERSIL. UMUM UNIVERSIL.

CABANG FILSAFAT CABANG FILSAFAT

1. KOSMOLOGI, 2 METAFISIKA,

3. THEOLOGI, 4. ANTROPOLOGI

5. LOGIKA, 6 ETIKA, 7 ESTETIKA,

8. EPISTEMOLOGI, 9 AXIOLOGI,

10. ONTOLOGI DAN CABANG FILSAFAT KUSUS. SPT: CABANG FILSAFAT KUSUS. SPT: FIL. HUKUM, FIL POLITIK, FIL FIL. HUKUM, FIL POLITIK, FIL

10. ONTOLOGI DAN

PENJELASAN PENJELASAN

KOSMOLOGI=FIL ALAM KOSMOLOGI=FIL ALAM META FISIKA= HAL--HALYG META FISIKA= HAL HALYG DIBELAKANG ALAM DIBELAKANG ALAM THEOLOGI= FIL. KETUHANAN THEOLOGI= FIL. KETUHANAN THEOLOGI= FIL. KETUHANAN THEOLOGI= FIL. KETUHANAN ANTROPOLOGI = FIL.MANUSIA ANTROPOLOGI = FIL.MANUSIA ETIKA =FIL. TINGKAH LAKU ETIKA =FIL. TINGKAH LAKU ESTETIKA= FIL. KEINDAHAN ESTETIKA= FIL. KEINDAHAN

EPISTEMOLOGI=FIL. PENGETAHUAN EPISTEMOLOGI=FIL. PENGETAHUAN

Lanjutan…. Lanjutan….

AXIOLOGI=FIL NILAI AXIOLOGI=FIL NILAI ONTOLOGI= FIL. TENTANG YG ONTOLOGI= FIL. TENTANG YG ADA ADA FILSAFAT KUSUS: FILSAFAT KUSUS: FILSAFAT KUSUS: FILSAFAT KUSUS: FIL. POLITIK, FIL.PENDIDIKDN, FIL. POLITIK, FIL.PENDIDIKDN, FIL. HUKUM, FIL. MANAJEMEN FIL. HUKUM, FIL. MANAJEMEN DST…. DST….

PENGETAHUAN PENGETAHUAN

APAKAH TAHU ITU? APAKAH TAHU ITU?

BEDAKAN ORANG TAHU DNG YG BEDAKAN ORANG TAHU DNG YG BEDAKAN ORANG TAHU DNG YG BEDAKAN ORANG TAHU DNG YG

TIDAK TAHU. TIDAK TAHU. GAMBARAN DIDALAM PIKIRAN GAMBARAN DIDALAM PIKIRAN MANUSIA. MANUSIA.

Gejala tahu Gejala tahu Manusia ingin tahu Manusia ingin tahu Manusia ingin tahu yg benar Manusia ingin tahu yg benar Manusia ingin tahu yg benar Manusia ingin tahu yg benar

Obyek tahu yg ada dan mungkin Obyek tahu yg ada dan mungkin

ada ada Manusia tahu bahwa ia tahu. Manusia tahu bahwa ia tahu.

MACAM PENGETAHUAN MACAM PENGETAHUAN

PENG. AGAMA, PENG. AGAMA, PENG. FILSAFAT, PENG. FILSAFAT,

PENG. SENI, PENG. SENI, PENG. SENI, PENG. SENI, PENG, BIASA/UMUM. PENG, BIASA/UMUM.

PENG. ILMIAH -- PENG. ILMIAH DISEBUT DISEBUT ILMU.

ILMU.

ILMU ADALAH: PENGETAHUAN ADALAH: PENGETAHUAN ILMIAH.

ILMU

ILMIAH. APAKAH ADA PENGETAHUAN APAKAH ADA PENGETAHUAN LAIN ? LAIN ? LAIN ? LAIN ? PENGETAHUAN PENGETAHUAN TAHU……..? TAHU……..?

(baca Tahu dan Pengetahuan (baca Tahu dan Pengetahuan

oleh: poedjawiatna) oleh: poedjawiatna)

PENGETAHUAN AGAMA PENGETAHUAN AGAMA ADALAH PENG. YG DIDAPAT ADALAH PENG. YG DIDAPAT MELALUI WAHYU. MELALUI WAHYU. PENG. INI DITANGKAP MANUSIA PENG. INI DITANGKAP MANUSIA MENGGUNAKAN IMAN. MENGGUNAKAN IMAN. MENGGUNAKAN IMAN. MENGGUNAKAN IMAN.

APAKAH TAHU ? APAKAH TAHU ?

DISKUSI APAKAH TAHU? DISKUSI APAKAH TAHU?

BEDANYA ORANG TAHU DNG BEDANYA ORANG TAHU DNG

YG TIDAK TAHU YG TIDAK TAHU BAGAIMANA? BAGAIMANA? BAGAIMANA? BAGAIMANA? ADA PENG. ILMIAH, ADA ADA PENG. ILMIAH, ADA PENG TIDAK ILMIAH? PENG TIDAK ILMIAH? PENG. ILMIAH SPT APA ? PENG. ILMIAH SPT APA ?

PENG. SENI PENG. SENI

PENGETAHUAN FILSAFAT PENGETAHUAN FILSAFAT

PENGETAHUAN BIASA PENGETAHUAN BIASA

ADALAH PENGTHN. YG ADALAH PENGTHN. YG

DIPERGUNAKAN ORANG DLM DIPERGUNAKAN ORANG DLM

KEHDPAN SEHARI--HARI KEHDPAN SEHARI KEHDPAN SEHARI KEHDPAN SEHARI--HARI HARI HARI TANPA MENGETAHUI SELUK TANPA MENGETAHUI SELUK

BELUK SECARA MENDALAM BELUK SECARA MENDALAM DAN HUBUNGAN SEPERTI DAN HUBUNGAN SEPERTI SEBAB AKIBATNYA. SEBAB AKIBATNYA.

PENG. ILMIAH/ILMU PENG. ILMIAH/ILMU

PENGETAHUAN YG PENGETAHUAN YG

MEMENUHI/MEMILIKI SIFAT-- MEMENUHI/MEMILIKI SIFAT SIFAT ILMIAH. SIFAT ILMIAH. SIFAT ILMIAH. SIFAT ILMIAH.

SYARAT/SIFAT ILMIAH SYARAT/SIFAT ILMIAH

BACALAH BUKU BUKU TSBT: BACALAH BUKU BUKU TSBT:

1. OLEH: POEDJA WIATNA= TAHU PENGETAHUAN PENGETAHUAN

1. OLEH: POEDJA WIATNA= TAHU

2. OLEH: JUJUN SURIA SUMANTRI= FILSAFAT ILMU. SUMANTRI= FILSAFAT ILMU.

2. OLEH: JUJUN SURIA

3. UNTUK MENUNJANG KULIAH

INI INI BACA JUGA BUKU BUKU FILSAFAT YG LAIN. FILSAFAT YG LAIN.

INI INI BACA JUGA BUKU--BUKU

POEDJAWIATNA POEDJAWIATNA OBYEKTIF --> SASARAN JELAS OBYEKTIF > SASARAN JELAS METODIS --> CARANYA METODIS > CARANYA SISTEMATIS --> URUT, SISTEMATIS > URUT, UNIVERSIL --> KAPAN SAJA, UNIVERSIL > KAPAN SAJA, OLEH SIAPA SAJA, DIMANA SAJA OLEH SIAPA SAJA, DIMANA SAJA

OBYEK ILMU OBYEK ILMU

OBYEK MATERIA OBYEK MATERIA (OBYEK MENYELURUH) (OBYEK MENYELURUH) (OBYEK MENYELURUH) (OBYEK MENYELURUH)

OBYEK FORMA. OBYEK FORMA.

(SUDUT PANDANG) (SUDUT PANDANG)

GAMBAR….. GAMBAR…..

SOSIOLOGI SOSIOLOGI

EKONOMI PSIKOLOGI EKONOMI PSIKOLOGI EKONOMI PSIKOLOGI EKONOMI PSIKOLOGI

_MAN

POLITIK POLITIK

METODIS METODIS

METODE ILMIAH: METODE ILMIAH: DEDUKSI DEDUKSI

INDUKSI ANALISA ANALISA ANALISA ANALISA SINTESA SINTESA

INDUKSI

ANALITIKO--SINTESA ANALITIKO SINTESA

SISTEMATIS SISTEMATIS SUATU KEBULATAN YG TERDIRI SUATU KEBULATAN YG TERDIRI BAGIAN--BAGIAN YG DISUSUN BAGIAN BAGIAN YG DISUSUN SECARA TERATUR. DIMANA SECARA TERATUR. DIMANA BAGIAN BAGIAN ITU BAGIAN BAGIAN ITU MEMPUNYAI FUNGSI SENDIRI MEMPUNYAI FUNGSI SENDIRI MEMPUNYAI FUNGSI SENDIRI MEMPUNYAI FUNGSI SENDIRI SENDIRI, HINGGA MEMPUNYAI SENDIRI, HINGGA MEMPUNYAI TUJUAN TERTENTU. TUJUAN TERTENTU. CONTOH; MESIN MOBIL. CONTOH; MESIN MOBIL. KARYA ILMIAH, DLL. KARYA ILMIAH, DLL.

UNIVERSIL UNIVERSIL UMUM = BERLAKU DIMANA SAJA UMUM = BERLAKU DIMANA SAJA DAN KAPAN SAJA, SERTA OLEH DAN KAPAN SAJA, SERTA OLEH SIAPA SAJA . SIAPA SAJA . TAPI BAGAIMANA APAKAH TAPI BAGAIMANA APAKAH TAPI BAGAIMANA APAKAH TAPI BAGAIMANA APAKAH KEBENARAN ILMIAH DAPAT KEBENARAN ILMIAH DAPAT MEMENUHI SYARAT INI ??? MEMENUHI SYARAT INI ???

LOGIS LOGIS MASUK DI AKAL = DAPAT MASUK DI AKAL = DAPAT DITERIMA AKAL DITERIMA AKAL BAHWA HRS TERJADI SUATU BAHWA HRS TERJADI SUATU KERANGKA PIKIRAN YG KERANGKA PIKIRAN YG KERANGKA PIKIRAN YG KERANGKA PIKIRAN YG MEMBERI LATAR BELAKANG MEMBERI LATAR BELAKANG HUBUNGAN MISALNYA SEBAB HUBUNGAN MISALNYA SEBAB AKIBAT. AKIBAT.

EMPIRIS EMPIRIS DAPAT DIALAMI, DAPAT DIALAMI, DI INDRA, DI INDRA, FAKTA, FAKTA, BERSIFAT FISIK. BERSIFAT FISIK. BERSIFAT FISIK. BERSIFAT FISIK.

ASPEK FILSAFAT ILMU ASPEK FILSAFAT ILMU

MENGKAJI PENGETAHUAN MENGKAJI PENGETAHUAN

ILMIAH SECARA MENDALAM DARI ASPEK: DARI ASPEK: DARI ASPEK: DARI ASPEK:

ILMIAH SECARA MENDALAM

1. ONTOLOGISNYA.( APA )

2. EPISTEMOLOGI ( BAGAIMANA CARANYA) CARANYA)

2. EPISTEMOLOGI ( BAGAIMANA

ONTOLOGIS ONTOLOGIS MATERIALISME MATERIALISME

DEMOCRITOS(460--360 SM) DEMOCRITOS(460 360 SM) GEJALA ALAM BUKAN KRN GEJALA ALAM BUKAN KRN PENGARUH KEKUATAN GAIB, PENGARUH KEKUATAN GAIB, MELAINKAN OLEH KEKUATAN YG MELAINKAN OLEH KEKUATAN YG MELAINKAN OLEH KEKUATAN YG MELAINKAN OLEH KEKUATAN YG

TERDAPAT DI ALAM SENDIDRI, YG TERDAPAT DI ALAM SENDIDRI, YG DPT DIPELAJARI DAN DIKETAHUI. DPT DIPELAJARI DAN DIKETAHUI.

ASPEK ONTOLOGIS ASPEK ONTOLOGIS

OBYEK APA YG DITELAAH ILMU? OBYEK APA YG DITELAAH ILMU? BAGAIMANA WUJUD OBYEK ITU ? BAGAIMANA WUJUD OBYEK ITU ?

BAGAIMAN HUBUNGN OBYEK DNG BAGAIMAN HUBUNGN OBYEK DNG

DAYA TANGKAP MANUSIA ? DAYA TANGKAP MANUSIA ? DAYA TANGKAP MANUSIA ? DAYA TANGKAP MANUSIA ? (SEPERTI BERPIKIR, MERASA, YG (SEPERTI BERPIKIR, MERASA, YG MEMBUAHKAN PENGETAHUAN) MEMBUAHKAN PENGETAHUAN)

WILLIAM HAMILTON1788 WILLIAM HAMILTON1788--1856 dan 1856 dan

THOMAS HOBBES(1588--1679) THOMAS HOBBES(1588 1679)

BAHWA PENGETAHUAN ADALH BERSIFAT BAHWA PENGETAHUAN ADALH BERSIFAT

EMPIRIS YG DICERMINKAN OLEH ZAT EMPIRIS YG DICERMINKAN OLEH ZAT DAN GERAK YG BERSIFAT UNIVERSAL. DAN GERAK YG BERSIFAT UNIVERSAL. BERLAWANAN DNG PAHAM FATALISME BERLAWANAN DNG PAHAM FATALISME BERLAWANAN DNG PAHAM FATALISME BERLAWANAN DNG PAHAM FATALISME YAITU SEGALA KEJADIAN TELAH YAITU SEGALA KEJADIAN TELAH DITENTUKAN OLEH NASIB TERLEBIH DITENTUKAN OLEH NASIB TERLEBIH DAHULU. JUGA BERTENTANGAN DNG DAHULU. JUGA BERTENTANGAN DNG PILIHAN BEBAS YG BERANGGAPAN PILIHAN BEBAS YG BERANGGAPAN MANUSIA DAPAT MENENTUKAN PILIHAN MANUSIA DAPAT MENENTUKAN PILIHAN

PAHAM MEKANISTIK PAHAM MEKANISTIK

KAUM VITALISTIK: HIDUP ADALH KAUM VITALISTIK: HIDUP ADALH SESUSTU YG UNIK YG BERBEDA SESUSTU YG UNIK YG BERBEDA SESUSTU YG UNIK YG BERBEDA SESUSTU YG UNIK YG BERBEDA

SECARA SUBSTANSI DNG SEKADAR SECARA SUBSTANSI DNG SEKADAR PROSES FISIKA--KIMIA BELAKA. PROSES FISIKA KIMIA BELAKA.

Tokoh idealis lain. HEGEL Tokoh idealis lain. HEGEL

YANG MUTLAK ADALAH ROH/JIWA YANG MUTLAK ADALAH ROH/JIWA

TOKOH REALISME MODRN TOKOH REALISME MODRN J LOCKE, D. HUME, F BACON. J LOCKE, D. HUME, F BACON.

PENG. YG BENAR YG DAPAT PENG. YG BENAR YG DAPAT PENG. YG BENAR YG DAPAT PENG. YG BENAR YG DAPAT DIJANGKAU INDRA. (43.) DIJANGKAU INDRA. (43.)

KAUM MONISTIK (CHRISTIAN KAUM MONISTIK (CHRISTIAN WOLFF,1679--1754) WOLFF,1679 1754) BAHWA BERFIKIR BAHWA BERFIKIR MERUPAKAN MERUPAKAN MERUPAKAN MERUPAKAN AKTIVITAS AKTIVITAS ELEKTROKIMIA DARI ELEKTROKIMIA DARI OTAK. OTAK.

PAHAM DUALISTIK(THOMAS HYDE,

RENE DESCARTES, JOHN LOCKE, ABAD 16/17)

MEMBEDAKAN ANTARA ZAT DAN MEMBEDAKAN ANTARA ZAT DAN KESADARAN. KESADARAN. APA YG DITANGKAP INDRA DAN APA YG DITANGKAP INDRA DAN APA YG DITANGKAP INDRA DAN APA YG DITANGKAP INDRA DAN

INDRA MAN.ADALAH BERSIFAT

BAHKAN DESCARTES:YG NYATA BAHKAN DESCARTES:YG NYATA ADALAH PIKIRAN ADALAH PIKIRAN COGITO ERGO COGITO ERGO

Lanjutan… Lanjutan… JOHN LOCKE: PIKIRAN SEMULA SPT JOHN LOCKE: PIKIRAN SEMULA SPT LEMPENG LILIN YG LICIN(TABULA LEMPENG LILIN YG LICIN(TABULA RASA) RASA) LALU PENGALAMAN INDRA LALU PENGALAMAN INDRA

DAPAT MENEMPEL DILILIN ITU MAKA DAPAT MENEMPEL DILILIN ITU MAKA DAPAT MENEMPEL DILILIN ITU MAKA DAPAT MENEMPEL DILILIN ITU MAKA

PIKIRAN DIUMPAMAKAN SBG PIKIRAN DIUMPAMAKAN SBG PENAMPUNG PENGALAMAN INDRA PENAMPUNG PENGALAMAN INDRA YG SEBANYAKNYA. YG SEBANYAKNYA.

PAHAM TTG TAHU PAHAM TTG TAHU

MEKANISTIK=BERSIFAT MATERIALIS MEKANISTIK=BERSIFAT MATERIALIS

VITALISTIK=BERSIFAT IDEALIS MATERIALISTIK(T. HOBBES) MATERIALISTIK(T. HOBBES)

VITALISTIK=BERSIFAT IDEALIS

IDEALISTIK(G. BERKELEY)

PROBABILITAS PROBABILITAS

JEAN PAUL SARTRE: JEAN PAUL SARTRE:

MENJATUHKAN PILIHAN KEPADA MENJATUHKAN PILIHAN KEPADA

PROBABILITAS. YAITU TEORI PROBABILITAS. YAITU TEORI PELUANG. PELUANG. PELUANG. PELUANG.

ASPEK EPISTEMOLOGIS ASPEK EPISTEMOLOGIS

BAGAIMANA CARANYA MANUSIA BAGAIMANA CARANYA MANUSIA DAPAT TAHU? DAPAT TAHU? BAGAIMANA PROSEDURNYA ? BAGAIMANA PROSEDURNYA ?

BAGAIMAN AGAR KITA DAPAT PENG. BAGAIMAN AGAR KITA DAPAT PENG. BAGAIMAN AGAR KITA DAPAT PENG. BAGAIMAN AGAR KITA DAPAT PENG.

YG BENAR? APA YG DISEBUT BENAR YG BENAR? APA YG DISEBUT BENAR

ITU ? KRITERIA KEBENARAN ? KRITERIA KEBENARAN ? CARA MENDAPATKAN YG BENAR CARA MENDAPATKAN YG BENAR BAGAIMANA? BAGAIMANA?

ITU ?

1.AKAL SEHAT dan CARA COBA

1.AKAL SEHAT dan CARA COBA

COBA COBA

RANDALL dan BUCHLER: AKAL RANDALL dan BUCHLER: AKAL SEHAT SBG PENG. YG DIPEROLEH SEHAT SBG PENG. YG DIPEROLEH

LEWAT PENGALAMAN SECARA TDK LEWAT PENGALAMAN SECARA TDK SENGAJA YG BERSIFAT SPORADIS SENGAJA YG BERSIFAT SPORADIS SENGAJA YG BERSIFAT SPORADIS SENGAJA YG BERSIFAT SPORADIS DAN KEBETULAN. DAN KEBETULAN.

KARAKTERISTIK AKAL KARAKTERISTIK AKAL

SEHAT(COMMON SENSE) SEHAT(COMMON SENSE)

oleh TITUS. oleh TITUS.

1. BERSIFAT KEBIASAAN DAN PENGULANGAN. PENGULANGAN. PENGULANGAN. PENGULANGAN.

1. BERSIFAT KEBIASAAN DAN

2. KABUR DAN SAMAR SAMAR.

3. PENGETAHUAN YG TDK TERUJI.

CONTOH MATAHARI MENGITARI CONTOH MATAHARI MENGITARI BUMI. BUMI.

RASIONALISME RASIONALISME

(POPPER) (POPPER) (POPPER) (POPPER)

EMPIRISME EMPIRISME PENGETAHUAN YG BENAR PENGETAHUAN YG BENAR DIDAPATKAN DARI KENYATAAN DIDAPATKAN DARI KENYATAAN PENGALAMAN. PENGALAMAN.

METODE EKSPERIMEN METODE EKSPERIMEN

METODE EKSPERIMEN METODE EKSPERIMEN

(FRANCIS BACON,1214--1294) (FRANCIS BACON,1214 1294)

SEBELUM FRANCIS BACON, METODE SEBELUM FRANCIS BACON, METODE EKSPERIMEN DIKEMBANGKAN OLEH EKSPERIMEN DIKEMBANGKAN OLEH SARJANA MUSLIM, SARJANA MUSLIM, (JIKA ORANG YUNANI SBG BAPAK (JIKA ORANG YUNANI SBG BAPAK (JIKA ORANG YUNANI SBG BAPAK (JIKA ORANG YUNANI SBG BAPAK

METODE ILMIAH, MAKA ORANG MUSLIM METODE ILMIAH, MAKA ORANG MUSLIM

ADALH BAPAK ANGKATNYA. KARENA ADALH BAPAK ANGKATNYA. KARENA

LEWAT ORANG MUSLIMLAH DUNIA LEWAT ORANG MUSLIMLAH DUNIA MODRN SEKARANG INI MENDAPATKAN MODRN SEKARANG INI MENDAPATKAN KEKUATAN DAN CAHAYANYA.(H.G. KEKUATAN DAN CAHAYANYA.(H.G.

LOGICO--HYPOTHETICO LOGICO HYPOTHETICO--

VERIVIKASI

VERIVIKASI PERUMUSAN MASALAH PERUMUSAN MASALAH PENYUSUNAN KERANGKA PENYUSUNAN KERANGKA PIKIR. PIKIR. PIKIR. PIKIR. PERUMUSAN HEPOTESIS PERUMUSAN HEPOTESIS PENGUJIAN HEPOTESIS PENGUJIAN HEPOTESIS PENARIKAN KESIMPULAN PENARIKAN KESIMPULAN

GEJALA TAHU GEJALA TAHU MANUSIA INGIN TAHU MANUSIA INGIN TAHU MANUSIA MENALAR MANUSIA MENALAR MANUSIA BERLOGIKA MANUSIA BERLOGIKA MAN. INGIN TAHU YG BENAR MAN. INGIN TAHU YG BENAR MAN. INGIN TAHU YG BENAR MAN. INGIN TAHU YG BENAR OBYEK TAHU YG ADA DAN YG OBYEK TAHU YG ADA DAN YG MUNGKIN ADA. MUNGKIN ADA. MANUSIA TAHU BAHWA DIRINYA MANUSIA TAHU BAHWA DIRINYA

SUMBER TAHU SUMBER TAHU

INDRA ( EMPIRIS )

INTUISI ( TDK ADA PROSES) WAHYU ( TUHAN ) WAHYU ( TUHAN )

INTUISI ( TDK ADA PROSES)

KRITERIA KEBENARAN KRITERIA KEBENARAN TEORI KOHEREN--> RUNTUT TEORI KOHEREN > RUNTUT TEORI KORESPONDEN--> KE TEORI KORESPONDEN TEORI KORESPONDEN TEORI KORESPONDEN--> KE > KE-- > KE-- SESUAIAN SESUAIAN

JENIS ILMU JENIS ILMU HAKIKI HAKIKI DISKRIPSI DISKRIPSI KAUSALIS KAUSALIS KAUSALIS KAUSALIS NORMATIF NORMATIF

ANTARA ILMU DNG FILSAFAT ANTARA ILMU DNG FILSAFAT SEMUA PAKAI AKAL MAN. SEMUA PAKAI AKAL MAN. SEMUA CARI KEBENARAN SEMUA CARI KEBENARAN BEDANYA: BEDANYA: BEDANYA: BEDANYA:

ILMU HRS EMPIRIS, FIL

ANTARA FIL DAN AGAMA ANTARA FIL DAN AGAMA

ILMU DAN AGAMA SAMA BICARA KEBENARAN. SAMA BICARA KEBENARAN. BEDANYA, ILMU BERMULA RAGU BEDANYA, ILMU BERMULA RAGU RAGU, KLU AGAMA BERMULA DARI RAGU, KLU AGAMA BERMULA DARI PERCAYA/IMAN PERCAYA/IMAN PERCAYA/IMAN PERCAYA/IMAN

ILMU DAN AGAMA

ILMU PADA YG EMPIRIS SAJA, KLU

AGAMA TDK HANYA YG EMPIRIS SAJA AGAMA TDK HANYA YG EMPIRIS SAJA

TAPI DPT JANGKAU NON EMPIRIS. TAPI DPT JANGKAU NON EMPIRIS.

ILMU PADA YG EMPIRIS SAJA, KLU

ILMU IMPERSONAL OBYEKTIF, KLU AGAMA PERSONAL SUBYEKTIF. AGAMA PERSONAL SUBYEKTIF.

ILMU IMPERSONAL OBYEKTIF, KLU

LANGKAH MENDAPAT ILMU LANGKAH MENDAPAT ILMU THP TIDAK TAHU THP TIDAK TAHU THP SANGSI THP SANGSI THP SANGSI THP SANGSI THP PENGIRAAN THP PENGIRAAN THP KEPASTIAN THP KEPASTIAN

( KATTSOOF) ( KATTSOOF)

LANGKAH--LANGKAH LANGKAH LANGKAH

LOGICO--HYPOTHETICO LOGICO HYPOTHETICO--

VERIVIKASI

VERIVIKASI PERUMUSAN MASALAH PERUMUSAN MASALAH PENYUSUNAN KERANGKA PENYUSUNAN KERANGKA PIKIR. PIKIR. PIKIR. PIKIR. PERUMUSAN HEPOTESIS PERUMUSAN HEPOTESIS PENGUJIAN HEPOTESIS PENGUJIAN HEPOTESIS PENARIKAN KESIMPULAN PENARIKAN KESIMPULAN

FUNGSI ILMU FUNGSI ILMU MENJELASKAN MENJELASKAN MERAMAL MERAMAL MERAMAL MERAMAL MENGONTROL MENGONTROL

METODE ILMIAH METODE ILMIAH

Perms maslh Perms maslh Khasanh p deduksi penyusn.ker Khasanh p deduksi penyusn.ker Ilmiah koheren pikir. Ilmiah koheren pikir. perms. Hep. perms. Hep. induksi induksi koresponden koresponden

Terima pengjian hep. Tolak. Terima pengjian hep. Tolak.

KHASANAH ILMIAH KHASANAH ILMIAH

TEORI TEORI

PENJELASAN MENGENAI SUATU PENJELASAN MENGENAI SUATU FAKTOR TERTENTU DARI SEBUAH FAKTOR TERTENTU DARI SEBUAH

DISIPLIN ILMU atau PENGETAHUAN DISIPLIN ILMU atau PENGETAHUAN

ILMIAH YG MEMBERI PENJELASAN

ILMIAH YG MEMBERI PENJELASAN TTG MENGAPA TTG MENGAPA

TEOERI MASLOW, TEORI

HUKUM HUKUM

PERNYATAAN HUBUNGAN PERNYATAAN HUBUNGAN ANTARA DUA VARIABEL ANTARA DUA VARIABEL ATAU LEBIH DALAM ATAU LEBIH DALAM ATAU LEBIH DALAM ATAU LEBIH DALAM KAITAN SEBAB AKIBAT KAITAN SEBAB AKIBAT

CONTOH:BILA PERMINTAAN CONTOH:

NAIK SEDANG PENAWARAN NAIK SEDANG PENAWARAN TETAP MAKA HARGA AKAN NAIK. TETAP MAKA HARGA AKAN NAIK.

PRINSIP PRINSIP

PERNYATAAN YG BERLAKU PERNYATAAN YG BERLAKU UMUM BAGI SEKELOMPOK UMUM BAGI SEKELOMPOK GEJALA TERTENTU YG MAMPU GEJALA TERTENTU YG MAMPU MENJELASKAN YG TERJADI MENJELASKAN YG TERJADI

MENDAPAT UNTUNG

CONTOH: MENDAPAT UNTUNG CONTOH:

SEBESAR BESARNYA DNG SEBESAR BESARNYA DNG PENGORBANAN SEKECIL PENGORBANAN SEKECIL KECILNYA. KECILNYA.

Berani krn benar. Berani krn benar.

POSTULAT POSTULAT

MERUPAKAN ASUMSI DASAR MERUPAKAN ASUMSI DASAR

YG KEBENARANNYA KITA YG KEBENARANNYA KITA TERIMA TANPA PEMBUKTIAN TERIMA TANPA PEMBUKTIAN TERIMA TANPA PEMBUKTIAN TERIMA TANPA PEMBUKTIAN

ASUMSI ASUMSI MERUPAKAN PERNYATAAN MERUPAKAN PERNYATAAN YG KEBENARANNYA YG KEBENARANNYA YG KEBENARANNYA YG KEBENARANNYA SECARA EMPIRIS DAPAT SECARA EMPIRIS DAPAT DI UJI. DI UJI.

SARANA BERFIKIR ILMIAH SARANA BERFIKIR ILMIAH

1. BAHASA

2. MATEMATIKA

3. STATISTIKA

BAHASA BAHASA DICIRIKAN SERANGKAIANBUNYI DICIRIKAN SERANGKAIANBUNYI YG DIBERI ARTI TERTENTU. YG DIBERI ARTI TERTENTU. KATA:BUNYI KELUAR DARI KATA:BUNYI KELUAR DARI MULUT DAN DIBERI ARTI. MULUT DAN DIBERI ARTI.

ISTILAH:ADALAH KATA YG MENUNJUK SATU PENGERTIAN. MENUNJUK SATU PENGERTIAN.

ISTILAH:ADALAH KATA YG

BAHASA DLM KEGIATAN BAHASA DLM KEGIATAN

ILMIAH

ILMIAH BAHWA KOMUNIKASI BAHWA KOMUNIKASI

ILMIAH BERTUJUAN MENYAMPAIKAN MENYAMPAIKAN

ILMIAH BERTUJUAN

INFORMASIYG BERUPA PENGETAHUAN. PENGETAHUAN.

INFORMASIYG BERUPA

BAHASA DLM KOMUNIKASI BAHASA DLM KOMUNIKASI

ILMIAH BAHAS. YG DIPAKAI HRS BEBAS BAHAS. YG DIPAKAI HRS BEBAS DARI UNSUR EMOSI DARI UNSUR EMOSI KOMUNIKASI ILMIAH HRS KOMUNIKASI ILMIAH HRS BERSIFAT REPRODUKTIF BERSIFAT REPRODUKTIF PERLU DIDIFINISIKAN JIKA PERLU DIDIFINISIKAN JIKA KETEMU ISTILAH KETEMU ISTILAH

ILMIAH

KELEMAHAN BAHASA KELEMAHAN BAHASA 1.

1. PERANNYA MULTI FUNGSI; PERANNYA MULTI FUNGSI; EMOTIF, AFEKTIF, DAN SIMBOLIK. EMOTIF, AFEKTIF, DAN SIMBOLIK.

2. TAK JELAS DAN TIDAK EKSAK.

3. SIFAT MAJEMUK (PLURALISTIK) SATU KATA BANYAK ARTI. SATU KATA BANYAK ARTI.

3. SIFAT MAJEMUK (PLURALISTIK)

4. BAHASA SERING BERPUTAR PUTAR

4. BAHASA SERING BERPUTAR--PUTAR

Contoh berputar--putar Contoh berputar putar

Data: bahan yg diolah menjadi Data: bahan yg diolah menjadi informasi. informasi.

Informasi: keterangan yg didapat Informasi: keterangan yg didapat dari data. dari data. dari data. dari data.

Pengelolaan: kegiatan yg dilakukan Pengelolaan: kegiatan yg dilakukan

dalam organisasi. dalam organisasi.

Organisasi: bentuk kerjasama yg Organisasi: bentuk kerjasama yg merupakan wadah dari kegiatan merupakan wadah dari kegiatan pengelolaan. pengelolaan.

Terminus aequvocus Terminus aequvocus

Satu kata banyak arti: Satu kata banyak arti: Terang= jelas, tidak hujan Terang= jelas, tidak hujan , tidak kabur, merk sabun. , tidak kabur, merk sabun. , tidak kabur, merk sabun. , tidak kabur, merk sabun. Bersih dll. Bersih dll.

Terminus univocus Terminus univocus

Satu kata mengandung Satu kata mengandung satu arti namun mencakup satu arti namun mencakup banyak individu tanpa banyak individu tanpa banyak individu tanpa banyak individu tanpa mengurangi individu lain. mengurangi individu lain.

Terminus analogus Terminus analogus Kata yg mengandung Kata yg mengandung pengertian sama, tapi beda pengertian sama, tapi beda dalam samanya. dalam samanya. Contoh : melihat Contoh : melihat Contoh : melihat-- Contoh : melihat-- Tono melihat, politikus Tono melihat, politikus

melihat, kucing melihat, bayi melihat, kucing melihat, bayi

melihat, bapak melihat. melihat, bapak melihat.

PERAN BAHASA PERAN BAHASA

MEMBUAT MANUSIA BERPIKIR MEMBUAT MANUSIA BERPIKIR SECARA ABSTRAK. SECARA ABSTRAK. DAPAT BERPIKIR BERLANJUT DAPAT BERPIKIR BERLANJUT (KUMULATIF) (KUMULATIF) (KUMULATIF) (KUMULATIF) DAPAT MEMBUAT TERATUR DAN DAPAT MEMBUAT TERATUR DAN SISTEMATIS. SISTEMATIS. DAPAT MENGAKOMODASIKAN YG DAPAT MENGAKOMODASIKAN YG KITA PIKIRKAN KE ORANG LAIN. KITA PIKIRKAN KE ORANG LAIN.

MATEMATIKA MATEMATIKA

MATEMATIKA ADALAH BAHASA YG MATEMATIKA ADALAH BAHASA YG EKSAK CERMAT DAN BEBAS EMOSI EKSAK CERMAT DAN BEBAS EMOSI LAMBANG MATEMATIKA BERSIFAT LAMBANG MATEMATIKA BERSIFAT ARTIFISIAL.(BARU PUNYA ARTI ARTIFISIAL.(BARU PUNYA ARTI SETELAH SEBUAH MAKNA SETELAH SEBUAH MAKNA SETELAH SEBUAH MAKNA SETELAH SEBUAH MAKNA DIBERIKAN) DIBERIKAN) MATEMATIKA MELAKUKAN MATEMATIKA MELAKUKAN PENGUKURAN SECARA KUANTITATIF. PENGUKURAN SECARA KUANTITATIF. BAHASA VERBAL HANYA MAMPU BAHASA VERBAL HANYA MAMPU

LANJUTAN… LANJUTAN…

SIFAT KUANTITATIF DARI SIFAT KUANTITATIF DARI MATEMATIKA MATEMATIKA MENINGKATKAN DAYA MENINGKATKAN DAYA PREDIKTIF DAN KONTROL PREDIKTIF DAN KONTROL PREDIKTIF DAN KONTROL PREDIKTIF DAN KONTROL ILMU.

MATEMTK DAN BERPIKIR MATEMTK DAN BERPIKIR

DEDUKTIF DEDUKTIF

WITTGENSTEIN: MATEMATIKA WITTGENSTEIN: MATEMATIKA ADALH METODE BERPIKIR ADALH METODE BERPIKIR LOGIS. LOGIS. BERTRAND RUSEELL: BERTRAND RUSEELL: BERTRAND RUSEELL: BERTRAND RUSEELL: MATEMATIKA ADALAH MASA MATEMATIKA ADALAH MASA

KEDEWASAAN LOGIKA, SEDANG KEDEWASAAN LOGIKA, SEDANG

LOGIKA MASA KECILNYA LOGIKA MASA KECILNYA

MATEMATIKA. MATEMATIKA.

LANJUTAN… LANJUTAN…

EMPIRIS, MELAINKAN PADA EMPIRIS, MELAINKAN PADA PROSES PENALARAN DEDUKTIF. PROSES PENALARAN DEDUKTIF. MATEMATIKA BUKANLAH MATEMATIKA BUKANLAH PENGETAHUAN MENGENAI PENGETAHUAN MENGENAI OBYEK TERTENTU, MELAINKAN OBYEK TERTENTU, MELAINKAN OBYEK TERTENTU, MELAINKAN OBYEK TERTENTU, MELAINKAN CARA BERPIKIR UNTUK CARA BERPIKIR UNTUK MENDAPATKAN PENGE. TSB. MENDAPATKAN PENGE. TSB. KEBENARAN MATEMATIKA KEBENARAN MATEMATIKA

MATEMATIKA DAN PERADAPAN MATEMATIKA DAN PERADAPAN

MATEMATIKA MERUPAKAN MATEMATIKA MERUPAKAN BAHASA ARTIFISIAL YG BAHASA ARTIFISIAL YG DIKEMBANGKAN UNTUK DIKEMBANGKAN UNTUK

VERBAL. MATEMATIKA TIDAK DAPAT MATEMATIKA TIDAK DAPAT DILEPASKAN DARI PERKEM-- DILEPASKAN DARI PERKEM BANGAN PERADAPAN MANUSIA. BANGAN PERADAPAN MANUSIA.

VERBAL.

LANJUTAN… LANJUTAN… TANPA MATEMATIKA MAKA TANPA MATEMATIKA MAKA PENGETAHUAN AKAN PENGETAHUAN AKAN BERHENTI PADA TAHAP BERHENTI PADA TAHAP KUALITATIF YG TAK KUALITATIF YG TAK KUALITATIF YG TAK KUALITATIF YG TAK MEMUNGKINKAN DAPAT MEMUNGKINKAN DAPAT MENINGKATKAN MENINGKATKAN PENALARAN LEBIH JAUH. PENALARAN LEBIH JAUH.

STATISTIKA STATISTIKA PENELITIAN ILMIAH PENELITIAN ILMIAH KEBANYAKAN DILAKUKAN KEBANYAKAN DILAKUKAN MENGGUNAKAN STATISTIKA MENGGUNAKAN STATISTIKA AGAR CERMAT DAN TELITI AGAR CERMAT DAN TELITI (SESUAI KEBUTUHAN) (SESUAI KEBUTUHAN) (SESUAI KEBUTUHAN) (SESUAI KEBUTUHAN)

STATISTIKA MEMBERIKAN CARA STATISTIKA MEMBERIKAN CARA

UNTUK DAPAT MENARIK KESIM UNTUK DAPAT MENARIK KESIM

PULAN YG BERSIFAT UMUM DNG PULAN YG BERSIFAT UMUM DNG

CARA HANYA MENGAMATI CARA HANYA MENGAMATI

LANJUTAN… LANJUTAN…

PENARIKAN KESIMPULAN PENARIKAN KESIMPULAN SECARA STATISTIKA MEMUNG SECARA STATISTIKA MEMUNG KINKAN KITA UNTUK MELAKU KINKAN KITA UNTUK MELAKU KAN KEGIATAN ILMIAH SECRA KAN KEGIATAN ILMIAH SECRA EKONOMIS. EKONOMIS. EKONOMIS. EKONOMIS. STATISTIKA ALAT YG MEMUNG STATISTIKA ALAT YG MEMUNG KINKAN KITA UNTUK MENARIK KINKAN KITA UNTUK MENARIK

KARAKTERISTIK ILMU KARAKTERISTIK ILMU

TERBUKA (SIAP DIKOREKSI) TERBUKA (SIAP DIKOREKSI)

KRITIS KRITIS

ASPEK EPISTEMOLOGIS ASPEK EPISTEMOLOGIS

UNTUK APA ILMU DICARI ? UNTUK APA ILMU DICARI ?

BAGAIMANA KAITAN ANTARA CARA BAGAIMANA KAITAN ANTARA CARA

PENGGUNAAN ILMU DNG KAIDAH PENGGUNAAN ILMU DNG KAIDAH MORAL ? MORAL ? MORAL ? MORAL ?

BAGAIMANA PENENTUAN OBYEK YG BAGAIMANA PENENTUAN OBYEK YG

DITELAAH BERDASARKAN PILIHAN DITELAAH BERDASARKAN PILIHAN MORAL ? MORAL ?

KEGUNAAN ILMU KEGUNAAN ILMU

ILMU DAN MORAL

ILMU YG SEMESTINYA

UNTUK APA ILMU HARUS DIGU UNTUK APA ILMU HARUS DIGU

NAKAN. DIMANA WEWENANG NAKAN. DIMANA WEWENANG

LANJUTAN….. LANJUTAN…..

TH. 1633, GALILEO TH. 1633, GALILEO DIPAKSA OLEH DIPAKSA OLEH PENGADILAN AGAMA PENGADILAN AGAMA UNTUK MENCABUT UNTUK MENCABUT UNTUK MENCABUT UNTUK MENCABUT PERNYATAANYA BAHWA PERNYATAANYA BAHWA BUMI BERPUTAR BUMI BERPUTAR MENGELILINGI MENGELILINGI

LANJUTAN…. LANJUTAN….

ABAD 20 DNG ABAD 20 DNG TERJADINYA PERANG TERJADINYA PERANG DUNIA, ILMUWAN LALU DUNIA, ILMUWAN LALU DIBAYANGI KETAKUTAN DIBAYANGI KETAKUTAN DIBAYANGI KETAKUTAN DIBAYANGI KETAKUTAN TERJADI PERANG TERJADI PERANG BERIKUTNYA…MAKA LALU BERIKUTNYA…MAKA LALU

ILMUWAN BERPALING KE

LANJUTAN…. LANJUTAN…. ADANYA EKSES ILMU DAN ADANYA EKSES ILMU DAN TEKNOLOGI YG BERSIFAT TEKNOLOGI YG BERSIFAT MERUSAK MAKA ILMUWAN MERUSAK MAKA ILMUWAN TERBAGI DUA: TERBAGI DUA: GOL.1. MENGINGINKAN ILMU GOL.1. MENGINGINKAN ILMU GOL.1. MENGINGINKAN ILMU GOL.1. MENGINGINKAN ILMU NETRAL THD NILAI AXIOLO NETRAL THD NILAI AXIOLO GISNYA DAN ONTOLOGISNYA. GISNYA DAN ONTOLOGISNYA.

GOL,2. ILMU TERIKAT THD NILAI GOL,2. ILMU TERIKAT THD NILAI

DISKUSIKAN MATERI DARI DISKUSIKAN MATERI DARI AWAL AWAL

DISKUSIKAN SECARA BEBAS DISKUSIKAN SECARA BEBAS DISKUSIKAN SECARA BEBAS DISKUSIKAN SECARA BEBAS

TETAPI MELALUI REL. TETAPI MELALUI REL. SIMPULKAN JIKA MUNGKIN. SIMPULKAN JIKA MUNGKIN.

WASSALAM….WR….WR…… WASSALAM….WR….WR……